Hal. 1 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
P U T U S A N
NOMOR: 41-K/PM II-08/AU/II/2011
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Militer II-08 Jakarta yang bersidang di Jakarta dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan Putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa:
Nama lengkap : Mizwar Amir Tomagola
Pangkat/NRP. : Prada/537209
Jabatan : Anggota Staf Rendal Bekmatpus
Kesatuan : Bekmatpus Dismatau
Tempat tgl. Lahir : Ternate, 16 Januari 1988
Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat tinggal : Mess Walet Halim Perdanakusuma Jakarta
Timur. Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh:
1. Kepala Pembekalan Materiil Pusat selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 9
Maret 2010 sampai dengan tanggal 28 Maret 2010 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/04/III/2010 tanggal 09 Maret 2010.
2. Kemudian dibebaskan pada tanggal 19 Maret 2010 berdasarkan Keputusan Pembebasan
dari Tahanan dari Kepala Pembekalan Materiil Pusat selaku Ankum Nomor : Kep/07/III/2010 tanggal 19 Maret 2010.
PENGADILAN MILITER II-08 JAKARTA tersebut di atas,
Membaca : Berita Acara Pemeriksaan pendahuluan dari Satpom Lanud HPK Nomor:
POM-401/A/IDIK-71/VIII/2010/HLM bulan Agustus 2010.
Memperhatikan :
1. Surat Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Kadismatau selaku PAPERA Nomor: Kep/1/I/2011 tanggal 13 Januari 2011.
2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer II-08 Nomor: Dak/03/I/2011 tanggal 19 Januari 2011.
3. Surat Penetapan dari :
a. Kadilmil II-08 Jakarta tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tap/
41/PM ll-08/AU/II/2011 tanggal 8 Pebruari 2011.
b. Hakim Ketua tentang Penetapan Hari sidang Nomor : Tap/ 41/PM
ll-08/AU/II/2011 tanggal 9 Pebruari 2011.
3. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.
4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara Terdakwa ini.
Hal. 2 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak/03/I/2011
tanggal 19 Januari 2011didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan dan
keterangan para Saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada
Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa :
a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah
melakukan tindak pidana :
” PENADAHAN”.
Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 480 Ke 1 KUHP.
b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi Pidana Penjara selama 4 (empat) bulan, dikurangi tahanan sementara.
c. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 7500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).
d. Memohon agar barang bukti berupa : - Surat-surat :
- 1 (satu) buah foto kopi STNK sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
- Barang-barang :
- 1(satu) unit sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF.
- 1 (satu) buah STNK sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF.
- 1 (satu) buah kunci kontak. Dirampas untuk Negara.
2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesal akan kesalahannya, berjanji tidak akan berbuat lagi, dan oleh karena itu memohon supaya dijatuhi pidana seringan-ringannya.
Menimbang : Bahwa Terdakwa berdasarkan surat Dakwaan Oditur Militer pada
Oditurat Militer II-08 Jakarta Nomor : Dak/03/I/2011 tanggal 19 Januari 2011 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut:
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada bulan Oktober tahun dua ribu sembilan atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu sembilan di Cililitan Jakarta Timur, atau
Hal. 3 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
setidak-tidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang hukum Pengadilan Militer II-08 Jakarta telah melakukan tindak pidana :
”Barangsiapa membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima hadiah atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan,menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduga, bahwa diperoleh dari kejahatan”.
Dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Bahwa Terdakwa Mizwar Amir Tomagola menjadi prajurit TNI AU melalui
pendidikan Semata PK angkatan 55 tahun 2008 di Lanud Adi Soemarmo Solo, setelah lulus dilantik dengan pangkat serda dilanjutkan dengan pendidikan Sujursarta Kataloging angkatan VII di Skadik 304 Lanud Kalijati. Kemudian ditugaskan di Bekmatpus Dismatau sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Prada NRP.537209.
2. Bahwa pada bulan September 2009 di Mess Koopsau I Terdakwa kenal
dengan Saksi I Pratu sulistyanto pada saat Saksi bermain ke tempat liftingnya Prada Dwi dan tidak ada hubungan keluarga famili.
3. Bahwa pada bulan Oktober 2009 di daerah Cililitan Jakarta Timur
Terdakwa membeli sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Saksi I hanya dilengkapi dengan STNK saja dan tidak ada BPKBnya.
4. Bahwa Saksi I mendapatkan sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150
warna hitam Nopol F-2388-BF dari Sdr. Tarom yang mengaku sebagai anggota TNI yang tidak diketahui kesatuan dan tempat tinggalnya.
5. Bahwa Terdakwa membeli sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150
warna hitam Nopol F-2388-BF yang tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah (STNK dan BPKB asli) karena tergiur dengan harganya murah dibanding dengan sepeda motor yang dijual secara resmi dipasaran yang dilengkapi dengan STNK dan BPKB (asli) harganya jauh lebih murah dari harga sepeda motor yang dibeli secara resmi.
6. Bahwa kondisi sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam
Nopol F-2388-BF yang dibeli Terdakwa dari Saksi I kondisinya masih bagus.
7. Bahwa yang mengetahui Terdakwa membeli Kawasaki Ninja RR KRR 150
warna hitam Nopol F-2388-BF dari Saksi I adalah Saksi II Serda suyanto karena setelah Terdakwa mengetahui Saksi I tertangkap lalu bercerita kepada Saksi II bila Terdakwa telah membeli sepeda motor dari Saksi I.
8. Bahwa keberadaan sepeda motor Kawasaki Ninja RR 150 warna hitam
Nopol F-2388-BF Terdakwa serahkan kepada Satpom Lanud Halim Perdanakusuma sebagai barang bukti.
Berpendapat : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang tercantum dalam Pasal 480 Ke-I KUHP.
Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan telah melakukan
tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya dengan memberikan keterangan yang sertai dengan uraian yang cukup jelas untuk menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut.
Hal. 4 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat
Hukum dan menerangkan akan dihadapi.
Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan
dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 :
Nama lengkap : SUYANTO
Pekerjaan : Serda/532607
Jabatan : Anggota Staff Riksa
Kesatuan : Bekmatpus Dismatau
Tempat dan tanggal lahir : Batang, 5 Juni 1984
Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat tinggal : Mess Walet Halim Perdana Kusuma Jakarta
Timur.
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada hari dan tanggalnya lupa bulan Oktober 2009 di kantor Bekmatpus ketika Terdakwa mulai berdinas di Bekmatpus dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah membeli sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Saksi 2 Pratu Sulistyanto pada hari dan tanggalnya lupa bulan Oktober 2009 dengan harga sebesar Rp.10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus rupiah) yang hanya dilengkapi dengan STNK tetapi mengenai STNK palsu atau tidaknya Saksi tidak mengetahui dan BPKB nya juga tidak ada.
3. Bahwa pada tanggal 28 Pebruari 2010 Terdakwa telah bercerita kepada Saksi dan mengatakan Saksi-2 telah ditangkap petugas Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dalam kasus penadahan sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF yang dijual kepada Terdakwa.
4. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa ada membeli lagi sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah dari orang lain, dan setahu Saksi Terdakwa hanya membeli dari Saksi-2.
5. Bahwa sepeda motor yang dibeli Terdakwa dari Saksi-2 setahu Saksi ternyata tidak bisa diperpanjang karena yang ada hanya STNK saja, sedangkan BPKB nya tidak ada.
6. Bahwa setahu Saksi harga sepeda motor yang dibeli Terdakwa sekitar Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) jauh lebih murah dari harga dipasaran dan seharusnya Terdakwa patut mencurigai sepeda motor tersebut diperoleh dari kejahatan.
7. Bahwa setahu Saksi kondisi sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF yang dibeli Terdakwa dari Saksi-2 masih bagus dan sepeda motor tersebut saat ini berada di Kantor Satpom Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.
Atas keterangan Saksi diatas tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Hal. 5 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
Menimbang : Bahwa Saksi yang tidak hadir tetapi di sumpah menurut agamanya dan
telah disetujui oleh Terdakwa untuk dibacakan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan dari POM sesuai dengan pasal 155 ayat (1)
dan ayat (2) UU No.31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer sebagai berikut :
Saksi-2 :
Nama lengkap : SULISTYANTO
Pekerjaan : Pratu/531464
Jabatan : Anggota Alkat Slog
Kesatuan : Koopsau I
Tempat dan tanggal lahir : Sleman, 15 Maret 1983
Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat tinggal : Mess Anatariksa II Halim Perdanakusuma
Kec. Makassar Jakarta Timur.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan September 2009 di Mess Antariksa II Koopsau I dalam rangka perkenalan biasa dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa pada hari dan tanggal lupa bulan Oktober di daerah Cililitan Jakarta Timur Saksi telah menjual 1 (satu) unit sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF kepada Terdakwa dengan harga sebesar Rp.10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) yang dilengkapi STNK tetapi BPKB nya tidak ada.
4. Bahwa STNK yang Saksi serahkan kepada Terdakwa adalah STNK palsu dan Saksi mengetahui STNK tersebut palsu diberitahu oleh Sdr. Tarom.
5. Bahwa setahu Saksi Terdakwa tidak mengetahui sepeda motor tersebut didapatkan Saksi dari hasil kejahatan pencurian.
6. Bahwa Saksi mendapatkan sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF tanpa dilengkapi surat-surat yang sah tersebut dari Sdr. Tarom anggota TNI AD di Cijantung yang pangkat dan kesatuannya serta tempat tinggalnya Saksi tidak mengetahui pada bulan Oktober 2009 dipinggir jalan Cililitan Jakarta Timur tepatnya di depan PGC Jakarta Timur.
7. Bahwa Saksi kenal dengan Sdr. Tarom sejak bulan Januari 2009 di Taman Mini Jakarta Timur dan tidak ada hubungan keluarga.
9. Bahwa perbuatan yang Saksi lakukan bersama Terdakwa adalah perbuatan yang salah dan telah melanggar hukum.
Atas keterangan Saksi tersebut di atas Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Menimbang : Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2004
Hal. 6 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada. Kemudian mengikuti pendidikan Sejursarta Musik Angkatan IX Skadik Wingdikum di Lanud Halim
Perdanakusuma. Selesai kejuruan Terdakwa ditugaskan di Satsik Denma Mabesau sampai saat ini dengan pangkat terakhir Pratu NRP.531627.
2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-2 Pratu Sulistyanto sejak bulan September 2009 di Mess Antariksa II Koopsau I dalam rangka perkenalan biasa dan tidak ada hubungan keluarga sedangkan dengan Saksi-1 Terdakwa kenal pada hari dan tanggalnya lupa bulan Oktober 2009 di kantor Bekmatpus ketika Terdakwa mulai berdinas di Bekmatpus dan tidak ada hubungan keluarga juga. 3. Bahwa pada hari dan tanggal lupa bulan Oktober di daerah Cililitan Jakarta Timur Terdakwa telah membeli 1 (satu) unit sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Salsi-2 Sulistyanto dengan harga sebesar Rp.10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) dilengkapi STNK yang kemudian di ketahui STNK tersebut adalah palsu dan BPKB nya tidak ada.
4. Bahwa Terdakwa menyadari dan mengetahui sepeda motor yang dibeli
Terdakwa dari Saksi-2 adalah hasil kejahatan pencurian karena tanpa dilengkapi dengan surat-surat yang sah dan demikian juga harganya murah di bawah harga pasaran.
5. Bahwa pada saat Terdakwa dengan Saksi-2 melakukan transaksi jual
beli sepeda motor tersebut disaksikan oleh Saksi-1 Pratu Suyanto.
6. Bahwa kondisi sepeda motor yang dibeli Terdakwa dari Saksi-2 tersebut
masih bagus namun kunci kontak bukan yang asli lagi sedangkan kunci pembuka jok masih yang asli.
7. Bahwa Terdakwa membeli sepeda motor tanpa dilengkapi surat-surat
yang sah seperti STNK dan BPKB adalah baru pertama kali yang dibeli dari Saksi-2 tersebut.
8. Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa membeli sepeda motor tersebut hanya untuk Terdakwa pakai guna membantu kegiatan dinas sehari-hari karena kalau membeli yang baru yang dilengkapi surat-surat yang resmi dengan jenis sepeda motor yang sama uangnya tidak cukup.
9. Bahwa Terdakwa mengaku merasa bersalah dan menyesal serta
berjanji tidak akan mengulangi lagi.
Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajungkan oleh Oditur Militer dalam
persidangan ini berupa:
- Surat-surat :
- 1 (satu) buah foto kopi STNK sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF.
- Barang-barang :
- 1(satu) unit sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna
hitam Nopol F-2388-BF.
- 1 (satu) buah STNK sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150
warna hitam Nopol F-2388-BF.
Hal. 7 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
Yang semuanya telah diperlihatkan dan dibacakan pada Terdakwa dan Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.
Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah keterangan
Terdakwa, alat bukti lain berupa surat - surat, barang-barang dan petunjuk yang terungkap dipersidangan serta setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun
2004 melalui pendidikan Dikcatam Angkatan 47 di Lanud Adi Soemarno Solo, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada. Kemudian mengikuti pendidikan Sejursarta Musik Angkatan IX Skadik Wingdikum di Lanud Halim Perdanakusuma dan selesai kejuruan Terdakwa ditugaskan di Satsik Denma Mabesau sampai saat ini dengan pangkat terakhir Pratu NRP.537209.
2. Bahwa Terdakwa dihadapkan di persidangan ini berdasarkan Surat
Dakwaan Oditur Militer Nomor: Dak/03/I/2011 tanggal 19 Januari 2011.
3. Bahwa Terdakwa adalah orang yang sehat baik jasmani maupun rohani serta tidak ada alasan pemaaf maupun pembenar yang dapat meniadakan kesalahan maupun bersifat melawan hukum pada diri Terdakwa.
4. Bahwa hukum pidana berlaku terhadap setiap orang yang melakukan tindak pidana di Indonesia termasuk Terdakwa sebagai Prajurit TNI.
6. Bahwa benar pada bulan September 2009 di Mess Koopsau I Terdakwa kenal dengan Saksi-2 Pratu Sulistyanto pada saat Saksi bermain ke tempat liftingnya Prada Dwi dan tidak ada hubungan keluarga atau family.
7. Bahwa benar pada bulan Oktober 2009 didaerah cililitan Jakarta Timur Terdakwa membeli sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Saks-2 hanya dilengkapi dengan STNK saja dan tidak ada BPKBnya.
8. Bahwa benar Saksi I mendapatkan speda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Sdr. Tarom yang mengaku sebagai anggota TNI yang tidak diketahui kesatuan dan tempat tinggalnya.
9. Bahwa benar Terdakwa membeli sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF yang tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah (STNK dan BPKB asli) karena tergiur dengan harganya murah dibandingkan dengan sepeda motor yang dijual secara resmi yang dilengkapi dengan STNK dan BPKB (asli).
10. Bahwa benar kondisi sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF yang dibeli Terdakwa dari Saksi I kondisinya masih bagus.
11. Bahwa benar yang mengetahui Terdakwa membeli Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Saksi-2 adalah Saksi-I Serda Suyanto, setelah Terdakwa mengetahui Saksi- 2 tertangkap lalu bercerita kepada Saksi- I Terdakwa telah membeli sepeda motor tersebut dari Saksi 2.
Hal. 8 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
12. Bahwa benar saat ini sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF tersebut sudah Terdakwa serahkan kepada Satpom Lanud Halim Perdanakusuma sebagai barang bukti.
13. Bahwa benar sepeda motor adalah merupakan benda yang mempunyai nilai ekonomis sebab jika diperjual belikan akan menghasilkan uang.
14. Bahwa benar Terdakwa sepatutnya harus menduga jika sepeda motor tersebut adalah hasil dari kejahatan, karena tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah dan harganyapun jauh lebih murah dari harga resmi di pasaran.
Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan mananggapi beberapa hal yang
dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Bahwa Majelis Hakim telah berpendapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut. Namun mengenai berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa yang dimohonkan Oditur Militer, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya dalam Putusan ini.
Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur dalam dakwaan
tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur Kesatu : “Barang siapa”
Unsur Kedua:“membeli, menyewa, menukar, menerima gadai, menerima
hadiah, atau untuk manarik keuntungan, menjual,
menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut,
menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda”
Unsur Ketiga : “Diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari
kejahatan”
Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim akan mengemukakan
pendapatnya sebagai berikut :
Menimbang : Bahwa mengenai Unsur “Barang siapa”
Yang dimaksud dengan barang siapa menurut UU adalah setiap orang yang tunduk pada perundang-undangan RI (dalam hal ini pasal 2,5,7 dan 8 KUHP) termasuk juga diri si Pelaku/Terdakwa.
Yang dimaksud dengan barang siapa, siapa saja yang sehat baik jasmani maupun rohaninya dan mampu bertanggung-jawab terhadap tindak pidana yang dilakukannya serta tunduk kepada peraturan atau perundang-undangan hukum pidana yang berlaku di Indonesia.
Menimbang, : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah keterangan
Terdakwa, alat bukti lain berupa surat - surat, barang-barang dan petunjuk yang terungkap dipersidangan serta setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun
2004 melalui pendidikan Dikcatam Angkatan 47 di Lanud Adi Soemarno Solo, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada. Kemudian
Hal. 9 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
mengikuti pendidikan Sejursarta Musik Angkatan IX Skadik Wingdikum di Lanud Halim Perdanakusuma dan selesai kejuruan Terdakwa ditugaskan di Satsik Denma Mabesau sampai saat ini dengan pangkat terakhir Pratu NRP.537209.
2. Bahwa Terdakwa dihadapkan di persidangan ini berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Dak/03/I/2011 tanggal 19 Januari 2011.
3. Bahwa Terdakwa adalah orang yang sehat baik jasmani maupun rohani
serta tidak ada alasan pemaaf maupun pembenar yang dapat meniadakan kesalahan maupun bersifat melawan hukum pada diri Terdakwa.
4. Bahwa hukum pidana berlaku terhadap setiap orang yang melakukan tindak pidana di Indonesia termasuk Terdakwa sebagai Prajurit TNI.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi.
Menimbang : Bahwa mengenai Unsur “membeli, menyewa, menukar, menerima
gadai, menerima hadiah, atau untuk manarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda”
Bahwa yang dimaksud dengan “membeli” adalah suatu cara atau perbuatan/tindakan untuk mendapatkan suatu hak pemilikan atas suatu benda/barang menurut cara yang lazim berlaku dalam jual beli barang. Di mana dalam suatu perbuatan jual beli pada umumnya dilengkapi dengan surat-surat sah sebagai bukti telah terjadinya jual beli baik itu surat perjanjian jual beli, kwitansi, fkatur dan sebagainya.
Bahwa dalam hal “jual beli” tidak harus terjadi penyerahan barang yang diperjualbelikan, demikian pula pembayaran harganya, melainkan sudah cukup jika telah terjadi suatu kesepakatan-kesepakatan antara para pihak baik penjual maupun pembeli.
Bahwa yang dimaksud dengan “menjual” adalah suatu
perbuatan/tindakan untuk memindahkan barang sekaligus memindahkan hak kebendaannya kepada orang lain dengan cara-cara yang lazim berlaku dalam praktek jual beli pada umumnya.
Yang dimaksud dengan “menyewa” adalah suatu
cara/perbuatan/tindakan untuk ikut mendapatkan/menikmati atas sesuatu benda/barang milik orang lain, dengan cara/jalan memberi sesuatu imbalan/pembayaran (umumnya berupa uang) menurut jangka waktu (sesuai kebutuhan/kepentingan yang bersangkutan)
Yang dimaksud dengan “menukar” adalah suatu perbuatan/tindakan mengganti (dengan yang lain) dengan cara dengan tanpa memberi tambahan uang.
Yang dimaksud “menerima gadai” adalah menerima sesuatu barang yang berfungsi sebagai jaminan (gadai) untuk dalam jangka waktu tertentu, di mana si penerima gadai itu telah melepaskan sejumlah uang kepada pihak lain. Yang dimaksud dengan “hadiah (menerima hadiah)” adalah suatu pemberian, ganjaran, imbalan yang diterima oleh seseorang yang dianggap telah berjasa karena suatu karya untuk pihak/orang lain, dalam hal ini termasuk
Hal. 10 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
juga suatu pemberian, ganjaran atau imbalan yang berujud barang dari hasil kejahatan.
Yang dimaksud dengan “menarik keuntungan” adalah mengambil/ mendapatkan suatu kelebihan / laba (pada umumnya berupa
uang) atas sesuatu barang yang mempunyai nilai ekonomi (dalam hal ini barang-barang dari hasil kejahatan).
Yang dimaksud dengan “mengangkut” adalah membawa untuk
memindahkan sesuatu barang (dalam hal ini hasil kejahatan) baik karena kemauan sendiri/orang lain.
Yang dimaksud “menyimpan atau menyembunyikan barang” adalah menempatkan sedemikian rupa sesuatu barang (dalam hal ini kendaraan), sehingga tidak bisa dilihat atau tidak bisa didekati disentuh, oleh orang lain.
Bahwa yang dimaksud dengan “benda” adalah barang bergerak yang mempunyai nilai ekonomis dapat diterima akal untuk mendapat suatu keuntungan.
Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah keterangan
Terdakwa, alat bukti lain berupa surat - surat, barang-barang dan petunjuk yang terungkap dipersidangan serta setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa benar pada bulan September 2009 di Mess Koopsau I Terdakwa kenal dengan Saksi-2 Pratu Sulistyanto pada saat Saksi bermain ke tempat liftingnya Prada Dwi dan tidak ada hubungan keluarga atau family.
2. Bahwa benar pada bulan Oktober 2009 didaerah cililitan Jakarta Timur Terdakwa membeli sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Saks-2 hanya dilengkapi dengan STNK saja dan tidak ada BPKBnya.
3. Bahwa benar Saksi I mendapatkan speda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Sdr. Tarom yang mengaku sebagai anggota TNI yang tidak diketahui kesatuan dan tempat tinggalnya.
4. Bahwa benar Terdakwa membeli sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF yang tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah (STNK dan BPKB asli) karena tergiur dengan harganya murah dibandingkan dengan sepeda motor yang dijual secara resmi yang dilengkapi dengan STNK dan BPKB (asli).
5. Bahwa benar kondisi sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF yang dibeli Terdakwa dari Saksi I kondisinya masih bagus.
6. Bahwa benar yang mengetahui Terdakwa membeli Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Saksi-2 adalah Saksi-I Serda Suyanto, setelah Terdakwa mengetahui Saksi- 2 tertangkap lalu bercerita kepada Saksi- I Terdakwa telah membeli sepeda motor tersebut dari Saksi 2.
7. Bahwa benar saat ini sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF tersebut sudah Terdakwa serahkan kepada Satpom Lanud Halim Perdanakusuma sebagai barang bukti.
Hal. 11 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
8. Bahwa benar sepeda motor adalah merupakan benda yang mempunyai nilai ekonomis sebab jika diperjual belikan akan menghasilkan uang.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua “membeli sesuatu benda” telah terpenuhi.
Menimbang : Bahwa mengenai Unsur “Diketahui atau sepatutnya harus diduga
diperoleh dari kejahatan”.
Bahwa dalam delik ini tersirat dua pengertian delik dolus (kesengajaan) sebagaimana tersurat dalam kata “diketahui” dan delik culpa yang tersurat dalam kata-kata “sepatutnya harus diduga” yang keduanya disenafaskan. Oleh karenanya ancaman pidananya disamakan.
Bahwa kendati unsur kesalahan “yang diketahui dan sepatutnya harus diduga (culpa)” ditempatkan di akhir perumusan delik, namun hal tersebut telah mencakupi seluruh unsur di depannya.
Bahwa yang dimaksud dalam unsur ini adalah bahwa walaupun si pelaku telah mengetahui (dolus) atau sepatutnya harus diduga (culpa) bahwa barang tersebut diperoleh dari kejahatan, namun pada kenyataannya si pelaku tetap saja melakukan tindakan atau perbuatannya membeli, menjual dan sebagainya.
Bahwa yang dimaksud dengan “diperoleh” adalah bahwa benda/barang tersebut tidak mesti harus sudah menjadi atau milik dari orang yang merupakan sumber barang tersebut. Terjadinya kejahatan yang menjadi sumber perolehan itu tidak harus sudah berselang beberapa waktu/lama, tetapi dapat juga terjadi hampir bersamaan.
Bahwa yang dimaksud dengan kata-kata “dari kejahatan” bahwa untuk meperoleh, mendapatkan atau memiliki suatu benda tersebut tidak melalui cara-cara pemindahan hak yang lazim berlaku baik itu jual beli, tukar menukar, hibah dan sebagainya, atau dengan kata lain diperoleh secara melawan hukum
Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah keterangan
Terdakwa, alat bukti lain berupa surat - surat, barang-barang dan petunjuk yang terungkap dipersidangan serta setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa benar pada bulan September 2009 di Mess Koopsau I Terdakwa kenal dengan Saksi-2 Pratu Sulistyanto pada saat Saksi bermain ke tempat liftingnya Prada Dwi dan tidak ada hubungan keluarga atau family.
2. Bahwa benar pada bulan Oktober 2009 didaerah cililitan Jakarta Timur Terdakwa membeli sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Saks-2 hanya dilengkapi dengan STNK saja dan tidak ada BPKBnya.
3. Bahwa benar Saksi I mendapatkan speda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Sdr. Tarom yang mengaku sebagai anggota TNI yang tidak diketahui kesatuan dan tempat tinggalnya.
4. Bahwa benar Terdakwa membeli sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF yang tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah (STNK dan BPKB asli) karena tergiur dengan harganya murah
Hal. 12 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
dibandingkan dengan sepeda motor yang dijual secara resmi yang dilengkapi dengan STNK dan BPKB (asli).
5. Bahwa benar kondisi sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF yang dibeli Terdakwa dari Saksi I kondisinya masih bagus.
6. Bahwa benar yang mengetahui Terdakwa membeli Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF dari Saksi-2 adalah Saksi-I Serda Suyanto, setelah Terdakwa mengetahui Saksi- 2 tertangkap lalu bercerita kepada Saksi- I Terdakwa telah membeli sepeda motor tersebut dari Saksi 2. 7. Bahwa benar saat ini sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF tersebut sudah Terdakwa serahkan kepada Satpom Lanud Halim Perdanakusuma sebagai barang bukti.
8. Bahwa benar Terdakwa sepatutnya harus menduga jika sepeda motor tersebut adalah hasil dari kejahatan, karena tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah dan harganyapun jauh lebih murah dari harga resmi di pasaran.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ketiga “Diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan” telah terpenuhi.
Menimbang : Bahwa oleh karena semua unsur-unsur Dakwaan Oditur Militer telah
terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat Dakwaan Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang : Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan pembuktian yang
diperoleh dalam persidangan. Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana:
“Barang siapa membeli sesuatu benda padahal diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan”.
Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili
perkara ini, Majelis ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
1. Perbuatan Terdakwa pada hakekatnya karena Terdakwa tergiur ingin
memiliki sepeda motor kondisi baru dengan harga murah, tanpa memikirkan resikonya sekalipun sepeda motor tersebut akan digunakan untuk mendukung sarana transportasi kepentingan dinas.
2. Bahwa Terdakwa dengan kemampuan dana yang dimiliki Terdakwa
sebesar itu sebenarnya Terdakwa bisa membeli sepeda motor yang sah dan dilengkapi dengan surat-surat yang resmi sekalipun kondisinya tidak keluaran baru, tentunya tindak pidana ini tidak akan terjadi.
3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa disamping dapat mencemarkan Citra
TNI-AU, khususnya kesatuan Terdakwa dimata masyarakat, juga dapat memperlancar merajalelanya pencurian kendaraan bermotor karena ada penadahnya.
Menimbang : 1. Bahwa tujuan pengadilan Terdakwa semata-mata hanya memidana
Hal. 13 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali pada jalan yang benar menjadi Warga Negara dan prajurit yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila dan Sapta Marga.
2. Sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas dirinya Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu:
Hal-hal yang meringankan:
- Terdakwa mengaku berterus terang dan menyesali perbuatannya.
- Terdakwa belum pernah dihukum
- Terdakwa masih muda usianya sehingga masih dapat dibina.
- Sepeda motor tersebut akan untuk digunakan keperluan transportasi dinas. Hal-hal yang memberatkan:
- Perbuatan Terdakwa telah mencemarkan Citra TNI-AU dimata masyarakat,
khususnya kesatuan Terdakwa.
- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
- Terdakwa kurang menghayati sendi-sendi kedisplinan Prajurit.
- Akibat perbuatan Terdakwa dapat memperlancar maraknya pencurian sepeda motor.
Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut diatas
Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini, adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang : Bahwa oleh karana Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani
membayar biaya perkara.
Menimbang : Bahwa waktu selama Terdakwa berada dalam tahanan perlu
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa :
- Surat-surat :
- 1 (satu) buah foto kopi STNK sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF.
Karena erat kaitannya dengan adanya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam berkas perkara.
Karena barang bukti berupa surat-surat tersebut sangat erat kaitannya dengan adanya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa sehingga dipandang perlu untuk ditentukan statusnya yakni tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
- Barang-barang :
- 1(satu) unit sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna
hitam Nopol F-2388-BF.
- 1 (satu) buah STNK sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150
warna hitam Nopol F-2388-BF.
Hal. 14 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
Karena barang bukti sepeda motor tersebut, tidak datang dengan sendirinya dan tentunya ada pemiliknya. Sehingga barang bukti sepeda motor tersebut perlu ditentukan statusnya yakni dikembalikan kepada yang berhak.
Mengingat : - Pasal 480 Ke 1 KUHP.
- Pasal 190 ayat (1) jo ayat (4) UU No.31 tahun 1997.
- Ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan
dengan perkara ini. M E N G A D I L I
Menyatakan : 1. Terdakwa tersebut diatas yaitu Mizwar amir Tomagola, Pangkat : Prada NRP. 537209 telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :
“Penadahan”
2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :
Pidana penjara selama 2 (dua) bulan.
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
3. Menetapkan barang-barang bukti berupa :
- Surat-surat :
- 1 (satu) buah foto kopi STNK sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. - Barang-barang :
- 1(satu) unit sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF.
- 1 (satu) buah STNK sepeda motor Kawasaki Ninja RR KRR 150 warna hitam Nopol F-2388-BF.
- 1 (satu) buah kunci kontak. Dikembalikan kepada yang berhak.
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).
Hal. 15 dari 15 hal PUT No : 41-K/PM II-08/AU/II/2011
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 10 Maret 2011 dalam musyawarah
Majelis Hakim oleh Yan Akhmad Mulyana, SH Kolonel Chk NRP .33260 sebagai Hakim Ketua,
serta Gatut Sulistyo, SH Letkol Chk NRP.573402 dan Sugeng Sutrisno, SH, MH Letkol Chk NRP.1910006941265 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Marliah, SH Mayor Laut (KH/W) NRP. 12447/P, Panitera Supriyadi Letda Chk NRP. 21950303390275 serta dihadapan umum dan Terdakwa.
HAKIM KETUA
Ttd
Yan Akhmad Mulyana, SH Kolonel Chk NRP.33260
HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II
Ttd Ttd
Gatut Sulistyo, SH Sugeng Sutrisno, SH, MH
Letkol Chk NRP.573402 Letkol Chk NRP.1910006941265 PANITERA Ttd Supriyadi Letda Chk NRP. 21950303390275