UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BACKHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI PENDEKATAN SAINSTIFIK
DENGAN PEMANFAATAN MEDIA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT
T.A 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
M. AIDIL HAMDI SATRIA NIM : 6101112060
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
M. AIDIL HAMDI SATRIA, NIM 6101112060. UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SERVIS BACKHAND DALAM PERMAINAN
BULUTANGKIS MELALUI PENDEKATAN SAINSTIFIK DENGAN
PEMANFAATAN MEDIA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT T.A 2014/2015.
PEMBIMBING : SURYADI DAMANIK
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar servis backhand dalam permainan bulutangkis melalui pendekatan sainstifik dengan pemanfaatan media modifikasi pada siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat T.A 2014/2015.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka digunakan nilai awal siswa yang diperoleh dari guru penjas, sebelum menerapkan pendekatan sainstifik dengan pemanfaatan media modifikasi, lalu dilakukan pembelajaran siklus I ( pertemuan 1) dan siklus II ( pertemuan 2) untuk mendapatkan hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan.
Setelah data terkumpul didapatkan hasil analisis: dari data awal siswa diperoleh 7 siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar (21,87%), sedangkan 25 siswa belum mencapai ketuntasan belajar (78,12%) dengan nilai rata-rata 53,35. Kemudian dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan pemanfaatan media modifikasi. Dari tes hasil belajar menggunakan pendekatan sainstifik dengan pemanfaatan media modifikasi di siklus I diperoleh hasil 21 siswa mencapai ketuntasan (65,62%), sedangkan 11 siswa belum mencapai ketuntasan (33,37%) dengan nilai rata-rata siswa 75,51, nilai ini sudah dikatakan tuntas yakni di atas KKM, namun belum mencapai ketuntasan secara klasikal. Maka peneliti kemudian melakukan kembali pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sainstifik dengan pemanfaatan media modifikasi. Dari hasil belajar pada siklus II diperoleh hasil 28 siswa mencapai ketuntasan (87,5%), dan 4 siswa yang tidak tuntas (12,5%) dengan nilai rata-rata siswa 80,46, dan sudah mencapai ketuntasan klasikal(85%)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand
dalam Permainan Bulutangkis Melalui Pendekatan Sainstififk dengan
Pemanfaatan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas X SMA Swasta Persiapan
Stabat T.A 2014/2015”, untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga,
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari skripsi ini masihlah jauh dari kata sempurna, namun
penulis juga akan belajar untuk lebih baik lagi pada kesempatan yang lain.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Bapak
Drs. Mesnan, M.Kes dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd sebagai Dekan dan
Wakil Dekan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes sebagai Ketua Jurusan PJKR dan Bapak
Afri Tantri, M.Pd sebagai sekretaris Jurusan PJKR di Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku Pembimbing Skripsi dan
Pembimbing Akademik yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan
bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat dan berharga dalam penulisan
skripsi ini.
5. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan perlengkapan di
lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Kepala Sekolah SMA Swasta Persiapan Stabat Erwin Fauzi, S.E dan
Bapak Edy Mustafa, S.Pd selaku guru Penjas yang telah memberikan
kesempatan dan waktu kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah
7. Bapak Ibu Pengelola Perpustakaan Fakultas dan Universitas.
8. Teristimewa untuk Abah Drs. Aulia Dharma dan Ibunda tercinta Mutiara
Fauziah Simatupang, yang telah membesarkan, membimbing dan membiayai
serta senantiasa mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan studi ini.
9. Teristimewa kepada kakak-kakak tersayang Delia Ulfa, S.Kep,Ners dan drg.
Laina Tushiva yang sangat mendukung dan senantiasa mengukir doa untuk
penulis.
10.Spesial juga kepada kekasih, Warmita Oktami, S.Pd, terima kasih untuk
masukan, dan motivasi yang tiada henti dan sangat berperan khusus pada
pembuatan skripsi ini.
11.Untuk wawan, ridho, khairul badri, dkk yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan penelitian penulis.
12.Serta untuk keluarga PJS B Reg 2010 yang ku saying, Aris Hadiana, S.Pd ,
Atikah Rahman, S.Pd, Rizki Ilham Azura, Khairul Badri, Albert F Sitompul,
Ahamad Septian Pratama, Ahmad Riady, Andy Boy Cassanova, Musaddam,
Putra Al Ghofari, M. Syaiful Ramadhan, M. Fadhel, Fahmir Ridho, M.
Arrasyid, Irawan, Cosmas, Abdullatif, Ridwan Harun, Muhammad
Parmonangan, Erwin (lelek), Mauludin M. noor. Makasih buat 4 tahun
kebersamaan kita.
13.Yang terakhir buat teman-teman PPL SMA Negeri 1 Selesai dan Masyarakat
Selesai, yaitu Mita, dian babaw, balqis dan aldy, monica dan james, andy boy,
cosmas, surya, iwa, kak ririn kak romi.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu yang turut serta
memberikan bantuan, dukungan, motivasi dan sambungan pemikiran selama
penulis mengikuti perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah yang diterima oleh Yang Maha
Kuasa. Selanjutnya tulisan ini di persembahkan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya, dan prestasi olahraga pada khususnya. Amin Ya
Rabbal Alamin
Medan, Maret 2015
Wassalam
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah 8
C. Batasan Masalah 8
1. Hakikat Pendidikan Jasmani 10
1.1 Tujuan Pendidikan Jasmani 11
1.2 Hasil Belajar Penjas 12
2. Hakikat Permainan Bulutangkis 13
2.1 Teknik Dalam Permainan Bulutangkis 14
2.2 Peralatan Dalam Permainan Bulutangkis 16
3. Hakikat Servis Backhand Dalam Permainan Bulutangkis 18
4. Hakikat Pendekatan Sainstifik 25
4.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Pendekatan Sainstifik 29
5. Hakikat Media Pembelajaran 34
B. Kerangka Konseptual 39
BAB III. METODE PENELITIAN 42
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 42
1. Lokasi Penelitian 42
2. Waktu Penelitian 42
B. Subjek Penelitian 42
C. Jenis dan Desain Penelitian 42
1. Jenis Penelitian 42
2. Desain Penelitian 43
D. Prosedur Penelitian 44
E. Instrumen Penelitian 47
F. Teknik Pengolahan Data 51
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54
A. Deskripsi Data Penelitian 54
1. Data Hasil Observasi Pembelajaran 54
2. Data Hasil Belajar Servis Backhand dalam Permainan
Bulutangkis 55
B. Hasil Penelitian 56
C. Pembahasan Hasil Penelitian 73
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 77
A. Kesimpulan 77
B. Saran 78
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Lembar Observasi Kegiatan Guru 46
Tabel 3.2. Lembar Observasi Kegiatan Siswa 47
Tabel 3.3. Penilaian Unjuk Kerja Siswa 48
Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Observasi servis backhand pada siswa 54
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Servis Backhand Bulutangkis 55
Tabel 4.3 Deskripsi Data Hasil Belajar Servis Backhand bulutangkis 56
Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Pos-Tes Siklus I 58
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Indikator Servis Backhand Siklus I 61
Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Ketuntasan Siklus I 63
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Indikator Servis Backhand Siklus II 71
Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Ketuntasan Siklus II 72
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Belajar Data Awal, Siklus I dan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Lapangan Bulutangkis 16
Gambar 2.2. Net dalam Bulutangkis 16
Gambar 2.3. Raket dalam Bulutangkis 17
Gambar 2.4. Kok Bulutangkis 17
Gambar 2.5. Servis yang Benar dan yang Salah 21
Gambar 2.6. Bentuk Servis Backhand 22
Gambar 2.7. Pegangan Backhand 23
Gambar 2.8. Gerak dasar servis backhand tanpa bola 24
Gambar 2.9. Gerak dasar servis backhand menggunakan bola 24
Gambar 2.10. Skema Proses Pembelajaran pada Pendekatan Sainstifik 26
Gambar 2.11. Langkah-Langkah pembelajaran pendekatan Sainstifik 29
Gambar 2.12. Pembuatan Raket Modifikasi 38
Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas 43
Gambar 4.1 Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Servis
Backhand Siklus I 63
Gambar 4.2 Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Servis
Backhand Siklus II 72
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Data Awal, Siklus I, dan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu
pendidikan hendaknya dikelola dengan semaksimal mungkin baik dari segi sarana
maupun prasarana. Berbagai upaya senantiasa dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan nasional. Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap
pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, membuat pendidikan
tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan melalui pola tradisional. Untuk
memacu perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK), perlu kiranya
dilakukan penyempurnaan proses belajar mengajar, diantaranya proses
pembelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PENJASORKES) memiliki
peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan
sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memberikan kesempatan pada siswa
untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani,
bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana.
Pembekalan pengalaman belajar melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan dengan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar,
kejujuran, kerjasama dan lain-lain). Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga
merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu
Sumber Daya Manusia (SDM). Karena itu, upaya pembinaan bagi masyarakat dan
peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga perlu terus dilakukan untuk
itu pembentukan sikap dan pembangkitan motifasi dan dilakukan pada setiap
jenjang pendidikan formal.
Pelaksanaannya bukan malalui pengajaran di dalam kelas yang bersifat
kajian teoritis semata, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual,
emosional dan sosial. Agar standart kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani
dapat terlaksana sesuai pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada
dalam kurikulum maka guru pendidikan jasmani harus mampu merancang
pembelajaran semaksimal mungkin. Pendidikan tidak mungkin terselenggara
dengan baik bilamana para tenaga kependidikan maupun para peserta didik tidak
didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan
belajar yang bersangkutan. Terlebih dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada
pokok bahasan bulutangkis. Bulutangkis merupakan olahraga yang cukup populer
sehingga di dalam kurikulum, bulutangkis merupakan materi yang tidak asing
bagi siswa ataupun guru.
Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh
masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya masyarakat yang ikut serta dalam setiap kegiatan olahraga
bulutangkis yang diselenggarakan, baik dalam bentuk pertandingan tingkat RT
Bulutangkis dapat dimainkan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan
dapat dilakukan di dalam ataupun di luar ruangan.
Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang mempunyai
karakteristik gerak dan teknik tersendiri. Untuk itu harus dipelajari dan dilatih
secara baik dan intensif untuk dapat menguasainya. Untuk lebih memudahkan
anak didik dapat melakukan dengan baik maka diperlukan cara, agar anak dapat
menguasai gerakan dasar dengan benar.
Dalam permainan bulutangkis terdapat beberapa teknik dasar yaitu :
1).Teknik memegang raket, 2).Teknik pukulan. Menurut Giri
Verianti(2009:25-27), pukulan (service) merupakan pukulan yang mengawali atau sajian bola
pertama sebagai permulaan permainan. Dalam teknik pukulan (service) terdapat
salah satu teknik pukulan yaitu Service Backhand. Pada umumnya, dalam materi
ini siswa sangat sulit menginterpretasikan stimulus yang diberikan guru. Karena
sisw belum sepenuhnya mengetahui dan menguasai materi mengenai servis
backhand ini.
Servis merupakan pukulan yang mengawali, atau sajian bola pertama
sebagai permulaan permainan. Servis merupakan pukulan yang sangat
menentukan dalam awal perolehan nilai, karena hanya pemain yang melakukan
servis yang dapat memperoleh angka. Servis yang baik akan dapat menyulitkan
lawan untuk dapat mengembalikan kok bila arah kok dapat melewati net dengan
setipis-tipisnya mungkin dari bibir net dan juga arah jatuh penempatan kok
Servis backhand memerlukan ketrampilan dan latihan ekstra agar kita
dapat menguasainya dengan baik. Secara umum, pada jenis servis ini arah dan
jatuhnya shuttlecock hendaknya sedekat mungkin dengan garis serang pemain
lawan, dan shuttlecock sedapat mungkin melayang relative dekat di atas jaring
(net). (Syahril Alhusin. 2007: 36)
Tinggi rendahnya hasil belajar servis backhand tergantung pada
pembelajaran yang dialami oleh siswa, juga tergantung pada guru dalam
penyampaiannya materi kepada siswa. Cara penyampaian materi dengan satu arah
akan membingungkan siswa karena siswa akan menjadi pasif tentang apa yang
dipelajarinya, materi abstrak tidak bermakna sehingga proses pembelajaran
cenderung membosankan. Hal ini menyebabkan siswa cenderung tidak
memahami dengan luas materi bulutangkis dan hanya sekedar tahu saja, sehingga
penguasaan servis backhand tidak tercapai dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMA Swasta Persiapan Stabat
bahwa pembelajaran yang dilakukan guru di kelas masih berpusat pada guru,
guru penjas dalam proses pembelajarannya menggunakan metode komando
sehingga tidak semua siswa akan mudah memahami dan mengerti tentang materi
pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Serta fasilitas di sekolah kurang
mendukung pembelajaran bulutangkis karenakan peralatan yang tersedia tidak
sesuai dengan jumlah siswa sehingga pembelajarannya kurang maksimal.
Sementara berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan bapak Edi
Mustofa pada tanggal 17 Oktober 2014, beliau mengatakan bahwa kemampuan
servis backhand masih terlalu rendah. Dimana masih banyak siswa yang belum
memahami teknik-teknik servis backhand. Terlihat bahwa tidak adanya upaya dari
guru untuk mengembangkan kemampuan belajar siswa.
Hal ini dikarenakan proses pembelajaran bulutangkis kurang ditekankan
pada siswa. Dalam arti siswa hanya sekedar tahu apa itu permainan bulutangkis,
tanpa ada penambahan faktor yang membuat siswa merasa ingin tahu lebih
mendalam tentang permainan bulutangkis. Kendala lainnya yaitu kurangnya
sarana dan prasarana di sekolah, dimana hanya tersedia sebuah net dan shuttlecock
serta lapangan, sehingga siswa diharuskan membawa raket masing-masing karena
raket yang tersedia di sekolah hanya sedikit, namun tidak semua siswa yang
mempunyai raket. Hal ini membuat guru pendidikan jasmani jarang memberikan
materi permainan bulutangkis khususnya servis backhand, karena minimnya
jumlah peralatan yang tersedia di sekolah, salah satunya raket yang jumlahnya
tidak sesuai dengan jumlah siswa untuk satu kelas, sehingga guru lebih sering
memberikan materi permainan sepak bola saja yang hanya bermodalkan sebuah
bola kaki.
Salah satu alternatif menarik untuk memecahkan masalah-masalah diatas
adalah penggunaan pendekatan pembelajaran dan penggunaan media
pembelajaran yang bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
Adapun pendekatan pembelajaran yang disarankan oleh peneliti yaitu
pendekatan sainstifik. Pendekatan Saintifik diatur dalam Permendikbud No. 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Dalam
proses pembelajaran menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik, ranah sikap mencangkup
transformasi substansi atau materi ajar agar anak didik “tahu mengapa”. Ranah
keterampilan mencangkup substansi atau materi ajar agar anak didik “tahu
bagaimana”. Sedangkan ranah pengetahuan mencangkup transformasi substansi
atau materi ajar anak didik “tahu apa”.
Keunggulan dalam pendekatan sainstifik yaitu siswa diharuskan aktif dan
kreatif. Tidak seperti kurikulum sebelumnya materi di kurikulum terbaru ini lebih
ke pemecahan masalah. Sehingga siswa lebih aktif untuk mencari informasi agar
tidak ketingalan materi pembelajaran. Keunggulan lainnya yaitu penilaian didapat
dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa tidak hanya diperoleh dari nilai ujianya
saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.
Media pembelajaran merupakan salah satu hal yang tidak bisa diabaikan
fungsinya dalam pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah
menangkap dan menelaah materi yang diberikan oleh guru. Disini peneliti
menggunakan pemanfaatan media modifikasi yaitu suatu media yang terbuat dari
suatu bahan yang ada di lingkungan sekitar kemudian dikreasikan menjadi media
pembelajaran. Modifikasi adalah salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para
guru dalam bentuk aktifitas belajar mengajar di sekolah sehingga membuat proses
pembelajaran tetap terlaksana dan berjalan dengan lancar dengan tujuan agar
materi yang aan diajarkan oleh guru tetap terlaksana dan bisa berjalan khususnya
sekolah maka akan menimbulkan kesulitan belajar dalam proses belajar mengajar
di sekolah, supaya pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan berjalan
dengan lancar guru harus dapat memodifikasi peralatan yang digunakan saat
memberikan pembelajaran kepada siswa supaya memudahkan siswa dalam
belajar. Misalnya ukuran, berat atau bentuk peralatan yang dipergunakan. Sesuai
dengan beberapa pendapat di atas dapatlah disimpulkan bahwa guru olahraga
harus memiliki kreatifitas di dalam dunia pendidikan. Tidak jarang jika dilihat
setiap sekolah banyak yang kekurangan alat dalam proses belajar mengajar
praktek. Hal ini menuntut kreatifitas guru olahraga untuk dapat memodifikasi
alat-alat olahraga untuk dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.
Di dalam penelitian ini media yang dimodifikasi adalah dengan cara
merubah atau mengganti alat atau media raket yang sebenarnya dengan raket yang
terbuat dari kayu tripleks. Dengan modifikasi tersebut semua siswa diharapkan
dapat memahami materi dan dapat meningkatkan kemampuan Servis Backhand
dalam permainan bulutangkis mereka.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang Penerapan Pendekatan
Sainstifik dengan Pemanfaatkan Media Modifikasi pada Servis Backhand dalam
Permainan Bulutangkis pada siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat T.A
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti dapat
mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain siswa kurang
memahami materi pembelajaran Bulutangkis khususnya Servis Backhand karena
pendekatan pembelajaran yang digunakan selama ini masih berpusat kepada guru
sehingga pembelajaran menjadi monoton. Fasilitas yang terdapat di sekolah
kurang mendukung proses pembelajaran Bulutangkis, dikarenakan jumlah
peralatan yang tidak sebanding dengan jumlah siswa sehingga hanya beberapa
siswa saja yang dapat mengikuti pembelajaran sehingga hasil yang didapat tidak
maksimal.
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu
adanya batasan masalah. Peneliti membatasi masalah penelitian ini mengenai
Peningkatkan hasil belajar Servis Backhand dalam Permainan Bulutangkis melalui
Pendekatan Sainstifik dengan Pemanfaatan Media Modifikasi pada siswa kelas X
SMA Swasta Persiapan Stabat Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Apakah melalui Pendekatan Sainstifik dengan pemanfataan media modifikasi
dapat meningkatkan hasil belajar Servis Backhand dalam permainan bulutangkis
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan hasil belajar Servis
Backhand dalam permainan bulutangkis melalui pendekatan sainstifik dengan
pemanfaatan media modifikasi pada siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat
Tahun Ajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Bagi guru penjas untuk memperkaya ilmu tentang pendekatan sainstifik
dengan pemanfaatan media modifikasi.
2. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih pendekatan yang sesuai
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa, agar mudah mencapai tujuan pembelajaran yang diberikan oleh
guru.
4. Untuk memudahkan siswa dalam menerima materi yang diajarkan di sekolah.
5. Sebagai masukan bagi peneliti lain bila meneliti tentang pendekatan sainstifik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Setelah dibahas di bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
melalui pendekatan saintifik dengan pemanfaatan media modifikasi dapat
meningkatkan hasil belajar servis backhand pada siswa kelas X SMA Swasta
Persiapan Stabat Tahun Ajaran 2014/2015.
1. Pada data awal dari 32 orang siswa yang menjadi sampel dalam penelitian
ini, ternyata hanya 7 siswa (21,87%) yang tuntas dalam pembelajaran,
sedangkan selebihnya 25 siswa (78,12%) belum tuntas dalam pembelajaran.
Nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 53,35.
2. Pada siklus I dari 32 orang siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini,
ternyata hanya 21 siswa (65,62%) yang tuntas dalam pembelajaran,
sedangkan 11 siswa (34,37%) belum tuntas dalam pembelajaran. Nilai
rata-rata kelas yang diperoleh adalah 75,51.
3. Pada siklus II dari 32 orang siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini,
sudah mencapai 28 siswa ( 87,5%) yang memiliki ketuntasan belajar,
sedangkan selebihnya sebanyak 4 siswa (12,5%) belum tuntas dalam
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas , maka peneliti menyarankan sebagai
berikut:
1. Kepada guru pendidikan jasmani agar dapat menerapkan pendekatan
saintifik dengan pemanfaatan media modifikasi, agar siswa lebih aktif dalam
mencari informasi materi dan dapat mengatasi permasalahan minimnya
sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
2. Agar guru memberikan perhatian kepada para siswa supaya mereka bisa
merasakan manfaat dari pembelajaran penjas.
3. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan
penerapan pendekatan saintifik dengan pemanfaatan media modifikasi.
4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan
menggunakan pendekatan saintifik dengan pemanfaatan media modifikasi
kiranya dapat mencoba dengan materi pelajaran yang lainnya.
5. Untuk penulis sendiri sebagi acuan dalam proses pengajaran nantinya
DAFTAR PUSTAKA
Adang dan Yoyo. (2006), Prinsip-Prinsip Pengembangan Modifikasi Cabang
Olahraga, Depdiknas Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek
Penataran Guru SLTP Strata D-III
Adang, Suherman., (2000), Dasar-Dasar Penjaskes, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian
proyek Penataran Guru SLTP Strata D-III
Arikunto, S., Suharjono, Supriadi, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman
Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed, Medan.
Giri, Verianti., Bambang, Samsudar., (2007), Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
Grice, Tony., (2007), Bulutangkis : Petunjuk Praktis untuk Pemula dan Lanjut,
Penerbit Grafindo Persada, Jakarta.
Hamalik, Oemar., (2008) , Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara,
Bandung.
KEMENDIKBUD., (2013), Konsep Pendekatan Sainstifik, Penerbit Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Kristyanto, Agus., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan
PB PBSI, (2006), Peraturan Bulutangkis, Penerbit CV Rineka Cipta,Jakarta
Permatasari., Nurjannah, (2014), Penerapan Pendekatan Sainstifik pada konsep
IPA dalam tema berbagai pekerjaan untuk meningkatkan kreativitas
berpikir siswa sekolah dasar, Penerbit Universitas Pendidikan Indonesia.
Rusli, Lutan, (2000), Strategi Belajar Mengajar Penjaskes, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Bagian Proyek Penataran Guru Setara D-III.
Subardjah., (2000), Bulutangkis, Penerbit Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Penataran Guru
SLTP Setara D-III, Jakarta
Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya,
Bandung.
Supandi., (1992), Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,
DEPDIKBUD, Jakarta
Syahri, Alhusin., (2007), Gemar Bermain Bulutangkis, Penerbit CV Setiaji,
Surakarta
Tohar, 1992, Olahraga Pilihan Bulutangkis, Penerbit Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Penataran Guru