• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 702011116 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 702011116 Full text"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) MENGGUNAKAN

INSPIRATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

SMP NEGERI 2 SALATIGA

Skripsi

Diajukan sebagai prasyarat penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Disusun oleh: Jenitha Febryanti Uly

702011116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

1. Pendahuluan

Berhasilnya sebuah proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan dan menerapkan model- model pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dikelas. Namun ada juga siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran sehingga guru harus mampu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa agar tujuan pengajaran dapat tercapai dengan menggunakan model pembelajaran yang kreatif.Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Talk-Write.Pendidikan kemudian diwujudkan didalam suatu proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar dan merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik [1]

Berdasarkan data hasil observasi awal menggunakan angket kepada siswa dan hasil tanggapan beberapa siswa setelah observasi awal, masalah yang ditemui dalam mata pelajaran TIK di SMP Negeri 2 Salatiga adalah rendahnya motivasi siswa sebesar 73.84% dikarenakan kurangnya penggunaan model dan media pembelajaran kreatif untuk merangsang motivasi belajar siswa. Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah ditemukan maka diambil model pembelajaran Think Talk Write menggunakan media pembelajaran Inspiration untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 2 Salatiga.Alasan pemilihan model Think Talk Write karena terdapat tahap- tahap pada proses penerapan model TTW ini yang dapat diterapkan dengan aplikasi Inspiration yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan Think-Talk-Write menggunakan Inspiration untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.Maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah penerapan Think-Talk-Write menggunakan Inspiration dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Agar permasalahan tidak meluas maka penelitian ini membatasi permasalahannya antara lain penerapan Think-Talk-Write dengan menggunakan aplikasi Inspiration dalam hubungannya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas 7 SMP Negeri 2 Salatiga pada mata pelajaran TIK dengan materi

Microsoft Word”.

2. Kajian Pustaka

Penelitian Pertama dilakukan oleh Setiadi Pradana dari Universitas Swadaya Gunung

Jati Cirebon dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write

pada Pelajaran Ekonomi Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Di SMA

Negeri 1 Sindangwangi Tahun Ajaran 2013/2014”, yang menjelaskan bagaimana penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Think-Talk-Write pada pelajaran ekonomi yang menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dengan menggunakan metode ini dibandingkan dengan hasil belajar yang menggukanan metode ceramah. Terdapat respon positif jika guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Talk-Write, ini dapat dilihat dari hasil angket respon siswa terhadap penerapan model Think-Talk-Write dengan indikator I positif diperoleh angka 85,49% dan pada indikator ke II negatif diperoleh angka 71,8% yang artinya siswa dalam proses pembelajaran siswa setuju jika guru menerapkan metode tersebut[2].

Penelitian Kedua dilakukan Zaenal Abidin, Tri Mulyono Edi Saputro yang

dipublikasikan oleh jurusan Matematika FMIPA UNNES dengan judul “Upaya Meningkatkan

Motivasi dan Pemahaman Siswa pada Materi Geometri dan Pengukuran Melalui Kegiatan

Remase” di SMP 33 Semarang”, yang menjelaskan masalah utama dalam proses pembelajaran

(8)

matematika khususnya pada materi geometri dan pengukuran sehingga menggunakan kegiatan "Remase". Dengan adanya penggunaan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif seperti

Remase” ini maka berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa motivasi dan pemahaman siswa meningkat sebesar 83,78% siswa yang menyatakan bahwa motivasi belajarnya meningkat dengan adanya model "remase" disamping itu rata- rata hasil belajar siswa kelas VIII E SMP 33 Semarang untuk materi Geometri dan pengukuran juga terjadi peningkatan yaitu dari 59,76 menjadi 77,03 selain itu juga terjadi peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran melalui kegiatan "remase" yaitu dari 86% meningkat menjadi 95% [3].

Perbedaan dengan penelitian terdahulu ,Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian ini menggabungkan model pembelajaran Think Talk Write dengan media pembelajaran Inspiration sedangkan pada penelitian terdahulu tidak menggunakan media pembelajaran seperti yang dilakukan pada penelitian ini. Berdasarkan kedua penelitian terdahulu maka peneliti mendapatkan sumbangsih ide untuk melakukan penelitian ini yaitu peneliti menggunakan model pembelajaran Think Talk Write menggunakan media pembelajaran Inspiration untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

TTW (Think Talk Write) adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota dalam kelompoknya [4].TTW memiliki empat tahap penting dalam pelaksanaanya :

a. Think (Berpikir). Siswa diberi kesempatan untuk memikirkan materi atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru berupa lembar kerja yang dilakukan secara individu.

b. Talk / Talking (Berbicara / berpendapat). Setelah diorganisasikan dalam kelompok, siswa diarahkan untuk terlibat secara aktif dalam berdiskusi kelompok mengenai lembar kerja yang telah disediakan. Pada tahap ini siswa saling berbagi jawaban dan pendapat dengan anggota kelompoknya masing-masing.

c. Writing (Menulis). Pada tahap ini siswa diminta untuk menulis dengan bahasa dan pemikiranya sendiri hasil dari belajar dan diskusi kelompok yang diperolehnya.

d. Presentasi. Hasil tulisan siswa dipresentasikan didepan kelas sekaligus memberi kesempatan kepada siswa yang mengoreksi hasil kerja kelompok lain.

Inspiration adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai alat untuk memperlancar dari penerapan komponen-komponen dari sistem pembelajaran tersebut, sehingga proses pembelajaran dapat bertahan lama dan efektif, suasana belajar pun menjadi menyenangkan. Inspiration merupakan media yang dilengkapi dengan fungsi seperti mind map yaitu menghubungkan gambar- gambar dengan keterangan yang membentuk korelasi sehingga lebih gampang disukai dan dimengerti. Inspiration juga dilengkapi dengan fungsi presentasi sehingga korelasi yang telah dibentuk dapat langsung dipresentasikan. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang kepada penerima pesan. Sehingga mediapun merupakan bagian dari proses komunikasi sehingga dalam pembelajaran, media yang digunakan adalah media pembelajaran [5]

Didalam Inspiration juga terdapat diagram, outline dan map yang dapat digunakan untuk merancang model korelasi yang dapat dialihkan juga menjadi bentuk presentasi dengan fungsi yang disediakan oleh Inspiration.Bentuk diagram dapat diubah menjadi bentuk outline dan presentasi.

(9)

adalah cita- cita atau aspirasi peserta didik, kemampuan peserta didik, kondisi peserta didik, kondisi lingkungan peserta didik, unsur- unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran serta upaya pengajar dalam mengajar peserta didik [6].

3. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah metode Quasi Experimental.Quasi Experimental disebut juga eksperimen semu, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang dalam kondisi yang terkendali. Design penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design[7], dimana terdapat dua kelompok sampel yang tidak dipilih secara acak. Kemudian dilakukan observasi untuk mengetahui keadaan awal dan keadaan akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol.Berikut adalah pola desain penelitian:

Tabel 1. BentukNonequivalent Control Group Design Kelas Motivasi Awal Perlakuan Motivasi Akhir

Eksperimen XX X

Kontrol X - X

Sebagai data awal dalam menilai tingkat motivasi, guru melakukan proses pembelajaran biasa (kelas kontrol) yaitu kelas tanpa perlakuan dan data awal motivasi pada kelas eksperimen selanjutnya pada proses pembelajaran selanjutnya diterapkan model Think Talk Write dengan Inspirationpada kelas eksperimen .Kemudian dilakukan perbandingan setelah menggunakan Think Talk Write dengan Inspiration dan sebelum menggunakan Think Talk Write dengan Inspiration.Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:

Tahapan Pertama adalah tahap mengidentifikasikan masalah, menentukan tujuan penelitian dan kajian pustaka. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui keadaan dari proses pembelajaran sedangkan kajian pustaka digunakan untuk menemukan solusi yang tepat dalam penyelesaian masalah tersebut. Penggunaan Think Talk Write dengan Inspiration dapat meningkatkan motivasi belajar di kelas 7 SMP Negeri 2 Salatiga. Pada tahap ini juga ditentukannya variabel penelitian, motivasi belajar siswa merupakan variabel terikat (dependent), sedangkan Think-Talk-Write dengan menggunakan Inspiration adalah variabel bebas (independent). Variabel bebas akan mempengaruhi variabel terikat.

Tahap yang Kedua adalah tahap persiapan, pelaksanaan dan observasi(angket).Melakukan persiapan penggunaan Inspiration bagi siswa yang telah dikonsultasikan dengan guru, kemudian menyesuaikan penggunaan media inspiration dengan silabus maupun RPP guru.Melaksanakan penelitian dengan menerapkan Think Talk Write dengan Inspiration sesuai dengan RPP dan silabus sekolah.Melakukan observasi dalam bentuk pembagian checklist untuk mengetahui tingkat kenaikan motivasi siswa sebelum dan sesudah penerapan Think Talk Write dengan Inspiration.

(10)

ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga, tahun ajaran 2015/2016.Data yang diolah adalah hasil dari angketmotivasi siswa. Penelitian dilakukan terhadap 2 kelas, yaitu kelompok eksperimen (kelas 7C) berjumlah 30 orang dengan menerapkan model Think Talk Write menggunakan Inspiration. Sedangkan kelompok kontrol (kelas 7H) berjumlah 31 orang yang tidak diberi perlakuan.Untuk mengumpulkan data maka penelitian ini menggunakan metode observasi dengan angketyang diisi oleh siswa untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan Think Talk Write dengan Inspiration. Berikut beberapa indikator- indikator motivasi [8]:

Tabel 2. Indikator motivasi

Variabel Komponen Variabel Indikator

Motivasi Belajar

Perasaan Senang

Mengikuti pelajaran Mengerjakan contoh soal Mengadakan latihan

Mengadakan diskusi

Perhatian

Memperhatikan penjelasan Mempunyai catatan lengkap Menaruh perhatian pada pembelajaran Serius ketika proses pembelajaram Mudah berkonsentrasi

Ketertarikan

Bertanya ketika kurang jelas Menjawab pertanyaan Memberi tanggapan

Mengerjakan soal latihan menggunakan aplikasi

Menyimpulkan materi

Rajin mencari sumber pelajaran lainnya

Bentuk dan skor jawaban angket akan dianalisis secara statistik yang terdiri dari 4 jawaban yang memiliki skor dari 1- 5. Berikut adalah kriteria penilaian tingkat motivasi belajar siswa, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Kriteria penilaian tingkat motivasi

Interval Kategori

85% - 100% Sangat Tinggi

70% - 85% Tinggi

55% - 70% Sedang

(11)

4. Hasil dan Pembahasan

(12)
(13)

Kegiatan Presentasi Kelompok

Kegiatan konfirmasi Guru melakukan kegiatan konfirmasi dan

Pada kegiatan Think, guru memberikan materi serta pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh guru yang berupa lembar kerja yang harus dilakukan secara individual oleh siswa. Lalu siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan materi atau menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh guru kedalam lembar kerja. Pertanyaan yang diberikan guru seputar pada materi Ms.Word yaitu siswa diminta untuk mencari komponen- komponen yang berhubungan dengan proses mengetik kemudian masing- masing siswa mencari jawaban dari pertanyaan tersebut lalu dituliskan kedalam lembar kerja, siswa mencari jawaban dengan menggunakan buku, internet maupun bertanya.

Kemudian pada kegiatan Talk, siswa dibagi kedalam 6 kelompok yang beranggotakan 5 siswa kemudian siswa berdiskusi serta berbagi jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan pada kegiatan awal terhadap teman kelompoknya sendiri. Siswa berdiskusi dan memilih mana komponen- komponen yang tepat yang nantinya akan dimasukkan kedalam aplikasi Inspiration untuk dipresentasikan.

(14)

komponen lainnya. Pada diagram yang digunakan untuk memasukkan jawaban kelompok tersebut, siswa dapat berkreasi secara kreatif agar tampilan dan hubungan antar gambar dan teks dapat dipahami oleh pembaca/ kelompok lain. Contoh diagram kelompok 1seperti pada gambar 1.

Berikut adalah tampilan diagram Inspiration yang merupakan hasil karya kelompok 1 dikelas eksperimen :

Gambar 1. Diagram kelompok 1 pada Inspiration

Pada gambar 1, siswa kelompok 1 menggambarkan bahwa komponen dari mengetik adalah ide, flashdisk, keyboard, computer, printer, koneksi internet dan catatan.

(15)

Gambar 2. Diagram kelompok 2 pada Inspiration

Pada gambar 2, siswa kelompok 2 memiliki diagram dengan jawaban yang lebih kompleks dan disertai dengan keterangan pada setiap gambar.

Kemudian pada kegiatan presentasi, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan menggunakan fungsi Inspiration yang dirancang dalam bentuk teks dan gambar seperti pada gambar 3 oleh kelompok 1.

(16)

Kemudian siswa diminta untuk mempresentasikan hasil dari diagram yang telah dibuat kedalam bentuk presentasi dengan menggunakan fungsi dari Inspiration. Pada fungsi ini siswa dapat mengedit letak dari gambar- gambar pada diagram seperti pada gambar 3.

Berikut ini adalah hasil yang akan dipresentasikan oleh kelompok 2 yang gambarnya disertai dengan penjelasan seperti pada gambar 4.

Gambar 4. Presentasi kelompok 2 pada Inspiration

Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil dari diagram yang telah dibuat kedalam bentuk presentasi dengan menggunakan fungsi dari Inspiration. Pada fungsi ini siswa dapat mengedit letak dari gambar- gambar pada diagram namun tidak disertai penjelasan lagi karena telah ada pada setiap gambar.

Perolehan Skor Motivasi

(17)

Tabel 4. Hasil perhitungan angket

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pernyataan Motivasi

9. Saya sangat mudah berkonsentrasi saat proses pembelajaran.

13. Saya tertarik untuk mengerjakan soal latihan yang diberikan dengan 15. Saya rajin mencari sumber pelajaran

lainnya.

(18)

Pada proses penelitian ini, kelas kontrol diajar oleh guru dan pada kelas eksperimen guru juga menjadi pengajar dan peneliti hanya bertugas membantu dalam pemahaman siswa akan aplikasi Inspiration. Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat pada motivasi awal belum ada perlakuan pada kelas eksperimen.Secara menyeluruh motivasi belajar siswa pada motivasi awal pada kelas kontrol sebesar 78.97% dan 73.84% pada kelas eksperimen. Tingkat motivasi belajar siswa lebih rendah pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini dianggap wajar karena kelas kontrol yang akan menjadi acuan kenaikan motivasi siswa pada kelas eksperimen nantinya. Selanjutnya dilakukan penerapan model Think Talk Write dengan Inspiration, hasil observasi dengan memberikan perlakuan pada kelas eksperimen menunjukkan motivasi belajar siswa meningkat sebesar 89.28% dibandingkan pada kelas kontrol yaitu 81.80%. dengan demikian terdapat presentase kenaikan motivasi pada kelas eksperimen sebesar 15.44% sedangkan pada kelas kontrol hanya 2.83%. Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan motivasi siswa dikelas eksperimen dibandingkan dikelas kontrol untuk semua indikator. Pada perlakuan ini, siswa tidak hanya mendengarkan ceramah guru tetapi siswa dapat belajar menggunakan Inspiration, kemudian guru menyampaikan pertanyaan yang dikerjakan secara individu (Think) kemudian siswa membentuk kelompok dan berdiskusi dengan teman kelompoknya (Talk) lalu menuliskan apa jawaban dan pendapat teman kelompoknya kedalam diagram yang ada didalam aplikasi Inspiration (Write) dan kemudian mempresentasikannya didepan kelas dengan menggunakan fungsi application pada aplikasi Inspiration.

Pada indikator ke-1 yaitu saya selalu mengikuti pelajaran dikelas, terjadi peningkatan motivasi lebih besar pada kelas eksperimen yaitu dari 91.13% menjadi 97.50% karena siswa selalu mengikuti pelajaran dikelas dengan adanya penggunaan aplikasi dan model pembelajaran yang lebih menarik sehingga siswa selalu tertarik untuk belajar sedangkan pada kelas kontrol hanya 91.13% menjadi 95.00%.

Pada indikator ke-2 yaitu saya selalu mengerjakan contoh soal yang diberikan guru, motivasi awal pada kelas kontrol lebih tinggi sebesar 93.55% sedangkan pada motivasi akhir kelas eksperimen hanya 90.83% dikarenakan masih adanya siswa yang kurang memahami pertanyaan dan penjelasan guru dan motivasi awal pada kelas eksperimen lebih rendah 87.10% naik menjadi 90.83%.

Pada indikator ke-3, guru saya selalu mengadakan latihan didalam kelas mengalami kenaikan yang signifikan pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 65.32% menjadi 90.00% karena guru selalu mengadakan latihan- latihan lebih sering dengan tema pembelajaran yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol hanya 74.19% menjadi 81.67%.

Pada indikator ke-4 yaitu saya melakukan diskusi terhadap latihan yang diberikan guru, motivasi awal pada kelas kontrol lebih tinggi 85.48% sedangkan pada motivasi akhir kelas eksperimen 85.00% dikarenakan pada setiap kelas baik kelas kontrol dan kelas eksperimen metode diskusi sama sama digunakan oleh guru namun presentase kenaikan motivasinya tetap terlihat karena pada motivasi awal kelas eksperimen hanya 84.68%.

Pada indikator ke-5 saya sungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran, pada motivasi awal kelas kontrol sebesar 91.13% sedangkan pada motivasi akhir kelas eksperimen hanya 87.50% dikarenakan masih banyaknya siswa yang kurang berkonsentrasi dan siswa baru pertama kali memakai aplikasi Inspiration namun terjadi peningkatan dilihat dari motivasi awal yang 85.48% menjadi 87.50%.

(19)

lengkap tentang semua yang mereka pelajari dan mereka bahas pada saat latihan- latihan didalam kelas sedangkan pada kelas kontrol hanya 65.32% menjadi 75.00%.

Pada indikator ke-7 yaitu saya menaruh perhatian yang besar pada kegiatan belajar mengalami kenaikan pada kelas eksperimen yaitu dari 79.84% menjadi 90.00% dikarenakan perhatian siswa menjadi lebih besar karena penggunaan aplikasi yang menarik perhatian dan mengkondisikan siswa untuk memperhatikan dan serius pada pelajaran dengan metode pembelajaran yang tidak membosankan namun pada kelas kontrol hanya mengalami kenaikan dari 87.90% menjadi 81.67%.

Pada indikator ke-8 yaitu saya serius dan tidak mudah terganggu ketika proses pembelajaran mengalami kenaikan motivasi pada kelas eksperimen sebesar 76.61% menjadi 90.00% karena siswa lebih serius untuk mencari jawaban dan berbagi dengan teman kelompok tentang apa yang mereka dapatkan dari hasil pencarian mereka baik itu dari buku, internet maupun bertanya, sedangkan pada kelas kontrol hanya mengalami penurunan dari 79.03%menjadi 71.67% karena siswa bosan pada metode pembelajaran yang konvensional.

Pada indikator ke-9 yaitu saya sangat mudah berkonsentrasi saat proses pembelajaran mengalami kenaikan motivasi dari 69.35% menjadi 88.33% pada kelas eksperimen karena proses pembelajaran siswa lebih tertata dengan adanya penerapan model pembelajaran TTW karena siswa dikondisikan pada beberapa tahapan- tahapan sedangkan pada kelas kontrol mengalami penurunan dari 76.61% menjadi 75.00% dikarenakan kurangnya konsentrasi siswa dengan model pembelajaran yang sama setiap pertemuannya.

Pada indikator ke-10 yaitu saya selalu bertanya ketika kurang jelas mengalami kenaikan pada kelas ekspermien dari 73.39% menjadi 81.67% karena siswa lebih efektif bertanya katika kurang jelas dan siswa lebih aktif mencari jawaban baik dari buku, internet maupun bertanya sedangkan pada kelas kontrol mengalami penurunan dari 80.65% menjadi 75.83% dikarenakan siswa mulai merasa bosan untuk bertanya karena guru selalu menyediakan jawaban diakhir pembelajaran.

Pada indikator ke-11 yaitu saya dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh guru mengalami kenaikan pada kelas eksperimen yaitu 68.55% menjadi 88.33% karena setiap siswa akan mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan pada saat presentasi didepan kelas bersama kelompok sedangkan pada kelas kontrol hanya mengalami kenaikan dari 76.61% menjadi 79.17%.

Pada indikator ke-12 yaitu saya akan memberi tanggapan terhadap materi yang dibahas mengalami kenaikan pada kelas eksperimen sebesar 61.29% menjadi 86.67% karena ada tahap pada model TTW dimana siswa diberikan kesempatan untuk menambahkan maupun mengomentari hasil kerja kelompok lain namun pada kelas kontrol hanya naik dari 74.19% menjadi 76.67%.

Pada indikator ke-13 yaitu saya tertarik untuk mengerjakan soal latihan yang diberikan dengan menggunakan aplikasi yang telah disediakan, pada kelas kontrol motivasi awal dan motivasi akhir mengalami kenaikan motivasi dikarenakan siswa baru pertama kali menggunakan aplikasi Microsoft Word sehingga belum begitu tertarik namun mengalami peningkatan karena setelah penerapan pembelajaran sebelumnya dengan Ms.Word terjadi peningkatan pada motivasi siswa dan pada kelas eksperimen meningkat dari motivasi awal 54.84% menjadi 93.33% dikarena pengaruh dari penerapan Think Talk Write dengan menggunakan Inspiration.

(20)

kegiatan penutup sedangkan pada kelas kontrol kesimpulan pembelajarannya diberikan oleh guru dengan presentase kenaikan hanya 70.97% menjadi 75.83%.

Pada indikator ke-15 yaitu saya rajin mencari sumber pelajaran lainnya mengalami kenaikan pada kelas eksperimen sebesar 63.71% menjadi 91.67% karena pada kegiatan latihan siswa diminta untuk mencari jawaban sendiri baik melalui internet, buku maupun bertanya sedangkan pada kelas kontrol hanya 65.32% menjadi 87.50% karena jawaban maupun sumber jawaban hanya berasal dari guru saja.

Berdasarkan hasil observasi, skor motivasi pada kelas kontrol adalah 78.97% - 81.80%

Berdasarkan hasil pembagian angketpada pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model Think Talk Write dengan Inspiration dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pelajaran. Hal ini dibuktikan dari perolehan data observasi yang menunjukan adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada setiap indikator yang diamati dari setiap angketyang dibagikan pada setiap pertemuan dan hasil wawancara peneliti terhadap beberapa siswa pada kelas eksperimen, siswa lebih tertarik belajar menggunakan aplikasi Inspiration karena lebih menarik dan tidak membosankan, para siswa lebih memahami tujuan pengajaran karena materi dan tugas disajikan dalam bentuk yang menarik dan pengetahuan siswa lebih luas karena mencari sumber belajar tidak hanya dari guru tetapi juga dari sumber lainnya seperti internet dan buku.

Pengumpulan data juga dilakukan menggunakan angketyang dibagikan di setiap pertemuan di kelas ekperimen dan di kelas kontrol.Pada kelas kontrol mengalami kenaikan dari 78.97% menjadi 81.80% sehingga presentase kenaikannya hanya 2.83% sedangkan pada kelas eksperimen mengalami kenaikan dari 73.84% menjadi 89.28% dengan presentase kenaikan 15.44%. Berdasarkan hasil angket, motivasi belajar siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan motivasi belajar siswa di kelas kontrol, dengan demikan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model Think Talk Write dengan Inspirationdapat meningkatkan Motivasi Belajar kelas 7C SMP Negeri 2 Salatiga pada mata pelajaran TIK.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diajukan saran- saran: untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan model Think Talk Write dengan media pembelajaran lain yang dapat disesuaikan penggunaannya dengan model TTW.

6. Daftar Pustaka

[1] Suardi, Moh, 2015. Belajar dan pembelajaran.Yogyakarta: Deepublish.

[2] Pradana, Setiadi. 2013. "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write pada Pelajaran Ekonomi Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Di SMA Negeri 1 Sindangwangi Tahun Ajaran 2013/2014”(online), diakses tanggal 5 oktober 2015 dari https://www.academia.edu/9260271/Penerapan_Model_Pembelajaran_Kooperatif_Tipe_Think-Talk-Write_dalam_upaya_meningkatkan_hasil_belajar_siswa.

[3] Abidin, Zainal &Tri Saputro, 2011. “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Siswa

(21)

diakses tanggal 5 oktober 2015 dari google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact

[4] Zulkarnaini, 2011. “model kooperatif tipe think talk write (ttw) untuk meningkatkan

kemampuan menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis”(online), diakses tanggal 5 oktober 2015 dari http://jurnal.upi.edu/file/15-Zulkarnaini-EDIT.pdf.

[5] Susilana, Rudi, 2009. Media Pembelajaran.Bandung: Cv. Wacana Prima. [6] Andayani, 2015. Problem dan Aksioma.Yogyakarta: Cv.Budi Utama. [7] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

[8] Sunnah, Sri Buwono & Endang Uliyanti, 2013. “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam

Gambar

Tabel 1. BentukNonequivalent Control Group Design
Tabel 3. Kriteria penilaian tingkat motivasi
Tabel 4. Penerapan Think Talk Write dengan Inspiration
Gambar 1. Diagram kelompok 1 pada Inspiration
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini difokuskan pada kajian tentang analisis deskriptif secara mendalam mengenai implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMP N 17 Kota Pekalongan yang

Dari hasil penelitian ini diharapkan pelaksanaan praktek kerja industri lebih ditingkatkan lagi sehingga siswa betul-betul dapat mengaplikasikan kompetensi kejuruan

Peningkatan aktvitas belajar siswa dibuktikan dengan peningkatan persentase siswa yang bertanya kepada guru dari 67,85% pada akhir siklus I menjadi 78,57% pada akhir siklus

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah keefektifan pengendalian internal bidang akuntansi dan pengembangan mutu karyawan berpengaruh

Masalah utama dari konverter buck-boost adalah membutuhkan tapis induktor dan kapasitor yang besar di kedua sisi masukan dan keluaran konverter, karena konverter dengan

Arsitektur hibrid SIMD-MIMD adalah sistem pemrosesan paralel dengan struktur yang dapat diubah sebagai satu atau lebih arsitektur SIMD dan /atau MIMD independen dengan ukuran

Semoga Tugas Akhi r i ni dapat ber manf aat bagi semua pi hak yang ber kai t an... vi DAFTAR ISI Hal aman

Berdasarkan penilaian lingkungan eksternal dan internal didapat beberapa isu pokok, yaitu: 1) Identifikasi hutan di DAS Sail yang hanya tersisa 25% kawasan hutan di