KEBIJAKAN AUDIT
KINERJA PROGRAM
JAKARTA, 27 April 2016
KERANGKA PEDOMAN PEMERIKSAAN
UUD1945
Peraturan Perundang-undangan Pemeriksaan Keuangan Negara
SPKN UUD
1945 Kode Etik
100
Pemeriksaan Keuangan Pemeriksaan Kinerja200 Pemeriksaan Dengan Tujuan 300
Tertentu
Pedoman Umum
Juklak
Juknis
400
Sistem Keyakinan Mutu 500
Penatalaksanaan Kertas Kerja Pemeriksaan 600
Pemeriksaan Berperspektif Lingkungan Hidup
100.001
Pemahaman dan penilaian SPI Pemeriksaan Keuangan
100.002
Pemahaman dan penilaian Risiko Pemeriksaan
100.003
Penetapan Batas Materialitas Pemeriksaan Keuangan
100.004
Penentuan Metode Uji Petik Pemeriksaan Keuangan
101.000
Pemeriksaan LKPP dan LKKL 102.000
Pemeriksaan LKPD 103.000
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Bank Indonesia
301.000 Pemeriksaan Investigatif 302.001 Pemeriksaan Kepatuhan Pengelolaan Limbah RSUP/RSUD302.002 Pemeriksaan Kepatuhan Pengendalian Pencemaran Udara 303.000 Pemeriksaan Pengadaan Barang dan jasa
304.000
Pemeriksaan Subsidi Listrik 305.000
Pemeriksaan Subsidi Pangan 306.000
Pemeriksaan PNBP dan PAD Pertambangan
400.001 Reviu Pemeriksaan
200.001
Penentuan Area Kunci
PENGERTIAN
PEMERIKSAAN KINERJA
Menurut UU No. 15 Tahun 2004 Pasal 4 Ayat 3
Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara yang terdiri atas
pemeriksaan aspek ekonomi, aspek efisiensi serta aspek
efektivitas.
Menurut INTOSAI
PENGERTIAN
PEMERIKSAAN KINERJA
Terminologi lain yang dikenal dari pemeriksaan kinerja
STANDAR PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN KINERJA
Pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan SPKN yang disusun dan
ditetapkan berdasarkan BPK melalui Peraturan BPK RI No.1 tahun 2007.
Berdasarkan SPKN PSP 04, standar pelaksanaan pemeriksaan
kinerja meliputi: 1. Perencanaan
2. Supervisi
3. Bukti Pemeriksaan, dan
METODOLOGI PEMERIKSAAN KINERJA
1. Pengidentifikasian Masalah
Ukuran Kinerja Pemeriksaan :
Standar Pemeriksaan
Panduan Manajemen Pemeriksaan
Tujuan dan Harapan Penugasan
2. Penentuan Area Kunci
3. Penentuan Obyek, Tujuan dan Lingkup Pemeriksaan Kinerja
4. Penetapan Kriteria
5. Penyusunan P2 dan PKP
8. Perolehan Tanggapan Resmi dan Entitas 7. Penyusunan Temuan
Pemeriksaan 6.Pengujian Data
9. Penyampaian Temuan Pemeriksaan pada Entitas
10. Penyusunan Konsep LHP
11. Perolehan Tanggapan Rekomendasi
12. Penyusunan dan Penyampaian LHP
SUPERVISI – KENDALI DAN PENJAMINAN MUTU (Supervisi, Quality Control & Assurance )
Dokumentasi
PERENCANAAN PEMERIKSAAN
Tujuan Perencanaan Pemeriksaan
Mempersiapkan suatu program pemeriksaan
yang akan digunakan sebagai dasar bagi
pelaksanaan
pemeriksaan
sehingga
pemeriksaan dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
Dalam perencanaan pemeriksaan, pemeriksa
PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH
Dasar Pengidentifikasian Masalah
SPKN PSP 04 Paragraf 10
Tujuan Pengidentifikasian Masalah
a.
Memahami rencana strategis dan Kebijakan Badan tentang
pelaksanaan pemeriksaan kinerja;
b.
Memperoleh data, informasi, serta latar belakang organisasi,
program dan fungsi pelayanan publik yang diperiksa
mengenai hal-hak yang berhubungan dengan
input
, proses,
output
dan
outcome.
c.
Mengetahui landasan hukum atas kegiatan dan program dari
organisasi, program dan fungsi pelayanan publik yang
diperiksa.
d.
Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada
PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH
Input yang diperlukan dalam Pengidentifikasian
Masalah
a.
Peraturan perundang-undangan seperti : UU, Keppres,
Inpres, Perpres, PP, Kepmen, Keputusan Dirjen, Surat
Edaran Direktur, Keputusan dan Surat Edaran Kepala
Dinas, AD/ART BUMN/BUMD, Keputusan Direksi dan
Company Profile BUMN/BUMD.
b.
Rencana Strategis BPK dan kebijakan Badan tentang
pemeriksaan kinerja.
c.
Laporan pemeriksaan dari pemeriksa sebelumnya.
d.
RJP, RKA dan laporan tahunan entitas.
PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH
Input yang diperlukan dalam Pengidentifikasian Masalah
(lanjutan)f.
Struktur Organisasi, SOP dan petunjuk operasional.
g.
Hasil evaluasi terhadap program entitas dan rencana
kerja
pemeriksa
intern
dan
laporan
hasil
pemeriksaannya.
h.
Hasil diskusi dengan manajemen dan stakeholder.
i.
Hasil liputan media masa
j.
Hasil penelaahan informasi dari internet
k.
Hasil database entitas yang dikelola oleh BPK
PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH
Petunjuk Pelaksaanaan Pengidentifikasian Masalah
a.
Dapatkan dan pelajari rencana strategi BPK serta
kebijakan Badan tentang pemeriksaan kinerja
b.
Pelajari sejarah dan latar belakang entitas yang
diperiksa
c.
Reviu struktur organisasi
d.
Reviu hasil pemeriksaan sebelumnya
e.
Analisis dokumen anggaran dan entitas yang diperiksa
f.
Analisis SOP dari entitas yang relevan dengan tujuan
pemeriksaan
PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH
Petunjuk Pelaksaanaan Pengidentifikasian Masalah (lanjutan)
h. Jika diperlukan, lakukan observasi singkat di lokasi kegiatan utama entitas
i. Jika diperlukan, lakukan interviu/wawancara dengan manajemen
j. Reviu peraturan-peraturan yang mendasari program yang diperiksa
k. Lakukan inventarisasi tolok ukur, standar atau KPI yang telah diterapkan entitas
l. Teliti kemungkinan adanya hambatan dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan entitas.
m.Pelajari kemungkinan adanya batasan-batasan berdasarkan peraturan atau kebijakan institusi.
n. Dapatkan dan inventarisasi isu-isu mutakhir tentang permasalahan yang sedang diatasi entitas
PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH
Output
dari kegiatan Pengidentifikasian Masalah
a.
Gambaran umum dari kegiatan/program dari
entitas yang diperiksa.
b.
Hasil reviu peraturan perundang-undangan yang
meliputi kewenangan, maksud dan tujuan serta
struktur organisasi.
c.
Informasi
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kinerja entitas
PENENTUAN AREA KUNCI
Dasar Penentuan Area Kunci
1.
SPKN PSP 04 Paragraf 07 s.d paragraf 09
2.
SPKN PSP 04 Paragraf 11 s.d paragraf 15
3.
SPKN PSP 04 Paragraf 16 s.d paragraf 26
Tujuan Penentuan Area Kunci
a.
Menilai apakah entitas telah memiliki sistem pengendalian
yang
memadai
untuk
mengidentifikasi
risisko-risiko
kelemahan pengendalian yang akan dijadikan untuk
pertimbangan dalam menentukan area kunci.
b.
Mempertimbangkan
pengaruh
peraturan
perundang-undangan yang signifikan dan risiko kecurangan yang
mungkin terjadi dan merancang prosedur untuk bisa
memberikan keyakinan yang memadai bahwa kecurangan
tersebut dapat dideteksi.
PENENTUAN AREA KUNCI
Input
yang diperlukana. Hasil kajian pengidentifikasian masalah
b. Hasil telaahan pemeriksa tentang kualitas SPI entitas
c. Hasil diskusi dengan pimpinan/manajemen entitas dan komite pemeriksaan entitas.
d. Hasil diskusi dengan personil satuan kerja pengawas intern dan meninjau ulang laporan hasil pemeriksaan intern.
e. Peraturan dan perundang-undangan yang secara signifikan berpengaruh terhadap entitas.
f. Hasil olahan database entitas yang dikelola oleh BPK.
g. Hasil kajian atau kumpulan informasi yang disediakan oleh unit non pemeriksa BOK.
PENENTUAN AREA KUNCI
Petunjuk Pelaksanaan
a. Mempertimbangkan Sistem Pengendalian Intern.
b. Mempertimbangkan pengaruh peraturan perundang-undangan yang signifikan
c. Identifikasi potensi terjadinya kecurangan
d. Menetapkan area kunci
• Output
output dari kegiatan penilaian terhadap area kunci ini adalah teridentifikasinya area-area kunci yang menjadi fokus pemeriksaan.
• Pendokumentasian
PENENTUAN OBJEK, TUJUAN DAN
LINGKUP PEMERIKSAAN
Input
dalam Penentuan Objek, Tujuan dan Lingkup
Pemeriksaan
a.
Output
dari
Kegiatan
Pengidentifikasian
Masalah
b.
Output
dari Kegiatan Penentuan Area Kunci
Petunjuk Pelaksanaan
a.
Menentukan objek pemeriksaan
b.
Menentukan tujuan pemeriksaan
PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSAAN
Dasar Penetapan Kriteria Pemeriksaan
SPKN PSP 04 Paragraf 27
Tujuan Penetapan Kriteria Pemeriksaan
a.
Memberikan dasar yang baik sebagai alat komunikasi dalam
tim pemeriksaan dan dengan manajemen pemeriksa
mengenai sifat pemeriksaan
b.
Memberikan dasar yang baik sebagai alat komunikasi
dengan entitas yang diperiksa
c.
Menghubungkan tujuan pemeriksaan dengan program
pemeriksaan yang dilaksanakan selama tahap pelaksanaan
pemeriksaan.
d.
Memberikan dasar pada tahap pengumpulan data dan
penyusunan prosedur pemeriksaan
PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSAAN
Input yang diperlukan dalam penetapan kriteria pemeriksaan
a. Output dari kegiatan perencanaan sebelumnya
b. Standar atau norma yang dikembangkan sendiri secara teknis oleh entitas
c. Pendapat ahli dan organisasi profesional dan institusi penentu standar
d. Kriteria yang telah digunakan pada pemeriksaan sejenis sebelumnya
e. Kriteria yang digunakan oleh institusi pemeriksa lain
f. Kinerja tahun-tahun sebelumnya
g. Dokumen perencanaan awal seperti studi kelayakan dan rencana yang telah disetujui
h. Anggaran entitas yang diperiksa
20
PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSAAN
Petunjuk pelaksanaan penetapan kriteria pemeriksaan
1. Teliti apakah entitas telah memiliki kriteria sesuai dengan
tujuan pemeriksaan kinerja.
2. Bila ada tentukan apakah kriteria tersebut telah memenuhi
karakteristik yang baik.
3. Bila tidak ada atau bila ada, tetapi tidak memenuhi karakteristik
kriteria yang baik, maka pemeriksa harus mengembangkan kriteria sendiri.
4. Dalam rangka pengembangan kriteria sendiri pemeriksa harus
melakukan pendekatan-pendekatan.
5. Komunikasikan kriteria yang akan dipakai kepada entitas
PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSAAN
Output penetapan kriteria pemeriksaan
Kesimpulan menganai standar yang akan digunakan sebagai pembanding terhadap praktek-praktek yang berjalan, meliputi :
a. Kelompok kriteria (ekonomi, efisiensi, efektivitas)
b. Jenis kriteria
c. Penjelasan setiap jenis kriteria
d. Satuan pengukuran
e. Sumber data
f. Standar ukuran kinerja
g. Tanggapan entitas
• Pendokumentasian
Manfaat
Mendorong Entitas meningkatkan kinerjanya
Memperbaiki kelemahan
Persuasif dalam memberikan Rekomendasi
Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja
t1
t2
t3
t4
t5
t6
0
2
4
6
8
10
12
14
Konsekuensi
Audit Kinerja mengambil posisi hipotesis pada perbaikan kinerja entitas
Rekomendasi menjadi jantung
Pemeriksa harus mampu memprediksi “impact to governance” atau
dampak dari pemeriksaannya pada peningkatan kinerja entitas
Kesesuaian logis antara Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan
Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja
Pemahaman
entitas dan
identifikasi
masalah
Penentuan
area kunci
Area Kunci (Area
2)
Faktor Seleksi
Signifikansi Impact Resiko Auditabilitas
Area-area Terpilih
Area 1 Area 2 Area 3
Uji Kehandalan SPI
Kualitas SPI Pengaruh peraturan Identifikasi potensi kecurangan
Identifikasi Masalah
Gambaran Umum
entitas (IPOO) Reviu peraturan pengaruhi kinerjaFaktor yang
Kesimpulan umum identifikasi
Pendekatan
Hasil
Hasil/Output
Target atau
Rencana
UU 15/2004
SPKN
Proses
Proses mgt
UU 15/2004
SPKN
Masalah
Masalah utama
Root cause
PERENCANAAN
Perencanaan
Penentuan Topik Potensial Penentuan Topik Potensial Penyusunan Program Pemeriksaan Pendahuluan Penyusunan Program Pemeriksaan Pendahuluan Pemahaman entitas dan Pengidentifik asian masalah Pemahaman entitas dan Pengidentifik asian masalah Penentuan area kunci Penentuan area kunci Penentuan tujuan dan lingkup pemeriksaan Penentuan tujuan dan lingkup pemeriksaan Penentuan kriteria pemeriksaan Penentuan kriteria pemeriksaan Identifikasi jenis bukti dan prosedur pemeriksaan Identifikasi jenis bukti dan prosedur pemeriksaanRKP dan P2 RKP dan P2
Aspek 3E
Ekonomi
s Perolehan Input
Efisiensi Input-Output
Efektivita s
Output-Outcome Efektivitas Program Efektivitas Manajerial
Pendekatan
Hasil
Hasil
Proses
Proses
Ekonomis
Hasil
•
Apakah HPS
telah sesuai
dengan
harga
standar
Proses
•
Apakah
proses
pengadaan
telah sesuai
ketentuan
Masalah
•
Apakah
pelelangan
dapat
Efisiensi
Hasil
•
Apakah
penggunaan
Imput telah
sesuai rencana
Proses
•
Apakah entitas
Efektivitas
Hasil
• Apakah Manfaat
telah tercapai?
• Apa dan berapa
manfaat Output? Proses • Apakah pengelolaan Output mendukung pencapaian Manfaat? • Apakah pengelolaan Output telah direncanakan secara memadai? Masalah
• Apakah hambatan/
masalah dalam pencapaian Manfaat telah teratasi?
• Apakah terdapat
Apa yang harus diperhatikan…?
Konsisten pada logical flow
Merumuskan permasalahan
Merumuskan riset questions untuk mengidentifikasi elemen kinerja
sesuai tujuan pemeriksaan
Memahami berbagai pendekatan untuk merumuskan desain
Consistent with Logical Flow
Ekonomis: Biaya Input >< Input
Efisiensi: Analisis Proses, Input ><
Output
Efektivitas: Output >< Outcome
TIPS
Tetapkan titik/point analisis
Rumuskan MGM/BMP/P2
secara tepat
Merumuskan masalah
Auditi sebagai entitas
{Unsur, Aspek, Karakteristik,
Kegiatan, Tusi} apa yang akan diaudit?
Find it first before continue to
next step…
Alasan…
Permasalahan… Harapan…
Kritik…
Penentuan topik potensial
LHP Auditi, pengaduan, dll
Permasalahan signifikan
(dan tentative solutions)
Diskusi dengan Pimpinan
Auditi, Stakeholders dan
penerima manfaat
Penentuan topik potensial
Mengumpulkan data dan
informasi
Hipotesa awal
Inventarisasi topik
Review Renstra Auditi
Review RPJM
Review isu di masyarakat
Review LHP sebelumnya
Memilih topik
Signifikansi anggaran
Kepentingan publik dan
politik
Signifikansi program
Auditabilitas
Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja
H
a
ra
p
a
n
M
a
sy
a
ra
ka
t
Kepentingan
Pemerintah
Kepe
nting
an
Lain
nya
Kepentingan
Legislatif
AUDI
T
Merumuskan pertanyaan riset
Identifikasi
Masalah
Identifikasi
Masalah
•
Masalah
•
Key Areas
•
Elemen kinerja
•
Hipotesa
•
Masalah
•
Key Areas
•
Elemen kinerja
•
Hipotesa
Cara
Menyelesaikan
Cara
Menyelesaikan
•
Tujuan Pemeriksaan
•
Pertanyaan Riset
•
ADM/MGM/P2
PENANGANAN KAWASAN
PERMUKIMAN KUMUH
1. Penentuan tujuan dan lingkup pemeriksaan
Dalam pemeriksaan kinerja program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) sebagai berikut:
“Tujuan Pemeriksaan Progam adalah untuk menilai aspek ekonomi, efisien dan efektivitas penyelenggaraan program KOTAKU”
Lingkup Pemeriksaan
Program KOTAKU yang diselenggarakan oleh Dirjen Cipta Karya mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2019,
dengan sasaran pemeriksaan adalah:
Keekonomisan dalam pelaksanaan Program KOTAKU, dengan sasaran pemeriksaan yaitu
a. Keekonomisan dalam pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh penyelenggara Program KOTAKU
b. Keekonomisan dalam penetapan Anggaran Program KOTAKU
Efisiensi dalam pelaksanaan Program KOTAKU, dengan sasaran pemeriksaan yaitu :
a. Efisiensi dalam penyediaan Program KOTAKU
b. Efisiensi dalam pengelolaan dana Program KOTAKU
Efektifitas Program KOTAKU, dengan sasaran pemeriksaan yaitu :
a. Efektifitas Sasaran Program KOTAKU
Tahapan dalam Juklak
Pengujia
n data
• pengumpulan
bukti
• pengujian bukti • pengujian atas
kepatuhan terhadap perundangan
• Pengujian atas kualitas pelaksaaan pengendalian intern
Perumus
an TP
• Penyusunan Konsep TP• Penyerahan ke
entitas
Tanggap
an
• Peroleh tanggapan • DiskusiTahap pelaksanaan: process overview
Prosedur
Prosedur
Pertanyaan
Tujuan
Menilai keberhasilan Program BPJSPeserta BPJS melampaui target nasional
Langkah Langkah
Ragam Kebijakan melampaui target pelayanan Nasional
Langkah
Tahap pelaksanaan: process overview
Pengumpulan Bukti
Wawancara
Survey lapangan
Walkthrough
Observasi
Konfirmasi
Analisa & Pengujian Bukti
Review dokumen Analisa komparasi Analisa before-after Analisa cost-benefit SWOT Fish bone
Tree of problems
Penulisan temuan
Identifikasi gap
Analisa gap
Akibat
Sebab
Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja
TP
TP
Process overview: Esensi tahap pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja
Bukti
Bukti capain kinerja
Bukti suatu faktor mempengaruhi kinerja
Hasil pengujian auditor atas aspek kinerja
Temuan
Tercapai/tidak suatu rencana
Kegagalan mencapai target kinerja
Deviasi dari rencana
Simpula
n
Keberhasilan pencapaian kinerja
Dampak tidak tercapainya suatu target kinerja
Kendala capaian kinerja
√
Simpulan pada tahap pelaksanaan
Pertanyaan
Audit/
Kriteria Utama
Tujuan
Pemeriksaan
Simpulan
Simpulan
Simpulan
Simpulan
Simpulan
Simpula
n
Prosedur/Langka
h/
Teknik
Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja
Syarat bukti menurut SPKN
CUKUP Cukup jumlah Cukup substansi
KOMPET EN
Faktual
Dari sumber yang benar
Diperoleh dengan cara yang benar
RELEVAN Sesuai dengan tujuan pemeriksaanSubstansi menjawab langkah
VALID Up-to-date Benar
HANDAL Kuat sebagai bukti
Nyata tidak terbantahkan
Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja
Bukti yang cukup, kompeten, dan relevan
harus diperoleh untuk menjadi dasar
yang memadai bagi temuan dan
rekomendasi pemeriksa
Bukti apa yang perlu diperoleh
Bergantung pada pendekatan dan aspek kinerja
Hasil, Proses, Masalah
Ekonomis, Efisiensi, Efektivitas
Ingat... Bahwa suatu bukti dapat saja merepresentasikan banyak aspek (keuangan,
kinerja, kepatuhan, dll)
Dimensi waktu suatu Bukti
Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja
Sebab
Kondisi
Akibat
Bukti bergantung pendekatan pemeriksaan
kinerja
Hasil
•
Berapa capaian
kinerja
•
Apa output dan
outcome yang
teridentifikasi
Proses
•
Apa yang
dilakukan entitas
•
Bagaimana
entitas
menyelesaikan
tahapan kegiatan
Masalah
•
Apa masalah
yang utama
•
Bagaimana
menyelesaikan
masalah tersebut
•
Apa penyebab
masalah utama
Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja
BUKTI
Ilustrasi perolehan & analisis bukti
(Pendekatan Hasil/Output)
Pertanyaan
Audit
•
Peserta BPJS melampaui target
nasional
Prosed
ur
•
Peroleh
data jumlah peserta BPJS
nasional
•
Peroleh
data target nasional dalam
Restra
•
Bandingkan realisasi terhadap target
TP
•
Peserta BPJS tidak
mencapai target nasional
Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja
TAHAP PELAPORAN
Temuan Pemeriksaan
Fungsi
Media komunikasi Tim mengenai
hasil audit
Diserahkan untuk memperoleh
Tanggapan
Pelaksanaan P2 oleh KT
Reviu oleh PT
Sistematika
Judul
Kondisi
Kriteria
Akibat
Sebab
Tanggapan
TP pada audit Kinerja
Unsur yang dibutuhkan tergantung pada Tujuan audit
TP harus menjawab Pertanyaan Pemeriksaan dan Tujuan Pemeriksaan
Penyusunan TP perlu mempertimbangkan informasi yang diperlukan
untuk perumusan Simpulan dan Rekomendasi
Menulis...
Sistematika paragraf
Main idea followed by explanatory sentences
Konsistensi penggunaan Aktif-Pasif
Sesuai logika
What come first and later
Efektivitas bahasa
Bahasa yang efektif
Panjang kalimat
Tidak redundant
Consistent with Audit Objective
ADM
•Objectives •Procedures •Evidences
Temuan
•Hyphotesis •Indikasi •TP Final
Simpulan
•Qualitative •Quantitative
Rekomendasi
•Perbaikan
kinerja
•Tegur &
Setor
Logical Consistentency
INPUT
Luas Lahan New Site Development
Jumlah unit Rumah
PROCESS
Membangun system infrastruktur permukiman melalui pembangunan
infrastruktur skla regional, dan pembangunan kawasan strategi nasional
Fasilitas pemerintah provinsi, kabupaten melalui pendampingan Penyusunan NSPK
Pemberdayaan /peningkatan kapasitas masyarakat
OUTPUT
Menurunnya luas kawasan pemukiman kumuh
Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dan pencegahan kumuh
OUTCOME
Meningkatnya akses infrastruktur dan pelayanan dasar untuk mewujudkan pemukiman perkotaan yg layak huni,
produktif dan berkelanjutan
2. Penulisan Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif memuat:
Dasar hukum audit;
Profil obyek audit/ Gambaran Umum entitas (beberapa Laporan audit
tidak memuat);
Alasan audit;
Tujuan audit;
Lingkup audit, kriteria audit, simpulan, tanggapan, temuan signifikan dan
rekomendasi BPK; dan
3. Pendahuluan
Memuat:
Dasar hukum pemeriksaan;
Tujuan pemeriksaan;
Sasaran pemeriksaan;
Metode pemeriksaan: Kriteria, teknik;
Jangka waktu pemeriksaan;
Tahun anggaran yang diperiksa; dan
4. Gambaran Umum
Gambaran Umum Memuat:
Penjelasan singkat kegiatan obyek pemeriksaan;
Tujuan kegiatan obyek pemeriksaan;
Bentuk/ profil kegiatan Obrik;
Anggaran yang diperiksa; dan
5. Penyajian hasil Audit
Hasil Audit yang disajikan dengan bab tersendiri untuk setiap area kunci
yang diperiksa.
Unsur-unsur temuan disajikan mengalir tanpa blocking
Hasil audit mencakup:
Kondisi, kriteria, akibat, sebab, simpulan tiap area kunci, rekomendasi, dan
5. Penyajian hasil audit
4.
Kriteria pada TP: hanya yang relevan dengan temuan;
5.
Penuangan Akibat dalam TP:
Pemahaman yang baik mengenai proses bisnis entitas,
Pemahaman dan perumusan kondisi yang baik, serta
Relevansi antara kondisi dengan kriteria yang baik, logis dan argumentatif;
5. Penyajian Hasil Audit
6.
Penuangan unsur Sebab:
Sebab merupakan kondisi dimana bila ditindak lanjuti, maka akan mencapai kriteria
yang ditetapkan.
Unsur sebab bukan merupakan pengulangan dari kondisi. Misal: kondisi TP adalah
7. Permasalahan
8.
Pemberian rekomendasi:
Konstruktif;
Dapat dicapai entitas;
Menyelesaiakan masalah yang dimuat
dalam kondisi;
Tepat sasaran; dan
5. Penyajian hasil Pemeriksaan
9.
Simpulan
Kuantitatif
Kualitatif
3E atau deskritptif (menjelaskan
7. Permasalahan
Temuan positif/ capaian entitas?
Bagaimana dengan kriteria yang tidak disepahami/ disepakati?
Terima Kasih