PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR DAUN BANGUNBANGUN (Coleus amboinicus Lour) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN TERHADAP IMUNITAS
HUMORAL, BERAT LIMPA DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Linn) DENGAN PAPARAN
ANTIGEN BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Oleh:
Hertiana Manurung NIM 4102220005 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour ) Sebagai Imunostimulan Terhadap Imunitas Humoral, Berat Limpa
Dan Berat Badan Tikus Putih ( Rattus norvegicus Linn) Dengan Paparan Antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Hertiana Manurung (4102220005)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour ) terhadap titer antibodi, berat limpa dan berat badan pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn) dengan paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin). Penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap. 24 ekor tikus putih jantan berumur 2 bulan dengan berat badan antara 150 – 230 g. digunakan dalam penelitian ini. Tikus dibagi ke dalam 6 kelompok yaitu kelompok kontrol diberi dengan aquadest (A0), 19 g/kg BB EAB+ BCG (A1), 31.5 g
/kg BB EAB+ BCG (A2), 19 g/kg BB EAB (A3), 31.5 g /kg BB EAB (A4) dan
aquadest + BCG (A5). EAB secara oral setiap hari selama 30 hari, sedangkan
BCG secara intramuscular sebanyak 0,1 ml pada hari ke-14 dan hari ke-21 perlakuan. Pada hari ke 31 darah tikus diambil dengan cara dekapitasi leher dan serum dipisahkan untuk analisis titer antibodi secara hemaglutinasi. untuk memperoleh organ limpa, tikus dibedah, limpa diangkat, dipisahkan lalu diletakkan diatas kertas tissu, kemudian ditimbang menggunakan timbangan analitik. Data berat badan diperoleh dari penimbangan hari 31. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis dengan ANAVA dan dilanjut dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air daun bangunbangun meningkatkan titer antibodi dengan sangat signifikan, sedangkan berat limpa dan berat badan tidak berbeda nyata dengan kontrol.
iv
The Effect of Aqueus Extract of Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) Leaf As Immunostimulant On Humoral Immunity, Spleen And Body
Weight to the Rats (Rattus norvegicus Linn.) Exposured BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Hertiana Manurung (4102220005)
ABSTRACT
The present study was diesigned to evaluated the effect extract of leaves bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) to the antibody titer, weight of spleen and white rats body (Rattus norvegicus Linn) through antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin). This experimental study was using a completely randomized design. 24 white male rats were 2 months years old with weight between 150-230 g, were used in this study. Rats were divided into 6 groups: control group fed with distilled water (A0), 19 g / kg EAB + BCG (A1), 31.5 g / kg BW EAB + BCG (A2), 19 g / kg EAB (A3), 31.5 g / kg EAB (A4) and distilled water + BCG (A5).EAB orally was given every day for 30 days, while BCG intramuscularly 0.1 ml on 14th day and 21st day of treatment. On the 31st day, rat blood collected by neck decapitation and the serum separated for analyzing antibody titers in hemagglutination. In getting the spleen, rat was dissected, the spleen was removed, separated and placed on tissue paper, then measuring using analytical balance. Weight data obtained from measuring on the 31st day. Data that was obtained was tabulated and analyzed by ANOVA and continued with LSD. The results study showed that extract of leaves bangun-bangun increased the antibody significantly, while the weight of spleen and body was not significantly different from the control.
DAFTAR ISI
2.1. Deskripsi Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) 7
2.1.1. Komposisi Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) 8
2.1.2. Manfaat Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) 9
2.1.3. Manfaat Bangunbangun sebagai Antioksidan dan Immunostimulan 12
2.2. Tikus Putih (Rattus norvegicus Linn.) 15
2.2.1. Morfologi tikus putih 15
2.2.2. Pemeliharaan Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) 17
2.2.4. Penggunaan Tikus Putih Dalam Penelitan 19
2.2.3. Fisiologi antibodi Tikus putih 18
2.3. Imunitas Humoral 20
2.4. Imunoglobulin 24
2.4.1. Klasifikasi Imunoglobulin 25
2.4.2. Sintesis Imunoglobulin 31
2.4.3. Immunostimulan 32
2.5.1. Mekanisme Kerja Imunostimulan 34
2.5.2. Zat- Zat Yang berfungsi sebagai Imunostimulan 34
2.5.2.1.Beberapa Contoh Tumbuhan Obat Yang Berfungsi Sebagai 35
2.6. Limpa 37
2.6.1. Fungsi Limpa 38
2.6.2. Anatomi, Histologi, dan Patologi Limpa 39
2.7. Antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin) 42
2.8. Hipotesis Penelitian 42
2.8.1. Hipotesis Penelitian 42
viii
3.4.4. Pembuatan ekstrak air daun bangunbangun dan penetuan dosis 47
3.4.5. Produksi antibodi 48
4.1.1. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) terhadap titer antibodi pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn.) yang diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin). 57 4.1.2. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour)
terhadap berat limpa pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn) yang diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin) 60 4.1.3. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour)
terhadap berat badan pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn)
yang diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin). 63
4.2. Pembahasan 65
4.2.1. Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun Bangunbangun (EAB)
Terhadap Titer Antibodi Humor 65
4.2.2. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Bangunbangun terhadap
Perubahan Berat Limpa Tikus Putih 69
4.2.3. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Bangunbangun terhadap Berat
Badan Tikus Putih 71
BAB V. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan 73
5.2. Saran 73
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tanaman Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) 7
Gambar 2.2. Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) 16
Gambar 2.3. Mekanisme secara umum sistem imun 22
Gambar 2.4. Imunoglobulin G (IgG) 25
Gambar 2.5. Imunogloblin A (IgA) 27
Gambar 2.6. Imunoglobulin M (IgM) 28
Gambar 2.7. Imunoglobulin D (IgD) 29
Gambar 2.8. Imunoglobulin E (IgE) 30
Gambar. 2.9. Pengaktif dari Limfosit T Penolong 31
Gambar 2.10. Limpa 40
Gambar 3.1. Uji Hemaglutinasi (HA Test) serum tikus putih. Gambar A menunjukkan terjadinya aglunitasi, sedangkan gambar B menunjukkan tidak terjadi aglutinasi 50
Gambar 4.1. Nilai rata-rata titer antibodi pada tikus putih yang diberi Perlakuan 59
Gambar 4.2. Berat Limpa Tikus Putih 61
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Anava Untuk titer antibodi Tikus Putih
(Rattus norvegicus L) 81
Lampiran 2. Perhitungan Anava Untuk berat limpa Tikus Putih (Rattus norvegicus L) 84
Lampiran 3. Perhitungan Anava Untuk berat badan Tikus Putih (Rattus norvegicus L) 87
Lampiran 4. Skema pembuatan Ekstrak Air Daun Bangunbangun 91
Lampiran 5. Dokumentasi 92
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Semakin berkembangnya teknologi di segala bidang merupakan salah satu
usaha untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Diantara sekian banyaknya
kemajuan teknologi tersebut, salah satunya adalah kemajuan dibidang farmasi
yang dapat dilihat dengan banyaknya jenis pengobatan dan penelitian yang
dilakukan guna menyembuhkan penyakit yang sedang marak saat ini. Hal ini
berdampak positif pada perkembangan pengobatan tradisional, yang dapat
dilakukan penelitian secara modern.
Saat ini penggunaan obat-obat tradisional semakin dikembangkan
ditengah-tengah masyarakat. Hal tersebut dilakukan karena semakin banyak
orang-orang menyadari efek samping dari penggunaan obat-obat kimia yang
sangat berbahaya bagi kesehatan. Penggunaan obat tradisional tersebut, selain
untuk pengobatan, juga digunakan dalam hal pencegahan terhadap beberapa
penyakit bahkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau mempengaruhi
respon tubuh (Atmaja,2008).
Imunomodulator adalah substansi yang mempengaruhi sistem imun
(Małaczewska, dkk 2010 ). Berdasarkan cara kerjanya Imunomodulator dibedakan
menjadi imunostimulant dan imunosupresant. Imunomodulator yang baik berasal
dari bahan alam maupun sintetik. Imunostimulan alami misalnya komponen
bakteri dan substansi yang diisolasi dari jamur atau tumbuhan (Małaczewska,dkk.
2010).
Indonesia memiliki banyak jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagi
obat-obatan, salah satu diantaranya adalah bangun-bangun (Coleus amboinicus
L). Daun bangun-bangun sebagai salah satu etnobotani Indonesia yang secara
turun temurun dimanfaatkan masyarakat Sumatera Utara sebagai menu sayuran
sehari-hari terutama disajikan untuk ibu-ibu yang baru melahirkan yang terbukti
meningkatkan volume Air Susu Ibu (ASI), berat badan bayi, dan komposisi zat
2
daun ini dapat digunakan sebagai obat asthma dan bronkitis (Jain dan Lata, 1996),
penyembuhan luka, jamu penurun panas, atau langsung dikunyah untuk obat
sariawan (Heyne 1987 dalam Santosa 2004). Di kepulauan Cina, jus daun
bangunbangun dibuat obat batuk untuk anak-anak (Anonim 1989 dalam Santosa
2004).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Santosa dan Hertiani (2005),
ditemukan bahwa dalam daun bangunbangun terkandung minyak atsiri 0,043%
(pada daun segar) atau 0,2% (pada daun kering). Minyak atsiri ini selain berdaya
antiseptika ternyata juga mempunyai aktivitas tinggi melawan infeksi cacing.
Selanjutnya dijelaskan juga didalam daun bangunbangun terdapat vitamin C,
vitamin B1, vitamin B12, vitamin E, beta karotin, niasin, karvakrol, kalsium,
asam-asam lemak, asam oksalat, dan serat. Senyawa-senyawa tersebut berpotensi
terhadap macam-macam aktivitas biologik, misalnya antioksidan, diuretik,
analgesik, mencegah kanker, anti tumor, antivertigo, imunostimulan, anti radang,
antifertilitas, hipokolesterolemik, hipotensif, dan lain-lain (Santosa dan Hertiani
2005). Kandungan senyawa lain pada daun bangun-bangun adalah flavonol yang
dapat menghambat perdarahan, dan saponin yang bekerja sebagai antimikroba.
Sebagai salah satu sumber tanaman obat di Indonesia maka manfaat daun
Bangun-bangun perlu digali dan dikembangkan terus-menerus. Pengembangan
obat tradisional dikatakan rasional apabila dilakukan melalui tahap-tahap
sistematis, yakni ditemukan bahan alami yang terbukti secara ilmiah memberi
manfaat dalam pengobatan atau pencegahan penyakit, dan tidak menyebabkan
efek samping serius dalam arti aman dikonsumsi manusia, dan biasanya sebelum
diberikan kepada manusia terlebih dahulu dilakukan pada hewan percobaan
(Santosa 2004).
Salah satu manfaat daun bangun-bangun adalah sebagai imunostimulan.
Hal tersebut dilaporkan oleh Santosa dan Hertiani (2005) dalampenelitiannya
tentang efek ekstrak air daun bangun-bangun pada aktivitas fagositosis netrofil
tikus putih (Rattus norvegicus). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
ekstrak daun bangun-bangun mampu meningkatkan pertahanan tubuh dengan cara
sistem pertahanan tubuh yang berfungsi utama dalam fagositosis segala macam
benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Dalam penelitian tersebut, sebagai
benda asing digunakan bakteri Staphylococcus aureus. Dengan meningkatnya
sifat fagositik netrofil diduga jumlah leukosit secara keseluruhan akan meningkat,
bahkan titer antibodi akan meningkat sebagai respon tubuh terhadap antigen yang
ada. Ini menunjukkan bahwa di dalam daun bangunbangun terdapat senyawa yang
berperan sebagai imunostimulan, dan senyawa tersebut adalah saponin dan
flavonoid (Santosa 2005). Negi and Bath (2012) juga menjelaskan kandungan zat
bio aktif yang diduga berperan sebagai immunostimulan adalah flavonoid, steroid,
dan polifenol. Flavonoid bersifat antioksidan dan mencegah oksidasi lipoprotein
densitas rendah (LDL) dan menurunkan risiko terhadap atherosclerosis.
Antioksidan alami seperti yang terdapat pada tumbuhan dapat meningkatkan
kapasitas antioksidan plasma dan menurunkan risiko terhadap penyakit tertentu
seperti kanker, penyakit jantung dan stroke. Antioksidan yang terkandung pada
bangunbangun dapat menstimulasi imunitas seluler dan membantu mencegah
komponen sellular terhadap kerusakan oksidatif . Berbagai vitamin yang
terkandung di dalam bangun-bangun seperti vitamin C, B12, dan beta karoten
dapat berfungsi dalam meningkatkan imunitas di dalam tubuh.
Penelitian tentang kajian histopatologi efek imunomodulator dari daun
Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) pada organ sistem limforetikular mencit
(Mus musculus) pada masa laktasi telah dilakukan oleh Sari (2008). Peneliti
tersebut melaporkan bahwa pemberian daun bangun-bangun dapat menimbulkan
efek imunostimulan sehingga organ limfoid menjadi reaktif untuk melepas sel
leukosit keperedaran darah perifer. Dijelaskan juga bahwa pemberian daun
bangun-bangun kering memiliki efek imunostimulan yang lebih tinggi
dibandingkan dalam bentuk sop.
Untuk menguji efek imunostimulan daun bangunbangun maka diperlukan
organ limforetikuler sebagai parameter pengamatan. Organ limporetikuler sendiri
memiliki fungsi menjalankan sistem imunitas didalam tubuh. Karena banyaknya
sel fagositik dan kontak sel-sel ini yang erat dengan darah, limpa menjadi
4
darah. Organ ini juga menjadi tempat penghancuran eritrosit tua. Sebagaimana
halnya organ limfoid lain, limpa adalah tempat produksi bagi limfosit aktif, yang
masuk kedalam darah. Limpa segera bereaksi terhadap antigen yang terbawa
darah dan menjadi suatu organ imunologis darah penting serta pembentukan
antibodi (Ginting 2013).
Respon imun humoral berperan dalam pertahanan mikroba ekstraseluler,
yang diperantarai antibodi atau imunoglubulin. (Sasmito, dkk 2006).
Imunoglobulin adalah golongan protein yang terdiri dari antibodi-antibodi. Titer
antibodi adalah salah satu parameter yang diukur untuk melihat respon imun
humoral pada hewan. Pengukuran imunoglobulin dilakukan dengan uji HA.
Selain itu berat badan perlu juga diukur sebagai parameter. Menurut Situmorang
(2013), menyatakan bahwa pemberian ekstrak etanol daun bangunbangun tidak
berpengaruh nyata terhadap berat badan maka perlu diamati dengan pemberian
ekstrak air daun bangunbangun.
Dalam penelitian ini daun bangunbangun diberikan dalam bentuk ekstrak
air. Sementara itu antigen yang digunakan dalam penelitian ini adalah BCG
(Bacillus Calmette Guerin), tikus putih akan diinduksi dengan BCG untuk melihat
pengaruh ekstark air daun bangunbangun dalam melawan antigen. Dalam hal
iniBCG berfungsi untuk menstimulasi produksi antibodi. Dari paparan diatas
maka dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun
Bangunbangun (Coleus amboinicus L) Sebagai Imunostimulan Terhadap
Imunitas Humoral, Berat Limpa Dan Berat Badan Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Dengan Paparan Antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin)”.
1.2.Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah pengaruh pemberian ekstrak air
daun bangunbangun (Coleus amboinicus l) terhadap respon imun humoral tikus
putih dengan pengukuran titer antibodi. Selain itu juga dikaji pengaruh pemberian
ekstrak air daun bangunbangun terhadap organ limforetikuler yaitu berat limpa.
Berat badan tikus juga diukur sebagai parameter. Antigen yang diberikan adalah
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus l)
terhadap titer antibodi pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi
paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin)
2. Bagaimana pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus l)
terhadap berat limpa pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi
paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin)
3. Bagaimana pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus l)
terhadap berat badan pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi
paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin)
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour)
terhadap titer antibodi pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn.) yang
diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin).
2. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour)
terhadap berat limpa pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn.) yang
diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin).
3. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour)
terhadap berat badan pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn.) yang
diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin).
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagi berikut :
1. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh ekstrak air daun bangunbangun
(Coleus amboinicsus Lour) terhadap titer antibodi ,berat limpa, dan berat
6
2. Meningkatkan penggunaan tumbuhan di masyarakat sehingga
bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) ini dapat dibudidayakan karena
memiliki manfaat yang banyak.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk penelitian yang lebih lanjut
berkaitan dengan tumbuhan bangunbangun (Coleus amboinicus Lour).
1.6. Definisi Operasional
1. Bangunbangun (Coleus amboinicus L) adalah daun yang digunakan untuk
membuat larutan ekstrak air yang diberikan kepada kelompok perlakuan
tikus putih jantan strain wistar yang diberi melalui sonde lambung dengan
dosis 19 g/kg dan 31.5 g /kg BB.
2. Imunostimulan adalah bahan (obat dan nutrisi) yang dapat meningkatkan
sistem imun dengan menginduksi atau meningkatkan aktivitas dari
komponen-komponennya.
3. Respon imunitas humoral adalah sistem mekanisme pada organisme yang
melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar diukur melalui analisis
titer antibodi berdasarkan uji hemaglutinasi.
4. Titer antibodi adalah tes laboratorium yang mengukur keberadaan dan
jumlah antibodi dalam darah.
5. Hemaglutinasi merupakan cara untuk menemukan antibodi atas dasar
aglutinasi sel darah merah.
6. Berat badan yang diamati adalah berat badan dihari terakhir atau hari
ke-30. Berat badan diukur dengan timbangan tanika
7. Berat limpa dilakukan Pemanenan organ sistem imun tikus yang dilakukan
pada hari ke-30 perlakuan dilakukan pembedahan tikus untuk pengambilan
sampel limporetikuler, dilakukan dengan mengambil organ limpa tikus
pada 6 perlakuan. Organ limpa yang sudah didapatkan kemudian
ditimbang dengan menggunakan timbangan Tanika untuk memperoleh
berat limpa.
8. BCG adalah antigen dari kuman Bacillus Calmette Guerin yang telah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta data yang diperoleh
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemberian ekstrak air daun Bangunbangun dengan penambahan
antigen BCG memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap titer
antibodi tikus putih.
2. Pemberian ekstrak air daun Bangunbangun dengan penambahan
antigen BCG memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap berat
limpa tikus putih.
3. Pemberian ekstrak air daun Bangunbangun dengan penambahan
antigen BCG memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap berat
badan tikus putih.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian ini, maka dapat disarankan:
1. Perlu adanya sumber informasi tentang efek daun bangunbangun
sebagai immunostimulan melalui pengamatan berat limpa, dan berat
badan tikus putih.
2. Perlunya adanya pembudidayaan tanaman bangunbangun
ditengah-tengah masyarakat karena memiliki banyak manfaat.
3. Perlu adanya penelitian lanjut tentang zat aktif bangunbangun yang
74
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1, (1989), Material Medika Indonesia, Jilid V, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM), Departemen Kesehatan RepublikIndonesia, Jakarta,81.
Anonim. 2010. Potensi Daun Bangunbangun Sebagai Laktogogum. Artikel : http://www./potensi-daun-bangunbangun-coleus-html (diakses tanggal 13 Oktober 2013)
Achyat, S.R., Sadikin, M. (2008), Pengaruh Pemberian Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap Imunitas Humoral Tikus (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar Melalui Pengamatan Titer Antibodi Anti-SDMD, Jurnal Bahan Alam Indonesia, Vol. 6, No.4.
Anindita, Dordia. 2008. Studi Hispatologi Pengaruh Infeksi Enterobacter sakazii pada mencit (Mus musculus) Neonatus. Bogor : Institut Pertanian Bogor
Agus. 2009. Pengaruh Taraf Pemberian Tepung Daun Bangunbangun (Coleusamboinicus Lour) dalam Ransum Induk Babi Menyusui Terhadap Nilai Ekonomi Penampilan Anak Babi Sapihan. Skripsi, Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Atmaja,Dhanu Ari. 2008. Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica) Terhadap Gambaran Mikroskopik Mukosa Lambung Mencit Balb/C Yang diberi Parasetamol. Artikel Karya Tulis Ilmiah.Semarang
Baker, J.,A, G (1982), The Study Of Biology Fourth Edition. Addison Wesley Publishing Company, Philippines.
Carlo, G Mascolo, N., Izzo Angelo and Francesco Capasso., (1999), Life Science, Flavonoids : Old and New Aspects of A Class of Natural Therapeutic Drugs: 65 (4): 337-353
Damanik, R., Damanik, N., Daulay, Z., Saragih, S., Premier, Wattanapenpaiboon,N., Wahlqvist, M. L. (2001), Online Biology Module: Comsuption of bangunbangun leaves(Coleus amboinicus Lour) to increase breast milk production among Batakneese women in North Sumatera Island Indonesia,Proceedings of the Nutrition Society of Australia 2001.
Dalimartha. 2004. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor : Trobus Agriwidya.
Das, D.K., 1994. Naturally Occuring Flavonoids: Structure, Chemistry, and Hight Performance Liquid Chromatography Methods for Separation and Characterization. Methods in Enymology. 234 : 410-421.
Dellmann HD. (1989). Buku Teks Histologi Veteriner. Edisi ke-3. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Dewi, L., Widyarti, S., Rifa’I, m., (2003). Pengaruh Pemberian Ektrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Peningkatan Jumlah SEL CD4+ dan C8+ pada Timus Mencit (Mus musculus), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Universitas Brawijaya, Malang.
Endarti. 2009. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jinten Hitam sebagai Imunostimulan terhadap Hematologi Ikan Lele Dumbo.Universitas Brawijaya
Fauzi, T.M., (2008), Pengaruh Pemberian Timbal Asetat Dan Vitamin C Terhadap Kadar Malondialdehyde Dan Kualitas Spermatozoa Di Dalam Sekresi Epididimis Mencit Albino (Mus musculus L) Strain Balb/C, Tesis Magister Sains, Program Studi Biomedik, Universitas Sumatera Utara,Medan.
Gembong T., (2004). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Ginting, Ngalo Putri., (2013 Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Bangunbangun (Coleus amboinicus)Terhadap Limpa Dan Limfosit Tikus Putih (Rattus norvegius).FMIPA. Universitas Negeri Medan.
Guyton A. C., Hall J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. P. 208 – 212, 219 – 223, 277 – 282, 285 – 287.
Hanafi, Arif Riswahyudi & Syahruddin, Elisna.2007.Antibodi Monoklonal dan Aplikasinya Pada Terapi Target (Targeted Therapy) Kanker Paru. Jakarta: Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan.
Hartono. (1989). Bahan Pengajaran Histologi Veteriner. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor.
Hasim (2012). http://update.blogspot.com/2012/11/imunostimulan.html ( diakses tanggal 1 agustus 2014)
76
Hirazumi, A., E. Furuzawa., S.C.Chou and Y. Hokama, 1996. Imunomo-dulation contributes t the anti-can-cer activity of Morinda citrifolia (Noni) Fruit Juice. Proc. West Pharmacol. Soc. 39 : 7-9.
Hollman, P.C.H, M.G.L. Hertog and M.B. Katan, 1996. Analysis and Health Effects of Flavonoids. Food Chemistry, 57 (1) : 43-46.
Iqbal Rajput Zahid., Song-hua, HU., Chen-wen, Xiao., G. Arijo Abdullah. 2007 Adjuvat effect of saponin on animal immune responses. J Zhejiang University. 8:153-161.
Jain, S.K., dan Lata, S. (1986). Unique Indigenous Amazonian Uses of Some
Plants Growing In India, IK Monitor 4(3) article.
http://www.nuffic.nl/ciran/ikdm. Accesed 2000 December 5.
Janeway CA, Paul T, Mark W, Mark JS. 2001. Immuno Biology. Fifth Edition. Garland Publishing, New York
Jones TC, Ronald DH, Norval WK. (2006). Veterinary Pathology. 6th Edition. USA: Blackwell Publishing Profesional.
Jovainich,H.,(1983), Understanding Biology, Library of Congress Catalog Card, New York
Jubb KVF, Kennedy PC dan Palmer N. (1993). Pathology of Domestic Animals. 4th Vol2. London: Academic Press.
Juniastuti, T., (2003), Pengaruh Pemberian Forskolin Terhadap Kadar Insulin dan Kadar Gluksoa Darah Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Hiperglikemi Eksperimental, Lembaga Penelitian UNAIR.
Junieva, Pramavita Nur. (2006), “Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran (Phyllanthus sp) Terhadap Gambaran Mikroskopik Paru Tikus Wistar Yang Diinduksi Karbon Tetraklorida”. Fakultas Kedokteran: Universitas Diponegoro.
Junqueira, L.C., Carneiro, J., (2007), Histologi Dasar, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Kaliappan, Nirmala Devi , Viswanathan Periyanayagam Kasi (2008) Pharmacognostical studies on the leaves of Plectranthus amboinicus (Lour) Spreng Department of Pharmacognosy, Arulmigu Kalasalingam College of Pharmacy, Krishnan Kovil - 626 190, Srivilliputhur, India.
Khoul, S and Khosa, R.,(2013)., Der Pharmacia Lettre, Immunodomudulatory activity of phytoconstituent of Mellisa officinalis, 5(1):141-145.
Leeson RC, Leeson TS, Paparo AA. 1993. Buku ajar histologi. Ed. 7. Tambajong et al. Editor. Jakarta. Terjemahan dari : Textbook of Histology.
Mahasari, Gunanti. 2000. Imunostimulant on shrimp. Artikel karya tulis ilmiah
Mathilda B. Widianto. 1987. Immunomodulator. Cermin Dunia Kedokteran. 1987;44
Małaczewska, J., Wójcik,R., Jungi L., and A. K. Siwicki. 2010. Effect of Biolex β-HP on Selected Parameters of Specific and Non-SpecificHumoral. and Cellular Immunity in Rats. Bull Vet Ins Pulawi. 54: 75 – 80.
Mayer, A., Gustafson, K. 2008. Antitumour and Cytotoxic Compounds. European Journal Of Cancer 44: 2357–2387
Mulyaningsih, S, (2007), Logika, Aktivitas Imunostimulan Ektrak Etanol Daun (Nephelium Lappaceum L).Pada Mencit , vol 4, No 1:38-45
Panjaitan, Herman.2009. Uji Daya Antibakteri dan Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Bangunbangun (Coleus Amboinicus Lour). Skripsi, Farmasi Medan : USU.
Prasemara, (2009), Imunoglobulin; Mengenal system pertahanan tubuh manusia, http://pramareola. 14.wordpress.com/2009/08/29/immunoglobulin-mengenal-sistem-imun-manusia/, (diakses tanggal 13 Oktober 2013).
Pritima, R.A. and Pandian, R.S., 2008, Antibacterial Potency of Crude Extract of Azadirachta indica A. Juss (Leaf) Against Mirobes Causing Reproductive Tract Infections Among Women, Current Biotica, vol. 2, pp. 2-6.
PT. Gold Coin Indonesia, (2012), Pakan Komplit Ayam Pedaging Grower 202 C, Kawasan Industri Medan II, Medan-Belawan.
Rao B.S., ShanbhogeR. , UpadhyaD. , JagetiaG.C. , AdigaS.K. , KumarP. ,GuruprasadK. and P. Gayathri. (2006). Antioxidant, anticlastogenic and radioprotective effect of Coleus aromaticus on Chinese hamster fibroblast cells (V79) exposed to gamma radiation. Oxford Journal Life Sciences &
Medicine Mutagenesis.Vol. 21. Issue 4 Pp 237-242.
http://mutage.oxfordjournal.org/se
Ressang, AA. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Denpasar: Team Leader IFAD Projec.
78
Santosa, C.M. (2002). Pengaruh Konsumsi Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus, L) Terhadap Potensi Sekresi ASI dan Komposisinya Pada Ibu Menyusui, MFI 13(3): 133-139
Santosa, C.M; Salsalia, Siti Isrina Oktavia., 2004. Efek ekstrak air daun bangunbangun (Coleus Amboinicus Lour) pada aktivitas limfosit tikus putih J Sain Vet XXII (2).Yogyakarta:Universitas Gajah Mada.
Santosa, C.M ; Hertiani Triana. 2005. Kandungan Senyawa Kimia dan Efek Ekstrak Air Daun Bangunbangun(Coleus amboinicus L.) Pada aktivitas fagositosis Netrofil Tikus putih ( Rattus norvegicus), Yokyakarta, Majalah Farmasi Indonesia, 16(3),141-148, Yogyakarta :Universitas Gajah Mada
Sari, Puspita., 2008. Kajian Hispatologi Efek Imunomodulator dari Daun Torbangun (Coleus amboinicus Lour) Pada Organ Sistem Limforetikuler Mencit (Mus musculus) Pada Masa Laktasi .Bogor :IPB
Sasmito, E., Mulyaningsih, S., Untari, E.K., dan Widyaningrum, R. 2006. Aktivitas imunostimulan susu kedelai terhadap imunoglobulin ( IgG, IgA) dan proliferasi sel limfosit pada mencit Balb/c yang diinduksi hepatitis A. Majalah farmasi Indonesia. 17(3), 156 – 161
Sharp, P.E. dan Regina, M.P. 1998. The Laboratory Rat. CRC Press : Boca Raton. Hal. 1-17.
Shier D, Butler J, and Lewis R. 2002. Hole’s Human Anatomy and Physiology, 9th Edition. USA: MC Graw HILL.
Siagian, M. H. dan M. Rahayu. 2000. Laporan penelitian etnobotani Plecantrus ambonicus Lour Spreng didaerah Batak Toba, Sumut. Makalah. Disajikan pada Kongres Nasional Obat Tradisional Indonesia. Surabaya.
Siahaan, PM. 2012. Imunologi. Medan: FMIPA UNIMED.
Sihombing Marice., Tuminah. Sulistyowati., 2011. Perubahan Nilai Hematologi, Biokimia Darah, Bobot Organ dan Bobot Badan Tikus Putih Pada Umur Berbeda. Jurnal Veteriner Vol.12 No. 1 : 58-64ISSN : 1411- 8327, Jakarta :Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Silitonga, M., (1993), Efek Laktagogum daun Jinten(Coleus amboinicus L.) pada tikus laktasi. Tesis Magister sains, Program Studi Biologi, Institut Pertanian Bogor, Bogor 1-93
Situmorang, Eriana. (2014). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Bangunbangun (Coleus amboinicus L.) Terhadap Titer Antibodi HumoralPada Tikus Putih (Rattus norvegicus). FMIPA: UNIMED
Smith,J. B. dan Mangkoewidjojo, (1988), Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis, UI Press, Jakarta, Hal 37-38
Sunitha, K.S. Haniffa M.A., James Milton M. and .A Manju (2010). Coleus aromaticus Benth act as an immunostimulant in Channa marulius Hamilton. International Journal of Biological Technology (2010) 1(2):55-59. ISSN: 0976 – 4313© Gayathri Teknological Publication.
Tjandrawinata, R.R., S. Maat dan D. Noviarny, 2005. Effect of stan-dardized
Phyllanthus niruri extract on changes in immunologic
para-meters:correlation between pre-clinical and clinical studies. Medika XXXI (6) : 367-371.
Tizard IR. 2000. Veterinary Immunology An Introduction. Sixth Edition. WB Saunders Company. Harcourt Health Sciences Company. Philadelphia, Pennsylvania.
.2004. Veterinary Immunology: an IntroductionSixth Edition. Pennsylvania: WB Saunders.
Thyagarajan, S.P., S. Subramanian, T. Thirunalasundari, P.S. Venkates-waran and B.S.Blumberg, 1988. Effect of Phyllanthus amarus on chrinic carriers of hepatitis B virus. The Lancet : 764-766.
Utomo, Astika Widy., Noor Wijayahadi (2008). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Alkohol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) pada Tikus Wistar. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro : Semarang.
Volk, W.A and M.F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Edisi Kelima. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Wagner, H., 1989. Immunostimulants from medicinal plants. In Advances in Chinese medicinal materials research (Eds.) H.M. Chang; H.W.
Wagner, H., dan Jurcic, K., 1992, Assay for Immunomodulation and Effect on Mediators of Inflamation, Dalam: Dey, P. M., dan Harbone, J. B., (Eds.), Methods in Plants Biochemistry: Assay for Bioactivity, Edisi Keenam,Academic Press, London cit.
80
Warsiki Endang, Damayanthy Evy, dan Damanik Rizal. 2008. Karakteristik Mutu Sop Daun Torbangun (Coleus amboinicus Lour) Dalam Kemasan Kaleng Dan Perhitungan Total Migrasi Bahan Kemasan. Depertemen Teknologi Industri Pertanian : IPB.
Winarsosy (2012). http://winarsoosy.blogspot.com/2012/04/peran-dan-interaksi-mikrogizi-dalam.html (Diakses tanggal 7 Juni 2014)
Wintergerst ES, Maggini S, Hornig DH. (2007). Contribution of selected vitamins and trace elements to immune function. Vol. 51, no. 4, 2007
Zakaria, F.R., dan T.M. Rajab, 1999. Pengaruh ekstrak jahe (Zingiber officinale Roscoe) terhadap produksi radikal bebas makrofag men-cit sebagai indicator imunostimulan secara invitro. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan 1999 : 707-716.
Zakaria, F.R, Y. Wiguna dan A. Hartoyo, 1999. Konsumsi sari jahe (Zingiber officinale Roscoe) me-ningkatkan aktivitas sel natural killer pada mahasiswa pesantren Ulil Alkab di Bogor. Bul. Tekn. Industri Pangan Vol. X (2) : 40-46.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tigaras pada tanggal 20 Agustus 1992. Ayah bernama R.
Manurung dan Ibu bernama M. br. Gurning dan penulis merupakan anak keempat
dari lima bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri No. 091404
Parbalohan dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, Penulis melanjutkan
sekolah di SMP N 1 Dolok Pardamean dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun
2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Dolok Pardamean dan lulus
pada tahun 2010. Pada tahun 2010, Penulis diterima di Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur
BIDIKMISI.
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pusat Penelitian Kelapa
Sawit (PPKS). Selama kuliah penulis juga merupakan anggota dari IKBKB dan
sebagai Pengurus di UKMKP Universitas Negeri Medan.