• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 22/Pid.B/2013/PN.Unh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 22/Pid.B/2013/PN.Unh"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat pertama yang bersidang dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan terhadap Terdakwa :

Nama lengkap : ARDIANSYAH Als ARDI Bin AJO Tempat lahir : Makassar

Umur/Tanggal lahir : 20 Tahun / 5 Oktober 1992 Jenis kelamin : laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Desa Mandiodo Kec. Malawe Kab. Konawe Utara Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan PT. Buena

Terdakwa ditahan berdasarkan surat perintah / penetapan penahanan oleh :

1. Penyidik sejak tanggal 13 Oktober 2012 s/d tanggal 1 November 2012; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 2 November 2012 s/d tanggal

11 Desember 2012;

3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 12 Desember 2012 s/d 10 Januari 2013;

4. Penuntut Umum sejak tanggal 7 Januari 2013 s/d tanggal 26 Januari 2013; 5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 27 Januari 2013 s/d 25

Februari 2013;

6. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 6 Februari 2013 s/d tanggal 7 Maret 2013;

7. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 8 Maret 2013 s/d tanggal 6 Mei 2013;

Terdakwa didampingi oleh RIZAL AKMAN, SH selaku Penasihat Hukum yang beralamat di jalan S. Parman No. 241 Kel. Puunaaha Kec. Unaaha Kab. Konawe berdasarkan surat penetapan Hakim Ketua Majelis tentang Penunjukkan Penasihat Hukum secara Cuma-Cuma;

Pengadilan Negeri tersebut;

Telah membaca seluruh surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar pembacaan dakwaan Penuntut Umum;

(2)

Telah mendengar keterangan Terdakwa;

Telah memeriksa barang bukti yang diajukan dipersidangan;

Telah mendengar pembacaan tuntutan dari Penuntut Umum yang dibacakan dimuka persidangan pada tanggal 2 April 2013 yang tuntutannya sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa ARDIANSYAH Als ARDI Bin AJO bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya sebagaimana diatur dan diancam Pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ARDIANSYAH Als. ARDI Bin AJO berupa pidana penjara selama 8 (delapan) Tahun dikurangkan selama Terdakwa berada dalam tahanan dan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dilaksanakan diganti dengan pidana kurungan selama 4 (empat) bulan kurungan;

3. Barang bukti berupa :

 1 (satu) lembar celana pendek warna coklat muda Merk P-House;  1 (satu) lembar baju warna coklat Merk LINA;

 1 (satu) lembar baju dalam (singlet) warna putih bercorak hitam tanpa merk;

 1 (satu) lembar celana dalam warna coklat bercorak hitam putih tanpa merk;

 1 (satu) lembar Bra warna Abu-abu dengan ukuran 32/70; Dikembalikan kepada Saksi Korban ARFIANOLA als NOLA;

4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah);

Telah mendengar pembelaan Terdakwa yang disampaikan secara lisan yang pada pokoknya mohon agar Majelis Hakim memberikan keringanan hukuman;

Telah mendengar Replik dari Penuntut Umum maupun Duplik dari Terdakwa yang disampaikan secara lisan masing-masing pada pokoknya menyatakan tetap dengan Tuntutan Pidana dan Nota Pembelaannya semula ;

Menimbang bahwa Terdakwa diajukan kepersidangan didakwa dengan dakwaan Alternatif yaitu sebagai berikut :

(3)

DAKWAAN KESATU

Bahwa ia Terdakwa ARDIANSYAH Als ARDI Bin AJO pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012 sekira pukul 23.30 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Oktober 2012 bertempat di pinggir pantai di Desa Mandiodo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara atau disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, setiap orang yang dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau orang lain. Adapun perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Bahwa ia Terdakwa ARDIANSYAH Als ARDI Bin AJO awalnya berpacaran dengan Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI yang berusia 13 Tahun, Terdakwa menelpon Saksi Korban mengajak ke acara lulo, Terdakwa kemudian menjemput Terdakwa dan mengajak ke acara lulo akan tetapi Terdakwa kemudian membawa Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI ke pantai Desa Mowundo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara;

 Bahwa setelah sampai Terdakwa dan Saksi Korban kemudian duduk di pasir di pinggir pantai, Terdakwa kemudian memeluk Saksi Korban dari belakang dan mengisap leher Saksi Korban, Saksi Korban kemudian berdiri akan tetapi Terdakwa kemudian memeluk lagi dari arah belakang Saksi Korban kemudian mengatakan kepada Terdakwa “saya bilang jangan ko peluk saya” Terdakwa kemudian menjawab “tidak ji, ko malu kah?” Saksi Korban kemudian menjawab “saya bilang janganmi begini” akan tetapi Terdakwa tidak memperdulikan ucapan Saksi Korban dan tetap memeluk Saksi Korban dari belakang sambil mencium lagi, Terdakwa kemudian membuka jaketnya membuat alas di pasir, Terdakwa kemudian membaringkan Saksi Korban diatas pasir sambil Saksi Korban mencegah Terdakwa dengan mengatakan “janganmi”akan tetapi Terdakwa tidak mempedulikan perkataan Saksi Korban dan mulai membuka celananya sendiri dan kemudian membuka celana puntung dan celana dalam Saksi Korban dan meletakkan disamping setelah itu Terdakwa membuka baju dan bra dan kemudian melebarkan paha Saksi Korban dan mencoba memasukkan alat kelaminnya akan tetapi tidak bisa sehingga Terdakwa kemudian mencoba memasukkan sampai masuk sambil mencium dan mengisap serta memegang payudara Saksi Terdakwa kemudian menggoyang pantatnya karena Saksi merasa

(4)

kesakitan dan mengeluarkan darah sehingga Terdakwa kemudian mencabut alat kelaminnya dan menumpahkan air maninya disamping Saksi, Terdakwa kemudian memakai bajunya;

 Bahwa setelah beberapa saat kemudian Terdakwa kembali memaksa membuka celana Saksi dan kemudian menyetubuhi Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI dan membuang air maninya disamping Saksi;

 Bahwa akibat persetubuhan yang dilakukan Terdakwa, Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI tersebut mengakibatkan Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI mengalami luka sebagaimana diterangkan dalam Visum Et Repertum No. 14/RSUD/X/2012 tanggal 16 Oktober 2012 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Utara dan ditanda tangani oleh dr. Duma Aulia Sianturi, dokter pemeriksa pada rumah sakit tersebut yang pada bagian kesimpulan menyebutkan bahwa pemeriksaan didapatkan selaput darah tidak utuh, terdapat yang tepinya tidak berdarah, robekan sampai ke dasar dan terdapat ditempat yang sesuai dengan arah jarum jam pada jam 4,6,9,11,12 pada bagian bawah bibir kemaluan, tampak luka lecet dengan permukaan jaringan kemerahan, dimana robekan dan luka lecet disebabkan oleh kekerasan benda tumpul;

---Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (2) UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak---

ATAU KEDUA

Bahwa ia Terdakwa ARDIANSYAH Als ARDI Bin AJO pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012 sekira pukul 23.30 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Oktober 2012 bertempat di pinggir pantai di Desa Mandiodo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara atau disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul. Adapun perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Bahwa ia Terdakwa ARDIANSYAH Als ARDI Bin AJO awalnya berpacaran dengan Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI yang berusia 13 Tahun, Terdakwa menelpon Saksi Korban mengajak ke acara lulo, Terdakwa kemudian menjemput Terdakwa dan mengajak ke acara

(5)

lulo akan tetapi Terdakwa kemudian membawa Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI ke pantai Desa Mowundo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara;

 Bahwa setelah sampai Terdakwa dan Saksi Korban kemudian duduk di pasir di pinggir pantai, Terdakwa kemudian memeluk Saksi Korban dari belakang dan mengisap leher Saksi Korban, Saksi Korban kemudian berdiri akan tetapi Terdakwa kemudian memeluk lagi dari arah belakang Saksi Korban kemudian mengatakan kepada Terdakwa “saya bilang jangan ko peluk saya” Terdakwa kemudian menjawab “tidak ji, ko malu kah?” Saksi Korban kemudian menjawab “saya bilang janganmi begini” akan tetapi Terdakwa tidak memperdulikan ucapan Saksi Korban dan tetap memeluk Saksi Korban dari belakang sambil mencium lagi, Terdakwa kemudian membuka jaketnya membuat alas di pasir, Terdakwa kemudian membaringkan Saksi Korban diatas pasir sambil Saksi Korban mencegah Terdakwa dengan mengatakan “janganmi”akan tetapi Terdakwa tidak mempedulikan perkataan Saksi Korban dan mulai membuka celananya sendiri dan kemudian membuka celana puntung dan celana dalam Saksi Korban dan meletakkan disamping setelah itu Terdakwa membuka baju dan bra dan kemudian melebarkan paha Saksi Korban dan mencoba memasukkan alat kelaminnya akan tetapi tidak bisa sehingga Terdakwa kemudian mencoba memasukkan sampai masuk sambil mencium dan mengisap serta memegang payudara Saksi Terdakwa kemudian menggoyang pantatnya karena Saksi merasa kesakitan dan mengeluarkan darah sehingga Terdakwa kemudian mencabut alat kelaminnya dan menumpahkan air maninya disamping Saksi, Terdakwa kemudian memakai bajunya;

 Bahwa setelah beberapa saat kemudian Terdakwa kembali memaksa membuka celana Saksi dan kemudian menyetubuhi Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI dan membuang air maninya disamping Saksi;

 Bahwa akibat persetubuhan yang dilakukan Terdakwa, Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI tersebut mengakibatkan Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI mengalami luka sebagaimana diterangkan dalam Visum Et Repertum No. 14/RSUD/X/2012 tanggal 16 Oktober 2012 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Utara dan ditanda tangani oleh dr. Duma Aulia Sianturi, dokter pemeriksa pada rumah sakit tersebut yang pada bagian kesimpulan menyebutkan

(6)

bahwa pemeriksaan didapatkan selaput darah tidak utuh, terdapat yang tepinya tidak berdarah, robekan sampai ke dasar dan terdapat ditempat yang sesuai dengan arah jarum jam pada jam 4,6,9,11,12 pada bagian bawah bibir kemaluan, tampak luka lecet dengan permukaan jaringan kemerahan, dimana robekan dan luka lecet disebabkan oleh kekerasan benda tumpul;

---Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak---

ATAU KETIGA

Bahwa ia Terdakwa ARDIANSYAH Als ARDI Bin AJO pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012 sekira pukul 23.30 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Oktober 2012 bertempat di pinggir pantai di Desa Mandiodo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara atau disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa umurnya belum lima belas tahun, bahwa belum waktunya untuk dikawin, Adapun perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Bahwa ia Terdakwa ARDIANSYAH Als ARDI Bin AJO awalnya berpacaran dengan Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI yang berusia 13 Tahun, Terdakwa menelpon Saksi Korban mengajak ke acara lulo, Terdakwa kemudian menjemput Terdakwa dan mengajak ke acara lulo akan tetapi Terdakwa kemudian membawa Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI ke pantai Desa Mowundo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara;

 Bahwa setelah sampai Terdakwa dan Saksi Korban kemudian duduk di pasir di pinggir pantai, Terdakwa kemudian memeluk Saksi Korban dari belakang dan mengisap leher Saksi Korban, Saksi Korban kemudian berdiri akan tetapi Terdakwa kemudian memeluk lagi dari arah belakang Saksi Korban kemudian mengatakan kepada Terdakwa “saya bilang jangan ko peluk saya” Terdakwa kemudian menjawab “tidak ji, ko malu kah?” Saksi Korban kemudian menjawab “saya bilang janganmi begini” akan tetapi Terdakwa tidak memperdulikan ucapan Saksi Korban dan tetap memeluk Saksi Korban dari belakang sambil mencium lagi, Terdakwa kemudian membuka jaketnya membuat alas di pasir, Terdakwa kemudian membaringkan Saksi Korban diatas pasir sambil Saksi Korban mencegah Terdakwa dengan mengatakan “janganmi”akan

(7)

tetapi Terdakwa tidak mempedulikan perkataan Saksi Korban dan mulai membuka celananya sendiri dan kemudian membuka celana puntung dan celana dalam Saksi Korban dan meletakkan disamping setelah itu Terdakwa membuka baju dan bra dan kemudian melebarkan paha Saksi Korban dan mencoba memasukkan alat kelaminnya akan tetapi tidak bisa sehingga Terdakwa kemudian mencoba memasukkan sampai masuk sambil mencium dan mengisap serta memegang payudara Saksi Terdakwa kemudian menggoyang pantatnya karena Saksi merasa kesakitan dan mengeluarkan darah sehingga Terdakwa kemudian mencabut alat kelaminnya dan menumpahkan air maninya disamping Saksi, Terdakwa kemudian memakai bajunya;

 Bahwa setelah beberapa saat kemudian Terdakwa kembali memaksa membuka celana Saksi dan kemudian menyetubuhi Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI dan membuang air maninya disamping Saksi;

 Bahwa akibat persetubuhan yang dilakukan Terdakwa, Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI tersebut mengakibatkan Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI mengalami luka sebagaimana diterangkan dalam Visum Et Repertum No. 14/RSUD/X/2012 tanggal 16 Oktober 2012 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Utara dan ditanda tangani oleh dr. Duma Aulia Sianturi, dokter pemeriksa pada rumah sakit tersebut yang pada bagian kesimpulan menyebutkan bahwa pemeriksaan didapatkan selaput darah tidak utuh, terdapat yang tepinya tidak berdarah, robekan sampai ke dasar dan terdapat ditempat yang sesuai dengan arah jarum jam pada jam 4,6,9,11,12 pada bagian bawah bibir kemaluan, tampak luka lecet dengan permukaan jaringan kemerahan, dimana robekan dan luka lecet disebabkan oleh kekerasan benda tumpul;

---Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 287 ayat (1)

KUHP---Menimbang bahwa setelah dibacakan dakwaan oleh Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak akan mengajukan keberatan;

Menimbang bahwa selanjutnya untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan 4 (empat) orang Saksi yang telah memberikan keterangannya dibawah sumpah kecuali Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI yang masih dibawah umur yaitu :

(8)

1. Saksi ARFIONOLA KOHONDI

- Bahwa Saksi adalah korban pencabulan yang dilakukan oleh Terdakwa pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012 sekitar pukul 23.30 wita bertempat di Desa Mandiodo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara tepatnya dipinggir pantai;

- Bahwa Saksi mengenal Terdakwa namun tidak mempunyai hubungan keluarga;

- Bahwa awalnya Terdakwa menghubungi Saksi melalui Handphone mengajak ke sebuah pesta lulo dengan menggendarai sepeda motor namun Terdakwa menjemput Saksi tidak dirumah melainkan agak jauh dari rumah;

- Bahwa didalam perjalanan Terdakwa justru membawa Saksi ke pinggir pantai untuk duduk kemudian Terdakwa mencium leher sambil memeluk dari belakang akan tetapi Saksi sempat menolak dengan cara berdiri dan mengatakan “jangan kau peluk saya” lalu dijawab oleh Terdakwa “tidak ji” kemudian Terdakwa mengatakan “ko malu ka” sambil Terdakwa memeluk Saksi lagi;

- Bahwa kemudian Terdakwa membuka jaketnya untuk sebagai alas dipasir lalu Terdakwa membaringkan Saksi namun Saksi sempat menolaknya dengan mengatakan “janganmi”, dan saat itu pula Terdakwa membuka celananya dan membuka celana Saksi kemudian membuka baju dan bra Saksi lalu diletakkan disamping;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa melebarkan paha Saksi lalu memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi namun belum bisa masuk dan Terdakwa mencoba kembali sampai bisa masuk kemaluannya sambil mencium dan mengisap payudara kemudian Terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya;

- Bahwa saat Terdakwa mencoba memasukkan kemaluannya, Saksi merasa kesakitan hingga mengeluarkan darah kemudian Terdakwa mencabut kemaluannya dari kemaluan Saksi dan mengeluarkan air maninya disamping Saksi yang sedang terbaring;

- Bahwa setelah itu Saksi menggunakan baju dan celananya kembali dan duduk dengan Terdakwa namun tidak lama kemudian Terdakwa mengatakan kepada Saksi dirinya hendak melakukannya lagi namun Saksi menolak akan tetapi Terdakwa memaksa kemudian membuka bajunya dan membuka celana Saksi lalu memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi dengan cara yang sama;

(9)

- Bahwa kemudian Saksi pergi ke pinggir laut untuk membersihkan vagina Saksi dan saat itu Saksi merasa kesakitan dan melihat ada darah; - Bahwa setelah itu Terdakwa mengantar Saksi pulang kerumah di Kec.

Asera;

- Bahwa Terdakwa menjanjikan kepada Saksi akan bertanggung jawab, akan dibelikan sebuah Handphone serta sebuah Laptop;

Atas keterangan Saksi tersebut, terdakwa membenarkannya 2. Saksi ARJUNA MUHAMIN, SP

- Bahwa Saksi adalah bapak kandung Saksi ARFIONOLA KOHONDI Korban pemerkosaan yang dilakukan oleh Terdakwa pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012 sekitar pukul 21.30 wita bertempat di Desa Mandiodo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara;

- Bahwa awalnya Saksi bersama Saksi Farida yang tidak lain istri Saksi sedang menonton tv tidak lama kemudian Saksi Korban datang meminta ijin untuk buang air kecil di WC dibelakang rumah namun setelah beberapa menit ditunggu Saksi Korban tidak juga kembali ke dalam rumah lalu Saksi menyuruh Saksi Farida untuk mendatangi WC tersebut akan tetapi Saksi Farida tidak menemukan Saksi Korban;

- Bahwa kemudian Saksi Farida mencari berdasarkan jejak kaki Saksi Korban yang berada disamping rumah namun tidak juga menemukan Saksi Korban, setelah itu Saksi Farida kembali dan mengetahui Saksi Korban sudah berada didalam WC;

- Bahwa kemudian setelah ditunggu-tunggu Saksi Korban pun tidak juga kunjung masuk ke dalam rumah lalu Saksi menyuruh Saksi Farida melihat kembali ke WC namun tidak menemukan Saksi Korban di dalam WC kemudian Saksi bersama Saksi Farida bersama-sama mencari Saksi Korban dan menelpon beberapa keluarga menanyakan keberadaan Saksi Korban namun semuanya tidak ada yang mengetahui; - Bahwa kemudian Saksi menghubungi kakak Korban yang berada di Kendari yang mempunyai kelebihan atau indra ke enam lalu menyampaikan kalau Saksi Korban dibawa menuju kekendari oleh seorang laki-laki;

- Bahwa setelah mendapat kabar tersebut Saksi langsung berangkat menuju kekendari namun belum sampai di kendari, Saksi mendapat telpon dari Saksi Gede Sulandra yang menyampaikan kalau Saksi Korban sudah berada dirumah di antar oleh seorang laki-laki;

(10)

- Bahwa kemudian Saksi kembali ke rumah dan sempat menanyakan kepada Terdakwa lalu dijawab oleh Terdakwa dibawa ke acara lulo di Desa Mandiodo namun saat di tanya Terdakwa tidak mengakui kalau telah menyetubuhi Saksi Korban akan tetapi saat dibawa di Polsek Asera Terdakwa baru mengakui kalau dirinya telah menyetubuhi Saksi Korban;

- Bahwa Saksi juga sempat menanyakan kepada Saksi Korban mengenai kejadian yang menimpa dirinya namun saat itu Saksi Korban tidak mau mengatakannya akan tetapi setelah dibujuk akhirnya Saksi Korban mengakui kalau dirinya telah disetubuhi oleh Terdakwa;

- Bahwa Saksi Korban juga mengatakan kalau dirinya akan dijanjikan hendak dibelikan sebuah Handphone dan Laptop akan tetapi Saksi Korban saat itu sudah memiliki sebuah Handphone;

- Bahwa Saksi Korban saat itu masih berusia 13 (tiga belas) Tahun dan mengalami keterbelakangan mental;

- Bahwa sebelum kejadian ini Saksi tidak pernah melihat Terdakwa datang kerumah Saksi dan setelah kejadian Saksi juga tidak pernah menerima kedatangan keluarga Terdakwa untuk meminta maaf atas kejadian ini;

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya; 3. Saksi FARIDA DARIS

- Bahwa Saksi adalah Ibu kandung Saksi ARFIONOLA KOHONDI Korban pemerkosaan yang dilakukan oleh Terdakwa pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012 sekitar pukul 21.30 wita bertempat di Desa Mandiodo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara;

- Bahwa awalnya Saksi bersama Saksi Arjuna yang tidak lain suami Saksi sedang menonton tv tidak lama kemudian Saksi Korban datang meminta ijin untuk buang air kecil di WC dibelakang rumah namun setelah beberapa menit ditunggu Saksi Korban tidak juga kembali ke dalam rumah lalu Saksi Arjuna menyuruh Saksi untuk mendatangi WC tersebut akan tetapi Saksi tidak menemukan Saksi Korban;

- Bahwa kemudian Saksi mencari berdasarkan jejak kaki Saksi Korban yang berada disamping rumah namun tidak juga menemukan Saksi Korban, setelah itu Saksi kembali dan mengetahui Saksi Korban sudah berada didalam WC;

- Bahwa kemudian setelah ditunggu-tunggu Saksi Korban pun tidak juga kunjung masuk ke dalam rumah lalu Saksi Arjuna menyuruh Saksi

(11)

melihat kembali ke WC namun tidak menemukan Saksi Korban di dalam WC kemudian Saksi bersama Saksi Arjuna bersama-sama mencari Saksi Korban dan menelpon beberapa keluarga menanyakan keberadaan Saksi Korban namun semuanya tidak ada yang mengetahui; - Bahwa kemudian Saksi mendatangi pos ronda dan bertemu dengan Saksi Untung menanyakan keberadaan Saksi Korban namun tidak melihat Saksi Korban lalu Saksi bersama Saksi Arjuna mencari disekitar perkantoran namun tidak juga menemukan Saksi Korban;

- Bahwa kemudian Saksi Arjuna menghubungi kakak Korban yang berada di Kendari yang mempunyai kelebihan atau indra ke enam lalu menyampaikan kalau Saksi Korban dibawa menuju kekendari oleh seorang laki-laki;

- Bahwa setelah mendapat kabar tersebut Saksi bersama Saksi Arjuna langsung berangkat menuju kekendari namun belum sampai di kendari, Saksi Arjuna mendapat telpon dari Saksi Gede Sulandra yang menyampaikan kalau Saksi Korban sudah berada dirumah di antar oleh seorang laki-laki;

- Bahwa kemudian Saksi bersama Saksi Arjuna kembali ke rumah dan sempat menanyakan kepada Terdakwa lalu dijawab oleh Terdakwa dibawa ke acara lulo di Desa Mandiodo namun saat di tanya Terdakwa tidak mengakui kalau telah menyetubuhi Saksi Korban akan tetapi saat dibawa di Polsek Asera Terdakwa baru mengakui kalau dirinya telah menyetubuhi Saksi Korban;

- Bahwa Saksi juga sempat menanyakan kepada Saksi Korban mengenai kejadian yang menimpa dirinya namun saat itu Saksi Korban tidak mau mengatakannya akan tetapi setelah dibujuk akhirnya Saksi Korban mengakui kalau dirinya telah disetubuhi oleh Terdakwa;

- Bahwa Saksi Korban juga mengatakan kalau dirinya akan dijanjikan hendak dibelikan sebuah Handphone dan Laptop akan tetapi Saksi Korban saat itu sudah memiliki sebuah Handphone;

- Bahwa Saksi Korban saat itu masih berusia 13 (tiga belas) Tahun dan mengalami keterbelakangan mental;

- Bahwa sebelum kejadian ini Saksi tidak pernah melihat Terdakwa datang kerumah Saksi dan setelah kejadian Saksi juga tidak pernah menerima kedatangan keluarga Terdakwa untuk meminta maaf atas kejadian ini;

(12)

4. Saksi UNTUNG

- Bahwa Saksi adalah paman dari Saksi ARFIONOLA KOHONDI Korban asusila yang dilakukan oleh Terdakwa pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012 sekitar pukul 21.30 wita bertempat di Desa Mandiodo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara;

- Bahwa Saksi tidak mengenal Terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga;

- Bahwa pada saat kejadian Saksi bersama dengan teman-teman sedang melaksanakan ronda (jaga malam) tiba-tiba sekitar pukul 23.00 wita Saksi Farida mendatangi pos ronda menanyakan keberadaan Saksi Korban namun Saksi mengatakan tidak melihat atau mengetahui keberadaan Saksi Korban;

- Bahwa kemudian Saksi Farida dan Saksi Arjuna pergi mencari Saksi Korban di sekitar perkantoran namun tidak juga menemukan Saksi Korban lalu mereka merental mobil dan mencari Saksi Korban di daerah Desa Awila;

- Bahwa Saksi bersama teman-teman ronda juga melakukan pencarian disekitar kampung dan sekitar pukul 03.00 wita Saksi Gede Sulandra menemukan Saksi Korban yang diantar oleh seorang laki-laki dengan menggunakan sepeda motor namun pada saat hendak ditanyai laki-laki tersebut yang diketahui adalah Terdakwa sempat melarikan diri akan tetapi Saksi Gede tidak melepaskan begitu saja langsung mengejar dan menahannya dijalan;

- Bahwa kemudian Terdakwa dibawa kerumah Saksi Korban lalu Saksi Gede Sulandra menghubungi Saksi Arjuna dan Saksi Farida untuk menyampaikan kalau Saksi Korban telah ditemukan;

- Bahwa selanjutnya Saksi Arjuna menginterogasi Terdakwa menanyakan dibawa kemana Saksi Korban, Terdakwa menjawab habis dari melulo di Desa Mandiodo dan saat itu pula Terdakwa sempat mendapat pukulan dari warga sekitar termasuk Saksi yang memukul Terdakwa;

- Bahwa saat berada dirumah Saksi Korban pun sempat ditanyai namun tidak memberikan jawaban mengenai apa yang telah terjadi terhadap dirinya;

- Bahwa kemudian Terdakwa dibawa ke Polsek Asera untuk dimintai pertanggung jawabannya;

(13)

- Bahwa Saksi sebelumnya tidak pernah melihat Terdakwa berada di rumah Saksi Korban bahkan tidak pernah melihat Saksi Korban berjalan berdua dengan Terdakwa;

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya;

Menimbang bahwa dipersidangan Terdakwa ARDIANSYAH Als ARDI Bin AJO telah pula memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012 sekitar pukul 23.00 wita bertempat di Desa Mowundo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara tepatnya dipinggir pantai, Terdakwa telah menyetubuhi Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI;

- Bahwa Terdakwa mengenal Saksi Korban dari teman Terdakwa dengan meminta nomor Handphone Saksi Korban;

- Bahwa kemudian Terdakwa menghubungi Saksi Korban mengajak Saksi Korban untuk ke acara lulo di Desa Mandiodo lalu sekitar Pukul 23.00 wita Terdakwa menjemput Saksi Korban dirumahnya namun Terdakwa menunggu agak jauh dari rumah Saksi korban;

- Bahwa setelah bertemu dengan Saksi Korban lalu pergi menuju ke Desa Mandiodo akan tetapi Terdakwa justru mengajak Saksi Korban singgah di pantai dan sesampainya di pantai Terdakwa bersama Saksi Korban duduk-duduk sambil bercerita lalu Terdakwa memeluk dan mencium pipi dan rambut Saksi korban;

- Bahwa kemudian Terdakwa membuka jaket yang dipakai untuk dipergunakan sebagai alas lalu Terdakwa membuka pakaian dan celana kemudian Saksi Korban juga membuka pakaiannya lalu Terdakwa membaringkan tubuh Saksi Korban kemudian Terdakwa menindis tubuh Saksi Korban lalu memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi Korban akan tetapi saat itu susah untuk dimasukkan;

- Bahwa setelah beberapa kali dicoba akhirnya kemaluan Terdakwa masuk ke kemaluan Saksi Korban sambil terdakwa mengisap payudara dan meremas-remas payudara Saksi Korban kemudian Terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya hingga mencapai klimaks dan air mani Terdakwa keluar;

- Bahwa kemudian setelah selesai menyetubuhi Saksi Korban, Terdakwa menggunakan pakaian dan Saksi Korban pun kembali menggunakan pakaiannya lalu Terdakwa dan Saksi Korban kembali duduk-duduk dan bercerita namun tidak lama kemudian Terdakwa kembali menyetubuhi Saksi Korban dengan cara yang sama namun hanya melepaskan celana;

(14)

- Bahwa pada saat Terdakwa melakukan hal tersebut Saksi Korban hanya diam dan setiap Terdakwa hendak melakukan hal tersebut selalu menjanjikan kepada Saksi Korban akan dibelikan sebuah handphone dan laptop serta akan dinikahi;

- Bahwa Terdakwa telah melakukannya sebanyak 3 (tiga) kali yaitu 2 (dua) kali dilakukan dipinggir pantai sedangkan 1 (satu) kali dilakukan dirumah nenek Saksi Korban;

- Bahwa Terdakwa mengetahui saat itu Saksi Korban masih duduk dibangku SMP dan Saksi Korban mengalami keterbelakangan mental;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula diajukan barang bukti berupa :

 1 (satu) lembar celana pendek warna coklat muda Merk P-House;  1 (satu) lembar baju warna coklat Merk LINA;

 1 (satu) lembar baju dalam (singlet) warna putih bercorak hitam tanpa merk;

 1 (satu) lembar celana dalam warna coklat bercorak hitam putih tanpa merk;

 1 (satu) lembar Bra warna Abu-abu dengan ukuran 32/70;

Barang bukti tersebut diatas telah disita menurut hukum dan dapat dipergunakan untuk pembuktian perkara ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa serta barang bukti apabila dihubungkan satu dengan lainnya maka Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012 sekitar pukul 23.00 wita bertempat di Desa Mowundo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara tepatnya dipinggir pantai, Terdakwa telah menyetubuhi Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI;

- Bahwa benar Terdakwa melakukannya dengan cara-cara Terdakwa menghubungi Saksi Korban mengajak Saksi Korban untuk ke acara lulo di Desa Mandiodo lalu sekitar Pukul 23.00 wita Terdakwa menjemput Saksi Korban dirumahnya namun Terdakwa menunggu agak jauh dari rumah Saksi korban;

- Bahwa benar setelah bertemu dengan Saksi Korban lalu pergi menuju ke Desa Mandiodo akan tetapi Terdakwa justru mengajak Saksi Korban singgah di pantai dan sesampainya di pantai Terdakwa bersama Saksi Korban duduk-duduk sambil bercerita lalu Terdakwa memeluk dan mencium pipi dan rambut Saksi korban;

(15)

- Bahwa benar kemudian Terdakwa membuka jaket yang dipakai untuk dipergunakan sebagai alas lalu Terdakwa membuka pakaian dan celana kemudian Saksi Korban juga membuka pakaiannya lalu Terdakwa membaringkan tubuh Saksi Korban kemudian Terdakwa menindis tubuh Saksi Korban lalu memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi Korban akan tetapi saat itu susah untuk dimasukkan;

- Bahwa benar setelah beberapa kali dicoba akhirnya kemaluan Terdakwa masuk ke kemaluan Saksi Korban sambil terdakwa mengisap payudara dan meremas-remas payudara Saksi Korban kemudian Terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya hingga mencapai klimaks dan air mani Terdakwa keluar;

- Bahwa benar kemudian setelah selesai menyetubuhi Saksi Korban, Terdakwa menggunakan pakaian dan Saksi Korban pun kembali menggunakan pakaiannya lalu Terdakwa dan Saksi Korban kembali duduk-duduk dan bercerita namun tidak lama kemudian Terdakwa kembali menyetubuhi Saksi Korban dengan cara yang sama namun hanya melepaskan celana;

- Bahwa pada saat Terdakwa melakukan hal tersebut Saksi Korban sempat menolak dengan cara berdiri dan mengatakan “jangan kau peluk saya” lalu dijawab oleh Terdakwa “tidak ji” kemudian Terdakwa mengatakan “ko malu ka” sambil Terdakwa memeluk Saksi lagi dan setiap Terdakwa hendak melakukan hal tersebut selalu menjanjikan kepada Saksi Korban akan dibelikan sebuah handphone dan laptop serta akan dinikahi;

- Bahwa benar Terdakwa telah melakukannya sebanyak 3 (tiga) kali yaitu 2 (dua) kali dilakukan dipinggir pantai sedangkan 1 (satu) kali dilakukan dirumah nenek Saksi Korban;

- Bahwa benar Terdakwa mengetahui saat itu Saksi Korban masih duduk dibangku SMP dan Saksi Korban mengalami keterbelakangan mental; - Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa, Saksi Korban mengalami luka

sebagaimana diterangkan dalam Visum Et Repertum No. 14/RSUD/X/2012 tanggal 16 Oktober 2012 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Utara dan ditanda tangani oleh dr. Duma Aulia Sianturi, dokter pemeriksa pada rumah sakit tersebut yang pada bagian kesimpulan menyebutkan bahwa pemeriksaan didapatkan selaput darah tidak utuh, terdapat yang tepinya tidak berdarah, robekan sampai ke dasar dan terdapat ditempat yang sesuai dengan arah jarum jam pada jam 4,6,9,11,12 pada bagian bawah bibir kemaluan, tampak luka lecet dengan permukaan

(16)

jaringan kemerahan, dimana robekan dan luka lecet disebabkan oleh kekerasan benda tumpul;

Menimbang, bahwa keseluruhan fakta-fakta persidangan tersebut diatas selengkapnya termuat dalam Berita Acara persidangan perkara ini, demi singkatnya uraian putusan ini menunjuk Berita Acara tersebut sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari putusan ini ;

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah Terdakwa benar-benar melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum;

Menimbang bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Alternatif yaitu :

KESATU : Melanggar pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

ATAU

KEDUA : Melanggar pasal 82 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

ATAU

KETIGA : Melanggar Pasal 287 ayat (1) KUHP

Menimbang bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun secara Alternatif maka Majelis Hakim dapat memilih dakwaan yang lebih tepat dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan menurut Majelis Hakim adalah tepat apabila Terdakwa didakwa dengan dakwaan Alternatif Kesatu;

Menimbang bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Alternatif Kesatu yaitu Pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang unsur-unsurnya dipertimbangkan dibawah ini :

Ad.1. UNSUR SETIAP ORANG

Menimbang bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang adalah subjek hukum pendukung hak dan kewajiban yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya, yang dalam perkara ini adalah Terdakwa ARDIANSYAH Als. ARDI Bin AJO sebagai subjek hukum. Selain daripada itu maksud dimuatnya unsur ini adalah untuk menghindari adanya kesalahan subjek dalam suatu perkara pidana;

Menimbang bahwa dari persidangan telah diperoleh fakta-fakta hukum bahwa Terdakwa mampu mengikuti persidangan dengan baik, mampu

(17)

menjawab setiap pertanyaan Majelis Hakim dan Terdakwa menyatakan identitas lengkapnya dan ternyata sama dengan yang tertera dalam surat dakwaan;

Menimbang bahwa dari fakta hukum tersebut diatas Majelis Hakim menyimpulkan bahwa Terdakwa adalah subjek hukum yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya, dan dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan subjek;

Menimbang bahwa berdasarkan kesimpulan diatas maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur telah terpenuhi;

Ad.2. UNSUR DENGAN SENGAJA MELAKUKAN TIPU MUSLIHAT, SERANGKAIAN KEBOHONGAN, ATAU MEMBUJUK ANAK MELAKUKAN PERSETUBUHAN DENGANNYA ATAU DENGAN ORANG LAIN.;

Menimbang bahwa menurut Memorie Van Toelichting (MvT) bahwa yang dimaksud “dengan sengaja” atau “Opzet” itu adalah “Willen en Weten” dalam arti bahwa pembuat harus menghendaki (Willen) melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti (Weten) akan akibat dari perbuatannya tersebut;

Menimbang bahwa yang dimaksud dengan anak dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan;

Menimbang bahwa pengertian dari persetubuhan adalah peraduan antara kemaluan laki-laki dan perempuan yang biasa dijalankan untuk mendapatkan anak, jadi kemaluan laki-laki harus masuk ke dalam kemaluan perempuan sehingga mengeluarkan air mani;

Menimbang bahwa berdasarkan keterangan Saksi-Saksi, serta keterangan Terdakwa didapat fakta-fakta hukum yaitu :

- Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012 sekitar pukul 23.00 wita bertempat di Desa Mowundo Kec. Molawe Kab. Konawe Utara tepatnya dipinggir pantai, Terdakwa telah menyetubuhi Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI;

- Bahwa benar setelah Terdakwa bertemu dengan Saksi Korban lalu pergi menuju ke Desa Mandiodo akan tetapi Terdakwa justru mengajak Saksi Korban singgah di pantai dan sesampainya di pantai Terdakwa bersama Saksi Korban duduk-duduk sambil bercerita lalu Terdakwa memeluk dan mencium pipi dan rambut Saksi korban;

(18)

- Bahwa benar kemudian Terdakwa membuka jaket yang dipakai untuk dipergunakan sebagai alas lalu Terdakwa membuka pakaian dan celana kemudian Saksi Korban juga membuka pakaiannya lalu Terdakwa membaringkan tubuh Saksi Korban kemudian Terdakwa menindis tubuh Saksi Korban lalu memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi Korban akan tetapi saat itu susah untuk dimasukkan;

- Bahwa benar setelah beberapa kali dicoba akhirnya kemaluan Terdakwa masuk ke kemaluan Saksi Korban sambil terdakwa mengisap payudara dan meremas-remas payudara Saksi Korban kemudian Terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya hingga mencapai klimaks dan air mani Terdakwa keluar;

- Bahwa benar pada saat Terdakwa melakukan hal tersebut Saksi Korban sempat menolak dengan cara berdiri dan mengatakan “jangan kau peluk saya” lalu dijawab oleh Terdakwa “tidak ji” kemudian Terdakwa mengatakan “ko malu ka” sambil Terdakwa memeluk Saksi lagi dan setiap Terdakwa hendak melakukan hal tersebut selalu menjanjikan kepada Saksi Korban akan dibelikan sebuah handphone dan laptop serta akan dinikahi; - Bahwa benar Terdakwa telah melakukannya sebanyak 3 (tiga) kali yaitu 2

(dua) kali dilakukan dipinggir pantai sedangkan 1 (satu) kali dilakukan dirumah nenek Saksi Korban;

- Bahwa benar Terdakwa mengetahui saat itu Saksi Korban masih duduk dibangku SMP dan Saksi Korban mengalami keterbelakangan mental;

Menimbang bahwa berdasarkan keterangan Saksi Korban, Terdakwa telah menyetubuhi dengan cara mencium dan meraba-raba payudara lalu dilanjutkan dengan memasukkan kemaluan Terdakwa ke kemaluan Saksi Korban merupakan perbuatan kehendak (Willen) dan Terdakwa mengetahui (weten) bahwa Saksi Korban memiliki keterbelakangan mental yang dapat dipengaruhi oleh Terdakwa serta akibat perbuatan Terdakwa Saksi Korban mengalami luka pada kemaluannya sesuai Hasil Visum Et Repertum;

Menimbang bahwa berdasarkan uraian pengertian serta fakta hukum tersebut diatas, Majelis Hakim menyimpulkan bahwa kesengajaan yang dilakukan Terdakwa merupakan perbuatan yang dikehendaki secara sadar oleh Terdakwa atau pula dapat diartikan kesengajaan yang dilakukan Terdakwa merupakan perbuatan yang diketahuinya tersebut dilarang;

Menimbang bahwa berdasarkan kesimpulan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa benar telah terjadi suatu tindak pidana persetubuhan yang

(19)

dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi Korban yang masih dibawah umur, sehingga unsur ini telah terpenuhi;

Menimbang bahwa oleh karena seluruh unsur pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak telah terpenuhi secara hukum dan Majelis Hakim berkeyakinan atas kesalahan Terdakwa, maka Terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan Alternatif Kesatu;

Menimbang bahwa oleh karena selama pemeriksaan perkara berlangsung tidak ditemukan adanya alasan pembenar maupun pemaaf pada diri maupun perbuatan Terdakwa sehingga sudah sepatutnya Terdakwa dijatuhi pidana yang setimpal atas perbuatannya;

Menimbang bahwa didalam pasal 81 ayat (2) UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa selain pidana penjara juga disertai dengan denda, oleh karena itu Terdakwa sudah sepatutnya membayar denda tersebut dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarkan maka diganti dengan pidana kurungan yang akan ditentukan dalam amar putusan;

Menimbang bahwa terhadap pembelaan yang disampaikan oleh Terdakwa secara lisan yang pada pokoknya mohon keringanan hukuman, Majelis Hakim telah mempertimbangkannya dalam menjatuhkan putusan dan yang adil menurut Majelis Hakim adalah sebagaimana yang tertera dalam amar putusan;

Menimbang bahwa selama pemeriksaan perkara ini Terdakwa telah ditahan berdasarkan surat perintah/penetapan penahanan yang sah, maka sudah sepatutnya penahanan tersebut dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang bahwa oleh karena penjatuhan pidana oleh Majelis Hakim lebih lama dari masa penahanan Terdakwa dan tidak ada alasan untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan, maka Terdakwa harus dinyatakan tetap berada dalam tahanan;

Menimbang bahwa terhadap barang bukti berupa :

 1 (satu) lembar celana pendek warna coklat muda Merk P-House;  1 (satu) lembar baju warna coklat Merk LINA;

 1 (satu) lembar baju dalam (singlet) warna putih bercorak hitam tanpa merk;  1 (satu) lembar celana dalam warna coklat bercorak hitam putih tanpa merk;  1 (satu) lembar Bra warna Abu-abu dengan ukuran 32/70;

(20)

Yang merupakan barang yang bersifat ekonomis dan masih dapat dipergunakan lagi maka sudah sepatutnya dikembalikan kepada yang berhak yaitu Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI;

Menimbang bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dihukum maka Terdakwa dibebankan membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan;

Menimbang bahwa sebelum menjatuhkan putusan maka terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan sebagai berikut :

Hal-hal yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan norma agama dan etika dalam masyarakat;

- Perbuatan Terdakwa telah merusak masa depan Saksi Korban; - Perbuatan Terdakwa dilakukan tanpa ada ikatan perkawinan;

- Perbuatan Terdakwa dilakukan terhadap anak yang masih dibawah umur dan memiliki keterbelakangan mental;

- Terdakwa telah mempunyai istri dan anak;

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa bersikap sopan selama persidangan; - Terdakwa mengakui perbuatannya dan menyesal; - Terdakwa belum pernah dihukum;

Mengingat pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan ketentuan pasal-pasal dari Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang KUHAP;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa ARDIANSYAH Als. ARDI Bin AJO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja Membujuk anak melakukan persetubuhan”;

2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa ARDIANSYAH Als. ARDI Bin AJO dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) dan 6 (enam)

bulan dan denda Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan

ketentuan apabila Terdakwa tidak membayar denda tersebut maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan;

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

(21)

5. Menetapkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) lembar celana pendek warna coklat muda Merk P-House; - 1 (satu) lembar baju warna coklat Merk LINA;

- 1 (satu) lembar baju dalam (singlet) warna putih bercorak hitam tanpa merk;

- 1 (satu) lembar celana dalam warna coklat bercorak hitam putih tanpa merk;

- 1 (satu) lembar Bra warna Abu-abu dengan ukuran 32/70; Dikembalikan kepada Saksi Korban ARFIONOLA KOHONDI;

6. Menetapkan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Unaaha pada hari Senin tanggal 15 April 2013 oleh kami

MUSAFIR, SH,- selaku Hakim Ketua Majelis, BASRIN, SH,- dan AGUS SOETRISNO, SH,- masing-masing selaku Hakim-Hakim anggota, putusan

mana telah diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 17 April 2013 juga oleh hakim-hakim tersebut dengan dibantu oleh

SAHIR. R,- sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri L.M. NUSRIM, SH.MH,-selaku Jaksa Penuntut Umum serta dihadapan Terdakwa tanpa

didampingi oleh Penasihat Hukumnya;

Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua, BASRIN, SH,- MUSAFIR, SH,- AGUS SOETRISNO, SH,- Panitera Pengganti, SAHIR.R,-

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Menurut Sartono (2012, hal. 122) bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

[2] Anthoni Santoso Putra dalam tugas akhir yang berjudul “ Pemanfaatan Harmonisa Sebagai Sumber Energi Dengan Menggunakan Filter (Boost Converter Dan Inverter 1

Menurut H.Muntohar, S.Ag selaku kepala pimpinan kantor cabang di BMT Dana Mentari Muhamadiyah Purwokerto, dari pembiayaan mudharabah, murabahah, musyarakah dan ijarah

Meta: ndra, kita udah setuju mau baca puisi yang ini, jadi nanti sistemnya kita baca bareng-bareng, sambil di alunin musik dari elu.. terus nanti di bait ini ( sambil

Fausti, SA, Wilmington, DJ, Helt, PV, Helt, WJ & Martin DK 2005, ‘Hearing health and care: The need for improved hearing loss prevention and hearing conservation practices’,

Retribusi izin gangguan yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atas pemberian izin tempat usaha kepada orang atau badan di lokasi tertentu yang menimbulkan

 Setelah daerah transisi, pada jarak tertentu dari lubang baut, baru seluruh luas penampang dapat dianggap memikul tegangan tarik secara merata.  Bagian profil siku yang memikul

Hal ini menunjukkan bahwa adanya factor lain yang juga mempengaruhi pemahaman literasi media kader pelajar islam Indonesia Yogyakarta besar, salah satunya karena