• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TEHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Pengaruh Karakteristik Perusahaan Tehadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TEHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Pengaruh Karakteristik Perusahaan Tehadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH

PENGU

(Studi Empiris p

Diajukan Untuk Gelar Sarjana Ekono

ANTA

F

UNIVER

H KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TEH

UNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIA

s pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaf

NASKAH PUBLIKASI

uk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna M onomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekono

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh:

TAWENI MAULIDHA PANGESTU RAHIM B 200 090 269

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

ERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKART

2013

EHADAP

SIAL

aftar di BEI)

Memperoleh onomi dan Bisnis

IM

(2)

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca skripsi dengan judul : PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur di BEI).

Yang ditulis oleh :

ANTAWENI MAULIDHA PANGESTU RAHIM

B 200 090 269

Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Juli 2013 Pembimbing Utama

(Dr. Triyono, SE, M.Si)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(3)
(4)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TEHADAP

PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

ANTAWENI MAULIDHA P. R

B 200 090 269

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajemen, size, basis perusahaan dan ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan manufaktur di Indonesia.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 seperti yang tercantum dalam

Indonesia Capital Market Directory (2010) dan Annual Report 2010. Perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI digunakan sebagai populasi, karena perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan kepada pihak diluar perusahaan. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, berdasarkan kriteria yang ditetapkan diperoleh sampel sebanyak 38 perusahaan. Metode analisa data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel kepemilikan manajemen berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial, sedangkan

size, basis perusahaan dan ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Nilai adjusted R2 sebesar 15,6%, sisanya sebesar 84,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

Kata kunci: pengungkapan tanggung jawab sosial, kepemilikan

manajemen, size, basis perusahaan dan ukuran dewan

(5)

A. PENDAHULUAN

Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin banyak dan semakin sulit. Pada tingkat perkembangan tertentu salah satu persoalan yang dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya yaitu dituntutnya perusahaan untuk memperhatikan dampak lingkungan sosial baik secara langsung maupun tidak langsung melalui laporan keuangan yang disajikan secara berkala. Dari laporan keuangan, pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengetahui kinerja dan kemampuan serta dampak yang ditimbulkan dari kehadiran perusahaan (Kartika, 2010).

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang sering juga disebut sebagai social disclosure, merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Tumbuhnya kesadaran publik akan peran perusahaan di tengah masyarakat melahirkan kritik karena menciptakan masalah sosial, polusi, sumber daya, limbah, mutu produk, tingkat safety produk, serta hak dan status tenaga kerja.

Menurut Veronica (2009), adapun dampak sosial yang ditimbulkan oleh masing-masing perusahaan tentunya tidak selalu sama, mengingat banyak faktor yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya sekalipun mereka berada dalam satu jenis usaha yang sama. Faktor pembeda ini sering disebut dengan karakteristik perusahaan. Semakin kuat karakteristik yang dimiliki suatu perusahaan tersebut dalam menghasilkan dampak sosial bagi publik tentunya akan semakin kuat pula pemenuhan tanggung jawab sosialnya kepada publik. Berdasarkan berbagai uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Adapun judul dari penelitian ini yaitu :

“PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

(6)

Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh variabel kepemilikan manajemen, size, basis perusahaan dan ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

B. LANDASAN TEORI

1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Salah satu informasi yang sering diminta untuk diungkapkam perusahaan dewasa ini adalah informasi tetntang pengungkapan tanggung jawab social perusahaan (CSR). Tanggung jawab social perusahaan (CSR) merupakan suatu konsep dimana sebuah organisasi, khususnya perusahaan yang memiliki kewajiban atau tanggung jawab untuk mempertimbangkan keinginan pelanggan, tenaga kerja, pemegang saham, masyarakat serta ekosisitem dimana perusahaan itu berada. Pemikiran yang melandasi tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate

Social Responsibility) yang sering dianggap inti dari etika bisnis adalah

bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi dan legal (artinya kepada pemengang saham atau shareholder) tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas.

2. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(7)

3. Karakteristik yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan

a. Kepemilikan Manajemen

Secara khusus kepemilikan manajer terhadap perusahaan atau yang biasa dikenal dengan istilah Insider Ownership ini didefinisikan sebagai persentase suara yang berkaitan dengan saham dan option yang dimiliki oleh manajer dan direksi suatu perusahaan (Mathiesen , 2004 dalam Rawi dan Muhclis, 2010). Kepemilikan manajemen adalah persentase suara yang berkaitan dengan saham dan option yang dimiliki oleh manajer dan direksi suatu perusahaan. Kekayaan pribadi manajemen yang terkait dengan nilai perusahan diharapkan akan membuat manajemen untuk bertindak demi meningkatkan nilai perusahaan dengan sendirinya.

b. Ukuran Perusahaan (Size)

Size perusahaan atau ukuran perusahaan merupakan variabel

penduga yang sering digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Ukuran perusahaan (size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan, jumlah karyawan, nilai total asset, volume penjualan dan rangking indeks, log penjualan bersih, kapitalisasi pasar (Kartika, 2010). Penelitian ini menggunakan In Total Aset sesuai penelitian Nurkhin (2008), Sitepu dan Siregar (2009), Rahajeng (2010) serta Kartika (2010).

c. Basis Perusahaan

Basis perusahaan merupakan dasar perusahaan bagaimana perusahaan itu berasal, apakah murni dari perusahaan itu sendiri atau adanya partisipasi dari perusahaan asing. Perusahaan dengan kedudukan yang berbeda maka akan memiliki stakeholders yang berbeda, sehingga tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial yang harus dilakukan juga berbeda.

(8)

pengungkapan yang lebih luas (Susanto (1992) dalam Kartika (2010). Afiliasi perusahaan dengan perusahaan asing (multinasional) mungkin akan memiliki kualitas ungkapan yang lebih tinggi daripada yang tidak berafiliasi.

d. Ukuran Dewan Komisaris

Dewan komisaris merupakan puncak dari sistem pengelolaan internal perusahaan, dimana dewan komisaris ini memiliki peranan penting terhadap aktivitas pengawasan. Komposisi dewan komisaris akan menentukan kebijakan perusahaan termasuk praktek dan pengungkapan tanggung jawab social perusahaan. Coller & Gregory (1999) dalam Sembiring (2005) menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris maka akan semakin mudah untuk mengendalikan CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif.

Dari uraian diatas maka hipotesis dari penelitian ini yaitu : H1 = Kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

H2 = Size berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan.

H3 = Basis perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan.

H4 = Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

C. METODE PENELITIAN

(9)

2012: 115). Populasi dan penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 116). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan variable independen dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajemen, size, basis perusahaan dan ukuran dewan komisaris. Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh kepemilikan manajemen, size, basis peusahaan dan ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan persamaan regresi :

CSR = αααα + ββββ1KM + ββββ2SIZE + ββββ3BP + ββββ4DEKOM +εεεε

Dengan penjelasan CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan, αααα adalah konstanta, ββββ1 adalah koefisien regresi kepemilikan manajemen, ββββ2

adalah koefisien regresi size,ββββ3 adalah koefisien regresi basis perusahaan,ββββ4

adalah koefisien regresi ukuran dewan komisaris, dan εεεε adalah error term. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dilakukan setelah model dari penelitian memenuhi asumsi klasik yaitu terdistribusi normal, tidak terdapat multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Uji Asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji Heteroskedastisitas. Pengujian Hipotesis yang dilakukan menggunakan model uji F, uji koefisien determinasi (R2), dan hipotesis t. Level of significance untuk uji F dan t yang digunakan sebesar 0,05.

D. HASIL PENELITIAN

(10)

bebas dari multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi sehingga dapat dilakukan pengujian hipotesis.

1. Pengaruh Kepemilikan Manajemen terhadap Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial

Berdasarkan pengujian statistik yang dilakukan dengan uji t untuk Kepemilikan Manajemen diperoleh nilai signifikan sebesar 0,004. Nilai signifikan lebih kecil dari Level of Significance sebesar 0,005, maka terbukti terdapat pengaruh signifikan antara kepemilikan manajemen dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan “kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial” terbukti kebenarannya.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Rawi dan Muchlish (2010) yang menemukan bahwa kepemilikan manajemen mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan hasil yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajemen berpengaruh signifikan terhadap tanggung jawab sosial, hal ini berarti tidak mendukung penelitian yang dilakukan Apriwenni (2009) yang tidak menemukan hubungan positif antara kedua variabel tersebut.

2. Pengaruh Size Perusahaan terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Berdasarkan pengujian statistik yang dilakukan dengan uji t untuk

Size diperoleh nilai signifikan sebesar 0,403. Nilai signifikan jauh lebih

besar dari Level of Significance sebesar 0,005, maka terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan antara size atau ukuran perusahaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan “size berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial” tidak terbukti kebenarannya.

(11)

jawab sosial. Penelitian ini tidak mendukung penelitian Nurkhim (2010) dan Kartika (2010) yang menemukan adanya pengaruh positif antara size dengan pengungkapan tanggung jawab sosial.

3. Pengaruh Basis Perusahaan terhadap Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan

Berdasarkan pengujian statistik yang dilakukan dengan uji t untuk Basis Perusahaan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,861. Nilai signifikan jauh lebih besar dari Level of Significance sebesar 0,005, maka tidak terbukti terdapat pengaruh signifikan antara basis perusahaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan “basis perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial” tidak terbukti kebenarannya.

Penelitian ini sesuai dengan Kartika (2010) yang tidak menemukan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Waryanto (2010) juga menyimpulkan bahwa kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

4. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(12)

Penelitian ini sesuai dengan Waryanto (2010) yang menemukan ukuran dewan komisaris tidak mempengaruhi luas pengungkapan tangung jawab sosial. Penelitian ini tidak mendukung penelitian Sembiring (2005), Veronica (2009) dan Nurkhim (2010) yang menemukan adanya pengaruh positif antara ukuran dewan komisaris dengan pengungkapan tanggung jawab sosial.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a.Kepemilikan manajemen berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial, ditunjukkan dari nilai signifikansi t sebesar 0,004 dengan arah koefisien positif (0,003). Banyak sedikitnya kepemilikan saham oleh pihak manajemen mempengaruhi tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial.

b. Size tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, ditunjukkan dari nilai signifikansi t sebesar 0,403 dengan arah koefisien positif (0,008). Besar kecilnya ukuran perusahaan tidak mempengaruhi tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

c.Basis perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, ditunjukkan dengan signifikansi t sebesar 0,861 dengan arah koefisien positif (0,007). Perusahaan manufaktur berbasis asing maupun dalam negeri tidak mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

(13)

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian, ada beberapa saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti semua sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat mewakili kondisi seluruh perusahaan di Indonesia.

2. Perlu adanya perluasan tahun pengamatan, agar hasil penelitian dapat menggambarkan fluktuasi perusahaan dari tahun ke tahun.

3. Rendahnya nilai adjusted R2 menunjukkan bahwa variabel lain yang tidak digunakan penelitian ini mempunyai pengaruh lebih besar terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel independen lain yang belum digunakan dalam penelitian ini, misalnya profile perusahaan, likiuiditas, solvabilitas, laverage, kepemilikan intuisi, kepemilikan saham publik dan variabel lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional

Akuntansi IX.

Apriweni, Prima. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Corporate Social Responsibility pada Laporan Tahunan Perusahaan untuk Industri Manufaktur Tahun 2008. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS

19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam dan Anis Chairi. 2007. Teori Akuntansi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hendra, Titisari Kartika dkk. 2010. Corporate Social Responsibility (CSR) dan

(14)

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Satu. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Kartika, Andi. 2010. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Dinamika Keuangan dan Perbankan Vol.2 No. 1. Universitas

Stikubang, Semarang.

Lako, Andreas. 2011. Deskontruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan

Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Megginson, Wiliam L. 1997. Corporate Finance Theory. Addison-Wesley Educational Publishers Inc.

Nurkhin, Ahmad. 2010. Corporate Governance dan Profitabilitas, Pengaruhnya

terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Jurnal

Dinamika Akuntansi Vol. 2 No. 1. FE UNNES, Semarang.

Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility

terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi XI,

Pontianak.

Rachman, M. Nurdizal, Asep Efendi dan Emir Wicaksana. 2012. Panduan

Lengkap Perencanaan CSR. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rahajeng, Rahmi Galuh. 2010.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Tahunan Perusahaan. Skripsi.

Jurnal Online. FE UNDIP, Semarang. eprint.undip.ac.id/.

Rawi dan Munawar Muchlish. 2010. Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan

Institusi, Leverage dan Corporate Social Responsibility. Simposium

Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.

Sari, Nur Maemunah Permata dan Luluk Kholisoh. 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan

(15)

Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional akuntansi VII. Solo.

Sitepu, Andre Christian dan Hasan Sakti Siregar. 2009. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Jurnal Online. FE USU, Medan. repository.usu.ac.id/. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabet.

Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.

Veronica, Theodora Martina. 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurnal

Online. FE Universitas Gunadarma, Jakarta

.http://www.gunadarma.ac.id/library/.

Waryanto. 2010. Pengaruh Karakteristik Good Coorporate Governance (GGC)

terhadap Luas Pengungkapan Coorporate Social Responsibility. Skripsi.

Referensi

Dokumen terkait

Tourism development has to take the harmony among the need of tourists, tourist destination, and local people as the host into account all the time (Nuryanti, 2010). Thus,

Petunjuk umum untuk menentukan probabilitas ini dapat diperoleh dari laporan hasil penelitian tentang insiden bendungan terhadap 81 contoh bendungan urugan di Amerika Serikat,

Berdasarkan analisis regresi linear berganda, penggunaan jilbab, lingkar pinggang dan konsumsi susu berpengaruh signifikan (R 2 =0.623) terhadap status serum

Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi,

Untuk bisa melakukan seleksi materi yang akan digunakan dalam portofolio tergantung pada beberapa hal berikut: tujuan (menunjukkan hasil karya terbaik atau proses belajar),

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat bahwa setelah dilakukan evaluasi dokumen penawaran sesuai ketentuan yang berlaku, Perusahaan Saudara ditetapkan sebagai pemenang seleksi

ukuran tertentu sebagaimana yang telah digariskan dalam peraturan yang telah ditetapkan. Dalam Penelitian ini, peneliti mencoba mengkaji karakteristik pribadi,

• From a broader perspective, operating exposure is not just the sensitivity of a firm’s future cash flows to unexpected changes in foreign exchange rates, but also to its