• Tidak ada hasil yang ditemukan

09. Audit Kinerja Ciptakarya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "09. Audit Kinerja Ciptakarya"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN AUDIT

KINERJA PROGRAM

JAKARTA, 27 April 2016

(2)

KERANGKA PEDOMAN PEMERIKSAAN

UUD

1945

Peraturan Perundang-undangan Pemeriksaan Keuangan Negara

SPKN UUD

1945 Kode Etik

100

Pemeriksaan Keuangan Pemeriksaan Kinerja200 Pemeriksaan Dengan Tujuan 300

Tertentu

Pedoman Umum

Juklak

Juknis

400

Sistem Keyakinan Mutu 500

Penatalaksanaan Kertas Kerja Pemeriksaan 600

Pemeriksaan Berperspektif Lingkungan Hidup

100.001

Pemahaman dan penilaian SPI Pemeriksaan Keuangan

100.002

Pemahaman dan penilaian Risiko Pemeriksaan

100.003

Penetapan Batas Materialitas Pemeriksaan Keuangan

100.004

Penentuan Metode Uji Petik Pemeriksaan Keuangan

101.000

Pemeriksaan LKPP dan LKKL 102.000

Pemeriksaan LKPD 103.000

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Bank Indonesia

301.000 Pemeriksaan Investigatif 302.001 Pemeriksaan Kepatuhan Pengelolaan Limbah RSUP/RSUD302.002 Pemeriksaan Kepatuhan Pengendalian Pencemaran Udara 303.000 Pemeriksaan Pengadaan Barang dan jasa

304.000

Pemeriksaan Subsidi Listrik 305.000

Pemeriksaan Subsidi Pangan 306.000

Pemeriksaan PNBP dan PAD Pertambangan

400.001 Reviu Pemeriksaan

200.001

Penentuan Area Kunci

(3)

PENGERTIAN

PEMERIKSAAN KINERJA

Menurut UU No. 15 Tahun 2004 Pasal 4 Ayat 3

Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan

dan tanggung jawab keuangan negara yang terdiri atas

pemeriksaan aspek ekonomi, aspek efisiensi serta aspek

efektivitas.

Menurut INTOSAI

(4)

PENGERTIAN

PEMERIKSAAN KINERJA

Terminologi lain yang dikenal dari pemeriksaan kinerja

(5)

STANDAR PELAKSANAAN

PEMERIKSAAN KINERJA

Pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan SPKN yang disusun dan

ditetapkan berdasarkan BPK melalui Peraturan BPK RI No.1 tahun 2007.

Berdasarkan SPKN PSP 04, standar pelaksanaan pemeriksaan

kinerja meliputi: 1. Perencanaan

2. Supervisi

3. Bukti Pemeriksaan, dan

(6)

METODOLOGI PEMERIKSAAN KINERJA

1. Pengidentifikasian Masalah

Ukuran Kinerja Pemeriksaan :

 Standar Pemeriksaan

 Panduan Manajemen Pemeriksaan

Tujuan dan Harapan Penugasan

2. Penentuan Area Kunci

3. Penentuan Obyek, Tujuan dan Lingkup Pemeriksaan Kinerja

4. Penetapan Kriteria

5. Penyusunan P2 dan PKP

8. Perolehan Tanggapan Resmi dan Entitas 7. Penyusunan Temuan

Pemeriksaan 6.Pengujian Data

9. Penyampaian Temuan Pemeriksaan pada Entitas

10. Penyusunan Konsep LHP

11. Perolehan Tanggapan Rekomendasi

12. Penyusunan dan Penyampaian LHP

SUPERVISI – KENDALI DAN PENJAMINAN MUTU (Supervisi, Quality Control & Assurance )

Dokumentasi

(7)

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

Tujuan Perencanaan Pemeriksaan

Mempersiapkan suatu program pemeriksaan

yang akan digunakan sebagai dasar bagi

pelaksanaan

pemeriksaan

sehingga

pemeriksaan dapat berjalan secara efektif dan

efisien.

Dalam perencanaan pemeriksaan, pemeriksa

(8)

PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH

Dasar Pengidentifikasian Masalah

SPKN PSP 04 Paragraf 10

Tujuan Pengidentifikasian Masalah

a.

Memahami rencana strategis dan Kebijakan Badan tentang

pelaksanaan pemeriksaan kinerja;

b.

Memperoleh data, informasi, serta latar belakang organisasi,

program dan fungsi pelayanan publik yang diperiksa

mengenai hal-hak yang berhubungan dengan

input

, proses,

output

dan

outcome.

c.

Mengetahui landasan hukum atas kegiatan dan program dari

organisasi, program dan fungsi pelayanan publik yang

diperiksa.

d.

Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada

(9)

PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH

Input yang diperlukan dalam Pengidentifikasian

Masalah

a.

Peraturan perundang-undangan seperti : UU, Keppres,

Inpres, Perpres, PP, Kepmen, Keputusan Dirjen, Surat

Edaran Direktur, Keputusan dan Surat Edaran Kepala

Dinas, AD/ART BUMN/BUMD, Keputusan Direksi dan

Company Profile BUMN/BUMD.

b.

Rencana Strategis BPK dan kebijakan Badan tentang

pemeriksaan kinerja.

c.

Laporan pemeriksaan dari pemeriksa sebelumnya.

d.

RJP, RKA dan laporan tahunan entitas.

(10)

PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH

Input yang diperlukan dalam Pengidentifikasian Masalah

(lanjutan)

f.

Struktur Organisasi, SOP dan petunjuk operasional.

g.

Hasil evaluasi terhadap program entitas dan rencana

kerja

pemeriksa

intern

dan

laporan

hasil

pemeriksaannya.

h.

Hasil diskusi dengan manajemen dan stakeholder.

i.

Hasil liputan media masa

j.

Hasil penelaahan informasi dari internet

k.

Hasil database entitas yang dikelola oleh BPK

(11)

PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH

Petunjuk Pelaksaanaan Pengidentifikasian Masalah

a.

Dapatkan dan pelajari rencana strategi BPK serta

kebijakan Badan tentang pemeriksaan kinerja

b.

Pelajari sejarah dan latar belakang entitas yang

diperiksa

c.

Reviu struktur organisasi

d.

Reviu hasil pemeriksaan sebelumnya

e.

Analisis dokumen anggaran dan entitas yang diperiksa

f.

Analisis SOP dari entitas yang relevan dengan tujuan

pemeriksaan

(12)

PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH

Petunjuk Pelaksaanaan Pengidentifikasian Masalah (lanjutan)

h. Jika diperlukan, lakukan observasi singkat di lokasi kegiatan utama entitas

i. Jika diperlukan, lakukan interviu/wawancara dengan manajemen

j. Reviu peraturan-peraturan yang mendasari program yang diperiksa

k. Lakukan inventarisasi tolok ukur, standar atau KPI yang telah diterapkan entitas

l. Teliti kemungkinan adanya hambatan dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan entitas.

m.Pelajari kemungkinan adanya batasan-batasan berdasarkan peraturan atau kebijakan institusi.

n. Dapatkan dan inventarisasi isu-isu mutakhir tentang permasalahan yang sedang diatasi entitas

(13)

PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH

Output

dari kegiatan Pengidentifikasian Masalah

a.

Gambaran umum dari kegiatan/program dari

entitas yang diperiksa.

b.

Hasil reviu peraturan perundang-undangan yang

meliputi kewenangan, maksud dan tujuan serta

struktur organisasi.

c.

Informasi

mengenai

faktor-faktor

yang

mempengaruhi kinerja entitas

(14)

PENENTUAN AREA KUNCI

Dasar Penentuan Area Kunci

1.

SPKN PSP 04 Paragraf 07 s.d paragraf 09

2.

SPKN PSP 04 Paragraf 11 s.d paragraf 15

3.

SPKN PSP 04 Paragraf 16 s.d paragraf 26

Tujuan Penentuan Area Kunci

a.

Menilai apakah entitas telah memiliki sistem pengendalian

yang

memadai

untuk

mengidentifikasi

risisko-risiko

kelemahan pengendalian yang akan dijadikan untuk

pertimbangan dalam menentukan area kunci.

b.

Mempertimbangkan

pengaruh

peraturan

perundang-undangan yang signifikan dan risiko kecurangan yang

mungkin terjadi dan merancang prosedur untuk bisa

memberikan keyakinan yang memadai bahwa kecurangan

tersebut dapat dideteksi.

(15)

PENENTUAN AREA KUNCI

Input

yang diperlukan

a. Hasil kajian pengidentifikasian masalah

b. Hasil telaahan pemeriksa tentang kualitas SPI entitas

c. Hasil diskusi dengan pimpinan/manajemen entitas dan komite pemeriksaan entitas.

d. Hasil diskusi dengan personil satuan kerja pengawas intern dan meninjau ulang laporan hasil pemeriksaan intern.

e. Peraturan dan perundang-undangan yang secara signifikan berpengaruh terhadap entitas.

f. Hasil olahan database entitas yang dikelola oleh BPK.

g. Hasil kajian atau kumpulan informasi yang disediakan oleh unit non pemeriksa BOK.

(16)

PENENTUAN AREA KUNCI

Petunjuk Pelaksanaan

a. Mempertimbangkan Sistem Pengendalian Intern.

b. Mempertimbangkan pengaruh peraturan perundang-undangan yang signifikan

c. Identifikasi potensi terjadinya kecurangan

d. Menetapkan area kunci

• Output

output dari kegiatan penilaian terhadap area kunci ini adalah teridentifikasinya area-area kunci yang menjadi fokus pemeriksaan.

• Pendokumentasian

(17)

PENENTUAN OBJEK, TUJUAN DAN

LINGKUP PEMERIKSAAN

Input

dalam Penentuan Objek, Tujuan dan Lingkup

Pemeriksaan

a.

Output

dari

Kegiatan

Pengidentifikasian

Masalah

b.

Output

dari Kegiatan Penentuan Area Kunci

Petunjuk Pelaksanaan

a.

Menentukan objek pemeriksaan

b.

Menentukan tujuan pemeriksaan

(18)

PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSAAN

Dasar Penetapan Kriteria Pemeriksaan

SPKN PSP 04 Paragraf 27

Tujuan Penetapan Kriteria Pemeriksaan

a.

Memberikan dasar yang baik sebagai alat komunikasi dalam

tim pemeriksaan dan dengan manajemen pemeriksa

mengenai sifat pemeriksaan

b.

Memberikan dasar yang baik sebagai alat komunikasi

dengan entitas yang diperiksa

c.

Menghubungkan tujuan pemeriksaan dengan program

pemeriksaan yang dilaksanakan selama tahap pelaksanaan

pemeriksaan.

d.

Memberikan dasar pada tahap pengumpulan data dan

penyusunan prosedur pemeriksaan

(19)

PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSAAN

Input yang diperlukan dalam penetapan kriteria pemeriksaan

a. Output dari kegiatan perencanaan sebelumnya

b. Standar atau norma yang dikembangkan sendiri secara teknis oleh entitas

c. Pendapat ahli dan organisasi profesional dan institusi penentu standar

d. Kriteria yang telah digunakan pada pemeriksaan sejenis sebelumnya

e. Kriteria yang digunakan oleh institusi pemeriksa lain

f. Kinerja tahun-tahun sebelumnya

g. Dokumen perencanaan awal seperti studi kelayakan dan rencana yang telah disetujui

h. Anggaran entitas yang diperiksa

(20)

20

PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSAAN

Petunjuk pelaksanaan penetapan kriteria pemeriksaan

1. Teliti apakah entitas telah memiliki kriteria sesuai dengan

tujuan pemeriksaan kinerja.

2. Bila ada tentukan apakah kriteria tersebut telah memenuhi

karakteristik yang baik.

3. Bila tidak ada atau bila ada, tetapi tidak memenuhi karakteristik

kriteria yang baik, maka pemeriksa harus mengembangkan kriteria sendiri.

4. Dalam rangka pengembangan kriteria sendiri pemeriksa harus

melakukan pendekatan-pendekatan.

5. Komunikasikan kriteria yang akan dipakai kepada entitas

(21)

PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSAAN

Output penetapan kriteria pemeriksaan

Kesimpulan menganai standar yang akan digunakan sebagai pembanding terhadap praktek-praktek yang berjalan, meliputi :

a. Kelompok kriteria (ekonomi, efisiensi, efektivitas)

b. Jenis kriteria

c. Penjelasan setiap jenis kriteria

d. Satuan pengukuran

e. Sumber data

f. Standar ukuran kinerja

g. Tanggapan entitas

• Pendokumentasian

(22)

Manfaat

Mendorong Entitas meningkatkan kinerjanya

Memperbaiki kelemahan

Persuasif dalam memberikan Rekomendasi

(23)

Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja

t1

t2

t3

t4

t5

t6

0

2

4

6

8

10

12

14

(24)

Konsekuensi

Audit Kinerja mengambil posisi hipotesis pada perbaikan kinerja entitas

Rekomendasi menjadi jantung

Pemeriksa harus mampu memprediksi “impact to governance” atau

dampak dari pemeriksaannya pada peningkatan kinerja entitas

Kesesuaian logis antara Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan

(25)

Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja

Pemahaman

entitas dan

identifikasi

masalah

Penentuan

area kunci

Area Kunci (Area

2)

Faktor Seleksi

Signifikansi Impact Resiko Auditabilitas

Area-area Terpilih

Area 1 Area 2 Area 3

Uji Kehandalan SPI

Kualitas SPI Pengaruh peraturan Identifikasi potensi kecurangan

Identifikasi Masalah

Gambaran Umum

entitas (IPOO) Reviu peraturan pengaruhi kinerjaFaktor yang

Kesimpulan umum identifikasi

(26)

Pendekatan

Hasil

Hasil/Output

Target atau

Rencana

UU 15/2004

SPKN

Proses

Proses mgt

UU 15/2004

SPKN

Masalah

Masalah utama

Root cause

(27)

PERENCANAAN

(28)

Perencanaan

Penentuan Topik Potensial Penentuan Topik Potensial Penyusunan Program Pemeriksaan Pendahuluan Penyusunan Program Pemeriksaan Pendahuluan Pemahaman entitas dan Pengidentifik asian masalah Pemahaman entitas dan Pengidentifik asian masalah Penentuan area kunci Penentuan area kunci Penentuan tujuan dan lingkup pemeriksaan Penentuan tujuan dan lingkup pemeriksaan Penentuan kriteria pemeriksaan Penentuan kriteria pemeriksaan Identifikasi jenis bukti dan prosedur pemeriksaan Identifikasi jenis bukti dan prosedur pemeriksaan

RKP dan P2 RKP dan P2

(29)

Aspek 3E

Ekonomi

s Perolehan Input

Efisiensi Input-Output

Efektivita s

Output-Outcome Efektivitas Program Efektivitas Manajerial

Pendekatan

Hasil

Hasil

Proses

Proses

(30)

Ekonomis

Hasil

Apakah HPS

telah sesuai

dengan

harga

standar

Proses

Apakah

proses

pengadaan

telah sesuai

ketentuan

Masalah

Apakah

pelelangan

dapat

(31)

Efisiensi

Hasil

Apakah

penggunaan

Imput telah

sesuai rencana

Proses

Apakah entitas

(32)

Efektivitas

Hasil

Apakah Manfaat

telah tercapai?

Apa dan berapa

manfaat Output? Proses • Apakah pengelolaan Output mendukung pencapaian Manfaat? • Apakah pengelolaan Output telah direncanakan secara memadai? Masalah

Apakah hambatan/

masalah dalam pencapaian Manfaat telah teratasi?

Apakah terdapat

(33)

Apa yang harus diperhatikan…?

Konsisten pada logical flow

Merumuskan permasalahan

Merumuskan riset questions untuk mengidentifikasi elemen kinerja

sesuai tujuan pemeriksaan

Memahami berbagai pendekatan untuk merumuskan desain

(34)

Consistent with Logical Flow

Ekonomis: Biaya Input >< Input

Efisiensi: Analisis Proses, Input ><

Output

Efektivitas: Output >< Outcome

TIPS

Tetapkan titik/point analisis

Rumuskan MGM/BMP/P2

secara tepat

(35)

Merumuskan masalah

Auditi sebagai entitas

{Unsur, Aspek, Karakteristik,

Kegiatan, Tusi} apa yang akan diaudit?

Find it first before continue to

next step…

Alasan…

Permasalahan…Harapan…

Kritik…

Penentuan topik potensial

LHP Auditi, pengaduan, dll

Permasalahan signifikan

(dan tentative solutions)

Diskusi dengan Pimpinan

Auditi, Stakeholders dan

penerima manfaat

(36)

Penentuan topik potensial

Mengumpulkan data dan

informasi

Hipotesa awal

Inventarisasi topik

Review Renstra Auditi

Review RPJM

Review isu di masyarakat

Review LHP sebelumnya

Memilih topik

Signifikansi anggaran

Kepentingan publik dan

politik

Signifikansi program

Auditabilitas

(37)

Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja

H

a

ra

p

a

n

M

a

sy

a

ra

ka

t

Kepentingan

Pemerintah

Kepe

nting

an

Lain

nya

Kepentingan

Legislatif

AUDI

T

(38)

Merumuskan pertanyaan riset

Identifikasi

Masalah

Identifikasi

Masalah

Masalah

Key Areas

Elemen kinerja

Hipotesa

Masalah

Key Areas

Elemen kinerja

Hipotesa

Cara

Menyelesaikan

Cara

Menyelesaikan

Tujuan Pemeriksaan

Pertanyaan Riset

ADM/MGM/P2

(39)
(40)
(41)
(42)

PENANGANAN KAWASAN

PERMUKIMAN KUMUH

1. Penentuan tujuan dan lingkup pemeriksaan

  Dalam pemeriksaan kinerja program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) sebagai berikut:

  “Tujuan Pemeriksaan Progam adalah untuk menilai aspek ekonomi, efisien dan efektivitas penyelenggaraan program KOTAKU”

Lingkup Pemeriksaan

Program KOTAKU yang diselenggarakan oleh Dirjen Cipta Karya mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2019,

dengan sasaran pemeriksaan adalah:

Keekonomisan dalam pelaksanaan Program KOTAKU, dengan sasaran pemeriksaan yaitu

a. Keekonomisan dalam pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh penyelenggara Program KOTAKU

b. Keekonomisan dalam penetapan Anggaran Program KOTAKU

  

 Efisiensi dalam pelaksanaan Program KOTAKU, dengan sasaran pemeriksaan yaitu :

a. Efisiensi dalam penyediaan Program KOTAKU

b. Efisiensi dalam pengelolaan dana Program KOTAKU

 Efektifitas Program KOTAKU, dengan sasaran pemeriksaan yaitu :

a. Efektifitas Sasaran Program KOTAKU

(43)
(44)

Tahapan dalam Juklak

Pengujia

n data

pengumpulan

bukti

pengujian buktipengujian atas

kepatuhan terhadap perundangan

• Pengujian atas kualitas pelaksaaan pengendalian intern

Perumus

an TP

Penyusunan Konsep TP

Penyerahan ke

entitas

Tanggap

an

Peroleh tanggapan • Diskusi
(45)

Tahap pelaksanaan: process overview

Prosedur

Prosedur

Pertanyaan

Tujuan

Menilai keberhasilan Program BPJS

Peserta BPJS melampaui target nasional

Langkah Langkah

Ragam Kebijakan melampaui target pelayanan Nasional

Langkah

(46)

Tahap pelaksanaan: process overview

Pengumpulan Bukti

Wawancara

Survey lapangan

Walkthrough

Observasi

Konfirmasi

Analisa & Pengujian Bukti

Review dokumen Analisa komparasi Analisa before-after Analisa cost-benefit SWOT Fish bone

Tree of problems

Penulisan temuan

Identifikasi gap

Analisa gap

Akibat

Sebab

Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja

TP

TP

(47)

Process overview: Esensi tahap pelaksanaan

Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja

Bukti

Bukti capain kinerja

Bukti suatu faktor mempengaruhi kinerja

Hasil pengujian auditor atas aspek kinerja

Temuan

Tercapai/tidak suatu rencana

Kegagalan mencapai target kinerja

Deviasi dari rencana

Simpula

n

Keberhasilan pencapaian kinerja

Dampak tidak tercapainya suatu target kinerja

Kendala capaian kinerja

(48)

Simpulan pada tahap pelaksanaan

Pertanyaan

Audit/

Kriteria Utama

Tujuan

Pemeriksaan

Simpulan

Simpulan

Simpulan

Simpulan

Simpulan

Simpula

n

Prosedur/Langka

h/

Teknik

Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja

(49)

Syarat bukti menurut SPKN

CUKUP Cukup jumlah Cukup substansi

KOMPET EN

Faktual

Dari sumber yang benar

Diperoleh dengan cara yang benar

RELEVAN Sesuai dengan tujuan pemeriksaanSubstansi menjawab langkah

VALID Up-to-date Benar

HANDAL Kuat sebagai bukti

Nyata tidak terbantahkan

Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja

Bukti yang cukup, kompeten, dan relevan

harus diperoleh untuk menjadi dasar

yang memadai bagi temuan dan

rekomendasi pemeriksa

(50)

Bukti apa yang perlu diperoleh

Bergantung pada pendekatan dan aspek kinerja

Hasil, Proses, Masalah

Ekonomis, Efisiensi, Efektivitas

Ingat... Bahwa suatu bukti dapat saja merepresentasikan banyak aspek (keuangan,

kinerja, kepatuhan, dll)

Dimensi waktu suatu Bukti

Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja

Sebab

Kondisi

Akibat

(51)

Bukti bergantung pendekatan pemeriksaan

kinerja

Hasil

Berapa capaian

kinerja

Apa output dan

outcome yang

teridentifikasi

Proses

Apa yang

dilakukan entitas

Bagaimana

entitas

menyelesaikan

tahapan kegiatan

Masalah

Apa masalah

yang utama

Bagaimana

menyelesaikan

masalah tersebut

Apa penyebab

masalah utama

Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja

BUKTI

(52)

Ilustrasi perolehan & analisis bukti

(Pendekatan Hasil/Output)

Pertanyaan

Audit

Peserta BPJS melampaui target

nasional

Prosed

ur

Peroleh

data jumlah peserta BPJS

nasional

Peroleh

data target nasional dalam

Restra

Bandingkan realisasi terhadap target

TP

Peserta BPJS tidak

mencapai target nasional

(53)

Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja

TAHAP PELAPORAN

(54)

Temuan Pemeriksaan

Fungsi

Media komunikasi Tim mengenai

hasil audit

Diserahkan untuk memperoleh

Tanggapan

Pelaksanaan P2 oleh KT

Reviu oleh PT

Sistematika

Judul

Kondisi

Kriteria

Akibat

Sebab

Tanggapan

(55)

TP pada audit Kinerja

Unsur yang dibutuhkan tergantung pada Tujuan audit

TP harus menjawab Pertanyaan Pemeriksaan dan Tujuan Pemeriksaan

Penyusunan TP perlu mempertimbangkan informasi yang diperlukan

untuk perumusan Simpulan dan Rekomendasi

(56)

Menulis...

Sistematika paragraf

Main idea followed by explanatory sentences

Konsistensi penggunaan Aktif-Pasif

Sesuai logika

What come first and later

Efektivitas bahasa

Bahasa yang efektif

Panjang kalimat

Tidak redundant

(57)

Consistent with Audit Objective

ADM

ObjectivesProceduresEvidences

Temuan

HyphotesisIndikasiTP Final

Simpulan

QualitativeQuantitative

Rekomendasi

Perbaikan

kinerja

Tegur &

Setor

(58)

Logical Consistentency

INPUT

Luas Lahan New Site Development

Jumlah unit Rumah

PROCESS

Membangun system infrastruktur permukiman melalui pembangunan

infrastruktur skla regional, dan pembangunan kawasan strategi nasional

Fasilitas pemerintah provinsi, kabupaten melalui pendampingan Penyusunan NSPK

Pemberdayaan /peningkatan kapasitas masyarakat

OUTPUT

Menurunnya luas kawasan pemukiman kumuh

Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dan pencegahan kumuh

OUTCOME

Meningkatnya akses infrastruktur dan pelayanan dasar untuk mewujudkan pemukiman perkotaan yg layak huni,

produktif dan berkelanjutan

(59)

2. Penulisan Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif memuat:

Dasar hukum audit;

Profil obyek audit/ Gambaran Umum entitas (beberapa Laporan audit

tidak memuat);

Alasan audit;

Tujuan audit;

Lingkup audit, kriteria audit, simpulan, tanggapan, temuan signifikan dan

rekomendasi BPK; dan

(60)

3. Pendahuluan

Memuat:

Dasar hukum pemeriksaan;

Tujuan pemeriksaan;

Sasaran pemeriksaan;

Metode pemeriksaan: Kriteria, teknik;

Jangka waktu pemeriksaan;

Tahun anggaran yang diperiksa; dan

(61)

4. Gambaran Umum

Gambaran Umum Memuat:

Penjelasan singkat kegiatan obyek pemeriksaan;

Tujuan kegiatan obyek pemeriksaan;

Bentuk/ profil kegiatan Obrik;

Anggaran yang diperiksa; dan

(62)

5. Penyajian hasil Audit

Hasil Audit yang disajikan dengan bab tersendiri untuk setiap area kunci

yang diperiksa.

Unsur-unsur temuan disajikan mengalir tanpa blocking

Hasil audit mencakup:

Kondisi, kriteria, akibat, sebab, simpulan tiap area kunci, rekomendasi, dan

(63)

5. Penyajian hasil audit

4.

Kriteria pada TP: hanya yang relevan dengan temuan;

5.

Penuangan Akibat dalam TP:

 Pemahaman yang baik mengenai proses bisnis entitas,

Pemahaman dan perumusan kondisi yang baik, serta

 Relevansi antara kondisi dengan kriteria yang baik, logis dan argumentatif;

(64)

5. Penyajian Hasil Audit

6.

Penuangan unsur Sebab:

Sebab merupakan kondisi dimana bila ditindak lanjuti, maka akan mencapai kriteria

yang ditetapkan.

Unsur sebab bukan merupakan pengulangan dari kondisi. Misal: kondisi TP adalah

(65)

7. Permasalahan

8.

Pemberian rekomendasi:

Konstruktif;

Dapat dicapai entitas;

Menyelesaiakan masalah yang dimuat

dalam kondisi;

Tepat sasaran; dan

(66)

5. Penyajian hasil Pemeriksaan

9.

Simpulan

Kuantitatif

Kualitatif

3E atau deskritptif (menjelaskan

(67)

7. Permasalahan

Temuan positif/ capaian entitas?

Bagaimana dengan kriteria yang tidak disepahami/ disepakati?

(68)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penilaian pada putaran kedua adalah berupa rata-rata nilai kematangan untuk setiap atribut dan kriteria, nilai kematangan proses-proses penyelarasan, nilai

Raharto, Putut Dwi, Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Permohonan Izin Poligami Karena Isteri Tidak Dapat Menjalankan Kewajibannya (Studi Putusan Nomor 3462/Pdt.G/2018/PA

Menurut pengertian tersebut, heuristik dapat disebut sebagai strategi umum yang tidak berkaitan dengan subjek materi yang membantu pemecah masalah dalam usaha untuk mendekati

National Committee on Governmental Accounting (NCGA) yang saat ini menjadi Governmental Accounting Standard Board (GASB) mendefinisikan Anggaran (budget) sebagai: …

Daftar alokasi dana yang dimaksud pada ayat (1) di atas akan diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA dan disampaikan kepada PIHAK KEDUA sebagai dasar penyaluran/pembayaran

Dari hasil perhitungan dan analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara Outdoor Learning Method dengan

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder tentang menyusui yang diambil pada praktik kebidanan komunitas pada bulan April 2017 dengan

Hasil uji statistik menunjukkan p-valeu &lt;0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan pengetahuan orang tua dengan perilaku kekerasan verbal pada anak di TK