KOMPETENSI PEDAGOGIK
PENILAIAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
Direktorat Jenderal Guru Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayan
ii
Penulis:
1. Dra. Elina Syarif, M.Pd HP: 085891255464
e-mail: inap4tkb@gmail.com
2. Dra. Sri Suhita, M. Pd. HP: 087878334641
e-mail: suhitasri@yahoo.com 2. 3. Sri Wirdiningsih, S. Pd HP: 0829370703
Penelaah:
1. Drs. Krisanjaya, M.Hum, HP: 08188157653, krisanjaya@yahoo.com
2. Dra. Alimatusadiah, M.Pd HP: 08138044210
e-mail:diahuswatun@gmail.com
Copyright © 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Matematika, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ...ii
PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang ...1
B. Tujuan ...2
C. Peta Kompetensi...2
D. Ruang Lingkup ...2
E. Cara Penggunaan Modul...3
KEGIATAN PEMBELAJARAN ...5
A. Tujuan ...5
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ...5
C. Uraian Materi ...6
D. Aktivitas Pembelajaran ...66
E. Latihan/ Kasus /Tugas ...67
F. Rangkuman ...68
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut...69
H. Pembahasan Latihan/Kasus/Tugas ...69
PENUTUP ...75
DAFTAR PUSTAKA ...77
ii
DAFTAR TABEL
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan stAndar kompetensi sesuai bidang tugasnya dan pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan sepanjang hayat. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Dari sisi hak, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. Dari sisi kewajiban, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Profesi guru menjadi profesi yang sangat penting untuk selalu meningkatkan kompetensinya, baik dari sisi kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional. Peningkatan profesionalisme guru dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengikuti program Guru Pembelajar. Hal ini sesuai dengan jabatan fingsional guru yang memerlukan penilaian dalam angka kredit yang diatura dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
2 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
B. Tujuan
Tujuan penyusunan modul kelompok kompetensi H ini menyusun instrumen pengetahuan dan menentukan pencapaian kompetensi.
C. Peta Kompetensi
Kompetensi yang akan dicapai atau ditingkatkan melalui modul ini mengacu pada kompetensi Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 sebagai berikut.
Tabel 1: Peta Kompetensi Pedagogik
Kompetensi
Pedagogik 8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.
8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.5 mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajaran secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagi istrumen 8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.
8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup modul ini terdiri atas sembilan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
Kegiatan Pembelajaran 1 Menyusun Instrumen Pengetahuan
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 3
Setiap kegiatan pembelajaran mencakup: A) Tujuan, B) Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi, C) Uraian Materi, D) Aktivitas Pembelajaran, E) Latihan /Tugas/Kasus, F.Rangkuman, G) Umpan Balik dan Tindak Lanjut, H) Pembahasan Latihan/ Tugas /Kasus. .
Sebagai bahan penilaian modul Guru Pembelajar ini disajikan bahan evaluasi berupa soal pilihan Ganda. Bagian akhir modul ini terdapat Penutup, Daftar Pustaka, dan Glosarium
E. Cara Penggunaan Modul
Cara menggunakan Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP kelompok kompetensi H adalah sebagai berikut.
1. Gunakan modul ini secara berurutan bagian per bagian dimulai dari pengantar, pendahuluan, kegiatan-kegiatan hingga glosarium.
2. Bacalahpendahuluan modul ini, cermatilah setiap tujuan, peta kompetensi dan ruang lingkupnya.
3. Ikutilah langkah-langkah aktivitas pembelajaran dan model/teknik pembelajaran yang digunakan pada setiap kegiatan pembelajaran dalam modul ini.
4. Pada setiap kegiatan pembelajaran pada modul mencakup: A) Tujuan, B) Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi, C) Uraian Materi, D) Aktivitas Pembelajaran, E) Latihan /Tugas/Kasus, F. Rangkuman, G) Umpan Balik dan Tindak Lanjut, H) Pembahasan Latihan/ Tugas /Kasus 5. Gunakan LK-LK yang telah disediakan untuk menyelesaikan setiap tugas/latihan/studi kasus yang diminta.Melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan, Anda diharapkan dapat menghasilkan produk seperti berikut ini.
a. portofolio hasil belajar
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN
MENYELENGGARAKAN PENILAIAN DAN
EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda dapat menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar dengan baik.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 2: Peta Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi
8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang diampu.
8.1.1 Menjelaskan pengertian penilaian, pengukuran, tes, dan evaluasi 8.1.2 Membedakan penilaian, pengukuran,
evaluasi, dan tes
8.1.3 Menjelaskan tujuan, fungsi, dan prinsip penilaian dalam proses pembelajaran 8.1.4 Menjelaskan jenis dan bentuk penilaian 8.1.5 Menjelaskan Pendekatan penilaian 8.2 Menentukan aspek-aspek
proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.
8.2.1 Menjelaskan aspek-aspek penilaian proses dan hasil belajar
8.2.2 Mengidentifikasi aspek penilaian sikap 8.2.3 Mengidentifikasi aspek penilaian
pengetahuan
8.2.4 Mengidentifikasi aspek penilaian keterampilan 8.3 Menentukan prosedur
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.3.1 Menjelaskan prosedur penilaian sikap 8.3.2 Menjelaskan prosedur penilian pengetahuan 8.3.3 Menjelaskan prosedur penilaian keterampilan 8.4 Mengembangkan
instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.4.1 Menjelaskan cara menyusun kisi-kisi 8.4.2 Menyusun Instrumen sikap
8.4.3 Menyusun instrumen pengetahuan 8.4.4 Menyusuninstrumen keterampilan
8.4.5 Menganalisis instrumen penilaian secara kuanlitatif
8.5.6 Menganalisis instrumen penilaian secara kuantitatif
8.5 Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil
6 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi
belajaran secara
berkesinambungan dengan menggunakan berbagi istrumen
8.5.2 Menjelaskan cara pengadministrasian penilaian pengetahuan
8.5.3 Menjelaskan cara pengadministrasian penilaian keterampilan
8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.
8.6.1 Menganalisis hasil penilaian sikap
8.6.1 Menganalisis hasil penilaian pengetahuan 8.6.1 Menganalisis hasil penilaian keterampilan 8.7 Melakukan evaluasi
proses dan hasil belajar
8.7.1 Menentukan Pencapaian kompetensi 8.7.2 Menyusun laporan hasil penilaian
C. Uraian Materi
1. Pengertian Penilaian, Pengukuran, Tes, dan Evaluasi
Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek (Stufflebeam dan Shinkfield, 1985 dalam Depdiknas, 2004:11). Pada saat melakukan evaluasi di dalamnya ada kegiatan untuk menentukan nilai suatu program, sehingga ada unsur keputusan tentang nilai suatu program (value judgement). Dalam melakukan keputusan, diperlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian selama dan setelah kegiatan belajar mengajar. Objek evaluasi adalah program yang hasilnya memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat, keterampilan, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam kegiatan evaluasi alat ukur yang digunakan juga bervariasi bergantung pada jenis data yang ingin diperoleh.
Berdasarkan uraian di atas, terdapat istilah pengukuran dan penilaian. Sebagai bagian dari evaluasi kedua istilah tersebut akan dibahas lebih lanjut agar tidak terjadi kesalahpahman yang pada akhirnya terjadi kesalahan penanaman konsep.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 7
Pengukuran dapat menggunakan tes dan nontes. Tes adalah seperangkat pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Tes dalam pembelajaran bahasa dikenal dengan tes bahasa yang sasaran pokoknya adalah tingkat kompetensi berbahasa peserta didik. Nontes berisi pertanyaan atau pernyataan yang instrumennya berbentuk kuesioner atau inventori.
Penilaian (assessment) merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu (Griffin dan Nix, 1991 dalam Depdiknas, 2004:10). Pada saat ini sejalan dengan pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi terdapat istilah penilaian kelas yang merupakan salah satu pilarnya. Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran.
2. Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Penilaian
a. Tujuan Penilaian
1) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program pengayaan.
2) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semester, satu semester, satu tahun, dan masa studi satuan pendidikan. 3) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
4) Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.
b. Fungsi Penilaian
8 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
2) Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
3) Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4) Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan perkembangan peserta didik.
c. Prinsip Penilaian
Prinsip umum dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah sebagai berikut.
1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6) Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 9
8) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
9) Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam belajar.
Prinsip khusus dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah sebagai berikut
1) Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum. 2) Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran. 3) Berkaitan dengan kemampuan peserta didik. 4) Berbasis kinerja peserta didik.
5) Memotivasi belajar peserta didik.
6) Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.
7) Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
8) Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9) Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10) Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran. 11) Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus. 12) Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata. 13) Terkait dengan dunia kerja.
14) Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata. 15) Menggunakan berbagai cara dan instrumen.
d. Teknik dan Bentuk Penilaian
1) Teknik dan Bentuk Penilaian Sikap a) Teknik Observasi
10 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa:
• selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah
• sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik
Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir.
Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung, seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan, kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru.
Contoh: Format pengamatan sikap dalam laboratorium IPA : No Nama Aspek yang dinilai Keteran
gan Bekerja
sama
Rasa Ingin Tahu
Disiplin Peduli Lingkungan
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik 3 = baik
2 = cukup 1 = kurang
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 11
b) Penilaian Diri
Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan (reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didikyang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning).Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukanmelalui langkah-langkah sebagai berikut.
a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri. b) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tAnda cek, atau skala penilaian.
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk menilai pencapaian kompetensi dirinya sendiri. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukursikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatugejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential adalah skala untukmengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan gAnda maupun check list, tetapitersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya.
Kriteria penyusunan lembar penilaian diri adalah sebagai berikut:
• Berupa pertanyaan tentang pendapat, tanggapan, dan sikap.
12 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
• Pertanyaan diusahakan yang jelas dan khusus.
• Harus dihindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
• Harus dihindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti.
• Harus membuat pertanyaan yang berlaku bagi semua responden.
Contoh: Format penilaian diri:
Nama : ---
Nama-nama anggota kelompok : ---
Kegiatan kelompok : ---
Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, isilah
dengan angka 4 – 1 didepan tiap pernyataan: 4 : selalu 2 : kadang-kadang
3 : sering 1 : tidak pernah
1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk
didiskusikan
2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan
sesuatu
3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4.--- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya 5. Selama kerja kelompok, saya….
---- mendengarkan orang lain
---- mengajukan pertanyaan
---- mengorganisasi ide-ide saya
---- mengorganisasi kelompok
---- mengacaukan kegiatan
---- melamun
6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?
---
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 13
c) Penilaian Teman sebaya
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 (tiga) teman sekelas atau sebaliknya. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri.
No Pernyataan Skala
1 2 3 4 1 Teman saya berkata benar, apa adanya kepada
orang lain
2 Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah
3 Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang Diterapkan Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri
4 Teman saya menjaga kebersihan
5 Teman saya mengembalikan alat kebersihan, pertukangan, olah raga, laboratorium yang sudah selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula 6 Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan petunjuk guru
7 Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu apabila diberikan tugas oleh guru
8 Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada orang lain
9 Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang lain
14 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
Keterangan : 4 = Selalu 3 = Sering 2 = Jarang a = Sangat jarang
d) Jurnal
Penilaian jurnal (anecdotal record)Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat.
Terkait dengan pencatatan jurnal, guru perlu mengenal dan memperhatikan perilaku peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan. Aspek-aspek pengamatan yang sudah ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta didik di awal semester.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal di antaranya adalah catatan atas pengamatan guru harus objektif, yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan kompetensi. Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda).
Contoh Format Penilaian Jurnal:
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 15
Nama : ……….. Kelas : ……….
No Hari,tanggal Kejadian Keterangan
3. Pendekatan Penilaian
Secara umum ada dua metoda/acuan yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa yaitu penilaian acuan norma dan penilaian acuan patokan.Apabila kita melakukan pengukuran atau penilaian berarti kita membandingkan. Dalam penilaian pendidikan ada dua pendekatan yang digunakan sebagai pembanding, yaitu penilaian acuan norma atau PAN
(norm referenced evaluation) dan penilaian acuan patokanatau PAP
(criterion refrenced evaluation).
a. Penilaian Acuan Patokan
Penilaian acuan patokan (Criterion Referenced Evaluation) yang dikenal pula dengan sebutan stAndar mutlak, berusaha menafsirkan hasil tes yang diperoleh siswa dengan membadingkannya dengan patokan yang telah ditetapkan, sebelum hasil tes itu sendiri diperoleh, dan bahkan sebelum kegiatan pengajaran dilakukan, patokan yang akan dipergunakan untuk menentukan batas kelulusan itu telah ditetapkan.
Berdasarkan permen 2013 nomor 66 Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian acuhan patokan yang kemudian dikembangkan dengan istilah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
b. Penilaian Acuan Norma
16 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
relatif berdasarkan distribusi skor yang dicapai oleh para pengikut dalarn suatu. tes. Dengan demikian maka skor stAndar yang dicapai oleh seseorang yang didasarkan atas norrna relatif ini (PAN) mencerminkan status individu di dalam kelompok.
4. Aspek Penilaian
a. Aspek Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pAndangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga menjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pAndangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku.
Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran. Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu stAndar atau sistem pengambilan keputusan terhadap sikap.
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksivertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan antar sesama manusia dan manusia dengan lingkungan alam.
Contoh aspek penilaian sikap pada matapelajaran bahasa Indonesia.
No. Jenis Aspek
1. Spiritual Menghargai anugerah Tuhan Mensyukuri anugerah Tuhan
2. Sosial • Jujur
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 17
• Santun
• Tanggung jawab • Peduli
• Kreatif
• Cinta tanah air
• Semangat kebangsaan • Demokratis
• Semangat ilmiah
b. Aspek Penilaian Pengetahuan
Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik merupakan penilain potensi intelektual yang terdiri dari tingkatan mengetahu, memaham, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Penilaian terhadap pengetahuan pesertadidik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian pengetahuan mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural.
Pengetahuan faktual meliputi aspek-aspek pengetahuan istilah, pengetahuan khusus dan elemen-elemennya berkenaan dengan pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi, dan sebagainya. Sebagai contoh pengetahuan faktual di antaranya adalah pengetahuan tentang kalimat, paragraf, dan teks. Pengetahuan konseptual memuat ide (gagasan) dalam suatu disiplin ilmu yang memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan sesuatu objek itu contoh atau bukan contoh, juga mengelompokkan (mengkategorikan) berbagai objek. Pengetahuan konseptual meliputi prinsip (kaidah), hukum, teorema, atau rumus yang saling berkaitan dan terstruktur dengan baik. Pengetahuan konseptual meliputi pengetahuan klasifikasi dan kategori, pengetahuan dasar dan umum, pengetahuan teori, model, dan struktur. Contoh pengetahuan konseptual di antaranya adalah pengetahuan tentang struktur teks laporan hasil observasi, struktur kalimat yang benar dan bagian-bagiannya.
18 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
algoritma, pengetahuan metode dan teknik khusus dan pengetahuan kriteria untuk menentukan penggunaan prosedur yang tepat. Contoh pengetahuan prosedural antara lain, yaitu pengetahuan tentang teknik-teknik penerapan dan pembuatan karya tulis ilmiah, pembuatan teks eksposisi, dan teks laporan hasil obervasi.
Butir-butir soal dikembangkan menjadi enam tingkatan, yaitu: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan mencipta (C6).
1) Pengetahuan (C1)
Ranah pengetahuan merupakan tingkat kemampuan yang terendah.Pada tingkatan ini soal dibuat untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengingat kembali materi yang pernah diterimanya. Soal pengetahuan lebih menuntut peserta didik dalam mengingat sesua-tu (hafalan).
2) Pemahaman (C2)
Pada tingkatan ini peserta didik dituntut untuk memahami/mengerti materi yang telah di-ajarkan dan tidak sekedar hafalan.Soal pemahaman menuntut jawaban berupa pernyataan atau contoh dari suatu konsep dengan bahasa sendiri
3) Penerapan (C3)
Dalam tataran penerapan, peserta didik dituntut untuk
mengimplementasikan prinsip, konsep dalam situasi tertentu, dan umumnya belum pernah dikenal atau disampaikan guru di kelas. 4) Analisis (C4)
Pada tataran Analisis, peserta didik dituntut untuk menggunakan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab akibat. Soal analisis menuntut jawaban informatif, penemuan asumsi, dan penemuan sebab akibat.
5) Evaluasi (C5)
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 19
keputusan terhadap hasil analisis untuk suatu kebijakan. Soal tingkat evaluasi menuntut jawaban berupa keputusan dan penentuan suatu nilai informasi.
6) Mencipta (C6)
Jenjang soal mencipta (C6) merupakan ranah pengetahuan tertinggi, menuntut peserta didik memiliki kemampuan dalam merancang suatu kegiatan, membuat atau mendesain suatu benda produk dengan berbagai pertimbangan dan analisis. Merancang dalam ranah pengetahuan sebatas pada menghasilkan prototipe atau ide/gagasan dalam bentuk konseptual.
c. Aspek Penilaian Keterampilan
Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan peserta didik dalam berpikir dan bertindak yang dipelajari di sekolah dan sumber lain. Keterampilan ini meliputi: keterampilan mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar. Dalam ranah konkret keterampilan ini mencakup aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat. Dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis, membaca, menganalisis, dan mengarang. Pada Kurikulum 201 keterampilan ini mengacu pada KD dari KI-4 untuk setiap mata pelajaran. Sebagai contoh, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia KD 4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan, ditekankan pada kompetensi abstrak yakni menyusun teks. Contoh aspek penilaian keterampilan membaca puisi
1. Pemahaman isi puisi 2. Penghayatan
3. Ketepatan ekspresi 4. Pengucapan/lafal 5. Irama
6. Jeda (batas perhentian/bernafas) 7. Mimik
20 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
5. Prosedur Penilaian
Agar alat Penilaian yang dipergunakan merupakan alat Penilaian yang valid dan reliabel, maka dalam mengembangkannya terdapat beberapa urutan kerja yang harus dilakukan, yaitu: (1) menjabarkan kompetensi dasar ke dalam Indikator pencapaian hasil belajar, (2) menetapkan kriteria ketuntasan setiap indicator, (3) penetapan teknik penilaian, (4) pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar,indikator, kriteria ketuntasan, aspek penilaian dan teknik penilaian, (4) menyusun kisi-kisinya, (5) menulis soal dan menyusun pedoman penskorannya, (6) memvalidasi soal, (7) merakit soal menjadi perangkat tes, (8) menguji coba dan menganalisisnya, dan (9) memperbaiki tes sehingga menjadi tes yang baik.
a. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 21
b. Menetapkan Kriteria Ketuntasan setiap indikator
Setelah menjabarkan kompetensi dasar menjadi beberapa indikator, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator. Rentang persentase kriteria ketuntasan setiap indikator adalah antara 0% – 100%. Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator adalah 75%. Namun, satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator < 75% atau >75% . Sudut pAndang yang diguanakn dalam penetapan adalah tingkat kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung pendidik serta ketersediaan sarana dan prasarana.
c. Penetapan Teknik Penilaian
Penetapan teknik penilaian mempertimbangkan ciri indikator. Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance) dan apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tertulis.
d. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Kriteria Ketuntasan, Aspek penilaian dan Teknik Penilaian
Contoh: Pemetaan stAndara kompetensi, kompetensi dasar, Indikator, kriteria ketuntasa, aspek, dan teknik penilaian
22 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
e. Penyusunan Kisi-kisi
Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan rancangan khusus tentang kompetensi dan aspek/prilaku yang akan diukur dan menjadi dasar penyusunan soal. Tujuan penyusunannya adalah untuk menentukan ruang lingkup dan tekanan penilaian yang setepat-tepatnya, sehingga dapat menjadi petunjuk dalam menulis soal.
Ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan dalam membuat kisi-kisi agar kisi-kisi yang dibuat merupakan kisi-kisi yang baik. Persyaratan tersebut diantaranya adalah:
1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional.
2. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
3. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 23
Contoh format kisi-kisi tes tertulis dan unjuk kerja FORMAT KISI-KISI SOAL TES PRESTASI BELAJAR Jenis Sekolah :
Alokasi waktu :
Mata Pelajaran : Jumlah Soal :
Kelas : Bentuk Soal :
No. Kompetens i Dasar
Bahan Semes
ter
Materi Indikator No Soal
f. Penulisan Butir Soal dan Pedoman Penskorannya
Penulisan soal merupakan suatu kegaiatan yang sangat penting dalam penyiapan bahan ulangan/ujian. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator yang sudah disusun di dalam kisi-kisi dan bentuk soal yang dipakai. Penggunaan bentuk soal yang tepat, sangat tergantung pada perilaku yang akan diukur.
Penulisan butir soal harus dibarengi dengan pedoman penskorannya. Pedoman penskoran sangat diperlukan, terutama untuk soal bentuk essai, agar subjektivitas korektor dapat diperkecil. Pedoman penskoran merupakan petunjuk yang menjelaskan tentang kriteria jawaban atau aspek yang dinilai sesuai dengan butir soal yang telah dirumuskan.
5. Penyusunan Instrumen Penilaian
24 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
diperlukan jenis-jenis penilaian yang sesuai. Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan pada pembelajaran bahasa Indonesia. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
a. Penilaian Kompetensi Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pAndangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (ratingscale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus.
Kompetensi sikap pada pembelajaran bahasa Indonesia yang harus dicapai peserta didik sudah terinci pada KD dari KI 1 dan KI 2. Guru bahasa Indonesia dapat merancang lembar pengamatan penilaian kompetensi sikap untuk masing-masing KD sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang disajikan. Hasil observasidapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Contoh penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1) Penilaian Kompetensi Sikap melalui Observasi
Penilaian kompetensi sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran, guru dapat
mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut. a) Lembar Penilaian Kompetensi Sikap pada Kegiatan
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 25
Lembar Penilaian Sikap
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester: IX/1
Materi Pokok : Teks Teks Eksemplum
Indikator: Peserta didikmenunjukkan perilaku jujur, responsif dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menyampaikan cerita sejarah tentang tokoh-tokoh nasional dan internasional
No Nama Siswa
jujur respo
nsif Santun Jumlah Skor
Nilai 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. ... ... 2.
...
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik 3 = baik
2 = cukup 1 = kurang
Contoh perhitungan nilai sikap untuk instrumen seperti di atas dapat menggunakan rumus berikut
Nilai observasi pada saat praktikum
26 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
2) Penilaian Kompetensi Sikap melalui Penilaian Diri
Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan (reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning).
Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a. Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri. b. Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
c. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
d. Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tAnda cek, atau skala penilaian.
Contoh format penilaian diri setelah peserta didik belajar satu KD
Penilaian Diri
Topik:... Nama: ... Kelas: ... Setelah mempelajari materi Sel elektrolisis, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tAnda Vpada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
No Pernyataan Sudah memahami
Belum memahami 1. Memahami konsep teks cerita
eksemplum
2. Mengetahui struktur teks cerita eksemplum
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 27
Contoh format penilaian diri setelah peserta didik mengerjakan tugas
Penilaian Diri
Tugas:... Nama:... Kelas:...
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tAnda V pada kolom
yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak 1 Selamamelakukan tugas kelompok saya
responsifdengan teman satu kelompok 2 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai
dengan fakta
3 Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang
4 Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas 5 ……….
28 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK Mata Pelajaran:...
Topik/Materi:... Kelas:...
No Nama Skor Pernyataan Penilaian Diri
1 2 3 ... ... 1 Maikel 2 1 2 ... ... 2 Kurniawan 2 2 1 ... .... 3 ...
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Contoh instrumen penilaian diri dapat Anda pelajari pada Permendikbud nomor 104 tahun 2014
3) Penilaian Teman Sebaya (peer assessment)
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan antarantarpeserta didik. Penilaian teman antarpeserta didik dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 (tiga) teman sekelas atau sebaliknya.
Contoh penilaian antarpeserta didik
Penilaian antar Peserta Didik
Topik/Subtopik: ... Tanggal Penilaian: ...
Nama Teman yang dinilai: ...
Nama
Penilai:...
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran
- Berikan tAnda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 29
No Perilaku Dilakukan/muncul
Ya Tidak
1. Responsif terhadap materi dan komentar teman
2. Berbahasa Indonesia baik dan benar
3. Menerima pendapat teman 4. Mencatat data dengan teliti dan
sesuai dengan fakta
5. Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang Pengolahan Penilaian:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1.2dan 4) dan ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif Ya = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.
No Nama Skor Perilaku Jumlah Nilai 1 2 3 4 5
1 …….
2 Kencana 2 2 1 2 2 9 3
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
4) Penilaian Jurnal (anecdotal record)
30 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah: 1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
4) Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda (kartu Jurnal yang berbeda)
Contoh Format Jurnal Jurnal Model Pertama
JURNAL
Aspek yang diamati: ……….
Kejadian : ……….
Tanggal: ……….
Nama Peserta Didik:
……….
Nomor peserta Didik:
……….
Catatan Pengamatan Guru:
... ...
... ...
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati, tanggal pengamatan dan aspek yang diamati oleh guru.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 31
3) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Jurnal Model Kedua
JURNAL
Nama Peserta Didik:
…………...……..
Kelas: ...
Aspek yang diamati: ……...……….. No Hari/Tanggal Kejadian Keterangan/
Tindak Lanjut 1.
...
Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, observasi pada diskusi,
tanyajawab dan percakapan serta dan penugasan ( Permendikbud
nomor 104 tahun 2014).
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Tes tulis Pilihan gAnda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.
Format observasi
32 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
1. Tes Tulis
Instrumen tes tulis umumnya menggunakan soal pilihan gAnda dan
soal uraian.Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah
soal-soal yang menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian menghendaki peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan.
Pada pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada tingkat
sekolah menengah umum instrumen penilaian harus dapat menilai
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS, “Higher Order Thinking
Skill”) menguji proses analisis, sintesis, evaluasi bahkan sampai kreatif. Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal
dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik menjawab soal
melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional
dalam taksonomi Bloom. Misalnya untuk menguji ranah analisis
peserta didik, guru dapat membuat soal dengan menggunakan kata
kerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti
menganalisis, mendeteksi, mengukur, dan menominasikan. Ranah
evaluasi contohnya membandingkan, menilai, memprediksi,dan
menafsirkan.
a) Soal Pilihan Ganda
Indikator : Diberikan penggalan teks eksemplum siswa dapat menentukan bagian strukturnya
Soal :
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 33
Berdasarkan strukturnya, penggalan teks tersebut termasuk bagian
….
A. Orientasi
B. Insiden
C. Urutan peristiwa
D. Interpretasi Kunci: A
b) Soal
Uraian
Indikator : Disajikan sebuah teks eksemplum, siswa menentukan struktur teks tersebut disertai data yang mendukung
Soal :
Bacalah teks berikut. Kemudian tentukan struktur teks eksemplum tersebut dengan disertai data yang
mendukung!
Putri Tangguk dan Suami
Alkisah, di Desa Bunga Tanjung ada seorang perempuan tua yang mempunyai huma. Humanya tidak begitu luas, hanya seluas tangguk penangkap ikan, tetapi hasilnya melimpah ruah. Putri Tangguk nama perempuan itu. Ia memiliki tujuh orang anak.
Pada suatu malam, Putri Tangguk dan suaminya sedang berbincang-bincang tentang masa depan keluarganya. Ketika itu, ketujuh anak mereka sudah tidur dengan pulas. “Wahai KakAnda”, kata Putri Tangguk kepada suaminya sambil menghela napas
34 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
lebat membuat suasana tempat tinggal Putri Tangguk semakin sunyi.
Keesokan harinya, pagi yang masih dingin tidakmenghalangi niat Putri Tangguk dan suaminya pergi ke sawahuntuk menuai padi. Pekerjaan itu biasa mereka lakukan setiappagi demi memenuhi kebutuhan keluarga. Jalan menuju humayang mereka tuju sangat licin sehingga Putri Tangguk besertasuami dan anak-anaknya sering tergelincir. Bahkan, anakanaknyaada juga yang terjatuh.
Perempuan setengah baya itutampak kesal.“Jalan licin!” terdengar Putri Tangguk menyumpah. “Hari inikita tidak perlu lama bekerja. Padi yang tertuai
kita tumpahkandi jalan ini sebagai pengganti pasir. Besok kita
masih dapatmenuai padi,” kata Putri Tangguk sambil menggerutu.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 35
yang dilewatinya.
Sebagai ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa, manusia tidakboleh sombong dan angkuh. Manusia tidak boleh menghamburhamburkankekayaannya karena semuanya merupakananugerah dan titipan Sang Pencipta. Putri Tangguk yang pada
mulanya sangat kaya jatuh miskin karena kesombongan dankeangkuhannya. Ia tidak mensyukuri kekayaan yang telahdiberikan Tuhan kepadanya.
Diolah dari sumber:
https://anscerita.wordpress.com/category/jambi/
Sumber: https://anscerita.wordpress.com/category/jambi/
Kunci
Struktur Teks Data
Orientasi Alkisah, di Desa Bunga Tanjung ada seorang perempuan tua yang mempunyai huma. Humanya tidak begitu luas, hanya seluas tangguk penangkap ikan, tetapi hasilnya melimpah ruah. Putri Tangguk nama perempuan itu. Ia memiliki tujuh orang anak.
Insiden Pada suatu malam, Putri Tangguk dan suaminya sedang berbincang-bincang tentang masa depan keluarganya. Ketika itu, ketujuh anak
mereka sudah tidur dengan pulas. “Wahai
36 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
Kalau itu keinginan Dinda, KAnda tidak akan berhuma lagi karena ketujuh lumbung padi sudah penuh. Hujan yang turun malam itu sangat lebat membuat suasana tempat tinggal Putri Tangguk semakin sunyi.
Keesokan harinya, pagi yang masih dingin tidakmenghalangi niat Putri Tangguk dan suaminya pergi ke sawahuntuk menuai padi. Pekerjaan itu biasa mereka lakukan setiappagi demi memenuhi kebutuhan keluarga. Jalan menuju humayang mereka tuju sangat licin sehingga Putri Tangguk beserta suami dan anaknya sering tergelincir. Bahkan, anak-anaknya ada juga yang terjatuh. Perempuan
setengah baya itutampak kesal.“Jalan licin!” terdengar Putri Tangguk menyumpah. “Hari ini
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 37
menuju lumbung yang lain. Ia semakin terkejut karena di dalam ketujuh lumbung padi yang dimilikinya tidak ada sebutir beras atau padi pun. Setelahmenyampaikan apa yang ditemuinya itu kepada suaminya,Putri Tangguk dan suaminya bergegas berangkat menuju huma mereka. Akan tetapi, mereka sangat terkejut karena tidak sebatang padi pun ada di huma mereka. Dalam keadaan sedih, PutriT angguk pulang ke rumah. Kesedihannya semakin bertambah ketika mendengar tangisan anak-anaknya yang kelaparan. Putri Tangguk jatuh miskin akibat kesombongannya dengan menabur dan membuang-buang padi semaunya di jalan yang dilewatinya.
Interpretasi Sebagai ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa, manusia tidakboleh sombong dan angkuh. Manusia tidak boleh menghambur hamburkan kekayaannya karena semuanya merupakananugerah dan titipan Sang Pencipta. Putri Tangguk yang pada mulanya sangat kaya jatuh miskin karena kesombongan dankeangkuhannya. Ia tidak mensyukuri kekayaan yang telahdiberikan Tuhan kepadanya.
Pedoman Penskoran
No. Aspek dan Kriteria Skor 1. Kelengkapan
a. Struktur teks lengkap b. Struktur teks hanya dua. c. Struktur teks hanya satu
38 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
a. Data (kalimat) mendukung atau sesuai dengan
struktur teks’
b. Data (kalimat) hanya dua yang mendukung atau sesuai dengan struktur
c. Data (kalimat) hanya satu mendukung atau sesuai dengan struktur
3 2
1
2. Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.
Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan dari penilaian autentik. Ketika terjadi diskusi, guru dapat mengenal kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun menjawab pertanyaan. Seorang peserta didik yang selalu menggunakan kalimat yang baik dan benar menurut kaedah bahasa menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut dalam kalimat-kalimat Contoh Format observasi terhadap diskusi dan tanya jawab
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 39
Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )
Untuk pemberian nilai observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan
percakapan ini silakan Anda diskusikan dan jawab pada LK yang
tersedia!
3. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Contoh instrumen tugas untuk suatu topik dalam satu KD
Kompetensi Dasar
Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan
Indikator:
Disajikan masing-masing sebuah teks eksempulm dengan teks fabel, siswa dapat:
membedakan ciri teks tersebut , struktur dan unsur Indikator:
- mengidentifikasi perbedaan ciri teks eksempulm dengan teks fabel
- mengidentifikasi perbedaan cirri bahasa/kaidah teks eksempulm dengan teks fabel
TUGAS: Carilah masing-masing sebuah teks cerita sejarah dengan cerita fiksi dalam novel. Kemudian, tentukan perbedaan kedua buah teks tersebut dikaji dari struktur dan kaidah bahasanya.
Untuk menilai tugas siswa, guru dapat membuat rubriknya dan
disesuaikan dengan tugas yang diberikan pada peserta didik.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
40 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
dilakukan dengan menggunakan: unjuk kerja/kinerja/praktik, projek, produk, dan portofolio.
1. Penilaian Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi.
Contoh penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik
KD 4.2 Memproduksi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel yang koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan.
Indikator: Disajikan sebuah informasi, peserta didik memproduksi iklan berdasarkan informasi tersebut
Soal
Pak Andi akan menjula rumahnya di Jalan Angsana No. 21. Luas tanah dan bangunan 210/87. Kondisi rumah masih bagus karena baru direnovasi. Pak Andi akan menjual rumahnya seharga Rp 650 juta.
Buatlah iklan berdasarkan informasi tersebut! Pedoman penskoran
No. Kriteria Penilaian Skor 1. Isi
a. Lengkap dan terinci
b. Lengkap tetapi kurang terinci c. Kurang lengkap dan terinci
d. Kurang lengkap dan kurang terinci
4 3 2 1 2. Organisasi
a. Teratur dan logis b. Teratur tetapi tidak logis
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 41
c. Kurang teratur dan logis d. Kurang teratur dan kurang logis
2 1 3. Pilihan kata
a. Tepat dan sesuai
b. Kurang tepat dan sesuai c. Tiidak tepat dan sesuai
3 2 1 4. Kalimat
a. Mudah dipahami b. Sedikit sulit dipahami c. Sulit dipahami
3 2 1 5. Ejaan dan tAnda baca
a. Tidak ada yang salah b. Sedikit yang salah c. Banyak yang salah
3 2 1
2. Penilaian Proyek
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas. Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan dan merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
a.
Kemampuan pengelolaan;Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.42 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
c.
Keaslian;Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.Contoh Format Penilaian Proyek Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Guru
Pembimbing :
Nama :
Kelas :
ASPEK SKOR
(1 - 5)
PERENCANAAN : a. Penentuan topik
- judul
- tujuan
b. Rancangan fase peristiwa PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
b. Kuantitas Sumber Data c. Pengembangan fase peristiwa
LAPORAN PROYEK : a. Sistematika Laporan b. Performans
c. Presentasi
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 43
3. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang sederhana. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
a.
Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.b.
Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik (termasuk di dalamnya adalah data)c.
Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik. a. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk,
biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
b. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
Format Penilaian Produk
Materi Pelajaran : Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Nama Peserta didik: Kelas :
No Tahapan Skor (
1 – 5 )*
44 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
2 Tahap Proses Pembuatan : a. Persiapan
b. Pengumpulan data c. Pengembangan 3 Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik b. Inovasi
TOTAL SKOR
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik penilaian proyek.Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi hasil proyek, memperbaiki sehingga ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap awal.
4. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, untuk mata pelajaran bahasa Indonesia antara lain: gambar, foto, resensi buku/literatur, laporan penelitian dan karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman.
Kriteria tugas pada penilaian portofolio
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 45
Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar.
Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas, kriteria penilaian.
Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkankompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan).
Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam isinya.
Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dilaksanakan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofolio tersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah silahkan baca pada PermendikbudNomor 104 Tahun 2014 dan diskusikan.
ContohTugas Portofolio
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1
Tahun Ajaran : 2014/2015
Judul portofolio : Produksi teks cerita sejarah, berita, dan iklanyang koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan
Indikator : Peserta didik dapat menyusun teks cerita sejarah, berita, dan iklanyang koheren sesuai dengan karakteristik teks
Ruang lingkup :
Karyaportofolioyangdikumpulkanadalah laporan seluruh hasil rancangan/tulisan teks semester 1, yaitu teks cerita sejarah, berita, dan iklan.
Uraian tugas portofolio
1. Buatlah laporan kegiatan penyusunan teks cerita sejarah, berita, dan iklan
46 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
Untuk memberikan nilai portofolio diperlukan format penilaian portofolio yang memuat indikator pencapaian kompetensi yang dinilai melalui portofolio, periode waktu penilaian, aspek yang dinilai dan keterangan/ catatan .
Contoh format penilaian portofolio Mata Pelajaran :
Alokasi Waktu : 1 Semester
Sampel yang dikumpulkan : Laporan Nama Peserta didik :
Kelas:
No Indikator Periode Aspek yang dinilai Catatan/Nilai Kebenaran
Konsep
Kelengkapan gagasan
Sistematika Tatabahasa
1 ... ...
Rubrik penilaian portofolio: No Komponen Skor
1 Kebenaran Konsep
Skor 25 jika seluruh konsep pada laporan benar Skor 15 jika sebagian konsep pada laporan benar Skor 5 jika semua konsep pada laporan salah 2 Kelengkapan
gagasan
Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 47
No Komponen Skor
3 Sistematika Skor 25 jika sistematika laporan sesuai aturan yang disepakati
Skor 15jika sistematika laporan kuang sesuai aturan yang disepakati
Skor 5 jika sistematika laporan tidak sesuai aturan yang disepakati
4 Tatabahasa Skor 25 jika tatabahasa laporan sesuai aturan Skor 15jika tatabahasa laporan kuang sesuai aturan Skor 5 jika tatabahasa laporan tidak sesuai aturan
Keterangan:
1. Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x100 Nilai portofolio =
4. Pengadministrasian Penilaian
a. Pengadministrasian Penilaian Sikap
Data penilaian sikap bersumber dari hasil penilaian melalui teknik observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan/atau jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Sedangkan instrumen yang digunakan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Contoh format peniaian sikap
No
Nama Peser
ta didik
Religius Jujur Responsif Santun
Rata-rata 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
48 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H
….
Rubrik
Rubrik Skor
sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan
1
menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum
ajeg/konsisten
2
menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
3
menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
melakukan kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
4
4 = Sangat Baik (SB), 3 = Baik (B), 2 = Cukup (C), dan 1 = Kurang (K). Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul).
b. Pengadministrasian Penilaian Pengetahuan
Penilaian proses dilakukan melalui ulangan harian dengan teknik tes tulis, tes lisan dan penugasan yang diberikan selama proses pembelajaran berlangsung. Ulangan harian dilaksanakan setiap akhir pembelajaran suatu KD atau beberapa bagian KD.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik H 49
Penilaian lisan dinyatakan dalam skor yang diperoleh mengacu pada kriteria penilaian yang ditetapkan. Pengolahan nilai tes lisan serupa dengan pengolahan nilai tes tulis.
Penilaian proses juga dapat dilakukan melalui penugasan atau pemberian tugas oleh pendidik. Hasil penugasan dapat digunakan untuk mengukur proses tercapainya kompetensi pengetahuan. Kompetensi pengetahuan dapat dilatihkan melalui serangkaian topik yang diajarkan berdasarkan urutan kompetensi dasar dalam kurikulum.
Hasil penugasan yang telah dibuat peserta didik baik secara individu ataupun kelompok ditulis dalam bentuk jawaban tugas yang dilaporkan dan dikumpulkan. Untuk menilai hasil penugasan, pendidik harus mengembangkan rubrik atau kriteria penilaian.
Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes pilihan gAnda, uraian, penilaian lisan, dan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik dihitung dengan rumus:
Skor yang diperoleh peserta didik
Nilai peserta didik = x 100
Skor Maksimal
Contoh Pengisian Format Pengolahan Capaian Kompetensi Pengetahuan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/1
No Nama Peserta Didik Nilai Harian
KD 3.1 KD 3.2 KD 3.3 dst… 1 Alif 3.00 3.33 3.00 … 2 Annisa