• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KEBIJAKAN AMDAL DALAM MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA KEGIATAN USAHA MIGAS YUSNI YETTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN KEBIJAKAN AMDAL DALAM MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA KEGIATAN USAHA MIGAS YUSNI YETTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KEBIJAKAN AMDAL DALAM MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN

PADA KEGIATAN USAHA MIGAS

YUSNI YETTI

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI

Saya yang tertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa disertasi yang berjudul Pengembangan Kebijakan AMDAL dalam Mencegah Kerusakan Lingkungan pada Kegiatan Usaha Migas adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir disertasi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bogor, April 2008

Yusni Yetti P062040304

(3)

ABSTRACT

Yusni Yetti. 2008. Policy Development of EIA in Protecting Environmental Damage on Oil and Gas Activities. Under Advisory Committee of Syamsul Ma’arif as Chairman. Surjono Hadi Sutjahjo and Imam Santosa as Members.

Environment Impact Assessment (EIA) is a study for high and important impact any development process. The objectives of the research were to formulate the EIA policy to protect the negative impact on the environment in the oil and gas activities. The methods of the research were: 1) principle component analysis, 2) analytical hierarchy process, 3) focus group discussion and 4) total economic valuation. The results of the research was found that the important components to develop EIA policy of oil and gas were arranging efficiency, completing of document, document substantial, community involvement mechanism, compiler team of EIA, developing of EIA method, environment economic value, emergency, waste management technology, simplification of arrangement, increasing of human resources, law enforcement and contribution of oil and gas activities. Formulation to policy development on effective and efficient of EIA to environment damage protection on oil and gas activities consist of, 1) strategy to quality improvement of EIA document with developing EIA method including ecology, economic and social aspects. Method of main issue on Term of Reference of Environmental Impact Analysis, method of estimation and impact evaluation on Environmental Impact Analysis document, alternative technology on Environmental Management Planning and institution on Environmental Monitoring Planning. Complier quality improving EIA consist of independent, competence, and composition aspects, and then necessary integration of emergency on technical guide of arrangement of EIA, 2) strategy to law enforcement and institution consist of quality improving of human resources, center EIA commission specially (environmental ministry ), and technical team (energy and resources ministry), implementation of administration and punishment sanction (c.g Law No. 23/1997 about is Environmental Management), community involvement mechanism improving, and supervise institution of environmental management planning and environmental monitoring planning implementation 3) strategy to arrangement procedure completing of EIA oil and gas consist of time of arrangement to document agreement, time of community publication and agreement to EIA study arrangement by independent institution.

Key words: Policy, EIA, Oil and Gas

(4)

RINGKASAN

Yusni Yetti. 2008. Pengembangan Kebijakan AMDAL dalam Mencegah Kerusakan Lingkungan pada Kegiatan Usaha Migas. Di bawah bimbingan Syamsul Ma’arif, Surjono Hadi Sutjahjo dan Imam Santosa.

Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting dari suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan tersebut. AMDAL merupakan bagian kegiatan studi kelayakan perencanaan usaha atau kegiatan serta merupakan syarat untuk mendapatkan izin usaha. AMDAL di Indonesia telah diterapkan lebih dari 20 tahun, namun demikian berbagai hambatan dan masalah dalam penerapannya masih terjadi. Kualitas komisi penilai AMDAL yang sangat beragam kemampuannya sangat berpengaruh terhadap proses penilaian dokumen AMDAL selama ini, tidak adanya kriteria dan indikator penilaian yang standar, menjadikan proses penilaian AMDAL menjadi sangat subyektif.

Tujuan penelitian adalah merumuskan kebijakan AMDAL yang efektif dan efisien dalam mencegah kerusakan lingkungan pada kegiatan usaha migas. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan tahapan penelitian sebagai berikut: review kebijakan AMDAL saat ini, analisis kualitas dokumen AMDAL migas, analisis kinerja lingkungan implementasi AMDAL kegiatan migas, analisis kebutuhan stakeholders terhadap kebijakan AMDAL migas dimasa mendatang dan merumuskan strategi pengembangan kebijakan AMDAL migas.

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari sampai September 2007.

Penelitian dilakukan pada tujuh lokasi kegiatan usaha migas, yakni: 1) Pertamina Plaju Palembang Sumatera Selatan, 2) PT. CPI Duri Riau, 3) Suryaraya Teladan Muara Enim Sumatera Selatan, 4) Lapindo Berantas Sidoarjo Jawa Timur, 5) Expan Toili Morowali Sulawesi Tengah, 6) BP Tangguh Sorong Papua dan 7) Hess Pangkah Gresik Jawa Timur. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian terdiri atas: 1) principle component analysis, 2) analytical hierarchy process, 3) focus group discussion dan 4) total economic valuation.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan AMDAL saat ini memiliki beberapa kelemahan dalam hal pedoman dan petunjuk teknis penyusunan AMDAL, PP No.27 tahun 1999, Permen LH No.11 tahun 2006, Permen LH No.08 tahun 2006, Kepmen ESDM No.1457 tahun 2000, Kepdal No.229 tahun 1996 dan Kepdal No.08 tahun 2000, antara lain: penentuan dampak penting, efisiensi dalam penyusunan, kedudukan komisi AMDAL, metode pelingkupan dan metode studi yang digunakan, aspek sosial ekonomi, mekanisme keterlibatan masyarakat, serta belum diaplikasikannya analisis valuasi ekonomi lingkungan dan pengkajian keadaan darurat. Hasil analisis kualitas dokumen diperoleh enam dokumen dikategorikan kurang baik yakni dokumen AMDAL PT.CPI Duri, Pertamina Plaju, Suryaraya Teladan, Lapindo Brantas, BP Tangguh dan Hess Pangkah, serta satu dokumen dikategorikan cukup baik yakni dokumen AMDAL Expan Toili, sedangkan hasil analisis kinerja lingkungan implementasi AMDAL pada enam lokasi kegiatan usaha migas diperoleh kualitas limbah cair, kualitas udara dan kebisingan di bawah baku mutu, untuk aspek sosial ekonomi menunjukkan peningkatan yang signifikan khususnya kontribusi PDRB,

(5)

sementara pendidikan dan kesehatan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.

Kebutuhan stakeholders AMDAL migas di masa mendatang antara lain:

RKL/RPL secara dinamis dapat diperbaharui seiring dengan perubahan teknologi yang digunakan, simplifikasi pembahasan dan persetujuan dokumen AMDAL migas, peningkatan SDM komisi AMDAL pusat, mekanisme keterlibatan masyarakat lokal yang jelas, AMDAL sebagai dokumen yang berkekuatan hukum, pengembangan metodologi AMDAL migas, perlu akreditasi lembaga penyusun AMDAL migas, pengkajian nilai ekonomi lingkungan, serta perlunya mengintegrasikan kajian keadaan darurat dengan dokumen AMDAL.

Pengembangan kebijakan AMDAL dalam mencegah kerusakan lingkungan pada kegiatan usaha migas dirumuskan kebijakan AMDAL yang efektif dan efisien meliputi: a) Peningkatan kualitas dokumen AMDAL migas dengan memperbaiki metode-metode di dalam penyusunan AMDAL untuk aspek ekologi, sosial dan ekonomi. Metode penentuan isu pokok untuk kerangka acuan, metode prakiraan dan evaluasi dampak untuk dokumen ANDAL, teknologi alternatif untuk RKL dan institusi/kelembagaan untuk RPL. Selain itu juga diperlukan peningkatan kualitas penyusun AMDAL migas yang mencakup independensi, kompotensi dan komposisi serta perlunya pengintegrasian kajian keadaan darurat/emergency di dalam AMDAL dan dicantumkan dalam pedoman teknis penyusunan AMDAL migas. b) Penguatan hukum dan kelembagaan AMDAL migas meliputi penguatan sumberdaya manusia, khususnya komisi AMDAL pusat (KLH) dan tim teknis AMDAL migas, penerapan sanksi administrasi dan pidana sesuai UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, perbaikan mekanisme keterlibatan masyarakat dan kelembagaan pengawas pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada kegiatan usaha migas. c) Penyempurnaan prosedur penyusunan AMDAL meliputi waktu penyusunan persetujuan dokumen, waktu pengumuman masyarakat serta penunjukan pelaksana studi AMDAL oleh lembaga independen.

(6)

© Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber :

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang menggunakan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

(7)

PENGEMBANGAN KEBIJAKAN AMDAL DALAM MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN

PADA KEGIATAN USAHA MIGAS

Oleh:

Yusni Yetti

P062040304

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

pada Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

(8)

Penguji Ujian Tertutup : Dr. Ir. Etty Riani, MS.

(Sekretaris PS. PSL SPs IPB)

Penguji Ujian Terbuka : Prof. Dr. Ir. H. Kahar Mustari, MS.

(Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup UNHAS) : Dr. Ir. Irwandi Idris, M.Si.

(Sekretaris Direktorat Jenderal KP3K DKP.RI)

(9)

Judul Disertasi : Pengembangan Kebijakan AMDAL dalam Mencegah Kerusakan Lingkungan pada Kegiatan Usaha Migas

Nama : Yusni Yetti

NIM : P062040304

Program Studi : Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Disetujui,

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Syamsul Ma’arif, M.Eng.

Ketua

Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS. Dr. Ir. Imam Santosa, MS.

Anggota Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi Dekan SPs

Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS. Prof. Dr. Khairil Anwar Notodiputro, MS.

Tanggal ujian: 29 Februari 2008 Tanggal lulus:

(10)

KATA PENGANTAR

Disertasi ini merupakan penelitian kebijakan (policy research) dengan metode deskriptif dan teknik analisis decission making. Obyek penelitian adalah kebijakan AMDAL pada kegiatan usaha migas. Melalui bidang kebijakan publik diterangkan dan dievaluasi peran AMDAL dalam mencegah kerusakan lingkungan pada kegiatan usaha migas.

Untuk menentukan alternatif kebijakan yang efektif dan efisien dilakukan melalui aplikasi analytical hierarchy process. Deskripsi ringkas dari konteks bidang dan fokus obyek dan tujuan penelitian tercermin dalam judul disertasi

“Pengembangan Kebijakan AMDAL dalam Mencegah Kerusakan Lingkungan pada Kegiatan Usaha Migas”. Karya ilmiah yang dipublikasikan adalah: Analisis kebijakan AMDAL dalam mencegah kerusakan lingkungan pada kegiatan usaha migas (Jurnal Ilmiah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, 2008); Pengembangan kebijakan AMDAL dalam mencegah kerusakan lingkungan pada kegiatan usaha migas (Jurnal LEMIGAS, 2008); Analisis Valuasi Ekonomi Lingkungan dalam pengembangan kebijakan AMDAL migas (Jurnal Ilmiah PPLH UGM, 2008).

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada ketua komisi pembimbing Prof. Dr. Ir. Syamsul Ma’arif, M.Eng, dan anggota komisi pembimbing Prof. Dr. Ir. Surjono Hadi Sutjahjo, MS, dan Dr. Ir. Imam Santosa, MS yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam melaksanakan penelitian dan penulisan disertasi ini. Begitu pula kepada Ketua Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor yang banyak memberikan arahan dan bantuan selama penulis menempuh studi hingga akhir penulisan disertasi. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Suryo Suwito. P, Pertamina Direktorat Eksplorasi dan Produksi, pimpinan Ditjen Migas dan staf Lindungan Lingkungan Ditjen Migas, pimpinan dan staf PT.CPI, pimpinan dan staf Amerada Hess, pimpinan dan staf INRR yang telah banyak memberikan bantuan dan data untuk keperluan penelitian. Terima kasih pula kepada ananda Amanda tersayang yang selalu memberikan dorongan dan semangat serta segenap keluarga atas doa dan motivasi selama ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membatu, semoga amal ibadahnya mendapat ridho ALLAH SWT. Amin.

Akhirnya penulis berharap bahwa dengan penelitian ini diperoleh outcomes berupa kebijakan AMDAL yang lebih efektif dan efisien pada kegiatan usaha migas di masa datang.

Bogor, April 2008

Yusni Yetti

(11)

RIWAYAT HIDUP

Yusni Yetti. Penulis lahir di Padang Sumatera Barat, menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di Sumatera Barat, yang kemudian dilanjutkan di jurusan biologi fakultas MIPA Universitas Andalas Padang Sumatera Barat dan memperoleh gelar sarjana (S1) pada tahun 1983. Penulis menyelesaikan pendidikan magister (S2) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan tahun 2000. Pada tahun 2005 mengikuti pendidikan Doktor (S3) Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor.

Penulis juga mengikuti pendidikan informal antara lain: Oil Spill Preventing and Combating Technology Course IMO-Marpol Asia Pacific (1990), Environmental Impact Assesment UI (1991), Technology Management Oil Field Corrosion Control PT.CPI (1991), Oil Drift Modelling ASCOPE (1993), Environmental Audit ITB (1994), Exploration and Production Health, Safety and Environment Training, Texaco dan Chevron, USA (1994-1995), Fire Fighting Program, Texas A&M University System, USA (1995), Oil Spill Control Course, Centre for Marine Training and Safety Galveston Island, Texaco, USA (1995), Intensive English Program for 314 hours, Caltex Pacific Indonesia (1995), Environmental Segment of Safety Health and Environmental Training Train The Trainers, Caltex Pacific Indonesia (1997), The Safety and Industrial Hygiene Segment of Safety Health, Caltex Pacific Indonesia (1997), ISO 14000 Training Course Environmental International and Industry Lestari Environmental (1997), Indonesia Society of Technolgy Course, UNPAD (1999), Training Course on Challenge to Environmental Pollution Control in Refineries, Japan Cooperation Centre Petroleum, Jepang (2001), Condensate/Oil Spill Response Training Course Level I, Global Alliance EARL (2003), Studi banding pemotongan kepala sumur, Norwegia (2005), Studi banding bioremediasi pengelolaan limbah minyak dan tanah terkontaminasi oleh Minyak Bumi, Perancis (2007). Selain itu penulis juga mengikuti beberapa seminar yang berkaitan dengan lingkungan hidup antara lain: National Seminar Coservation Technology, Jakarta (1996), International Seminar on Sustainable Development of Coastal and Marine Resources, Bogor (1996) dan National Seminar Toxicology, Jakarta (1997).

Mendapat penugasan di bidang lingkungan antara lain: Inspeksi pengujian bejana tekan, Perancis (2003), Inspeksi kompresor gas, USA (2004), Inspeksi bejana tekan, USA (2004), Inspeksi pengujian bejana tekan, Korea (2004), Inspeksi pengujian bejana tekan, Jepang (2004), Inspeksi barge, Singapura (2004), Inspeksi barge, New Zealand (2005), Inspeksi barge, Singapura (2005), Pengujian bejana tekan peralatan pemurnian gas, Perancis (2007).

Riwayat pekerjaan penulis yaitu sebagai Dosen di Fakultas MIPA jurusan Biologi Universitas Pakuan Bogor dari tahun 1983 sampai 1995. Mulai bekerja di Migas tahun 1989 sampai sekarang. Saat ini, penulis menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Lindungan Lingkungan Direktorat Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Migas Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral. Penulis pernah mendapatkan tanda jasa dan penghargaan antara lain Satya Lancana Karya Satya Pengabdian 10 tahun.

Bogor, April 2008 Yusni Yetti

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Kerangka Pemikiran... 6

1.3 Perumusan Masalah ... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 11

1.5 Manfaat Penelitian ... 11

1.6 Kebaruan Penelitian ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup ... 12

2.2 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ... 17

2.2.1 Definisi AMDAL ... 17

2.2.2 Landasan Hukum Pelaksanaan AMDAL... 20

2.2.3 Prosedur Pelaksanaan AMDAL ... 21

2.3 Kegiatan Minyak dan Gas Bumi ... 30

2.4 Konsep Valuasi Ekonomi... 31

2.5 Hasil Penelitian Terdahulu... 36

III. KEGIATAN MIGAS DI INDONESIA ... 41

3.1 Sejarah Kegiatan Migas di Indonesia ... 41

3.2 Potensi Minyak dan Gas Bumi Indonesia ... 43

3.3 Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia... 44

3.4 Kontribusi Migas terhadap Devisa Negara ... 46

3.5 Permasalahan dalam Kegiatan Migas ... 49

IV. METODOLOGI PENELITIAN ... 53

4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 53

4.2 Tahapan Penelitian ... 54

4.3 Jenis dan Sumber Data ... 55

4.4 Rancangan Penelitian ... 56

4.4.1 Metode Pengumpulan Data... 56

4.4.2 Metode Analisis Data ... 57

4.4.2.1 Analisis Komponen Utama ... 57

4.4.2.2 Analytical Hierarchy Process ... 58

4.4.2.3 Focus Group Discussion... 58

4.4.2.4 Analisis Total Economic Valuation ... 59

(13)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN... 63

5.1 Kebijakan AMDAL... 63

5.1.1 Peraturan Pemerintah tentang AMDAL... 63

5.1.2 Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup ... 72

5.1.3 Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan... 75

5.2 Kualitas Dokumen AMDAL Migas ... 79

5.3 Kinerja Lingkungan Kegiatan Usaha Migas ... 106

5.3.1 Tumpahan Minyak ... 107

5.3.2 Kualitas Limbah Cair ... 110

5.3.3 Kualitas Udara dan Kebisingan... 115

5.3.4 Aspek Sosial Ekonomi ... 120

5.3.5 Nilai Ekonomi Lingkungan... 128

5.4 Kebutuhan Stakeholders ... 137

5.5 Komponen Utama Pengembangan Kebijakan AMDAL Migas... 142

5.6 Strategi Pengembangan Kebijakan AMDAL Migas... 148

5.6.1 Peningkatan Kualitas Dokumen AMDAL Migas ... 149

5.6.2 Penyempurnaan Prosedur Penyusunan AMDAL Migas... 153

5.6.3 Penguatan Hukum dan Kelembagaan AMDAL Migas... 156

5.7 Prioritas Strategi Pengembangan Kebijakan AMDAL Migas ... 160

5.8 Rumusan Pengembangan Kebijakan AMDAL Migas ... 166

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 169

6.1 Kesimpulan ... 169

6.2 Saran... 170

DAFTAR PUSTAKA ... 172

LAMPIRAN... 178

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman 1 Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan AMDAL dan valuasi

ekonomi... 36

2 Cadangan minyak bumi dan kondesat Indonesia tahun 2006 ... 43

3 Cadangan gas bumi Indonesia tahun 2006... 44

4 Kegiatan usaha migas yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dan yang diwajibkan menyusun AMDAL Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.17 tahun 2001 ... 51

5 Skala banding secara berpasangan dalam AHP ... 58

6 Review kebijakan AMDAL dengan substansi penentuan dampak penting... 64

7 Review kebijakan AMDAL dengan substansi kerangka acuan... 65

8 Review kebijakan AMDAL dengan substansi ANDAL... 67

9 Review kebijakan AMDAL dengan substansi RKL... 68

10 Review kebijakan AMDAL dengan substansi RPL ... 69

11 Review kebijakan AMDAL dengan substansi kedudukan komisi penilai AMDAL ... 70

12 Review kebijakan AMDAL dengan substansi pembiayaan ... 71

13 Kelemahan-kelemahan kebijakan AMDAL... 77

14 Analisis kualitas dokumen AMDAL... 103

15 Frekuensi dan jumlah tumpahan minyak (barrel) periode 2003 –2005 .. 107

16 Tumpahan minyak (barrel) periode 2000-2007 ... 108

17 Nilai ekonomi total ekosistem mangrove Ujung Pangkah, 2007... 129

18 Nilai ekonomi total ekosistem hutan sekunder Mandau, 2007 ... 133

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1 Kerangka pikir penelitian... 7

2 Aktivitas pembangunan menimbulkan dampak ... 18

3 Perkembangan produksi minyak bumi indonesia ... 45

4 Perkembangan produksi gas bumi indonesia ... 46

5 Tahapan penelitian ... 55

6 Volume tumpuhan minyak pada kegiatan hulu dan hilir migas... 109

7 Kandungan minyak lemak di enam lokasi kegiatan usaha migas ... 111

8 Kandungan H2S di enam lokasi kegiatan usaha migas ... 112

9 Kandungan COD di enam lokasi kegiatan usaha migas ... 113

10 Kandungan Amoniak di enam lokasi kegiatan usaha migas... 114

11 Kandungan SO2 di enam lokasi kegiatan usaha migas ... 116

12 Kandungan H2S di enam lokasi kegiatan usaha migas ... 117

13 Kandungan NOx di enam lokasi kegiatan usaha migas... 118

14 Kebisingan di enam lokasi kegiatan usaha migas ... 119

15 Perkembangan PDRB, gedung sekolah dan fasilitas kesehatan Kabupaten Bengkalis ... 121

16 Perkembangan PDRB, gedung sekolah dan fasilitas kesehatan Kota Palembang ... 122

17 Perkembangan PDRB, gedung sekolah dan fasilitas kesehatan Kabupaten Sidoarjo... 123

18 Perkembangan PDRB, gedung sekolah dan fasilitas kesehatan Kabupaten Muara Enim ... 124

19 Perkembangan PDRB, gedung sekolah dan fasilitas kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin ... 125

20 Perkembangan PDRB, gedung sekolah dan fasilitas kesehatan Kabupaten Morowali... 126

21 Perkembangan PDRB, gedung sekolah dan fasilitas kesehatan Kabupaten Sorong... 127

22 Nilai ekonomi total ekosistem mangrove Ujung Pangkah, 2007... 132

23 Nilai ekonomi total ekosistem hutan sekunder Mandau, 2007 ... 134

24 Diagram alir penentuan komponen utama ... 143

25 Hasil analisis penentuan komponen utama ... 144

26 Diagram strategi peningkatan kualitas dokumen AMDAL migas... 150

27 Prosedur penyusunan AMDAL migas saat ini... 154

28 Diagram strategi penyempurnaan prosedur AMDAL migas ... 155

29 Diagram strategi penguatan hukum dan kelembagaan AMDAL... 156

30 Strategi pengembangan kebijakan AMDAL migas ... 160

31. Diagram strategi pengembangan kebijakan AMDAL migas ... 168

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Teks Halaman

1 Peta cadangan minyak bumi Indonesia ... 178

2 Peta cadangan gas bumi Indonesia... 179

3 Peta lokasi penelitian KKKS HESS Gresik Jawa Timur ... 180

4 Peta lokasi penelitian PT. CPI Mandau Riau ... 181

5 Perkembangan aspek sosial ekonomi Kabupaten Bengkalis ... 182

6 Perkembangan aspek sosial ekonomi Kota Palembang ... 183

7 Perkembangan aspek sosial ekonomi Kabupaten Sidoarjo... 184

8 Perkembangan aspek sosial ekonomi Kabupaten Muara Enim ... 185

9 Perkembangan aspek sosial ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin ... 186

10 Perkembangan aspek sosial ekonomi Kabupaten Morowali... 187

11 Perkembangan aspek sosial ekonomi Kabupaten Sorong... 188

12 Nilai manfaat langsung ekosistem hutan mangrove Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ... 189

13 Nilai manfaat tidak langsung ekosistem hutan mangrove Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ... 189

14 Nilai ekonomi total ekosistem mangrove Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur... 189

15 Nilai manfaat langsung ekosistem hutan sekunder Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau... 190

16 Nilai manfaat tidak langsung ekosistem hutan sekunder Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau... 190

17 Nilai ekonomi total ekosistem hutan sekunder, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau... 190

18 Output analisis komponen utama pengembangan kebijakan AMDAL di masa datang dalam mencegah kerusakan lingkungan pada kegiatan usaha migas ... 191

19 Hasil analytical hierarchy process strategi pengembangan kebijakan AMDAL migas dalam mencegah kerusakan lingkungan ... 195

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus, jenis penelitian kualitatif yang digunakan adalah metode pengembangan sistem yang

Off farm sudah berkembang Pengembangan inovasi teknologi 2 Teknologi budidaya belum maju Kelembagaan pelayanan terkait pertanian sudah mulai dibentuk Pemasaran produk sdh

Jadi, yang dimaksud dengan judul di atas adalah : daya yang timbul dari bidang pekerjaan yang dilandasi keahlian tertentu, yang dilakukan oleh orang yang

Alat elektronika daya dapat mengkonversi tegangan searah (DC/direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC/alternating current). Sebuah inverter

Richins dan Dawson (1992, h. 308) mendefinisikan materialisme sebagai “satu set keyakinan utama yang dianut tentang arti penting barang milik dalam kehidupan seseorang”. Bagi

Sphygmomanometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi tekanan pada manset,

Cara kerja dan Standar Operasional : penggunaan spektofotometer dilakukan dengan cara memasukan cairan yang akan diuji kedalam autoklap, cara mamasukannya yaitu dengan menyentu

Nilai signifikansi masing-masing variabel menunjukkan angka di atas 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Corporate Social Responsibility