• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BACKHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI PENDEKATAN SAISTIFIK DENGAN PEMANFAATAN MEDIA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT TA 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BACKHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI PENDEKATAN SAISTIFIK DENGAN PEMANFAATAN MEDIA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT TA 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BACKHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI PENDEKATAN SAINSTIFIK

DENGAN PEMANFAATAN MEDIA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

M. AIDIL HAMDI SATRIA NIM : 6101112060

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

M. AIDIL HAMDI SATRIA, NIM 6101112060. UPAYA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SERVIS BACKHAND DALAM PERMAINAN

BULUTANGKIS MELALUI PENDEKATAN SAINSTIFIK DENGAN

PEMANFAATAN MEDIA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT T.A 2014/2015.

PEMBIMBING : SURYADI DAMANIK

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar servis backhand dalam permainan bulutangkis melalui pendekatan sainstifik dengan pemanfaatan media modifikasi pada siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat T.A 2014/2015.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka digunakan nilai awal siswa yang diperoleh dari guru penjas, sebelum menerapkan pendekatan sainstifik dengan pemanfaatan media modifikasi, lalu dilakukan pembelajaran siklus I ( pertemuan 1) dan siklus II ( pertemuan 2) untuk mendapatkan hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan.

Setelah data terkumpul didapatkan hasil analisis: dari data awal siswa diperoleh 7 siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar (21,87%), sedangkan 25 siswa belum mencapai ketuntasan belajar (78,12%) dengan nilai rata-rata 53,35. Kemudian dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan pemanfaatan media modifikasi. Dari tes hasil belajar menggunakan pendekatan sainstifik dengan pemanfaatan media modifikasi di siklus I diperoleh hasil 21 siswa mencapai ketuntasan (65,62%), sedangkan 11 siswa belum mencapai ketuntasan (33,37%) dengan nilai rata-rata siswa 75,51, nilai ini sudah dikatakan tuntas yakni di atas KKM, namun belum mencapai ketuntasan secara klasikal. Maka peneliti kemudian melakukan kembali pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sainstifik dengan pemanfaatan media modifikasi. Dari hasil belajar pada siklus II diperoleh hasil 28 siswa mencapai ketuntasan (87,5%), dan 4 siswa yang tidak tuntas (12,5%) dengan nilai rata-rata siswa 80,46, dan sudah mencapai ketuntasan klasikal(85%)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu

yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand

dalam Permainan Bulutangkis Melalui Pendekatan Sainstififk dengan

Pemanfaatan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas X SMA Swasta Persiapan

Stabat T.A 2014/2015”, untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga,

Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari skripsi ini masihlah jauh dari kata sempurna, namun

penulis juga akan belajar untuk lebih baik lagi pada kesempatan yang lain.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Bapak

Drs. Mesnan, M.Kes dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd sebagai Dekan dan

Wakil Dekan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes sebagai Ketua Jurusan PJKR dan Bapak

Afri Tantri, M.Pd sebagai sekretaris Jurusan PJKR di Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku Pembimbing Skripsi dan

Pembimbing Akademik yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan

bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat dan berharga dalam penulisan

skripsi ini.

5. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan perlengkapan di

lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Kepala Sekolah SMA Swasta Persiapan Stabat Erwin Fauzi, S.E dan

Bapak Edy Mustafa, S.Pd selaku guru Penjas yang telah memberikan

kesempatan dan waktu kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah

(6)

7. Bapak Ibu Pengelola Perpustakaan Fakultas dan Universitas.

8. Teristimewa untuk Abah Drs. Aulia Dharma dan Ibunda tercinta Mutiara

Fauziah Simatupang, yang telah membesarkan, membimbing dan membiayai

serta senantiasa mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan studi ini.

9. Teristimewa kepada kakak-kakak tersayang Delia Ulfa, S.Kep,Ners dan drg.

Laina Tushiva yang sangat mendukung dan senantiasa mengukir doa untuk

penulis.

10.Spesial juga kepada kekasih, Warmita Oktami, S.Pd, terima kasih untuk

masukan, dan motivasi yang tiada henti dan sangat berperan khusus pada

pembuatan skripsi ini.

11.Untuk wawan, ridho, khairul badri, dkk yang telah banyak membantu dalam

pelaksanaan penelitian penulis.

12.Serta untuk keluarga PJS B Reg 2010 yang ku saying, Aris Hadiana, S.Pd ,

Atikah Rahman, S.Pd, Rizki Ilham Azura, Khairul Badri, Albert F Sitompul,

Ahamad Septian Pratama, Ahmad Riady, Andy Boy Cassanova, Musaddam,

Putra Al Ghofari, M. Syaiful Ramadhan, M. Fadhel, Fahmir Ridho, M.

Arrasyid, Irawan, Cosmas, Abdullatif, Ridwan Harun, Muhammad

Parmonangan, Erwin (lelek), Mauludin M. noor. Makasih buat 4 tahun

kebersamaan kita.

13.Yang terakhir buat teman-teman PPL SMA Negeri 1 Selesai dan Masyarakat

Selesai, yaitu Mita, dian babaw, balqis dan aldy, monica dan james, andy boy,

cosmas, surya, iwa, kak ririn kak romi.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu yang turut serta

memberikan bantuan, dukungan, motivasi dan sambungan pemikiran selama

penulis mengikuti perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam

(7)

diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah yang diterima oleh Yang Maha

Kuasa. Selanjutnya tulisan ini di persembahkan untuk pengembangan ilmu

pengetahuan pada umumnya, dan prestasi olahraga pada khususnya. Amin Ya

Rabbal Alamin

Medan, Maret 2015

Wassalam

(8)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah 8

C. Batasan Masalah 8

1. Hakikat Pendidikan Jasmani 10

1.1 Tujuan Pendidikan Jasmani 11

1.2 Hasil Belajar Penjas 12

2. Hakikat Permainan Bulutangkis 13

2.1 Teknik Dalam Permainan Bulutangkis 14

2.2 Peralatan Dalam Permainan Bulutangkis 16

3. Hakikat Servis Backhand Dalam Permainan Bulutangkis 18

4. Hakikat Pendekatan Sainstifik 25

4.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Pendekatan Sainstifik 29

5. Hakikat Media Pembelajaran 34

B. Kerangka Konseptual 39

(9)

BAB III. METODE PENELITIAN 42

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 42

1. Lokasi Penelitian 42

2. Waktu Penelitian 42

B. Subjek Penelitian 42

C. Jenis dan Desain Penelitian 42

1. Jenis Penelitian 42

2. Desain Penelitian 43

D. Prosedur Penelitian 44

E. Instrumen Penelitian 47

F. Teknik Pengolahan Data 51

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54

A. Deskripsi Data Penelitian 54

1. Data Hasil Observasi Pembelajaran 54

2. Data Hasil Belajar Servis Backhand dalam Permainan

Bulutangkis 55

B. Hasil Penelitian 56

C. Pembahasan Hasil Penelitian 73

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 77

A. Kesimpulan 77

B. Saran 78

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Lembar Observasi Kegiatan Guru 46

Tabel 3.2. Lembar Observasi Kegiatan Siswa 47

Tabel 3.3. Penilaian Unjuk Kerja Siswa 48

Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Observasi servis backhand pada siswa 54

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Servis Backhand Bulutangkis 55

Tabel 4.3 Deskripsi Data Hasil Belajar Servis Backhand bulutangkis 56

Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Pos-Tes Siklus I 58

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Indikator Servis Backhand Siklus I 61

Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Ketuntasan Siklus I 63

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Indikator Servis Backhand Siklus II 71

Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Ketuntasan Siklus II 72

Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Belajar Data Awal, Siklus I dan

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Lapangan Bulutangkis 16

Gambar 2.2. Net dalam Bulutangkis 16

Gambar 2.3. Raket dalam Bulutangkis 17

Gambar 2.4. Kok Bulutangkis 17

Gambar 2.5. Servis yang Benar dan yang Salah 21

Gambar 2.6. Bentuk Servis Backhand 22

Gambar 2.7. Pegangan Backhand 23

Gambar 2.8. Gerak dasar servis backhand tanpa bola 24

Gambar 2.9. Gerak dasar servis backhand menggunakan bola 24

Gambar 2.10. Skema Proses Pembelajaran pada Pendekatan Sainstifik 26

Gambar 2.11. Langkah-Langkah pembelajaran pendekatan Sainstifik 29

Gambar 2.12. Pembuatan Raket Modifikasi 38

Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas 43

Gambar 4.1 Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Servis

Backhand Siklus I 63

Gambar 4.2 Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Servis

Backhand Siklus II 72

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Data Awal, Siklus I, dan

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu

pendidikan hendaknya dikelola dengan semaksimal mungkin baik dari segi sarana

maupun prasarana. Berbagai upaya senantiasa dilakukan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan nasional. Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap

pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, membuat pendidikan

tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan melalui pola tradisional. Untuk

memacu perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK), perlu kiranya

dilakukan penyempurnaan proses belajar mengajar, diantaranya proses

pembelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PENJASORKES) memiliki

peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan

sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memberikan kesempatan pada siswa

untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani,

bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana.

Pembekalan pengalaman belajar melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan dengan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar,

(13)

kejujuran, kerjasama dan lain-lain). Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga

merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu

Sumber Daya Manusia (SDM). Karena itu, upaya pembinaan bagi masyarakat dan

peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga perlu terus dilakukan untuk

itu pembentukan sikap dan pembangkitan motifasi dan dilakukan pada setiap

jenjang pendidikan formal.

Pelaksanaannya bukan malalui pengajaran di dalam kelas yang bersifat

kajian teoritis semata, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual,

emosional dan sosial. Agar standart kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani

dapat terlaksana sesuai pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada

dalam kurikulum maka guru pendidikan jasmani harus mampu merancang

pembelajaran semaksimal mungkin. Pendidikan tidak mungkin terselenggara

dengan baik bilamana para tenaga kependidikan maupun para peserta didik tidak

didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan

belajar yang bersangkutan. Terlebih dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada

pokok bahasan bulutangkis. Bulutangkis merupakan olahraga yang cukup populer

sehingga di dalam kurikulum, bulutangkis merupakan materi yang tidak asing

bagi siswa ataupun guru.

Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh

masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat

dari banyaknya masyarakat yang ikut serta dalam setiap kegiatan olahraga

bulutangkis yang diselenggarakan, baik dalam bentuk pertandingan tingkat RT

(14)

Bulutangkis dapat dimainkan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan

dapat dilakukan di dalam ataupun di luar ruangan.

Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang mempunyai

karakteristik gerak dan teknik tersendiri. Untuk itu harus dipelajari dan dilatih

secara baik dan intensif untuk dapat menguasainya. Untuk lebih memudahkan

anak didik dapat melakukan dengan baik maka diperlukan cara, agar anak dapat

menguasai gerakan dasar dengan benar.

Dalam permainan bulutangkis terdapat beberapa teknik dasar yaitu :

1).Teknik memegang raket, 2).Teknik pukulan. Menurut Giri

Verianti(2009:25-27), pukulan (service) merupakan pukulan yang mengawali atau sajian bola

pertama sebagai permulaan permainan. Dalam teknik pukulan (service) terdapat

salah satu teknik pukulan yaitu Service Backhand. Pada umumnya, dalam materi

ini siswa sangat sulit menginterpretasikan stimulus yang diberikan guru. Karena

sisw belum sepenuhnya mengetahui dan menguasai materi mengenai servis

backhand ini.

Servis merupakan pukulan yang mengawali, atau sajian bola pertama

sebagai permulaan permainan. Servis merupakan pukulan yang sangat

menentukan dalam awal perolehan nilai, karena hanya pemain yang melakukan

servis yang dapat memperoleh angka. Servis yang baik akan dapat menyulitkan

lawan untuk dapat mengembalikan kok bila arah kok dapat melewati net dengan

setipis-tipisnya mungkin dari bibir net dan juga arah jatuh penempatan kok

(15)

Servis backhand memerlukan ketrampilan dan latihan ekstra agar kita

dapat menguasainya dengan baik. Secara umum, pada jenis servis ini arah dan

jatuhnya shuttlecock hendaknya sedekat mungkin dengan garis serang pemain

lawan, dan shuttlecock sedapat mungkin melayang relative dekat di atas jaring

(net). (Syahril Alhusin. 2007: 36)

Tinggi rendahnya hasil belajar servis backhand tergantung pada

pembelajaran yang dialami oleh siswa, juga tergantung pada guru dalam

penyampaiannya materi kepada siswa. Cara penyampaian materi dengan satu arah

akan membingungkan siswa karena siswa akan menjadi pasif tentang apa yang

dipelajarinya, materi abstrak tidak bermakna sehingga proses pembelajaran

cenderung membosankan. Hal ini menyebabkan siswa cenderung tidak

memahami dengan luas materi bulutangkis dan hanya sekedar tahu saja, sehingga

penguasaan servis backhand tidak tercapai dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMA Swasta Persiapan Stabat

bahwa pembelajaran yang dilakukan guru di kelas masih berpusat pada guru,

guru penjas dalam proses pembelajarannya menggunakan metode komando

sehingga tidak semua siswa akan mudah memahami dan mengerti tentang materi

pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Serta fasilitas di sekolah kurang

mendukung pembelajaran bulutangkis karenakan peralatan yang tersedia tidak

sesuai dengan jumlah siswa sehingga pembelajarannya kurang maksimal.

Sementara berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan bapak Edi

Mustofa pada tanggal 17 Oktober 2014, beliau mengatakan bahwa kemampuan

(16)

servis backhand masih terlalu rendah. Dimana masih banyak siswa yang belum

memahami teknik-teknik servis backhand. Terlihat bahwa tidak adanya upaya dari

guru untuk mengembangkan kemampuan belajar siswa.

Hal ini dikarenakan proses pembelajaran bulutangkis kurang ditekankan

pada siswa. Dalam arti siswa hanya sekedar tahu apa itu permainan bulutangkis,

tanpa ada penambahan faktor yang membuat siswa merasa ingin tahu lebih

mendalam tentang permainan bulutangkis. Kendala lainnya yaitu kurangnya

sarana dan prasarana di sekolah, dimana hanya tersedia sebuah net dan shuttlecock

serta lapangan, sehingga siswa diharuskan membawa raket masing-masing karena

raket yang tersedia di sekolah hanya sedikit, namun tidak semua siswa yang

mempunyai raket. Hal ini membuat guru pendidikan jasmani jarang memberikan

materi permainan bulutangkis khususnya servis backhand, karena minimnya

jumlah peralatan yang tersedia di sekolah, salah satunya raket yang jumlahnya

tidak sesuai dengan jumlah siswa untuk satu kelas, sehingga guru lebih sering

memberikan materi permainan sepak bola saja yang hanya bermodalkan sebuah

bola kaki.

Salah satu alternatif menarik untuk memecahkan masalah-masalah diatas

adalah penggunaan pendekatan pembelajaran dan penggunaan media

pembelajaran yang bisa meningkatkan hasil belajar siswa.

Adapun pendekatan pembelajaran yang disarankan oleh peneliti yaitu

pendekatan sainstifik. Pendekatan Saintifik diatur dalam Permendikbud No. 65

Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

(17)

langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Dalam

proses pembelajaran menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik, ranah sikap mencangkup

transformasi substansi atau materi ajar agar anak didik “tahu mengapa”. Ranah

keterampilan mencangkup substansi atau materi ajar agar anak didik “tahu

bagaimana”. Sedangkan ranah pengetahuan mencangkup transformasi substansi

atau materi ajar anak didik “tahu apa”.

Keunggulan dalam pendekatan sainstifik yaitu siswa diharuskan aktif dan

kreatif. Tidak seperti kurikulum sebelumnya materi di kurikulum terbaru ini lebih

ke pemecahan masalah. Sehingga siswa lebih aktif untuk mencari informasi agar

tidak ketingalan materi pembelajaran. Keunggulan lainnya yaitu penilaian didapat

dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa tidak hanya diperoleh dari nilai ujianya

saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.

Media pembelajaran merupakan salah satu hal yang tidak bisa diabaikan

fungsinya dalam pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah

menangkap dan menelaah materi yang diberikan oleh guru. Disini peneliti

menggunakan pemanfaatan media modifikasi yaitu suatu media yang terbuat dari

suatu bahan yang ada di lingkungan sekitar kemudian dikreasikan menjadi media

pembelajaran. Modifikasi adalah salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para

guru dalam bentuk aktifitas belajar mengajar di sekolah sehingga membuat proses

pembelajaran tetap terlaksana dan berjalan dengan lancar dengan tujuan agar

materi yang aan diajarkan oleh guru tetap terlaksana dan bisa berjalan khususnya

(18)

sekolah maka akan menimbulkan kesulitan belajar dalam proses belajar mengajar

di sekolah, supaya pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan berjalan

dengan lancar guru harus dapat memodifikasi peralatan yang digunakan saat

memberikan pembelajaran kepada siswa supaya memudahkan siswa dalam

belajar. Misalnya ukuran, berat atau bentuk peralatan yang dipergunakan. Sesuai

dengan beberapa pendapat di atas dapatlah disimpulkan bahwa guru olahraga

harus memiliki kreatifitas di dalam dunia pendidikan. Tidak jarang jika dilihat

setiap sekolah banyak yang kekurangan alat dalam proses belajar mengajar

praktek. Hal ini menuntut kreatifitas guru olahraga untuk dapat memodifikasi

alat-alat olahraga untuk dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

Di dalam penelitian ini media yang dimodifikasi adalah dengan cara

merubah atau mengganti alat atau media raket yang sebenarnya dengan raket yang

terbuat dari kayu tripleks. Dengan modifikasi tersebut semua siswa diharapkan

dapat memahami materi dan dapat meningkatkan kemampuan Servis Backhand

dalam permainan bulutangkis mereka.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang Penerapan Pendekatan

Sainstifik dengan Pemanfaatkan Media Modifikasi pada Servis Backhand dalam

Permainan Bulutangkis pada siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat T.A

(19)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti dapat

mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain siswa kurang

memahami materi pembelajaran Bulutangkis khususnya Servis Backhand karena

pendekatan pembelajaran yang digunakan selama ini masih berpusat kepada guru

sehingga pembelajaran menjadi monoton. Fasilitas yang terdapat di sekolah

kurang mendukung proses pembelajaran Bulutangkis, dikarenakan jumlah

peralatan yang tidak sebanding dengan jumlah siswa sehingga hanya beberapa

siswa saja yang dapat mengikuti pembelajaran sehingga hasil yang didapat tidak

maksimal.

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu

adanya batasan masalah. Peneliti membatasi masalah penelitian ini mengenai

Peningkatkan hasil belajar Servis Backhand dalam Permainan Bulutangkis melalui

Pendekatan Sainstifik dengan Pemanfaatan Media Modifikasi pada siswa kelas X

SMA Swasta Persiapan Stabat Tahun Ajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Apakah melalui Pendekatan Sainstifik dengan pemanfataan media modifikasi

dapat meningkatkan hasil belajar Servis Backhand dalam permainan bulutangkis

(20)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan hasil belajar Servis

Backhand dalam permainan bulutangkis melalui pendekatan sainstifik dengan

pemanfaatan media modifikasi pada siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat

Tahun Ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Bagi guru penjas untuk memperkaya ilmu tentang pendekatan sainstifik

dengan pemanfaatan media modifikasi.

2. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih pendekatan yang sesuai

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi siswa, agar mudah mencapai tujuan pembelajaran yang diberikan oleh

guru.

4. Untuk memudahkan siswa dalam menerima materi yang diajarkan di sekolah.

5. Sebagai masukan bagi peneliti lain bila meneliti tentang pendekatan sainstifik

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Setelah dibahas di bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran

melalui pendekatan saintifik dengan pemanfaatan media modifikasi dapat

meningkatkan hasil belajar servis backhand pada siswa kelas X SMA Swasta

Persiapan Stabat Tahun Ajaran 2014/2015.

1. Pada data awal dari 32 orang siswa yang menjadi sampel dalam penelitian

ini, ternyata hanya 7 siswa (21,87%) yang tuntas dalam pembelajaran,

sedangkan selebihnya 25 siswa (78,12%) belum tuntas dalam pembelajaran.

Nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 53,35.

2. Pada siklus I dari 32 orang siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini,

ternyata hanya 21 siswa (65,62%) yang tuntas dalam pembelajaran,

sedangkan 11 siswa (34,37%) belum tuntas dalam pembelajaran. Nilai

rata-rata kelas yang diperoleh adalah 75,51.

3. Pada siklus II dari 32 orang siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini,

sudah mencapai 28 siswa ( 87,5%) yang memiliki ketuntasan belajar,

sedangkan selebihnya sebanyak 4 siswa (12,5%) belum tuntas dalam

(22)

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas , maka peneliti menyarankan sebagai

berikut:

1. Kepada guru pendidikan jasmani agar dapat menerapkan pendekatan

saintifik dengan pemanfaatan media modifikasi, agar siswa lebih aktif dalam

mencari informasi materi dan dapat mengatasi permasalahan minimnya

sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

2. Agar guru memberikan perhatian kepada para siswa supaya mereka bisa

merasakan manfaat dari pembelajaran penjas.

3. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba

melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan

penerapan pendekatan saintifik dengan pemanfaatan media modifikasi.

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan

menggunakan pendekatan saintifik dengan pemanfaatan media modifikasi

kiranya dapat mencoba dengan materi pelajaran yang lainnya.

5. Untuk penulis sendiri sebagi acuan dalam proses pengajaran nantinya

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Adang dan Yoyo. (2006), Prinsip-Prinsip Pengembangan Modifikasi Cabang

Olahraga, Depdiknas Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek

Penataran Guru SLTP Strata D-III

Adang, Suherman., (2000), Dasar-Dasar Penjaskes, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian

proyek Penataran Guru SLTP Strata D-III

Arikunto, S., Suharjono, Supriadi, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit

Bumi Aksara, Jakarta

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman

Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed, Medan.

Giri, Verianti., Bambang, Samsudar., (2007), Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan

Grice, Tony., (2007), Bulutangkis : Petunjuk Praktis untuk Pemula dan Lanjut,

Penerbit Grafindo Persada, Jakarta.

Hamalik, Oemar., (2008) , Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara,

Bandung.

KEMENDIKBUD., (2013), Konsep Pendekatan Sainstifik, Penerbit Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Kristyanto, Agus., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan

(24)

PB PBSI, (2006), Peraturan Bulutangkis, Penerbit CV Rineka Cipta,Jakarta

Permatasari., Nurjannah, (2014), Penerapan Pendekatan Sainstifik pada konsep

IPA dalam tema berbagai pekerjaan untuk meningkatkan kreativitas

berpikir siswa sekolah dasar, Penerbit Universitas Pendidikan Indonesia.

Rusli, Lutan, (2000), Strategi Belajar Mengajar Penjaskes, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah Bagian Proyek Penataran Guru Setara D-III.

Subardjah., (2000), Bulutangkis, Penerbit Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Penataran Guru

SLTP Setara D-III, Jakarta

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya,

Bandung.

Supandi., (1992), Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,

DEPDIKBUD, Jakarta

Syahri, Alhusin., (2007), Gemar Bermain Bulutangkis, Penerbit CV Setiaji,

Surakarta

Tohar, 1992, Olahraga Pilihan Bulutangkis, Penerbit Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Penataran Guru

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat perbedaan antara hasil belajar Bahasa dan Sastra Indonesia pada siswa kelas VIII E dan VIII F yang menggunakan model pembelajaran berbasis fortofolio dan metode ceramah

Anak jalanan (gelandangan) memiliki karakteristik sosial seperti warna kulit yang kusam, penampilan yang tidak rapih serta kotor, jumlah anak jalanan lebih banyak

CODEX Alimentarius Comission (CAC) (2005) dalam panduan penyimpanan dan transportasi lemak dan minyak pada skala besar ( bulk ) menyatakan bahwa terdapat tiga

Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah -Nya yang di limpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat mengadakan

The American Heart Association (AHA) uses 4 links in the “chain of survival” to illustrate the time-sensitive actions required for victims of SCA: (1) early recognition of the

[r]

[r]

Kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya