• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA. sebelumnya dilaksanakannya Undang-undang Otonomi Daerah peleburan dari dua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA. sebelumnya dilaksanakannya Undang-undang Otonomi Daerah peleburan dari dua"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara yang awal mulanya sebelumnya dilaksanakannya Undang-undang Otonomi Daerah peleburan dari dua unit kerja yakni Satuan Pengendalian Bimas Departemen Pertanian dan Kantor Wilayah Departemen Pertanian yang terbentuk pada tahun 2001 di bawah naungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang pangan telah mengamanatkan bahwa Pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab mewujudkan ketahanan pangan. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan pembentukan Badan Ketahanan Pangan yang mempunyai tugas membantu kepala daerah dalam pemeliharaan ketahanan pangan. Disamping sebagai salah satu lembaga teknis provinsi sumatera utara, Badan Ketahanan Pangan juga berperan secara ex-office sebagai sekretariat dari Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara yang diketuai oleh Gubenur (Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/250/K/Tahun 2002). Hal ini sesuai dan mengacu kepada Keputusan Presiden R.I. No. 132 Tahun 2001 tentang Dewan Ketahanan Pangan yang ketuanya adalah Presiden R.I.

Ketahanan Pangan merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan nasional untuk membentuk manusia Indonesia yang berkualitas, mandiri, dan sejahtera melalui perwujudan ketersediaan pangan yang cukup, aman

(2)

bermutu, bergizi, dan beragam serta tersebar merata diseluuh wilayah indonesia dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Karena indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak dan tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan merupakan tantangan yang harus mendapatakan prioritas untuk kesejahteraan bangsa. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim dengan sumber daya alam dan sosisal budaya yang beragam, harus dipandang sebagai karunia ilahi untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Berdasarkan dengan hal tersebut di atas dan dengan adanya peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonomi, pemerintah provinsi sumatera utara turut ambil bagian dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di daerahnya dengan keluarnya Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2001 tanggal 31 Juli 2001 tentang lembaga teknis daerah provinsi sumatera utara.

Dengan keluarnya peraturan tersebut dibentuklah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara berkantor di Jalan Jenderal Besar Dr.Abdul Haris Nasution No.24 Gedung Johor Medan, yang dahulunya merupakan kantor Wilayah Departemen Pertanian Provinsi Sumatera Utara. Adapun pegawai Badan Ketahanan Pangan adalah peleburan dari pegawai Kantor Wilayah Departemen Provinsi Sumatera Utara dan pegawai Bimas Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara.

Sebagai dasar pendukung dari pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan berpedoman pada Pasal 50 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan

(3)

mengamanatkan bahwa pemerintah bersama masyarakat mewujudkan ketahanan pangan diseluruh indonesia, maka keluaran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan.

Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, maka seluruh sektor harus berperan secara aktif dan berkoordinasi secara rapi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa dan masyarakat untuk meningkatkan strategi demi mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara.

Visi dari Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara adalah terwujudnya ketahanan pangan masyarakat yang berbasis kepada sumber daya lokal yang dimiiki secara efisien dan berkelanjutan menuju masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.

Adapun misi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis sumber daya lokal yang dimiliki.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat.

Badan Ketahanan Pangan adalah merupakan unsur penunjang pemerintah provinsi, dipimpin oleh seorang kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.

(4)

Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu kepala daerah dalam bidang pemeliharaan pangan.

Fungsi Badan ketahanan Pangan adalah:

1. Menyiapkan bahan dalam perumusan kebijakan teknis dalam lingkup ketahanan pangan.

2. Menyelenggarakan evaluasi, ketersediaan dan kerawanan pangan, pembinaan distribusi dan akses pangan serta pembinaan penyeragaman konsumsi mutu dan keamanan pangan sumber daya dalam ketahanan pangan.

3. Melaksanakan tugas lain yang terakait dengan ketahanan pangan sesuai dengan ketetapan kepala daerah.

4. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan perencanaan program peningkatan ketahanan pangan daerah yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Aspek ketersediaan yang bersumber dari produksi, cadangan dan import.

b. Aspek distribusi yang berbasis kepada stabilitas harga pangan, aman dan terjangkau

c. Aspek konsumsi yang berbasis kepada penganekaragaman konsumsi nonberas, bermutu, bergizi dan aman.

5. Mengkoordinasikan monitoring program peningkatan ketahanan pangan melalui rapat dewan ketahanan pangan, guna mengantisipasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi melalui hal-hal sebagai berikut:

a. Monitoring pelaksanaan kegiatan usaha tani.

b. Monotoring eksport/import bahan strategis.

(5)

c. Monitoring harga bahan pangan strategis dan lokal.

d. Monitoring pengadaan/penyimpanan/penyaluran cadangan pangan.

e. Monitoring daerah rawan pangan.

f. Monitoring kewaspadaan pangan (bencana alam).

g. Monitoring penganekaagaman konsumsi bahan pangan.

h. Monitoring mutu dan keamanan pangan.

i. Supevisi yang terkoodinasi ke lapangan.

6. Melaksanakan pengkajian, analisis dan pembinaan terhadap aspek-aspek ketahanan pangan (ketersediaan, distribusi, penganekaragaman konsumsi dan kewaspadaan pangan).

7. Memantau dan mengendalikan ketersediaan dan distribusi bahan pangan, terutama 9 (sembilan) bahan pokok.

8. Mengkoordinasikan pelaporann dan evaluasi program peningkatan ketahanan pangan yang meliputi aspek ketersediaan, mutu dan keamanan pangan.

B. Jenis Kegiatan

Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara adalah unsur pelaksana kontroling dalam hal ketersediaan pangan di daerah sumatera utara.Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasillakan jasa non-profit(tidak berorientasi pada perolehan laba).

Secara umum uraian kegiatan di Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

(6)

1. Program Aksi Gerakan Masyarakat Mandiri Pangan (GEMA PANGAN)

Program Aksi Gema Pangan dilaksanakan berdasarkan Pergub No. 25 tahun 2009 tentang Pengembangan Gerakan Mandiri Pangan dan Swasembada Pangan. Program ini mulai dilaksanakan pada tahun 2010 dan selama tahun 2010 s/d 2013 akan diimplementasikan ke 150 desa pada 33 Kab./Kota setiap tahunnya.Dengan demikian pada tahun 2013 akan terbina 600 desa/kelurahan Gema Pangan.

Kegiatan Gema Pangan antara lain:

a. Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada Pendamping, Pengurus kelompok dan aparat Kab/Kota guna memberdayakan serta meningkatkan SDM yang menangani Gema Pangan.

b. Melaksanakan identifikasi desa/kelurahan Gema Pangan untuk diimplementasikan.

c. Penengembangan Desa Mandiri Pangan, merupakan strategi khusus untuk mempercepat pembangunan di pedesaan. Khususnya untuk memantapkan ketahanan pangan pada daerah-daerah yang berpotensi rawaan pangan.

2. Kerawanan Pangan

Kegiatan ini bertujuan untuk menangani daerah-daerah yang berpotensi rawan pangan.kegiatannya antara lain:

(7)

a. Pembinaan daerah rawan pangan pada daerah yang mengalami bencana alam dengan pemberian bantuan pangan dan penguatan modal usaha kelompok.

b. Membedayakan daerah rawan pangan.

3. Akses Pangan Masyarakatkan Kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Sosialisasi kepada kelompok masyarakat dalam rangka menciptakan pemenuhan pangan tentang konsep akses pangan.

b. Pemantauan distribusi harga pangan strategis yang berguna untuk mengetahui ketersediaan pasokan, permintaan, kelancaran distribusi pangan dan kondisi bahan pangandi tingkat petani.

4. Pola Konsumsi Pangan

Dalam rangka untuk memenuhi tingkat konsumsi pangan yang beragam, begizi dan berimbang, maka kegiatan ini terdiri dari:

a. Melaksanakan sosialisasi.

b. Pengembangan pemanfaatan lahan pekarangan dalam rangka perbaikan Bantuan Langsung Masyarakat kepada kelompok tani.

5. Pengelolaan Mutu dan Keamanan Pangan Buah dan Sayuran Segar Dalam rangka mengamankan mutu, konsumsi, keamanan pangan segar dan meningkatkan daya saing komoditas pangan, maka kegiatan ini antara lain:

(8)

a. Sosialisasi, pengawasan, serat setifikai produk pangan segar kepada produsen dan konsumen, sosialisasi tentang akibat dari penggunaan bahan pengawet yang berbahaya pada pangan lokal.

6. Pengembangan Agribisnis Pangan Kegiatan ini antara lain:

a. Melaksanakan pelatihan pengolahan pangan lokal berbasis tepung- tepungan kepada petani yang mengelola Industri Pangan Lokal.

b. Pengembangan Integrasi Ternak Sapi dan Kedelai dalam rangka pengembangan kemitraan agro industri di kawasan Sentra Produksi Padi.

b. Pengembangan Industri tepung-tepungan melalui pengembangan kemitraan pelaku industri pangan bebasis ubi jalar dan ubi kayu.

7. Promosi dan Informasi Ketahanan Pangan

Untuk mempromosikan dan menginformasikan Program Ketahanan Pangan kepada masyarakat luas, maka kegiatan ini antara lain:

a. Mengikuti pameran pangan-pangan unggulan Sumatera Utara, seperti Pameran di PRSU, Pekan Raya Jakarta, Sumut Expo, dan lain-lain.

b. Menyebarluasakan informasi melalui media cetak, elektronik dan website.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap organisasi pada hakekatnya adalah perwujudan dari suatu kerjasama secara bersama bertanggung jawab dan teratur, hal ini digambarkan dalam

(9)

struktur organisasi yang secara sistematis yang menunjukkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab, dan tugas yang berbeda-beda dalam organisasi.

Pengorganisasian berguna untuk mempersatukan orang-orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam mencapai tujuan perusahaan harus ditentukan alat-alat mana yang sesuai, siapa pemegang kunci atau jabatan yang melakukannya dan setiap manajer memiliki wewenang untuk mengatur devisi masing-masing. Untuk kelancaran tugas-tugas direksi dalam memimpin dan mengelola perusahaan maka telah diatur tentang pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota direksi.

Sebagaimana yang tertera pada bagan struktur organisasi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, dalam melaksanakan tugas membantu gubernur dalam menyelenggarakan pemantapan ketahanan pangan, berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 061.-493.K/Tahun 2002 tentang tugas,fungsi dan tata kerja Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagia berikut :

a. Kepala Badan

b. Sekretaris, terdiri dari : 1. Kepala Subbag Umum 2. Kepala Subbag Keuangan 3. Kepala Subbag Program

c. Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, terdiri dari : 1. Kepala Sub Bidang Ketersediaan Pangan

2. Kepala Sub Bidang Kerawanan Pangan

(10)

d. Kepala Bidang Distribusi dan Akses Pangan 1. Kepala Sub Bidang Distribusi Pangan 2. Kepala Sub Bidang Akses Pangan

e. Kepala Bidang Konsumsi Mutu dan Keamanan Pangan 1. Kepala Sub Bidang Konsumsi

2. Kepala Sub Bidang Mutu dan Keamanan Pangan f. Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional

D. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan/badan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan dengan tujuan perusahaan/badan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, Badan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, displin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang mengasilkan diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan/badan adalah menyelenggarakan kontroling ketahanan pangan, memotivasi masyarakat agar dapat mandiri dalm hal ketahanan pangan.

E. Uraian Tugas

Untuk melaksakan tugas dan fungsinya, masing-masing dapat dijabarkan yaitu:

(11)

1. Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara

a. Membantu Gubernur dalam penyelengaraan pemantapan ketahanan pangan.

b. Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Badan menyelenggarakan fungsi:

• Penyiapan konsep kebijakan daerah dan standar pelaksanaan kewenangan daerah kabupaten/kota sert standar pelaksanaan tugas- tugas badan dibidang ketersediaan dan kerawanan pangan.

• Pelaksanaan tugas-tugas Dewan Ketahanan Pangan Daerah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapakan.

• Penyelenggaraan kerjasama, koordinasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan penerapan standar pelaksaan ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan akses pangan, konsumsi mutu dan keamanan pangan.

c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, kepala badan dibantu oleh :

 Sekretaris

 Kepala Bidang dan Kerawanan Pangan

 Kepala Bidang Distribusi dan Akses Pangan

 Kepala Bidang Konsumsi Mutu dan Keamanan Pangan

 Kelompok Jabatan Fungsional

2. Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara Mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yaitu:

(12)

a. Membantu Kepala Badan dibidang pembinaan penyelenggaraan Umum/Kerumahtanggaan, Keuangan/Kepegawaian dan, Program Kerja.

b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Sekretaris Badan menyelenggarakan fungsi:

• Pengkoordinasian perumusan rencana kerja jangka menengah, dan tahunan badan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapakan.

• Perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengelolaan, dan pendayagunaan sarana prasarana Badan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapakan

• Pembeian masukan yang perlu kepada kepala badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada kepala badan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

c. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud di atas, Sekretaris dibantu oleh :

 Kepala Sub Bagian Umum

 Kepala Sub Bagian Keuangan

 Kepala Sub Bagian Program

3. Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Mempunyai tugas sebagai berikut

a. Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam bidang ketersediaan pangan.

(13)

b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan menyelenggarakan fungsi:

• Perencanaan pelaksanaan dan pengkoordinasian ketersediaan pangan dan kerawanan pangan, sesuai ketentuan dan standar yang ditentukan.

• Penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan dan kebijakan teknis tentang ketersediaan pangan, dan kerawanan pangan sesuai ketentuan dan standar yang ditentukan.

c. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan dibantu oleh:

• Kepala Sub Bidang Ketersediaan Pangan

• Kepala Sub Bidang Kerawanan Pangan 4. Kepala Bidang Distribusi dan Akses Pangan

Mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Membantu Kepala Badan dalam disribusi dan akses pangan

b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud diatas Kepala Bidang Distribusi dan Akses Pangan menyelenggarakan fungsi :

• Perencanaan pelaksanaan dan pengkoordinasian distiribusi dan akses pangan, sesuai ketentuan dan standar yang ditentukan.

• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai dan ketentuan yang ditetapkan.

(14)

c. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Distribusi dan Akses Pangan dibantu oleh:

 Kepala Sub Bidang Distribusi Pangan

 Kepala Sub Bidang Akses Pangan

5. Kepala Bidang Konsumsi Mutu dan Keamanan Pangan Mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

a. Membantu Kepala Badan dalam bidang konsumsi mutu dan keamanan pangan.

b. Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Konsumsi Mutu dan Keamanan Pangan menyelenggarakan fungsi:

• Perencanaan pelaksanaan dan pengkoordinasian mutu dan keamanan.

• Penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan dan kebijakan teknis tentang konsumsi mutu dan keamanan pangan.

• Pemberian masukan yang perlu diberikan kepada Kepala Badan.

• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan.

c. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Konsumsi Mutu dan Keamanan Pangan dibantu oleh:

 Kepala Sub Bidang Konsumsi Pangan

 Kepala Sub Mutu dan Keamanan

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memilih lokasi di Desa Jetis Kabupaten Sukoharjo, dengan pertimbangan masyarakatnya antusias dan lansia aktif ke

The Haiti earthquake in 2010 has been considered a turning point in disaster response because of the support provided by collaborative communities such as

Penelitian ini dilakukan pada 3 sekolah SMP 3, SMP 6, dan SMP 7 Salatiga yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dan mengevaluasi kemampuan operator sekolah

Pemetaan Kantor Polisi Wilayah Kota Pekanbaru Provinsi Riau", JUITA : Jurnal Informatika, 2018 Publication eprints.undip.ac.id Internet Source www.mrag.org Internet

Terdapat combo box yang berisi pilihan akor, label nama akor, gambar pola penjarian akor dan tombol suara dari akor yang dipilih pada frame utama. Terdapat pula tombol Read Me

Pondok Pesantren, selain menyelenggarakan fungsi sebagai tempat untuk mendalami dan mengkaji berbagai ajaran dan ilmu pengetahuan agama Islam (tafaqquh fid-din) dalam

Menurut Gunarsa (2003: 93): “Moral siswa yang baik adalah kehidupan si anak yang teratur dan mengikuti tatacara tertentu, sopan, mengetahui tata cara pergaulan, dapat

Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan LKS yang berbasis pendekatan keterampilan proses pada materi ekosistem dan mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas