Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
4.1 Analisa Data.
Dalam proses perencanaan, diperlukan analisis yang teliti, semakin rumit
permasalahan yang dihadapi maka kompleks pula analisis yang akan dilakukan. Untuk
dapat melakukan analisis yang baik, diperlukan data / informasi, teori konsep dasar dan
alat bantu memadai, sehingga kebutuhan data sangat mutlak diperlukan.
4.1.1. Data Primer
Merupakan data yang didapat dari survey lapangan melalui pengamatan dan
pengukuran secara langsung. Penulis melakukan pengamtan secara langsung untuk
melihat kondisi existing garis pantai namun tidak melakukan pengukuran data secara
langsung keterbatasan dana guna pencarian data.
4.1.2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait dalam hal
ini data sekunder didapatkan dari LAPPI ITB, PT.Pertamina (Persero) UP IV balongan
serta stasiun angin jatiwangi. :
Tabel 4.1 ( Rekapitulasi Data )
No DATA Keterangan
1 Angin Data angin jam-jaman diambil dari stasiun angin jatiwangi ( dari tahun 1993-2002)
2 Fetch Dihitung dengan menggunakan peta dasar menggunakan fasilitas autocad.
3 Pasang Surut air laut Diambil dari hasil survey TPI Glayam.
4 Arus Hasil survey LAPPI.ITB di 4 titik lokasi survey dengan pengukuran atus di tiga kedalaman yang berbeda.
5 Batimetri Perairan Hasil survey LAPPI.ITB di area sekitar proyek
6 Sedimen Diambil dari hasil survey perairan di daerah indramayu yang dilakukan oleh LAPPI.ITB
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
4.1.2.1 Data Angin
Program Dina-Hindcast merupakan program tambahan guna membantu
didalam proses peramalan gelombang. Program Dina-Hindcast menggunakan data angin
dan Fetch sebagai faktor-faktor pembangkit gelombang.
Data angin diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), dinas
Maritim dan bisa juga diperoleh dari hasil survei lapangan. Pada Dina-Hindcast sudah
disediakan form entry data angin yaitu WindForm.exe. Data angin yang dibutuhkan
pada program ini terdiri dari jam, arah, dan kecepatan angin perbulan. Letak penulisan
data tersebut dapat dilihat pada gambar (4.1) dimana Kolom 1: berisi Jam kedatangan
angin, kolom 2: berisi arah angin, dan pada kolom 3 berisi kecepatan angin.
Jika dalam satu bulan ada data yang tidak tercatat sehingga kolom arah akan
terisi dengan angka 999 dan kolom kecepatan dengan 99.
Form data angin Okt93. tampak seperti Gambar 4.1.a dan jika tidak ada data
akan seperti Gambar 4.1.b
a b
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Data angin yang digunakan hingga sebanyak 12 bulan (satu tahun) file,
kemudian file-file form dibuatkan direktori sesuai angka tahun yaitu 1987 di dalam
direktori Dina-Hindcast\Angin\1987. Dilakukan hal yang sama untuk tahun-tahun
berikutnya. Catatan: dalam satu tahun harus terdapat 12 file.
4.1.2.2 Data Fetch
Sebelum membuat diagram fetch, user harus menyiapan file peta dasar dalam
format dwg (dari AutoCAD) dari kawasan yang akan dihindcast. Karena panjang fetch
dinyatakan dalam satuan meter, maka peta dasar harus diskala 1:1, artinya satu unit
satuan di AutoCAD sama dengan 1 meter. Langka-langkah berikut ini menjelaskan cara
menyiapkan peta fetch. Daerah yang akan dihindcast adalah Pantai Tirtamaya (Pantai
utara, Indramayu).
1. Membuka file Fetch.dwg, yaitu peta dasar untuk Hindcasting kawasan Pantai
Tirtamaya (Pantai utara, Indramayu).
2. Memastikan skala peta adalah 1:1. Jadi jarak 150 km pada skala batang harus
sama dengan 150000 unit pada AutoCAD (Gunakan Command: SCALE).
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
3. Menggambar lingkaran di lokasi yang menjadi pusat dari diagram fetch.
Kemudian dari pusat lingkaran tersebut membuat POLYLINE (multigaris)
dengan arah 0 derajat (ke arah Utara) hingga menyentuh pantai. Kemudian setiap
jarak 5 derajat, membuat polyline lagi sehingga jumlah garis fetch sebanyak 72
buah (360/5). Sehingga jika dibagi menjadi 8 arah mata angin, maka setiap arah
mataangin terdapat 9 buah garis fetch.
4. Hapus garis fetch yang berdekatan dengan garis pantai. Untuk lokasi Tg. Lima,
arah Timur, Tenggara, dan Selatan dihilangkan, sehingga diperoleh diagram fetch
seperti gambar berikut:
Gambar 4.3 Diagram Fetch
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
5. Menyimpan file Fetch.dwg, kemudian ekspor ke dalam format DXF versi
AutoCAD 12 dengan nama file FETCH.DXF
6. Menjalankan program Fetch.exe. Kemudian melihat isi dari file Fetch.ram yang
ada di direktori FETCH. Pada file Fetch.ram, data fetch efektif diurutkan mulai
dari arah Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, dan
Barat Laut. Panjang fetch efektif yang diperoleh pada lokasi Pantai Tirtamaya
disajikan pada Gambar 4.5
Gambar 4.4 ( Output file Fetch.ram )
Perhitungan Panjang Fetch Efektif.
Perhitungan panjang ( Fetch ) efektif dilakukan dengan menggunakan bantuan
program AUTO.CAD agar diperoleh perhitungan yang teliti . sedangkan daerah
pembentukan gelombang dapat dilihat pada Gambar ( 4.6 ) Panjang Fetch dihitung untuk
8 arah mata angin dan ditentukan berdasarkan rumus berikut ini :
i i i i
Cos Lf Lf
αα
cos . Σ Σ
=
Dimana :
Lfi = Panjang Fetch ke-i
ά i = Sudut Pengukuran Fetch ke – I
Σ = Jumlah Pengukuran Fetch
Jumlah Pengukuran “ i ” Untuk setiap arah mata angin tersebut meliputi pengukuran –
pengukuran dalam wilayah pengukuran fetch ( 22,50 searah jarum jam dan 22,50
berlawanan arah jarum jam ). Perhitungan panjang fetch dan lokasi–lokasi pekerjaan
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Gambar 4.5( Peta Perhitungan Fetch )
Tabel .4.2( Perhitungan Fetch Efektif )
Arah Utama Sudut Panjang Fetch ( F ) F.Cos ( sudut ) Fetch Efektif
( m ) ( m )
-20 1,797,929 0.02547905
-15 350,989 0.982580377
-10 339,449 0.857526656
-5 365,243 -0.917893201
0 714,042 -0.949041155
5 537,449 0.856267085
10 564,503 0.922335903
15 579,217 0.918100853
Utara
20 465,752 0.040306184
630233.5972
-20 418,920 -0.501812701
-15 440,657 0.955946843
Timur Laut
-10 442,427 0.975916762
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
-5 488,539 0.944491109
0 497,889 0.987192014
5 520,562 0.99930907
10 618,228 -0.310012769
15 636,817 0.923210217
20 725,095 0.572575226
-20 704,711 -0.982515447
-15 1,180,634 -0.971217485
-10 1,238,410 0.98625678
-5 1,193,275 -0.576289689
0 1,310,883 -0.543467499
5 239,750 0.983728629
10 229,344 0.914465962
15 224,756 -0.44228869
Timur
20 219,326 0.0662739
730599.0826
-20 174,017 -0.731710695
-15 135,019 0.942699737
-10 114,011 -0.318297564
-5 107,114 -0.970422263
0 98,291 0.981359807
5 88,125 0.261009993
10 75,664 0.434288049
15 75,995 0.821447921
Tenggara
20 69,565 0.084199594
103986.4028
-20 328,335 0.965290529
-15 341,848 -0.884743721
-10 363,645 0.705871571
-5 385,339 -0.752184937
0 423,062 0.474395525
5 432,122 -0.529919264
10 458,925 0.265892634
15 406,308 -0.674302388
Barat Laut
20 450,742 0.929840722
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
4.1.2.3Pasang Surut Air Laut.
Data pasang surut hasil survey yang di lakukan pada dua kondisi. Pasang
tertinggi dan pada saat surut terendah. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.6 ( Grafik Pasang Surut )
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa
Gas / Minyak Di Jalur Pipa Mundu – Balongan )
Pasang tertinggi ... : +116cm dari Titik Acuan ( Antara 31/12/02 – 2 /01/02 )
Pasang Terendah ... : - 5.6 cm dari Titik Acuan ( Antara 02/01/02 -04/01/02 )
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Gambar 4.7 ( Skala Acuan )
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa
Gas / Minyak Di Jalur Pipa Mundu – Balongan )
Penentuan posisi MSL dilakukan dengan menggunakan rumus Dasar MSL
Doodsaon Rooster untuk tiap 28 jam .
MSL (i)= ( Selisih antara Bacaan tertinggi dengan bacaan terendah ) + Bacaan Terendah 2
MSL(i) = ( 116. – 5.6 ) = 55.2 + 5.6 = 60.8 2
HWL(i) = MSL + Z0
= 60.8 + 60 = 120.8
LWL(i) = MSL – Zo
= 60.8 – 60
= 0.8m
Sedangkan untuk perhitungan HWL Rata-Rata dan Untuk Perhitungan LWL
Rata – Rata . Digunakan rumusan dibawah ini :
HWL rata-rata = (∑HWL9seri/∑seri)
MSL rata-rata = (∑MSL9seri/∑seri)
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
4.1.2.4Arus.
Hasil kesimpulan Pengukuran arus laut pada 3 kedalaman i dapat dilihat pada
tabel berikut ini. Sedangkan laporan lengkap mengenai data hasil pengukuran dapat
dilihat pada lampiran dataArus .
Tabel 4.3 ( Arus Laut Maksimum )
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi dan perencanaan teknik pengaman jalur pipa
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
4.1.2.6Sedimen.
Sedimen pantai bisa berasal dari erosi garis pantai itu sendiri, dari daratan
yang di bawa oleh sungai, dan/atau dari laut dalam yang terbawa arus ke daerah pantai.
Sifat-sifat tersebut adalah ukuran partikel dan distribusi butir sedimen, rapat massa,
bentuk, kecepatan endap, tahanan terhadap erosi.
A. Ukuran partikel sedimen
Sedimen pantai diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir menjadi lempug,
lumpur, pasir, kerikil, koral (pebbele) dan batu (boulder). Distribusi ukuran butir
dianalisis dengan saringan dan dipresentasikan dalam bentuk kurva presentase berat
komulatif seperti diberikan pada ( gambar 5.1 )
Gambar 4.8Distribusi imbangan pantai
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa
Gas / Minyak Di Jalur Pipa Mundu – Balongan )
Ukuran butir median D50 adalah paling banyak digunakan untuk ukuran butir
pasir. D50 adalah ukuran butir dimana 50% dari berat sampel.
Dari data sedimen layangan yang diambil dari area sekitar pantai dapat, hasil
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.4 (Data D50 )
No Sampel
Diameter D50
S01 0.015 S02 0.05 S03 0.05 S04 0.032 S05 0.007 S06 0.018 S07 0.017 S08 0.041 S09 0.02 S10 0.04 S11 0.01 S12 0.05 S13 0.05 S14 0.031 S15 0.018
Rata -
Rata 0.030
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa
Gas / Minyak Di Jalur Pipa Mundu – Balongan )
Tabel 4.5 ( Hasil Uji Sampel Layangan )
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
4.1.2.7Kondisi Tanah Setempat.
Tabel 4.6 ( Hasil Pengujian Soil Properties Laboratorium )
ATTERBERG UNCONFINED TRIAXIAL-UU CONSOLI
DIRECT SHEAR
Bor Kedalaman GS γd γm wn
Wn Wp Ip qu St C φ DATION C φ
No (m) t/m3 t/m3 % % % % kg/cm2 kg/cm2 0 Cc kg/cm2 0
BT.1 2.00 - 2.40 2.661 1.104 1.645 48.97 71.65 30.25 41.40 0.244 1.450 0.120 12.100 0.398 - -
BT.2 2.00 - 2.40 2.668 1.178 1.648 39.86 72.50 31.15 41.35 0.448 1.140 0.220 10.980 0.341 - -
4.00 - 4.40 2.665 1.241 1.682 35.55 70.50 30.02 40.43 0.461 1.140 0.220 10.360 0.341 - -
BT.3 2.00 - 2.40 2.666 1.196 1.714 43.33 67.30 29.65 38.15 0.469 1.330 0.220 11.650 0.350 - -
4.00 - 4.40 2.667 1.192 1.736 45.58 87.65 32.05 55.60 0.499 1.420 0.260 11.060 0.472 - -
BT.4 2.00 - 2.40 2.679 1.421 1.379 32.26 - - NP - - - 0.11 28.61
BT.5 2.00 - 2.40 2.681 1.397 1.699 21.59 - - NP - - - 0.09 29.62
BT.6 2.00 - 2.40 2.686 1.014 1.640 61.80 - - NP - - - 0.08 29.13
BT.7 2.00 - 2.40 2.688 1.318 1.359 41.04 - - NP - - - 0.07 30.03
BT.8 2.00 - 2.40 2.688 1.318 1.748 32.61 - - NP - - - 0.07 30.92
BT.9 2.00 - 2.40 2.688 1.233 1.765 43.19 - - NP - - - 0.08 29.67
BT.10 2.00 - 2.40 2.688 1.139 1.674 47.00 - - NP - - - 0.07 30.62
BT.11 2.00 - 2.40 2.685 1.355 1.333 35.29 - - NP - - - 0.08 30.12
BT.12 2.00 - 2.40 2.678 1.449 1.933 33.40 - - NP - - - 0.06 31.15
Rata-rata 2.677 1.254 1.747 40.11 74.02 30.62 43.40 0.424 1.296 0.208 11.230 0.332 0.08 30.03
Maksimum 2.688 1.449 1.933 61.80 87.65 32.05 55.60 0.499 1.450 0.260 12.100 0.472 0.11 31.15
Minimum 2.661 1.014 1.640 21.59 67.30 29.65 38.15 0.244 1.140 0.120 10.360 0.341 0.06 28.61
STD 0.009 0.123 0.091 9.25 7.00 0.87 6.22 0.092 0.133 0.047 0.597 0.049 0.01 0.83
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa Gas / Minyak Di Jalur Pipa
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.7. ( Hasil Uji C,N Dan Gradasi Tanah Setempat )
GRADATION Bor Kedalaman
Sr Gravel Sand Silt Clay
% Finer
No (m)
c n
% % % % % #200
UNITIED CLASS
BT.1 2.00 - 2.40 1.410 0.585 92.43 - 2.30 46.01 51.19 97.20 CH
BT.2 2.00 - 2.40 1.264 0.558 84.12 - 2.10 47.90 50.00 97.90 CH
4.00 - 4.40 1.148 0.584 82.55 - 1.30 46.03 52.17 98.20 CH
BT.3 2.00 - 2.40 1.229 0.551 93.96 - 1.30 44.71 53.49 98.20 CH
4.00 - 4.40 1.237 0.553 98.31 - 2.00 48.00 50.00 98.00 CH
BT.4 2.00 - 2.40 0.886 0.470 97.58 0.20 69.20 24.43 6.17 30.60 SM
BT.5 2.00 - 2.40 0.919 0.479 63.01 0.50 71.20 21.55 6.75 28.30 SM
BT.6 2.00 - 2.40 1.650 0.623 100.00 0.40 70.20 22.91 6.43 28.40 SM
BT.7 2.00 - 2.40 1.039 0.510 100.00 0.70 72.00 21.95 5.35 27.30 SM
BT.8 2.00 - 2.40 1.033 0.508 84.59 0.50 69.00 21.55 5.95 30.50 SM
BT.9 2.00 - 2.40 1.177 0.541 98.48 0.50 71.00 24.39 4.11 28.50 SM
BT.10 2.00 - 2.40 1.360 0.576 92.86 0.30 70.90 25.01 3.79 28.80 SM
BT.11 2.00 - 2.40 0.982 0.495 96.52 0.40 69.30 22.40 7.90 30.30 SM
BT.12 2.00 - 2.40 0.848 0.459 100.00 0.40 67.30 23.35 8.45 31.80 SM
Rata-rata 1.156 0.532 91.74 0.43 45.79 27.69 14.23 53.86
Maksimum 1.650 0.623 100.00 0.70 72.00 48.00 52.17 98.20
Minimum 0.848 0.459 63.01 0.20 1.30 21.55 3.73 27.30
STD 0.247 0.046 9.91 0.20 32.58 9.18 17.40 32.85
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa Gas / Minyak Di Jalur Pipa
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Dari hasil pengolahan data survey maka penulis mengambil beberapa kesimpulan data
yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan. Antara lain :
D50 = 0.03 mm
Gs = 2.677 ( t/m3 )
C = 0.208 kg/cm2
γd = 1.254 t/m3
θ = 11.2300
4.2 Prediksi Gelombang Rencana.
Pada analisa gelombang rencana, penulis memanfaatkan program
HINDCASTING dalam menstransformasi data angin dan menghitung panjang fetch
efektif menjadi menjadi data gelombang, yang nantinya akan digunakan sebagai input
pada program GENESIS. Selain itu pada program ini dapat juga dapat dimanfaatkan pada
analisa defraksi dan refraksi gelombang.
Untuk keperluan hindcasting hanya diperlukan dua macam data utama sebagai
input, yakni data angin jam-jaman dan peta fetch.
4.2.1 Peramalan Gelombang Dengan Hindcasting
A Analisa Data Angin
Proses peramalan gelombang dengan menggunakan data angin sebagai
pembangkit utama gelombang dan daerah pembentukan gelombang ( fetch ). Biasanya
disebut dengan proses HINDCASTING. Data angin yang digunakan adalah data angin
tiap jam.
Dari program HINDCASTING diperoleh output dengan nama-nama file sebagai
berikut :
bulan.win
bulan.wav
windmax.out
windmax2.out
wavemax.out
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
File bulan.win (dapat dilihat pada gambar 4.9) berisi jumlah jam data angin
yang tercatat maupun tidak tercatat yang dikelompokkan berdasarkan besarnya kecepatan
angin (dalam knot) dan arah angin pada pengamatan sepuluh tahun (1993-2002) pada tiap
bulannya. Untuk mencari persentase kejadian angin, data tersebut disajikan dalam bentuk
tabel dengan interval kecepatan 5 knot dari berbagai arah yang merupakan sepuluh tahun
pencatatan (lampiran) kemudian diaplikasikan dalam gambar mawar angin (gambar
4.10).
Gambar 4.9 file bulan.win
Keterangan:
• Pada tabel diatas pada baris pertama menunjukkan kecepatan angin dalam satuan knot dengan interval kecepatan angin lima (knot) pada tiap kolomnya..
• Baris ketiga menunjukkan bulan ke-1 yaitu Januari
• Baris ke empat menunjukkan jumlah jam yang tercatat maupun yang tidak tercatat pada bulan januari dari 10 tahun pencatatan
• Baris ke lima menunjukkan jam angin yang tidak berhembus
• Baris ke enam menunjukkan jumlah jam data angin yang tidak tercatat pada bulan januari dari sepuluh tahun pencatatan
• Baris ke tujuh menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Utara dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya.
• Baris ke delapan menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Timur Laut dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya.
• Baris ke sembilan menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Timur dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya
• Baris ke sepuluh menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Tenggara dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
• Baris ke-12 menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Barat Daya dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya
• Baris ke-13 menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Barat dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya
• Baris ke-13 menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Barat Laut dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya
Tabel 4.8.a Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Januari 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.b Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Februari 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.8.c Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Maret 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.d. Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan April 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.8.e Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Mei 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.f Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Juni 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.8.g Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Juli 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.h.Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Agustus 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.8.i Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan September 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.j Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Oktober 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.8.k Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan November 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.l Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Desember 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.8.m Total Kejadian Angin di Pantai Balongan Tahun 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10
10-15
15-20 >
20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total Utara 7265 5062 83 6 2 12418 6.91 4.81 0.08 0.01 0.00 11.81 Timur Laut 1796 1160 29 1 0 2986 1.71 1.10 0.03 0.00 0.00 2.84 Timur 3922 1490 16 1 0 5429 3.73 1.42 0.02 0.00 0.00 5.16 Tenggara 1256 285 3 0 0 1544 1.19 0.27 0.00 0.00 0.00 1.47 Selatan 3113 843 23 3 1 3983 2.96 0.80 0.02 0.00 0.00 3.79 Barat Daya 1300 927 55 24 0 2306 1.24 0.88 0.05 0.02 0.00 2.19 Barat 6859 7392 584 200 15 15050 6.52 7.03 0.56 0.19 0.01 14.31 Barat Laut 1452 936 13 2 1 2404 1.38 0.89 0.01 0.00 0.00 2.29
Berangin = 46120 = 43.84
Tidak Berangin = 56739 = 53.94
Tidak Tercatat = 2333 = 2.22
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
TG
S
BD
Je n is t o n g k a t m e n u n j u k k a n k e ce p a t a n a n g in d a la m k n o t . Pa n j a n g t o n g k a t m e n u n j u k k a n p e r se n t a se k e j a d ia n .
Tid a k B e r a n g in = 6 7 . 4 1 % Tid a k Te r ca t a t = 4 . 3 5 %
D ist r ib u si K e ce p a t a n d a n Ar a h An g in Ja m - j a m a n
B L
B
TL
U
T
4 0 %
2 0 %
0 % 1 0 %
3 0 %
1 9 9 3 - 2 0 0 2 Lo k a si: j a t iw a n g i
Gambar 4.10 ( Wind Rose Dari Stasiun Pengamatan Angin Jatiwangi )
Data angin yang didapatkan belum dapat di gunakan secara langsung
didalam perencanaan. Karena didalam perencanaan masih diperlukan analisa data
yang biasanya didasarkan pada fenomena statistik yang dikenal dengan nama
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Dalam perencanaan periode ulang data angin akan di gunakan analisa
harga ekstrim dari data angin terbesar tahunan dari hasil pengamatan stasiun
angin jatiwangi. Untuk memngetahui harga ekstrim data angin dapat dilihat
output dari program Hindcasting dengan nama file windmax2.out (gambar 4.9)
dan ditabelkan pada tabel 4.4. Selain itu dari program ini penulis mendapatkan
harga extrim tinggi gelombang dengan nama file wavemax.out yang digunakan
dalam memprediksi tinggi gelombang dengan periode tertentu. Untuk
memprediksi gelombang dengan periode ulang tertentu menggunakan distribusi
Gumbel (Fisher-Tippet) dan distibusi Weibull (CERC,1992). Kedua metode
tersebut dilakukan untuk kemudian dipilih yang memberikan hasil terbaik dengan
metode kuadrat terkecil ( MKT ) .
Gambar 4.11 windmax2.out.
Tabel 4.9 ( Perhitungan data angin terbesar di lokasi Perairan Pekerjaan )
Angin Terbesar Tahunan di Balongan
(Stasiun Pengamat Cuaca Jatiwangi )
Kecepatan Tanggal Kejadian
No. Tahun
Knot m/s Arah Bulan Tanggal Jam
1 1993 18 09.26 200 Sep 23 03 2 1994 25 12.86 180 Jun 24 09 3 1995 28 14.40 180 Agu 25 14 4 1996 30 15.43 360 Okt 21 07
360 Okt 21 08
340 Okt 21 09
5 1997 30 15.43 360 Jan 30 06
350 Feb 02 08
360 Mar 27 11
6 1998 20 10.29 240 Okt 21 15
240 Des 17 01
7 1999 20 10.29 070 Agu 11 07 8 2000 40 20.58 030 Agu 12 07 9 2001 30 10.29 270 Des 30 04
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
4.2.2 Analisa Gelombang Rencana
Pembentukan gelombang di laut dalam dianalisa dengan menggunakan
formula-formula empiris yang diturunkan dari model parametric berdasarkan spectrum
gelombang JONSWAP ( Shore Proteksion Manual, 1984 ). Prosedur Peramalan berlaku
baik untuk kondisi Fetch Terbatas ( Fetch Limited Condition ) maupun kondisi durasi
terbatas ( Duration Limited Condition ) sebagai berikut :
Gambar 4.12 Flow chart dan rumus peramalan gelombang (SPM,volume 1)
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Dimana :
Hmo : Wave Height ( tinggi gelombang signifikan ) adalah tinggi rerata dari 33%
nilai tertinggi gelombang yang terjadi.
Tmo : Wave Period ( Periode puncak Gelombang)
F : Efektif fetch length (fetch efektif )
Ua : Wind Stres Factor ( Modified Wind Speed ) faktor tegangan angin
g : Grafitasi
t : Waktu
Bulan.wav juga merupakan salah satu output dari program HINDCASTING. Pada
bulan wave memuat jumlah jam kejadian gelombang yang tercatat maupun tidak tercatat
yang dikelompokkan berdasarkan besarnya tinggi gelombang (dalam meter) dan arah
angin pada pengamatan sepuluh tahun (1993-2002) pada tiap bulannya (dapat dilihat
pada gambar 4.11) Untuk persentase kejadian gelombang, data tersebut disajikan dalam
bentuk tabel dengan interval tinggi gelombang 0.5 m dari berbagai arah yang merupakan
data sepuluh tahun pencatatan (tabel 4.22) kemudian diaplikasikan dalam gambar wave
rose (gambar 4.13).
Gambar 4.13 Bulan.wav
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.10 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Januari (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 6.344 0.551 0.000 0.161 0.121 0.000 7.18
Timur Laut 0.981 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.98
Timur 2.500 0.108 0.000 0.000 0.000 0.000 2.61
Tenggara 0.390 0.040 0.000 0.000 0.000 0.000 0.43
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 4.664 0.188 0.000 0.000 0.000 0.000 4.85
Bergelombang = 16.05
Tidak Bergelombang (calm) = 83.63
Tidak Tercatat = 0.32
T o t a l = 100.00
Tabel 4.11 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Februari (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 6.206 0.724 0.222 0.000 0.000 0.000 7.15
Timur Laut 1.212 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.21
Timur 3.177 0.133 0.000 0.000 0.000 0.000 3.31
Tenggara 0.340 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.34
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 5.954 1.226 0.133 0.089 0.000 0.000 7.40
Bergelombang = 19.41
Tidak Bergelombang (calm) = 80.23
Tidak Tercatat = 0.35
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.12 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Maret (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 5.511 0.430 0.000 0.000 0.000 0.000 5.94
Timur Laut 2.688 0.027 0.081 0.000 0.000 0.000 2.80
Timur 4.234 0.228 0.228 0.000 0.000 0.000 4.69
Tenggara 0.497 0.054 0.000 0.000 0.000 0.000 0.55
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 3.387 0.349 0.121 0.000 0.000 0.000 3.86
Bergelombang = 17.84
Tidak Bergelombang (calm) = 82.16
Tidak Tercatat = 0.00
T o t a l = 100.00
Tabel 4.13. (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan April (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 4.472 0.250 0.000 0.000 0.000 0.000 4.72
Timur Laut 2.861 0.153 0.000 0.000 0.000 0.000 3.01
Timur 5.875 0.708 0.042 0.000 0.000 0.000 6.63
Tenggara 0.569 0.056 0.000 0.000 0.000 0.000 0.63
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 1.403 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.40
Bergelombang = 16.39
Tidak Bergelombang (calm) = 83.61
Tidak Tercatat = 0.00
T o t a l = 100.00
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.14 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Mei (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 2.392 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 2.39
Timur Laut 4.113 0.215 0.040 0.000 0.000 0.000 4.37
Timur 9.274 0.578 0.081 0.094 0.000 0.000 10.03
Tenggara 0.833 0.175 0.094 0.148 0.000 0.000 1.25
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 0.551 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.55
Bergelombang = 18.59
Tidak Bergelombang (calm) = 81.41
Tidak Tercatat = 0.00
T o t a l = 100.00
Tabel 4.15 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Juni (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 2.389 0.111 0.222 0.000 0.000 0.000 2.72
Timur Laut 3.056 0.125 0.069 0.000 0.000 0.000 3.25
Timur 9.569 0.819 0.208 0.000 0.000 0.000 10.60
Tenggara 1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.00
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 0.528 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.53
Bergelombang = 18.10
Tidak Bergelombang (calm) = 81.90
Tidak Tercatat = 0.00
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.16 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Juli (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 1.962 0.040 0.000 0.000 0.000 0.000 2.00
Timur Laut 2.997 0.202 0.000 0.000 0.000 0.000 3.20
Timur 9.987 1.411 0.242 0.000 0.000 0.000 11.64
Tenggara 1.304 0.094 0.108 0.000 0.000 0.000 1.51
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 0.538 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.54
Bergelombang = 18.88
Tidak Bergelombang (calm) = 80.47
Tidak Tercatat = 0.65
T o t a l = 100.00
Tabel 4.17 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Agustus (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 0.981 0.027 0.000 0.000 0.000 0.000 1.01
Timur Laut 1.532 0.242 0.013 0.000 0.000 0.000 1.79
Timur 8.723 1.183 0.228 0.000 0.242 0.000 10.38
Tenggara 1.183 0.390 0.175 0.685 0.148 0.000 2.58
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 0.551 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.55
Bergelombang = 16.30
Tidak Bergelombang (calm) = 63.70
Tidak Tercatat = 20.00
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.18 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan September (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 1.361 0.042 0.000 0.000 0.000 0.000 1.40
Timur Laut 2.417 0.264 0.000 0.000 0.000 0.000 2.68
Timur 10.653 2.264 0.111 0.347 0.153 0.000 13.53
Tenggara 1.889 0.528 0.236 0.153 0.778 0.000 3.58
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 0.361 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.36
Bergelombang = 21.56
Tidak Bergelombang (calm) = 68.44
Tidak Tercatat = 10.00
T o t a l = 100.00
Tabel 4.19 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Oktober (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 2.056 0.054 0.094 0.040 0.000 0.000 2.24
Timur Laut 1.989 0.188 0.067 0.000 0.000 0.000 2.24
Timur 7.110 1.062 0.094 0.000 0.000 0.000 8.27
Tenggara 1.331 0.108 0.081 0.121 0.000 0.000 1.64
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 0.780 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.78
Bergelombang = 15.17
Tidak Bergelombang (calm) = 74.50
Tidak Tercatat = 10.32
T o t a l = 100.00
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.20 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan November (1993-2002)
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 3.250 0.139 0.000 0.000 0.000 0.000 3.39
Timur Laut 2.306 0.167 0.319 0.361 0.375 1.319 4.85
Timur 5.083 0.458 0.000 0.000 0.000 0.000 5.54
Tenggara 1.250 0.181 0.000 0.167 0.000 0.000 1.60
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 1.986 0.222 0.194 0.000 0.111 0.000 2.51
Bergelombang = 17.89
Tidak Bergelombang (calm) = 80.36
Tidak Tercatat = 1.75
T o t a l = 100.00
Tabel 4.21(Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Desember (1993-2002)
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 4.892 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 4.89
Timur Laut 1.573 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.57
Timur 4.005 0.040 0.000 0.000 0.000 0.000 4.05
Tenggara 0.403 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.40
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 3.737 0.605 0.108 0.000 0.000 0.000 4.45
Bergelombang = 15.36
Tidak Bergelombang (calm) = 77.73
Tidak Tercatat = 6.91
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Tabel 4.22
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 3.471 0.194 0.043 0.017 0.010 0.000 3.74
Timur Laut 2.315 0.132 0.049 0.030 0.031 0.108 2.67
Timur 6.697 0.751 0.104 0.037 0.033 0.000 7.62
Tenggara 0.917 0.136 0.058 0.107 0.076 0.000 1.29
Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
Barat Laut 2.017 0.210 0.046 0.007 0.009 0.000 2.29
Bergelombang = 17.61
Tidak Bergelombang (calm) = 78.16
Tidak Tercatat = 4.24
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
TG S
BD
Jenis t ongkat m enunj ukk an t inggi gelom bang dalam m et er . Panj ang t ongkat m enunj ukkan per sent ase kej adian.
Calm = 78.16% Tidak Ter cat at = 4.24% Dist r ibusi Tinggi dan Arah Gelom bang di Lepas Pant ai balongan
Dir am al Ber dasar k an Dat a Angin Jam - j am an di j at iw angi
BL
B
TL U
T 40%
20%
0% 10%
30% Tot al 1993- 2002
Gambar 4.14 ( Waverose Total )
Dalam perencanaan periode ulang data gelombang yang digunakan merupakan
analisa harga ekstrim dari data tinggi gelombang terbesar tahunan dari output dari
program Hindcasting dengan nama file wavemax.out File ini berisi tinggi gelombang
maksimum pada tiap arah mata angin (dapat dilihat pada gambar 4.9) kemudian ditabelka
pada tabel 4.7 untuk mengetahui tinggi gelombang maksimum. Untuk memprediksi
tinggi gelombang dengan periode ulang tertentu menggunakan distribusi Gumbel
(Fisher-Tippet) dan distibusi Weibull (CERC,1992). Kedua metode tersebut dilakukan untuk
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
gambar 4.15 wavemax.out
Tabel 4.23 ( arah dan Tinggi Gelombang Maksimum Tahunan )
Keterangan :
kolom Max adalah tinggi gelombang maksimum pada tiap tahun pengamatan
kolom Hsm merupakan tinggi gelombang yang diurutkan dari besar ke kecil
ARAH, TINGGI, DAN PERIODA GELOMBANG TAHUNAN MAKSIMUM
TAHUN U TL T TG S BD B BL Max Hsm
1993 0.655 1.159 0.94 0.312 0 0 0 0.82 1.159 3.9380
Per. -3.701 -4.863 -4.638 -2.597 0 0 0 -4.234 2.3040
1994 0.887 1.289 1.055 0.646 0 0 0 0.879 1.289 2.0030
Per. -4.533 -5.074 -5.01 -3.849 0 0 0 -3.93 1.7560
1995 0.94 1.351 1.421 0.385 0 0 0 0.651 1.421 1.4210
Per. -4.638 -4.669 -5.792 -2.269 0 0 0 -4.241 1.4000
1996 1.756 0.546 1.166 0.138 0 0 0 0.845 1.756 1.2890
Per. -5.184 -3.442 -5.356 -1.73 0 0 0 -4.098 1.1590
1997 1.756 3.938 1.379 1.525 0 0 0 2.14 3.938 1.1470
Per. -5.184 -9.45 -5.988 -6.159 0 0 0 -6.828 1.0030
1998 1.285 0.77 2.304 2.204 0 0 0 1.166 2.304
Per. -5.421 -3.728 -7.997 -6.964 0 0 0 -5.356
1999 2.003 0.312 0.693 0.559 0 0 0 0.825 2.003
Per. -6.808 -2.597 -3.787 -3.28 0 0 0 -4.663
2000 0.646 1.085 1.4 0.137 0 0 0 1.003 1.4
Per. -3.849 -3.433 -5.016 -1.499 0 0 0 -5.163
2001 0.74 0.673 1.147 0.137 0 0 0 1.003 1.147
Per. -4.261 -3.258 -5.642 -1.499 0 0 0 -5.163
2002 1.003 0.387 0.74 0.082 0 0 0 0.559 1.003
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Prediksi tinggi gelombang dengan distribusi Weibull dapat dilihat pada tabel 4.8
sedangkan prediksi tinggi gelombang dengan menggunakan distribusi Gumbel
(Fisher-Tippet Type I) dapat dilihat pada tabel 4.9.
Kedua distribusi itu mempunyai bentuk :
1. Distribusi Fisher-Tippet Type I
⎟⎟⎠
2. Distribusi Weibull
K
H : Tinggi gelombang representatif
Ĥ : Tinggi gelombang dengan nilai tertentu A : parameter skala
B : parameter lokasi
Data masukkan disusun dalam urutan dari besar ke kecil, selanjutnya probabilitas
ditetapkan untuk setiap tinggi gelombang sebagai berikut:
1. Distribusi Fisher-Tippet Type I
)
2. Distribusi Weibull
)
P ≤ ) : Probabilitas dari tinggi gelombang representatif ke m yang tidak
dilampaui
Hsm : Tinggi Gelombang urutan ke m
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
NT : jumlah kejadian gelombangselama pencatatan
Parameter A dan B di dalam persamaan 4.2 dan 4.3 dihitung dari kuadrat terkecil untuk
setiaptipe distribusi yang digunakan. Hitungan didasarkan pada analisis regresi linier
sbagai berikut:
Hsm = Â ym+ B
Dimana ym diberikan oleh bentuk berikut:
Untuk distribusi Fisher-Tippet Type I
{
ln ( )}
ln S sm
m P H H
y =− − ≤ ...(4.6)
untuk distribusi Weibull
[
{
}
]
ksm S
m P H H
y = −ln1− ( ≤ ) 1 ...(4.7)
Dari kedua distibusi tersebut dibandingkan tingkat kesalahannya (tabel 4.10), semakin
kecil tingkat kesalahan antara tinggi gelombang maksimum yang diperoleh dari
Hindcasting dengan prediksi tinggi gelombang suatu distribusi, maka nilai distribusi
tersebut yang digunakan untuk meramalkan periode ulang tinggi gelombang.
tabel 4.24 WeibulL
Weibull
m Hsm probabilitas ym Hsm*ym ym^2 Ĥsm (prediksi) Hsm-Ĥsm
1 3.938 0.9533 4.4523 17.533 19.8230 3.812 0.1259
2 2.304 0.8578 2.4370 5.615 5.9392 2.538 -0.2341
3 2.003 0.7622 1.6209 3.247 2.6272 2.022 -0.0191
4 1.756 0.6667 1.1337 1.991 1.2853 1.714 0.0419
5 1.421 0.5711 0.8009 1.138 0.6415 1.504 -0.0827
6 1.400 0.4756 0.5578 0.781 0.3112 1.350 0.0500
7 1.289 0.3800 0.3738 0.482 0.1398 1.234 0.0553
8 1.159 0.2845 0.2324 0.269 0.0540 1.144 0.0147
9 1.147 0.1889 0.1244 0.143 0.0155 1.076 0.0710
10 1.003 0.0934 0.0452 0.045 0.0020 1.026 -0.0229
TOTAL 17.4200 11.7786 31.2439 30.8387
mean 1.7420 1.1779
σHs 0.8738
 0.6322
B 0.9973
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
tabel 4.25 Gumbel (Fisher-Tippet)
Fisher-Tippet Type I
m Hsm probabilitas ym Hsm*ym ym^2 Ĥsm (prediksi) Hsm-Ĥsm
1 3.938 0.9447 2.8660 11.286 8.2140 3.352 0.5857
2 2.304 0.8458 1.7873 4.118 3.1944 2.605 -0.3012
3 2.003 0.7470 1.2322 2.468 1.5184 2.221 -0.2177
4 1.756 0.6482 0.8358 1.468 0.6986 1.946 -0.1902
5 1.421 0.5494 0.5126 0.728 0.2628 1.722 -0.3013
6 1.4 0.4506 0.2267 0.317 0.0514 1.524 -0.1243
7 1.289 0.3518 -0.0438 -0.056 0.0019 1.337 -0.0480
8 1.159 0.2530 -0.3181 -0.369 0.1012 1.147 0.0120
9 1.147 0.1542 -0.6258 -0.718 0.3917 0.934 0.2132
10 1.003 0.0553 -1.0628 -1.066 1.1294 0.631 0.3718
Laporan Tugas Akhir
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
Dari tabel 4.25 dapat dilihat tingkat kesalahan distribusi Weibull lebih kecil dari
Fisher-Tippet Type-I maka untuk memprediksi periode ulang tinggi gelombang
menggunakan nilai dari distribusi Weibull. Dapat dilihat pada tabel 4.26
Tinggi gelombang signifikan untuk berbagai periode ulang dihitung dari fungsi
distribusi probabilitas dengan rumus sebagai berikut:
B y A
Hsr = ˆ r + ) ...(4.10)
Dimana yr diberikan oleh bentuk berikut
Untuk distribusi Fisher-Tippet Type I
⎭
untuk distribusi Weibull
[
]
kr
r LT
y = ln( 1 ...(4.12)
dengan:
Hnr : tinggi gelombang signifikan dengan periode ulang Tr