• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM BIMBINGAN DAN KELAS XI SMA NEGERI 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM BIMBINGAN DAN KELAS XI SMA NEGERI 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Moh. Khoerul Anwar, S.Pd Puteri Rahmawati Cahyani, S.Pd

Pungky

Mitta Kurniasari, S.Pd

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ALTERNATIF CONTOH

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS XI SMA NEGERI 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh:

Moh. Khoerul Anwar, S.Pd Puteri Rahmawati Cahyani, S.Pd Abdul Hadi, S.Pd Pungky Ramadika A., S.Pd Mitta Kurniasari, S.Pd

STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ALTERNATIF CONTOH

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas berkah dan rahmat Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan dalam segala hal, sehingga dalam penyususnan alternatif contoh program bimbingan dan konseling ini dapat terselesaikan. Penyusunan alternatif contoh program bimbingan dan konseling ini disusun guna memberikan gambaran bagi guru bimbingan dan konseling khususnya di SMA Negeri 1 Kalasan dalam menyusun program bimbingan dan konseling di sekolah. Alternatif contoh program ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Kami berharap susunan alternatif contoh program bimbingan dan konseling ini dapat dijadikan sebagai salah satu contoh dalam penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah. Dalam alternatif contoh program bimbingan dan konseling ini diperuntukkan bagi siswa/siswi kelas XI, namun kami berharap guru bimbingan dan konseling dapat mengembangkan sesuai dengan kebutuhan sekolah dan disusun setiap jenjang kelas yang ada.

Yogyakarta, Januari 2016

Tim Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

DAFTAR TABEL ... 4

A. RASIONAL ... 5

B. DASAR HUKUM... 7

C. VISI DAN MISI... 8

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN ... 9

E. TUJUAN... 12

F. KOMPONEN PROGRAM ... 12

G. BIDANG LAYANAN ... 19

H. SARANA DAN PRASARANA... 22

I. ANGGARAN BIAYA ... 26

J. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT ... 27

K. RENCANA OPERASIONAL (ACTION PLAN)... 29

LAMPIRAN ... 36

A. Perhitungan Ekuivalensi Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling di Luar Kelas dengan Jam Kerja ... 36

B. Contoh Pengembangan Materi Layanan Bimbingan Klasikal ... 38

C. Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal ... 39

D. Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok ... 41

E. Rencana Pelaksanaan Layanan Konseling Individual ... 44

F. Rencana Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok ... 46

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Profil Kelompok Siswa SMA N 1 Kalasan ... 10

Tabel 2. Aspek Perkembangan yang Menunjukkan Tingkat Perkembangan Siswa Di Bawah Rata-rata Kelompok ... 11

Tabel 3. Sarana dan Prasarana... 22

Tabel 4. Anggaran Biaya... 26

Tabel 5. Rencana Operasional (Action Plan) ... 30

Tabel 6. Tabel Ekuivalensi Agenda Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling ... 36

(5)

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 1 KALASAN

TAHUN AJARAN 2015/2016

A. RASIONAL

Bimbingan dan konseling merupakan bagian dalam sistem pendidikan di sekolah yang memiliki peran penting dalam membantu peserta didik/siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan tugas–tugas perkembangannya secara optimal.

Dalam UU.No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Undang-undang tersebut sejalan dengan tujuan khusus bimbingan dan konseling dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang menyatakan bahwa layanan bimbingan dan konseling memiliki tujuan untuk memahami dan menerima diri dan lingkungannya, merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier dan kehidupannya dimasa yang akan datang, mengembangkan potensinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungannya, mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dan mengektualisasikan dirinya secara bertanggung jawab.

Pengelolaan pendidikan di sekolah berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam pengelolaan ini salah satu poin

penting yang dikelola adalah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran. Pada bidang kurikulum salah satu kegiatan

yang diberikan kepada peserta didik/siswa adalah layanan bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling

(6)

diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik/siswa. Pemberian layanan bimbingan dan konseling berdasarkan program kegiatan yang telah disusun melalui berbagai rangkaian analisis data kebutuhan dan permasalahan yang dimiliki oleh siswa. Program kegiatan ini disebut sebagai program tahunan dan program semester layanan bimbingan dan konseling. Dalam implementasi kurikulum 2013 menuntut peran serta layanan bimbingan dan konseling agar mencapai tujuan pendidikan secara utuh.

Implementasi kurikulum 2013 dalam bimbingan dan konseling memiliki peran dalam peminatan peserta didik. Selain dalam bidang peminatan layanan bimbingan dan konseling juga memberikan layanan pada komponen lain seperti yang dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014 yaitu: layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan responsif dan layanan dukungan sistem. Dengan adanya pemberian layanan bimbingan dan konseling yang diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif dapat membantu peserta didik/siswa tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai tugas-tugas perkembangannya. Kegiatan layanan yang telah disusun dalam program bimbingan diharapkan memiliki dampak positif bagi peserta didik dan lingkungan sekolah serta masyarakat dalam pengembangan diri dan lingkungan sesuai dengan perkembangan iptek yang ada. Terlebih pada abad ke 21, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berkembang pesat.

Sejalan dengan hal tersebut, permendikbud juga menjelaskan bahwa pada Abad ke-21, setiap peserta didik

dihadapkan pada situasi kehidupan yang kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam

konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk berkembang secara

efektif, produktif, dan bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Oleh karenanya, layanan

Bimbingan dan Konseling sangat penting dalam berupaya membantu peserta didik/konseli agar dapat mencapai

kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang mencakup

aspek pribadi, sosial, belajar, karier secara utuh dan optimal.

(7)

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standart Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioal Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan dasar dan Menengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

11. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

(8)

C. VISI DAN MISI

Berkenaan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah pada bagian perencanaan program, maka perlu dirumuskan mengenai visi dan misi, baik visi dan misi sekolah maupun visi dan misi bimbingan dan konseling.

Adapun visi dan misi sekolah sebagai berikut:

VISI DAN MISI SMA NEGERI 1 KALASAN VISI:

Berprestasi tinggi, tangguh dalam kompetisi, dan berahklak mulia serta berwawasan global yang berlandasakan budaya nasional.

MISI:

1. Melaksanakan kurikulum secara optimal sehingga peserta didik mampu mencapai kompetensi yang diinginkan.

2. Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada.

3. Melaksanakan upaya-upaya penigkatan kualitas sumber daya manusia secara terus menerus dan berkesinambungan.

4. Memantapkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut.

5. Menumbuhkan semangat kemandirian sehingga peserta didik mempu menghadapi kehidupan di masa mendatang.

6. Menerapkan manajemen partisipatif dalam peningkatan dan pengembangan mutu sekolah.

7. Menerapkan dan melaksanakan pendidikan karakter di sekolah sesuai dengan mata pelajaran masing-masing.

Sejalan dengan visi dan misi sekolah di atas maka dapat dirumuskan visi dan misi bimbingan dan konseling sebagai

berikut:

(9)

VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 1 KALASAN

VISI:

Membangun pribadi unggul, tangguh, berahlak mulia, cerdas, humanis dan berwawasan global yang bertujuan pada kematangan dan kemandirian siswa berbasis budaya nasional.

MISI:

1. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara professional untuk memfasilitasi tercapainya kematangan dan kemandirian peserta didik/siswa.

2. Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling berbasis budaya nasional.

3. Menumbuhkan pribadi yang unggul, tangguh, berakhlak mulia, cerdas, humanis dan berwawasan global.

4. Menghasilkan siswa yang matang dan mandiri serta memiliki nilai-nilai luhur di masa yang akan datang.

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Deskripsi kebutuhan dalam program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Kalasan diungkap dengan menggunakan beberapa instrument antara lain, ITP (Inventori Tugas Perkembangan), sosiometri dan lembar permasalahan siswa. Berikut harapan siswa, sekolah dan guru yang hendak dicapai demi terciptanya lingkungan sekolah yang efektif dan efisien yang selaras dengan kebutuhan siswa:

1. Harapan Sekolah dan Guru

Peserta didik mampu mencapai tugas perkembangan secara optimal untuk membangun pribadi yang unggul,

tangguh dalam kompetisi, berakhlak mulia, cerdas, humanis, berprestasi tinggi dan berwawasan global yang bertujuan

(10)

2. Harapan Siswa terhadap Sekolah

Terciptanya lingkungan belajar yang efektif dan efisien demi menunjang harapan sekolah dan guru.

3. Deskripsi Kebutuhan Siswa

ITP (Inventori Tugas Perkembangan) merupakan instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi aspek- aspek perkembangan peserta didik dalam penyusunan program yang diberikan guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah kepada peserta didik pada awal semester tahun ajaran baru. Aspek-aspek perkembangan yang telah dianalisis dari hasil Analisis Tugas Perkembangan yang masih di bawah rata-rata kelompok perlu mendapatkan bimbingan untuk mengembangkannya. Hasil Analisis Tugas Perkembangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Dari hasil Analisis Kelompok dapat diketahui tingkat perkembangan siswa SMA N 1 Kalasan sebagai berikut:

Tabel 1. Profil Kelompok Siswa SMA N 1 Kalasan

No Aspek Perkembangan Tingkat

Perkembangan

Rata-rata Tingkat Perkembangan

Siswa

1 Landasan hidup religious 3,563 3,794

2 Landasan perilaku etis 3.896 3,794

3 Kematangan emosional 3,552 3,794

4 Kematangan intelektual 3,51 3,794

5 Kesadaran tanggung jawab 3,688 3,794

6 Peran sosial sebagai pria atau wanita 3,75 3,794

7 Penerimaan diri dan pengembangannya 3,99 3,794

8 Kemandirian perilaku ekonomis 3,698 3,794

9 Wawasan dan persiapan karier 4,083 3,794

10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya 4,208 3,794

11 Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup

berkeluarga 4,808 3,794

(11)

Beberapa-beberapa aspek perkembangan yang menunjukkan tingkat perkembangan siswa SMA N I Kalasan yang berada di bawah rata-rata kelompok diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2. Aspek Perkembangan yang Menunjukkan Tingkat Perkembangan Siswa Di Bawah Rata-rata Kelompok

NO Aspek Perkembangan Tingkat Perkembangan

Siswa

1 Landasan hidup religious

2 Landasan perilaku etis -

3 Kematangan emosional

4 Kematangan intelektual

5 Kesadaran tanggung jawab

6 Peran sosial sebagai pria atau wanita

7 Penerimaan diri dan pengembangannya -

8 Kemandirian perilaku ekonomis

9 Wawasan dan persiapan karier -

10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya -

11 Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga -

Aspek-aspek perkembangan yang belum mencapai rata-rata kelompok tersebut digunakan sebagai bahan untuk penyusunan program yang diprioritaskan dalam kegiatan layanan dasar. Aspek tersebut diprioritaskan karena gangguan pada salah satu tahap mengakibatkan terhambatnya perkembangan secara keseluruhan. Program yang dibuat diharapkan dapat membantu siswa SMA N I Kalasan dapat mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal.

Penilaian kebutuhan peserta didik tidak hanya dipertimbangkan dengan menggunakan ITP (Inventori Tugas Perkembangan) saja, melainkan juga dengan mempertimbangkan harapan sekolah, guru dan orang tua peserta didik.

Dari hasil wawancara dan observasi harapan sekolah tersebut diantaranya adalah terwujudnya visi dan misi SMA N I

(12)

Kalasan dan SMA N I Kalasan dapat menjadi sekolah yang berkualitas, sedangkan harapan orang tua siswa adalah siswa mempunyai prestasi yang baik serta dapat sukses dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier.

E. TUJUAN

Tujuan program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Kalasan sesuai dengan kriteria keberhasilan program bimbingan dan konseling yang disusun berdasarkan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh siswa serta sesuai dengan tugas-tugas perkembangan siswa SMA. Tujuan program bimbingan dan konseling terdiri dari:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Kalasan digunakan sebagai salah satu aspek pendukung dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dalam membantu peserta didik mengembangkan potensi diri, bakat, minat dan memenuhi tugas-tugas perkembangannya secara optimal dan utuh.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam program layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Kalasan sejalan dengan misi layanan bimbingan dan konseling serta tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu mensukseskan peserta didik dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier yang diperoleh dari terpenuhinya tugas-tugas perkembangan peserta didik secara komprehensif.

F. KOMPONEN PROGRAM

Berdasarkan Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 layanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan

secara keseluruhan dikemas dalam empat komponen program, yaitu: (1) layanan dasar bimbingan; (2) layanan responsif,

(3) layanan peminatan dan perencanaan individual dan (4) dukungan sistem.

(13)

1. Layanan Dasar a. Pengertian

Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian).

b. Tujuan

Layanan dasar bertujuan membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan hidup, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal. Secara rinci tujuan layanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu konseli agar (1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan mampu mengatasi masalahnya sendiri, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dalam komponen layanan dasar antara lain; asesmen kebutuhan, bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, pengelolaan media informasi, dan layanan bimbingan dan konseling lainnya.

c. Fokus Pengembangan

Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus pengembangan kegiatan yang dilakukan diarahkan pada

perkembangan aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu

(14)

peserta didik/konseli dalam upaya mencapai tugas-tugas perkembangan dan tercapainya kemandirian dalam kehidupannya.

2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual a. Pengertian

Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik/konseli dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.Peminatan peserta didik dalam Kurikulum 2013 mengandung makna: (1) suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar yang ada dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar yang ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3) merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang peminatan belajar yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan pilihan yang tersedia pada satuan pendidikan serta prospek peminatannya;

(4)merupakan proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional; dan (5) layanan peminatan peserta didik merupakan wilayah garapan profesi bimbingan dan konseling, yang tercakup pada layanan perencanaan individual.

Layanan Perencanaan individual adalah bantuan kepada peserta didik/konseli agar mampu merumuskan

dan melakukan aktivitas-aktivitas sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan

pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman terhadap peluang dan kesempatan yang

tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli secara mendalam, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan

informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga peserta

didik/konseli mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengembangkan potensinya secara

optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus peserta didik/konseli.

(15)

b. Tujuan

Peminatan dan perencanaan individual secara umum bertujuan untuk membantu konseli agar (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karier, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya. Tujuan peminatan dan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi peserta didik/konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karier, dan pengembangan pribadi- sosial oleh dirinya sendiri.

Isi layanan perencanaan individual meliputi memahami secara khusus tentang potensi dan keunikan perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun peminatan dan perencanaan individual ditujukan untuk seluruh peserta didik/konseli, layanan yang diberikan lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing peserta didik/konseli.

Layanan peminatan peserta didik secara khusus ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan, maupun kemampuan dalam bidang keahlian, program keahlian, dan paket keahlian.

c. Fokus Pengembangan

Fokus pengembangan layanan peminatan peserta didik diarahkan pada kegiatan meliputi; (1) pemberian informasi program peminatan; (2)melakukan pemetaan dan penetapan peminatan peserta didik (pengumpulan data, analisis data, interpretasi hasil analisis data dan penetapan peminatan peserta didik); (3) layanan lintas minat;

(4) layanan pendalaman minat; (5)layanan pindah minat; (6) pendampingan dilakukan melalui bimbingan klasikal,

(16)

(8) evaluasi dan tindak lanjut. Konselor atau guru bimbingan dan konseling berperan penting dalam layanan peminatan peserta didik dalam implementasi kurikulum 2013 dengan cara merealisasikan 8 (delapan) kegiatan tersebut. Dalam penetapan peminatan peserta didik/konseli SMTA memperhatikan data tentangnilai rapor SMP/MTs atau yang sederajat, nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang sederajat, minat peserta didik dengan persetujuan orang tua/wali, dan rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor SMP/MTs atau yang sederajat. Untuk menuju peminatan peserta didik/konseli yang tepat memerlukan arahan semenjak usia dini, dan secara sistematis dapat dimulai semenjak menempuh pendidikan formal.

Fokus perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.

Secara rinci cakupan fokus tersebut antara lain mencakup pengembangan aspek:(1) pribadi yaitu tercapainya pemahaman diri dan pengembangan konsep diri yang positif, (2) sosial yaitu tercapainya pemahaman lingkungan dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif, (3) belajar yaitu tercapainya efisiensi dan efektivitas belajar, keterampilan belajar, dan peminatan peserta didik/konseli secara tepat, dan (4) karier yaitu tercapainya kemampuan mengeksplorasi peluang-peluang karier, mengeksplorasi latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif.

3. Layanan Responsif a. Pengertian

Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli yang menghadapi masalah dan

memerlukan pertolongan dengan segera, agar peserta didik/konseli tidak mengalami hambatan dalam proses

pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Strategi layanan responsif diantaranya konseling individual, konseling

kelompok, konsultasi, kolaborasi, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus (referral).

(17)

b. Tujuan

Layanan responsif bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli yang sedang mengalami masalah tertentu menyangkut perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Bantuan yang diberikan bersifat segera, karena dikhawatirkan dapat menghambat perkembangan dirinya dan berlanjut ke tingkat yang lebih serius.

Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya membantu peserta didik/konseli untuk memahami hakikat dan ruang lingkup masalah, mengeksplorasi dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang terbaik melalui proses interaksi yang unik. Hasil dari layanan ini, peserta didik/konseli diharapkan dapat mengalami perubahan pikiran, perasaa, kehendak, atau perilaku yang terkait dengan perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karier.

c. Fokus Pengembangan

Fokus layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli yang secara nyata mengalami masalah yang mengganggu perkembangan diri dan secara potensial menghadapi masalah tertentu namun dia tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah. Masalah yang dihadapi dapat menyangkut ranah pribadi, sosial, belajar, atau karier. Jika tidak mendapatkan layanan segera dari Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling maka dapat menyebabkan peserta didik/konseli mengalami penderitaan, kegagalan, bahkan mengalami gangguan yang lebih serius atau lebih kompleks. Masalah peserta didik/konseli dapat berkaitan dengan berbagai hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan hidup atau menghambat perkembangan diri konseli, karena tidak terpenuhi kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.

4. Dukungan Sistem a. Pengertian

Ketiga komponen program (layanan dasar, layanan peminatan dan perencanan individual, dan responsif)

(18)

peserta didik/konseli secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor atau guru bimbingan dan konseling secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik/konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik/konseli dan mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.

b. Tujuan

Komponen program dukungan sistem bertujuan memberikan dukungan kepada konselor atau guru bimbingan dan konseling dalam memperlancar penyelenggaraan komponen-komponen layanan sebelumnya dan mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan pada satuan pendidikan.

Dukungan sistem meliputi kegiatan pengembangan jejaring, kegiatan manajemen, pengembangan keprofesian secara berkelanjutan.

c. Fokus Pengembangan

Pengembangan jejaring menyangkut kegiatan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang meliputi (1) konsultasi, (2) menyelenggarakan program kerjasama, (3) berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan satuan pendidikan, (4) melakukan penelitian dan pengembangan. Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan terselenggara dan tujuannya tercapai bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah.

Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara utuh

diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling untuk

meningkatkan kapasitas dan kompetensi melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan dalam jabatan maupun

kegiatan-kegiatan pengembangan dalam organisasi profesi Bimbingan dan Konseling, baik di tingkat pusat, daerah,

(19)

dan kelompok musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling. Melalui kegiatan tersebut, peningkatan kapasitas dan kompetensi Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dapat mendorong meningkatnya kualitas layanan bimbingan dan konseling.

G. BIDANG LAYANAN

Bidang layanan bimbingan dan konseling ini meliputi bidang layanan pribadi, sosial, belajar dan karier.

Sebagaimana di terangkan dalam permendikbud No. 111 tahun 2014 sebagai berikut:

1. Bimbingan dan Konseling Pribadi

Suatu proses pemberian bantuan dari konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik/konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan pribadinya secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.

Tujuan, Bimbingan dan konseling pribadi dimaksudkan untuk membantu peserta didik/konseli agar mampu (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik, (4) mencapai keselarasan perkembangan antara cipta-rasa-karsa, (5) mencapai kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa secara tepat dalam kehidupanya sesuai nilai-nilai luhur, dan (6) mengakualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.

Ruang Lingkup, Secara garis besar, lingkup materi bimbingan dan konseling pribadi meliputi pemahaman diri,

pengembangan kelebihan diri, pengentasan kelemahan diri, keselarasan perkembangan cipta-rasa-karsa,

kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa, dan aktualiasi diri secara bertanggung jawab. Materi bimbingan dan

(20)

konseling pribadi tersebut dapat dirumuskan berdasarkan analisis kebutuhan pengembangan diri peserta didik, kebijakan pendidikan yang diberlakukan, dan kajian pustaka

2. Bimbingan dan Konseling Sosial

Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.

Tujuan, Bimbingan dan konseling sosial bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli agar mampu (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.

Ruang Lingkup, Secara umum, lingkup materi bimbingan dan konseling sosial meliputi pemahaman keragaman budaya, nilai-nilai dan norma sosial, sikap sosial positif (empati, altruistis, toleran, peduli, dan kerjasama), keterampilan penyelesaian konflik secara produktif, dan keterampilan hubungan sosial yang efektif.

3. Bimbingan dan Konseling Belajar

Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.

Tujuan, Bimbingan dan konseling belajar bertujuan membantu peserta didik untuk (1) menyadari potensi diri

dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar; (2) memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;

(21)

(3) memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat; (4) memiliki keterampilan belajar yang efektif; (5) memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan (6) memiliki kesiapan menghadapi ujian.

Ruang Lingkup, Lingkup bimbingan dan konseling belajar terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menunjang efisiensi dan keefektivan belajar pada satuan pendidikan dan sepanjang kehidupannya;

menyelesaikan studi pada satuan pendidikan, memilih studi lanjut, dan makna prestasi akademik dan non akademik dalam pendidikan, dunia kerja dan kehidupan masyarakat.

4. Bimbingan dan Konseling Karier

Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik/ konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karier sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.

Bimbingan dan konseling karier bertujuan menfasilitasi perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan

keputusan karier sepanjang rentang hidup peserta didik/konseli. Dengan demikian, peserta didik akan (1) memiliki

pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan; (2) memiliki pengetahuan

mengenai dunia kerja dan informasi karier yang menunjang kematangan kompetensi karier; (3) memiliki sikap positif

terhadap dunia kerja; (4) memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratan keahlian atau

keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita kariernya masa depan; (5) memiliki kemampuan untuk

membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, persyaratan kemampuan yang dituntut,

lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja; memiliki kemampuan merencanakan

masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,

(22)

kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi; membentuk pola-pola karier; mengenal keterampilan, kemampuan dan minat; memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karier.

Ruang lingkup bimbingan karier terdiri atas pengembangan sikap positif terhadap pekerjaan, pengembangan keterampilan menempuh masa transisi secara positif dari masa bersekolah ke masa bekerja, pengembangan kesadaran terhadap berbagai pilihan karier, informasi pekerjaan, ketentuan sekolah dan pelatihan kerja, kesadaran akan hubungan beragam tujuan hidup dengan nilai, bakat, minat, kecakapan, dan kepribadian masing-masing. Untuk itu secara berurutan dan berkesinambungan, kompetensi karier peserta didik difasilitasi bimbingan dan konseling dalam setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah.

H. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling:

Tabel 3. Sarana dan Prasarana No. Sarana dan

Prasarana Penggunaan Kondisi Riil Pengadaan

1. Ruangan Ruang kerja bimbingan dan

konseling dengan ukuran yang memadai, dilengkapi dengan perabot/perlatannya, diletakan pada lokasi yang mudah untuk akses layanan dan kondisi lingkungan yang sehat, selain itu, tempat penyimpanan segenap perangkat instrumen bimbingan dan konseling, himpunan data peserta didik, dan berbagai data serta

Ruang kerja bimbingan dan konseling dengan ukuran yang memadai, dilengkapi dengan

perabot/peralatannya, diletakan pada lokasi yang mudah untuk akses layanan dan kondisi lingkungan yang sehat, selain itu, tempat penyimpanan segenap perangkat instrumen bimbingan dan konseling, himpunan data peserta didik,

Terkait ruangan BK, sesuai

permendikbud no

111 tahun 2014

dapat dilihat secara

terlampir.

(23)

No. Sarana dan

Prasarana Penggunaan Kondisi Riil Pengadaan

informasi lainnya. Ruangan tersebut juga memuat

berbagai penampilan, seperti penampilan informasi

pendidikan dan jabatan.

Termasuk di dalamannya adalah ruangan konseling kelompok dan konseling individual

dan berbagai data serta informasi lainnya. Terkait ruangan konseling kelompok dan konseling individual digunakan untuk menunjang kode etik BK yaitu asas kerahasiaan.

2. Almari Untuk menyimpan berkas

atau data-data peserta didik dan menyimpan perangkat bimbingan dan konseling

Lemari yang berada di ruang bimbingan dan konseling digunakan untuk menyimpan data dan perangkat

bimbingan dan konseling

-

3. Komputer dan Printer Untuk menyimpan data yang berbentuk file dari siswa dan print untuk mencetak file atau kebutuhan lain yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling

- Perlu pengadaan

komputer dan printer untuk penyimpanan

database yang terkait bimbingan dan konseling

4. LCD Untuk proses pemberian

layanan konseling yang efektif dan efisien

Sudah ada LCD di setiap kelas, jika BK memerlukan maka langsung ke bagian sarana dan prasana.

5. Koneksi Internet Untuk mencari informasi berbagai hal seperti:

pendaftaran PTN dan PTS, video, materi dan berita

Layanan internet dengan

penggunaan sistem wifi

dapat diakses dengan baik

pada ruangan BK

(24)

No. Sarana dan

Prasarana Penggunaan Kondisi Riil Pengadaan

6. Meja dan Kursi Kerja Meja dan kursi kerja guru BK telah memenuhi standar, dimana setiap guru BK memiliki satu meja dan kursi kerja masing-masing.

Untuk mengerjakan tugas yang berkaitan dengan layanan BK selama di sekolah.

7. 1 Set Kursi dan Meja

Tamu Meja tamu telah ada, dimana

meja dan kursi tamu telah tertata dengan baik dan memiliki kualitas yang baik.

Untuk menerima tamu bilamana sekolah kedatangan tamu baik dari sekolah lain ataupun instansi lain.

8. Papan Bimbingan Keadaan papan bimbingan baik. Hal ini di lihat dari informasi yang tertempel amat baru. Artinya papan bimbingan tersebut selalu memberikan informasi dan wawasan terbaru.

Sebagai tempat publikasi informasi baik mengenai informasi PTN, PTS, wawasan karier, dunia kerja, UN dan lain sebagainya.

9. Instrumen Non Tes

ITP - Belum adanya alat inventori

tugas perkembangan bagi siswa, alat yang digunakan adalah IKMS

Perlu adanya pengadaan alat teknik non tes

berupa ITP

(Inventori Tugas Perkembangan).

DCM - Belum adanya alat teknik

non tes daftar cek masalah (DCM). Alat yang sudah dilaksanakan adalah IKMS.

Perlu adanya pengadaan alat teknik non tes berupa DCM (Daftar Cek Masalah).

Data Pribadi Siswa Daftar siswa di jilid dalam

satu bindel sesuai dengan Daftar pribadi siswa di

perlukan untuk mengetahui

(25)

No. Sarana dan

Prasarana Penggunaan Kondisi Riil Pengadaan

kelas masing-masing informasi baik tentang alamat, pekerjaan orangtua, jenjang pendidikan sebelumnya dan sebagainya.

Sosiometri Sosiometri digunakan saat waktu tertentu untuk mengetahui kohesivitas kelompok dan mengetahui siswa yang terisolir oleh teman-temannya.

Untuk mengetahui teman kelompok baik kelompok

belajar, bermain,

bekerjasama dan lainnya.

Who Am I - Belum adanya alat teknik

non tes who am i. Alat yang sudah dilaksanakan adalah IKMS.

Perlu adanya pengadaan alat teknik non tes who am i.

Media Lacak Masalah - Belum adanya alat teknik

non Media Lacak Masalah. Perlu adanya pengadaan alat teknik non tes Media Lacak Masalah,

AUM PTSDL - Belum adanya alat teknik

non tes AUM PTSDL. Perlu adanya

pengadaan alat teknik non tes AUM

PTSDL untuk

mengukur tingkat belajar siswa.

AUM UMUM - AUM UMUM ada dan

digunakan untuk

mendentfikasi perilaku siswa.

-

Presensi Siswa Daftar presensi siswa di Daftar presensi siswa

(26)

No. Sarana dan

Prasarana Penggunaan Kondisi Riil Pengadaan

masing-masing sesuai dengan jumlah siswa bimbingannya.

tingkat kehadiran siswa dan

untuk mengetahui

perkembangan siswa.

10. CD pembelajaran CD pembelajaran telah ada, terakait beberapa materi seperti motivasi, dan wawasan karier.

CD pembelajaran berguna dalam menunjang proses layanan BK selama di kelas khususnya dalam layanan BK Klasikal.

Untuk

mempermudah dan munjang proses pemberian layanan, perlu memanfaatkan jaringan internet untuk mendonload video atau bahan materi pendukung pemberian layanan BK.

11. Buku Referensi Buku referensi telah memenuhi beberapa aspek baik pribadi, sosial, karier dan belajar.

Buku referensi digunakan untuk membantu dan

menunjang dalam

permberian layanan BK.

Perlu adanya buku referensi yang baru dan kekinian guna menunjang layanan BK.

I. ANGGARAN BIAYA

Bagian ini memuat contoh jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk operasional layanan bimbingan dan konseling selama 1 tahun beserta sumber dananya dan garis besar rencana penggunaan dana. Rencana penggunaan dana secara rinci sebagai berikut:

Tabel 4. Anggaran Biaya

No Keterangan Rincian Penggunaan Jumlah (Rupiah)

I Pengembangan Program

(27)

A Pengembangan Kurikulum 1 Bimbingan Klasikal 2 Bimbingan Kelompok 3 Konseling Individual 4 Konseling Kelompok B Pengembangan Material Lokal II Tambahan Bahan

A Bahan Peserta Didik 1 Buku Kerja dan Teks 2 Bahan Audiovisual 3 Bahan Tes dan Non Tes 4 Bahan Referensi

5 Bahan Pusat BK 6 Bahan Assesmen B Bahan Sumber Profesional

1 Buku 2 Jurnal

3 Bahan Pelatihan III Pengembangan Profesional

A MGBK dan Conference 1 Registrasi

2 Akomodasi B Konsultan

IV Penelitian dan Evaluasi

J. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT 1. Rencana Evaluasi

Evaluasi program layanan bimbingan dan konseling ini akan menggunakan enam angkah evaluasi (MEASURE)

yang dikemukakan oleh Stone & Dahir (2007) Model Evaluasi ini membantu Guru Bimbingan dan Konseling dalam

(28)

menunjukkan proses evaluasi program mereka yang mempengaruhi elemen data penting, komponen-komponen dari rapor sekolah dan layanan yang telah diterapkan kepada peserta didik. Enam langkah model evaluasi tersebut antara lain :

a. Mission

Evaluasi ini bertujuan untuk menghubungkan desain, implementasi dan pengelolaan program layanan bimbingan dan konseling yang sedang berlangsung. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki program layanan bimbingan dan konseling yang kurang efektif.

b. Element

Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen data yang penting untuk rencana perbaikan program layanan bimbingan dan konseling. Elemen tersebut antara lain : nilai tes, daftar kehadiran siswa, tingkat kelulusan siswa, data pelanggran siswa dan data prestasi yang ditunjukkan siswa dalam kurun waktu tertentu.

c. Analyze

Proses evaluasi ini bertujuan untuk menganalisis elemen data yang dapat membantu guru bimbingan dan konseling dalam memahami perkembangan dan pretasi peserta didik. Hal ini dimaksudkan dapat membedakan potensi siswa tidak hanya berdasarkan jenis RAS, status sosial dan status ekonomi melainkan ditinjau sejauhmana perkembangan potensi yang telah dicapai oleh peserta didik. Hal ini penting untuk menilai sejauh mana kontribusi program layanan bimbingan dan konseling berdampak terhadap perkembngan kepribadian dan kemandirian peserta didik.

d. Stakeholders – Unite

Evaluasi ini berfungsi untuk mengidentifikasi para pemangku kepentingan dalam berkolaborasi menangani permasalahan siswa atau pihak yang terlibat dalam perumusan program layanan bimbingan dan konseling.

Stakeholder tersebut antara lain : Guru Bimbingan dan Konseling , Guru Mata pelajaran, Kepala sekolah, orang

(29)

Tua dan elemen lain yang terkait dengan layanan terhadap peserta didik. Evaluasi ini juga dimaksudkan untuk menghindari permasalahan isolasi dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan.

e. Result

Evaluasi ini bertujuan untuk merefleksi Apakah hasil program layanan bimbingan dan konseling yang telah diterapkan menunjukkan kemajuan menuju ke arah yang positif. Jika hasil yang ditargetkan tidak terpenuhi, langkah berikutnya akan kembali di analisis dan memfokuskan kembali upaya untuk menentukan mengapa program tersebut tidak berhasil. Langkah tersebut antara lain :

1) analisis kebutuhan peserta didik secara mendalam dan sistematis 2) upaya kolaborasi dengan stakeholder yang terkait

3) komitmen guru bimbingan dan konseling dalam upaya perbaikan program layanan yang lebih efektif f. Educate

Evaluasi ini berfungsi untuk menunjukkan dampak positif program layanan bimbingan dan konseling terhadap keberhasilan yang telah dicapai oleh peserta didik. Program tersebut dapat dipublikasikan secara akuntabel untuk mendapatkan dukungan secara lebih dari komite sekolah untuk program layana bimbingan dan konseling yang berkelanjutan

K. RENCANA OPERASIONAL (Action Plan)

Rencana operasional (Action Plan) adalah program layanan bimbingan dan konseling yang telah disusun dalam

berbagai kegiatan mencakup seluruh komponen, strategi dan bidang layanan selama satu tahun ajaran untuk masing-

masing jenjang kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.

(30)

PROGRAM KERJA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 1 KALASAN

TAHUN 2015/2016

No Bidang dan

Kegiatan Tujuan Tolok Ukur Keberhasilan Strategi Layanan Sasaran Waktu Pelaksana Dana Sumber Dana A. Layanan Dasar

1. Bidang Pribadi a. Peningkatan

kesadaran siswa memelihara kondisi jasmaniah yang sehat

Membantu siswa memilki pemahaman pentingnya memelihara kondisi jasmaniah yang sehat

a. Menurunnya jumlah siswa yang merokok b. Meningkatnya

pemahaman siswa tentang bahaya penyalahgunaan napza

Layanan bimbingan klasikal

a. Bahaya merokok b. Bahaya miras dan

narkoba

XI Juli Guru BK

-

b. Peningkatan kemampuan penyesuaian siswa terhadap situasi dan peranan

Membantu siswa memiliki pemahaman pentingnya kemampuan penyesuaian terhadap situasi dan peranan

a. Menurunya intensitas ketidakhadiran siswa tanpa keterangan b.Meningkatnya

pemahaman siswa tentang cara beradaptasi terhadap lingkungan baru

Layanan bimbingan klasikal

a. Berbagai permasalahan pribadi b. Kemampuan

beradaptasi

XI Agustus Guru BK

c. Peningkatan kemampuan siswa dalam melihat keragaman emosi, motif, dan perspektif diri

Membantu siswa memiliki pemahaman tentang keragaman emosi, motif, dan perspektif diri

a. Menurunnya jumlah perkelahian di sekolah b. Meningkatnya

pemahaman siswa tentang manajemen emosi

Layanan bimbingan kelompok

a. Manajemen emosi b.Motif emosi

XI Septemb

er Guru BK

d. Peningkatan kemampuan siswa dalam mengenal kompleksitas diri

Membantu siswa dalam mengenal kompleksitas diri

a. Meningkatnya jumlah siswa yang ikutserta dalam kegiatan ekstrakurikuler b.Menurunyya jumlah

permasalahan siswa

Layanan bimbingan kelompok

a. Kepribadian b.Karakteristik

pribadi

XI Oktober Guru BK

2. Bidang Sosial

(31)

No Bidang dan

Kegiatan Tujuan Tolok Ukur Keberhasilan Strategi Layanan Sasaran Waktu Pelaksana Dana Sumber Dana a. Peningkatan

kepedulian siswa akan hubungan mutualistik

Membantu siswa memiliki pemahaman tentang kepedulian akan hubungan mutualistik

a. Menurunnya tingkat konflik antar siswa b. Meningkatnya

pemahaman siswa tentang hubungan mutualistik antar sesama

Layanan bimbingan klasikal

a. Komunikasi atar pribadi

b.Hubungan mutualistik

XI Novembe

r Guru BK

b. Peningkatan kemampuan siswa untuk menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain

Membantu siswa memiliki pemahaman tentang toleransi terhadap diri sendiri dan orang lain

a. Menurunnya tingkat permasalahan antar kelompok siswa

b. Meningkatnya

pemahaman siswa tentang pentingnya toleransi

Layanan bimbingan kelompok

a. Toleransi antar sesama

b. Komunikasi antar pribadi

XI Desembe

r Guru BK

c. Peningkatan kepedulian siswa akan

perkembangan dan masalah- masalah sosial

Membantu siswa memiliki pemehaman tentang perkembangan dan berbagai macam- msalah social

a. Menurunnya intensitas permasalahan sosial di sekolah

b. Meningkatnya

kemampuan siswa menyelesaikan

permasalahan sosial

Layanan bimbingan kelompok

a. Macam-macam masalah sosial b.Teknik

penyelesaian masalah sosial

XI Januari Guru BK

d. Peningkatan kemampuan siswa untuk melihat peristiwa dalam konteks sosial

Membantu siswa memiliki kemampuan untuk melihat peristiwa dalam konteks social

a. Menurunnya berbagai permasalahan terkait konteks sosial

b. Meningkatnya

kemampuan siswa untuk melihat peristiwa dalam konteks sosial

Layanan bimbingan klasikal

a. Berbagai peristiwa sosial

b.Pemahaman peristiwa sosial

XI Februari Guru BK

3. Bidang Belajar a. Peningkatan

kemampuan siswa untuk memahami gaya belajar yang sesuai

Membantu siswa memiliki pemahaman tentang berbagai macam gaya belajar yang sesuai

a. Menurunnya jumlah siswa yang mengikuti remedial

b. Meningkatnya hasil prestasi belajar siswa

Layanan

bimbingan klasikal a. Gaya belajar b.Macam-macam

gaya belajar

XI Maret Guru BK

(32)

No Bidang dan

Kegiatan Tujuan Tolok Ukur Keberhasilan Strategi Layanan Sasaran Waktu Pelaksana Dana Sumber Dana siswa untuk

membagi waktu belajar yang efektif

tentang cara membagi waktu belajar yang efektif

mengerjakan tugas b. Meningkatnya hasil

prestasi belajar siswa

kelompok

a. Tips membagi waktu

b. Waktu belajar yang efektif 4. Bidang Karier

a. Peningkatan pemahaman siswa mengenai berbagai macam jurusan di perguruan tinggi

Membantu siswa memiliki pemahaman tentang berbagai macam jurusan di perguruan tinggi

a. Menurunnya jumlah siswa yang masih bingung dengan macam- macam jurusan

c. Meningkatnya

pemahaman siswa tentang berbagai macam jurusan di perguruan tinggi

Layanan

bimbingan klasikal a. Info perguruan

tinggi b. Persyaratan

jurusan

XI Mei Guru BK

b. Peningkatan pemahaman siswa mengenai berbagai jenis karier

Membantu siswa memiliki pemahaman mengenai berbagai macam karier yang ada

a. Menurunnya jumlah siswa yang belum memiliki cita-cita

b. Meningkatnya minat siswa tentang macam- macam karier

Layanan

bimbingan klasikal a. Macam-macam

karier b. Kualifikasi

berbagai macam karier

XI Juni Guru BK

B Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual

1. Bidang Pribadi Analisis bakat, minat dan ketrampilan siswa

Membantu siswa dalam mengetahui bakat, minat dan ketrampilannya

Siswa paham mengenai bakat, minat dan ketrampilan yang dimilikinya

Bimbingan Klasikal XI Juli Guru BK

2. Bidang Sosial

Analisis karakteristik kepribadian siswa

Membantu siswa dalam mengetahui karakteristik kepribadiannya sehingga mampu beradaptsai dengan lingkungan sosial

Siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dengan baik

(33)

No Bidang dan

Kegiatan Tujuan Tolok Ukur Keberhasilan Strategi Layanan Sasaran Waktu Pelaksana Dana Sumber Dana 3. Bidang Belajar

Analisis gaya belajar siswa

Membantu siswa dalam memahami tipe gaya belajarnya

Siswa dapat belajar dengan baik dan dilihat dari hasil

belajar yang meningkat Bimbingan klasikal XI Maret Guru BK 4. Bidang Karier

Analisis minat dan kemampuan karier siswa

Membantu siswa dalam memahami minat kariernya

Siswa dapat mempersiapkan diri menuju dunia karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Bimbingan klasikal XI Mei Guru BK

C

Layanan Responsif 1. Menggunakan

berbagai instrument dalam memahami kebutuhan dan masalah peserta didik/siswa

Memahami kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dan dapat memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan secara segera

Kelengkapan data pribadi siswa, data prestasi, minat dan bakat, data psikotes

Himpunan Data Analisis Hasil Need

Assesesment XI Juli-

Agustus Guru BK

2. Peningkatan kerjasama dengan pihak- pihak terkait

Membantu peserta didik/siswa dalam menghadapi

kesulitan/permasalahan dalam mencapai tugas- tugas perkembangan

Jumlah siswa bermasalah

menurun Referral

Konsultasi

Kerjasama dengan Rumah sakit, Dokter, Puskesmas, dan kepolisian

XI Juni-Juli Guru BK, Kepsek, WK kesiswaan

3. Peserta didik mampu memahami bahaya efek melakukan bully pada teman lain baik di dunia nyata maupun di dunia maya

Peserta didik mampu menghindarkan diri dari perilaku bully dan peserta didik berempati pada teman lain yang dibully

Peserta didik tidak melakukan bullying baik di dunia nyata maupun dunia maya dan mampu berempati pada korban bully

1. Konseling individu 2. Konseling

Kelompok 3. Konseling

teman sebaya 4. Referal

XI April-Mei Guru BK

(34)

No Bidang dan

Kegiatan Tujuan Tolok Ukur Keberhasilan Strategi Layanan Sasaran Waktu Pelaksana Dana Sumber Dana 4. Peserta didik

mampu dan siap dalam

menghadapi ujian akhir nasional

Meningkatkan

kemampuan siswa dalam belajar agar sukses menghadapi ujian akhir nasional

Peserta didik mampu melaksanakan ujian akhir nasional dengan nilai yang memuaskan

1. Konseling individual 2. Konseling kelompok 3. Konsultasi 4. Kolaborasi

dengan Guru mata pelajaran 5. Kolaborasi

dengan orang tua peserta didik

XI April-Mei Guru BK

D

Dukungan Sistem

1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru bimbingan dan konseling

2. peningkatan jejaring kerja

1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru bimbingan dan konseling

2. Meningkatkan jejaring kerja layanan BK

a. Guru BK berperan aktif dalam kegiatan MGBK

b. Guru BK berperan aktif dalam kegiatan pertemuan ilmiah

c. Guru BK berperan aktif dalam diklat yang diselenggarakan sekolah maupun instansi lain

1.Mengikuti kegiatan MGBK

2.Mengikuti kegiatan seminar, workshop dll.

3.Mengikuti Pendidikan dan latihan dibidang Pendidikan

Juli-Juni

Juli-Juni

Juli-Juni

Guru BK

Guru BK

Guru BK

Rp. 400.000

Rp. 600.000

Rp. 600.000

Komite sek

Komite sek

Komite sek

E

Evaluasi dan Analisis Hasil Evaluasi 1.Evaluasi dan

Analisis layanan Mengetahui keberhasilan proses layanan dan mendapatkan feedback untuk perbaikan

Terwujudnya laporan hasil evaluasi dan analisis hasil evaluasi layanan

1.Evaluasi dan

analisis layanan Juli-Juni Guru BK - -

(35)

No Bidang dan

Kegiatan Tujuan Tolok Ukur Keberhasilan Strategi Layanan Sasaran Waktu Pelaksana Dana Sumber Dana

2.Evaluasi dan Analisis pelaksanaan program

Mengetahui keberhasilan program bimbingan dan konseling dan

mendapatkan feedback untuk perbaikan

Terwujudnya laporan hasil evaluasi dan analisis hasil evaluasi program bimbingan dan konseling

1.Evaluasi dan

analisis program Mei-Juni Guru BK - -

F

Tindak Lanjut

1.Penyusunan layanan tindak lanjut

Menyusun berbagai kegiatan tindak lanjut sesuai urgensi tiap-tiap kegiatan

Tersusun dan terlaksananya kegiatan pada berbagai kegiatan yang relevan tindak lanjut

Merencanakan

tindak lanjut Juli-Juni Guru BK - -

J U M L A H

Yogyakarta, Januari 2016 Mengetahui,

Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor*)

(36)

Program Bimbingan dan Konseling Kelas XI SMA Negeri 1 Kalasan Page 36 EKUIVALENSI RENCANA KEGIATAN

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN JAM KERJA SEBAGAI PEGAWAI DENGAN JAM KERJA 24-40 JAM KERJA

No. Kegiatan Jumlah Perkiraan

Waktu

Equivalen jam/minggu

1. Konseling Individual 2 orang 2 x 45 Menit 4 Jam

2. Konseling Kelompok 2 kelompok 2 x 45 Menit 4 Jam

3. Bimbingan Kelompok 1 kelompok 1 x 45 Menit 2 Jam

4. Bimbingan Klasikal 14 kelas 14 x 45 Menit 7 Jam

5. Bimbingan lintas kelas 1 kelas besar dilakukan pada awal tahun ajaran baru

120 Menit 8

Menit/Minggu

6. Pengelolaan Media Papan Bimbingan

2 karya 1 semester 8 Menit

/Minggu 7. Pengelolaan Media Kotak

Masalah

- - -

8. Pengelolaan media Leaflet - - -

9. Pengembangan Media BK 2 karya 1 semester 8

Menit/Minggu 10. Kolaborasi dengan Guru 2 guru/minggu 2 kali

pertemuan

2 Jam 11. Kolaborasi dengan orang

tua

5 wali/semester 5 x 45 Menit 15

Menit/Minggu 12. Kolaborasi dengan ahli lain 1 ahli/semester Menyesuaikan -

13. Kolaborasi dengan lembaga lain

1

Lembaga/Semester

Menyesuaikan 14. Layanan advokasi Menyesuaikan

kebutuhan

- -

15. Pertemuan khusus - - -

16. Kunjungan rumah 2 siswa Menyesuaian

antara 40-45 menit setiap pertemuan

2 Jam

17. Konsultasi 4 siswa 4 x 20 Menit 2 Jam

18. Melaksanakan tindak lanjut assesmen

Menyesuaikan Terprogram sesuai jadwal akademik

8

Menit/Minggu

(37)

No. Kegiatan Jumlah Perkiraan Waktu

Equivalen jam/minggu 19. Kegiatan

tambahan/kepsek/wakasek

Menyesuaikan Menyesuaikan - 20. Menyusun dan melaporkan

program

Menyesuaikan Berkala ± 1 bulan sekali

-

21. Membuat evaluasi Menyesuaikan Menyesuaikan -

22. Melaksanakan administrasi dan manajemen

Setiap 2 Minggu sekali

Menyesuaikan 0.5 Jam/

Minggu

JUMLAH JAM KERJA /MINGGU 24.5

Jam/Minggu

(38)

CONTOH PENGEMBANGAN MATERI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

NO TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI INDIKATOR TOPIK

1 Peserta didik atau konseli mampu memahami kemampuan (bakat) dan minatnya untuk menunjang profesinya di masa yang akan dating

a. Peserta didik dapat mengenali dan memahami kemampuan (bakat) yang dimilikinya.

b. Peserta didik dapat

mengoptimalkan bakat dan minatnya dalam menunjang profesi yang akan di pilihnya di masa yang akan datang.

a. Mengenali kemampuan (bakat) yang

dimilikinya sebagai penunjang profesinya di masa yang akan datang.

b. Mengetahui minat yang digelutinya sehingga dapat menunjang profesinya dimasa yang akn datang.

c. Mampu mengarahkan kegiatan dirinya untuk menunjang kemampuan (bakat) dan minat yang dimilikinya.

(39)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1. Bidang : Bimbingan dan konseling karier

2. Topik : Mengenali kemampuan (bakat) dan minat

3. Tujuan :

a. Tujuan Umum :

Peserta didik dapat mengenali kemampuan (bakat) yang dimilikinya sebagai penunjang profesinya di masa yang akan datang.

b. Tujuan Khusus :

Pesarta didik dapat mengarahkan dirinya pada kegiatan yang akan menunjang bakat dan minat yang dimilikinya.

4. Fungsi : Pemahaman

5. Sasaran : Peserta didik Kelas XI

6. Waktu : 1 Jam tatap muka ( 1 x 45 menit) 7. Pihak terkait : -

8. Metode/Teknik : Ceramah, diskusi

9. Media/Alat : Slide Powerpoint, LCD, Spidol, Kertas 10. Pokok-pokok Materi :

a. Jenis-jenis pekerjaan b. Pengenalan RIASEC

c. Kegiatan-kegiatan yang menunjang bakat dan minat yang dimilikinya 11. Uraian Kegiatan : (alternatif contoh penerapan pendekatan scientifik)

a. Pendahuluan

1) Membina hubungan baik dengan peserta didik.

2) Menyampaikan tujuan layanan.

3) Menyampaikan pokok materi layanan.

4) Mengajak peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan layanan.

5) Membantu peserta didik mengenali kemampuan dan minat yang dimilikinya

(40)

Program Bimbingan dan Konseling Kelas XI SMA Negeri 1 Kalasan Page 40 b. Inti

Konselor atau Guru BK meminta peserta didik untuk melakukan kegiatan inti yaitu menyampaikan informasi /materi layanan.

c. Penutup

1. Merefleksi proses dan hasil layanan 2. Mengevaluasi proses dan hasil

3. Menguatkan komitmen peserta didik terhadap hasil layanan 4. Merencanakan tindak lanjut

5. Menutup kegiatan layanan 12. Evaluasi :

a. Penilaian proses :

Guru bimbingan dan konseling melakukan pengamatan terhadap antusias peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal

b. Penilaian hasil :

Guru bimbingan dan konseling menanyakan kepada peserta didik tentang materi yang telah disampaikan

13. Lembar kerja (jika ada) : RIASEC 14. Sumber Bahan :

Cornell Uninersity. (2000). Career Exploration Guide: Understanding the World and Your Place in it. New York: Career Exploration Center.

Brown, S. D dan Lent, R.W. (2005). Career Development and Counseling: Putting Theory and Research to Work. Canada: John Wiley and Sons.

Yogyakarta, 27 Januari 2016 Mengetahui,

Kepala Sekolah, Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor*)

(Nama lengkap dengan gelar) (Nama lengkap dengan gelar)

NIP. ……….. NIP.………..………..

*) tulis guru BK jika belum konselor, tulis guru BK/konselor jika sudah konselor

(41)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Tugas Perkembangan : Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya A. Topik Bahasan : Dampak Positif dan Negatif Jejaring Sosial

B. Bidang Layanan : Sosial

C. Fungsi Layanan : Pemahaman

D. Tujuan Layanan : Agar siswa mengerti cara bergaul yang baik dan buruk

E. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

F. Sasaran Layanan : Siswa Kelas XI

1. Angga Apriawan 2. Hadi Sutopo 3. Prio Hutomo 4. Nur Aji Priambodo 5. Syaiful Riza

6. Dedy H.S 7. Elsa Astriana 8. Nurulis Frida Ulva G. Uraian Kegiatan : a. Tahap Pembentukan

1. Pembimbing memberikan pemahaman mengenai tujuan diadakannya bimbingan kelompok, agar siswa mampu memahami dan mengikuti kegiatan dengan baik.

2. Mengadakan kontrak dengan siswa tentang kesepakatan waktu.

3. Para anggota harus menyimpan dan merahasiakan informasi apa yang dibahas dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak layak diketahui orang lain

4. Para anggota bebas dan terbuka mengemukakan pendapat, ide, saran, tentang apa saja yang yang dirasakan dan dipikirkannya tanpa adanya rasa malu dan ragu-ragu.

5. Semua anggota dapat menampilkan diri secara

spontan tanpa malu atau dipaksa oleh teman lain

atu pemimpin kelompok.

(42)

Program Bimbingan dan Konseling Kelas XI SMA Negeri 1 Kalasan Page 42 6. Semua yang dibicarakan dalam kelompok tidak

boleh bertentangan dengan norma-norma dan kebiasaan yang berlaku.

b. Tahap Peralihan

1. Pemimpin kelompok menanyakan kembali kesiapan anggota dalam mengikuti kegiatan.

2. Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai pelaksanaan kegiatan.

c. Tahap Kegiatan

1. Berdoa sebelum memulai kegiatan.

2. Pemimpin kelompok memberikan tugas kepada seluruh anggota kelompok untuk membahas materi tugas.

3. Pembimbing sebagai ketua kelompok memberikan kesempatan kepada anggota untuk menyampaikan ide, pertanyaan, atau informasi mengenai materi kepada forum diskusi.

4. Anggota kelompok melakukan analisis masalah dan menyampaikan ide.

5. Pembimbing sebagai ketua kelompok memimpin anggota kelompok untuk melakukan permainan agar tidak terlalu jenuh pada saat bimbingan berlangsung

d. Tahap Pengakhiran

1. Pemimpin dan anggota kelompok menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah didiskusikan.

2. Pemimpin kelompok memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menyampaikan pesan – pesannya saat mengikuti layanan bimbingan kelompok.

3. Kesepakatan anggota kelompok untuk melakukan lanjutan bimbingan kelompok

4. Menutup kegiatan bimbingan kelompok dengan berdoa.

H. Metode : Dinamika kelompok

I. Materi Layanan : Dampak Positif dan Negatif Jejaring Sosial

J. Tempat Layanan : Ruang bimbingan Kelompok

K. Waktu / Semester : 18 Desember 2015 / 1x40 Menit / Semester

Ganjil

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan fenomena di atas, maka bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen integral dari pendidikan di sekolah harus mampu mengembangkan potensi

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi pengembangan ilmu bidang psikologi pendidikan dan bimbingan khususnya bimbingan dan

Pengaruh Layanan Informasi Terhadap Manajemen Keuangan Siswa Kelas XI SMA Budi Murni 2 MedanTahun Ajaran 2014-20158. Jurusan Psikologi Pendidikan

Salah satu layanan bimbingan konseling yang dapat digunakan dalam meningkatkan sikap dan kebiasaan belajar siswa yang baik di sekolah adalah teknik layanan

Struktur program bimbingan karir sama dengan struktur program bimbingan konseling pada umumnya yaitu mengacu pada program bimbingan dan konseling komprehensif yang

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi pengembangan ilmu bidang psikologi pendidikan dan bimbingan khususnya bimbingan dan

Penelitian ini diharapakan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi sekolah agar nantinya fungsi layanan bimbingan dan konseling dapat berperan penting dalam membantu

Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu : a Bidang layanan Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling b Tujuan Layanan Berisi