• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RISIKO PADA KONSTRUKSI BANGUNAN BENDUNGAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAKSANAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS RISIKO PADA KONSTRUKSI BANGUNAN BENDUNGAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAKSANAAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

30

ANALISIS RISIKO PADA KONSTRUKSI BANGUNAN BENDUNGAN TERHADAP

KETEPATAN WAKTU PELAKSANAAN

Moch. Khamim1, Winda Harsanti2, Mohamad Zenurianto 3 1,2 Jurusan Teknik Sipil, 3 Politeknik Negeri Malang

1 chamim@polinema.ac.id, 2 winda.harsanti@polinema.ac.id, 3 mzenpolinema@gmail.com

Abstrak

Pada proses pelaksanaannya, proyek konstruksi pembangunan bendungan memiliki sejumlah risiko, risiko yang terlibat di dalamnya antara lain adalah risiko ekternal, risiko internal, risiko teknis. Risiko-risiko yang potensial dihadapi suatu jenis proyek bendungan berbeda dengan risiko pada jenis proyek lainnya. Sehubungan dengan latar belakang tersebut diatas maka perlu dilakukan identifikasi risiko-risiko apa saja yang terjadi dalam proyek konstruksi. Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut seberapa sering risiko tersebut terjadi dan apakah terjadinya risiko tersebut akan menimbulkan konsekuensi negatif bagi Waktu Pelaksanaan Proyek. Di samping itu juga perlu untuk diteliti kelompok risiko apa yang memiliki pengaruh paling besar terhadap tercapainya ketepatan waktu pelaksanaan, beserta informasi mengenai risiko tersebut, konsekuensi negatif yang ditimbullkan terhadap ketepatan waktu pelaksanaan, dan cara penanganan risiko tersebut agar dapat meminimalisi konsekuensi negatifnya.

Kata Kunci : risiko, konstruksi bendungan, waktu pelaksanaan

I. PENDAHULUAN

Kondisi ideal bagi pelaksana konstruksi yaitu ketika seluruh komponen kontrak konstruksi dengan pengguna jasa diuraikan secara jelas dalam surat perjanjian, syarat umum kontrak, syarat khusus kontrak, spesifikasi teknis, gambar rencana, dan daftar kuantitas. Pelaksana konstruksi biasanya berasumsi bahwa seluruh informasi dalam kontrak sesuai dengan kondisi ideal, namun selama masa pelaksanaan sering kali tidak sesuai dengan asumsi tersebut. Perbedaan kondisi ini dapat meningkatkan biaya pelaksanaan proyek, termasuk pembayaran kepada pelaksana konstruksi, tergantung kesepakatan yang telah diatur dalam kontrak (Soekirno, Wirahadikusumah dan Abduh, 2005).

Sebagaimana bagian dari proses Manajemen Proyek, perencanaan dan pengendalian yang baik belum menjamin terwujudnya ketepatan waktu pelaksanaan. Selalu terdapat kemungkinan tidak tercapainya suatu tujuan atau selalu terdapat ketidakpastian atas keputusan apapun yang diambil. Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut risiko. Konsekuensi tidak menguntungkan mengacu pada tidak terwujudnya ketepatan waktu pelaksanaan proyek.

Proyek memiliki sifat unik sehingga diperlukan sejumlah asumsi untuk memperkirakan data-data dan informasi yang belum tersedia selama proses berjalannya proyek, sejak tahap perencanaan sampai pelaksanaan. Asumsi dan perkiraan yang digunakan mendukung adanya ketidakpastian ini. Risiko yang dihadapi proyek bergantung pada asumsi dan perkiraan yang digunakan. Risiko yang akan dihadapi dalam proyek lebih berat sehubungan dengan sifat proyek hanya berjalan

dalam jangka waktu pelaksanaan yang tidak berulang. Sehubungan dengan itu diperlukan manajemen risiko untuk melihat risiko-risiko yang dihadapi di proyek dan meninjau pengaruhnya terhadap ketepatan waktu pelaksanaan proyek. Selanjutnya akan dapat direncanakan penanganan untuk meminimalisasi akibat buruknya sehingga dapat mendukung terwujudnya ketepatan waktu pelaksanaan proyek

II. DEFINISIRISIKO

Dengan mempelajari definisi risiko dari berbagai literatur diharapkan pemahaman terhadap konsep risiko semakin jelas. Pengertian risiko tersebut antara lain adalah:

a. Risiko adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan kerugian/loss (Mehr,1986). b. Risiko adalah kondisi atau kejadian tidak tentu yang

apabila terjadi berpengaruh pada tujuan proyek (Hulett and Preston, 2000).

c. Risiko adalah kejadian tidak tentu yang apabila terjadi dapat memberikan pengaruh yang positif maupun pengaruh negatif bagi tujuan proyek (PMBOOK, 2000).

d. Risiko mengacu pada kegiatan-kegiatan atau faktor-faktor, yang apabila terjadi akan meningkatkan kemungkinan tidak tercapainya tujuan proyek yang berupa waktu, biaya dan performa (Kerzner, 1992). Definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak diduga atau tidak diinginkan. Dengan demikian risiko memiliki karakteristik berupa:

(2)

31 1. Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu

peristiwa.

2. Merupakan ketidakpastian yang apabila terjadi akan menimbulkan kerugian.

a. Macam-macam Risiko

Secara umum terdapat beberapa macam risiko, di antaranya dibagi ke dalam tiga hal (Djojosoedarso, 2003):

b. Menurut sifatnya

Menurut sifatnya, risiko terbagi atas :

1. Risiko murni (tidak disengaja), yaitu risiko yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian dan terjadi tanpa disengaja, misalnya Risiko terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan, pengacauan, dan lain sebagainya.

2. Risiko spekulatif (disengaja), yaitu risiko yang sengaja ditimbulkan agar terjadinya ketidakpastian menimbulkan keuntungan. Risiko ini misalnya Perjudian, utang-piutang, dan lain sebagainya.

3. Risiko fundamental, yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita kerugian banyak orang. Risiko ini misalnya banjir, angin topan, dan sebagainya.

4. Risiko khusus, yaitu risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan mudah diketahui penyebabnya. Risiko ini misalnya adalah kapal kandas, tabrakan mobil, pesawat jatuh, dan lain sebagainya 5. Risiko dinamis, yaitu risiko yang timbul karena

perkembangan dan kemajuan masyarakat di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya risiko penerbangan luar angkasa, risiko keusangan, dan lain sebagainya. Kebalikan risiko ini adalah risiko statis, seperti risiko hari tua, risiko kematian, dan lain sebagainya.

c. Menurut bentuk pengalihan tanggung jawab, risiko terbagi atas :

1. Risiko yang dapat dialihkan ke pihak lain dengan mempertanggungkan suatu objek yang akan terkena risiko kepada asuransi dengan membayar sejumlah premi sehingga semua loss yang akan terjadi menjadi tanggungjawab pihak asuransi.

2. Risiko yang tidak dapat dialihkan ke pihak lain (risiko spekulatif)

d. Menurut penyebab timbulnya, risiko terbagi atas :

1. Risiko internal, yaitu risiko yang bersumber dari keputusan yang diambil dalam lingkup proyek, seperti yang berkaitan dengan masalah teknis, finansial, penjadwalan dan organisasi.

Contoh : Biaya tambahan untuk lembur, Kerusakan peralatan, kecelakaan dan kerusakan kendaraan, kecelakaan kerja, dan lain sebagainya.

2. Risiko eksternal, yaitu risiko yang bersumber dari luar lingkup proyek, yaitu alam dan lingkungan. Termasuk di dalamnya aspek hukum, ekonomi, sosial dan budaya dimana proyek dilaksanakan.

Contoh : Bencana alam, kebakaran, disambar petir, penurunan muka air tanah, pencurian, inflasi, dan lain sebagainya.

Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa macam risiko yang lebih spesifik, antara lain adalah (PMBOOK, 2000):

1. Risiko Teknik

Termasuk dalam risiko teknik ini misalnya desain yang tidak lengkap, kesalahan dalam melakukan perhitungan/analisis, persoalan tanah yang tidak terduga, kesalahan asumsi teknis pada tahap perencanaan, keterlambatan atau kesalahan survey, kegagalan struktur, konsultan desain tidak mengacu standar yang ditetapkan, dan lain sebagainya

2. Risiko-risiko eksternal

Termasuk dalam risiko ekternal ini antara lain: Ketidakkonsistenan terhadap biaya, waktu dan mutu, perubahan prioritas program, faktor politik, inflasi, dan lain sebagainya.

3. Risiko Lingkungan

Termasuk dalam risiko lingkungan ini antara lain: Perubahan peraturan mengenai lingkungan, sampah-sampah berbahaya yang membutuhkan penelitian lanjut, perubahan kualitas air, dan lain sebagainya.

4. Risiko Organisasi

Termasuk dalam risiko organisasi ini antara lain staf yang tidak berpengalaman, kehilangan staf proyek pada saat kritis, kekurangan waktu untuk perencanaan, dan lain sebagainya.

5. Risiko Manajemen Proyek

Termasuk dalam risiko manajemen proyek ini antara lain jadual, scope, biaya dan tujuan proyek yang kurang jelas, kelebihan staf, perkiraan jadual yang salah, ketiadaan komunikasi, dan lain sebagainya.

6. Risiko Konstruksi

Termasuk dalam risiko konstruksi ini antara lain perkiraan waktu kontrak yang tidak sesuai, sampah konstruksi yang tidak teridentifikasi, peralatan, dan lain sebagainya.

Bendungan

Bendungan/dam adalah bangunan yang menutup aliran sungai yang terletak disuatu tempat, sehingga diperoleh suatu

(3)

32 tendon air tawar yang cukup besar untuk dipergunakan dalam berbagai keperluan manusia.(Asiyanto, 2011)

Bendungan urugan definisnya adalah bendungan yang dibangun dari hasil penggalian bahan (material) tanpa tambahan bahan lain yang bersifat campuran secara kimia, jadi betul-betul bahan pembentuk bendungan asli.(Soedibyo, 2003)

Tepat waktu

Proyek harus dikerjakan dengan waktu sesuai dengan jadual pelaksanaan proyek/schedule yang telah direncanakan yang ditunjukkan dalam bentuk work progress/prestasi pekerjaan. Waktu pelaksanaan proyek tidak boleh terlambat baik per periode pelaksanaan, maupun waktu serah terima proyek.

III. METODOLOGIPENELITIAN

Adapun langkah – langkah penelitan akan dijelaskan dalam Gambar 1.

GAMBAR 1. DIAGRAM ALIR a. Sumber Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Bendungan Semantok Kabupaten Nganjuk.

Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu Project Manger, Tim Site engineer Manager , Tim Site Enginer

Operation, Tim Site Engineer Administration,Tim K3, quantity surveyor, quality control dan supervisor proyek b. Metode Penelitian

Pada penelitian ini digunakan teknik penilitan survey, yaitu dengan cara mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuisoner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Metode yang digunakan untuk penelitian adalah metode kuantitatif, dimana pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, dan analisi data bersifat kuantitatif / statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010).

c. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuisoner proyek.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang dibutuhkan adalah literatur terkait dengan risiko dan gambaran umum proyek

d. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara (Interview)

Teknik wawancara ini dilakukan saat sebelum kontruksi kuisoner disusun, tujuannya untuk mencocokan faktor – factor risiko yang mempengaruhi terjadinya keterlambatan waktu pelaksanaan yang sesuai dengan kondisi dilapangan. Selanjutnya peneliti mendampingi responden untuk melakukan pengisian angket kuisoner.

2. Angket (Questionery)

Angket atau questionary dibagikan kepada Project Manger,

Tim Site engineer Manager , Tim Site Enginer Operation, Tim Site Engineer Administration,Tim K3, quantity surveyor, quality control dan supervisor proyek. Angket dibrikan

dalam bentuk faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya addendum yang telah disusun oleh peneliti, dimana responden mengisi kuisoner tersebut dengan jawaban skoring 3. Analisis Data

Tahapan pertama analisis data adalah, menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi tejadinya addendum. selanjutnya melakukan wawancara dilapangan, sehingga didapatkan faktor – faktor penyebab yang relevan dengan pelaksanaan konstruksi tersebut.

e. Identifikasi Variabel

Faktor Internal proyek (X1)

Yaitu risiko yang berasal dari dalam lingkup proyek akibat keputusan-keputusan yang diambil proyek dan menyangkut

(4)

33 semua hal diluar proses fisik proyek dalam membangun konspirasi yang meliputi:

1. Permasalahan penyediaan upah, alat, dan material 2. Kondisi owner yang kurang mendukung

3. Kondisi SDM proyek

4. Kondisi waktu pelaksanaan yang buruk 5. Kondisi perusahaan yang kurang baik

Faktor External (X2)

Yaitu risiko yang berasal dari luar proyek dan tidak dapat dikendalikan oleh proyek serta tidak dapat diprediksikan terjadi atau tidak terjadinya.

Faktor Teknis (X3)

Yaitu risiko yang berasal dari dalam lingkup proyek akibat keputusan-keputusan yang diambil proyek dan menyangkut semua hal yang berhubungan dengan proses fisik proyek dalam membangun konstruksi/struktur.

Selanjutnya faktor – faktor tersebut dijadikan sebagai variable bebas. Untuk mengetahui variabel – variabel tersebut dinyatakan atau tidak diukur dengan skala linkert, dengan bobot penilaian antara 1 – 5. Dengan rincian sebagai berikut :

(1) Sangat tidak setuju (STS) (2) Tidak setuju (TS) (3) Ragu (R)

(4) Setuju (S)

(5) Sangat setuju (SS)

Setelah mendapatkan nilai dari kuisioner yang disebar diproyek, langkah selanjutnya adalah rekapitulasi hasil kuisoner.

Selanjutnya dianalisis dan diuji dengan :

1. Uji validitas 2. Uji reliabilitas 3. Uji korelasi

4. Uji regresi liner berganda

Dan didapatkan hasil variable dan pengaruhnya antara variabel bebas dan variabel terikat

f. Analisis Korelasi

Korelasi pada dasarnya merupakan nilai yang menunjukan tentang adanya hubungan antara dua variabel atau lebih serta besarnya hubungan tersebut, ini berarti bahwa korelasi tidak menunjukan hubungan sebab akibat. Apabila dipahami sebagai suatu hubungan sebab akibat, hal itu bukan karena diketahuinya koefisien korelasi melainkan karena rujukan teori atau logika yang memaknai hasil perhitungan, oleh karena itu analisis korelasi mensyaratkan acuan teori yang mendukung adanya hubungan sebab akibat dalam variabel-variabel yang dianalisa hubungannya. Koefisien korelasi untuk 2 buah variabel X dan Y dengan jumlah data sebesar N, dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Karl Pearson, yaitu [1]:

(1)

Keterangan :

rxy= indeks korelasi pearson

n= banyaknya sampel x= skor item pertanyaan y= skor total item pertanyaan

Koefisien korelasi menunjukan berapa besar varians total satu variabel berhubungan dengan varians variabel lain. Hal ini berarti bahwa tiap nilai r perlu ditafsirkan posisinya dalam keterkaitan tersebut

g. Regresi Linier

Dari definisi konsep dan variabel penelitian diperoleh serangkaian variabel dan item yang menggambarkan konsep risiko dan jadwal proyek. Sesuai dengan tujuan penelitian, dilakukan analisa sejauh mana pengaruh risiko internal, risiko ekternal & risiko teknis terhadap ketepatan waktu pelaksanaan proyek. Analisa ini menggunakan data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner mengenai tingkat kepentingan dan frekuensi kejadian tiap risiko.

Dalam tahap ini dilakukan pengujian apakah kelompok-kelompok (faktor-faktor) risiko sebagai variabel risiko internal (X1), risiko ekternal (X2) & risiko teknis (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel ketepatan waktu pelaksanaan proyek (Y) secara simultan dan sendiri-sendiri. Pengaruh secara simultan akan menjawab pengaruh risiko terhadap secara keseluruhan pada pencapaian waktu pelaksanaan proyek. Pengaruh secara parsial akan menjawab pengaruh masing-masing kelompok risiko pada pencapaian waktu pelaksanaan proyek. Untuk menganalisa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat ini digunakan alat analisa statistik berupa analisa regresi

IV. HASILDANPEMBAHASAN

Uji Validitas

Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa hasil uji validitas pada setiap variabel bebas yaitu (X1,X2,X3) dan variabel terikat yaitu (Y) adalah valid. Uji yang menggunakan taraf signifikansi 5% (ρ = 0,05) tersebut dikatakan valid atau signifikan bila nilainya menunjukkan (ρ < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa butir – butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner dapat mendefinisikan kelayakan suatu variabel

Uji Reliabilitas

TABEL 1. HASIL PENGUJIAN REALIBILITAS

Variabel Jumlah Responden Hasil Hitungan Ket. Faktor

Internal

(5)

34 Faktor External (X.2) 35 0.509 Realiabel Faktor Teknis (X.3) 35 0.636 Reliabel Ketepatan Jadwal Proyek (Y) 35 0.762 Reliabel

Semua variabel bebas (X) telah reliable, karena telah memiliki r hitung yang lebih besar dari r tabel.

Uji Normalitas

TABEL 2.HASIL UJI NORMALITAS

No Hasil Pengujian Hasil Normalitas 1 Asymp. tailed) Sig (2- 0,200

Data tersebut dikatakan berdistribusi normal jika memilki nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05. Seperti pada Gambar 2.

GAMBAR 2. HISTOGRAM

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa gambar berbentuk lonceng yang berarti data sudah berdistribusi normal

Analisis Korelasi

Pengujian Koefisien Korelasi Terhadap Y

Koefisien korelasi tiap variabel bebas x perlu diuji terhadap variabel terikat atau y. Sebelum menghitung nilai korelasi antara variabel bebas (x) dengan variabel tak bebas (y), terlebih dahulu menentukan nilai korelasi antar variabel bebas. Nilai r hasil analisis korelasi melalui SPSS versi 14.0 tersaji pada pada Tabel berikut.

TABEL 3. ANALISI KORELASI VARIABEL X TERHADAP Y

Dari keterangan Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Variabel Faktor Internal (x1) dan Variabel Risiko

external (x2) menpunyai hubungan yang cukup lemah atau

mempunyai pengaruh yang rendah terhadap tercapainya performa waktu pelaksanaan proyek konstruksi bendungan, untuk hubungan risiko Hah-hal teknis proyek yang terjadi (x3) mempunyai hubungan yang kuat terhadap tercapainya

performa waktu pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bendungan.

Analisis Regresi Linier

Analisis regresi linier dilakukan untuk mengetahui tingkat

pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Baik secara bersama sama maupun sendiri-sendiri. Hasil analisis regresi linier yang menunjukkan pengaruh simultan/bersama-sama variabel X terhadap variabel bebas (waktu pelaksanaan proyek) tersaji dalam Tabel 4

TABEL. 4. MODEL SUMMARY X TERHADAP Y

Koefisien R2 = 0,862

Dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang ditimbulkanoleh variabel X secara simultan terhadap pencapaian waktu pelaksanaan proyek bendungan (Y) adalah 86,2%

Hasil analisis regresi linier yang menunjukkan pengaruh Variabel internal (x1) terhadap variabel bebas (waktu

pelaksanaan) tersaji dalam Tabel 5

Correlations X1 X2 X3 X Y X1 Pearson Correlation 1 ,064 -,035 ,434** ,192 Sig. (2-tailed) ,716 ,842 ,009 ,270 N 35 35 35 35 35 X2 Pearson Correlation ,064 1 ,250 ,523** ,226 Sig. (2-tailed) ,716 ,147 ,001 ,192 N 35 35 35 35 35 X3 Pearson Correlation -,035 ,250 1 ,837** ,578** Sig. (2-tailed) ,842 ,147 ,000 ,000 N 35 35 35 35 35 X Pearson Correlation ,434** ,523** ,837** 1 ,602** Sig. (2-tailed) ,009 ,001 ,000 ,000 N 35 35 35 35 35 Y Pearson Correlation ,192 ,226 ,578** ,602** 1 Sig. (2-tailed) ,270 ,192 ,000 ,000 N 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,619a ,762 ,324 ,416 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

(6)

35

TABEL. 5. MODEL SUMMARY X1 TERHADAP Y

Hasil analisis regresi linier yang menunjukkan pengaruh Variabel external (x2) terhadap variabel bebas (waktu

pelaksanaan) tersaji dalam Tabel 6

TABEL. 6. MODEL SUMMARY X2 TERHADAP Y

Hasil analisis regresi linier yang menunjukkan pengaruh Variabel external (x3) terhadap variabel bebas (waktu

pelaksanaan) tersaji dalam Tabel 7

TABEL. 7. MODEL SUMMARY X3 TERHADAP Y

Koefisien R2 = 0,634

Dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel X secara simultan terhadap pencapaian waktu pelaksanaan proyek bendungan (Y) adalah 63,4%

GAMBAR 3. HISTOGRAM ANTAR REGRESSION STANDARIZED RESIDUAL VS FREQUENCY

V. KESIMPULANDANSARAN

Kesimpulan dari permasalahan penelitian mengenai pengaruh risiko pada proyek konstruksi bangunan bendungan terhadap ketepatan waktu pelaksanaan proyek adalah:

1. Risiko-risiko yang terjadi dalam proyek konstruksi bangunan bendungan mulai dari Masalah internal proyek, external proyek & masalah teknis secara simultan mempunyai pengaruh sebesar 86,2 % terhadap ketepatan waktu pelaksanaan.

2. Faktor risiko yang memiliki pengaruh dominan terhadap pencapaian waktu pelaksanaan proyek adalah faktor Risiko Masalah teknis sebesar 63,4 %. Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah:

1. Penelitian lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini disarankan untuk mencari variabel yang belum dapat dijelaskan dalam penelitian ini agar hasilnya dapat menggambarkan keseluruhan pengaruh risiko yang terjadi.

2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan di daerah lainnya sehingga dapat memberikan gambaran mengenai risiko pada proyek konstruksi bangunan bendungan terhadap pencapaian waktu pelaksanaan proyek yang mungkin berbeda

REFERENSI

[1] Asiyanto, 2004. Manajemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi, Pradnya Paramita, Jakarta

[2] Djojosoedarso, Soeisno. 2003. Prinsip-prinsip manajemen risiko dan asuransi. Edisi revisi. Jakarta: Salemba Empat.

[3] Hulett, David T and Preston, Janice Y. 2000. ”Garbage In, Garbage Out? Collect Better Data for Your Risk Assessment”. Proceedings of the Project Management Institute Annual Seminars and symposium. Houston.

[4] Kerzner, Harold. 2001. Project Management. Sevent Edition. John & Wiley & Sons, Inc., New York.

[5] Mehr, Robert. 1986. Fundamentals of Insurance. Second Edition. Illinois: Richard D. Irwin, Inc.

[6] Project Management Institute. 2000. A Guide to Project Management Body of Knowledge (PMBOOK Guide). USA.

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,192a ,307 ,008 ,504

a. Predictors: (Constant), Faktor Internal

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,226a ,511 ,022 ,500

a. Predictors: (Constant), Faktor External

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,578a ,634 ,314 ,419

Referensi

Dokumen terkait

sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul “ Determinan Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)” ini untuk memenuhi

Realitas di Indonesia menunjukkan bahwa ukuran council yang kecil dengan kuota normatif sebesar 30 persen (realitasnya adalah lebih kecil lagi yaitu 16 persen), ternyata belum

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN CADANGAN 5.0 Pengenalan 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Perkaitan di antara umur, pendidikan, pengetahuan dan sikap terhadap penggunaan lestari dengan amalan

Dari Kota medan, UMKM Binaan TDA dalam menjawab pertanyaan daerah pemasaran yang dipilih untuk melakukan bisnis adalah Dimana saja yang terpentinng dan dapat aspek

(2) Sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarip retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk pelayanan rawat jalan rawat inap, rawat darurat,

Variabel bebas (x 2 ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio , rasio ini menggambarkan perbandingan antara jumlah modal dan jumlah hutang yang

Pada myasthenia gravis, sistem kekebalan menghasilkan antibodi yang menyerang salah satu jenis reseptor pada otot samping pada simpul neuromukular- reseptor yang

 Bahwa setelah sampai Terdakwa dan Saksi Korban kemudian duduk di pasir di pinggir pantai, Terdakwa kemudian memeluk Saksi Korban dari belakang dan mengisap leher Saksi