NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Penguatan IHSG yang terjadi dalam pekan lalu, secara teknis mengindikasikan peluang penguatan masih dapat berlanjut. Tercermin dari leading indikator baik indakator MACD maupun Stochastics mengindikasikan sinyal positif bagi IHSG. Demikian sinyal yang terkonfirmasikan dari lagging indicator baik MA2 dan MA20 sinyal positif.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4207.799 -47.077 5,474.66 4,373.16
LQ-45 701.316 -10.453 843.40 2,640.96
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan pekan lalu IHSG ditutup pada level 4207.80. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada bulan September mengalami deflasi sebesar 0,05%. Nilai ini lebih rendah baik dibandingkan bulan Agustus 2015 maupun September 2014 lalu. Pada Agustus lalu, terjadi inflasi 0,39%, sementara pada bulan September 2014 mengalami inflasi sebesar 0,27%, sedangkan pada tahun 2013 mengalami deflasi 0,35%. Selain itu, pemerintah juga mengumumkan kebijakan ekonomi jilid II. Kebijakan termasuk penyederhanaan izin penggunaan lahan hutan, skema insentif bagi penyimpanan devisa hasil ekspor di dalam negeri, dan pemangkasan izin investasi. Indonesia juga mengeluarkan sejumlah paket kebijakan dalam upaya stabilisasi nilai tukar rupiah. Paket kebijakan yang dikeluarkan Otoritas Moneter ini sebagai kelanjutan paket kebijakan pada tanggal 9 September 2015. Paket kebijakan lanjutan tersebut difokuskan pada 3 pilar kebijakan yakni menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah, dan memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan valuta asing (valas). Di sisi lain, Pemerintah menurunkan target penerimaan pajak nonmigas pada tahun depan sebesar Rp12,8 triliun atau menjadi Rp1.504,5 triliun. Dalam usulan target awal di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, target perpajakan nonmigas dipatok sebesar Rp1.517,3 triliun. Dari regional, Bank Of Japan mengeluarkan data yang membuktikan bahwa ekonomi Jepang masih melemah. Data dari BOJ menunjukan bahwa optimisme manufaktur besar Jepang lebih rendah dari ekspektasi pasar. Indeks manufaktur besar Jepang untuk kuartal ketiga 2015 berada pada level 12, yang lebih rendah dari ekspektasi pasar yang berada di 13. Di kuartal sebelumnya, indeks tersebut berada pada level 15. Sementara itu, data PMI funal Tiongkok juga baru keluar dan menunjukan pelemahan kembali. Purchasing Managers index (PMI) Tiongkok berada pada level 49,8, yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang berada di 49,6 dan membaik dibandingkan bulan Agustsus yang berada pada level 49,7. Caixin/Market PMI final juga turun ke level terendendahnya selama 6,5 tahun ke 47,2 di bulan September, lebih tinggi tipis dari estimasi flashnya yang berada di 47. Namun, dua subsector terpenting, ouput dan pesanan baru, masing-masih naik. PMI output naik ke 52,3 dari 51,7 dan pesanan baru naik ke 50,2 dari 49,7.
Laporan pekerjaan bulan September yang lemah tidak mengubah pendirian Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis, James Bullard, untuk menyerukan kenaikan tingkat suku bunga. Bullard mengatakan bahwa langkah bijaksana yang harus dilakukan Fed adalah mulai menaikkan tingkat suku bunga. Menurutnya, kenaikan suku bunga akan dapat membantu memperpanjang fase ekspansi saat ini. Bullard juga menambahkan bahwa Fed telah memenuhi mandatnya untuk mencapai level pekerjaan yang maksimal dan target inflasi mendekati 2% per tahun. Meski, argumen Bullard mengabaikan faktor dari global yang tengah lemah, dan tetap menekankan bahwa kebijakan moneter harus berdasarkan variabel domestik. Hal senada juga disampaikan oleh presiden the Fed bagian San Francisco John Williams yang mengatakan the Fed akan terus memperhatikan resiko terhadap outlook global, namun optimis bahwa bank sentral akan harus menaikkan suku bunga pada salah satu pertemuan di bulan Oktober ataupun Desember. Sementara itu, data penciptaan lapangan pekerjaan di AS pada bulan September jauh dibawah perkiraan pasar, bahkan memberikan kecemasan terhadap momentum pemulihan tenaga kerja AS yang mulai memudar ditengah pelambatan ekonomi global. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penambahan tenaga bulan September sebanyak 142.000, sementara para ekonom memperkirakan 202.000. Pendapat dari dua pejabat the Fed tersebut, akan menimbulkan ketidakpastian di pasar, namun pada sisi lainnya karena fokus pasar lebih kepada fokus perlambatan perekonomian, maka pernytaan tersebut dapat tereliminasikan. Sedangkan, dari dalam negeri yang dapat menjadi perhatian pelaku pasar, rencana pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan tahap III yang akan diumumkan pada awal pakan ini. Sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tahap I dan tahap II yang intinya untuk memudahkan dunia usaha seperti investor dan eksportir berusaha di dalam negeri. Paket kebijakan ekonomi tahap III yang akan dikeluarkan pemerintah dalam waktu dekat akan fokus untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mencegah terjadinya PHK. Selain itu, pemerintah juga menyasar peningkatan investasi dan pembiayaan ekspor. Salah satu langkah yang di lakukan pemerintah dalam neningkatkan daya beli masyarakat diupayakan dengan menurunkan harga BBM jenis premium. Menantikan pakat kebijakan diperkirakan bisa menjadi katalis positif bagi IHSG pekan ini, seperti pelucuran paket tahap II yang memicu sentiment positif di pasar..
WEEKLY REPORT
05 Oktober 2015
• WSKT dan MNC membentuk Waskita MNC Trans Jawa Toll Road • WSKT siapkan Rp600 miliar untuk perbaikan ruas tol Kanci-Pejagan • Anak usaha WSKT beli saham WMTTR dari SCP
• Pabrik pracetak PTPP selesai pada 2016
• BUMI berencana menukar utang USD 1,9 miliar dengan 32% sahamnya • Negosiasi Felda Global dan Rajawali atas saham BWPT terkendala • DVLA akan tingkatkan modal di PT. Etana Biotechnologies Indonesia • Proyeksi pertumbuhan ICBP diperkirakan 5%-10%
• MRAT tambah 40 counter dan backwall
• KRAS mulai cairkan fasilitas ECA Commerzbank USD 260 juta • DAJK akan melakukan private placement Rp 118,4 miliar
• Arthabuana Karya Mandiri akan tender offer saham TRIL Rp50/saham • PPRO kembangkan mall di Superblock Grand Sungkono Lagoon • Anak usaha Lippo Group ekspansi ke Surabaya, kerja sama PTPP • Ciputra Group kembangkan perumahan 100 ha di Malang • KPIG dan Korea Land bangun aliansi bisnis
• BNII resmi gunakan nama Bank Maybank Indonesia
• Pertamina kerjasama BMRI pembayaran di SPBU Maluku-Papua • BBNI jaga NPL kredit korporasi di bawah 2%
• BKSW peroleh pinjaman subordinasi USD 70 juta dari QNB, SAQ • BIKA tingkatkan modal Rp 19,8 miliar di BSP
• BEST peroleh kontrak relokasi pabrik • BEST akuisisi lahan 50 hektare
• Pemerintah percepat pencairan pinjaman Rp 7,9 triliun kreditur Cina • Pertamina akan berusaha turunkan harga BBM jenis premium
5 October 2015
5 October 2015
Anak usaha Waskita Karya (WSKT), yakni PT Waskita Toll Road (WTR) telah menandatangani Akta Jual Beli Saham pada 30 September 2015 dalam rangka pembelian saham dalam PT Waskita MNC Transjawa Toll Road (WMTTR) dari PT Satria Cita Perkasa (SCP) oleh WTR sebanyak 300 ribu saham atau setara Rp 300 miliar. Dengan transaksi ini, maka kepemilikan WTR di WMTTR bertambah menjadi 310.000 saham atau senilai Rp 310 miliar dengan harga Rp 1 juta per saham.
Waskita Karya (WSKT) menyiapkan anggaran Rp600 miliar untuk perbaikan ruas tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 km. Perbaikan tersebut akan dilakukan pada 1 sisi terutama yang mengarah ke Jawa Tengah.
Waskita Karya (WSKT) dan MNC Infrastruktur membentuk induk usaha Waskita MNC Trans Jawa Toll Road setelah menyepakati kepemilikan bersama tiga ruas jalan tol. Selain itu, holding company tersebut juga tengah menjajaki peluang mengakuisisi ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi dari MNC Infrastruktur. Dalam perusahaan tersebut, WSKT menguasai 61,5% saham, sedangkan MNC Infrastruktur menguasai 38,5% lainnya. Tiga ruas tersebut adalah Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang dan Pasuruan-Probolinggo.
Meski pemerintah telah memberi sinyal lampu hijau ke investor China sebagai pemimpin di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Konsorsium badan usaha milik negara (BUMN) yang terlibat dengan investor China, antara lain Wijaya Karya (WIKA), untuk menggarap proyek ini menunggu cetak biru detil proyek tersebut.
Pembangunan Perumahan (PTPP) meyakini pembangunan pabrik beton pracetak di Lampung bisa selesai pada tahun depan. Pabrik tersebut nantinya akan dikelola oleh anak usaha perseroan, PP Pracetak. Kontribusi anak usaha tersebut terhadap induk diperkirakan mencapai 6%. PP Pracetak menargetkan laba Rp65 miliar pada tahun ini.
Bumi Resources (BUMI) berencana menukar utang senilai USD 1,9 miliar dengan 32% saham perseroan. Konversi utang menjadi saham tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi utang senilai total USD 3,98 miliar. Perseroan menawarkan debt to equity swap tersebut kepada China Investment Corporation (CIC), China Development Bank (CDB) dan Axis Bank. Harga konversi nantinya sebesar Rp 1.100 per saham. Tahun depan, BUMI mengalokasikan belanja modal senilai USD 50-100 juta untuk pemeliharaan. Dana tersebut berasal dari kas internal serta hasil operasional perusahaan.
Rencana Felda Global Ventures Holding Bhd mengakuisisi 37% saham Eagle High Plantations (BWPT) senilai USD 680 juta masih terkendala. Hingga saat ini, Felda dikabarkan belum membayar uang muka akuisisi sebesar USD 174,5 juta. Tertundanya pembayaran uang muka disebabkan issue seputar aset yaitu terkait status kepemilikan tanah BWPT.
Krakatau Steel (KRAS) segera membayar uang muka senilai USD 48 juta untuk penarikan pinjaman secara bertahap fasilitas export credit agency (ECA) Commerzbank AG senilai USD 260,05 juta. Hal ini seiring dengan rencana perseroan untuk memulai pembangunan pabrik hot strip mill II pada kuartal IV-2015. Pabrik ini akan meningkatkan kapasitas produksi hot strip mill dari 2,4 juta ton per tahun menjadi 3,9 juta ton per tahun pada tahun 2017. Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) akan melaksanakan
penambahan modal tanpa HMETD senilai Rp 118,4 miliar. Perseroan berencana melepas 250 juta saham baru dengan harga pelaksanaan minimal sebesar Rp 474 per saham. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Rencananya, DAJK akan meningkatkan kapasitas produksi dengan melakukan pembelian dan peremajaan mesin. Perseroan juga akan melakukan akuisisi perusahaan sejenis untuk menambah pangsa pasar dan meningkatkan penjualan. RUPSLB akan dilangsungkan pada 9 November 2015.
Indosat CBP Sukses Makmur (ICBP) memproyeksikan pertumbuhan penjualan tahun ini hanya berkisar 5%-10%, terendah sejak 2011. Dalam periode 2011-2014, perseroan selalu bertumbuh di atas 12%.
Darya Varia (DVLA) bersama dengan pemegang saham lainnya berencana meningkatkan permodalan di perusahaan asosiasi, yaitu PT Etana Biotechnologies Indonesia. Nilai investasi tambahan perseroan pada PT Etana Biotechnologies sebesar USD 150.000 atau setara Rp 2.205.000.000. Dengan penambahan modal itu, maka perseroan mempertahankan persentase kepemilikan di Etana sebesar 10% dan Etana Biotechnologies Hong Kong sebesar 65%, sedangkan pemegang saham lain PT Optel Internasional sebesar 25%.
Sepanjang Januari-Juni 2015, Mustika Ratu (MRAT) menambah 40 unit counter dan backwall untuk mendukung kegiatan pemasaran. Dengan demikian, jumlah counter dan backwall per Juni mencapai 411 unit.
Arthabuana Karya Mandiri akan melakukan penawaran tender
wajib (
tender offer)
maksimal 505 juta atau 42,08% saham biasaTriwira Insanlestari (TRIL) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan harga penawaran Rp 50 per saham.
Bank International Indonesia (BNII) resmi berganti nama menjadi Maybank Indonesia. Pergantian nama tersebut seiring dengan keinginan Maybank Group sebagai pemegang saham agar nama Maybank lebih dikenal di Indonesia.
Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) VIII Maluku-Papua menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri (BMRI) Regional XII Papua-Papua Barat, dalam hal penerapan sistem pembayaran non tunai di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Dari 66 SPBU yang ada di Maluku Papua, diharap nantinya akan lebih banyak lagi yang memakai EDC. Hal tersebut juga membantu dari sisi keamanan. Pertamina menargetkan bisa 50% SPBU yang dikelola memakai EDC.
Bank Negara Indonesia (BBNI) akan menjaga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di bawah 2% untuk kredit korporasi pada tahun ini. Saat ini NPL di sektor korporasi masih terkendali di bawah 2%.
Bank QNB Indonesia (BKSW) memperoleh pinjaman subordinasi senilai USD 70 juta dari Qatar National Bank, SAQ yang merupakan pemegang saham pengendali Bank QNB Indonesia. Pinjaman ini ditujukan untuk diperhitungkan sebagai modal pelengkap (tier 2) sehingga dapat meningkatkan rasio KPMM. Selain itu dana pinjaman tersebut juga akan difokuskan untuk pembiayaan produktif.
PP Property (PPRO) mengembangkan Mall di Superblock Grand Sungkono Lagoon Surabaya Barat. Mall yang akan dibangun empat lantai ini nanti akan memiliki konsep yang unik dan berbeda
5 October 2015
5 October 2015
dengan Mall lain yang sudah ada, sehingga tidak akan head to head dengan Mall lain yang sudah ada lebih dulu di Surabaya Barat.
PT Cinemaxx Global Pasifik, anak usaha Lippo Group, melakukan ekspansi ke Surabaya. Melalui brand Cinemaxx yang dikelolanya, perusahaan siap mengucurkan dana Rp 50 miliar. Perseroan akan terus mengembangkan cinemaxx di Surabaya ke depan. Tahap awal perseroan bekerja sama dengan PP Property (PPRO) melalui dua proyek utamanya, yaitu Grand Sungkono Lagoon dan Grand Dharmahusada Lagoon. Satu cinemaxx dengan luas 2.000 meter persegi yang terdiri atas 5 screen dibutuhkan biaya Rp 30-50 miliar. Perseroan tahun 2015 ini menargetkan tambahan 20 cabang lagi di Indonesia, sehingga total ada 60 screen di 11 lokasi kota besar di Indonesia. Dengan okupansi rata-rata sekitar 20%, maka diperkirakan investasi akan BEP sekitar 6 tahun. Ciputra Group membidik pasar baru di Malang, Jawa Timur. Ke depan perseroan akan mengembangkan lahan seluas 100 hektar. Perseroan akan mengembangkan perumahan CitraGarden City di kawasan Bukit Buring, Malang. CitraGarden City akan dikembangkan bertahap. Tahap pertama akan dikembangkan 50 hektar dengan investasi sekitar Rp 1 triliun, tidak termasuk tanah. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 850 miliar untuk pembangunan konstruksi dan Rp 250 miliar untuk infratruktur dan fasilitas umum. MNC Land (KPIG) kembali menggandeng investor asing untuk mengembangkan megaproyek di Lido, Jawa Barat. Perseroan menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Korea Land & Housing Corporation, BUMN Korea Selatan.
Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) mendapatkan kontrak baru untuk relokasi pabrik beberapa perusahaan dari Jakarta ke Bekasi. Hal ini adalah strategi baru perseroan untuk dapat tetap memperoleh target penjualan lahan industri tahun ini sebesar 15-20 ha.
Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) telah melakukan penambahan cadangan lahan seluas 50 hektare pada tahun ini. Jumlah belanja modal yang telah digunakan hingga September 2015 sekitar US$30 juta. Selain untuk akuisisi lahan, dana tersebut juga dipergunakan untuk pengembangan hotel dan kawasan pergudangan.
Binakarya Jaya Abadi (BIKA) melakukan transaksi afiliasi dengan salah satu anak usahanya, yaitu PT Binakarya Sakti Persaka (BSP) pada 30 September 2015 berupa peningkatan modal sebesar Rp 19,8 miliar. Sumber dana peningkatan modal itu berasal dari hasil penawaran umum perdana saham perseroan. Peningkatan modal disetor BSP dilakukan bersama dengan peningkatan modal dasar BBSP dari Rp 14 miliar menjadi Rp 96 miliar. Perseroan memiliki 99,52% saham di BSP, sementara sisanya Leonardo Hans Halim 0,24% dan Nathalia Setiawan sebesar 0,24%.
Dua perusahaan siap melangsungkan IPO saham pada kuartal IV-2015 yaitu Graha Adrasentra Propertindo (GAP), pemilik rekreasi The Jungle Waterpark dan Buyung Poetra Sembada (BPS). Graha Andrasentra berencana IPO dengan melepas sekitar 10% saham. Jumlah saham yang akan dilepas sebanyak 2,2 miliar saham dengan harga Rp 100-150 per saham. Sementara itu, BPS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha pengolahan beras premium. BPS mengincar dana sebesar Rp 500 miliar, dengan melepas sebanyak 30% saham ke publik.
Pemerintah mempercepat proses pencairan pinjaman dari kreditur China dengan nilai total sekitar Rp 7,9 triliun untuk pembangunan 3 proyek tol di luar Jawa dan satu proyek tol di Pulau Jawa, Solo-Kertosono. Empat proyek tol yang didanai pinjaman itu adalah Manado-Bitung Rp 1,24 triliun, Cileunyi-Sumedang-Dawuan Rp 3,1 triliun, Solo-Kertosono Rp 2,83 triliun, dan Balikpapan-Samarinda Rp 763,6 miliar. Proposal pencairan pinjaman untuk tiga proyek tol itu sudah ditandatangani olehnya dan diajukan ke Kementerian Keuangan. Sedangkan, satu proyek lagi, proposal pencairannya masih difinalisasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR).
PT Pertamina (Persero) siap menanggung rugi demi memenuhi permintaan Presiden Joko Widodo yang ingin harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium diturunkan. Menurut Pertamina, sepanjang kinerja perusahaan masih bagus, Pertamina mampu menanggung kerugian dari penjualan premium. Pertamina akan berusaha memenuhi keinginan Presiden Jokowi menurunkan harga premium untuk meringankan beban rakyat di tengah buruknya kondisi perekonomian nasional..
Bank Indonesia menyatakan belum akan menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) meski laju inflasi sepanjang tahun 2015 relatif rendah. BI menilai kondisi ekonomi global masih relatif tidak stabil sehingga bank sentral tetap berhati-hati dalam memutuskan kebijakan terutama yang menggunakan instrumen suku bunga. Kondisi eksternal terutama terkait rencana kenaikan suku bunga AS oleh The Fed dan melambatnya ekonomi Tiongkok, berpengaruh terhadap negara berkembang termasuk Indonesia.
5 October 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 45,30 -0,24 TLKM (US) 36 13.104 51
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,46 0,01 ANTM (GR) 0,02 329 0
Gold (US$)/Ounce 1137,45 -1,38
Nickel (US$)/MT 10030,00 -20,00
Tin (US$)/MT 15575,00 145,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 52,95 -9,45
Coal (RB) (US$)/MT* 49,80 -13,56
CPO (ROTH) (US$)/MT 527,50 -112,50
CPO (MYR)/MT 2287,00 40,00
Rubber (MYR/Kg) 681,00 -2,00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 809,65 0,28
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16472,37 1,23 -7,58 14,99 13,75 2,80 2,65 5.004,7
USA NASDAQ COMPOSITE 4707,78 1,74 -0,60 20,24 17,74 3,18 2,97 7.016,1
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6129,98 0,95 -6,64 15,21 13,99 1,71 1,66 1.508,0
CHINA SHANGHAI SE A SH 3197,37 0,48 -5,67 12,89 11,52 1,54 1,40 3.953,6
CHINA SHENZHEN SE A SH 1795,36 0,29 21,43 25,71 20,16 3,02 2,69 2.715,7
HONG KONG HANG SENG INDEX 21506,09 3,17 -8,89 10,73 10,00 1,14 1,06 1.727,3
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4207,80 -1,11 -19,50 13,92 12,07 2,09 1,88 275,5
JAPAN NIKKEI 225 17725,13 0,02 1,57 16,74 15,30 1,51 1,41 2.720,0
MALAYSIA KLCI 1628,80 -0,31 -7,52 15,84 14,51 1,76 1,66 217,0
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2793,15 -0,31 -17,00 12,00 11,17 1,07 1,03 266,6
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 14.645,90 -45,10 1000 IDR/ USD 0,07 0,0002
EUR/IDR 16.435,34 85,59 EUR / USD 1,12 0,0006
JPY/IDR 122,03 0,14 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 10.226,80 17,00 SGD / USD 0,70 0,0003
AUD/IDR 10.323,89 18,14 AUD / USD 0,70 0,0004
GBP/IDR 22.249,47 51,30 GBP / USD 1,52 0,0007
CNY/IDR 2.303,86 -1,01 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.317,30 -16,45 MYR / USD 0,23 -0,0004
KRW/IDR 12,41 -0,08 100 KRW / USD 0,08 -0,0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 8.00
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
5 October 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description September-15 August-15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 2.24 2.29 SBI (9M) 6,66058
Inflation YOY % 6.83 7.18 SBIS (9M) 6,66058
Inflation MOM % -0.05 0.39
Foreign Reserve (USD) 105.35 Bn 107.55 Bn
GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
06 Okt US Trade Balance Defisit tetap $41.86 Bn
07 Okt Indonesia Foreign Reserves --
07 Okt Indonesia Net Foreign Assets --
08 Okt US Consumer Credit Turun menjadi $18.00 Bn dari $19.09 Bn
08 Okt US Initial Jobless Claims --
08 Okt US Continuing Claims --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
PGAS IJ 2700 3.85 2.54 UNVR IJ 37800 -2.58 -8.00 GGRM IJ 44450 2.66 2.32 BMRI IJ 7675 -3.76 -7.27 AMRT IJ 600 9.09 2.18 ASII IJ 5125 -2.84 -6.37 CPIN IJ 2150 2.38 0.86 ICBP IJ 12050 -4.17 -3.21 BSDE IJ 1430 1.78 0.50 BBCA IJ 11875 -1.04 -3.20 BKSW IJ 369 11.82 0.35 INDF IJ 5275 -4.95 -2.53 BWPT IJ 217 4.83 0.33 SCMA IJ 2680 -5.80 -2.53 KIAS IJ 120 15.38 0.25 BDMN IJ 2750 -5.98 -1.74 MLBI IJ 7950 1.27 0.22 KLBF IJ 1345 -2.54 -1.72 SSMS IJ 1730 1.17 0.20 PLIN IJ 3150 -10.00 -1.30
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Mitra Komunikasi Nusantara
Trade & Service 200-300 200.00 20 Oct – 21 Oct’15 26 Oct’15 Minna Padi Investama Gelombang Seismic
Indonesia
5 October 2015
5 October 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
ITMG 752.00 Cash Dividend 08 Oct-15 09 Oct-15 13 Oct-15 26 Oct-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA
ADHI Rights Issue 1250:1221 1560.00 30 Sep-15 01 Oct-15 07 Oct – 13 Oct’15
HMSP Rights Issue 65:4 77000.00 TBA TBA TBA
BABP Rights Issue 5:2 100.00 02 Oct-15 05 Oct-15
09 Oct – 22 Oct’15
BCAP Rights Issue 15:2 1500.00 02 Oct-15 05 Oct-15
09 Oct – 20 Oct’15
MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 08 Oct-15 09 Oct-15
16 Oct – 22 Oct’15
ANTM Rights Issue 25:26-37 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15
22 Oct – 28 Oct’15
MCOR Rights Issue 100:154 100.00 20 Nov-15 23 Nov-15
27 Nov – 03 Dec’15
UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 01 Sep – 31 Oct’15
TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
BMRI RUPSLB 05-Okt-15
BSSR RUPSLB 06-Okt-15
ISAT RUPSLB 07-Okt-15
ANTM RUPSLB 07-Okt-15
TIRA RUPSLB 08-Okt-15
ESTI RUPSLB 08-Okt-15
HMSP RUPSLB 09-Okt-15
BKSW RUPSLB 09-Okt-15
TRUB RUPSLB 12-Okt-15
BBNP RUPSLB 12-Okt-15
MCOR RUPSLB 13-Okt-15
ANJT RUPSLB 21-Okt-15
PJAA RUPSLB 21-Okt-15
GOLL RUPSLB 21-Okt-15
DEFI RUPSLB 21-Okt-15
BRNA RUPSLB 23-Okt-15
BSDE RUPSLB 26-Okt-15
DUTI RUPSLB 26-Okt-15
IBFN RUPSLB 27-Okt-15
NIRO RUPSLB 28-Okt-15
LMAS RUPST/LB 28-Okt-15
PLIN RUPSLB 29-Okt-15
5 October 2015
5 October 2015
GGRM
TRADING BUY
S1 43275 R1 45225 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 41325 R2 47175
Closing
Price 44450
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 43275-Rp 45225
• Entry Rp 44450, take Profit Rp 45225
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 54.71 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 28.88 Positif
Bollinger Band (Mid) 42068 Positif
MA5 42600 Positif 40,000 44,000 48,000 52,000 56,000 60,000
March April May Jun Jul August September October
GGRM Downward Sloping Channel
42,470.6 42,470.6 42,346.9 42,067.5 39,500 39,150 39,150 42,600 43,000 44,450 44,450 44,450 47,997 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 69.61, Stochastic %K = 82.49, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
69.6143 69.6143 20 80 82.4875 82.4875 -1,200 -800 -400 0 400 800 0 GGRM - MACD (5,3) = -468.62, Signal() = -299.43 -468.621 -299.43 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = 28.88, Volume() = 1,451,300.00 17.1523 0.00000 28.8834 1,451,300 GGRM - William's % R(14) = -6.60, Volume() = 1,451,300.00 -6.60377 1,451,300
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
WTON
TRADING BUY
S1 795 R1 850 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 765 R2 880
Closing
Price 825
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 795-Rp 850
• Entry Rp 825, take Profit Rp 850
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 13.13 Positif
MACD -12.00 Positif
True Strength Index (TSI) -41.38 Positif
Bollinger Band (Mid) 881 Negatif
MA5 804 Positif 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400
March April May Jun Jul August September October
WTON Downward Sloping Channel
825 825 825 804 765 755.625 755.625 825 825 830.625 880.5 955 1,011.31 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WTON - Stochastic %D(6,3,3) = 23.44, Stochastic %K = 32.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
23.4375 23.4375 20 32.6335 32.6335 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 WTON - MACD (5,3) = 3.38, Signal() = 8.23
3.38092 8.23127 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WTON - TSI(3,5,3) = -41.38, Volume() = 32,579,800.00
-41.3837 -58.9851 0.00000
32,579,800
WTON - William's % R(14) = -63.64, Volume() = 32,579,800.00 -63.6364
32,579,800 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
5 October 2015
5 October 2015
LPCK
TRADING BUY
S1 6925 R1 7275 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 6575 R2 7625
Closing
Price 7125
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 6925-Rp 7275
• Entry Rp 7125, take Profit Rp 7275
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 34.69 Positif
MACD 25.47 Positif
True Strength Index (TSI) 20.39 Positif
Bollinger Band (Mid) 6809 Positif
MA5 6785 Positif 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000
March April May Jun Jul August September October
LPCK Broadening Wedge 7,125 6,812.5 6,808.75 6,785 6,250 6,233.93 6,233.93 7,125 7,125 7,300 7,405 7,405 8,261.16 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 LPCK - Stochastic %D(6,3,3) = 51.04, Stochastic %K = 70.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
51.045 51.045 20 70.4365 70.4365 80 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 0.0 LPCK - MACD (5,3) = -72.39, Signal() = -33.77 -72.392 -33.7709 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 LPCK - TSI(3,5,3) = 20.39, Volume() = 495,200.00 2.53361 0.00000 20.3945 495,200 LPCK - William's % R(14) = -16.67, Volume() = 495,200.00 -16.6667 495,200
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
PBRX
TRADING BUY
S1 600 R1 635 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 585 R2 650
Closing
Price 620
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 600-Rp 635 • Entry Rp 620, take Profit Rp 635
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 78.59 Positif
MACD 6.62 Positif
True Strength Index (TSI) 53.01 Positif
Bollinger Band (Mid) 576 Positif
MA5 609 Positif 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0
March April May Jun Jul August September October
PBRX 609 600 575.5 560 560 560 469.778 620 620 620 630 670 670 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PBRX - Stochastic %D(6,3,3) = 70.63, Stochastic %K = 76.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
70.6349 70.6349 20 76.1905 76.1905 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 PBRX - MACD (5,3) = -5.01, Signal() = -4.66 -5.0127 -4.66392 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PBRX - TSI(3,5,3) = 53.01, Volume() = 4,666,600.00 45.9081 0.00000 53.0097 4,666,600 PBRX - William's % R(14) = -9.09, Volume() = 4,666,600.00 -9.09091 4,666,600
5 October 2015
5 October 2015
SSMS
TRADING BUY
S1 1705 R1 1750 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 1655 R2 1800
Closing
Price 1730
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1705-Rp 1750 • Entry Rp 1730, take Profit Rp 1750
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 51.77 Positif
MACD 9.93 Positif
True Strength Index (TSI) 40.90 Positif
Bollinger Band (Mid) 1650 Positif
MA5 1654 Positif 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400
March April May Jun Jul August September October
SSMS Wedge 1,644.38 1,640 1,609.29 1,609.29 1,573.33 1,573.33 1,560 1,650.25 1,654 1,730 1,730 1,730 1,833.98 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SSMS - Stochastic %D(6,3,3) = 64.03, Stochastic %K = 82.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
64.0292 64.0292 20 80 82.1549 82.1549 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 SSMS - MACD (5,3) = -20.51, Signal() = -12.46 -20.5069 -12.4566 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SSMS - TSI(3,5,3) = 40.90, Volume() = 56,309,600.00 18.7628 0.00000 40.9001 56,309,600 SSMS - William's % R(14) = -4.55, Volume() = 56,309,600.00 -4.54545 56,309,600
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ARTI
TRADING BUY
S1 225 R1 250 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 205 R2 270
Closing
Price 235
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 225-Rp 250 • Entry Rp 235, take Profit Rp 250
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 76.57 Positif
MACD 3.08 Positif
True Strength Index (TSI) 58.52 Positif
Bollinger Band (Mid) 206 Positif
MA5 216.2 Positif 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0
March April May Jun Jul August September October
ARTI Upward Sloping Channel
Bullish Breakout 216.2 213.875 205.6 205.6 205.55 200 182.714 217 222.143 222.143 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ARTI - Stochastic %D(6,3,3) = 73.81, Stochastic %K = 92.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
73.8126 73.8126 20 80 92.2222 92.2222 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 ARTI - MACD (5,3) = -4.33, Signal() = -2.56
-4.32836 -2.55946 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ARTI - TSI(3,5,3) = 58.52, Volume() = 54,399,100.00
39.5291 0.00000 58.5169
54,399,100
ARTI - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 54,399,100.00 0.00000 54,399,100
5 October 2015
5 October 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
02-10-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 19100 19100 19700 17700 18700 19700 20700 Positif Negatif Positif 19400 14425
LSIP Trading Buy 1440 1440 1460 1390 1425 1460 1495 Negatif Positif Positif 1480 910
SGRO Trading Buy 1105 1085 1135 1035 1085 1135 1185 Positif Positif Negatif 1660 1060
Mining
PTBA Trading Sell 5575 5575 5550 5475 5550 5625 5700 Positif Negatif Negatif 6275 5075
ADRO Trading Sell 520 520 515 498 515 530 545 Negatif Negatif Negatif 650 467
MEDC Trading Buy 1205 1205 1225 1105 1165 1225 1285 Positif Positif Positif 2060 1125
INCO Trading Buy 2480 2370 2645 2095 2370 2645 2920 Positif Negatif Positif 2545 1190
ANTM Trading Sell 481 481 475 458 475 492 510 Negatif Negatif Negatif 545 450
TINS Trading Buy 665 665 685 625 655 685 715 Positif Negatif Positif 685 510
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 825 825 850 765 795 850 880 Positif Positif Positif 1040 765
SMGR Trading Buy 9100 9050 9150 8950 9050 9150 9250 Negatif Positif Negatif 10500 7100
INTP Trading Buy 16325 16125 16500 15750 16125 16500 16875 Positif Negatif Negatif 20050 16000
SMCB Trading Buy 1010 1000 1015 985 1000 1015 1030 Positif Positif Positif 1140 895
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 5125 5125 5050 4840 5050 5250 5450 Negatif Negatif Negatif 6250 4975
GJTL Trading Sell 515 515 510 500 510 520 530 Negatif Negatif Negatif 715 418
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 5275 5275 5175 4910 5175 5450 5725 Negatif Negatif Negatif 5775 4560
GGRM Trading Buy 44450 44450 45225 41325 43275 45225 47175 Positif Positif Positif 47300 39500
UNVR Trading Buy 37800 37800 38525 36325 37425 38525 39625 Positif Negatif Positif 40400 33000
KLBF Trading Sell 1345 1345 1335 1300 1335 1370 1405 Positif Negatif Negatif 1700 1250
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1430 1430 1465 1315 1390 1465 1540 Positif Positif Positif 1700 1235
PTPP Trading Buy 3585 3585 3615 3485 3550 3615 3680 Positif Positif Positif 3770 2960
WIKA Trading Buy 2625 2625 2680 2510 2595 2680 2765 Positif Negatif Positif 2920 2370
ADHI Trading Buy 1960 1960 2035 1815 1925 2035 2145 Positif Negatif Positif 2035 1413
WSKT Trading Buy 1590 1590 1605 1555 1580 1605 1630 Positif Positif Positif 1760 1505
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2700 2700 2740 2530 2635 2740 2845 Positif Positif Positif 3380 2150
JSMR Trading Sell 4750 4750 4700 4555 4700 4845 4990 Negatif Negatif Negatif 5500 4680
ISAT Trading Buy 3900 3900 3965 3665 3815 3965 4115 Positif Negatif Positif 4180 3310
TLKM Trading Sell 2620 2620 2600 2565 2600 2635 2670 Positif Negatif Negatif 2885 2485
Finance
BMRI Trading Sell 7675 7675 7575 7250 7575 7900 8225 Positif Negatif Negatif 9275 7150
BBRI Trading Buy 8675 8675 8750 8400 8575 8750 8925 Positif Negatif Positif 10800 7975
BBNI Trading Buy 4145 4145 4190 3980 4085 4190 4295 Positif Negatif Positif 5250 3800
BBCA Trading Sell 11875 11875 11725 11250 11725 12200 12675 Positif Negatif Negatif 12900 11000
BBTN Trading Sell 1000 1000 990 970 990 1010 1030 Negatif Negatif Negatif 1120 935
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 17000 17000 16850 16575 16850 17125 17400 Positif Negatif Negatif 20700 15225