• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK PENGEMBANGAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK PENGEMBANGAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Seminar Nasional Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter

Universitas Ahmad Dahlan 2017 56

STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

UNTUK PENGEMBANGAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA

Ariadi Nugraha Universitas Ahmad Dahlan email: ariadi.nugraha@bk.uad.ac.id

Abstrak

Tujuan penulisan artikel ini adalah mengembangkan strategi layanan bimbingan dan konseling komprehensif untuk mengembangkan sikap kepemimpinan siswa. sikap kepemimpinan merupakan kecenderungan melakukan sesuatu, untuk mempengaruhi orang lain dalam melaksanakan setiap peranan yang ada dalam suatu kelompok yang terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan. Bimbingan dan konseling merupakan bagian tak teprisahkan dalam pendidikan. Bimbingan dan konseling memiliki peran penting dalam mengembangkan sikap kepemimpinan siswa. Paradigma bimbingan dan konseling telah bergeser dari pendekatan krisis ke pendekaran perkembangan. Wujud nyata paradigma bimbingan dan konseling adalah terbagi dalam 4 komponen layanan bimbingan dan konseling meliputi layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan indivdual dan dukungan sistem. Sikap kepimpinan dibentuk melalui serangkain aktivitas seperti dalam layanan dasar mencakup bimbingan klasikal dan kelompok dengan metode jigsaw dan metode inovatif lainnya. Dukungan sistem dapat berupa dengan kerja sama dengan TNI untuk pelatihan baris berbaris, pelatihan soft skill bagi siswa, Latihan dasar kepemimpinan, serta kebijakan lain yang berorientasi menumbuhkan sikap kepemimpinan siswa. Implikasi bagi guru bimbingan dan konseling, dituntut kreatif dalam memilih berbagai strategi, metoode dan teknik dalam pelaksanan layanan bimbingan dan konseling.

Kata Kunci: bimbingan konseling, sikap kepemimpinan A. Pendahuluan

Kepemimpinan merupakan bagian dari kehidupan manusia, haruslah dipupuk sejak dini sehingga di masa depan para generasi penerus bangsa mampu menjadi pemimpin berdedikasi tinggi, menjunjung tugas dan tanggung jawab serta mampu memahami kebutuhan rakyatnya dalam menjalani keberlangsungan hidupnya. Setiap manusia memiliki sikap kepemimpinan yang berbeda-beda dalam suatu organisasi maupun kelompok yang dipimpinnya. Karena pada dasarnya manusia memiliki

perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenal aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya.

Kepemimpinan memiliki pengaruh yang besar terhadap seorang pemimpin, tidak semua pemimpin memiliki jiwa kepemimpinan, namun bagi orang yang memiliki jiwa kepemimpinan tentu tidak diragukan lagi mampu menjadi pemimpin. Kepemimpinan adalah upaya untuk menggerakan, mempengaruhi, mengelola, dan

▸ Baca selengkapnya: contoh umpan balik bimbingan dan konseling layanan dasar

(2)

Prosiding Seminar Nasional Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter

Universitas Ahmad Dahlan 2017 57 membawa berita gembira kepada

semua orang. Seorang pemimpin itu merupakan tauladan (contoh), inspirator, motivator dan pembangkit semangat. Bagi para pengikutnya untuk tergerak hati, pikiran dan perbuatannya untuk meraih harapan, cita-cita, tujuan hidup yang terbaik dan mulia, selain itu disebutkan pula oleh Jhonson dan Jhonson (dalam Tatiek 2006: 42) bahwa pemimpin yang baik tentu memiliki jiwa kepemimpinan sehingga dapat dirasakan oleh anggota yang dipimpinnya. Seperti pada didalam kelas yang di buat oleh siswa di sekolah.

Berdasarkan jurnal dari Ishak (2017) mengenai kompetensi kepemimpinan siswa pasca mengikuti latihan dasar kepemimpinan siswa di SMK Negeri 2 Surabaya, dikatakan bahwa kemampuan kepemimpinan siswa dapat meningkatkan setelah diberikan latihan dasar kepemimpinan, kasus ini menunjukan bahwa siswa mampu meningkatkan kemampuan kepemimpinan setelah siswa mendapatkan pelatihan terlebih dahulu, sehingga siswa memahami apa yang harus dilakukannya sebagai seorang pemimpin.

Fajar Santoadi (2010) mengungkapkan bahwa secara implisit bimbingan dan konseling saat ini sudah berorientasi perkembangan. Semenjak tahun 1970-an, terutama di negara-negara maju (misalnya negara-negara bagian Amerika) mulai berkembang model

program bimbingan dan konseling komprehensif. Semantara itu, Dede Rahmat Hidayat (2013) mengungkapkan bahwa model bimbingan dan konseling komprehensif dirancang untuk merespons berbagai persoalan yang dihadapi oleh konselor sekolah. Model ini dikembangkan berdasarkan berbagai hasil kajian teori, dan hasil penelitian yang telah dilaksanankan oleh ASCA tentang program bimbingan dan konseling dan profesi konselor sekolah. Model ini merupakan alternatif model bimbingan dan konseling yang memberikan kesempatan bagi akademisi dan praktisi konseling untuk meningkatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Asumsi dasar pendekatan Bimbingan dan konseling perkembangan adalah pemikiran bahwa perkembangan individu yang sehat akan terjadi dalam interaksi yang sehat individu dengan lingkungannya. Dengan kata lain, lingkungan tersebut bagi individu menjadi lingkungan belajar. ―Being educate for its proportional emphasis is on prevention and improvement, not corective and therapeutic, Being developmental for its main goal of counseling is to develop humaan capacity by providing developmental environment‖ (Myrick, 2011). Kata sehat dalam hal ini bukan hanya merujuk pada interaksi antara individu dan lingkungan, tetapi lingkungan itu sendiri juga harus sehat.

(3)

Prosiding Seminar Nasional Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter

Universitas Ahmad Dahlan 2017 58 Sejalan dari pandangan

bimbingan perkembangan diatas, bimbingan konseling dalam implementasi strategi layanan bimbingan dan konseling menciptakan suasanab belajar yang positif. Salah satunya adalah pengembangan sikap kepemimpinan siswa. Mengingat pentingnay dimilikinya sikap kepemimpinan siswa, perlu dirancang berbagai strtagi layanan bimbingan dan konseling.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian dan/atau penulisan yang digunakan adalah kajian kepustakaan. Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan karya tulis ini berasal dari berbagai literatur kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Beberapa jenis referensi utama yang digunakan adalah buku, peraturan perundangan-undangan, makalah seminar, prosiding, jurnal imiah edisi cetak maupun edisi online, hasil penelitian dan artikel ilmiah yang bersumber dari internet. Jenis data yang diperoleh variatif, bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

Sumber data dan informasi didapatkan dari berbagai literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari informasi yang diperoleh. Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama lain dan sesuai dengan topik yang dikaji. Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik kajian. Kemudian dilakukan penyusunan karya tulis berdasarkan data yang telah

dipersiapkan secara logis dan sistematis. Teknik analisis data bersifat deskriptif argumentatif. Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan masalah, tujuan penulisan, serta pembahasan. Adapun kesimpulan ditarik dari uraian pokok bahasan karya tulis, serta didukung dengan saran praktis sebagai rekomendasi selanjutnya.

C. Hasil dan Pembahasan

1. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi aktivitas orang lain atau sekelompok orang untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Pada hakikatnya, kepemimpinan memiliki unsur-unsur

dalam menggerakkan,

mempengaruhi, mengarahkan tingkah laku orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki kemampuan aktif dalam membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan kepemimpinannya.

Menurut Amirullah (Daryanto 2011: 128) kepemimpinan

(4)

Prosiding Seminar Nasional Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter

Universitas Ahmad Dahlan 2017 59 sebagai hubungan dimana seseorang

(pemimpin) memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan pemimpin dan atau kelompok.

Menurut Dubrin (Kompri 2015: 46) kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Komaruddin (2015: 46) kepemimpinan adalah kegiatan untuk memengaruhi orang, agar mau berusaha mencapai tujuan atau sasaran

tertentu.

Menurut Fiedler

(Nasrudin,2010: 56) Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu sebagai proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya. Sebab, pada dasarnya kepemimpinan merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunaan wewenang serta pengaruhnya terhadap kelompok orang yang bekerja bersama-sama mencapai tujuan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang yang dapat mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok guna

mencapai tujuan yang diinginkan, serta mampu mempengaruhi orang lain untuk berkomunikasi dengan baik antar anggota kelompok dan pemimpin.

2. Strategi Bimbingan dan Konseling

Strategi layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan Lmapiran Permendikbud no 111 Tahun 2014 tentan Penyelenggaran layanan bimbingan dan konseli di sekolah dasar dan menengah mengatur strategi layanan terbagi dalam empat komponen yaitu 1)layanan dasar, 2) peminatan dan perencanaan individual, 3) layanan responsif, 4) dukungan sistem. Secara kebih rinci di jelaskan dibawah ini.

a. Layanan Dasar, sebagai pemberian bantuan melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas perkembangan. Strategi layanan dasar yaitu 1) bimbingan klasikal, 2) bimbingan kelompok, 3) media bimbingan kelompok, 4) asesmen kebutuhan. Kontribusi strategi layanan dasar dalam menciptakan sekolah ramah anak berupa bimbingan klasikal materi bullying, stop pekerja anak. Pelaksananaan layanan bimbingan klasikal dan kelompok dengan pendekatan

(5)

Prosiding Seminar Nasional Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter

Universitas Ahmad Dahlan 2017 60 student center learning. Guru

bimbingan dan konseling menciptakan proses interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berperan aktif. b. Layanan Peminatan dan

Perencanaan Individual, sebagai bantuan untuk merumuskan dan melakukan aktivitas-aktivitas sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, peluang dan kesempatan yang ada di lingkungan. Stetategi layanan perencanaan individual dan peminatan berupa layanan peminatan dalam format individu maupun kelompok untuk membantu siswa merecanakan pendidikan lanjutan serta perencanaan karir. c. Layanan responsif, sebagai

proses bantuan untuk menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera, supaya peserta didik tidak mengalami hambatan dalam pencapaian tugas-tugas perkembangan. Strategi layanan responsif dapat berupa konseling individu, konseling keleompok, dan lain sebagainya

d. Dukungan sistem, sebagai proses bantuan atau fasilitasi atau dukungan secara tidak langsung terhadap kelancaran, efektivitas dan efisisen pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Strategi layanan dukungan sistem dalam

menciptakan sekolah ramah dapat berupa aktivitas kolaborasi dengan orangtua untuk pengembangan potensi peserta didik serta layanan advokasi membantu konseli mendapatkan pembelaan terhadap hak-hak konseli yang mengalami perlakuan diskriminatif.

Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas dilakukan secara tatap muka terjadwal dan rutin setiap kelas/per minggu dengan alokasi waktu 2 (dua) jam. Bidang layanan mencakup 4 (empat) bidang layanan dengan materi layanan yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal (RPLBK).

Layanan bimbingan dan konseling di luar kelas meliputi kegiatan konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas keals, konsultasi, konferensi kasus, kunjungan rumah (home visit), advokasi, alih tangan kasus, pengelolaan media informasi (website, leaflet, papan bimbingan dan konseling), pengelolaan kotak masalah, dan kegitan lain termasuk manajeman program, penelitian dan pengembangan dan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Alokasi waktu dihitung secara ekuivalen berdasarkan beban kerja guru BK/konselor di sekolah. Tiap-tiap kegiatan alokasi waktunya rata-rata ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, tetapi dengan rincian jumlah pertemuan yang berbeda-beda.

(6)

Prosiding Seminar Nasional Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter

Universitas Ahmad Dahlan 2017 61 Beban kerja seorang guru

BK/konselor adalah 150 – 160 peserta didik ekuivalen dengan 24 jam pelajaran. Mekanisme pengelolaan bimbingan dan konseling mencakup tahapan analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut pengembangan program (Bhakti & Safitri, 2015).

Bimbingan dan konseling dapat disetting dalam bentuk layanan individual, kelompok, klasikal, dan kelas besar atau lintas kelas. Bentuk kegiatan bimbingan dan konseling dapat berupa bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, bimbingan individual, konseling individual, konseling kelompok atau advokasi. Proses kegiatan bimbingan dan konseling dapat dilakukan secara tatap muka langsung maupun menggunakan media tertentu.

Penyelenggaraan bimbingan dan konseling perlu ditunjang oleh ketersediaan ruangan yang memadai, kelengkapan fasilitas penunjang (dokumen, instrumen pengumpul data, dan kelengkapan administrasi) dan ketersediaan anggaran biaya operasional.

Penerapan kolaborasi dengan personel sekolah dan pihak terkait lainnya sangat diprioritaskan. Guru BK/konselor adalah koordinator program, bertugas mengkoordinir personel sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, staf tata usaha, komite sekolah, dan orang tua) dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah.

3. Strategi Bimbingan dan Konseling dalam Pengembangan Kepemimpinan

a. Layanan Dasar

Bimbinga klasikal metode jigsaw melatih siswa untuk menumbuhkan sikap kepemimpinan. Metode debat dalam bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok melatih siswa menyampaikan pendapat serta melatih untuk mempertahankan gagasannya.

b. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual

Strategi layanan berupa layanan konsultasi tentang identifikasi dalam pengembangan kepemimpinan siswa.

c. Layanan Responsif

Layanan konseling individu dan kelompok disediakan bagi siswa yang memiliki masalah dalam pengembangan kepemimpinan d. Dukungan Sistem

Dukungan sistem dapat berupa dengan kerja sama dengan TNI untuk pelatihan baris berbaris, pelatihan soft skill bagi siswa, Latihan dasar kepemimpinan, serta kebijakan lain yang berorientasi menumbuhkan sikap kepemimpinan siswa.

D. Kesimpulan

Sikap kepemimpinan merupakan kecenderungan melakukan sesuatu, untuk mempengaruhi orang lain dalam melaksanakan setiap peranan yang ada dalam suatu kelompok yang terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan. Bimbingan dan konseling

(7)

Prosiding Seminar Nasional Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter

Universitas Ahmad Dahlan 2017 62 merupakan bagian tak teprisahkan

dalam pendidikan. Bimbingan dan konseling memiliki peran penting dalam mengembangkan sikap kepemimpinan siswa. Paradigma bimbingan dan konseling telah bergeser dari pendekatan krisis ke pendekaran perkembangan. Wujud nyata paradigma bimbingan dan konseling adalah terbagi dalam 4 komponen layanan bimbingan dan konseling meliputi layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan indivdual dan dukungan sistem. Sikap kepimpinan dibentuk melalui serangkain aktivitas seperti dalam layanan dasar mencakup bimbingan klasikal dan kelompok dengan metode jigsaw dan metode inovatif lainnya. Dukungan sistem dapat berupa dengan kerja sama dengan TNI untuk pelatihan baris berbaris, pelatihan soft skill bagi siswa, Latihan dasar kepemimpinan, serta kebijakan lain yang berorientasi menumbuhkan sikap kepemimpinan siswa.

Daftar Pustaka

Bhakti, C. P. (2015). Bimbingan Dan Konseling Komprehensif: Dari Paradigma Menuju Aksi. Jurnal Fokus Konseling, 1(2), 93-106.

Caraka, P. B., & Nindiya, E. S. (2015, October). Implementasi Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 Dalam Pengembangan Layanan BK di Sekolah Menengah. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling (pp. 55-61)

Daryanto. 2011. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Depdiknas. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta : Depdiknas. Dollarhide. (2011). Comprehensive

School Counseling Programs: K-12 Delivery Systems in Action (2nd Edition). Pearson Fajar Santohadi.2010. Manajemen Binbingan dan Konseling Komprehensif. USD Press : Yogyakarta

Gysbers, N.C. & Henderson P. (2012). Developing and Managing Your School Guidance and Counseling Program FIFTH Edition. Alexandria : American Counseling Assosiation. Hidayat, Dede Rahmat. (2013).

Bimbingan dan Konseling Kesehatan Mental Di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ishak, M. (2017). Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division Dan Tipe Jigsaw Terhadap Pembentukan Kepemimpinan Diri Siswa. JUDIKA (JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA), 5(1).

Kompri. 2015. Managemen Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Mamat Supriatna. (2011). Bimbingan

dan Konseling Berbasis Kompetensi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

(8)

Prosiding Seminar Nasional Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter

Universitas Ahmad Dahlan 2017 63 Myrick, Robert D. (2011).

Developmental Guidance and Counseling : A Practical Approach Fifth edition. Minneapolis : Educational Media Corporation.

No, P. 111. 2014. Bimbingan dan

Konseling di Pendidikan

Dasar dan Pendidikan

Menengah.

Schmidt, John J. (2008). Counseling in Schools : Comprehensive Programs of Responsive Service for All Student. Boston : Pearson.

Romlah, Tatiek. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang : Universitas Negeri Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang dari pengabdian ini adalah optimalisasi potensi wisata dengan dibuatnya penunjuk arah menuju tempat wisata, penambahan spot untuk swafoto di Air Terjun

Planning: tahap pertama yaitu tahapan rencana, dalam tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah yang dihadapi peserta didik kemudian mencoba memikirkan strategi

Melihat penjelasan di atas, penerapan sistem informasi pendataan pendidikan telah membawa perubahan yang lebih baik bagi pengguna dan sekolah, dimana proses pengumpulan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU

Sama dengan pengelolaan resiko operasional, lembaga keuangan dapat meminimalisir resiko kredit pada kontrak Musyarakah permanen dengan cara terlibat langsung dalam

TINGKAT MOTIVASI EKSTRINSIK ATLET KELOMPOK UMUR II CABANG OLAHRAGA RENANG PADA MANDALA GANESHA SWIMMING CLUB BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

ABSTRAK PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK EMOSI SISWA KELAS IV SD Laurensius Bayu Supriyadi Universitas Sanata Dharma 2018 Penelitian ini dilakukan karena adanya guru yang

Hasil dan pengabdian yang kami laksanakan di Desa Balesari menunjukkan bahwa anggota Bumdes dan anggota pokja kopi memiliki ketertarikan dalam mengikuti pelatihan