1. PROPAGASI GELOMBANG
ELEKTROMAGNET (GELOMBANG DATAR)
ELEKTROMAGNETIK
TERAPAN
OUTLINE
Propagasi Gelombang
Elektromagnet (Gelombang
Datar)
PENDAHULUAN
Gelombang
Gelombang adalah suatu fenomena alamiah yang terjadi dalam dimensi ruang dan waktu. Gelombang dapat diperhatikan sebagai ‘gangguan’ yang merambat dengan kecepatan tertentu.
Jika gangguan tersebut merambat ke satu arah, maka disebut sebagai gelombang 1-D.
Contohnya adalah gelombang datar ( plane wave ).
PENDAHULUAN
Uniform Plane Wave
Gelombang EM yang dipancarkan suatu sumber , akan merambat ke segala arah.
Jika jarak antara pengirim dan penerima sangat jauh ( d >> ), maka sumber akan dapat dianggap sebagai sumber titik dan muka gelombang akan berbentuk suatu bidang datar.
Muka gelombang adalah titik-titik yang memiliki fasa yang sama.
Amplitude medan pada bidang muka gelombang untuk medium propagasi yang serbasama adalah bernilai sama pula, karena itu disebut sebagai gelombang uniform / serbasama
Hampir berbentuk bidang datar
PENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
Persamaan gelombang dapat diturunkan dari persamaan Maxwell, dengan parameter yang berpengaruh terhadap persamaan gelombang adalah karakteristik medium perambatan.
Pada penurunan persamaan gelombang, terlebih dahulu kita menurunkan persamaan gelombang untuk kasus yang paling umum, yaitu untuk medium perambatan berupa dielektrik merugi. Selanjutnya pada medium perambatan yang lain , yaitu : udara vakum, dieletrik tak merugi dan konduktor dipandang sebagai kasus khusus dengan memasukkan nilai-nilai karakteristik medium yang bersangkutan
Pada Dielektrik Merugi…
1 1
0 0
r r V
Sehingga persamaan Maxwell (bentuk fasor) yang berlaku untuk dielektrik merugi :s
s
j H
E
H
s j E
s
0 E
s
0 H
s
Perubahan E dan H sinusoidal , dengan pertimbangan bahwa
perubahan periodik lain spt segitiga, persegi dsb dapat didekati dengan pendekatan Fourier
PENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
Bentuk waktu (Real Time) dan bentuk fasor
A e
j t t A j e
je
jt
t
A
t A
t A
0 0
0 0
Re Re
sin cos
Re cos )
(
Karena medan E dan medan H diasumsikan sinusoidal maka kita bisa tuliskan medan tersebut dalam fungsi sinusoidal
Misalkan suatu fungsi sinusoidal :
j
s
A e
A
0Bentuk waktu (real time)
Bentuk Phasor
Note : untuk sementara Re[….ejωt] di”hidden” dulu
s
s
j H
E
H
s j E
s E
s 0
0 H
s
Keempat persamaan di atas kemudian menjadi dasar bagi penurunan fungsi waktu real yang menjelaskan perambatan gelombang datar dalam medium dielektrik merugi.
s2 s
s
E E
E
0
Es
Dari identitas vektor
s 2
s
E
E
S
s
j H
E
ss j E
H
ss
j j E
E
Dari pers. Maxwell I
Didapatkan Persamaan Diferensial
Vektor Gelombang Helmholtz, sbb :
2E
s j j E
sPENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
PENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
ss
2
E j j E
2E
s 2E
s
Dimana , Atau dapat
dituliskan sbb :
2 = j ( + j)
disebut sebagai
Konstanta propagasi Kemudian, dengan uraian bahwa :
2 z zs 2 2
zs 2 2
zs 2 2 y
ys 2 2
ys 2 2
ys 2 2 x
xs 2 2
xs 2 2
xs 2 s
2 aˆ
z E y
E x
aˆ E z
E y
E x
aˆ E z
E y
E x
E E
Komponen x Komponen y Komponen z
Persamaan di atas merupakan persamaan diferensial yang rumit, sehingga akan diambil sub kasus pemisalan :
0
0
z ys zs
y E E E
E
PENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
ss
2
E j j E
0
0
z ys zs
y E E E
E
s2 xs 2
2 xs 2
2 xs 2 s
2
j j E
z E y
E x
E E
Masih cukup rumit. Kemudian dengan menganggap bahwa E tidak
berubah terhadap x dan y , didapatkan persamaan diferensial biasa sbb :
xs2 xs 2
E j
z j
E
xs 2
2 xs 2
z E
E
atau
PENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
xs
xs E
z
E 2
2
2
Solusi persamaan diferensial dapat dituliskan :
z 0
x
xs
E e
E
dimana, 2 = j ( + j) = + j = Konstanta propagasi Persamaan bentuk waktu untuk medan listrik, dapat dituliskan :
xt j z j 0
x
e e aˆ
E Re )
t (
E
xz 0
x
e cos t z aˆ
E )
t (
E
Ingat kembali perubahan dari bentuk fasor ke bentuk waktu !!
tan 1
1 j propagasi
konstanta
j j
j j
j j
Loss Tangent Bentuk waktu (real time)
Bentuk phasor
Alternatif penulisannya : x z
s
E e a
E
0 ˆ
PENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
Loss Tangent
Didefinisikan suatu besaran yang menyatakan besar kecilnya kerugian dan akan dipakai untuk mengambil nilai-nilai pendekatan engineering , yaitu Loss tangent
tan
Loss tangent adalah perbandingan antara rapat arus konduksi terhadap rapat arus pergeseranNilai-Nilai Pendekatan
Untuk 0,1
j
1
2
PENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
s
s
j H
E
ys 0
y xs
xs
z y
x
H j
z aˆ E 0
0 E
z y
x
aˆ aˆ
aˆ
y xs 0
ys
aˆ
z E j
H 1
y0 z
x
e cos t z aˆ
H E
tan 1
1
1 1 intrinsik
impedansi
j j j j H
E
y x
Jika medan listrik diketahui, maka medan magnet dapat dicari dengan hubungan :
PENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
E
H
P
Arah perambatan gelombang
Perhatikan kembali persamaan-persamaan yang sudah kita dapatkan,
xz 0
x
e cos t z aˆ
E )
t (
E
y0 z
x
e cos t z aˆ
t E
H
Tampak bahwa E dan H saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus pula terhadap arah perambatan gelombang. Gelombang seperti ini disebut sebagai gelombang Transverse Electro Magnetic (TEM).
Tampak pula bahwa pada dielektrik merugi, antara E dan H tidak sefasa
PENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
x
z
xo e cos t z aˆ
E
E
Persamaan umum gelombang berjalan
Amplituda medan
= konstanta redaman (neper/meter)
= konstanta fasa (radian/meter)
Tanda ( - ) berarti gelombang merambat ke arah sumbu z positif.
Tanda ( + ) berarti gelombang merambat ke arah sumbu z negatif
Gelombang bergetar searah sumbu x
meter Volt
= + j = Konstanta Propagasi
PENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
Soal : Tuliskan persamaan gelombang intensitas medan magnet yang berjalan ke arah sumbu x negatif , dan bergetar searah sumbu z. Diketahui amplitudo gelombang adalah 100 (A/m), konstanta propagasi = 2 + j0,5, dan frekuensi 1 MHz
m aˆ A
x 5 , 0 t
10 2
cos e
100
H
2x 6 zAmplitudo = 100 (A/m)
Konstanta redaman = 2 (Np/m), merambat ke sumbu x negatif
Konstanta fasa = 2
(radian/m), merambat ke sumbu x negatif
Frekuensi = 1 MHz = 106 Hertz
Bergetar searah sumbu z
Jawab :
PENURUNAN PERSAMAAN GELOMBANG
Persamaan gelombang berjalan merupakan fungsi waktu dan posisi. Hal ini terlihat pada gambar di samping.
Sebab kenapa disebut sebagai gelombang berjalan dapat dilihat pada gambar di bawah. Untuk nilai t yang berubah, maka suatu titik dengan amplitudo tertentu akan berubah posisi
VEKTOR POINTING DAN TEOREMA DAYA
Teorema daya untuk gelombang elektromagnetik mula-mula dikembangkan dari postulat (hipotesa terhadap persamaan Maxwell) oleh John H Poynting tahun 1884.
t J D
H
Kedua ruas dikalikan dengan E
t E D
E J H
E
Dengan Identitas vektor
t E D
E J E H
H
E
Dengan substitusi,
t E B
H B
D E
t H H
t E E
E J H
E
2
H 2
E E t
J H
E
2
2
2
E t
t E E
2
2
H t
t H H
2
2
H 2
E E t
J H
E
2
2
Kedua ruas diintegrasikan terhadap seluruh volume
dV2 H 2
E dV t
E J dV
H E
V
2 2
V
V
Dengan Teorema Divergensi , didapatkan :
dV2 H 2
E dV t
E J dS
H E
V
2 2
V
S
Ruas kiri : Tanda (-) menunjukkan penyerapan/disipasi daya total pada volume tersebut. Jika ada sumber yang
mengeluarkan daya pada volume tersebut, digunakan tanda (+)
Ruas kanan :
Integrasi suku pertama menunjukkan disipasi ohmik
Integrasi suku kedua adalah energi total yang disebabkan/
tersimpan dalam medan listrik dan medan magnetik pada volume tersebut,
kemudian turunan parsial terhadap waktu menyatakan daya
sesaatnya
VEKTOR POINTING DAN TEOREMA DAYA
VEKTOR POINTING DAN TEOREMA DAYA
Didefinisikan
Vektor Poynting =
E
H
P
Arah perambatan gelombang
H E
P
P
y y x
x z
z
aˆ E aˆ H aˆ
P
E
H
VEKTOR POINTING DAN TEOREMA DAYA
Peninjauan Daya ...
Misalkan :
xz 0
x
e cos t z aˆ
E )
t (
E
y0 z
x
e cos t z aˆ
t E
H
Maka,
zz 2 2
0 x
z z
2 2
0 x
aˆ z
2 t
2 cos cos
2 e E
aˆ z
t cos z
t cos E e
H E
P
m2
Watt
m2
Watt
VEKTOR POINTING DAN TEOREMA DAYA Daya Rata-Rata ...
T 1 P dt E 2 e cos
P
2 z2 0 x T
0
z av
, z
• Terjadi redaman kerapatan daya seharga
• Impedansi intrinsik menimbulkan faktor cos yang juga menentukan kerapatan daya
z
e
2GELOMBANG DATAR DALAM RUANG HAMPA
Untuk ruang hampa :
) m / F ( 10 . 854 , 8
m / H 10
. 4
12 0
7 0
0 0
• Bentuk umum pada dielektrik
merugi, Pada ruang hampa,
s
s
j H
E
H
s j E
s
0 E
s
0 H
s
s 0
s
j H
E
s 0
s
j E
H
0 E
s
0 H
s
• Persamaan gelombang Helmholtz
ss
2
E j j E
2E
s 2 0 0E
s
GELOMBANG DATAR DALAM RUANG HAMPA
• Persamaan medan listrik
Pada ruang hampa,
xz 0
x e cos t z aˆ
E )
t (
E
x0cos t z aˆ
y377 t E
H
x0
x
cos t z aˆ
E )
t (
E
t Ex0 e z cos
t z
aˆyH
• Persamaan medan magnet
• Konstanta propagasi
j 1 j
j j
0
j
00
• Impedansi intrinsik
j 1
1 j
j o
0
0
377 0
GELOMBANG DATAR DALAM RUANG HAMPA
• Bentuk Gelombang Pada ruang hampa,
• Kecepatan gelombang
mdt10 . 3
v 8
• Vektor Poynting
zz 2 2 0
x e cos cos 2 t 2 z aˆ
2
P E
x02 cos2
t z
aˆz377
P E
• Daya rata-rata
T1
P dt E2 e cosP 2 z
2 0 x T
0 z av
,
z 377
E 2 P 1
2 0 x av
,
z
r r
108
. 3 v 1
E
H
P
GELOMBANG DATAR PADA DIELEKTRIK SEMPURNA
Untuk dielektrik sempurna :
0 0
Dielektrik sempurnan memiliki sifat
dan karakteristik yang hampir sama dengan udara vakum
1 1
r r
• Bentuk umum pada dielektrik
merugi, Pada dielektrik sempurna
s
s
j H
E
H
s j E
s
0 E
s
0 H
s
s
s
j H
E
s
s
j E
H
0 E
s
0 H
s
• Persamaan gelombang Helmholtz
ss
2
E j j E
s2 s
2
E E
GELOMBANG DATAR PADA DIELEKTRIK SEMPURNA
• Persamaan medan listrik
Pada dielektrik sempurna
xz 0
x e cos t z aˆ
E )
t (
E
yr r 0
x cos t z aˆ
377 t E
H
x0
x
cos t z aˆ
E )
t (
E
t Ex0 e z cos
t z
aˆyH
• Persamaan medan magnet
• Konstanta propagasi
j 1 j
j
j
0 j
• Impedansi intrinsik
j 1
1 j
j
r
377
r
GELOMBANG DATAR PADA DIELEKTRIK SEMPURNA
• Bentuk Gelombang Pada dielektrik sempurna
E
H
P
• Kecepatan gelombang
r r
108
. 3 v 1
• Vektor Poynting
zz 2 2 0
x e cos cos 2 t 2 z aˆ
2
P E
2
zr r 2
0
x cos t z aˆ
377
P E
• Daya rata-rata
T1
P dt E2 e cosP 2 z
2 0 x T
0 z av
, z
r r 2
0 x av
,
z
377
E 2 P 1
r r
108
. v 3
GELOMBANG DATAR PADA KONDUKTOR SEMPURNA
30
Pada konduktor yang baik :
1 1
r r
0
1
Pada konduktor yang baik
• Konstanta propagasi
j 1 j
j
j
f j f
• Impedansi intrinsik
j 1
1 j
j
1 2 45
o1 j
Cobalah menurunkan sendiri !
Didefinisikan “Skin
Depth”
1 1
f
1
GELOMBANG DATAR PADA KONDUKTOR SEMPURNA
• Persamaan medan listrik
xz 0
x e cos t z aˆ
E )
t (
E
t Ex0 e z cos
t z
aˆyH
• Persamaan medan magnet
Pada konduktor yang baik
xz 0
x
e cos t z aˆ
E )
t (
E
yz 0
x aˆ
z 4 t cos e
. 2 E
t
H
Pada konduktor yang baik, intensitas medan magnet tertinggal (lagging) sebesar 45o (1/8 siklus) terhadap intensitas medan listrik
E ( t ) E e
cos t z )
t (
J
x x x0 zPada umumnya, propagasi gelombang pada konduktor yang baik digunakan untuk analisis karakteristik suatu saluran transmisi / kabel. Pada konduktor yang baik, kerapatan arus perpindahan dapat diabaikan terhadap kerapatan arus konduksi, sehingga kerapatan arus total dapat dikaitkan dengan medan listrik sbb :
GELOMBANG DATAR PADA KONDUKTOR SEMPURNA
• Vektor Poynting
zz 2 2
0
x e cos cos 2 t 2 z aˆ
2
P E
• Daya rata-rata
T1
P dt E2 e cosP 2 z
2 0 x T
0 z av
, z
Pada konduktor yang baik
z z
2 2 0
x aˆ
4 z
t 2 2 4 cos
cos e
2 E
P
z 2 2
0 x av
,
z
E e
4 P 1
2 0
Ex
Rumusan diatas menunjukkan bahwa rapat daya pada bidang z = adalah sebesar e-2 , atau sebesar 0,135 kali dari rapat daya pada permukaan konduktor ( z = 0 ).
GELOMBANG DATAR PADA KONDUKTOR SEMPURNA
z x
y
L
b
Jika misalkan ditanyakan daya yang menembus permukaan z = 0 , yang memiliki lebar 0 < y < b , dan panjang 0 < x < L ( kearah arus ), maka dapat dihitung :
0 z b
0 L
0
2z 2 0 x s
av ,
bL E e .dx.dy
4 S 1
d P P
2 0 x av
,
bL
b L E
4
P 1
Rapat arus pada permukaan konduktor akan menurun dengan cepat dengan faktor e-z/ jika masuk kedalam konduktor. Energi elektromagnet tidak diteruskan ke dalam konduktor, akan tetapi
merambat di sekeliling konduktor, sehingga konduktor hanya membimbing gelombang. Arus yang mengalir dalam konduktor akan mengalami redaman tahanan konduktor dan merupakan kerugian bagi konduktor sebagai pembimbing gelombang.
Adanya efek kulit (skin depth) menyebabkan konduktor sangat buruk dipakai sebagai medium penjalaran daya. Konduktor cukup baik untuk pembimbing / penghantar arus dan cukup dalam bentuk pipa berhubung adanya efek kulit tadi.
POLARISASI GELOMBANG
Polarisasi adalah sifat GEM yang menjelaskan arah dan amplitudo vektor intensitas medan listrik (E) sebagai
fungsi waktu pada bidang yang tegak lurus terhadap arah perambatannya.
Macam-macam polarisasi : Linear, Sirkular (lingkaran), dan Ellips
POLARISASI GELOMBANG
Polarisasi Vertical
Polarisasi Horizontal
Polarisasi Slant
POLARISASI GELOMBANG
RHCP
LHCP
Elips
POLARISASI GELOMBANG
Polarisasi eliptik dapat dipandang sebagai bentuk polarisasi yang paling umum :
• Dapat merupakan jumlah 2 polarisasi linear yang saling tegak lurus (orthogonal)
• Dapat merupakan jumlah 2 polarisasi sirkular dengan arah berlawanan dan magnitudo berbeda
Jika polarisasi eliptik dipandang sebagai penjumlahan polarisasi linear yang saling tegak lurus, maka :
x
xxo
x E t z a
E
sin ˆ
y
yyo
y E t z a
E
sin ˆ
E
t E
x E
y
x
x yo
y
yxo
t E t z a E t z a
E
sin ˆ sin ˆ
x
x yo
y
yxo
t E t a E t a
E
sin ˆ sin ˆ
Polarisasi selalu ditinjau untuk jarak tertentu.
Misal pada z = 0, akan didapatkan
POLARISASI GELOMBANG Polarisasi Linear
....
3 , 2 , 1 , 0 ,
0
;
0
; : ) (
0 0
0 0
n n
E nilainya ada
E
E nilainya ada
E
satu salah
Syarat
x y
x y
y x
Polarisasi Sirkular
...
3 , 2 , 1 , 0 ,
2 2 1
...
3 , 2 , 1 , 0 ,
2 2 1 :
0 0
n n
n n
E E
Syarat
x y
y x
RHCP/CW LHCP/CCW
...
3 , 2 , 1 , 0 ,
2 2 1
...
3 , 2 , 1 , 0 ,
2 2 1 :
0 0
n n
n n
E E
Syarat
x y
y x
RHCP/CW
LHCP/CCW
Polarisasi Eliptik
POLARISASI GELOMBANG
Kasus paling umum :
Polarisasi Eliptik
Parameter-parameter pada polarisasi eliptik adalah : a. Major Axis ( 2 x OA )
E E E E 2E E cos 2
2
OA 1 x2 y2 x4 y4 x2 y2
b. Minor Axis ( 2 x OB )
E E E E 2E E cos 2
2
OB 1 x2 y2 x4 y4 x2 y2
c. Tilt angle ( )
cos
E E
E E arctan 2
2 1
2 y 2
x
y x
d. Axial Ratio (AR )
OB OA axis
Minor
axis Major
AR AR = 1 Polarisasi Circular
AR =∞ polarisasi linear 1<AR< ∞ Polarisasi Elips