• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

L K I P

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN ANGGARAN 2016

BADAN PUSAT STATISTIK

(2)

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu ini dibuat berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan tindak lanjut TAP MPR RI Nomor : XI/MPR/1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan mengindahkan prinsip-prinsip Clean Government dan Good Governance.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPS ini berisikan tentang : 1. Visi BPS Kabupaten Pringsewu

2. Misi BPS Kabupaten Pringsewu

3. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Statistik BPS Kabupaten Pringsewu 4. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Statistik Kabupaten Pringsewu 5. Program dan Kegiatan BPS Kabupaten Pringsewu

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini juga sebagai masukan bagi pemerintah dalam mengevaluasi kegiatan tahun 2016 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu.

Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan sampai penerbitan laporan ini kami ucapkan terima kasih. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini dimasa mendatang sangat kami hargai.

Pringsewu, Februari 2017 BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN PRINGSEWU Kepala,

TOGA HAMONANGAN, S.Si, M.M NIP. 19630910 198501 1 001

(3)

D A F T A R I S I

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Ringkasan Eksekutif iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan 1

1.3 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi 3

1.4 Sumber Daya Manusia 4

1.5 Potensi dan Permasalahan 5

1.6 Sistematika Penyajian Laporan 6

Bab II Perencanaan Kinerja

2.1 Rencana Strategis BPS Pringsewu 2016-2019 7

2.2 Visi dan Misi BPS Kabupaten Pringsewu 7

2.3 Tujuan BPS Kabupaten Pringsewu 8

2.4 Perjanjian Kinerja BPS Kabupaten Pringsewu Tahun 2016

10 Bab III Akuntabilitas Kinerja

3.1 Capaian Kinerja BPS Kab. Pringsewu Tahun 2016 14 3.2 Perkembangan Capaian Kinerja BPS Kabupaten

Pringsewu Tahun 2016 Terhadap Tahun 2011-2015

21 3.3 Capaian Kinerja BPS Kabupaten Pringsewu Tahun

2016 Terhadap Target Renstra 2015-2019

21 3.4 Kegiatan Prioritas BPS Kabupaten Pringsewu Tahun

2016

22

3.5 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2016 22

Bab IV Penutup

4.1 Tinjauan Umum 25

4.2 Permasalahan dan Kendala Utama 25

4.3 Saran Tindak Lanjut 26

Lampiran-lampiran :

1 Struktur Organisasi BPS Kabupaten Pringsewu 29

2 Peta Wilayah Kabupaten Pringsewu 30

3 Pernyataan Perjanjian Kinerja BPS Kabupaten Pringsewu

31 4 Pengukuran Kinerja Sasaran BPS Kabupaten

Pringsewu

34 5 Jumlah Sumber Daya Manusia BPS Kabupaten

Pringsewu

39

(4)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, memberikan wewenang kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyelenggarakan kegiatan statistik dengan cara sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain, serta mengumumkan hasilnya secara berkala atau sewaktu-waktu dan terbuka kepada masyarakat baik instansi pemerintah, lembaga swasta, lembaga swadaya masyarakat ataupun perorangan. Visi BPS Kabupaten Pringsewu adalah PePellooppoorr ddaattaa ststaattiissttiikk teterrppeerrccaayyaa ununttuukk sesemmuuaa ((TThhee AgAgeenntt ofof ttrruussttwwoorrtthhyy s

sttaattiissttiiccaall ddaattaa foforr alalll)) Pengejawantahan visi BPS Kabupaten Pringsewu tersebut dilakukan dengan melaksanakan Pembangunan Perstatistikan.

Pembangunan perstatistikan bertujuan untuk :

a. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif daan efisien;

b. Menciptakan insan statistik yang yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan tehnologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia;

c. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik;

d. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak;

e. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

Sasaran pembangunan perstatistikan yang ingin dicapai adalah:

a. Tersedianya data dan informasi statistik yang lengkap, akurat dan tepat waktu diseluruh bidang pembangunan serta meningkatkan pelayanan bagi pengguna data dan informasi statistik;

b. Terwujudnya struktur informasi organisasi BPS secara efektif dan efisien dalam kerangka mewujudkan good governance serta meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS

c. Meningkatnya kapasitas SDM dalam pengetahuan, penguasaan ilmu, metoda statistik dan tehnologi informasi mutakhir guna menyempurnakan metode pengumpulan, pengolahan dan diseminasi statistik;

(5)

d. Meningkatkan kerjasama antarlembaga statistik/penelitian dalam negeri maupun internasional atas dasar saling menghormati kemandirian dan menguntungkan dalam rangka menghasilkan data dan informasi statistik berkualitas internasional;

e. Terwujudnya SSN dalam menunjang kelancaran tugas dan fungsi lembaga-lembaga statistik yang ada baik di instansi pemerintah maupun masyarakat; dan

f. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana fisik

Guna mencapai tujuan dan sasaran dari pembangunan perstatistikan yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2016 BPS menetapkan masing-masing satu Program Teknis dan Program Generik, yaitu :

1. Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (P2IS),

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Kegiatan Teknis Lainnya BPS, dan 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS

Penyelenggaraan program-program tersebut dibiayai Pemerintah Republik Indonesia melalui APBN yang dituangkan kedalam Bagian Anggaran 54 DIPA dengan nilai sebesar Rp.4.481.644.000,- dengan realisasi mencapai sebesar Rp.4.108.465.051,- atau sebesar 91,67 persen, atau dengan kata lain efisiensi yang dilakukan sebesar 8,33 persen.

Didalam pelaksanaan tugasnya, memang masih didapati berbagai kendala yang dihadapi didalam melaksanakan program-program BPS, yang mengakibatkan keterlambatan atau tidak selesainya pelaksanaan kegiatan teknis dan anggaran. Kendala-kendala tersebut secara umum adalah :

A. Teknis

- Mutu sumber daya manusia, yang disebabkan oleh semakin cepatnya waktu pelaksanaan pelatihan-pelatihan untuk mengerjakan suatu kegiatan. Hal ini sangat terlihat pada tenaga non-organik BPS yang direkrut sebagai mitra statistik,

- Sarana komunikasi dan transportasi yang kadang terganggu, khususnya di wilayah dengan kondisi geografis yang sulit.

- Responsibilitas masyarakat terhadap kegiatan pengumpulan data oleh BPS masih dirasakan sebagai salah satu kendala, khususnya dari kalangan dunia usaha.

(6)

B. Anggaran

- Kebutuhan anggaran untuk berbagai kegiatan BPS kabupaten tidak sepenuhnya tercukupi.

- Pemanfaatan anggaran yang harus semakin efektif dan efisien, dengan mengelola anggaran yang tertib, bersih, dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Berbagai upaya dilakukan BPS Kabupaten Pringsewu untuk mengatasi kendala tersebut dengan menyesuaikan keadaan dan situasi daerah setempat.

Hasil evaluasi atas pelaksanaan fungsi dan tugas BPS sesuai dengan visi-nya, menyimpulkan bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas BPS menunjukkan tingkat keberhasilan yang sangat nyata (significant results). Simpulan ini tercermin dari angka rata- rata pencapaian kinerja sasaran sebesar 97,87 persen. Dari lima sasaran yang ada, capaian sasaran utama “Meningkatkan efektivitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik” dalam hal jumlah pengunjung eksternal yang mengakses informasi statistik melalui website BPS Kabupaten Pringsewu memiliki capaian cukup tinggi dari target yang dibuat.

Tingkat pencapaian kinerja tersebut memberi arti bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan BPS telah sesuai program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik dan sekaligus telah mampu memenuhi Misi BPS.

(7)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, demokratis, dan efektif. Upaya untuk mewujudkan suatu tata kepemerintahan yang baik hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran ketiga pilar, yaitu pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat. Upaya tersebut telah dituangkan dalam peraturan perundang-undangan, antara lain :

- TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN

- UU Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN

- UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik

- Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

- Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen.

- Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah

Satu diantara inti pokok dari peraturan tersebut di atas adalah bahwa setiap instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dengan tujuan untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai satu diantara beberapa prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pembuatan laporan kinerja yang dibuat oleh satuan kerja instansi pemerintah adalah untuk :

1.2.1 Penilaian penggunaan sumber daya dalam menghasilkan output

Sumber daya, baik itu berupa manusia dan uang haruslah dimanfaatkan semaksimal mungkin agar menghasilkan output yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, yang dalam hal ini adalah masyarakat pengguna data.

(8)

Efektifitas adalah salah satu poin penting yang harus dipertimbangkan dalam setiap rencana kerja. Untuk itulah, melalui laporan ini, dapat dilihat seberapa jauh masing- masing satuan kerja dapat melakukan efektifitas terhadap anggaran yang dialokasikan.

1.2.3 Penilaian kualitas hasil terhadap keinginan stakeholders

Kualitas kinerja aparatur pemerintahan dalam hal ini Badan Pusat Statistik diharapkan cukup baik sehingga dapat memenuhi keinginan dari para konsumen data. Hal ini sangatlah penting, karena harapan dari para konsumen data, baik itu dari pemerintah, swasta, perguruan tinggi, sekolah dan masyarakat luas haruslah menjadi prioritas pelayanan.

1.2.4 Penilaian pencapaian output dan outcome dalam waktu yang ditetapkan

Capaian target kinerja haruslah terukur dengan waktu yang ditentukan. Oleh karena itu, BPS Kabupaten Pringsewu telah menyusun Renstra sepanjang 5 (lima) tahunan yang menjadi target dalam pelaksanaan pekerjaan. Untuk pencapaian pertahun, dapat dilakukan monitoring dan evaluasi berdasarkan laporan akuntabilitas ini.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) mendorong Instansi fokus pada Pencapaian Sasaran. Dalam upaya Pencapaian Sasaran perlu sebuah Alat Ukur yang dinamakan Indikator Kinerja. Indikator kinerja berupa :

Hasil (Outcome) : Bagaimana Tingkat pencapaian Kinerja yang diharapkan Terwujud, berdasarkan Output (Keluaran) atas Kebijakan atau Program yang sudah dilaksanakan

Keluaran (Output) : Bagaimana Produk yang Dihasilkan secara Langsung oleh adanya Kebijakan atau Program, berdasarkan Input (Masukan) yang digunakan.

Standar bagi dasar melakukan Evaluasi Kinerja adalah:

Ketaatan (compliance) berkaitan dengan upaya audit, dengan mempertanyakan sejauh mana transaksi oleh pemerintah yang dalam hal ini, BPS Kabupaten Pringsewu, apakah telah sejalan atau sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan perundangundangan;

Efisiensi (efficiency) berkaitan dengan sejauh mana instansi pemerintah yang dalam hal ini, BPS Kabupaten Pringsewu, telah mencapai tingkat produktivitas optimum atas dasar sumber daya yang telah digunakan;

(9)

Efektivitas (Effectiveness) berkaitan dengan sejauh mana Tingkat Pencapaian Tujuan Kebijakan atas dasar Pemanfaatan Sumber Daya Publik.

Pada akhirnya, hasil evaluasi kinerja yang disampaikan dalam laporan ini, diharapkan dapat memberikan feedback untuk:

1. Meningkatkan mutu pelaksanaan pengelolaan aktivitas BPS ke arah yang lebih baik;

2. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja organisasi;

3. Memberikan Informasi yang lebih memadai dalam menunjang Proses Pengambilan Keputusan;

4. Meningkatkan pemanfaatan alokasi sumber daya yang tersedia;

5. Sebagai dasar peningkatan mutu informasi mengenai pelaksanaan kegiatan; dan 6. Mengarahkan pada sasaran dan tujuan dengan lebih baik lagi.

1.3

Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi

1.3.1

Kedudukan

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah bahwa BPS Kabupaten adalah perwakilan BPS di Daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPS Provinsi, dan BPS Kabupaten dipimpin oleh seorang Kepala.

1.3.2 Tugas Pokok

BPS Kabupaten mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaran statistik dasar di Kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.3.3 Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPS Kabupaten menyelenggarakan fungsi : 1.3.3.1 Penyelenggaraan statistik dasar di Kabupaten;

1.3.3.2 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS kabupaten;

1.3.3.3 Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik di Kabupaten; dan

1.3.3.4 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumahtangga BPS Kabupaten.

(10)

1.3.4 Susunan Organisasi

Untuk melaksanakan tugas, fungsi tersebut, sesuai Keputusan Kepala BPS Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah, telah ditentukan struktur organisasi Badan Pusat Statistik Kabupaten, yaitu :

a. Kepala

b. Sub Bagian Tata Usaha c. Seksi Statistik Sosial d. Seksi Statistik Produksi e. Seksi Statistik Distribusi

f. Seksi Neraca Wilayah dan Analisa Statistik

g. Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik h. Kelompok Jabatan Fungsional

Secara rinci Struktur Organisasi BPS Kabupaten Pringsewu terdapat pada Lampiran 1.

1.4 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada pada kantor BPS Kabupaten Pringsewu pada tahun 2016 dapat dikatakan sudah cukup memadai. Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah, BPS Kabupaten Pringsewu sudah mempunyai lengkap seluruh pejabat struktural sampai dengan eselon IV.

Untuk memenuhi jabatan fungsional Koordinator Statistik Kecamatan (KSK), Kepala BPS Pringsewu terpaksa membuat Surat Perintah Kerja kepada salah seorang mitra di Kecamatan Pardasuka karena KSK yang sedianya ada ditarik ke STIS Jakarta.

Kondisi yang paling minim ada pada jabatan staf, dimana BPS Kabupaten Pringsewu hanya memiliki seorang bendahara dan 3 (tiga) orang staf pada Seksi Statistik Distribusi, IPDS, dan Nerwilis. Untuk itulah, maka diambil kebijakan bahwa setiap KSK masing-masing ditempatkan sebagai staf untuk setiap seksi, dimana yang bersangkutan diposisikan tempat duduknya.

Berbicara mengenai SDM, BPS Kabupaten Pringsewu secara umum mempunyai potensi yang cukup baik pada sisi jabatan strukturalnya. Pada posisi struktural, dari 7 (tujuh) jabatan yang ada, sebanyak 3 (tiga) posisi diisi oleh pejabat yang berpendidikan S2 dan sisanya dengan pendidikan Strata 1 dan D4 statistik. Cukup berbeda dengan pejabat

(11)

struktural, untuk jabatan KSK, di BPS Kabupaten Pringsewu, dari 9 (sembilan) posisi yang ada baru 1 (satu) posisi yang diisi oleh orang yang berpendidikan S2, 2 (dua) posisi diisi oleh orang yang berpendidikan S1, dan lainnya hanya mempunyai ijazah SMA saja. Sedangkan untuk staf yang ada, pendidikan yang ditamatkan sudah cukup memadai, yakni seorang tamatan D3, 2 orang berpendidikan D4 statistik, dan seorang berpendidikan S2.

Untuk menambah mutu pegawai yang ada, kebijakan yang diambil di BPS Kabupaten Pringsewu adalah membuka pintu seluas-luasnya bagi para pegawai jika ingin bersekolah lagi. Akan tetapi melihat kondisi umur para pegawai, tidak banyak yang mempunyai niat untuk bersekolah demi meningkatkan pengetahuannya. Pada tahun 2016, tercatat ada 2 (dua) orang pegawai yang sedang menempuh perkuliahan demi mencapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Dari kedua orang tersebut, 1 (satu) orang sedang menempuh pendidikan S2 dan seorang lagi sedang menempuh pendidikan S1. Pada tahun ini pula ada seorang KSK yang menamatkan pendidikan S2.

Berikut ini, disajikan peta pendidikan pegawai BPS Kabupaten Pringsewu : PEGAWAI BPS PRINGSEWU MENURUT JABATAN DAN JENJANG PENDIDIKAN

TAHUN 2016

JABATAN

JENJANG PENDIDIKAN YANG

DITAMATKAN TOTAL

SMA D3 D4 / S1 S2

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

KEPALA 1 1

KEPALA SEKSI 4 2 6

KSK 5 2 1 8

STAF 1 2 1 4

TOTAL 5 1 8 5 19

1.5 Potensi dan Permasalahan

Melihat dari sumber daya yang ada, sebenarnya BPS Kabupaten Pringsewu mempunyai potensi yang cukup besar dalam pengembangan perstatistikan nasional, akan tetapi budaya kerja lama yang masih terpatri pada pegawai yang berusia kerja cukup lama sepertinya menjadi kendala yang cukup serius untuk ditangani.

Melihat beban pekerjaan yang semakin besar dari tahun ke tahun, budaya kerja lama memang sudah tidak bisa dipakai lagi. Dalam pekerjaan Sensus Ekonomi (SE 2016) misalnya, jam kerja yang harus dipakai tidak lagi bisa diselesaikan dalam 8 (delapan) jam

(12)

kerja. Hal ini harus dapat dipahami oleh seluruh pegawai. Dan untuk pekerjaan yang lain, bukan tidak mungkin bahwa hal tersebut akan terjadi. Untuk itulah, pemahaman pegawai mengenai beban pekerjaan yang terkait dengan hasil dan mutu kinerja yang dihasilkan harus terus menerus ditingkatkan, seiring dengan kepercayaan pemerintah kepada BPS. Hal ini secara gamblang dapat dilihat sesuai dengan semakin besarnya tunjangan kinerja (TK) yang diterima oleh para pegawai BPS pada tahun 2016, yang telah mencapai 70 persen.

Melihat potensi yang ada ini, BPS Kabupaten Pringsewu telah melakukan pengembangan pekerjaan, yakni dengan menyusun beberapa publikasi diluar kewajiban yang ada dengan bekerja sama dengan BAPPEDA Kabupaten Pringsewu. Publikasi yang dihasilkan antara lain, Inflasi Pringsewu dan Indikator Kesejahteraan Rakyat Pringsewu.

Dalam hal kerja sama ini, BPS Kabupaten Pringsewu mungkin belum terlalu melihat sisi profesional dari bidang pekerjaan, akan tetapi lebih karena sisi pelayanan yang harus diberikan kepada stakeholders.

1.6 Sistimatika Penyajian Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat dalam empat Bab, dimulai dari Pendahuluan, Perencanaan Kinerja, Akuntabilitas Kinerja dan Penutup yang berisi tentang tinjauan umum dan tindak lanjut dari laporan yang disampaikam. Mudah- mudahan melalui bab-bab yang disampaikan, kondisi mengenai kinerja dari BPS Kabupaten Pringsewu dapat diketahui, dievaluasi selanjutnya dapat diarahkan lagi agar tercapai sasaran yang diinginkan dengan tepat, akurat dan memenuhi kaidah ekonomis, efektif dan efisien (3E).

(13)

BAB 2

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis BPS Pringsewu 2016-2019

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas, serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan statistik yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 2005-2025 dan Pembangunan Jangka Menengah (PJM) 2016-2019, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu dalam menetapkan rencana stratejik Tahun 2016-2019 mengacu Renstra BPS Pusat 2016-2019.

Penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintah yang bersih (clean government), merupakan hal mutlak bagi kepercayaan masyarakat yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan pemerintahan. Keterbukaan atau transparansi instansi pemerintah di bidang informasi, mengharuskan pemerintah menyajikan informasi yang obyektif, akurat, tepat waktu, terpercaya, dan lengkap. Sesuai dengan hal tersebut, BPS Kabupaten Pringsewu perlu menyusun suatu rencana strategis (Renstra) pembangunan di bidang statistik yang komprehensif serta mampu mengemban tugas pokok dan fungsinya sehingga secara tidak langsung dapat mempercepat terwujudnya good governance dan clean goverment tersebut.

Rencana Strategis Pembangunan Statistik BPS Kabupaten Pringsewu adalah dokumen perencanaan pembangunan di bidang statistik di wilayah Kabupaten Pringsewu yang berlaku selama kurun waktu 2016-2019.

2.2. Visi dan Misi BPS Kabupaten Pringsewu 2.2.1. Visi BPS Kabupaten Pringsewu

Visi BPS Kabupaten Pringsewu adalah “Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua”

2.2.2. Misi BPS Kabupaten Pringsewu

Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi BPS Kabupaten Pringsewu yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, dirumuskan sebagai berikut:

a. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional;

(14)

b. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik; dan

c. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.

2.3. Tujuan BPS Kabupaten Pringsewu

Tujuan I: Peningkatan kualitas data statistik;

Tujuan II: Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik;

Tujuan III: Peningkatan birokrasi yang akuntabel.

Dalam rangka mengantisipasi lingkungan strategis yang berkembang, BPS Kota Batam berperan aktif dalam pembangunan statistik yang dilakukan melalui reformasi birokrasi dengan menerapkan program Statcap CERDAS (Statististical Capacity Building – Change and Reform for Development of Statistics in Indonesia). Empat pilar reformasi birokrasi dilakukan BPS RI dalam tempo 2016-2019, meliputi: (i). Peningkatan kualitas data; (ii).

Pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia; (iii). Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta sarana kerja; dan (iv). Penguatan kelembagaan dan hubungan dengan sumber data dan pengguna data.

Guna memudahkan penilaian pencapaian kinerja, beberapa indikator dan target ditetapkan untuk setiap tujuan secara spesifik. Secara spesifik indikator dan target dari tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Tujuan, Indikator Kinerja dan Target BPS Kabupaten Pringsewu 2015-2019

No. Tujuan Target

Uraian Indikator 2015 2016 2017 2018 2019 1. Peningkatan kualitas

data statistik

Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data

statistik

80% 80% 82% 82% 85%

2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik

Persentase Kepuasan

Konsumen terhadap pelayanan data BPS

95% 95% 95% 95% 95%

3. Peningkatan birokrasi yang akuntabel

Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat

75 78 80 81 84

(15)

Untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditentukan, harus disusun sasaran strategis. Sasaran strategis ini diharapkan dapat menjadi indikator terwujudnya tujuan dan target

Secara ringkas sasaran strategis pembangunan statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Sasaran strategis dari tujuan pertama: “Peningkatan kualitas data statistik” adalah : 1.1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS, dengan

indikator sasaran :

1.1.1. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik;

1.1.2. Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama;

1.1.3. Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS;

1.1.4. Jumlah Release Data yang tepat waktu;

1.1.5. Jumlah Publikasi/Laporan yang terbit tepat waktu; dan 1.1.6. Jumlah Publikasi/Laporan sensus yang terbit tepat waktu.

1.2. Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement), dengan indikator sasaran :

1.2.1. Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK.

2. Sasaran strategis dari tujuan kedua: “Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia”, adalah :

2.1. Meningkatnya kualitas manajemen Sumber Daya Manusia BPS, dengan indikator sasaran :

2.1.1. Persentase pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu;

2.1.2. Persentase pegawai yang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I.

2.2. Meningkatnya kualitas pembinaan dalam penyelenggara SSN, dengan indikator sasaran :

2.2.1. Persentase terpenuhinya sarana dan prasarana TIK yang memadai.

(16)

3.1. Meningkatnya kepuasan pegawai terhadap pelayanan kerumahtanggaan Dengan indikator sasaran :

3.1.1. Persentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan kerumahtanggaan.

3.2. Meningkatnya pengguna layanan yang puas terhadap sarana dan prasarana BPS Dengan indikator sasaran :

3.2.1. Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS; dan

3.2.2. Persentase pengadaan sarana dan prasarana aparatur yang diselesaikan.

2.4 Perjanjian Kinerja BPS Kabupaten Pringsewu Tahun 2016

Sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan menghasilkan kinerja yang diharapkan, setiap satuan kerja di lingkungan BPS diharuskan menyusun Perjanjian Kinerja dengan atasannya langsung. Tidak terkecuali untuk BPS Kabupaten Pringsewu, yang secara vertikal berada dalam wilayah Provinsi Lampung, maka pada Tahun 2016 juga sudah menyusun Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Kepala BPS Provinsi Lampung dan Kepala BPS Kabupaten Pringsewu.

Perjanjian kinerja yang disusun sebenarnya adalah akumulasi pekerjaan yang harus diselesaikan oleh setiap seksi dan sub bagian pada tahun yang bersangkutan. Perjanjian kinerja yang disampaikan oleh Kepala BPS Kabupaten Pringsewu adalah rangkuman dari perjanjian kinerja oleh setiap unit yang ada di bawah lingkungan BPS Kabupaten Pringsewu.

Perlu diketahui, bahwa Perjanjian Kinerja yang sudah disepakati pada awal tahun bisa saja mengalami perubahan, sesuai dengan perintah yang diberikan oleh atasan langsung yang dalam hal ini adalah BPS Provinsi Lampung atau BPS-RI.

Perjanjian Kinerja BPS Kabupaten Pringsewu yang sudah disepakati pada awal Tahun 2016 adalah sebagai berikut.

(17)

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PRINGSEWU

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Toga Hamonangan, S.Si., M.M Jabatan : Kepala BPS Kabupaten Pringsewu

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Yeane Irmaningrum S, MA Jabatan : Kepala BPS Provinsi Lampung

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua

Yeane Irmaningrum S, MA NIP. 196107041986012001

Pringsewu,15 Januari 2016 Pihak Pertama

Toga Hamonangan, S.Si., M.M NIP. 196309101985011001

(18)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 BPS KABUPATEN PRINGSEWU

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

1. Peningkatan kualitas data statistik

Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik

Persen 80

1.1Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS

Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik

Persen 80

Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama

Persen 100

Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS

Persen 100 Jumlah Release Data yang

tepat waktu

Aktivitas - Jumlah Publikasi/Laporan

yang terbit tepat waktu

Publikasi 15 1.2.Meningkatnya kualitas

hubungan dengan sumber data (respondent

engagement)

Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga

Persen 100

Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan usaha

Persen 100

Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga non usaha

Persen 100

2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik

Persentase kepuasan konsumen terhadap pelayanan data BPS

Persen 100

2.1.Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement)

Persentase kepuasan konsumen terhadap pelayanan data BPS

Persen 84

Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS

Pengunjung 100

Persentase konsumen yang puas terhadap akses data BPS

Persen 70

Persentase konsumen yang Persen 100

(19)

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

menggunakan data BPS dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional

Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS

Persen 92

3. Peningkatan

penyelenggaraan/pelaksanaan birokrasi yang akuntabel

Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat

Point 80

3.1.Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS

Persentase Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu

Persen 98

Persentase pegawai yang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I

Persen 90

3.2.Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS

Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat

Point 80

ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2016

PROGRAM/KEGIATAN JUMLAH

(Rp)

(1) (2)

TOTAL 4.481.644.000

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS

LAINNYA BPS 2.679.844.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR BPS 34.250.000

PROGRAM PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK (P2IS) 1.767.550.000

(20)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik memberi amanat kepada BPS untuk menyelenggarakan statistik dasar dan mengumumkan hasilnya secara teratur dan transparan kepada masyarakat. Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000, menetapkan BPS sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang menjalankan kewenangan di bidang statistik dasar baik di pusat maupun di daerah- daerah.

Akuntabilitas kinerja BPS Kabupaten Pringsewu merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi BPS dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban secara periodik selama satu tahun. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang dituangkan dalam program kegiatan disampaikan dalam laporan ini.

Secara umum kinerja BPS Kabupaten Pringsewu menunjukan keberhasilan, yaitu pencapaian sasaran sebesar 97,87 persen dari delapan sasaran yang menjadi prioritas, dengan efisiensi anggaran 4,71 persen. Penyelesaian kegiatan pelaksanaan SE2016 sebagai pekerjaan utama BPS pada tahun 2016, juga telah dapat dilakukan dengan baik. BPS Kabupaten Pringsewu dapat menyelesaikan proses pengumpulan dan pengolahan data SE 2016 dengan baik.

Visi BPS sebagai Pelopor data statistik terpercaya untuk semua, sudah menjadi komitmen seluruh pegawai BPS Kabupaten Pringsewu. Kepercayaan pemangku kepentingan terlihat terus meningkat, ini ditunjukkan dengan indikator banyaknya pengunjung yang datang langsung atau melalui media komunikasi. Mudah-mudahan kedepannya BPS Kabupaten Pringsewu dapat meningkatkan lagi capaian kinerjanya demi kemajuan perstatistikan nasional.

3.1. Capaian Kinerja BPS Kabupaten Pringsewu Tahun 2016

Capaian kinerja haruslah diukur berdasarkan tujuan yang telah ditentukan dengan melihat sasaran kinerja yang dapat dicapai pada tahun yang bersangkutan melalui indikator-indikator yang telah disusun sebelumnya melalui rencana strategis.

(21)

Tujuan 1

Peningkatan kualitas data statistik

Sasaran strategis dari tujuan pertama ”Peningkatan kualitas data statistik” adalah:

1.1 Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS, dengan indikator sasaran:

1.1.1. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik

1.1.2. Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik dari BPS sebagai rujukan yang utama

1.1.3. Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS 1.1.4. Jumlah release data yang tepat waktu; dan

1.1.5. Jumlah publikasi/laporan sensus/survei yang terbit tepat waktu

Adapun sasaran strategis yang kedua dari tujuan yang pertama adalah;

1.2 Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement), dengan indikator sasaran

1.2.1 Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga

1.2.2 Persentase pemasukan dokumen (response rate) dengan pendekatan usaha

1.2.3 Persentase pemasukan dokumen (response rate) dengan pendekatan non rumah tangga dan non usaha

Sasaran strategis yang ketiga dari tujuan yang pertama adalah;

1.3 Memastikan pengendalian mutu yang ekonomis, efektif dan efisien, dengan indikator sasaran;

1.3.1 Jumlah self assesment aktifitas statistik mandiri yang dihimpun

Melalui sasaran strategis yang telah ditetapkan ini, dapat dilakukan pengukuran untuk mengetahui sampai sejauh mana capaian kinerja yang telah dilakukan oleh BPS Kabupaten Pringsewu. Hal ini dapat diketahui melalui kondisi indikator-indikator sasaran dari kedua sasaran strategis tersebut.

Dari sasaran strategis yang pertama, sampai sejauh ini dapat diketahui bahwa belum ditemui konsumen yang menyampaikan ketidakpuasan terhadap data yang disajikan oleh BPS Kabupaten Pringsewu. Artinya, BPS Kabupaten Pringsewu masih dapat memberikan kepuasan kepada konsumen data yang datang ke kantor atau melalui website yang ada.

(22)

Melalui pendataan yang dilakukan secara internal pada tahun 2016, terhadap para konsumen data yang datang ke BPS Kabupaten Pringsewu diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kepuasan konsumen terhadap layanan BPS di Kabupaten Pringsewu berada di kategori Puas. Adapun nilai rata-rata kepuasan yang dicapai adalah 3,1 dengan harapan kepuasan maksimal yaitu dengan skor 4,0. Indeks kepuasan konsumen dan harapan konsumen (IKK) terhadap kualitas data BPS untuk Kabupaten Pringsewu mencapai kategori Sangat Puas dengan nilai indeks sebesar 83,3.

Dari survei yang sama, dapat juga diperoleh informasi, bahwa sebagian besar dari konsumen yang menggunakan data BPS, menjadikan data BPS sebagai rujukan utama dalam pelbagai kepentingan. Hasil survei BPS Kabupaten Pringsewu menunjukkan bahwa konsumen yang menjadikan data BPS sebagai rujukan utama sebesar 82,5 persen.

Jumlah publikasi BPS Kabupaten Pringsewu yang harus diterbitkan pada tahun 2016 untuk berbagai kegiatan ada sebanyak 22 judul, yakni 9 (sembilan) judul publikasi kecamatan dalam angka, 9 (sembilan) judul publikasi statistik daerah kecamatan, 1 (satu) judul publikasi Kabupaten Dalam Angka (KDA), 1 (satu) judul publikasi Statistik Daerah Kabupaten Pringsewu, dan 2 (dua) publikasi PDRB Kabupaten Pringsewu. Semua jenis publikasi tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan BPS-RI.

Sasaran strategis yang kedua dari tujuan pertama yang sudah digariskan dalam Renstra BPS Kabupaten Pringsewu adalah Meningkatkan Kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement). Sumber data yang digunakan BPS dalam melaksanakan pekerjaannya bisa berasal dari rumah tangga, perusahaan swasta, dan isntansi pemerintah.

Untuk meningkatkan kualitas hubungan ini, telah dilakukan beberapa sosialisasi sehubungan dengan pekerjaan rutin atau pekerjaan yang sifatnya ad hoc.

Tujuan 2

Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik

Selanjutnya untuk mencapai tujuan kedua yakni ”Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik” maka harus dipenuhi sasaran strategis:

2.1. Meningkatkan kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement) Indikator sasaran dari sasaran strategis ini adalah:

2.1.1. Persentase konsumen yang puas akan layanan data BPS

2.1.2. Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website

(23)

2.1.3. Persentase konsumen yang puas terhadap akses data BPS, dan

2.1.4. Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS

Berdasarkan survei yang sama, BPS Kabupaten Pringsewu dapat dianggap telah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Dari kesemua indikator sasaran yang ada, kepuasan konsumen dari lembaga pemerintah yang ada dapat dipenuhi semua dengan indeks kepuasan 100,0 persen dengan harapan yang dapat dipenuhi sebesar 97,5 persen. Akan tetapi memang belum semua permintaan data dapat dipenuhi oleh BPS, hal ini disebabkan para konsumen data mengharapkan BPS juga dapat menyediakan berbagai data mikro yang mereka perlukan.

Untuk para pelajar/mahasiswa yang datang baru dapat dipenuhi 75,0 kepuasannya terhadap data yang dibutuhkan.

Jumlah pengunjung eksternal yang datang ke BPS melalui website dengan berbagai kepentingan terhitung sudah cukup besar. Memang dengan keterbatasan penghitungan yang dapat dipasang pada website, belumlah dapat dihitung berapa jumlah pengunjung yang datang pada website pada tahun 2016. Berdasarkan pendekatan rata-rata pengunjung setiap hari yang sebanyak 19 orang, maka dapat dihitung jumlah pengunjung yang datang pada website BPS Kabupaten Pringsewu pada tahun 2016 sebanyak 6.916 pengunjung.

Selain melalui website, untuk menjalin komunikasi dengan para pengguna data, BPS Kabupaten Pringsewu juga sudah membuat akun pada media sosial facebook. Hal ini dimaksudkan agar komunikasi yang terjalin dari para pengguna data tidak hanya dilakukan melalui web resmi, akan tetapi bisa juga dilakukan melalui media sosial dengan penyampaian lebih ringan dan santai yang dapat menjangkau ke semua usia dan golongan.

Tujuan 3

Peningkatan birokrasi yang akuntabel

Untuk mencapai tujuan yang ketiga yakni ” Peningkatan birokrasi yang akuntabel”, telah disusun beberapa sasaran strategis berikut ini:

3.1 Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS

Untuk dapat menghitung capaian pada sasaran ini, indikatornya adalah 3.1.1 Persentase pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu

3.1.2 Persentase pegawai yang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I

3.2 Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS, dengan indikator sasaran,

(24)

3.2.1 Hasil penilaian SAKIP oleh inspektorat BPS

3.2.2 Hasil penilaian reformasi birokrasi oleh Inspektorat BPS

3.3 Meningkatnya tata kelola penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan, dengan indikator sasaran

3.3.1 Opini terhadap laporan keuangan BPS oleh BPK

Tabel 4. PEGAWAI BPS PRINGSEWU MENURUT JABATAN DAN JENJANG PENDIDIKAN TAHUN 2016

JABATAN JENJANG PENDIDIKAN YANG

DITAMATKAN JABATAN

TOTAL

STRUKTURAL SMA D3 D4/S1 S2 FUNGSIONAL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KEPALA 1 - 1

KEPALA SEKSI 4 2 - 6

KSK 5 2 1 6 8

STAF 1 2 1 - 4

TOTAL 5 1 8 5 6 19

Dari tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa dari jumlah pegawai BPS Kabupaten Pringsewu yang dapat menduduki jabatan fungsional hanya sebanyak 6 (enam) orang yang semuanya adalah KSK. Pada tahun 2016, dari semua pegawai yang mungkin menduduki jabatan fungsional tertentu, sebanyak enam orang atau 50,0 persen sudah pada ketentuan yang diharapkan, sisanya diharapkan dapat memasuki jabatan dimaksud pada tahun 2017.

Dilihat dari jenjang pendidikan formal yang ditamatkan, dari seluruh pegawai pada BPS Kabupaten Pringsewu, ada sebanyak 5 orang yang hanya berpendidikan SMA yang semuanya adalah KSK. Dari kelima orang tersebut mungkin agak sulit untuk menaikkan jenjang pendidikannya disebabkan umur dari para pegawai tersebut sudah di atas 40 tahun, bahkan dua diantaranya sudah melebihi usia 50 tahun. Hal ini bukanlah disebabkan kesempatan yang sulit didapat dalam menempuh pendidikan, dapat dibuktikan dari kesempatan kuliah yang diambil oleh salah seorang KSK untuk menyelesaikan pendidikan S2 pada tahun 2016 ini. Dengan penjelasan di atas, persentase pegawai BPS Kabupaten Pringsewu yang berpendidikan minimal D IV atau Strata I baru mencapai 68,42 persen.

Penilaian SAKIP yang diterima dari Inspektorat BPS masih cukup baik dan dapat mencapai target yang dipasang, demikian juga dengan penilaian dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB). Pada tahun 2016 BPS Kabupaten Pringsewu masih terus melaksanakan RB

(25)

melalui Rapat Koordinasi yang secara rutin dilaksanakan setiap bulan, juga evaluasi kinerja sebagai jaminan pelaksanaan RB dan kinerja pegawai.

Berikut disajikan perkembangan rata-rata capaian kinerja secara keseluruhan untuk Indikator Kinerja Utama sesuai dengan PERKA BPS 58 Tahun 2013 dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.

Adapun capaian kinerja BPS Kabupaten Pringsewu pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 6. Capaian Kinerja BPS Kabupaten Pringsewu Tahun 2016

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Peningkatan kualitas data statistik

Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik

Persen 80 80

1.1Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS

Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik

Persen 80 80

Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama

Persen 100 100

(26)

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5)

Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS

Persen 100 -

Jumlah Release Data yang tepat waktu

Aktivitas - -

Jumlah Publikasi/Laporan yang terbit tepat waktu

Publikasi 15 22

1.2.Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent

engagement)

Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga

Persen 100 100

Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan usaha

Persen 100 100

Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga non usaha

Persen 100 100

2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik

Persentase kepuasan konsumen terhadap pelayanan data BPS

Persen 100 100

2.1.Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement)

Persentase kepuasan konsumen terhadap pelayanan data BPS

Persen 84 84

Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi

statistik melalui website BPS

Pengunjung 100 100

Persentase konsumen yang puas terhadap akses data BPS

Persen 70 80

Persentase konsumen yang menggunakan data BPS dalam perencanaan dan evaluasi

pembangunan nasional

Persen 100 100

Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS

Persen 92 92

3. Peningkatan

penyelenggaraan/pelaksanaa n birokrasi yang akuntabel

Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat

Point 80 60,60

3.1.Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya

Persentase Pegawai yang menduduki jabatan

Persen 98 63

(27)

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5)

manusia BPS fungsional tertentu Persentase pegawai yang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I

Persen 90 68

3.2.Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS

Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat

Point 80 60,60

3.2 Perkembangan Capaian Kinerja BPS Kabupaten Pringsewu Tahun 2016 Terhadap Tahun 2011-2015

Capaian kinerja dari BPS Kabupaten Pringsewu pada tahun 2016 dapat dikatakan cukup stabil dengan capaian di sekitar rata-rata 97,87 persen, tetapi rata-rata nilai capaian kinerja ini pada setiap tahunnya tidaklah sama pada setiap programnya. Pada tahun 2016 capaian yang diperoleh dititik beratkan pada pencapaian hasil kerja yang secara umum dapat dipenuhi dari target yang dibuat, hal ini disebabkan beban kerja yang diberikan oleh BPS RI kepada masing-masing satuan kerja di daerah begitu padat dengan tambahan anggaran yang juga demikian besar.

Pada tahun 2016 BPS Kabupaten Pringsewu utamanya menyelenggarakan kegiatan yang telah direncanakan dan dibiayai melalui DIPA BPS Kabupaten Pringsewu. Kegiatan Pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 merupakan kegiatan utama pada tahun 2016, selain kegiatan rutin yang harus tetap dilaksanakan sebagai wujud komitmen pada Pakta Integrasi yang telah ditandatangani. Selain kegiatan utama tersebut, BPS Kabupaten Pringsewu tidak dapat terlepas dari kegiatan-kegiatan yang merupakan program BPS-RI maupun BPS provinsi Lampung. Kegiatan-kegiatan yang tidak tercantum pada DIPA BPS Kabupaten Pringsewu diantaranya Survei Industri Mikro dan Kecil. Untuk semua pelaksanaan survei tersebut dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan dokumen hasil survei telah dikirimkan ke BPS Provinsi Lampung maupun BPS RI.

3.3 Capaian Kinerja BPS Kabupaten Pringsewu Tahun 2016 Terhadap Target Renstra 2015-2019

Secara umum capaian kinerja BPS Kabupaten Pringsewu untuk Tahun 2016 terhadap Renstra yang telah dirancang tidaklah terlalu jauh dari sasaran kinerja yang ditetapkan.

Pengukuran berbagai capaian kinerja yang dilakukan oleh LPPM Universitas Lampung, melalui kegiatan Survei Kepuasan Konsumen terhadap kinerja BPS menyatakan bahwa apa

(28)

yang telah dilakukan dapat memenuhi harapan konsumen dengan nilai yang cukup baik, malah bahkan melebihi ekspektasi yang diharapkan.

Dari tiga tujuan yang dicanangkan Renstra BPS Kabupaten Pringsewu dan 9 indikator kinerja yang dinilai, hampir semuanya dapat dicapai. Indikator kinerja yang masih jauh dari target yang ditentukan pada tahun 2016 adalah pencapaian jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website. Pada Tahun 2016 target yang dipasang untuk indikator kinerja adalah sebesar 7.200 pengunjung, sedang pengunjung yang masuk dalam website BPS Kabupaten Pringsewu, dengan alamat www.pringsewukab.bps.go.id sudah mencapai 6.916 pengunjung. Mudah-mudahan di tahun kemudian jumlah pengunjung yang datang dapat melebihi target yang akan dipasang.

3.4 Kegiatan Prioritas BPS Kabupaten Pringsewu Tahun 2016

Seperti yang telah disampaikan di atas, pada tahun 2016 kegiatan prioritas yang dilaksanakan oleh BPS Kabupaten Pringsewu adalah kegiatan Sensus Ekonomi. Sensus Ekonomi merupakan kegiatan pendataan lengkap atas seluruh unit usaha/perusahaan yang berada dalam batas-batas wilayah suatu negara. Seluruh informasi yang dikumpulkan bermanfaat untuk mengetahui gambaran tentang performa dan struktur ekonomi suatu negara baik menurut wilayah, lapangan usaha, maupun skala usaha.

Jumlah usaha yang berhasil didata pada Sensus Ekonomi 2016 ini sebanyak 27.062 usaha. Jumlah usaha ini didapat dengan proses yang panjang, karena berdasarkan waktu pendataan SE2016 yaitu sampai akhir Mei 2016 didapat usaha sebanyak 24.296. Hasil evaluasi dari BPS-RI menyatakan bahwa seluruh wilayah jumlah usaha masih terdapat undercount, maka harus dilakukan kegiatan penyisiran usaha. Hasil dari pendataan SE2016 untuk Kabupaten Pringsewu adalah 27.062 usaha. Jumlah tersebut memang masih lebih kecil dari tahun 2006, karena pada tahun 2006 pendataan dilakukan pada seluruh wilayah di Kabupaten Pringsewu.

3.5 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2016

Realisasi anggaran pada tahun 2016 untuk BPS Kabupaten Pringsewu dibuat dalam 3 (tiga) versi, yakni penggunaan dengan dan tanpa self blocking yang ditentukan dari BPS RI.

Serapan anggaran yang dapat dilakukan oleh BPS Kabupaten Pringsewu pada tahun 2016 secara murni adalah 91,67 persen, yang secara global dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(29)

Realisasi Penggunaan Anggaran sampai dengan Desember 2016

No Program Pagu Anggaran Realisasi s/d Desember 2016

(Rp) (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas-tugas Lainnya BPS

Rp 2.679.844.000 Rp 2.489.191.536 92,89

2 Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur BPS Rp 34.250.000 Rp 33.730.215 98,48 3 Penyediaan dan Pelayanan

Informasi Statistik Rp 1.767.550.000 Rp 1.585.543.300 89,70 JUMLAH Rp 4.481.644.000 Rp 4.108.465.051 91,67

Sesuai arahan yang diberikan, dari seluruh anggaran yang disediakan dari BPS RI, ada bagian yang tidak dapat dibelanjakan yang disebut dengan self blocking. Anggaran yang di block untuk tahun anggaran 2016 ada pada program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS). Jika anggaran self blocking tersebut dikeluarkan dari perhitungan penggunaan anggaran, maka besaran daya serap yang dapat dilakukan oleh BPS Kabupaten Pringsewu akan bergeser menjadi 95,29 persen.

Untuk memperjelas perhitungan, maka disampaikan perhitungan penggunaan anggaran tahun 2016, setelah self blocking dikeluarkan dari penghitungan daya serap anggaran. Hal ini perlu disampaikan, karena besar perbedaan penggunaan daya serap akan significant, yaitu sebesar 3,62 persen.

REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 (Jika Pagu dikurangi self blocking)

No Program Pagu Anggaran Realisasi s/d Desember 2016

(Rp) (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas-tugas Lainnya BPS

Rp 2.679.844.000 Rp 2.489.191.536 92,89

2 Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur BPS Rp 34.250.000 Rp 33.730.215 98,48 3 Penyediaan dan Pelayanan

Informasi Statistik Rp 1.597.550.000 Rp 1.585.543.300 99,25 JUMLAH Rp 4.311.644.000 Rp 4.108.465.051 95,29

(30)

Sedang jika self blocking bisa dimanfaatkan, maka perhitungan serapan anggaran menjadi lebih besar lagi dan dapat mencapai 95,47 persen dari anggaran yang disediakan.

REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 (Jika Realisasi ditambah self blocking)

No Program Pagu Anggaran Realisasi s/d Desember 2016

(Rp) (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas-tugas Lainnya BPS

Rp 2.679.844.000 Rp 2.489.191.536 92,89

2 Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur BPS Rp 34.250.000 Rp 33.730.215 98,48 3 Penyediaan dan Pelayanan

Informasi Statistik Rp 1.767.550.000 Rp 1.755.543.300 99,32 JUMLAH Rp 4.481.644.000 Rp 4.278.465.051 95,47

(31)

BAB IV PENUTUP

4.1 Tinjauan Umum

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu tahun 2016 secara umum dapat terlaksana dengan baik, hal ini terlihat dari penyelesaian kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan persentase yang cukup tinggi, walaupun belum semuanya dapat tercapai sepenuhnya. Pencapaian ini tercermin dari Indikator Kinerja Utama sebagai acuan tingkat keberhasilan. Dari seluruh sasaran strategis yang telah ditetapkan, tercatat penyerapan penggunaan anggaran (91,67 persen). Hal ini disebabkan adanya penghematan anggaran di Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik. Jika dirata-ratakan, dari seluruh pencapaian pada IKU dan penyerapan anggaran pada tahun 2016, maka pencapaian kinerja yang bisa diperoleh BPS Kabupaten Pringsewu adalah sebesar 97,87 persen.

Hal yang menjadi catatan penting adalah dalam hal peningkatan SDM. Berdasarkan peninjauan dari pembahasan pada Bab sebelumnya, maka untuk mencapai Sasaran Peningkatan Sumber Daya Manusia di BPS Kabupaten Pringsewu akan tercapai lebih tinggi lagi jika kesempatan untuk mendapatkan pendidikan informal dapat diperbesar. Beberapa hal yang berkait dengan hal ini, diantaranya yaitu; keterbatasan tingkat kemampuan akademik personil di Kabupaten Pringsewu untuk dapat ditingkatkan kemampuan intelektualnya; serta wewenang dan alokasi anggaran yang masih merupakan sasaran program BPS-RI, karena program ini merupakan program BPS secara nasional.

4.2 Permasalahan dan Kendala Utama

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan, dan untuk mewujudkan program yang telah direncanakan tidak terlepas dari kendala-kendala yang ada. Sungguhpun pencapaian program kegiatan sudah sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, namun masih diperlukan beberapa langkah perbaikan guna lebih menyempurnakannya. Beberapa penyebab atau kendala yang mengakibatkan tidak tercapainya target sasaran dan tujuan yang ditetapkan, diantaranya adalah kendala yang bersifat non teknis, seperti masalah koordinasi, kerjasama internal maupun eksternal, dan kondisi geografis. Selain itu juga terjadi kendala yang bersifat teknis yang berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia, seperti sulitnya

(32)

memenuhi standar yang telah ditetapkan. Masalah lain yaitu rendahnya pemahaman tentang manfaat data statistik. Selain masalah umum diatas terdapat juga masalah-masalah sepesifik seperti dibawah ini :

1. Keterbatasan tenaga untuk menangani pekerjaan teknis yang mendukung penyusunan kebijakan pemerintah provinsi/kabupaten/kota termasuk dalam pengembangan metodologi dan melakukan pengawasan pelaksanaan survei;

2. Rendahnya responsibilitas masyarakat terhadap kegiatan pengumpulan data oleh BPS, khususnya dari kalangan dunia usaha.

3. Jumlah dan sebaran sampel yang masih terkendala oleh keterbatasan dana pemerintah.

Dilain pihak kebutuhan dari banyak kalangan pemerhati dan pengguna data BPS semakin menginginkan cakupan sampel meliputi wilayah terkecil (small area statistics).

4. Rentang waktu pelaksanaan kegiatan statistik oleh BPS dengan pemanfaatan data hasil kegiatan semakin pendek.

5. Pertambahan jumlah pegawai belum sebanding dengan tingkat kebutuhan.

4.3 Saran Tindak Lanjut

Saran yang dapat dilakukan guna peningkatan kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu selanjutnya adalah :

1. Alokasi beban tugas kepada petugas lapangan yang proporsional yang mencakup seluruh wilayah kabupaten, sehingga beban tugas tidak menumpuk pada petugas di wilayah konsentrasi saja.

2. Mengoptimalkan sumber daya manusia dengan melakukan peningkatan kemampuan staf diantaranya mengikuti pendidikan formal, melalui tugas belajar dan memberi peluang ijin belajar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Pemanfaatan sarana teknologi informasi dan komunikasi terkini secara optimal.

4. Pendekatan persuasif untuk meningkatkan pemasukan dokumen, misalnya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, pendekatan kepada asosiasi pengusaha tentang kegiatan, hasil dan pemanfaatan data statistik.

5. Mengembangkan kerjasama dengan pemerintah daerah, juga lembaga lainnya sehingga dimungkinkan penambahan sampel pencacahan untuk mendapatkan statistik yang dapat menggambarkan wilayah terkecil, dan

(33)

6. Meningkatkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi untuk berbagai kegiatan di BPS. Selain itu juga mengadakan pendekatan dan meningkatkan kerjasama dengan instansi dan lembaga terkait dalam memperoleh data sekunder.

7. Yang tidak kalah pentingnya untuk mencapai peningkatan kinerja adalah pengawasan.

Untuk itu BPS Kabupaten Pringsewu akan meningkatkan lagi pengawasan di semua program yang akan dilaksanakan.

(34)

LAMPIRAN - LAMPIRAN

(35)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 86 TAHUN 2007

STRUKTUR ORGANISASI BPS KABUPATEN PRINGSEWU

K

Lampiran 1

Kepala BPS Kabupaten

Kasubag TU

Seksi Stat.

Produksi

Seksi Stat.

Sosial

Seksi Stat.

IPDS

Seksi Stat.

Nerwilis

KSK/TENAGA FUNGSIONAL Seksi Stat.

Distribusi

(36)

Lampiran 2

(37)

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PRINGSEWU

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Toga Hamonangan, S.Si., M.M Jabatan : Kepala BPS Kabupaten Pringsewu

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Yeane Irmaningrum S, MA Jabatan : Kepala BPS Provinsi Lampung

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua

Yeane Irmaningrum S, MA

Pringsewu,15 Januari 2016 Pihak Pertama

Toga Hamonangan, S.Si., M.M

Lampiran 3

(38)

PERJANJIANKINERJATAHUN2016 BPS KABUPATENPRINGSEWU

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

1. Peningkatan kualitas data statistik

Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik

Persen 80

1.1Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS

Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik

Persen 80

Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama

Persen 100

Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS

Persen 100 Jumlah Release Data yang

tepat waktu

Aktivitas - Jumlah Publikasi/Laporan

yang terbit tepat waktu

Publikasi 15 1.2.Meningkatnya kualitas

hubungan dengan sumber data (respondent

engagement)

Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga

Persen 100

Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan usaha

Persen 100

Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga non usaha

Persen 100

2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik

Persentase kepuasan konsumen terhadap pelayanan data BPS

Persen 100

2.1.Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement)

Persentase kepuasan konsumen terhadap pelayanan data BPS

Persen 84

Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS

Pengunjung 100

Persentase konsumen yang puas terhadap akses data BPS

Persen 70

Persentase konsumen yang Persen 100

(39)

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

menggunakan data BPS dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional

Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS

Persen 92

3. Peningkatan

penyelenggaraan/pelaksanaan birokrasi yang akuntabel

Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat

Point 80

3.1.Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS

Persentase Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu

Persen 98

Persentase pegawai yang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I

Persen 90

3.2.Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS

Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat

Point 80

ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2016

PROGRAM/KEGIATAN JUMLAH

(Rp)

(1) (2)

TOTAL 4.481.644.000

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS

LAINNYA BPS 2.679.844.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR BPS 34.250.000 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK (P2IS) 1.767.550.000

Gambar

Tabel 1. Tujuan, Indikator Kinerja dan Target BPS Kabupaten Pringsewu 2015-2019
Tabel 4. PEGAWAI BPS PRINGSEWU MENURUT JABATAN DAN JENJANG PENDIDIKAN  TAHUN 2016
Tabel 6. Capaian Kinerja BPS Kabupaten Pringsewu Tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

Maka dapat disimpulkan bahwa antara nilai peramalan besar klaim dengan besar klaim sebenarnya sudah sesuai dan model credibility shrinkage dapat digunakan untuk meramalkan besar

Pedagang kaki lima yang berjualan jagung bakar yang di maksud dalam penelitian ini adalah sekelompok orang yang menawarkan barang atau jasa di sepanjang Jalan Air

Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b merupakan unsur staf Kecamatan yang bertugas dan berkewajiban membantu kelancaran tugas camat dalam Menyusun

Sesuai dengan judul penelitian “Penerapan Layanan Penguasaan Konten Dengan Teknik Simulasi Untuk Meningkatkan Sikap Mencintai Alam Sekitar Pada Siswa Kelas V SD

Indikator kinerja untuk siswa membaca hasil diskusi didepan kelas (penelitian awal sebelum tindakan) sebesar 0%, siklus I sebesar 37,5%, siklus II sebesar 50%, siklus

penelitian berupa pohon buah alternatif yang disusun berdasarkan kesesuaian ketinggian tempat penelitian dan di analisis menggunakan kriteria tanaman perkantoran dan

Dalam konteks ini, terdapat upaya hukum untuk menggugat keputusan tersebut ke pengadilan tata usaha negara, namun apabila nantinya putusan pengadilan tata usaha

dikarenakan Limbah filter rokok memiliki unsur karbon yang terbuat dari material Selulosa Asetat (SA) yang dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan