• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Angkutan

Transportasi merupakan suatu tatacara atau sistem yang dibutuhkan manusia untuk menggerakkan suatu barang atau jasa ke berbagai tempat , baik digerakkan dari manusia maupun dengan mesin. Dengan adanya transportasi ini memudahkan manusia dalam beraktivitas sehari–hari. Dan transportasi merupakan permintaan turunan (derived demand) Karena kebutuhan transportasi yang muncul adanya pergerakan manusia, kebutuhan transportasi menjadi kebutuhan yang berkelanjutan yang muncul karena adanya komoditas atau jasa lainnya. kebutuhan transoprtasi dipengaruhi berbagai macam faktor, salah satunya untuk meningkatkan perekonomian di suatu daerah.

Dan dengan adanya angkutan maka seseorang dapat menjangkau berbagai tempat yang ia inginkan dan pengiriman muatan barang dapat menjadi lebih mudah.

2.2 AUP (Angkutan Umum Penumpang)

AUP (angkutan umum penumpang) dapat dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Pada umumnya AUP (angkutan umum penumpang) memiliki tujuan memberikan pelayanan transportasi yang baik dan laik bagi pengguna.salah satu contohnya yaitu mikrolet dan masih banyak lainnya yang dapat dikatakan sebagai angkutan umum penumpang.

2.3 Sistem Angkutan Umum Penumpang

Sistem AUP (angkutan umum penumpang) adalah angkutan yang dimiliki oleh operator (sebaai pemilik yang menjalankan) yang dapat digunakan untuk umum dan tentunya dengan berbagai persyaratan tertentu. Menurut pemakainnya dapat dibagi 2 sistem, yaitu:

a. Sistem Sewa

Pada penggunaanya sistem ini tergantung pada permintaan. Dan juga pada sistem ini tidak berlakunya rute atau jadwal pada umumnya dan dapat dioperasikan oleh operator ataupun penyewa tentunya.

(2)

b. Sistem penggunaan bersamaan

Berbeda dengan sistem yang diatas penggunaan sistem ini rute beserta jadwal pada biasanya tetap. Dan kendaraan dioperasikan oleh operator. Dan teragi menjadi 2 bagian, yaitu :

 Para transit pada sistem ini sepanjang rutenya kendaraan tidak dapat menaikkan dan menurunkan penumpang. Dan tidak ada jadwal yang pasti

 Masa Transit pada sistem ini yaitu jadwal dan tempat pemberhentian yang lebih pasti.

2.4 Kebijaksanaan Penentuan BOK (Biaya Operasional Kendaraan)

BOK (biaya operasional kendaran) merupakan hal yang menentukan pengoperaisan transportasi dalam hal penetapan tarif dan juga dapat diartikan sebagai biaya dari semua faktor yang didalamnya terkait dalam hal pengoperasian kendaraan dalam keadaan normal untuk tujuan tertentu. Agar usaha yang dijalankan dalam bidang jasa angkutan umum mendapat kan keuntungan yang wajar dan pengusaha juga dapat memastikan bahwa usahanya dapat berkembang maka diperlukan kesesuaian antara besaran tarif yang diterima dengan pertimbangan ekonomi. Contoh pada saat harga bahan bakar atau item-item yang lainnya naik ataupun turun maka saat itu tarif dapat saja berubah dan tentunya mengikuti BOK (biaya operional kendaraan) yang berlaku.

Berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.678/AJ.206/DRJD/2002, komponen BOK ada 2 yaitu :

2.4.1. Biaya Langsung

Biaya langsung yaitu biaya yang berkaitan langsung dengan produk jasa yang dihasilkan yang terdiri atas :

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

a. Biaya Penyusutan Kendaraan (Depresiasi)

(3)

Penyusutan kendaraan angkutan umum dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Untuk kendaraan baru, harga kendaraan dinilai berdasarkan harga kendaraan baru, termasuk BBM dan ongkos angkut, sedangkan kendaraan lama, harga kendaraan dinilai berdasarkan harga perolehan.

Biaya Penyusutan (kend/km) = Harga Kendaraan − NR

Prod.Kend (thnkm) × MS...(2.1) Dimana : MS = Masa Susut

NR = Nilai Residu = 20% x Harga Kendaraan b. Biaya Bunga Modal

Biaya bunga modal dihitung apabila kendaraan diperoleh secara tunai. Apabila kendaraan diperoleh secara kredit, komponen bunga modal tidak dihitung lagi.

Biaya Bunga Modal = ((

n+1

2 ) × Harga Kend × Tingkat Bunga/thn)

Masa Susut ...(2.2) c. Gaji Awak Kendaraan

Awak mobil angkutan kota tediri dari sopir saja dan penghasilan ditentukan berdasarkan pendapat rata-rata perhari.

Gaji Awak Kendaraan = Biaya Awak Kendaraan (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/thn) ……...(2.3) d. Cuci Kendaraan

Cuci Kendaraan = Biaya Cuci Kendaraan (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/thn) ………...(2.4) e. STNK / Pajak Kendaraan

Perpanjangan STNK dilakukan setiap 5 tahun sekali, tetapi pembayaran pajak kendaraan dilakukan setiap tahun dan biaya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

STNK / pajak Kendaraan = Biaya STNK Pajak (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/thn)………...(2.5)

(4)

f. Uji Kir

Uji Kir = Biaya KIR (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/thn)…...……..(2.6) g. Asuransi Kendaraan

Asuransi kendaraan pada umumnya dilakukan oleh perusahaan yang membeli kendaraan secara kredit Bank. Namun asurasnsi kendaraan perlu diperhitungkan sebagai pengamanan dalam menghadapi resiko.

Asuransi Kendaraan = Biaya Asuransi Kendaraan (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/thn) …...……..(2.7) 2. Biaya Tidak Tetap (Running Cost)

a. Bahan Bakar Minyak (BBM)

Penggunaan BBM tergantung dari jenis dan merk kendaraan.

= 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐵𝐵𝑀 (kend/thn)

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑛𝑑 (kend/thn)………...…(2.8) b. Ban

Ban yang digunakan pada angkutan mobil penumpang sebanyak 4 buah ban baru.

= Jumlah Pemakaian Ban ×Harga Ban (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/𝑡ℎ𝑛) …...(2.9) c. Service Kecil

= Biaya Service Kecil (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/𝑡ℎ𝑛)…...(2.10) d. Service Besar

Service besar dilakukan setelah beberapa service kecil atau dengan patokan km tempuh. Yaitu penggantian oli mesin, oli garden, oli transmisi, gemuk, minyak rem, filter, busi, tali kipas, timing belt dan kampas kopling.

= Biaya Service Besar (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/𝑡ℎ𝑛)…...(2.11) e. Pemeriksaan Umum (general overhaul)

= Biaya Pemeriksaan Umum (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/𝑡ℎ𝑛) …...(2.12)

(5)

f. Penambahan Oli Mesin

Penambahan oli mesin dilakukan km-tempuh pada jarak km tertentu.

= Biaya Penambahan Oli Mesin (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/𝑡ℎ𝑛) …...(2.13) g. Retribusi Terminal

Biaya retribusi terminal per MPU dihitung per hari.

= Biaya Retribusi Terminal (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/𝑡ℎ𝑛) …...(2.14)

2.4.2. Biaya Tidak Langsung

Untuk biaya tidak langsung pada jenis angkutan umum atau mobil angkutan kota hanya terdapat pada biaya pengelolaan yang meliputi :

1) Ijin Trayek

= Biaya Izin Trayek (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/𝑡ℎ𝑛)…...(2.15) 2) Ijin Usaha

= Biaya Izin Usaha (kend/thn)

Produktifitas Kend (kend/𝑡ℎ𝑛)…...(2.16) 2.5 Tarif Angkutan Umum

Biaya menjadi hal penting dan berpengaruh pada kegiatan transportasi dalam hal penentuan tarif, agar tercapainya tingkat efektivitas dan efisien dalam pengoperasiaanya. Dan tentunya kebijaksanaan dalam penentuan tarif tersebut diserahkan pada mekanisme yang ada.

2.5.1. Jenis Tarif Angkutan Umum 1. Tarif Seragam

Pada sistem tarif seragam (Flat Fare) ini, tarif yang sama dikenakan pada semua jarak yang ditempuh. Sistem ini mempunyai kerugian pada jarak tempuh yang pendek, karena tarif yang dibayarkan sama dengan tarif yang dibayarkan pada tarif yang jarak jauh. Begitu sebaliknya dengan keuntungan yang ada pada jarak jauh.

(6)

Gambar 2.1 Kurva Tarif Seragam 2. Tarif Berdasarkan Jarak

Berbeda dengan sistem yang sebelumnya sistem ini berdasarkan jauh pendeknya suatu jarak yang ditempuh.

Gambar 2.2 Kurva Tarif Berdasarkan Jarak 3. Tarif Bertahap

Tarif bertahap pada sistem ini tarif yang ada berdasarkan jarak yang akan ditempuh kedalam tahapan (terdiri beberapa rute yang satu diantara lokasi pemberhentian dan pelayannya sebagai perhitungan tarif).

(7)

Gambar 2.3 Kurva Tarif Bertahap 4. Tarif Zona

Pada sistem zona ini merupakan bentuk dari penyederhanaan pada tarif bertahap yang membagi daerah pelayanannya kedalam beberapa zona. Dan pusat kota menjadi zona terdalam yang dikelilingi beberapa zona. Setiap panjang jalan harus dibatasi dengan membagi zona kedalam beberapa sector jika terdapat jalan yang melintang atau melingkar,

Gambar 2.4 Kurva Tarif Berdasarkan Zona 2.5.2. Kebijaksanaan Penentuan Tarif Angkutan

Kebijakan dalam hal penentuan tarif angkutan didasari oleh : a. Penetapan Tarif BOK (Berdasarkan Biaya Operasional)

(8)

Prinsip dalam penentuan tarif bisa dihitung dengan pendekatan sbb:

1. Prinsip Biaya Marginal 2. Prinsip Biaya Rata-rata

3. Prinsip Biaya yang dikeluarkan

b. Ketentuan tarif yang berdasarkan nilai jasa angkutan c. Ketentuan tarif yang berdasarkan volume angkutan 2.5.3. Penentuan Tarif Angkutan

SK Direktorat Jenderal Perhubungan Darat No.687 Tahun 2002, mengatakan bahwa penentuan tarif dibagi menjadi :

a. Biaya pokok atau biaya produksi adalah besaran pengorbanan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu satuan unit produksi jasa angkutan.

b. Rit adalah satu kali perjalanan kendaraan dari tempat asal ke tempat tujuan.

c. Waktu tempuh atau rit adalah lama perjalanan dalam satu rit.

d. Jarak tempuh/rit adalah jarak km yang ditempuh untuk satu kali jalan dari tempat asal ke tempat tujuan.

e. Frekuensi adalah jumlah rit dalam ukuran kurun waktu tertentu (per jam).

f. Kapasitas angkut atau kapasitas tersedia adalah kapasitas maksimal yang tersedia untuk penumpang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Kapasitas terjual adalah jumlah penumpang yang diangkut dihitung berdasarkan (Jumlah tempat duduk yang terpakai × Frekuensi).

h. Kilometer-kosong adalah kilometer yang tidak produktif yang terjadi pada awal operasi (berangkat dari pool) dan akhir operasi (kembali ke pool).

i. Kilometer efektif adalah kilometer tempuh produktif pada saat operasi.

Ada beberapa macam dasar penentuan tarif yaitu : a. Berdasarkan biaya operasional kendaraan b. Berdasarkan jauh dekat

c. Berdasarkan geometri jalan

d. Berdasarkan perjanjian atau kesepakatan

penentuan tarif harus melibatkan tiga pihak yaitu : Penyediaan jasa transportasi (yang menjalankan ), pengguna jasa angkutan (sebagai pengguna)

(9)

dan pemerintah (yang menerbitkan setiap regulasi yang berkaitan dengan jasa angkutan).

Berdasarkan Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Darat Nomor SK.678/AJ.206/DRJD/2002, Tarif angkutan umum penumpang Kota merupakan hasil perkalian antara tarif pokok dan jarak (Kilometer) rata-rata satu perjalanan (tarif BEP) dan ditambah 10% untuk jasa keuntungan perusahaan, Rumusannya adalah :

Tarif = (tarif pokok × jarak rata-rata) + 10%...(2.17) Tarif BEP = tarif pokok × jarak rata-rata...(2.18) Tarif Pokok = Total Biaya Pokok

Faktor Pengisian × Kapasitas Kendaraan...(2.19) Total Biaya Pokok = Total Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu

satuan unit produksi jasa angkutan.

Km yang ditempuh Per Tahun :

= Jarak trayek × Jumlah perjalanan dalam satu hari × Jumlah hari operasi dalam satu bulan × Jumlah bulan dalam satu tahun...(2.20)

Gambar

Gambar 2.1 Kurva Tarif Seragam   2.  Tarif Berdasarkan Jarak
Gambar 2.3 Kurva Tarif Bertahap  4.  Tarif Zona

Referensi

Dokumen terkait

Dengan sebab itu dapatan kajian ini mendapati pelajar sekolah menengah yang mempunyai potensi dan ciri-eiri serta sikap yang tinggi perlu dipupuk untuk mewujudkan kesedaran

Berdasarkan peraturan tersebut, Penyelamatan kartu kredit dalam kaitannya dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/2/pbi/2012 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/171DASP

Penelitian ini dilakukan untuk melihat persebaran bangunan kolonial di kota Bandung, wilayah yang memiliki intensitas bangunan kolonial terbanyak sehingga diharapkan dapat

Dalam penelitian ini digunakan teofilin sebagai model obat dalam tablet inti yang akan disalut dengan koproses PPS-MC/ Tujuan penelitian ini untuk membuktikan manfaat eksipien

Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menentukan alat dan bahan yang dibutuhkan pada percobaan pengaruh jenis bahan terhadap konduktivitas

bahwa di Jakarta, pada tanggal 2 Juli 1996 Pemerintah Republik Indonesia telah menandatangani Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Meksiko Serikat mengenai

Pada saat yang sama tim juga mulai melakukan Level Design atau pengelompokkan tingkat kesulitan serta berbagai asset yang tepat pada tiap level (jika ada lebih dari 1 level) agar