159
Suryana, 2012
Penerapan Civic Dispositions Dalam Peningkatan Kesadaran Berkonstitusi Di Kalangan Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Al-Muchtar, S. (2004). Pengembangan Berpikir dan Nilai dalam IPS. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Asshiddiqie, J. (2006). Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.
___________ (2007). Membangun Budaya Sadar Berkonstitusi Untuk Mewujudkan Negara Hukum yang Demokratis. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI
___________ (2008). Membangun Budaya Sadar Berkonstitusi. (Online) Tersedia: http://www.jimly.com. Html (27April 2008)
Branson, M.S. (1998). The Role of Civic Education. Calabasas : CCE
___________. (1999). Making The Case for Civic Education: Where We Stand at the End of the 20th Century. Washington: Center for Civic Education
Budiardjo, M. (1981). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia.
Budimansyah, D. dan Suryadi, K. (2008). PKn dan masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi PKn SPs UPI.
Bull, U.J. (1969). Moral Judgement from Childhood to Adolescence. London: Pontletge & Kegan Paul.
Center for Civic Education/CCE.(1997b). We the People: Foundation of Democracy:
Teacher’s Guide. Calabsas: CCE
Cogan, J.J. (1999). Developing the Civic Society: The Role of Civic Education. Bandung: CICED.
Creswell, J.W. (1997). Research Design Qualitative ang Quantitative Approach. London: Sage Publication.
Debling, G. (1991). “Developing Standards”, dalam Competence Based Assessment. Buckingham: Open University Press.
Depdiknas, (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
160
Suryana, 2012
Penerapan Civic Dispositions Dalam Peningkatan Kesadaran Berkonstitusi Di Kalangan Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
___________ (1984). Value Clarification Technique. Bandung: Laboratorium PMPKN IKIP Bandung.
___________ (2006). “Esensi Pendidikan Nilai Moral dan Pendidikan
Kewarganegaraan di Era Globalisasi” dalam Pendidikan Nilai Moral dalam
Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Lab. PKn FPIPS UPI.
Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
El-Muhtaz, M. (2007). Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media group.
Fallon, R.H.Jr. (2001). Implementing the Constitution. Cambridge, Massachusetts and London: Harvard University Press.
Gordon, V.N. (1988). “Developmental Advising” dalam The Status and Future of
Academic Advising: Problems and Promise. Iowa City, IA: Amerian College Testing Program.
Guba, E.G. (1987). Metodologi Inkuiri Naturalistik dalam Evaluasi Pendidikan. Jakarta.
Hasibuan, A. (1996). “Masalah Hubungan Antar-Lembaga Tinggi Negara dan hak
Asasi manusia dalam UUD NRI 1945”. Dalam Manan, Bagir (Ed).
Kedaulatan Rakyat , Hak Asasi Manusia dan Negara Hukum. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Kerlinger, F.N. (2002). Asas-asas Penelitian Behaviourial, Penerjemah Landung R. Simatupang. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.
Komalasari, K. (2009). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual dalam Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Kompetensi Kewarganegaraan Siswa SMP. Disertasi. SPs UPI: tidak diterbitkan.
Makmun, A.S. (2001). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remadja Rosdakarya.
Mendiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Mendiknas.
Mendiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan SMA Ma ta Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Mendiknas.
161
Suryana, 2012
Penerapan Civic Dispositions Dalam Peningkatan Kesadaran Berkonstitusi Di Kalangan Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Moloeng, L.J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remadja Rosdakarya.
Mulyana, D. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru, Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung:Remadja Rosdakarya.
Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Nazir, M. (1988). Prosedur Penelitian Ilmiah. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Quigley, C.N., Buchanan, Jr.J.H., Bachmueller, C.F. (1991). Civitas: A Framework for Civic Education. Calabasas: CCE
Ridwan. (2006). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Riyanto, A. (2000). Teori Konstitusi. Bandung: Yapemdo.
___________ (2007). Kapita Seleekta Hukum dalam Dinamika. Bandung: Yapemdo.
___________ (2008). Hukum Konstitusi sebagai Suatu Ilmu. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Spesialis Hukum Konstitusi pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia, tidak diterbitkan.
Sanusi, A. (1991). Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Bandung: Tarsito.
Soekanto, S. (1982). Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum. Jakarta: Rajawali.
Somantri, M.N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PPS UPI dan PT. Remadja Rosdakarya.
Strong,C.F. (2008). Konstitusi-Konstitusi Politik Modern; Kajian tentang Sejarah dan Bentuk-Bentuk Konstitusi Dunia. Bandung: Nusa Media.
Sudarman, N. (2003). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Rosdakarya.
Sugiyono (2003). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabet.
Surachmad, W. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar-dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito.
Thaib, D, dkk. (2006). Teori dan Hukum Konstitusi. Jakarta: Rajawali Pers.
162
Suryana, 2012
Penerapan Civic Dispositions Dalam Peningkatan Kesadaran Berkonstitusi Di Kalangan Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Wahab, A. Aziz. (1996). “Politik Pendidikan dan Pendidikan Politik: Model PKn
Indonesia menuju Warga Negara Global”. (Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar). Bandung: IKIP Bandung.
___________ (1999). “Budi Pekerti Education: A Model of Teaching Code of Conduct for Good Citizenship (Paper). Presented in the Con frerence on Civic Education for Civil Society. Organized by CICED in Collaboration with USIS. Bandung: Hotel Papandayan, Maret 16-17 1999.
___________ (1999). Paradigma Pedagogis PKn. Bandung: CICED.
___________. (2006). “Pengembangan Konsep dalam Paradigma Pendidikan
Kewarganegaraan Baru Indonesia bagi Terbinanya Warga Negara
Multidimensional Indonesia” dalam Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi
Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium Pendidikan
Kewarganegaraan FPIPS UPI.
___________. (2007). “Pendidikan Kewarganegaraan” dalam Ali, Mohamad dan Rekan. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogis Press.
Widjaja, A.W. (1984). Kesadaran Hukum Manusia dan Mayarakat Pancasila.
Jakarta: Era Swasta.
Winataputra, U.S. (2001). Membangun Etos Demokrasi Melalui Proyek Belajar ….
Kami Bangsa Indonesia (Materi Penataran). Bandung: CICED.
___________ (2001). Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Sistemik Pendidikan Demokrasi: Suatu Kajian Konseptual Dalam Konteks Pendidikan IPS. Disertasi PPS UPI: tidak diterbitkan.
___________ (2007). Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi: Alternatif Model Pembelajaran Kreatif-Demokratis untuk Pendidikan Kewarganegaraan. (Online). Tersedia: http://www.depdiknas.go.id. Html (4 Desember 2007).
Winataoutra, U.S. dan Ardiwinata (1991). Materi Pokok Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra, U.S. dan Budimansyah, D. (2008). Civic Education: Konteks, Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi PKn Sekolah Pascasarjana UPI.
Wolf, A. (1995). Competence-Based Assessment. Buckingham: Open University Press.