PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY,
VISUAL, INTELEKTUAL) TERHADAP HASIL BELAJAR
SET SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA KELAS XI
SMA NEGERI 1 KISARAN KABUPATEN ASAHAN
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
M. FADLI DONGORAN NIM. 6103311144
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik dengan waktu
yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Penerapan model pembelajaran SAVI
(Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) terhadap hasil belajar set shoot bola basket
pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kisaran Kabupaten Asahan Tahun Ajaran
2014/2015”. Yang disusun untuk memenuhi syarat memperolah gelar sarjana
pendidikan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Dalam menulis skripsi ini penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta seluruh stafnya.
2. Bapak Drs Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED.
4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED.
5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd, selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED.
6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, selaku Ketua Jurusan PJKR FIK
UNIMED.
7. Bapak Ibrahim Sembiring,S.Pd,M.Or, selaku Dosen pembimbing Sikripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan nasehat selama
proses penyusunan skripsi ini berlangsung.
8. Kepada kedua orang tua tercinta H. Kance Dongoran dan H. Nuraisah Hsb,
Kakanda Wahyudi Dongoran, Nazli anisyah serta adik-adik tersayang saya
M. Idris dongoran, M. Siddiq Dongoran dan seluruh keluarga yang telah
memberikan dorongan, mengasuh, mendidik serta mendanai penulis hingga
dapat menghantarkan penulis menyelesaikan sikripsi ini sampai ke jenjang
9. Kepada Bapak Jumadi S.Pd,M.M selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Kisaran dan Usman AB S.Pd selaku Guru Penjas yang telah memberikan izin
dan kemudahan untuk melaksakan dan membantu penelitian.
10. Spesial buat Nurul Citra yang selalu mendampingi dan memberikan semangat
dari awal pembuatan hingga selesainya skripsi ini.
11. Serta buat sahabat-sahabat penulis khususnya Rizki Hamdani, Fadlin Syahputra,
Klisman Hutabarat, Awi pramana, Rahmat saragih, Ahmad Rinaldi, Ahmad
Tajudin dan untuk teman-teman kelas PJS-ext D yang memberi dukungan dan
motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi
isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh Karena itu penulis mengharapkan adanya
masukkan positif untuk memperbaiki skripsi ini selanjutnya. Akhir kata penulis ini
mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. pengembangan
ilmu pengetahuan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak .
Medan, September 2014 Penulis,
ABSTRAK
M. FADLI DONGORAN. NIM : 6103311144. Penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) terhadap hasil belajar set shoot bola basket pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kisaran Kabupaten Asahan Tahun Ajaran 2014/2015.
(Pembimbing : IBRAHIM SEMBIRING).
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar set shoot dalam permainan bola basket dengan penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) pada siswa XI SMA Negeri 1 Kisaran Kabupaten Asahan Tahun Ajaran 2014/2015. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI-IPA 4 dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang siswa yang akan diberikan tindakan berupa pengajaran melalui penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) terhadap hasil belajar set shoot dalam permainan bola basket.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti memberi tes awal untuk mengetahui letak kesulitan pada pelajaran Set shoot bola basket, kemudian dilakukan pembelajaran menggunakan penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dan diakhiri dengan pemberian tes siklus I dan tes siklus II dengan instrumen penelitian lembaran pengamatan tes hasil belajar Set shoot bola basket dengan menggunakan lembar portofolio.
DAFTAR ISI
2. Hakekat Belajar dan Pembelajaran ... 13
3. Pengertian Hasil Belajar ... 15
4. Hakekat Permainan Bola Basket ... 19
5. Hakekat Shooting (set shoot) ... 24
6. Hakekat Model Pembelajaran SAVI ... 28
1.2.Guru ... 49
1.3.Teman Sejawat dan Kolabor... 49
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 49
E. Prosedur Penelitian ... 51
a. Perencanaan ... . 51
b. Pelaksanaan ... 52
c. Pengamatan atau Observasi... 53
d. Analisis daan Refleksi ... 57
F. Personalia Penelitian ... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN SARAN... ... 60
A. Depkripsi Data Penelitian.. ... 60
B. Hasil Penelitian.. ... 61
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Format PortofolioPenilain Proses Hasil Belajar shooting set shoot ... 55
2. KKM Penjaskes SMA ... 57
3. Pembagian Tugas Tim Penelitian Tindakan Kelas (PTK).. ... 59
4. Deskripsi Data Hasil BelajarSet shoot Bola Basket ... 60
5. Hasil Tes Awal Set Shoot bola basket ... 62
6. Hasil Test I (Siklus I ... 66
7. Hasil Test II (Siklus II ... 69
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. RPP SIKLUS I ... 78
2. RPP SIKLUS II.. ... 85
3. Format PortofolioPenilain Proses HasilBelajar set shoot ... 92
4. Data Hasil Belajar set shoot Bola Basket Pada Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Kisaran (Tes Awal)... ... 99
5. Data Hasil Belajar set shoot Bola Basket Pada Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Kisaran (SiklusI)... ... . 98
6. Paparan Perbandingan Hasil Belajar Untuk TesAwal Dan Siklus I ... ... 100
7. Data Hasil Belajar set shoot Bola Basket Pada Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Kisaran (Tes Siklus II) ... 102
8. Perbandingan Hasil Belajar Untuk TesSiklus I dan Siklus I… ... 104
9. Keterangan Siswa Yang Tidak Tuntas Pada Siklus I... ... 106
10. Keterangan Siswa Yang Tidak Tuntas Siklus II... ... 109
11. Lembar Observasi Siklus I... 110
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
mengintensifkan penyelengaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan
manusia yang belangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan
kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara
sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar melalui proses
pembelajaran pendidikan jasmani dengan mengajarkan berbagai keterampilan
gerak dasar, teknik dan strategi permainan olahraga, internalisasi nilai-nilai
sportivitas, kejujuran, kerjasama dan lain-lain.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran
pendidikan jasmani dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti yang
mengikuti keberhasilan tersebut. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari tingkat
pemahaman, penguasaan materi dan hasil belajar siswa. Semangkin tinggi
pemahaman, penguasaan materi dan hasil belajar maka semangkin tinggi pula
tingkat keberhasilan pembelajaran.
Permainan bola basket dimainkan di lapangan dengan ukuran 15 x 28
meter dengan permukaan yang keras. Untuk mencapai prestasi dalam permainan
basket yang menjadi dasar utamanya seperti yang diutarakan oleh jhon oliver
(shooting), teknik mengiring bola (driblling), teknik gerakan berporos (pivot),
teknik merayah (rebound).
Tembakan (shooting) adalah suatu gerakan melempar atau menembak bola
ke arah ring yang tujuanya untuk mencari nilai atau point sebanyak mungkin.
Dalam shooting ini pemain harus memasukan bola ke dalam jaring basket. Dalam
pelaksanaan pembelajaran disekolah yang di utamkan bukanlah hasil point yang
di dapat, tetapi yang paling di utamakan adalah proses hasil belajar shooting,
siswa harus mengetahui teknik-teknik dasar shooting, misalnya sikap berdiri
(awalan), tangan saat melakukan lemparan, teknik dasar melakukan lemparan.
Guru merupakan pelaksana pembelajaran pendidikan jasmani harus bisa
menciptakan kondisi belajar yang dapat merangsang siswa agar belajar efektif.
Guru pendidikan jasmani secara sadar akan melaksanakan pembelajaran
pendidikan jasmani secara sadar akan melaksanakan pembelajaran pendidikan
jasmani sesuai dengan kurikulum dan harus mengetahui tujuan yang akan dicapai,
maka guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang efektif dan variasi
serta menyenangkan.
Pada kenyataanya masih ditemukan permaslahan berupa rendahnya
efektifitas belajar mengajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Hal ini
berkaitan dengan masih ditemukanya keragaman masalah dalam pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, seperti : 1) kurangnya keaktifan siswa
dalam mengikuti pembelajaran. 2) kegiaatan belajar mengajar yang tampak
mengikuti pelajaran. 4) siswa jarang bertanya materi pelajaran ketika guru
memberi kesempatan jika ada hal-hal yang tidak dipahami.
SMA Negeri 1 Kisaran yang beralamat dijalan Madong lubis No 5 Prov.
Sumatera Utara Kabupaten Asahan, yang memiliki sarana dan prasarana yang
sangat baik memiliki 1 lapangan basket dan 8 bola basket, namun fasilitas tersebut
tidak didukung dengan hasil belajar siswa yang kurang baik.
Berdasarkan hasil observasi penelitian mengenai proses hasil belajar siswa
dalam shooting (set shoot) pada siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 kisaran
kabupaten asahan ternyata masih banyak siswa yang memperoleh nilai rendah.
Dari 33 orang siswa kelas XII IPA 4 ternyata sebagian besar (25 orang) memiliki
nilai di bawah KKM (tidak tuntas) dan 8 orang siswa yang memiliki nilai diatas
KKM (tuntas). Dengan demikian presentase ketuntasan hasil belajar set shoot
siswa hanya 24,24 %dan presentase 75,75 % siswa yang tidak tuntas. KKM
adalah kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai oleh setiap siswa. Dalam
pelajaran pendidikan jasmani yaitu 75. Para siswa SMA Negeri 1 kisaran masih
sangat banyak mengalami kegagalan. Set shoot para siswa masih sangat tidak
baik.
Setelah mengamati shoting (set shoot) para siswa kelas XI IPA 4 SMA
Negeri 1 kisaran siswa masih kurang menguasai tahapan pembelajaran set shoot
sehingga siswa cepat bosan dan merasa tidak mampu untuk mengikuti pelajaran
dimana para siswa melakukan tembakan, bola selalu mengarah kekiri/kanan dari
target atau tidak tepat ke arah ring, tembakan para siswa terlalu pendek atau tidak
lanjut lagi tentang teknik dasar set shoot agar siswa lebih mengerti dengan baik.
Hal ini disebabkan karena siswa terlihat tidak dilibatkan secara aktif dalam
melakukan materi yang diajarkan. guru pendidikan jasmani selama hanya berpaku
kepada metode mengajar komando ini dalam menyampaikan materi pelajaran
shooting (set shoot). Hal inilah yang menyebabkan proses pembelajaran shooting
(set shoot) menjadi monoton, Guru terkesan lebih banyak berperan dalam
pembelajaran sedangkan siswa lebih banyak mendengarkan dan meniru gerakan
yang diperankan oleh guru pendidikan jasmani. Situasi seperti ini kurang
mendukung atas kemampuan siswa terutama dalam memahami suatu materi
pembelajaran shooting (set shoot). Pembelajaran dengan metode komando
menyebabkan siswa tidak dapat mengembangkan kemampuanya berkreasi dalam
imajinasi dan daya fikirnya.
Jadi untuk mengatasi hal ini diperlukan model pembelajaran yang sesuai
pada pembelajaran shooting, salah satnya yaitu dengan penerapan model
pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, dan Intelektual). Yang
dimaksud dengan ”Somatic” berasal dari bahasa Yunani yaitu tubuh – soma. Jika
dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan belajar dengan bergerak dan
berbuat. Sehingga pembelajaran somatic adalah pembelajaran yang memanfaatkan
dan melibatkan tubuh (indera peraba, kinestetik, melibatkan fisik dan
menggerakkan tubuh sewaktu kegiatan pembelajaran berlangsung) . “auditory”
adalah Belajar dengan berbicara dan mendengar. Pikiran kita lebih kuat daripada
yang kita sadari, telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan informasi
beberapa area penting di otak kita menjadi aktif. “Visual” adalah Belajar dengan
mengamati dan menggambarkan. Dalam otak kita terdapat lebih banyak perangkat
untuk memproses informasi visual dari pada semua indera yang lain. Setiap siswa
yang menggunakan visualnya lebih mudah belajar jika dapat melihat apa yang
sedang dibicarakan seorang penceramah atau sebuah buku atau program
komputer. “Intelektual” Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung.
Tindakan pembelajar yang melakukan sesuatu dengan pikiran mereka secara
internal ketika menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman
dan menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut.
Hal ini diperkuat dengan makna intelektual adalah bagian diri yang merenung,
mencipta, dan memecahkan masalah. Karakteristik dalam model pembelajaran
SAVI sudah mewakili semua aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, karena
siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan semata melainkan ia dapat
benar-benar memahami secara langsung apa yang ia pelajari. Disini juga sangat berperan
dalam penerapannya. Guru dituntut untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam
memfasilitasi siswa dengan ragam alat peraga yang menarik dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar.
Dengan melalui model pembelajaran yang inovatif seperti model
pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual). Diharapkan dapat
berpengaruh terhadap kemampuan siswa melakukan dan menguasai gerakan
shooting set shoot dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil uraian di atas peneliti
Berdasarkan itu penulis tertarik mengadakan penelitian untuk melihat ke
efektifan dari pembelajaran tersebut dan diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar set shoot bola basket. Maka hasil uraian di atas peneliti tertarik menjadikan
satu judul penelitian yaitu : “ Penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intelektual) terhadap hasil belajar set shoot bola basket
pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kisaran Kabupaten Asahan Tahun Ajaran 2014/2015.
B. Identifikasih masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka peneliti dapat
mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain :
1. Siswa kurang belajar dalam berfikir kreatif sehingga aktifitas siswa masih
rendah.
2. Siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
3. Pengetahuan dasar siswa rendah dalam mempelajari keterampilan set shoot
bola basket.
4. Siswa banyak memperoleh hasil belajar rendah dibawah KKM.
5. Model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Pembatasan masalah
Maka yang menjadi pokok masalah pada penelitian ini adalah melihat
Intelektual ) terhadap hasil belajar set shoot bola basket pada siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Kisaran Kabupaten Asahan Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Rumusan masalah
Berdasakan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
maka, pemasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai
berikut :“Bagaimana hasil belajar set shoot bola basket terhadap penerapan model
pembelajaran SAVI ( Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) pada siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Kisaran Kabupaten Asahan Tahun Ajaran 2014/2015.
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang disampaikan diatas, tujuan penelitian
adalah : “Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar set shoot
bola basket yang didapat siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kisaran Kabupaten
Asahan Tahun Ajaran 2014/2015 dengan penerapan model pembelajaran SAVI (
Somatic, Auditory, Visual, Intelektual).
F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai masukan dan informasi bagi guru pendidikan jasmani dalam
memilih model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan hasil
2. Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Para
guru pendidikan jasmani di SMA Negeri 1 Kisaran kabupaten Asahan
untuk lebih mengetahui hasil belajar set shoot dengan model pembelajaran
SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) pada siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Kisaran Kabupaten Asahan Tahun Ajaran 2014/2015.
3. Diharapkan siswa dapat melakukan set shoot boa basket dengan
mengunakan teknik yang benar sehingga hasil yang dicapai dapat lebih
baik.
4. Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat menyenangi pelajaran bola
basket, khususnya set shoot.
5. Bagi pihak sekolah agar dapat menerapkan pembelajaran set shoot lebih
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa Penerapan model
pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dapat meningkatkan
hasil belajar set shoot bola basket pada siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1
Kisaran Kabupaten Asahan Tahun Ajaran 2014/2015. Persentase ketuntasan
belajar siswa pada tes awal adalah 24,24% (Tidak Tuntas), pada tes siklus I
meningkat menjadi 60,61% (Tidak Tuntas), dan pada pelaksanaan tes siklus II
persentase ketuntasan belajar siswa telah mencapai 87,88% (Tuntas).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan :
1. Agar guru pendidikan jasmani lebih meningkatkan kualitas pengajaran set
shoot bola basket melalui penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intelektual).
2. Agar para guru pendidikan jasmani dapat berinovasi dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani disekolah untuk mengatasi segala hal-hal
3. Kepada teman-teman FIK UNIMED dan juga para pembaca agar dapat
mencoba melakukan penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran
dalam pendidikan jasmani.
4. Untuk peneliti sendiri sebagai acuan dalam proses pengajaran nanti setelah
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Nuril (2000) Permainan Bola Basket. Era Intermeda
Arikunto (2006) Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Bandung
Dimyanti dan Mudjiono (2006) Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rieka Cipta. Jakarta
Ibrahim Sembiring (2011) Diktat Bola Basket Universitas Negeri Medan
Kristanto, Agus (2010) Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta
Lutan, Rusli (2000) Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral PendidikanTinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan. Jakarta
Meier, Dave (2002) The Accelerated Learning Hand Book. Alih Bahasa Diahmani Astuti, Penerbit Kaifa. Bandung
Muhajir (2006) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA. Erlangga. Jakarta
Oliver Jon (2007) Dasar-dasar Bola Basket. Pakar Raja
Prusak Keven (2007) Permainan Bola Basket. Citra Aji Parama. Solo
Slameto (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rieka Cipta.