• Tidak ada hasil yang ditemukan

14 TH 2012 (Kebijakan Pengawasan Pemkab Tahun 2012)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "14 TH 2012 (Kebijakan Pengawasan Pemkab Tahun 2012)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KUNINGAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 14 TAHUN 2012

TENTANG

KEBIJAKAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012

BUPATI KUNINGAN,

Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan Pemerintahan Daerah harus dilaksanakan secara bersih, terbuka, dan bertanggungjawab berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, meliputi transparansi, partisipasi dan akuntabilitas secara konsisten dan berkesinambungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. bahwa dalam penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, perlu dilakukan peningkatan pelayanan publik, aksesbilitas masyarakat terhadap informasi publik, membuka ruang publik agar dapat menjalankan fungsi kontrol sosial serta meningkatkan pertanggungjawaban kinerja Pemerintahan Daerah yang efektif dan efisien, serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;

c. bahwa untuk menjamin agar penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah berjalan efektif dan efisien sesuai ketentuan perundang-undangan, perlu dilakukan pengawasan secara fungsional oleh Inspektorat Kabupaten Kuningan;

d. bahwa untuk melaksanakan pengawasan fungsional sebagaimana dimaksud pada huruf c, perlu ditetapkan Peraturan Bupati Kuningan tentang Kebijakan Pengawasan Pemerintah Kabupaten Kuningan Tahun 2012.

(2)

Barat;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

(3)

9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2012;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kuningan;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah;

16. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 7 Tahun 2005 tentang Ketentuan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan;

(4)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan. 3. Bupati adalah Bupati Kuningan.

4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan.

5. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Kuningan.

6. Pengawasan Pemerintah Daerah adalah Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah atas proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar penyelenggaraan Pemerintah Daerah berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Kebijakan Pengawasan adalah pedoman dan acuan serta sasaran arah kebijakan pengawasan dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah dan Desa.

8. Desa adalah Desa dalam Kabupaten Kuningan.

(5)

BAB II KEDUDUKAN

Pasal 2

Kebijakan Pengawasan Pemerintah Daerah Tahun 2012 berkedudukan sebagai acuan dan pedoman bagi Inspektorat dalam melaksanakan pengawasan fungsional atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah pada tahun 2012.

BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 3

Kebijakan Pengawasan Pemerintah Daerah Tahun 2012, dimaksudkan untuk memberikan arahan dalam pelaksanaan tugas Inspektorat secara menyeluruh tentang kebijakan pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan Daerah, sehingga dapat mencapai tujuan pengawasan secara efektif dan efisien.

Pasal 4

Kebijakan Pengawasan Pemerintah Daerah Tahun 2012 bertujuan:

a. Menetapkan fokus/prioritas kegiatan pengawasan yang bersifat strategis;

b. Menetapkan metode pengawasan yang tepat;

c. Mewujudkan hasil pengawasan yang mendukung

terselenggaranya program pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009-2013; d. Mewujudkan hasil pengawasan yang dapat memberikan

feedback terhadap Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan dokumen perencanaan lainnya;

(6)

BAB IV RUANG LINGKUP

Pasal 5

(1) Ruang lingkup pengawasan penyelenggaraan pemerintahan Daerah dan Desa Tahun 2012, meliputi;

a. Pemeriksaan Reguler, meliputi: 1) Aspek tugas pokok dan fungsi; 2) Aspek keuangan;

3) Aspek sumber daya manusia; 4) Aspek sarana dan prasarana; 5) Aspek metode kerja;

6) Penyelenggaraan pemerintahan Desa. b. Pemeriksaan Khusus, meliputi:

1) Penyalahgunaan wewenang;

2) Hambatan dalam pelayanan masyarakat; 3) Korupsi, kolusi dan nepotisme;

4) Pelanggaran disiplin pegawai.

c. Reviu Laporan Keuangan Daerah, meliputi: 1) Laporan realisasi anggaran;

2) Neraca;

3) Laporan arus kas;

4) Catatan atas laporan keuangan.

d. Pembinaan obyek pengawasan, meliputi pengkajian dan penilaian laporan pajak-pajak pribadi (LP2P).

e. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan. f. Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan. g. Evaluasi LAKIP SKPD, meliputi:

1) Perencanaan kinerja; 2) Pengukuran kinerja; 3) Pelaporan kinerja; 4) Evaluasi kinerja; 5) Pencapaian kinerja.

(7)

4) Joint Audit (Gabungan Audit) dengan aparat pengawas lainnya;

5) Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Daerah; 6) Sinergitas Pengawasan;

7) Pembinaan Aparatur (PNS dan Perangkat Desa); 8) Bantuan Keuangan;

9) Fisik Proyek;

10) Pemeriksaan atas perintah Bupati atau permintaan pihak lain.

(2) Ruang lingkup Pengawasan Pemerintah Daerah dimaksud pada ayat (1) dijabarkan dalam program kegiatan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB V SASARAN

Pasal 6

Sasaran Pengawasan Pemerintah Daerah Tahun 2012 adalah: a. Dipahaminya program pengawasan oleh stakeholders dalam

penyelenggaraan pemerintahan melalui asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan;

b. Teridentifikasinya kelemahan urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

c. Ditindaklanjutinya hasil pengawasan oleh obyek pengawasan agar memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial sesuai asas demokrasi.

BAB VI

KEBIJAKAN UMUM

Bagian Pertama Umum

Pasal 7

(8)

Pengawasan

Pasal 8

Inspektorat melakukan pengawasan terhadap:

a. Pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah dan Desa;

b. Pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pengelolaan manajemen dan aset pada Perusahaan Daerah/BLUD;

c. Penyelenggaraan pemerintahan yang meliputi urusan wajib dan urusan pilihan berdasarkan kebijakan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah.

Pasal 9

Inspektorat melakukan pengawasan sesuai dengan fungsi dan kewenangannya melalui:

a. Pemeriksaan berkala atau sewaktu-waktu maupun pemeriksaan terpadu;

b. Pengusutan atas kebenaran laporan mengenai adanya indikasi terjadinya penyimpangan korupsi, kolusi, dan nepotisme;

c. Penilaian atas manfaat dan keberhasilan kebijakan, pelaksanaan program dan kegiatan;

d. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan urusan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa.

Bagian Ketiga

Reviu Laporan Keuangan Daerah

Pasal 10

Inspektorat melakukan reviu atas laporan keuangan Daerah dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan oleh Bupati kepada Badan Pemeriksa Keuangan, sesuai ketentuan perundang-undangan.

Bagian Keempat

(9)

Pasal 11

(1) Inspektorat menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2012;

(2) Penyusunan PKPT berpedoman pada Kebijakan Pengawasan Daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 7, 8, 9 dan 10;

(3) Penyusunan PKPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) didasarkan pada prinsip keserasian, keterpaduan, menghindari tumpang tindih dan pemeriksaan berulang-ulang, serta memperhatikan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumberdaya pengawasan.

Pasal 12

PKPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 13

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan.

Ditetapkan di Kuningan

Pada tanggal 27 Februari i 2012

BUPATI KUNINGAN,

AANG HAMID SUGANDA

Diundangkan di Kuningan

Pada tanggal 28 - 2 - 2012

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUNINGAN,

YOSEP SETIAWAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012 NOMOR 54 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN

NOMOR : 14 TAHUN 2012

TANGGAL : 27 FEBRUARI 2012

(10)

PROGRAM KEGIATAN PENGAWASAN TAHUN 2012

NO PENGAWASANOBYEK

RUANG LINGKUP PENGAWASAN

SASARAN FOKUS KETERANGAN

1 2 3 4 5 6

1. Pemeriksaan

Reguler

a. Aspek tugas pokok dan fungsi

b. Aspek keuangan c. Aspek

sumber daya manusia d. Aspek sarana

dan prasarana e. Aspek

metode kerja

a. Pelaksanaan urusan sesuai kewenangan dan hasil-hasilnya. b. Perencanaan,

pelaksanaan dan pertanggungjawa ban pengelolaan keuangan.

c. Disiplin dan

kinerja pegawai, pengelolaan kepegawaian, pengisian/mutasi jabatan.

d. Siklus pengelolaan barang.

e. Sistem dan

prosedur pelaksanaan kegiatan.

a. Kesesuaian

antara capaian kinerja dengan tugas pokok dan fungsi. b. Pengelolaan

keuangan c. Tingkat

disiplin pegawai. d. Pengelolaan

aset tetap dan

persediaan. e. Implementasi

pelaksanaan b. Kecamatan. c. Desa/Kelurahan. d. Kelompok

Sekolah.

e. Perusahaan

Daerah/BLUD

1 2 3 4 5 6

2. Pemeriksaan Khusus

a. Penyalahgunaan wewenang . b. Hambatan dalam

pelayanan masyarakat.

a. Penanganan

pengaduan masyarakat yang

diterima oleh

(11)

c. Korupsi, kolusi dan nepotisme. d. Pelanggaran

disiplin pegawai.

Inspektorat b. Penanganan

pelanggaran disiplin pegawai.

b. Penulusuran bukti-bukti Laporan Keuangan Daerah

Penilaian terbatas terhadap keandalan Sistem

Pengendalian Intern

(SPI) dan

kesesuaian dengan Standar Akuntasi Pemerintahan (SAP)

atas laporan

keuangan daerah yang terdiri atas: a. Laporan realisasi

anggaran. b. Neraca.

c. Laporan arus kas.

d. Catatan atas laporan

keuangan.

Penyajian atas Laporan

sesuai dengan Standar

4. Pengkajian dan

Penilaian Laporan Pajak-pajak Pribadi (LP2P)

a. Pengkajian atas Laporan Pajak-Pajak Pribadi. b. Penilaian atas

Laporan Pajak-Pajak Pribadi.

Ketaatan dan Kepatuhan para Pegawai Negeri

Sipil (PNS)

dalam menyetorkan pajak pajak pribadinya pada Kas Negara.

Monitoring kebenaran LP2P yang diterima dengan

penelusuran

pada bukti

penyetoran pajak.

PNS Golongan IIIa keatas

1 2 3 4 5 6

5 Tindak Lanjut

Hasil

Pengawasan

a. Pencapaian program. b. Pemanfaatan

sumber daya. c. Ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan.

a. Tertib administrasi pelaporan yang cepat

dan tepat

dalam upaya penyelesaian yang optimal. b. Peningkatan

kesadaran dan tanggung jawab

pimpinan

Temuan dan

(12)

yang telah diperiksa dalam rangka perbaikan dan tindakan korektif agar tidak terjadi temuan ulang.

6. Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan Daerah.

Capaian kinerja penyelenggaraan urusan wajib dan pilihan.

Pelaksanaan

rincian urusan

pemerintahan yang dilak-sanakan oleh SKPD.

SKPD

7. Evaluasi LAKIP SKPD

a. Perencanaan kinerja. b. Pengukuran

kinerja c. Pelaporan

kinerja d. Evaluasi

kinerja e. Pencapaian

kinerja

a. Kesesuaian program/kegia tan dengan dokumen perencanaan. b. Penyusunan

indikator kinerja. c. Kesesuaian

sistematika pelaporan. d. Evaluasi

program/kegia tan.

e. Pencapaian pelaksanaan program/kegia tan.

a. Membandingkan program/kegiata

n yang

dilaksanakan dengan Renstra,

RKT dan

penetapan kinerja b. Menilai

relevansi

indikator kinerja dengan sasaran program/kegiata n.

c. Melakukan penilaian

terhadap materi LAKIP.

d. Melakukan penilaian terhadap evaluasi

kegiatan yang sudah dilakukan oleh SKPD. e. Melakukan

evaluasi

terhadap output dan outcome Lainnya

a. Fasilitasi

Pengawasan Kabupaten.

b. Monitoring

dan evaluasi pengawasan .

c. Gelar

Pengawasan .

d. Joint audit

a. Pengujian terhadap b. Penilaian

atas

manfaat dan keberhasila n kebijakan,

a. Kesesuaian rencana dengan

pelaksanaan.

b. Kesesuaian antara tujuan dan hasil. c. Pertanggungjawaban

keuangan (SPJ). d. Proses pelaksanaan

tugas sesuai dengan ketentuan.

(13)

(Gabungan Audit) dengan aparat pengawas lainnya. e. Monitoring

dan evaluasi kebijakan daerah. f. Sinergitas

Pengawasan g. Pembinaan

Aparatur (PNS dan Perangkat Desa). h. Bantuan

Keuangan.

i. Fisik Proyek.

j. Pemeriksaan

atas perintah pimpinan atau permintaan pihak lain.

pelaksanaa n program dan

kegiatan. c. Monitoring

dan evaluasi pelaksanaa n urusan pemerintaha n di daerah.

d. Pencapaian

tujuan program/ kegiatan output dan outcome. e. Peningkatan

(14)

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN

NOMOR : 14 TAHUN 2012

TANGGAL : 27 FEBRUARI 2012

TENTANG : KEBIJAKAN PENGAWASAN PEMERINTAH

KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012

PROGRAM KEGIATAN PENGAWASAN TAHUN 2012

NO PENGAWASANOBYEK

RUANG LINGKUP

PENGAWASAN SASARAN FOKUS KETERANGAN

1 2 3 4 5 6

1. Pemeriksaan

Reguler

f. Aspek tugas pokok dan fungsi

g. Aspek keuangan h. Aspek

sumber daya manusia i. Aspek sarana

dan prasarana j. Aspek

metode kerja

f. Pelaksanaan urusan sesuai kewenangan dan hasil-hasilnya. g. Perencanaan,

pelaksanaan dan pertanggungjawa ban pengelolaan keuangan.

h. Disiplin dan

kinerja pegawai, pengelolaan kepegawaian, pengisian/mutasi jabatan.

i. Siklus pengelolaan barang.

j. Sistem dan

prosedur pelaksanaan kegiatan.

f. Kesesuaian

antara capaian kinerja dengan tugas pokok dan fungsi. g. Pengelolaan

keuangan h. Tingkat

disiplin pegawai. i. Pengelolaan

aset tetap dan

persediaan. j. Implementasi

pelaksanaan g. Kecamatan. h. Desa/Kelurahan. i. Kelompok

Sekolah.

j. Perusahaan

Daerah/BLUD

(15)

2. Pemeriksaan Khusus

e. Penyalahgunaan wewenang . f. Hambatan dalam

pelayanan masyarakat. g. Korupsi, kolusi

dan nepotisme. h. Pelanggaran

disiplin pegawai.

c. Penanganan

pengaduan masyarakat yang

diterima oleh Inspektorat d. Penanganan

pelanggaran disiplin pegawai.

c. Penelusuran bukti-bukti kebenaran pengaduan masyarakat. d. Penulusuran

bukti-bukti Laporan Keuangan Daerah

Penilaian terbatas terhadap keandalan Sistem

Pengendalian Intern

(SPI) dan

kesesuaian dengan Standar Akuntasi Pemerintahan (SAP)

atas laporan

keuangan daerah yang terdiri atas: e. Laporan realisasi

anggaran. f. Neraca.

g. Laporan arus kas.

h. Catatan atas laporan

keuangan.

Penyajian atas Laporan

sesuai dengan Standar

4. Pengkajian dan

Penilaian Laporan Pajak-pajak Pribadi (LP2P)

c. Pengkajian atas Laporan Pajak-Pajak Pribadi. d. Penilaian atas

Laporan Pajak-Pajak Pribadi.

Ketaatan dan Kepatuhan para Pegawai Negeri

Sipil (PNS)

dalam menyetorkan pajak pajak pribadinya pada Kas Negara.

Monitoring kebenaran LP2P yang diterima dengan

penelusuran

pada bukti

penyetoran pajak.

PNS Golongan IIIa keatas

(16)

Hasil

Pengawasan

program. e. Pemanfaatan

sumber daya. f. Ketaatan

terhadap

dan tepat

dalam upaya penyelesaian yang optimal. d. Peningkatan

kesadaran dan tanggung jawab

pimpinan satuan kerja yang telah

diperiksa dalam rangka perbaikan dan tindakan korektif agar tidak terjadi temuan ulang.

rekomendasi. Hasil

Peme-riksaan (LHP)

6. Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan Daerah.

Capaian kinerja penyelenggaraan urusan wajib dan pilihan.

Pelaksanaan

rincian urusan

pemerintahan yang dilak-sanakan oleh SKPD.

SKPD

7. Evaluasi LAKIP SKPD

f. Perencanaan kinerja. g. Pengukuran

kinerja h. Pelaporan

kinerja i. Evaluasi

kinerja j. Pencapaian

kinerja

f. Kesesuaian program/kegia tan dengan dokumen perencanaan. g. Penyusunan

indikator kinerja. h. Kesesuaian

sistematika pelaporan. i. Evaluasi

program/kegia tan.

j. Pencapaian pelaksanaan program/kegia tan.

f. Membandingkan program/kegiata

n yang

dilaksanakan dengan Renstra,

RKT dan

penetapan kinerja g. Menilai

relevansi

indikator kinerja dengan sasaran program/kegiata n.

h. Melakukan penilaian

terhadap materi LAKIP.

i. Melakukan penilaian terhadap evaluasi

kegiatan yang sudah dilakukan oleh SKPD. j. Melakukan

evaluasi

terhadap output dan outcome kegiatan.

SKPD

1 2 3 4 5 6

(17)

Pengawasan Lainnya

Pengawasan Kabupaten.

l. Monitoring

dan evaluasi pengawasan .

m. Gelar

Pengawasan o. Monitoring

dan evaluasi kebijakan daerah. p. Sinergitas

Pengawasan q. Pembinaan

Aparatur (PNS dan Perangkat Desa). r. Bantuan

Keuangan. s. Fisik Proyek.

t. Pemeriksaan

atas perintah pimpinan atau permintaan pihak lain.

terhadap g. Penilaian

atas

manfaat dan keberhasila n kebijakan, pelaksanaa n program dan

kegiatan. h. Monitoring

dan evaluasi pelaksanaa n urusan pemerintaha n di daerah.

i. Pencapaian

tujuan program/ kegiatan output dan outcome.

j. Peningkatan

disiplin dan kinerja aparatur.

dengan pelaksanaan.

f. Kesesuaian antara tujuan dan hasil. g. Pertanggungjawaban

keuangan (SPJ). h. Proses pelaksanaan

tugas sesuai dengan ketentuan.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Ujang Suyatman, M.Ag Fakultas Adab dan Humaniora Desa Karyamekar Kecamatan Cibatu Purwakarta Kabupaten 80 190 300.. Mohamad Agus Salim,

Adapun, asuransi tanpa unsur tabungan, premi yang dibayarkan oleh peserta asuransi hanya akan dimasukkan ke dalam satu rekening saja, yaitu rekening tabarru’ , produk asuransi

Tiada kata terindah selain ucapan syukur penulis kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan berkahNya, sehingga penulis mendapat bimbingan dan kemudahan

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan (i) ciri nomina yang menduduki predikat dalam bahasa Indonesia; (ii) nomina yang menduduki predikat dan nomina yang

Dalam penelitian Haryati (2010) ditemukan bahwa kriteria kode tepat dan spesifik sesuai ICD-10 sampai dengan karakter kelima yaitu sebesar 0%. Berdasarkan hasil studi

Lampiran 8 Struktur diameter tegakan hutan rakyat di Kabupaten Ciamis Pola

Hasil dari penelitian ini adalah (a) Variabel pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio Return On Asset (ROA), (b) Variabel

Apa yang disebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama oleh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itupun berbeda-beda dapat dikatakan