• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR DAUN BANGUNBANGUN (COLEUS AMBOINICUS LOUR) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN TERHADAP IMUNITAS HUMORAL, BERAT LIMPA DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH ( RATTUS NORVEGICUS LINN) DENGAN PAPARAN ANTIGEN BCG (BACILLUS CALMETTE GUERIN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR DAUN BANGUNBANGUN (COLEUS AMBOINICUS LOUR) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN TERHADAP IMUNITAS HUMORAL, BERAT LIMPA DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH ( RATTUS NORVEGICUS LINN) DENGAN PAPARAN ANTIGEN BCG (BACILLUS CALMETTE GUERIN)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR DAUN BANGUNBANGUN (Coleus amboinicus Lour) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN TERHADAP IMUNITAS

HUMORAL, BERAT LIMPA DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Linn) DENGAN PAPARAN

ANTIGEN BCG (Bacillus Calmette Guerin)

Oleh:

Hertiana Manurung NIM 4102220005 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour ) Sebagai Imunostimulan Terhadap Imunitas Humoral, Berat Limpa

Dan Berat Badan Tikus Putih ( Rattus norvegicus Linn) Dengan Paparan Antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin)

Hertiana Manurung (4102220005)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour ) terhadap titer antibodi, berat limpa dan berat badan pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn) dengan paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin). Penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap. 24 ekor tikus putih jantan berumur 2 bulan dengan berat badan antara 150 – 230 g. digunakan dalam penelitian ini. Tikus dibagi ke dalam 6 kelompok yaitu kelompok kontrol diberi dengan aquadest (A0), 19 g/kg BB EAB+ BCG (A1), 31.5 g

/kg BB EAB+ BCG (A2), 19 g/kg BB EAB (A3), 31.5 g /kg BB EAB (A4) dan

aquadest + BCG (A5). EAB secara oral setiap hari selama 30 hari, sedangkan

BCG secara intramuscular sebanyak 0,1 ml pada hari ke-14 dan hari ke-21 perlakuan. Pada hari ke 31 darah tikus diambil dengan cara dekapitasi leher dan serum dipisahkan untuk analisis titer antibodi secara hemaglutinasi. untuk memperoleh organ limpa, tikus dibedah, limpa diangkat, dipisahkan lalu diletakkan diatas kertas tissu, kemudian ditimbang menggunakan timbangan analitik. Data berat badan diperoleh dari penimbangan hari 31. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis dengan ANAVA dan dilanjut dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air daun bangunbangun meningkatkan titer antibodi dengan sangat signifikan, sedangkan berat limpa dan berat badan tidak berbeda nyata dengan kontrol.

(3)

iv

The Effect of Aqueus Extract of Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) Leaf As Immunostimulant On Humoral Immunity, Spleen And Body

Weight to the Rats (Rattus norvegicus Linn.) Exposured BCG (Bacillus Calmette Guerin)

Hertiana Manurung (4102220005)

ABSTRACT

The present study was diesigned to evaluated the effect extract of leaves bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) to the antibody titer, weight of spleen and white rats body (Rattus norvegicus Linn) through antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin). This experimental study was using a completely randomized design. 24 white male rats were 2 months years old with weight between 150-230 g, were used in this study. Rats were divided into 6 groups: control group fed with distilled water (A0), 19 g / kg EAB + BCG (A1), 31.5 g / kg BW EAB + BCG (A2), 19 g / kg EAB (A3), 31.5 g / kg EAB (A4) and distilled water + BCG (A5).EAB orally was given every day for 30 days, while BCG intramuscularly 0.1 ml on 14th day and 21st day of treatment. On the 31st day, rat blood collected by neck decapitation and the serum separated for analyzing antibody titers in hemagglutination. In getting the spleen, rat was dissected, the spleen was removed, separated and placed on tissue paper, then measuring using analytical balance. Weight data obtained from measuring on the 31st day. Data that was obtained was tabulated and analyzed by ANOVA and continued with LSD. The results study showed that extract of leaves bangun-bangun increased the antibody significantly, while the weight of spleen and body was not significantly different from the control.

(4)

DAFTAR ISI

2.1. Deskripsi Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) 7

2.1.1. Komposisi Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) 8

2.1.2. Manfaat Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) 9

2.1.3. Manfaat Bangunbangun sebagai Antioksidan dan Immunostimulan 12

2.2. Tikus Putih (Rattus norvegicus Linn.) 15

2.2.1. Morfologi tikus putih 15

2.2.2. Pemeliharaan Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) 17

2.2.4. Penggunaan Tikus Putih Dalam Penelitan 19

2.2.3. Fisiologi antibodi Tikus putih 18

2.3. Imunitas Humoral 20

2.4. Imunoglobulin 24

2.4.1. Klasifikasi Imunoglobulin 25

2.4.2. Sintesis Imunoglobulin 31

2.4.3. Immunostimulan 32

2.5.1. Mekanisme Kerja Imunostimulan 34

2.5.2. Zat- Zat Yang berfungsi sebagai Imunostimulan 34

2.5.2.1.Beberapa Contoh Tumbuhan Obat Yang Berfungsi Sebagai 35

2.6. Limpa 37

2.6.1. Fungsi Limpa 38

2.6.2. Anatomi, Histologi, dan Patologi Limpa 39

2.7. Antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin) 42

2.8. Hipotesis Penelitian 42

2.8.1. Hipotesis Penelitian 42

(5)

viii

3.4.4. Pembuatan ekstrak air daun bangunbangun dan penetuan dosis 47

3.4.5. Produksi antibodi 48

4.1.1. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) terhadap titer antibodi pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn.) yang diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin). 57 4.1.2. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour)

terhadap berat limpa pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn) yang diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin) 60 4.1.3. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour)

terhadap berat badan pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn)

yang diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin). 63

4.2. Pembahasan 65

4.2.1. Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun Bangunbangun (EAB)

Terhadap Titer Antibodi Humor 65

4.2.2. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Bangunbangun terhadap

Perubahan Berat Limpa Tikus Putih 69

4.2.3. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Bangunbangun terhadap Berat

Badan Tikus Putih 71

BAB V. Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan 73

5.2. Saran 73

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tanaman Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) 7

Gambar 2.2. Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) 16

Gambar 2.3. Mekanisme secara umum sistem imun 22

Gambar 2.4. Imunoglobulin G (IgG) 25

Gambar 2.5. Imunogloblin A (IgA) 27

Gambar 2.6. Imunoglobulin M (IgM) 28

Gambar 2.7. Imunoglobulin D (IgD) 29

Gambar 2.8. Imunoglobulin E (IgE) 30

Gambar. 2.9. Pengaktif dari Limfosit T Penolong 31

Gambar 2.10. Limpa 40

Gambar 3.1. Uji Hemaglutinasi (HA Test) serum tikus putih. Gambar A menunjukkan terjadinya aglunitasi, sedangkan gambar B menunjukkan tidak terjadi aglutinasi 50

Gambar 4.1. Nilai rata-rata titer antibodi pada tikus putih yang diberi Perlakuan 59

Gambar 4.2. Berat Limpa Tikus Putih 61

(7)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Anava Untuk titer antibodi Tikus Putih

(Rattus norvegicus L) 81

Lampiran 2. Perhitungan Anava Untuk berat limpa Tikus Putih (Rattus norvegicus L) 84

Lampiran 3. Perhitungan Anava Untuk berat badan Tikus Putih (Rattus norvegicus L) 87

Lampiran 4. Skema pembuatan Ekstrak Air Daun Bangunbangun 91

Lampiran 5. Dokumentasi 92

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya teknologi di segala bidang merupakan salah satu

usaha untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Diantara sekian banyaknya

kemajuan teknologi tersebut, salah satunya adalah kemajuan dibidang farmasi

yang dapat dilihat dengan banyaknya jenis pengobatan dan penelitian yang

dilakukan guna menyembuhkan penyakit yang sedang marak saat ini. Hal ini

berdampak positif pada perkembangan pengobatan tradisional, yang dapat

dilakukan penelitian secara modern.

Saat ini penggunaan obat-obat tradisional semakin dikembangkan

ditengah-tengah masyarakat. Hal tersebut dilakukan karena semakin banyak

orang-orang menyadari efek samping dari penggunaan obat-obat kimia yang

sangat berbahaya bagi kesehatan. Penggunaan obat tradisional tersebut, selain

untuk pengobatan, juga digunakan dalam hal pencegahan terhadap beberapa

penyakit bahkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau mempengaruhi

respon tubuh (Atmaja,2008).

Imunomodulator adalah substansi yang mempengaruhi sistem imun

(Małaczewska, dkk 2010 ). Berdasarkan cara kerjanya Imunomodulator dibedakan

menjadi imunostimulant dan imunosupresant. Imunomodulator yang baik berasal

dari bahan alam maupun sintetik. Imunostimulan alami misalnya komponen

bakteri dan substansi yang diisolasi dari jamur atau tumbuhan (Małaczewska,dkk.

2010).

Indonesia memiliki banyak jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagi

obat-obatan, salah satu diantaranya adalah bangun-bangun (Coleus amboinicus

L). Daun bangun-bangun sebagai salah satu etnobotani Indonesia yang secara

turun temurun dimanfaatkan masyarakat Sumatera Utara sebagai menu sayuran

sehari-hari terutama disajikan untuk ibu-ibu yang baru melahirkan yang terbukti

meningkatkan volume Air Susu Ibu (ASI), berat badan bayi, dan komposisi zat

(9)

2

daun ini dapat digunakan sebagai obat asthma dan bronkitis (Jain dan Lata, 1996),

penyembuhan luka, jamu penurun panas, atau langsung dikunyah untuk obat

sariawan (Heyne 1987 dalam Santosa 2004). Di kepulauan Cina, jus daun

bangunbangun dibuat obat batuk untuk anak-anak (Anonim 1989 dalam Santosa

2004).

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Santosa dan Hertiani (2005),

ditemukan bahwa dalam daun bangunbangun terkandung minyak atsiri 0,043%

(pada daun segar) atau 0,2% (pada daun kering). Minyak atsiri ini selain berdaya

antiseptika ternyata juga mempunyai aktivitas tinggi melawan infeksi cacing.

Selanjutnya dijelaskan juga didalam daun bangunbangun terdapat vitamin C,

vitamin B1, vitamin B12, vitamin E, beta karotin, niasin, karvakrol, kalsium,

asam-asam lemak, asam oksalat, dan serat. Senyawa-senyawa tersebut berpotensi

terhadap macam-macam aktivitas biologik, misalnya antioksidan, diuretik,

analgesik, mencegah kanker, anti tumor, antivertigo, imunostimulan, anti radang,

antifertilitas, hipokolesterolemik, hipotensif, dan lain-lain (Santosa dan Hertiani

2005). Kandungan senyawa lain pada daun bangun-bangun adalah flavonol yang

dapat menghambat perdarahan, dan saponin yang bekerja sebagai antimikroba.

Sebagai salah satu sumber tanaman obat di Indonesia maka manfaat daun

Bangun-bangun perlu digali dan dikembangkan terus-menerus. Pengembangan

obat tradisional dikatakan rasional apabila dilakukan melalui tahap-tahap

sistematis, yakni ditemukan bahan alami yang terbukti secara ilmiah memberi

manfaat dalam pengobatan atau pencegahan penyakit, dan tidak menyebabkan

efek samping serius dalam arti aman dikonsumsi manusia, dan biasanya sebelum

diberikan kepada manusia terlebih dahulu dilakukan pada hewan percobaan

(Santosa 2004).

Salah satu manfaat daun bangun-bangun adalah sebagai imunostimulan.

Hal tersebut dilaporkan oleh Santosa dan Hertiani (2005) dalampenelitiannya

tentang efek ekstrak air daun bangun-bangun pada aktivitas fagositosis netrofil

tikus putih (Rattus norvegicus). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

ekstrak daun bangun-bangun mampu meningkatkan pertahanan tubuh dengan cara

(10)

sistem pertahanan tubuh yang berfungsi utama dalam fagositosis segala macam

benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Dalam penelitian tersebut, sebagai

benda asing digunakan bakteri Staphylococcus aureus. Dengan meningkatnya

sifat fagositik netrofil diduga jumlah leukosit secara keseluruhan akan meningkat,

bahkan titer antibodi akan meningkat sebagai respon tubuh terhadap antigen yang

ada. Ini menunjukkan bahwa di dalam daun bangunbangun terdapat senyawa yang

berperan sebagai imunostimulan, dan senyawa tersebut adalah saponin dan

flavonoid (Santosa 2005). Negi and Bath (2012) juga menjelaskan kandungan zat

bio aktif yang diduga berperan sebagai immunostimulan adalah flavonoid, steroid,

dan polifenol. Flavonoid bersifat antioksidan dan mencegah oksidasi lipoprotein

densitas rendah (LDL) dan menurunkan risiko terhadap atherosclerosis.

Antioksidan alami seperti yang terdapat pada tumbuhan dapat meningkatkan

kapasitas antioksidan plasma dan menurunkan risiko terhadap penyakit tertentu

seperti kanker, penyakit jantung dan stroke. Antioksidan yang terkandung pada

bangunbangun dapat menstimulasi imunitas seluler dan membantu mencegah

komponen sellular terhadap kerusakan oksidatif . Berbagai vitamin yang

terkandung di dalam bangun-bangun seperti vitamin C, B12, dan beta karoten

dapat berfungsi dalam meningkatkan imunitas di dalam tubuh.

Penelitian tentang kajian histopatologi efek imunomodulator dari daun

Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) pada organ sistem limforetikular mencit

(Mus musculus) pada masa laktasi telah dilakukan oleh Sari (2008). Peneliti

tersebut melaporkan bahwa pemberian daun bangun-bangun dapat menimbulkan

efek imunostimulan sehingga organ limfoid menjadi reaktif untuk melepas sel

leukosit keperedaran darah perifer. Dijelaskan juga bahwa pemberian daun

bangun-bangun kering memiliki efek imunostimulan yang lebih tinggi

dibandingkan dalam bentuk sop.

Untuk menguji efek imunostimulan daun bangunbangun maka diperlukan

organ limforetikuler sebagai parameter pengamatan. Organ limporetikuler sendiri

memiliki fungsi menjalankan sistem imunitas didalam tubuh. Karena banyaknya

sel fagositik dan kontak sel-sel ini yang erat dengan darah, limpa menjadi

(11)

4

darah. Organ ini juga menjadi tempat penghancuran eritrosit tua. Sebagaimana

halnya organ limfoid lain, limpa adalah tempat produksi bagi limfosit aktif, yang

masuk kedalam darah. Limpa segera bereaksi terhadap antigen yang terbawa

darah dan menjadi suatu organ imunologis darah penting serta pembentukan

antibodi (Ginting 2013).

Respon imun humoral berperan dalam pertahanan mikroba ekstraseluler,

yang diperantarai antibodi atau imunoglubulin. (Sasmito, dkk 2006).

Imunoglobulin adalah golongan protein yang terdiri dari antibodi-antibodi. Titer

antibodi adalah salah satu parameter yang diukur untuk melihat respon imun

humoral pada hewan. Pengukuran imunoglobulin dilakukan dengan uji HA.

Selain itu berat badan perlu juga diukur sebagai parameter. Menurut Situmorang

(2013), menyatakan bahwa pemberian ekstrak etanol daun bangunbangun tidak

berpengaruh nyata terhadap berat badan maka perlu diamati dengan pemberian

ekstrak air daun bangunbangun.

Dalam penelitian ini daun bangunbangun diberikan dalam bentuk ekstrak

air. Sementara itu antigen yang digunakan dalam penelitian ini adalah BCG

(Bacillus Calmette Guerin), tikus putih akan diinduksi dengan BCG untuk melihat

pengaruh ekstark air daun bangunbangun dalam melawan antigen. Dalam hal

iniBCG berfungsi untuk menstimulasi produksi antibodi. Dari paparan diatas

maka dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun

Bangunbangun (Coleus amboinicus L) Sebagai Imunostimulan Terhadap

Imunitas Humoral, Berat Limpa Dan Berat Badan Tikus Putih (Rattus

norvegicus) Dengan Paparan Antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin)”.

1.2.Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah pengaruh pemberian ekstrak air

daun bangunbangun (Coleus amboinicus l) terhadap respon imun humoral tikus

putih dengan pengukuran titer antibodi. Selain itu juga dikaji pengaruh pemberian

ekstrak air daun bangunbangun terhadap organ limforetikuler yaitu berat limpa.

Berat badan tikus juga diukur sebagai parameter. Antigen yang diberikan adalah

(12)

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus l)

terhadap titer antibodi pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi

paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin)

2. Bagaimana pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus l)

terhadap berat limpa pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi

paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin)

3. Bagaimana pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus l)

terhadap berat badan pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi

paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin)

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour)

terhadap titer antibodi pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn.) yang

diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin).

2. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour)

terhadap berat limpa pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn.) yang

diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin).

3. Pengaruh ekstrak air daun bangunbangun (Coleus amboinicus Lour)

terhadap berat badan pada tikus putih (Rattus norvegicus Linn.) yang

diberi paparan antigen BCG (Bacillus Calmette Guerin).

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagi berikut :

1. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh ekstrak air daun bangunbangun

(Coleus amboinicsus Lour) terhadap titer antibodi ,berat limpa, dan berat

(13)

6

2. Meningkatkan penggunaan tumbuhan di masyarakat sehingga

bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) ini dapat dibudidayakan karena

memiliki manfaat yang banyak.

3. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk penelitian yang lebih lanjut

berkaitan dengan tumbuhan bangunbangun (Coleus amboinicus Lour).

1.6. Definisi Operasional

1. Bangunbangun (Coleus amboinicus L) adalah daun yang digunakan untuk

membuat larutan ekstrak air yang diberikan kepada kelompok perlakuan

tikus putih jantan strain wistar yang diberi melalui sonde lambung dengan

dosis 19 g/kg dan 31.5 g /kg BB.

2. Imunostimulan adalah bahan (obat dan nutrisi) yang dapat meningkatkan

sistem imun dengan menginduksi atau meningkatkan aktivitas dari

komponen-komponennya.

3. Respon imunitas humoral adalah sistem mekanisme pada organisme yang

melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar diukur melalui analisis

titer antibodi berdasarkan uji hemaglutinasi.

4. Titer antibodi adalah tes laboratorium yang mengukur keberadaan dan

jumlah antibodi dalam darah.

5. Hemaglutinasi merupakan cara untuk menemukan antibodi atas dasar

aglutinasi sel darah merah.

6. Berat badan yang diamati adalah berat badan dihari terakhir atau hari

ke-30. Berat badan diukur dengan timbangan tanika

7. Berat limpa dilakukan Pemanenan organ sistem imun tikus yang dilakukan

pada hari ke-30 perlakuan dilakukan pembedahan tikus untuk pengambilan

sampel limporetikuler, dilakukan dengan mengambil organ limpa tikus

pada 6 perlakuan. Organ limpa yang sudah didapatkan kemudian

ditimbang dengan menggunakan timbangan Tanika untuk memperoleh

berat limpa.

8. BCG adalah antigen dari kuman Bacillus Calmette Guerin yang telah

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta data yang diperoleh

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemberian ekstrak air daun Bangunbangun dengan penambahan

antigen BCG memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap titer

antibodi tikus putih.

2. Pemberian ekstrak air daun Bangunbangun dengan penambahan

antigen BCG memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap berat

limpa tikus putih.

3. Pemberian ekstrak air daun Bangunbangun dengan penambahan

antigen BCG memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap berat

badan tikus putih.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian ini, maka dapat disarankan:

1. Perlu adanya sumber informasi tentang efek daun bangunbangun

sebagai immunostimulan melalui pengamatan berat limpa, dan berat

badan tikus putih.

2. Perlunya adanya pembudidayaan tanaman bangunbangun

ditengah-tengah masyarakat karena memiliki banyak manfaat.

3. Perlu adanya penelitian lanjut tentang zat aktif bangunbangun yang

(15)

74

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1, (1989), Material Medika Indonesia, Jilid V, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM), Departemen Kesehatan RepublikIndonesia, Jakarta,81.

Anonim. 2010. Potensi Daun Bangunbangun Sebagai Laktogogum. Artikel : http://www./potensi-daun-bangunbangun-coleus-html (diakses tanggal 13 Oktober 2013)

Achyat, S.R., Sadikin, M. (2008), Pengaruh Pemberian Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap Imunitas Humoral Tikus (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar Melalui Pengamatan Titer Antibodi Anti-SDMD, Jurnal Bahan Alam Indonesia, Vol. 6, No.4.

Anindita, Dordia. 2008. Studi Hispatologi Pengaruh Infeksi Enterobacter sakazii pada mencit (Mus musculus) Neonatus. Bogor : Institut Pertanian Bogor

Agus. 2009. Pengaruh Taraf Pemberian Tepung Daun Bangunbangun (Coleusamboinicus Lour) dalam Ransum Induk Babi Menyusui Terhadap Nilai Ekonomi Penampilan Anak Babi Sapihan. Skripsi, Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Atmaja,Dhanu Ari. 2008. Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica) Terhadap Gambaran Mikroskopik Mukosa Lambung Mencit Balb/C Yang diberi Parasetamol. Artikel Karya Tulis Ilmiah.Semarang

Baker, J.,A, G (1982), The Study Of Biology Fourth Edition. Addison Wesley Publishing Company, Philippines.

Carlo, G Mascolo, N., Izzo Angelo and Francesco Capasso., (1999), Life Science, Flavonoids : Old and New Aspects of A Class of Natural Therapeutic Drugs: 65 (4): 337-353

Damanik, R., Damanik, N., Daulay, Z., Saragih, S., Premier, Wattanapenpaiboon,N., Wahlqvist, M. L. (2001), Online Biology Module: Comsuption of bangunbangun leaves(Coleus amboinicus Lour) to increase breast milk production among Batakneese women in North Sumatera Island Indonesia,Proceedings of the Nutrition Society of Australia 2001.

Dalimartha. 2004. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor : Trobus Agriwidya.

(16)

Das, D.K., 1994. Naturally Occuring Flavonoids: Structure, Chemistry, and Hight Performance Liquid Chromatography Methods for Separation and Characterization. Methods in Enymology. 234 : 410-421.

Dellmann HD. (1989). Buku Teks Histologi Veteriner. Edisi ke-3. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Dewi, L., Widyarti, S., Rifa’I, m., (2003). Pengaruh Pemberian Ektrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Peningkatan Jumlah SEL CD4+ dan C8+ pada Timus Mencit (Mus musculus), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Universitas Brawijaya, Malang.

Endarti. 2009. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jinten Hitam sebagai Imunostimulan terhadap Hematologi Ikan Lele Dumbo.Universitas Brawijaya

Fauzi, T.M., (2008), Pengaruh Pemberian Timbal Asetat Dan Vitamin C Terhadap Kadar Malondialdehyde Dan Kualitas Spermatozoa Di Dalam Sekresi Epididimis Mencit Albino (Mus musculus L) Strain Balb/C, Tesis Magister Sains, Program Studi Biomedik, Universitas Sumatera Utara,Medan.

Gembong T., (2004). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

Ginting, Ngalo Putri., (2013 Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Bangunbangun (Coleus amboinicus)Terhadap Limpa Dan Limfosit Tikus Putih (Rattus norvegius).FMIPA. Universitas Negeri Medan.

Guyton A. C., Hall J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. P. 208 – 212, 219 – 223, 277 – 282, 285 – 287.

Hanafi, Arif Riswahyudi & Syahruddin, Elisna.2007.Antibodi Monoklonal dan Aplikasinya Pada Terapi Target (Targeted Therapy) Kanker Paru. Jakarta: Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan.

Hartono. (1989). Bahan Pengajaran Histologi Veteriner. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor.

Hasim (2012). http://update.blogspot.com/2012/11/imunostimulan.html ( diakses tanggal 1 agustus 2014)

(17)

76

Hirazumi, A., E. Furuzawa., S.C.Chou and Y. Hokama, 1996. Imunomo-dulation contributes t the anti-can-cer activity of Morinda citrifolia (Noni) Fruit Juice. Proc. West Pharmacol. Soc. 39 : 7-9.

Hollman, P.C.H, M.G.L. Hertog and M.B. Katan, 1996. Analysis and Health Effects of Flavonoids. Food Chemistry, 57 (1) : 43-46.

Iqbal Rajput Zahid., Song-hua, HU., Chen-wen, Xiao., G. Arijo Abdullah. 2007 Adjuvat effect of saponin on animal immune responses. J Zhejiang University. 8:153-161.

Jain, S.K., dan Lata, S. (1986). Unique Indigenous Amazonian Uses of Some

Plants Growing In India, IK Monitor 4(3) article.

http://www.nuffic.nl/ciran/ikdm. Accesed 2000 December 5.

Janeway CA, Paul T, Mark W, Mark JS. 2001. Immuno Biology. Fifth Edition. Garland Publishing, New York

Jones TC, Ronald DH, Norval WK. (2006). Veterinary Pathology. 6th Edition. USA: Blackwell Publishing Profesional.

Jovainich,H.,(1983), Understanding Biology, Library of Congress Catalog Card, New York

Jubb KVF, Kennedy PC dan Palmer N. (1993). Pathology of Domestic Animals. 4th Vol2. London: Academic Press.

Juniastuti, T., (2003), Pengaruh Pemberian Forskolin Terhadap Kadar Insulin dan Kadar Gluksoa Darah Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Hiperglikemi Eksperimental, Lembaga Penelitian UNAIR.

Junieva, Pramavita Nur. (2006), “Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran (Phyllanthus sp) Terhadap Gambaran Mikroskopik Paru Tikus Wistar Yang Diinduksi Karbon Tetraklorida”. Fakultas Kedokteran: Universitas Diponegoro.

Junqueira, L.C., Carneiro, J., (2007), Histologi Dasar, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Kaliappan, Nirmala Devi , Viswanathan Periyanayagam Kasi (2008) Pharmacognostical studies on the leaves of Plectranthus amboinicus (Lour) Spreng Department of Pharmacognosy, Arulmigu Kalasalingam College of Pharmacy, Krishnan Kovil - 626 190, Srivilliputhur, India.

Khoul, S and Khosa, R.,(2013)., Der Pharmacia Lettre, Immunodomudulatory activity of phytoconstituent of Mellisa officinalis, 5(1):141-145.

(18)

Leeson RC, Leeson TS, Paparo AA. 1993. Buku ajar histologi. Ed. 7. Tambajong et al. Editor. Jakarta. Terjemahan dari : Textbook of Histology.

Mahasari, Gunanti. 2000. Imunostimulant on shrimp. Artikel karya tulis ilmiah

Mathilda B. Widianto. 1987. Immunomodulator. Cermin Dunia Kedokteran. 1987;44

Małaczewska, J., Wójcik,R., Jungi L., and A. K. Siwicki. 2010. Effect of Biolex β-HP on Selected Parameters of Specific and Non-SpecificHumoral. and Cellular Immunity in Rats. Bull Vet Ins Pulawi. 54: 75 – 80.

Mayer, A., Gustafson, K. 2008. Antitumour and Cytotoxic Compounds. European Journal Of Cancer 44: 2357–2387

Mulyaningsih, S, (2007), Logika, Aktivitas Imunostimulan Ektrak Etanol Daun (Nephelium Lappaceum L).Pada Mencit , vol 4, No 1:38-45

Panjaitan, Herman.2009. Uji Daya Antibakteri dan Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Bangunbangun (Coleus Amboinicus Lour). Skripsi, Farmasi Medan : USU.

Prasemara, (2009), Imunoglobulin; Mengenal system pertahanan tubuh manusia, http://pramareola. 14.wordpress.com/2009/08/29/immunoglobulin-mengenal-sistem-imun-manusia/, (diakses tanggal 13 Oktober 2013).

Pritima, R.A. and Pandian, R.S., 2008, Antibacterial Potency of Crude Extract of Azadirachta indica A. Juss (Leaf) Against Mirobes Causing Reproductive Tract Infections Among Women, Current Biotica, vol. 2, pp. 2-6.

PT. Gold Coin Indonesia, (2012), Pakan Komplit Ayam Pedaging Grower 202 C, Kawasan Industri Medan II, Medan-Belawan.

Rao B.S., ShanbhogeR. , UpadhyaD. , JagetiaG.C. , AdigaS.K. , KumarP. ,GuruprasadK. and P. Gayathri. (2006). Antioxidant, anticlastogenic and radioprotective effect of Coleus aromaticus on Chinese hamster fibroblast cells (V79) exposed to gamma radiation. Oxford Journal Life Sciences &

Medicine Mutagenesis.Vol. 21. Issue 4 Pp 237-242.

http://mutage.oxfordjournal.org/se

Ressang, AA. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Denpasar: Team Leader IFAD Projec.

(19)

78

Santosa, C.M. (2002). Pengaruh Konsumsi Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus, L) Terhadap Potensi Sekresi ASI dan Komposisinya Pada Ibu Menyusui, MFI 13(3): 133-139

Santosa, C.M; Salsalia, Siti Isrina Oktavia., 2004. Efek ekstrak air daun bangunbangun (Coleus Amboinicus Lour) pada aktivitas limfosit tikus putih J Sain Vet XXII (2).Yogyakarta:Universitas Gajah Mada.

Santosa, C.M ; Hertiani Triana. 2005. Kandungan Senyawa Kimia dan Efek Ekstrak Air Daun Bangunbangun(Coleus amboinicus L.) Pada aktivitas fagositosis Netrofil Tikus putih ( Rattus norvegicus), Yokyakarta, Majalah Farmasi Indonesia, 16(3),141-148, Yogyakarta :Universitas Gajah Mada

Sari, Puspita., 2008. Kajian Hispatologi Efek Imunomodulator dari Daun Torbangun (Coleus amboinicus Lour) Pada Organ Sistem Limforetikuler Mencit (Mus musculus) Pada Masa Laktasi .Bogor :IPB

Sasmito, E., Mulyaningsih, S., Untari, E.K., dan Widyaningrum, R. 2006. Aktivitas imunostimulan susu kedelai terhadap imunoglobulin ( IgG, IgA) dan proliferasi sel limfosit pada mencit Balb/c yang diinduksi hepatitis A. Majalah farmasi Indonesia. 17(3), 156 – 161

Sharp, P.E. dan Regina, M.P. 1998. The Laboratory Rat. CRC Press : Boca Raton. Hal. 1-17.

Shier D, Butler J, and Lewis R. 2002. Hole’s Human Anatomy and Physiology, 9th Edition. USA: MC Graw HILL.

Siagian, M. H. dan M. Rahayu. 2000. Laporan penelitian etnobotani Plecantrus ambonicus Lour Spreng didaerah Batak Toba, Sumut. Makalah. Disajikan pada Kongres Nasional Obat Tradisional Indonesia. Surabaya.

Siahaan, PM. 2012. Imunologi. Medan: FMIPA UNIMED.

Sihombing Marice., Tuminah. Sulistyowati., 2011. Perubahan Nilai Hematologi, Biokimia Darah, Bobot Organ dan Bobot Badan Tikus Putih Pada Umur Berbeda. Jurnal Veteriner Vol.12 No. 1 : 58-64ISSN : 1411- 8327, Jakarta :Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Silitonga, M., (1993), Efek Laktagogum daun Jinten(Coleus amboinicus L.) pada tikus laktasi. Tesis Magister sains, Program Studi Biologi, Institut Pertanian Bogor, Bogor 1-93

(20)

Situmorang, Eriana. (2014). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Bangunbangun (Coleus amboinicus L.) Terhadap Titer Antibodi HumoralPada Tikus Putih (Rattus norvegicus). FMIPA: UNIMED

Smith,J. B. dan Mangkoewidjojo, (1988), Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis, UI Press, Jakarta, Hal 37-38

Sunitha, K.S. Haniffa M.A., James Milton M. and .A Manju (2010). Coleus aromaticus Benth act as an immunostimulant in Channa marulius Hamilton. International Journal of Biological Technology (2010) 1(2):55-59. ISSN: 0976 – 4313© Gayathri Teknological Publication.

Tjandrawinata, R.R., S. Maat dan D. Noviarny, 2005. Effect of stan-dardized

Phyllanthus niruri extract on changes in immunologic

para-meters:correlation between pre-clinical and clinical studies. Medika XXXI (6) : 367-371.

Tizard IR. 2000. Veterinary Immunology An Introduction. Sixth Edition. WB Saunders Company. Harcourt Health Sciences Company. Philadelphia, Pennsylvania.

.2004. Veterinary Immunology: an IntroductionSixth Edition. Pennsylvania: WB Saunders.

Thyagarajan, S.P., S. Subramanian, T. Thirunalasundari, P.S. Venkates-waran and B.S.Blumberg, 1988. Effect of Phyllanthus amarus on chrinic carriers of hepatitis B virus. The Lancet : 764-766.

Utomo, Astika Widy., Noor Wijayahadi (2008). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Alkohol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) pada Tikus Wistar. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro : Semarang.

Volk, W.A and M.F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Edisi Kelima. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Wagner, H., 1989. Immunostimulants from medicinal plants. In Advances in Chinese medicinal materials research (Eds.) H.M. Chang; H.W.

Wagner, H., dan Jurcic, K., 1992, Assay for Immunomodulation and Effect on Mediators of Inflamation, Dalam: Dey, P. M., dan Harbone, J. B., (Eds.), Methods in Plants Biochemistry: Assay for Bioactivity, Edisi Keenam,Academic Press, London cit.

(21)

80

Warsiki Endang, Damayanthy Evy, dan Damanik Rizal. 2008. Karakteristik Mutu Sop Daun Torbangun (Coleus amboinicus Lour) Dalam Kemasan Kaleng Dan Perhitungan Total Migrasi Bahan Kemasan. Depertemen Teknologi Industri Pertanian : IPB.

Winarsosy (2012). http://winarsoosy.blogspot.com/2012/04/peran-dan-interaksi-mikrogizi-dalam.html (Diakses tanggal 7 Juni 2014)

Wintergerst ES, Maggini S, Hornig DH. (2007). Contribution of selected vitamins and trace elements to immune function. Vol. 51, no. 4, 2007

Zakaria, F.R., dan T.M. Rajab, 1999. Pengaruh ekstrak jahe (Zingiber officinale Roscoe) terhadap produksi radikal bebas makrofag men-cit sebagai indicator imunostimulan secara invitro. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan 1999 : 707-716.

Zakaria, F.R, Y. Wiguna dan A. Hartoyo, 1999. Konsumsi sari jahe (Zingiber officinale Roscoe) me-ningkatkan aktivitas sel natural killer pada mahasiswa pesantren Ulil Alkab di Bogor. Bul. Tekn. Industri Pangan Vol. X (2) : 40-46.

(22)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tigaras pada tanggal 20 Agustus 1992. Ayah bernama R.

Manurung dan Ibu bernama M. br. Gurning dan penulis merupakan anak keempat

dari lima bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri No. 091404

Parbalohan dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, Penulis melanjutkan

sekolah di SMP N 1 Dolok Pardamean dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun

2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Dolok Pardamean dan lulus

pada tahun 2010. Pada tahun 2010, Penulis diterima di Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur

BIDIKMISI.

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pusat Penelitian Kelapa

Sawit (PPKS). Selama kuliah penulis juga merupakan anggota dari IKBKB dan

sebagai Pengurus di UKMKP Universitas Negeri Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi konservatisme LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) di Indonesia tahun

furosemid inhalasi diberikan 40 mg/12 jam selama perawatan, sedangkan variabel tergantung adalah IL-8 plasma dan lama rawat pasien PPOK eksaserbasi akut. Analisis yang

[r]

Saya merasa belum bisa untuk menangani tingkah laku anak yang tidak sesuai.. Saya merasa kesulitan untuk mengajarkan anak saya dalam melakukan perawatan diri sendiri

[r]

[r]

Oleh karena itu, prioritas kegiatan yang perlu dilakukan untuk mereduksi beban pencemaran air dalam kasus ini adalah penetapan kelas air Kali Surabaya, kemudian penyuluhan,

[r]