• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTBILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTBILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTBILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

SEKSI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN,

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN

SELATAN

(2)

DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN,

SUMBER ANGGARAN APBN, TAHUN 2020

LAPORAN AKUNTBILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

SEKSI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN,

SEKSI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, SUMBER ANGGARAN APBN, TAHUN 2020

---

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Laporan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah merupakan salah satu cara untuk evaluasi yang obyektif, efisien dan efektif terhadap kinerja pada seksi pelayanan kesehatan rujukan di Bidang pelayanan kesehatan sebagai upaya keberhasilan dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan yang tidak terlepas dari hasil kerja keras semua personal baik dari lintas program dan lintas sektor yang terkait. Dan untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaannya harus berpedoman pada azas-azas umum penyelenggaraan negara yang meliputi azas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas dan akuntabilitas.

Azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dimana setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta pertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan berdasarkan perencanaan strategi yang telah dirumuskan dan ditetapkan sebelumnya.

Pelayanan kesehatan rujukan sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal.sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel dan untuk bentuk penerapannya dilakukan melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem informasi berbasis computer yang dikenal SIRS online atau system informasi rumah sakit

(3)

yang online.

Adapun visi program kesehatan dasar dan rujukan adalah masyarakat Kalimantan Selatan sehat, mandiri dan berkeadilan dan untuk mencapai visi tersebut telah ditetapkan misi dari program, diantaranya meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan kepada masyarakat, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan kepada pemberi pelayanan /rumah sakit, meningkatkan kualitas dan standarisasi pelayanan kesehatan rujukan kepada maskin dan tidak mampu dan meningkatkan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan rujukan.

Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik khususnya pada seksi pelayanan kesehatan rujukan di Bidang Pelayanan Kesehatan yang telah melaksanakan kegiatan dari sumber anggaran yang dibiayai oleh anggaran pembangunan belanja Negara, maka disusun laporan akuntabilitas kinerja setiap tahun.

B. Maksud dan tujuan.

Penyusunann Laporan Akuntabilitas Kinerja Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun sesuai dengan program/kegiatan yang secara subtansi memuat keberhasilan maupun permasalahan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2019 yang harus dipertanggungjawabkan.

C. Tugas pokok dan fungsi.

Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengembangan dan peningkatan mutu layanan kesehatan primer, kesehatan rujukan, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin, dan kesehatan tradisional.

Bidang Pelayanan Kesehatan melaksanakan fungsi:

a. Penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan primer; b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan , pengaturan, dan pengendalian

(4)

penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan dan pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin; dan

c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan tradisional.

1. Fungsi Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;

b. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pusat kesehatan masyarakat;

c. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data klinik dan praktek perorangan;

d. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pelayanan bakti sosial/pengobatan massal;

e. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;

f. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengembangan pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;

g. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengembangan pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah; h. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan pelayanan

kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;

i. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan pengembangan pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan.darah.

(5)

2. Fungsi Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

Fungsi seksi pelayanan kesehatan rujukan sebagai bagian dari bidang pelayanan kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, dengan fungsi sebagai berikut : a. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan pelayanan

kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

b. Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

c. Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

d. Mengumpulkan bahan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan, penduduk miskin;

e. Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

f. Melaksanakan bimbingan teknis pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan supervisi pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

h. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat

(6)

darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

i. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

j. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin; dan

k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.

3. Fungsi Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisonal

a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

c. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

d. mengumpulkan bahan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan, penduduk miskin;

e. melaksanakan pengelolaan dan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

(7)

f. melaksanakan bimbingan teknis pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

g. menyiapkan bahan dan melaksanakan supervisi pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin.

h. melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

i. melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin; dan

(8)

D. Landasan Hukum.

1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

2. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara. 3. Undang – undang Nomor 23 tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah.

4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Menkes Nomor : 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

6. Peraturan Daerah Provinsi Kal.Sel Nomor 13 tahun 2007, tentang Pembentukkan dan susunan perangkat daerah provinsi Kal.Sel.

7. Peraturan Gubernur Nomor 054 tahun 2013 tentang system rujukan pelayanan kesehatan di Kalimantan Selatan.

8. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tatakerja perangka daerah provinsi Kalimantan Selatan.

9. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 079 tahun 2017 tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.

(9)

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

A. Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja dari pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan primer merupakan salah satu bagian dari perencanaan kinerja Dinas Kesehatan yang mendukung tercapainya RPJMN, Rencana Strategis termasuk RPJMD telah menyusun Target Indikator Kinerja 5 (lima) tahunan (2015-2019). Target indikator kinerja tersebut tertuang dalam Rencana Kerja (Renja). Realisasi pencapaian indikator kinerja direfleksikan dalam bentuk perencanaan program dan kegiatan Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan yang disusun setiap tahun. Dalam perjalanannya rencana kegiatan tersebut dapat di ubah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan pelayanan kesehatan.

B. Perjanjian Kinerja

Rencana kinerja tahunan yang akan dicapai dengan tujuan antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima amanah/tanggungjawab/kinerja dengan pihak yang memberikannya sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja, telah ditandatangi oleh Kepala Dinas Kesehatan / Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer selaku penanggung jawab pelaksanaan program. Dengan demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Berikut penetapan kinerja seksi pelayanan kesehatan rujukan tahun 2019 dapat terlihat pengukuran pencapaian kinerja.

(10)

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

1. Pengukuran Pencapaian Kinerja

Pengukuran Kinerja dilakukan untuk membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh program kegiatan pada seksi pelayanan kesehatan rujukan dalam kurun waktu Januari sampai dengan Desember 2020. Untuk mencapai sasaran dimaksud beberapa kegiatan telah dilaksankan dalam mencapai indikator yang telah ditetapkan , yaitu:

a. Program : Pembinaan Rumah Sakit Memenuhi Sarana Prasarana Dan Alat Spa Sesuai Standar

b. Kegiatan : Pertemuan teknis penyusunan kebutuhan SPA berbasis ASPAK c. Tujuan pelaksanaan program/kegiatan.

Meningkatkan Kemampuan Rumah Sakit dalam memenuhi sarana prasarana dan alat SPA sesuai Standar

Sasaran pelaksanaan program/kegiatan. - Rumah Sakit di Kalimantan Selatan.

- Pengelola kegiatan / tenaga kesehatan yang terkait langsung. a. Capaian kinerja dan indikator Kinerja.

Tabel 1.1 Pertemuan teknis penyusunan kebutuhan SPA berbasis ASPAK

NO SASARAN PROGRAM/KEGIAT AN INDIKATOR KINERJA TARGET INDIKATO R KINERJA REALISA SI INDIKAT OR KINERJA ALOKASI REALISASI 1 Pembinaan Rumah Sakit Memenuhi Sarana Prasarana Dan Alat Spa Sesuai Standar Jumlah RS Memenuhi Sarana Prasarana Dan Alat SPA Sesuai Standar 1 RS 31 RS 134.015.000 131.295.000

(11)

Dalam tabel 1 kegiatan anggaran APBN tahun 2020 ini, dengan indikator kinerja Jumlah Rumah Sakit Memenuhi Sarana Prasarana Dan Alat SPA Sesuai Standar dengan target 1 Rumah Sakit dan realisasi 31 Rumah Sakit atau 100 % dari target indikator.

Foto 1.1 Pertemuan Teknis Pengelolaan Spa Dalam Rangka Pemenuhan Standar Akreditasi Rumah Sakit

(12)

Tabel 1.2 Kelengkapan SPA RS

No. NAMA RUMAH

SAKIT KELAS KEPEMILI KAN Lokasi Kelengkapan SPA Sarana Prasaran a Alat Kesehatan 1 Borneo Citra Medika C Swasta Kab. Tanah Laut 87,17 100 62,96 82,47 2 RS Umum Daerah H. Boejasin Pelaihari

C Pemkab Kab. Tanah

Laut 100 100 55,67 86,7

3

RS Umum Daerah KH. Mansyur Kintap

D Pemkab Kab. Tanah

Laut 20,12 36,59 45,85 31,13

4 RSIA Ibunda C Swasta Kab. Tanah

Laut 48,69 73,17 38,77 50,61

5 RS Ibu dan Anak

Ainun C Swasta

Kab. Tanah

Laut 67,81 40,74 21,08 48,38

6 RSUD Pangeran

Jaya Sumitra C Pemkab

Kab. Kota

Baru 60,64 78,05 55,6 62,61

7 RS Umum Pelita

Insani C Swasta Kab. Banjar 100 73,17 99,82 94,58

8 RS Jiwa

Sambang Lihum A Propinsi Kab. Banjar 100 71,88 89,29 91,16

9 Ciputra Mitra

Hospital B Lainnya Kab. Banjar 94,19 90,24 81,9 89,71

10

RS Umum Daerah Ratu Zalecha

B Pemkab Kab. Banjar 88,66 92,68 57,7 80,18

11 RS Umum

Danau Salak D BUMN Kab. Banjar 100 65,71 56,51 80,1

12

RS Umum Aveciena Medika

D Swasta Kab. Banjar 97,13 62,86 40,88 73,4

13

RS Ibu dan Anak Mutiara Bunda Banjar

C Swasta Kab. Banjar 98,63 74,07 36,29 75,02

14

RS Umum Daerah H. Abdul Aziz Marabahan

C Pemkab Kab. Barito

Kuala 50,44 65,85 53,97 54,58

15 RS Umum

Handayati D Swasta Kab. Tapin 100 60 44,78 75,44

16

RS Umum Daerah Datu Sanggul Rantau

C Pemkab Kab. Tapin 74,34 78,05 32,26 62,46

17 RS Umum Daerah Brigjed H. Hasan Basry Kandangan B Pemkab Kab. Hulu Sungai Selatan 86,88 90,24 52,16 77,14

18 RS Umum Ceria D Swasta

Kab. Hulu Sungai Selatan 47,52 60,98 41,43 48,39 19 RS Umum Daerah Daha Sejahtera D Pemkab Kab. Hulu Sungai Selatan 68,97 57,14 27,48 54,16

(13)

20 RS Umum Daerah H Damanhuri Barabai C Pemkab Kab. Hulu Sungai Tengah 84,84 97,56 47,58 76,21 21 RS Mulia Amuntai D Swasta Kab. Hulu Sungai Utara 74,58 45,71 30,8 55,67 22 RS Umum Daerah Pambalah Batung C Pemkab Kab. Hulu Sungai Utara 100 94,29 30,48 78 23 RS Umum Pertamina Tanjung C BUMN Kab. Tabalong 70,85 60,98 67,2 67,78 24 RS Umum Daerah H. Badaruddin Kasim C Pemkab Kab. Tabalong 100 100 47,81 84,34 25 RS Umum Daerah dr. H. Andi Abdurrahman Noor

C Pemkab Kab. Tanah

Bumbu 100 100 47,2 84,16 26 RS Bersalin Paradise C Lainnya Kab. Tanah Bumbu 44,02 39,02 46,76 43,85 27 RS Marina Permata C Swasta Kab. Tanah Bumbu 100 100 43,98 83,19 28 RS Umum

Daerah Balangan C Pemkab

Kab.

Balangan 62,97 80,49 50,87 62,85

29

RS Khusus Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman B Propinsi Kota Banjarmasin 90,38 100 83,18 90,14 30 RS Bhayangkara Tk. III Banjarmasin C POLRI Kota Banjarmasin 55,39 60,98 72,24 61,57 31 RS Umum Sari Mulia C Swasta Kota Banjarmasin 65,6 75,61 59,48 65,76 32 RS Khusus Bedah Banjarmasin Siaga B Swasta Kota Banjarmasin 62,97 80,49 56,67 64,58 33 RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin C Pemkot Kota Banjarmasin 76,09 60,98 56,4 67,16 34 RS Umum Daerah Ulin Banjarmasin A Propinsi Kota Banjarmasin 100 100 55,41 86,62 35 RS Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh B Propinsi Kota Banjarmasin 99,71 100 54,59 86,23

(14)

36 RS Ibu dan Anak Annisa C Swasta Kota Banjarmasin 50,15 58,54 50 51,78 37 RS Tk.III Dr. R.Soeharsono C TNI-AD Kota Banjarmasin 67,64 63,41 36,09 57,33 38 RS Umum

Suaka Insan C Swasta

Kota Banjarmasin 70,26 68,29 34,49 59,14 39 RS Islam Banjarmasin C Swasta Kota Banjarmasin 61,81 65,85 32,94 53,96 40 RS Umum Daerah Idaman Banjarbaru

C Pemkot Kota Banjar

Baru 100 100 54,49 86,35 41 RS Umum Syifa Medika C Swasta Kota Banjar Baru 60,64 78,05 48,86 60,59 42 RS Umum Mawar D Swasta Kota Banjar Baru 47,81 51,22 47,49 48,4 43 RS TK IV

Guntung Payung D TNI-AD

Kota Banjar

Baru 78,74 62,86 37,32 63,14

44 Nirwana C Swasta Kota Banjar

Baru 25,68 45,71 24,62 29,37

45

RS TNI-AU Tk.IV Sjamsudin Noor

C TNI-AU Kota Banjar

Baru 84,68 54,29 23,97 60,39

46 Almansyur

Medika C Swasta

Kota Banjar

Baru 93,24 45,71 0,48 55,91

Sumber data : ASPAK

2. Sumber Daya .

1. Sumber daya manusia

Sumber daya tenaga yang ada pada seksi pelayanan kesehatan terdiri

Tabel 5.1 Data Sumber Daya Manusia Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

No. Jenis tenaga jumlah Tempat tugas

1. 1. Strata 2 2. Dokter 3. Strata 1 (SKM, SKep/ST) 4. SMA 1 1 4 3

Seksi Yankes Rujukan/ Staf Yankes Rujukan.

(15)

2. Sumber daya anggaran.

Sumber biaya anggaran APBN tahun anggaran 2020 yang tersedia pada Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dapat di lihat dari tabel berikut :

No Kode Kegiatan

Sumber dana/ Pagu

(Rp)

Realisasi

Fisik Keu Kendala/

Upaya yg dilakukan % % Permasalahan 1 2 3 8 9 10 11 12 13 024,04,07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan 1 2051 Pembinaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan 134.015.000 131.295.000 100,00% 97,97% 2051,518 PEMBINAAN RS MEMENUHI SARANA PRASARANA DAN ALAT SPA SESUAI STANDAR 134.015.000 131.295.000 100,00% 97,97% J U M L A H 134.015.000 131.295.000 100,00% 97,97%

(16)

B. Pelayanan Kesehatan Primer

1. Pembinaan Teknis Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

a. Kegiatan : Workshop Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga b. Tujuan pelaksanaan program/kegiatan.

Terpantaunya pelaksanaan PIS PK dan menilai sejauh mana intervensi yang sudah dilakukan pada kegiatan PIS PK di kabupaten/kota

c. Sasaran pelaksanaan program/kegiatan.

Dinas Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan d. Capaian kinerja dan indikator Kinerja.

Tabel 1.1 Pertemuan monitoring dan evaluasi PIS PK, tahun 2019.

NO. KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN CAPAIAN KINERJA TARGET REALISASI % 1. Workshop Program Indonesia Sehata dengan Pendekatan Keluarga Jumlah puskesmas yang menerapkan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) PKM 236 236 100

Dalam tabel 4.1 kegiatan anggaran APBN tahun 2020 ini, dengan indikator kinerja Jumlah puskesmas yang melaksanakan kegaitan PIS PK, terealisasi capaian kinerja sebesar 100 %.

(17)

GRAFIK

STATUS PENDATAAN KELUARGA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2020

Sumber Aplikasi PIS PK 2020

Status pendataan KS yang diambil berdasarkan tahun 2020, kabupaten Hulu Sungai Selatan yang paling besar sebesar 19.709 keluarga dan kota Banjarbaru yang paling kecil sebesar 97 keluarga. Ini diambil berdasarkan data aplikasi PIS PK yang diinput di Kabupaten/kota.

Kemudian untuk pendataan dan indeks KS di Provinsi Kalimantan Selatan, dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut :

(18)

TABEL PENCAPAIAN INDEKS KS PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2020

Sumber Aplikasi PIS PK 2020

Status Pencapaian Indeks KS Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2020 sebesar 0,181, artinya bahwa jumlah keluarga yang didata di Provinsi Kalimantan Selatan, diperkirakan sebesar 18 % berstatus keluarga sehat.

Permasalahan Pelaksanaan PIS PK pada tahun 2020, meliputi;

a. Pelaksanaan belum secara maksimal karena pelaksanaan terkendali pandemi Covid-19.

b. Belum didukung dengan adanya perencanaan yang baik sesuai pelaksanaan kegiatan, Keterbatasan Dana di tingkat Puskesmas.

c. Kabupaten/kota masih belum memahami untuk melakukan intervensi setelah selesai pengumpulan data.

d. Intervensi lanjutan masih belum dilaksanakan sesuai dengan perencanaan

e. Pelaksanaan belum secara maksimal karena program ini dilaksanakan pada akhir tahun.

f. Belum adanya sosialisasi yang dilakukan kabupaten/kota terkait dengan aplikasi versi baru (aplikasi Versi 2.0) sehingga masih banyak puskesmas dalam menginputan terkendala.

(19)

Rencana Tindak lanjut dalan mengatasi permasalahan dan meningkatkan indikator kinerja :

1. Lebih memaksimalkan kemampun tim binwil dalam melakukan monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan capaian KS.

2. Melaksanakan peningkatan kapasitas SDM khususnya terkait petugas dilapangan dalam melaksanakan kegiatan pada masa pandemi covid.

3. Melaksanakan kegiatan review terkait dengan intervensi lanjutan yang harus dilakukan dikabupaten/kota, khususnya petugas puskesmas.

4. Melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota, khususnya dalam pemantauan kegiatan PIS PK terkait dengan anggaran yang disediakan.

5. Menginformasikan kepada kabupaten/kota untuk secepatnya untuk mensosialisasikan aplikasi versi baru (V 2.0), agar petugas dalam melakukan penginputan data dapat berjalan dengan lancar.

3. Sumber Daya .

3. Sumber daya manusia

Sumber daya tenaga yang ada pada seksi pelayanan kesehatan terdiri

Tabel 5.1 Data Sumber Daya Manusia Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

No. Jenis tenaga jumlah Tempat tugas

1. 1. Strata 2 2. Strata 1 (SKM, SKep/ST) 3. D3 3 3 2

Seksi Yankes Primer/ Staf Yankes Primer.

(20)

4. Sumber daya anggaran.

Sumber biaya anggaran APBN tahun anggaran 2020 yang tersedia pada Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dapat di lihat dari tabel berikut :

No Kode Kegiatan

Sumber dana/ Pagu

(Rp)

Realisasi

Fisik Keu Kendala/

Upaya yg dilakukan % % Permasalahan 1 2 3 8 9 10 11 12 13 024,04,07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan 1 2087 Pembinaan Teknis PIS PK 50.318.000 48.944.200 100,00% 97,27% J U M L A H 50.318.00 48.944.200 100,00% 97,27%

(21)

BAB IV. KESIMPULAN

Permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Seksi Pelayanan Kesehatan Primer, Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020.

1. Penyerapan secara fisik kegiatan dapat dilaksanakan 100 %, dan keuangan yang terserap seksi rujukan 98 % untuk seksi primer 97,27%

2. Dari total 46 Rumah Sakit didapati 31 Rumah Sakit yang sudah memenuhi SPA sudah mencapai rata-rata diatas 60%, 19 Rumah Sakit mencapai SPA diatas 75% , sedangkan sebanyak 15 Rumah Sakit masih belum memenuhi SPA sesuai standar atau dibawah 60%.

3. Kegiatan PIS PK untuk indikator KS masih rendah dimana capaian indikator yang dicapai sebesar 0,181 atau sebesar 18 %. Hal ini karena masih banyak Kabupaten/kota masih belum banyak melaksanakan intervensi lanjutan dan terkendala adanya pandemi covid 19.

4. Untuk peningkatan capaian KS dilakukan koordinasi yang lebih efektif dengan kabupaten/kota untuk meningkatkan capai keluarga sehat (KS), khususnya dalam melakukan intervensi lanjutan

5. Meningkatkan kemampuan pembimbing wilayah (binwil) yang sudah ditetapkan dalam memberikan monitoring dan evaluasi ke kabupaten/kota dalam pelaksanaan PIS PK

(22)

BAB V. PENUTUP

Laporan akuntabilitas kinerja ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban atas tugas pokok dan fungsi seksi pelayanan kesehatan rujukan dan seksi pelayanan kesehatan primer tahun 2020 yang merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam kurun waktu tahun 2020 dan sebagai sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan rujukan dan primer telah dapat merealisasikan program dan kegiatan tahun 2020 untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran, dimana dalam laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi , penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, pelaksanaan program dan kegiatan serta berbagai kebijakan agar dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien, sedangkan segala kekurangan dan hal-hal yang menghambat tercapainya target dan rencana kegiatan diharapkan dapat dicari solusi serta diselesaikan dengan mengedepankan kepentingan kedepanya dalam program kegiatan pelayanan kesehatan rujukan.

Demikian Lakip ini dapat kami buat, untuk dapat kita mamfaatkan bagi pengembangan program dan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan, terimakasih.

Banjarmasin, Januari 2021.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan

H. Edy Sabhara, SKM, M.Kes Pembina

Gambar

Tabel  1.1 Pertemuan teknis penyusunan kebutuhan SPA berbasis ASPAK
Foto 1.1 Pertemuan Teknis Pengelolaan Spa Dalam Rangka   Pemenuhan Standar Akreditasi Rumah Sakit
Tabel 1.2 Kelengkapan SPA RS
Tabel 5.1 Data Sumber Daya  Manusia Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
+4

Referensi

Dokumen terkait

(論文題名) 演劇における観客創出装置―やる演劇から見る演劇へ― (内容の要旨)

Informasi mengenai penggunaan air perasan jeruk nipis sebagai acidifier untuk mengubah profil lemak pada ayam pedaging masih kurang sehingga dilakukan penelitian

[4.35] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan, Termohon tidak memberikan tanggapan atas surat keberatan Pemohon sebagaimana diuraikan dalam paragraf [4.31]

Seterusnya, penilaian terhadap disfungsi tidur pada siang hari dinilai apakah seberapa sering timbul masalah yang mengganggu anda tetap terjaga sadar saat

Selain bekisting,, hal lain yang harus diperhatikan dengan baik dan harus sesuai dengan hal lain yang harus diperhatikan dengan baik dan harus sesuai dengan

Tipe -F (ekstra keras) untuk keadaan dengan tekanan yang sangat besar  contoh0 inlay yang terkena tekanan sangat besar, termasuk lempeng basis dan cengkeram gigi tiruan,

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengatakan selama berada di Kota Bukittinggi sebelum dilantik menjadi Wali Kota Bukittinggi sudah melihat dan merasakan kiprahnya gerakan PMI

Untuk melihat respon mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media poster berbasis pendidikan karakter, peneliti memberikan angket kepada