• Tidak ada hasil yang ditemukan

S T A T I S T I K D A E R A H K A B U P A T E N T U L U N G A G U N G 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "S T A T I S T I K D A E R A H K A B U P A T E N T U L U N G A G U N G 2012"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

S T A T I S T I K D A E R A H K A B U P A T E N T U L U N G A G U N G

2 0 1 2

Katalog BPS : 1101002.3504 No. Publikasi : 35045.1202

Ukuran Buku : B5 (17,6 cm x 25 cm) Jumlah Halaman : iv + 39 Halaman

Naskah :

BPS Kabupaten Tulungagung

Penyunting :

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Gambar :

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Perancang Sampul :

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Diterbitkan oleh :

BPS Kabupaten Tulungagung

(4)

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menerbitkan publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tulungagung 2012 ini.

Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2012 ini diterbitkan oleh Badan

Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung yang berisi berbagai informasi data yang ada di

Kabupaten Tulungagung, dalam publikasi ini memuat analisis secara sederhana agar

pengguna data dapat memahami setiap data yang disajikan serta dapat mengikuti

perkembangan serta potensi yang ada di Kabupaten Tulungagung.

Publikasi Statistik Daerah ini melengkapi publikasi-publikasi yang sudah diterbitkan

oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung yang sudah terbit setiap tahun. Hanya

perbedaan dari publikasi yang lain, publikasi ini lebih menekankan pada analisis sehingga

pengguna data mudah memahaminya. Data yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten

Tulungagung 2012 mencakup berbagai indikator yang sangat berkaitan erat dengan

pembangunan di berbagai sektor, maka diharapkan publikasi ini dapat membantu sebagai

bahan perencanaan maupun evaluasi kegiatan pembangunan.

Kritik dan saran dari berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan

mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi kebutuhan data statistik, baik oleh

pemerintah, swasta, akademisi maupun masyarakat luas.

Tulungagung, Juni 2012

Kepala Badan Pusat Statistik

Kabupaten Tulungagung

Ir. Satya Hari Soedibjo

NIP : 19660331 199103 1 001

(5)

DAFTAR ISI

1. Geografi dan Iklim ... 1

2. Pemerintahan ... 3 3. Penduduk ... 5 4. Ketenagakerjaan ... 6 5. Pendidikan ... 8 6. Kesehatan ... 9 7. Perumahan... 11 8. Pembangunan Manusia ... 13 9. Pertanian ... 14

10. Pertambangan dan Energi ... 15

11. Industri Pengolahan ... 16

12. Hotel dan Pariwisata ... 17

13. Transportasi dan Komunikasi ... 18

14. Perbankan dan Investasi... 20

15. Harga-harga ... 21 16. Pengeluaran Penduduk... 22 17. Perdagangan ... 23 18. Pendapatan Regional... 24 19. Perbandingan Regional... 26 Lampiran ... 27

(6)

-500 500-700 700 + Besuki 10 - -Bandung 18 - -Pakel 19 - -Campurdarat 9 - -Tanggunggunung 7 - -Kalidaw ir 17 - -Pucanglaban 9 - -Rejotangan 16 - -Ngunut 18 - -Sumbergempol 17 - -Boyolangu 17 - -Tulungagung 14 - -Kedungw aru 19 - -Ngantru 13 - -Karangrejo 13 - -Kauman 13 - -Gondang 20 - -Pagerw ojo 4 6 1 Sendang 4 5 2 Jumlah 257 11 3 Ketinggian (Jml Desa/Kel.) (m) Kecamatan

Kabupaten Tulungagung yang terletak di daerah selatan Provinsi Jawa Timur secara astronomis terletak pada posisi 111°43’ - 112°07’ bujur timur dan 7°51’ - 8°18’ lintang selatan serta berbatasan dengan Kabupaten Kediri di sebelah utara, Kabupaten Blitar di sebelah timur, Samudra Indonesia di sebelah selatan dan

Kabupaten Trenggalek sebelah barat.

Kabupaten Tulungagung memiliki luas sebesar 1.055,7 km² yang terdiri dari daratan, daerah pegunungan serta daerah pantai. Kondisi ini menimbulkan beragam potensi sumber daya

yang dimiliki seperti tanaman pangan,

perkebunan, dan perikanan.

Secara administratif Kabupaten

Tulungagung, terbagi menjadi 19 kecamatan, 271 desa/kelurahan, dengan jumlah desa terbanyak di Kecamatan Gondang sebanyak 20 desa dan jumlah desa terkecil di Kecamatan Tanggunggunung sebanyak 7 desa. Kabupaten Tulungagung terbagi menjadi tiga dataran yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dataran rendah meliputi semua desa/kelurahan kecuali sebagian Kecamatan Pagerwojo (4 desa) dan sebagian Kecamatan Sendang (4 desa). Dataran sedang meliputi sebagian Kecamatan Pagerwojo (6 desa) dan sebagian Kecamatan Sendang (5

desa). Dataran tinggi meliputi sebagian

Kecamatan Pagerwojo (1 desa) dan sebagian Kecamatan Sendang (2 desa).

Peta Kabupaten Tulungagung

Jumlah Desa menurut Ketinggian Rata-Rata Kecamatan dari Permukaan Laut (Meter)

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Luas wilayah Kabupaten Tulungagung 2,58 persen dari total luas wilayah provinsi Jawa Timur, dari 271 desa di kabupaten Tulungagung yang berada pada ketinggian lebih dari 700 m sebanyak 3 desa.

(7)

[Type text]

***Tahukah anda

Hari Hujan di Tulungagung adalah 110 hari.

Uraian Satuan 2009 2010 2011

Luas Km2 1 055,7 1 055,7 1 055,7

Rata-rata Curah Hujan Mm/bln 121 255 137 Rata-rata Hari Hujan Hari 92 163 110 Sungai Terpanjang Sungai Song Song Song

Statistik Demografi dan Curah Hujan

Sumber : Dinas Pengairan Kab. Tulungagung

Curah Hujan menurut Bulan (Mm)

Sumber : Dinas Pengairan Kab. Tulungagung

Hari hujan dan curah hujan antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan topografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Rata-rata hari hujan di Kabupaten Tulungagung tahun 2011 sebesar 110 hari jauh lebih kecil dibandingkan tahun 2010 sebesar 163 hari. Jika di lihat kejadiannya per bulan, maka bulan yang mempunyai rata-rata hari hujan terbanyak adalah bulan Januari sebanyak 20 hari, sedangkan yang terkecil adalah bulan Agustus dan September.

Rata-rata curah hujan di Kabupaten Tulungagung selama tahun 2011 adalah 137 mm, ini berarti lebih rendah di banding tahun 2010 yaitu sebesar 255 mm. Selama tahun 2011, curah hujan terbesar terjadi di bulan Januari yaitu sebesar 357 Mm/bulan dan terkecil di bulan Agustus dan September sebesar 1 Mm/bulan. Curah hujan dan hari hujan tidak merata antar waktu dan antar daerah, sehingga mengakibatkan suatu keadaan yang saling bertentangan, misalnya terjadi banjir di suatu daerah sementara di daerah lain terjadi kekeringan pada saat yang sama. Oleh karena itu harus selalu diwaspadai bulan-bulan hari hujannya banyak dan sedikit sehingga dapat

diminimalkan terjadinya suatu bencana.

Kabupaten Tulungagung di lalui beberapa sungai, namun sungai yang terpanjang adalah Sungai Song.

Kabupaten Tulungagung mengalami hujan sebanyak 110 hari dengan rata-rata curah hujan sebesar 137 Mm selama tahun 2011

(8)

0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 363 536 4.797 804 8.084 430

Secara administratif Kabupaten

Tulungagung terbagi dalam 19 kecamatan, 257 desa, 14 kelurahan, 1.849 Rukun Warga (RW) dan 6.396 Rukun Tetangga (RT). Dilihat dari jumlah desa/kelurahan, Kecamatan Gondang memiliki desa terbanyak yaitu sebanyak 20 desa, sedangkan kecamatan yang mempunyai jumlah desa paling sedikit adalah Kecamatan Tanggunggunung yaitu sebanyak 7 desa. Selama beberapa tahun belakangan ini di Kabupaten Tulungagung tidak terjadi pemekaran wilayah baik wilayah kecamatan maupun wilayah desa.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Tulungagung tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 1,62 persen dibandingkan tahun 2010 yaitu dari 15.261 orang pada tahun 2010 menjadi 15.014 orang pada tahun 2011 dengan komposisi PNS laki-laki sebesar 48,18 persen dan PNS perempuan sebanyak 51,82 persen. Jika dilihat dari pendidikan terakhir yang ditamatkan, maka komposisi PNS Kabupaten Tulungagung yang mempunyai ijazah SD sebanyak 2,42 persen, SLTP sebanyak 3,57 persen, SLTA/D1/D2 sebanyak 31,95 persen,

Akademi/D3 sebanyak 5,36 persen,

Universitas/S1 sebanyak 53,84 persen dan ijazah S2/S3 sebanyak 2,86 persen.

Statistik Pemerintahan Kabupaten Tulungagung

Sumber : Bagian Pemerintahan Kabupaten Tulungagung

Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Tulungagung, 2011

Sumber : Bagian Kepegawaian daerah Kabupaten Tulungagung

Kabupaten Tulungagung terbagi menjadi 19 kecamatan, 257 desa, 14 kelurahan

K

(9)

[Type text]

***Tahukah anda

Dari 50 Anggota DPRD Kab. Tulungagung periode 2009-2014 hanya satu yang wanita

Anggaran 2009 2010 2011

APBD (Milyar) 1 005,20 1 098,60 1 332,42

PAD (Milyar) 82,30 94,37 124,52

DAU (Milyar) 625,00 648,99 723,70

DAK (Milyar) 83,80 52,43 80,75

Anggota DPRD Tulungagung Periode 2009-2014 (Kursi)

Sumber : KPU Kab. Tulungagung

APBD Kabupaten Tulungagung

Sumber : DPKAD kabupaten Tulungagung

Peta politik Kabupaten Tulungagung hasil pemilihan umum legislatif tahun 2009 untuk anggota DPRD Kabupaten Tulungagung tiga kursi terbesar masih didominasi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan memperoleh sebanyak 13 kursi, selanjutnya diikuti oleh Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan masing-masing memperoleh 6 kursi, selanjutnya Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) masing-masing memperoleh 5 kursi.

APBD Kabupaten Tulungagung tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 21,28 persen dibandingkan tahun 2010 yaitu dari Rp. 1.098,60 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp. 1.332,42 milyar pada tahun 2011. DAU masih merupakan penyumbang APBD terbesar di Kabupaten Tulungagung dan cenderung terus meningkat dari tahun ke tahunnya. DAU Kabupaten Tulungagung pada tahun 2009 sebesar Rp. 625 milyar, tahun 2010 sebesar Rp. 648,99 milyar dan tahun 2011 sebesar Rp. 723,70 milyar. PAD yang merupakan salah satu sumber APBD setiap tahunnya meningkat, hal ini sesuai dengan harapan tiap daerah di era otonomi ini. Pada tahun 2009 memberi kontribusi sebesar Rp. 82,30 milyar dan pada tahun 2011 memberikan kontribusi sebesar Rp. 124,52 milyar.

Sumber APBD Kabupaten Tulungagung Tahun 2011 terbesar berasal dari DAU yaitu Rp. 723,70 milyar

K

(10)

Uraian 2009 2010 2011 Jumlah Penduduk (000 Jiw a) 1 030,93 1 037,37 1 043,38

Pertambahan Penduduk (%) 0,57 0,62 0,58

Kepadatan (Jiw a/Km2

) 977 983 988

Sex Ratio 100 100 95

Jumlah Rumah Tangga (000) 293 295 299

Rata-rata ART 4 4 3

Data kependudukan merupakan salah satu informasi yang diperlukan dalam proses

pembangunan. Beberapa masalah

kependudukan yang perlu diperhatikan antara lain mencakup jumlah, komposisi dan distribusi

penduduk. Jumlah Penduduk Kabupaten

Tulungagung tahun 2011 sebesar 1.043.385 jiwa atau mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen dibandingkan tahun 2010. Jumlah rumah tangga di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 sebesar 298.996 rumah tangga, sehingga jumlah penduduk per rumah tangga rata-rata 3 orang, dengan kepadatan penduduk sebesar 988 jiwa per km2. Kepadatan penduduk tahun 2011 ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 983 jiwa per km2.

Piramida penduduk Kabupaten

Tulungagung tahun 2011 menunjukkan

penduduk Kabupaten Tulungagung didominsasi oleh penduduk muda/dewasa. Jumlah penduduk usia 65 ke atas jumlahnya lebih banyak

dibandingkan dengan jumlah penduduk

kelompok lainnya. Akan tetapi jumlah penduduk satu tingkat di bawah kelompok usia 65 tahun ke atas, yaitu kelompok usia 60 -64 tahun jumlahnya paling sedikit, baik berjenis kelamin laki-laki atau berjenis kelamin perempuan.

Indikator Kependudukan Kabupaten Tulungagung

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Piramida Penduduk Tulungagung, 2011 (000)

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Jumlah Penduduk kabupaten Tulungagung pada tahun 2010 sebesar 1.037.369 atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,62 persen dibandingkan tahun 2009

K

Jumlah Penduduk Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 sebesar 1.043.384 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,58 persen dibandingkan tahun 2010

K

(11)

[Type text]

***Tahukah anda

Upah Minimal Kerja Kabupaten Tulungagung sebesar Rp.

815.000,-Uraian 2009 2010 2011

Angkatan Kerja 598 787 543 315 517 678

-Bekerja 571.509 524.294 499 125 -Mencari Kerja 27.278 19.021 18 553

Bukan Angkatan Kerja 276 051 203 746 229 757

TPAK (%) 68,44 72,73 69,26

Tingkat Pengangguran (%) 4,55 3,50 3,58 Bekerja (%) 95,44 96,50 96,42

UMK (000 Rp.) 641 720 815

Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Tulungagung, 2009-2011

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Persentase Bukan Angkatan Kerja Kabupaten Tulungagung, 2011

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Bidang ketenagakerjaan sangat penting dalam proses pembangunan, karena berkaitan erat dengan pengangguran dan kemiskinan. Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 yang masuk kelompok angkatan kerja sebanyak 517.678 orang, bukan angkatan kerja sebanyak 229.757. Penduduk yang masuk kategori bukan angkatan kerja, persentase terbanyak ada dikelompok mengurus rumah tangga yaitu untuk laki-laki sebanyak 3,06 persen dan perempuan sebanyak 59,67 persen.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) Kabupaten Tulungagung tahun 2011 jika dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami penurunan yaitu dari 72,73 persen menjadi 69,26 persen. Tingkat pengangguran pada periode yang sama mengalami kenaikan yaitu dari 3,50 persen menjadi 3,58 persen. Oleh karena itu Pemerintah harus terus berupaya

untuk menciptakan lapangan kerja bagi

masyarakat. Seharusnya dengan mempunyai pekerjaan akan mendapatkan upah yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya, sehingga jika tingkat pengangguran menurun, kemiskinan juga diharapkan menurun. Salah satu caranya dengan menetapkan upah minimal pekerja yang cukup layak. Tingkat upah minimal pekerja Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 sebesar Rp. 815.000,-.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Tulungagung pada tahun 2010 sebesar 69,26 persen

(12)

Lapangan Usaha 2009 2010 2011 -Pertanian 43,56 40,52 42,44 -Industri 13,59 15,15 14,85 -Perdagangan 19,41 21,05 18,32 -Jasa 10,58 12,15 9,86 -Lainnya 12,86 11,13 14,52 Jumlah 100,00 100,00 100,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 Berusaha Sendiri

Berusaha dengan buruh Karyawan/Buruh Pekerja tak dibayar

16,11 27,55

37,28 19,06 Sebagian besar Penduduk Kabupaten

Tulungagung bekerja di sektor pertanian, persentasenya pada tahun 2011 mengalami kenaikan di bandingkan tahun 2010 yaitu dari 40,52 persen menjadi 42,4 persen. Sebaliknya

lapangan usaha perdagangan mengalami

penurunan yaitu 21,05 persen pada tahun 2010 menjadi 18,32 persen, begitu juga untuk lapangan usaha industri dari 15,15 persen pada tahun 2010 menjadi 14,85 persen pada tahun 2011.

Status pekerjaan utama penduduk pada tahun 2011 yang terbanyak adalah masuk kelompok karyawan/buruh sebanyak 37,28 persen, berusaha dengan buruh sebanyak 27,55 persen, pekerja tak dibayar 19,06 persen dan sisanya berusaha sendiri. Persentase kelompok

karyawan/buruh menempati posisi paling

banyak, hal ini disebabkan kurangnya jiwa kewirausahaan bagi masyarakat. Oleh karena itu

jiwa kewirausahaan perlu ditanamkan

kemasyarakat dengan mengadakan pelatihan-pelatiahan yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga bimbingan ketenagakerjaan, sehingga masyarakat tidak mencari pekerjaan tapi bisa menciptakan pekerjaan. Dengan adanya jiwa kewirausahaan yang ada di masyarakat dapat mengurangi tingkat pengangguran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Usaha, 2009-2011 (Persen)

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Persentase Pekerja menurut Status Pekerjaan Utama di Kabupaten

Tulungagung, 2011

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Penduduk Kabupaten Tulungagung yang bekerja di sektor Pertanian sebesar 42,44 persen pada tahun 2011

(13)

[Type text]

Uraian Sekolah Guru Murid

SD/MI 776 9 181 103 896

SLTP/MTs 109 3 806 45 582

SLTA/MA 61 2 380 30 802

Guru/sekolah Murid/Sekolah Murid/Guru

SD/MI 12 134 11

SLTP/MTs 35 418 12

SLTA/MA 39 505 13

Uraian 2009 2010 2011

Angka Melek Huruf 93,50 93,55 94,42

Rata-rata lama Sekolah (Th) 7,80 7,84 8,04

Angka Partisipasi Sekolah

7 - 12 98,68 99,67 98,58

13 - 15 91,77 93,33 94,80

16 - 18 61,64 70,02 63,57

18 - 24 7,58 10,51 10,51

Sarana Pendidikan di Kabupaten Tulungagung, 2011

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Tulungagung

Indikator Pendidikan Kabupaten Tulungagung, 2009-2011

Sumber : BPS Kab. Tulungagung

Pendidikan merupakan salah satu aspek untuk meningkatkan kualitas SDM. Keberhasilan bidang pendidikan ditentukan oleh banyak faktor antara lain, fasilitas pendidikan dan program-program pemerintah yang terkait dengan pendidikan. Jumlah sekolah di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 untuk tingkat SD sebanyak 776 unit, SLTP sebanyak 109 unit dan SLTA sebanyak 61 unit. Rasio murid per sekolah di Kabupaten Tulungagung tahun 2011 untuk tingkat SD sebanyak 134 murid/sekolah, SLTP sebanyak 418 murid/sekolah dan SLTA sebanyak 505 murid/sekolah.

Kondisi beberapa indikator pendidikan di Kabupaten Tulungagung tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010. Angka melek huruf mengalami peningkatan dari 93,55 persen tahun 2010 menjadi 94,42 persen pada tahun 2011. Hal ini sangat menggembirakan sebab ukuran dasar tingkat pendidikan adalah kemampuan penduduk 10 tahun ke atas untuk baca-tulis huruf latin atau huruf lainnya (melek huruf). Indikator rata-rata lama sekolah juga mengalami peningkatan, yaitu dari 7,84 tahun pada tahun 2010 menjadi 8,04 tahun pada tahun 2011. Hal ini juga terjadi pada angka partisipasi sekolah. Dari berbagai tingkatan, yang mempunyai angka partisipasi sekolah paling tinggi adalah usia 7-12 tahun. Hal ini sejalan dengan program wajib belajar yang dicanangkan pemerintah.

Angka partisipasi sekolah (APS) SD, SLTP, SLTA pada tahun 2011 masing-masing sebesar 98,58 persen, 94,80 persen dan 63,57 persen

(14)

Unsur Kesehaan Jumlah

Rumah Sakit Umum Daerah 1 Rumah Sakit Umum Sw asta 11

Puskesmas 31 Puskesmas Pembantu 67 Puskesmas Keliling 31 Posyandu 1235 BKIA 15 Polindes 177 Tenaga Dokter 172 Peraw at Kesehatan 343 Bidan Desa 291 Bidan 130 Tenaga KIA 421 Fasilitas

Fasilitas kesehatan yang ada di

Kabupaten Tulungagung cukup banyak dan beragam, baik dari segi jumlah prasarana

maupun jumlah tenaga medis. Sarana

kesehatan tersedia dari tingkat desa yaitu polindes sebanyak 177 unit, untuk tingkat kecamatan yaitu puskesmas sebanyak 31 unit, puskesmas pembantu 67 unit dan posyandu sebanyak 1.235 unit, serta tingkat Kabupaten yaitu Rumah Sakit Umum baik milik swasta sebanyak 11 unit maupun milik Pemerintah sebanyak 1 unit. Tenaga kesehatan yang dimiliki Kabupaten Tulungagung yaitu dokter sebanyak 172 orang, perawat kesehatan 343 orang, bidan desa 130 orang, bidan 130 orang dan tenaga KIA sebanyak 421 orang.

Tersedianya sarana-prasarana dan

tenaga medis yang memadai diharapkan dapat

menekan angka kematian bayi dan

meningkatkan angka harapan hidup penduduk Kabupaten Tulungagung. Angka kematian bayi pada tahun 2011 sebesar 22,27 persen lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 23,07 persen. Sebaliknya Angka Harapan hidup

pada periode yang sama mengalami

peningkatan dari 71,48 tahun pada tahun 2010 menjadi 71,65 tahun pada tahun 2011. Hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang dilakukan di Kabupaten Tulungagung.

Statistik Kesehatan Tulungagung

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tulungagung

Angka Harapan Hidup dan Angka kematian Kabupaten Tulungagung

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Angka Harapan Hidup Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 yaitu dari 71,48 tahun menjadi 71,65 tahun

(15)

[Type text]

***Tahukah anda Penduduk Kabupaten Tulungagung sebagian besar berobat jalan di Praktek Nakes

2010 2011 2010 2011

Dokter 16,04 14,13 16,97 19,54

Bidan 79,60 83,81 78,56 78,40

Dukun Bersalin/ Lainnya 4,36 2,06 4,47 2,06 Penolong Kelahiran

Penolong Pertama Penolong Terakhir

Tempat Berobat Jalan L P L+P

RS Pemerintah 4,30 6,75 5,67 RS Sw asta 0,98 7,41 4,12 Puskesmas/Pustu 27,20 20,87 15,97 Praktek Dokter 27,07 28,95 22,23 Praktek Nakes 41,08 35,71 45,68 Lainnya 5,60 4,80 3,85

Penolong Persalinan di Kabupaten Tulungagung Tahun 2011 (Persen)

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Persentase Penduduk menurut Tempat Berobat Jalan di Kabupaten Tulungagung Tahun 2011

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Penolong persalinan sangat penting

karena berpengaruh terhadap resiko persalinan yaitu kematian. Penolong persalinan pertama maupun terakhir tertinggi adalah bidan baik pada tahun 2010 maupun 2011. Penolong pertama persalinan dokter pada tahun 2011 mengalami penurunan yaitu dari 16,04 persen menjadi 14,14 persen, sedangkan penolong terakhir persalinan dokter mengalami kenaikan dari 16,97 persen tahun 2010 menjadi 19,54 persen pada tahun 2011, sedangkan untuk bidan dan dukun bersalin/lainnya mengalami penurunan.

Sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia ternyata tidak dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat ketika sakit. Ternyata masih ada 3,85 persen penduduk yang berobat ke tempat lain (tabib, alternatif) jika mereka sakit. Hal ini dapat disebabkan oleh bebagai hal, misalnya informasi keberadaan sarana ataupun

masalah biaya. Peningkatan kesehatan

masyarakat hanya dapat dilaksanakan dengan tindakan nyata, misalnya melalui penyediaan berbagai fasilitas kesehatan dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai serta tenaga medis yang cukup dan berkualitas yang lebih penting juga kesadaran masyarakat agar berperilaku sehat. Sebab kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia, dengan badan yang sehat, manusia dapat bekerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Penolong terakhir persalinan di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 sebanyak 78,40 persen dilakukan oleh bidan

(16)

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 < 20 20 - 49 50 - 99 100 - 149 150 + 1,16 17,23 65,55 13,04 3,02

Beton Genteng Asbes Lainnya

0,92 98,27 0,73 0,08

Tembok Kayu Bambu Lainnya

90,41 0,29 8,83 0,47

92,09 7,91

Jenis Atap Rumah

Jenis Dinding Terluas

Jenis Lantai Terluas

Bukan Tanah Tanah

Karakertistik perumahan di Kabupaten Tulungagung sebagian besar atau sekitar 98,27 persen menggunakan atap genteng, sebesar 90,41 persen berdinding tembok dan sebesar 92,09 persen berlantai bukan tanah. Tetapi masih dijumpai rumah-rumah yang kurang layak huni dengan berdinding bambu sebesar 8,83 persen dan berlantai tanah sebesar 7,91 persen. Rumah-rumah yang sejenis ini perlu diperhatikan oleh pemerintah. Rumah merupakan tempat tinggal dan tempat berlindung dari panas, hujan dan ancaman keamanan. Rumah akan menjadi tempat tinggal yang nyaman dan aman, bila memiliki kualitas bangunan yang baik, lengkap

dengan fasilitasnya, serta berada dalam

lingkungan yang bersih dan sehat.

Selain itu, rumah layak huni juga ditentukan luas rumah. Fakta yang ada, lahan untuk perumahan semakin terbatas dan biaya untuk mendapatkan/membeli rumah yang layak sering tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat. Kondisi ini mengakibatkan banyak rumah tangga menempati rumah yang kurang layak huni. Rumah layak huni adalah apabila luas lantai rumahnya lebih dari 10 m², di kabupaten Tulungagung luas lantai yang kurang dari < 20 m² hanya 1,16 persen dan rumah yang luas laintainya lebih dari 150 m² adalah 3,02 persen.

Statistik Perumahan Tulungagung Tahun 2011 (Persen)

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Persentase Rumah Penduduk menurut Luas Lantai di Kabupaten Tulungagung Tahun 2011

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Sebagian besar kondisi perumahan di Kabupaten Tulungagung beratap genteng, berdinding tembok dan lantai terluas bukan tanah

(17)

[Type text]

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2010 2011 98,49 99,11 1,51 0,89 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2010 2011 98,49 99,11 1,51 0,89 6,57 8,08 21,09 57,74 2,82 3,70

Air Kemasan Ledeng Pompa

Sumur Terlindung Sumur Tak Terlindung Lainnya Tempat Pembuangan Tinja 2009 2010 2011 Tangki/SPAL 69,24 68,48 72,55 Sungai/Laut 8,26 7,12 7,97 Lobang Tanah 22,5 22,22 18,57 Lainnya 2,66 2,18 0,92

Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Listrik Tahun 2011

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Tempat Pembuangan Tinja

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Sumber Air Minum Bersih

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Ternyata tidak semua rumah tangga di Kabupaten Tulungagung menggunakan listrik PLN pada tahun 2011. Namun jika dibandingkan tahun 2010 mengalami penurunan yaitu sebesar 0,89 persen tahun 2011, sedang tahun 2010 sebesar 1,51 persen. Salah satu penyebab belum menggunakan listrik PLN adalah letak geografis yang sangat sulit dijangkau untuk penyaluran PLN, misalnya terlalu pelosok atau jauh dari pemukiman penduduk yang lainnya. Meskipun demikian, perlu ada upaya untuk penyediaan listrik PLN sampai pelosok dengan

mendirikan sarana dan prasarana yang

mendukung.

Tempat akhir pembuangan tinja selama

tahun 2009-2011 menunjukkan pemakaian

tangki/SPAL memiliki persentase terbesar di bandingkan dengan yang lainnya, yaitu sebesar 68,48 persen tahun 2009 dan 72,55 persen tahun 2011. Walaupun penggunaan lubang tanah, sungai/laut dan lainnya masih ada. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan biaya ataupun informasi yang mengkaitkan tempat pembuangan tinja dengan kesehatan. Selain itu sumber air minum juga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Pemanfaatan air bersih

untuk sumber air minum, di Kabupaten

Tulungagung terbanyak adalah sumur terlindung yaitu sebesar 57,74 persen, walaupun masih ada yang menggunakan air minum dari sumber-sumber lainnya.

Pengguna listrik PLN di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 sebesar 99,11 persen.

(18)

***Tahukah anda

IPM Kabupaten Tulungagung sebesar 73,91

Uraian 2009 2010 2011

Angka Harapan Hidup 71,23 71,48 71,65

Angka Melek Huruf (Persen) 93,50 93,55 94,42

Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 7,80 7,84 8,04

2009 2010 2011 Indeks Kesehatan 77,06 77,47 77,75 Indeks Pendidikan 79,67 79,79 80,82 Indeks PP 62,06 62,75 63,15 IPM 72,93 73,34 73,91 Komponen IPM Indeks

Salah satu indikator kemajuan

pembangunan manusia dapat dilihat dari perkembangan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selama kurun waktu 2009-2011. IPM Kabupaten Tulungagung mengalami peningkatan yaitu 72,93 pada tahun 2009, 73,34 pada tahun 2010 dan 73,91 pada tahun 2011. Indeks tersebut merupakan hasil dari usaha perbaikan kualitas kesehatan, pendidikan dan daya beli dalam beberapa tahun terakhir.

Perbaikan kualitas tersebut tidak hanya

tergantung pada persediaan sarana dan

prasarana, tetapi yang lebih penting adalah pola pikir dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sarana dan prasarana tersebut serta peran aktif dalam menyukseskan setiap kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan manusia. Pembangunan manusia itu hasilnya tidak bisa langsung dilihat di tahun berikutnya, tetapi akan memerlukan waktu beberapa tahun kedepan.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat

juga merupakan salah satu keberhasilan

pembangunan manusia. Garis kemiskinan di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2010 sebesar Rp. 214.362,- dengan jumlah penduduk miskin 105,4 ribu orang yang lebih rendah jika di banding tahun 2009 sebesar 149,79 ribu orang.

Indikator Pembangunan Manusia

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Komponen IPM Kabupaten Tulungagung

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Angka Harapan Hidup kabupaten Tulungagung sebesar 71,65 pada tahun 2011

(19)

[Type text]

2009 2010 2011 Sapi 78 746 85 231 129 823 Sapi Perah 21 362 24 604 26 637 Kerbau 647 920 403 Kuda 34 32 33 Jenis Ternak

Statistik Tanaman Pangan di kabupaten Tulungagung

Sumber : Dinas Pertanian Kab. Tulungagung

Ternak Besar di Kabupaten Tulungagung

Sumber : Dinas Peternakan Kab. Tulungagung

Kabupaten Tulungagung merupakan

salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang

mempunyai potensi di bidang pertanian.

Produksi tanaman padi menunjukkan hasil yang menurun jika dibandingkan tahun berikutnya yaitu sebesar 307.458 ton pada tahun 2010

menjadi 273.735 ton pada tahun 2011.

Penurunan produksi ini disebabkan cuaca yang kurang mendukung selama tahun 2011 untuk jenis tanaman padi. Kondisi ini berkebalikan dengan komoditi jagung yang produksinya meningkat yaitu sebesar 182.738 ton pada tahun 2010 menjadi 192.088 ton pada tahun 2011. Hal serupa terjadi pada kedelai yang mengalami kenaikan yaitu dari 3.772 ton pada tahun 2010 menjadi 11.425 ton pada tahun 2011.

Populasi ternak besar di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 untuk jenis sapi perah mengalami kenaikan yaitu dari 24.604 ekor pada tahun 2010 menjadi 26.637 ekor pada tahun 2011. Peningkatan populasi ternak ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, sebab penduduk Kabupaten

Tulungagung banyak yang bekerja di sektor ini, terutama di daerah Kecamatan Pagerwojo dan Kecamatan Sendang yang merupakan sentra sapi perah.

Produksi pertanian yang memberikan kontribusi terbesar adalah komoditi padi.

(20)

Perusahaan 12% Pemerintah 5% Rumah Tangga 67% Industri 13% Lainnya 3% Other 16% Listrik mempunyai peranan yang sangat

vital bagi sumber penerangan maupun sumber energi baik bagi rumah tangga maupun industri. Penyaluran listrik di Kabupaten Tulungagung terbagi dalam 3 Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) yaitu UPJ Tulungagung, UPJ Ngunut dan UPJ Campurdarat. Kebutuhan tenaga listrik di Kabupaten Tulungagung sebagian besar dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kelompok rumah tangga merupakan jumlah pelanggan listrik terbesar pada tahun 2011 dari PT. PLN Kabupaten Tulungagung mencapai 230.469 pelanggan atau sekitar 95,36 persen dari total pelanggan. Jumlah pelanggan terbesar kedua adalah kelompok usaha yaitu sebesar 4.893 pelanggan atau sekitar 2,02 persen dari total pelanggan. Dari segi konsumsi listrik, kelompok rumah tangga menjadi pemakai listrik terbesar yaitu 66.736.201 KWH atau sekitar 79,50 persen dari total konsumsi.

Kelompok industri, walaupun jumlah

pelanggannya kecil yaitu hanya 0,13 dari total pelanggan, tetapi konsumsi listriknya sebesar 10,17 persen dari total konsumsi listrik.

Pendapatan PLN dari hasil penjualan listrik, ternyata 67 persen berasal dari rumah tangga, 5 persen dari pemerintah, 12 persen dari perusahaan, 13 persen dari industri dan sisanya dari lainnya. Kelompok rumah tangga baik dari segi apapun merupakan penyumbang terbesar.

Pelanggan Listrik di Kabupaten Tulungagung Tahun 2010 - 2011

Sumber : PT PLN Kab. Tulungagung

Pendapatan PLN menurut Asalnya di Kabupaten Tulungagung Tahun 2011

Sumber : PT PLN Kab. Tulungagung

Pelanggan listrik terbesar di Kabupaten Tulungagung adalah rumah tangga sebesar 230.469 orang.

(21)

[Type text]

Rincian Jumlah Persh Upah/gaji (Juta Rp) Pengeluaran (Juta Rp) Pendapatan (Juta Rp) 1. Industri makanan, minuman dan

tembakau 104 32 281,15 160 753,53 628 500,41

2. Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit 68 13 600,22 123 133,67 170 560,20 3. Industri kayu, bambu, rotan dan

perabot rumah tangga 13 1 121,59 3 593,38 5 798,85

4. Industri kertas dan barang-barang dari

kertas, percetakan & penerbitan 1 5 161,80 25 171,57 62 018,22 5. Industri kimia dan barang-barang dari

bahan kimia, minyak bumi, batu bara, karet dan plastik

2 347,12 5 735,98 7 067,53 6. Industri barang-barang galian bukan

logam kecuali minyak bumi dan batu bara

25 7 272,64 18 657,21 43 443,07

7. Industri logam dasar 0 0,00 0,00 0,00

8. Industri barang dari logam, mesin

dan peralatannya 12 2 582,78 7 509,82 12 793,09

9. Industri pengolahan lainnya 1 159,98 544,73 773,98

Industri Pengolahan di Kabupaten Tulungagung

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Jumlah Industri Besar/Sedang dan Nilai Tambah, 2011

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Sektor industri kecil/kerajinan rumah tangga, baik pada sisi jumlah perusahaan maupun jumlah tenaga kerja yang terserap

mengalami kenaikan pada tahun 2011

dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2010. Jumlah perusahaan industri kecil/kerajinan rumah tangga pada tahun 2010 sebanyak 7.404 unit dan tahun 2011 sebesar 7.457 unit, sedangkan tenaga kerjanya sebesar 30.937 orang pada tahun 2010 dan 31.250 orang pada sebesar 2011.

Dua kelompok industri sedang dan besar, pada tahun 2011 yang memberikan kontribusi pada sektor industri terbanyak adalah di industri makanan, minuman dan tembakau sebanyak 104 perusahaan, serta industri tekstil, pakaian jadi dan kulit sebanyak 68 perusahaan. Kedua jenis kelompok industri ini banyak tersebar di Kabupaten Tulungagung dan banyak menyerap tenaga kerja. Produk Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit, Kabupaten Tulungagung sudah banyak di ekspor ke luar negeri seperti produk rumah tangga yaitu sprei, mukena dan baju. Ada beberapa perusahaan tekstil di Tulungagung

yang khusus menyediakan baju dan

perlengkapan ABRI sehingga produk jenis ini tidak akan terkena imbas jika terjadi suatu krisis, sebab sudah mempunyai pelanggan yang tetap setiap tahunnya.

Jenis industri yang jumlahnya terbanyak adalah kelompok industri makanan, minuman dan tembakau yaitu sebesar 104 unit

(22)

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata pada tahun 2011 terdapat 22 usaha akomodasi di Kabupaten Tulungagung dengan 920 kamar dan 1.427 tempat tidur. Selama periode 2009 –

2011 jumlah wisatawan domestik yang

menginap berturut-turut 142.233 orang pada tahun 2009, 133.772 orang pada tahun 2010 dan 157.214 orang pada tahun 2011. Wisatawan asing yang berkunjung dan menginap di Kabupaten Tulungagung sebesar 30 orang pada tahun 2009, 1.746 pada tahun 2010 dan 107 pada tahun 2011. Artinya pada tahun 2011 ada peningkatan yang cukup signifikan untuk wisatawan domestik yang menginap di hotel. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa obyek wisata di Tulungagung sudah mulai di kenal dan diminati oleh wisatawan domestik.

Ada 3 jenis objek wisata di Kabupaten

Tulungagung yaitu wisata alam, wisata

purbakala dan wisata pantai. Beberapa wisata alam yang di kenal yaitu Bendungan Wonorejo, Pasanggrahan argowilis. Selain itu juga ada wisata purbakala yang berupa candi-candi, misalnya Candi Gayatri, candi Dadi. Letak Tulungagung yang berbatasan langsung dengan laut di sebelah selatan, mengakibatkan adanya beberapa daerah pantai yang menjadi obyek wisata yaitu Pantai Popoh, Pantai Sine, Pantai Sidem, Pantai Molang dan lainnya.

Statistik Hotel Kabupaten Tulungagung

Sumber : Kabupaten Tulungagung Dalam Angka 2012

Tempat Wisata di Kabupaten Tulungagung

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Tulungagung

Jumlah Hotel di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 sebanyak 22 unit

(23)

[Type text]

2% 36% 37% 25% 61%

2011

Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat

Statistik Transportasi Kab. Tulungagung

Sumber : DPU/PPW Kab. Tulungagung

Kondisi Jalan Kabupaten Tulungagung, 2011

Sumber : DPU/PPW Kab. Tulungagung

Pemerintah baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah tingkat I, maupun pemerintah daerah Tingkat II telah membangun jalan

sebagai sarana penunjang transportasi

khususnya transportasi darat. Pada tahun 2011, dari total panjang jalan, terbagi atas 47,83 Km jalan negara, 9,57 Km jalan provinsi dan 2.577,87 Km jalan Kabupaten. Jika dibandingkan

dengan tahun sebelumnya, tidak ada

penambahan panjang jalan Negara, jalan provinsi maupun jalan kabupaten.

Selain panjang jalan, kondisi jalan juga sangat mempengaruhi kelancaran transportasi darat. Pada tahun 2011 kondisi jalan yang baik sebesar 2 persen, kondisi sedang sebesar 36 persen, dan sisanya adalah kondisi rusak ringan dan rusak berat. Kondisi ini menurun jika dibandingkan tahun 2010. Oleh karena itu pemeliharan perlu terus dilakukan sebab jika tidak dilakukan maka akan semakin banyak jalan yang rusak.

Jumlah kendaraan selama kurun waktu 2009-2011 , ternyata mengalami kenaikan baik dari jenis jeep, sedan maupun colt station. Khusus sepeda motor mengalami kenaikan yang sangat signifikan selama kurun waktu 2009-2011, yaitu dari 316.405 unit menjadi 347.765 unit pada tahun 2010 dan akhirnya pada tahun 2011 menjadi 382.609 unit . Salah satu penyebabnya adalah semakin mudahnya cara memiliki sepeda motor bagi semua kalangan.

Kondisi jalan di Kabupaten Tulungagung sebesar 36 persen dalam kondisi sedang

(24)

Jumlah penumpang kereta api pada tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2010 baik yang tujuan Jakarta, Surabaya maupun Malang. Pada tahun 2011 penumpang tujuan Jakarta sebesar 84.059 orang, Surabaya sebesar 274.195 orang dan tujuan Malang sebesar 265.871 orang. Jenis kereta api tersebut terdiri dari kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif, sehingga dapat melayani kebutuhan semua

lapisan masyarakat, dan merupakan alat

transportasi alternatif selain angkutan jalan raya. Penumpang kereta api ini juga berasal dari

Kabupaten Trenggalek, yang memang

kabupaten tersebut tidak dilalui jalur ini.

Alat komunikasi saat ini sangat penting peranannya. Dengan alat komunikasi, akan dapat mempercepat dan memperlancar urusan dalam segala hal. Jika dilihat, kondisi alat komunikasi di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011, yang menggunakan telpon hanya sekitar 6,19 persen, sedangkan 93,81 persen tidak menggunakan telepon. Namun jika di lihat dari pengguna HP, maka ada sekitar 83,15 persen rumah tangga yang menggunakan HP. Artinya, kondisi saat ini pemakaian HP lebih diminati dari pada telpon rumah. Sebab HP bisa di bawa ke mana-mana, harga terjangkau baik alat komunikasinya maupun jenis operator yang

digunakannya. Sehingga masyarakat bisa

memilih mana yang lebih baik digunakan.

Penumpang Kereta Api menurut Kota Tujuan

Sumber : PT. Kereta Api Kab. Tulungagung

Penggunaan Alat Komunikasi oleh Rumah Tangga Tahun 2011

Sumber : BPS Kab. Tulungagung

Kota tujuan penumpang kereta api dari stasiun Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 yang terbanyak adalah Kota Surabaya sebesar 274.195 orang

(25)

[Type text]

2009 2010 2011 Jumlah Bank (Unit)

Kantor Pusat (Unit) 10 10 10

Kantor Cabang (Unit) 13 12 12

Kantor Cabang Pembantu (Unit) 9 32 40

Kantor Kas (Unit) 27 25 14

Jumlah Koperasi (Unit) 759 930 871

Jumlah Asuransi 6 6 6

Dana Perbankan (Milyar Rp) 28 975,91 31 619,22 35 416,50 Uraian

Statistik Perbankan Kabupaten Tulungagung

Sumber : Kabupaten Tulungagung Dalam Angka 2011

Indikator Dana Pihak ke Tiga (Miliar Rp.)

Sumber : Bank Indonesia Cabang Kediri

Jumlah Bank yang terdapat di Kabupaten Tulungagung mengalami perubahan selama kurun waktu 2009-2011. Jumlah kantor Cabang Pembantu mengalami kenaikan yaitu dari 32 unit pada tahun 2010, menjadi 40 unit pada tahun 2011. Sedangkan kantor kas mengalami penurunan yaitu dari 25 unit tahun 2010 menjadi 14 unit pada tahun 2011. Demikian juga dengan jumlah koperasi mengalami penurunan dari 930 unit pada tahun 2010 menjadi 871 pada tahun 2011. Indikator-indikator tersebut merupakan salah satu indikator berkembangnya kegiatan ekonomi suatu daerah. Sebab sebagaimana

diketahui perbankan ataupun koperasi

merupakan salah satu penggerak kegiatan ekonomi sehingga peranannya sangat penting dalam kegiatan ekonomi dan merupakan

pendorong bagi sektor-sektor lainnya,

khususnya bagi permodalan usaha kecil dan menengah.

Kenaikan dari segi jumlah perbankan ternyata juga diikuti dengan pertambahan jumlah dana bank yang berasal dari giro, tabungan dan deposito selama kurun waktu 2009-2011. Tabungan merupakan penyumbang jumlah tertinggi selama kurun waktu 2009-2011, dan secara persentase juga mengalami kenaikan yaitu dari 66,72 persen dari total dana tahun 2009 menjadi 67,27 persen dari total dana pada tahun 2011.

Jumlah dana perbankan selama tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 yaitu dari Rp. 31.619,22 milyar menjadi Rp. 35.416,50 milyar

(26)

0 2 4 6 8 10

Umum Bahan makanan Makanan Jadi,Minuman,Rokok &

Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas &

Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, Dan

Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa

Keuangan 3,60 0,50 4,97 5,92 9,13 3,29 7,75 1,74 1,25 0,09 -0,22 -0,84 0,04 0,61 0,57 0,84 0,19 0,03 0,47 0,54 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

IHK (Indeks Harga Konsumen) adalah perbandingan rata-rata perubahan harga di setiap periode tertentu dari suatu survei harga konsumen. IHK kabupaten Tulungagung selama kurun waktu 2009 sampai dengan 2011 secara berturut-turut sebesar 119,94 ; 127,44 dan 132,03. Sedangkan inflasi yang secara matematika adalah persentase perubahan IHK. Inflasi Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 sebesar 3,60 persen lebih rendah di banding tahun 2010 yang sebesar 6,25 persen. Jika di lihat pergerakan inflasi setiap bulannya maka inflasi tertinggi selama tahun 2011 terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 1,25 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan April yaitu sebesar -0,34

Pergerakan inflasi perlu selalu

dipantau oleh pemerintah/pembuat

kebijakan, baik dari sisi pemicu naiknya harga atau bulan-bulan kecenderungan inflasi tinggi, sehingga dapat diantisipasi agar tidak terjadi di tahun berikutnya. Pada tahun 2011, penyumbang inflasi terbesar ada di kelompok Sandang sebesar 9,13 persen. Hal ini disebabkan melonjaknya

harga-harga kebutuhan sandang

dibandingkan kondisi tahun 2010.

Laju Inflasi dan Indeks Harga Konsumen Kabupaten Tulungagung

Sumber : BPS Kab. Tulungagung

Inflasi Kelompok Komoditas, 2011

Sumber : BPS Kab. Tulungagung

Perkembangan Inflasi per Bulan , 2011

Sumber : BPS Kab. Tulungagung

Inflasi Kabupaten Tulungagung tahun 2011 sebesar 3,60 persen lebih kecil dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 6,25 persen.

(27)

[Type text]

46,50 47,00 47,50 48,00 48,50 49,00 49,50 50,00 50,50 51,00 51,50 52,00 2009 2010 2011 48,48 50,56 49,44 51,52 49,44 50,56

Makanan Non Makanan

Indikator Pengeluaran per Kapita

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Pengeluaran Makanan dan Non Makanan

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung

Perkembangan rata-rata pengeluaran

perkapita per bulan penduduk Kabupaten

Tulungagung selama tahun 2009 – 2011

menunjukkan kearah perbaikan. Hal ini

ditunjukkan dengan adanya pergeseran

kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran

Rp.300.000,- - Rp. 500.000,- merupakan

kelompok pengeluaran terbesar di Kabupaten Tulungagung, walaupun adanya penurunan tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 yaitu dari 39,90 persen menjadi sebesar 38,45 persen. Akan tetapi jika dilihat kelompok yang lebih atasnya yaitu Rp. 500.000,- ke atas maka ada kenaikan dari 22,62 persen pada tahun 2010 menjadi 22,87 persen pada tahun 2011.

Perkembangan pengeluaran perkapita ini adalah pendekatan yang digunakan untuk melihat pendapatan penduduk, karena data pendapatan penduduk sangat sulit di cari. Selain itu perkembangan tingkat kesejahteraan dapat

juga dilihat dari perubahan persentase

pengeluaran yang digunakan untuk makanan dan non makanan, dimana semakin tinggi

persentase pengeluaran non makanan

mengindikasikan adanya perbaikan

kesejahteraan. Berdasarkan data yang tersedia, persentase pengeluaran non makanan selama kurun waktu 2009-2011 fluktuatif yaitu 51,52 persen tahun 2009, 49,44 persen tahun 2010 dan 50,56 persen tahun 2011.

Rata-rata pengeluaran makanan dan non makanan Kabupaten Tulungagung tahun 2011 masing-masing adalah 49,44 persen dan 50,56 persen

(28)

2009

2010

2011

Nilai (1000) 8.172.874

8.412.444

3.108.487

0 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000 8.000.000 9.000.000 ( 0 0 0 ) R u p ia h PT 4% Kpperasi 3% CV 22% Perorangan 53% BUL 18% PT Kpperasi CV Perorangan BUL Sektor perdagangan merupakan salah

satu sektor penggerak ekonomi di Kabupaten Tulungagung. Kontribusi sektor perdagangan dalam struktur ekonomi Kabupaten Tulungagung pada tahun 2011 sebesar 27,97 persen dan mendorong pertumbuhan sebesar 9,44 persen. Hal ini bisa dilihat dari munculnya toko-toko di berbagai tempat baik toko pakaian, toko sepeda motor, toko mainan dan lain-lain. Menurut bentuk

usahanya, perdagangan di Kabupaten

Tulungagung pada tahun 2011, sebanyak 53 persen berbentuk perorangan, PT sebanyak 4

persen dan CV sebanyak 22 persen.

Perdagangan yang berbentuk perorangan lebih banyak di banding yang lain, hal ini disebabkan usaha-usahanya masih menengah dan hanya dalam lingkup satu kabupaten.

Ada beberapa produk hasil industri di Kabupaten Tulungagung yang sudah diekspor keluar negeri, diantaranya hasil industri dari marmer dan kertas. Beberapa perusahaan yang sudah mengekspor yaitu perusahaan Jaya Sentosa, IMIT, PT Dwi Tunggal Marmer Indah, UD Watu Gunung Perkasa, Surya Onix, Batu Licin serta pabrik kertas Setia Kawan. Negara tujuan ekspor antara lain Vietnam, Myanmar, Belanda, Australia, Malaysia, dan lainnya. Nilai ekspor komoditi pada tahun 2011 mengalami penurunan dibanding tahun 2010.

Persentase Usaha Perdagangan

Sumber : Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kab. Tulungagung

Nilai Ekspor Komoditi di Kab. Tulungagung

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Tulungagung

Jenis usaha perdagangan di Kabupaten Tulungagung tahun 2011 yang paling banyak adalah perorangan yaitu sebesar 53 persen

(29)

[Type text]

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 2009 2010*) 2011**) 19,74 19,05 18,58 22,24 22,44 22,46 58,02 58,51 58,96

Tersier Sekunder Primer

Tahun

Atas Dasar Harga

Berlaku

Atas Dasar Harga

Konstan

2009

14.562.606,82

7.353.502,89

2010*)

16.298.065,42

7.829.889,53

2011**)

18.337.587,08

8.357.114,68

PDRB Kabupaten Tulungagung ADHB dan ADHK Tahun 2000

Sumber : BPS Kab. Tulungagung Keterangan : *) = Angka Perbaikan

**) = Angka Sementara

PDRB Kabupaten Tulungagung ADHB menurut Sektor Tahun 2009-2011

Sumber : BPS Kab. Tulungagung

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tulungagung yang dihitung Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sebesar 12,51 persen yaitu dari 16.298.065,42 juta rupiah menjadi 18.337.587,08 juta rupiah. Demikian juga PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000, mengalami peningkatan sebesar 6,73 persen yaitu dari 7.829.889,53 juta rupiah

menjadi 8.357.144,68 juta rupiah. PDRB

merupakan jumlah produk barang atau jasa yang diproduksi selama kurun waktu satu tahun pada suatu daerah tertentu. Jika Nilai total PDRB ada kenaikan setiap tahunnya, menunjukkan adanya peningkatan kegiatan ekonomi di suatu wilayah.

Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar selama kurun waktu 2009-2011 yaitu sebesar 29,71 persen, 30,31 persen dan 30,92 persen. Sedangkan sektor yang memberikan kontribusi terkecil yaitu sektor Listrik, Gas dan Air minum sebesar 1,05 persen. Namun jika di lihat menurut sektor tersier, sekunder dan primer, maka pada tahun 2011, kontribusi masing-masing sektor terhadap struktur ekonomi Kabupaten Tulungagung masing-masing yaitu 58,96 persen sektor tersier, 22,46 persen sektor sekunder, dan sebesar 18,58 persen sektor primer.

Komposisi struktur ekonomi Kabupaten Tulungagung yaitu 58,96 persen sektor tersier, 22,46 persen sektor sekunder, dan sebesar 18,58 persen sektor primer primer.

(30)

6,01 6,48 6,73 5,60 5,80 6,00 6,20 6,40 6,60 6,80 2009 2010*) 2011**)

Salah satu hasil yang diperoleh dari

penghitungan PDRB adalah pertumbuhan

ekonomi. Pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tulungagung sebesar 6,73 persen, mengalami peningkatan di bandingkan 2 tahun terakhir yaitu 6,01 persen pada tahun 2009 dan 6,48 persen pada tahun 2010. Sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun 2011 tumbuh sebesar 10,87 persen. Hal ini di sebabkan adanya angkutan kereta api yang semakin lama semakin banyak peminat serta adanya trayek baru ke Bandung dan Jakarta yang kelas bisnis dan eksekutif. Selain itu di sektor komunikasi, mulai memasyarakatnya alat komunikasi HandPhone (HP), yang tidak lagi dianggap sebagai barang mewah, tapi sudah sebagai kebutuhan.

Peningkatan PDRB membawa dampak

pada peningkatan PDRB perkapita dan

pendapatan perkapita. Pada tahun 2011, PDRB

perkapita Kabupaten Tulungagung ADHB

mengalami kenaikan sebesar 11,88 persen yaitu dari Rp. 16.460.065,- pada tahun 2010 menjadi Rp. 18.416.242,- pada tahun 2011. PDRB Perkapita ADHK mengalami kenaikan sebesar 6,14 persen dari Rp. 7.907.717,- pada tahun 2010 menjadi Rp. 8.392.961,- pada tahun

2011. Pendapatan perkapita Kabupaten

Tulungagung pada tahun 2011 berdasarkan ADHB sebesar Rp. 17.654.893,- berdasarkan ADHK sebesar Rp. 8.035.098,-.

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tulungagung, 2009-2011

Sumber : BPS Kab. Tulungagung Keterangan : *) = Angka Perbaikan

**) = Angka Sementara

PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten Tulungagung

Sumber : BPS Kab. Tulungagung Keterangan : *) = Angka Perbaikan

**) = Angka Sementara

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tulungagung tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 yaitu dari 6,48 persen menjadi 6,73 persen

(31)

[Type text]

Beberapa Indikator Ekonomi dan Sosial di Karesidenan Kediri tahun 2011

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Komponen-Komponen Pembentuk IPM di Karesidenan Kediri tahun 2010

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Beberapa indikator ekonomi dan sosial yang digunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu daerah yaitu antara lain pertumbuhan ekonomi, IPM dan penduduk

miskin. Dari sisi pertumbuhan ekonomi,

kabupaten/kota di wilayah administrasi

Karesidenan Kediri yang mempunyai

pertumbuhan tertinggi yaitu Kota Kediri sebesar 7,93 persen sedang yang terendah adalah Kabupaten Kediri sebesar 6,12 persen. IPM yang paling tinggi adalah Kota Blitar yaitu sebesar 77,89 dan terendah adalah Kabupaten Nganjuk yaitu sebesar 71,43. Persentase penduduk miskin berbanding terbalik dengan IPM, artinya kalau IPMnya rendah maka persentase penduduk miskinnya tinggi. Tapi ini tidak berlaku mutlak, sebab teori kadang tidak sejalan dengan keadaan lapangan.

Angka harapan hidup, angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah adalah komponen pembentuk IPM. Untuk ketiga komponen itu yang mempunyai rata-rata tinggi adalah Kota Blitar dan Kota Kediri, sedang yang terendah adalah Kabupaten Nganjuk. Posisi Kabupaten Tulungagung untuk berbagai indikator tersebut adalah di tengah-tengah artinya tidak diposisi paling bawah, juga tidak paling atas, yaitu angka harapan hidup sebesar 71,66 tahun, angka melek huruf sebesar 94,42 persen dan rata-rata lama sekolah sebesar 8,04 tahun .

Meskipun IPM Kabupaten Blitar lebih besar dari Kabupaten Tulungagung, tapi persentase penduduk miskin Kabupaten Blitar juga lebih banyak dari

(32)
(33)

Kecamatan

Jan

Peb

Mar

Apr

Mei

Juni

Juli

Agst Sept

Okt

Nop Des

Rata-rata

010 B e s u k i

468

247

70

99

322

21

6

4

2

17

281

231

147

020 B a n d u n g

292

178

84

94

132

6

5

3

-

4

162

274

103

030 P a k e l

376

180

263

257

107

5

-

-

-

-

148

127

122

040 Campurdarat

376

180

263

257

107

5

-

-

-

-

148

127

122

050 Tanggunggunung

363

139

186

106

252

12

21

5

6

5

222

185

125

060 Kalidawir

347

236

281

157

104

11

-

-

-

-

176

140

121

070 Pucanglaban

347

236

281

157

104

11

-

-

-

-

176

140

121

080 Rejotangan

262

268

235

177

111

36

-

-

-

-

198

224

126

090 N g u n u t

257

156

208

63

122

-

-

-

-

-

156

117

90

100 Sumbergempol

377

297

241

156

221

55

5

-

-

4

299

413

172

110 Boyolangu

490

302

260

215

134

19

-

-

1

-

197

113

144

120 Tulungagung

377

297

241

156

221

55

5

-

-

4

196

181

144

130 Kedungwaru

377

297

241

156

221

55

5

-

-

4

299

413

172

140 Ngantru

210

232

214

77

144

3

-

-

-

31

81

145

95

150 Karangrejo

272

241

284

240

169

42

-

-

-

93

151

248

145

160 K a u m a n

413

349

248

106

144

8

-

-

-

-

370

155

149

170 G o n d a n g

397

311

213

149

131

13

-

-

-

-

334

116

139

180 Pagerwojo

385

221

268

82

203

-

-

-

-

21

215

497

158

190 S e n d a n g

397

278

385

241

398

55

-

-

-

75

206

489

210

Rata - rata

357

244

235

155

176

22

2

1

0

14

211

228

137

Lampiran 1 : Hari Hujan menurut Kecamatan dan Bulan Tahun 2011

(34)

Kecamatan

Jan

Peb

Mar

Apr

Mei

Juni

Juli

Agst Sept

Okt

Nop

Des

Rata-rata

010 B e s u k i

468

247

70

99

322

21

6

4

2

17

281

231

147

020 B a n d u n g

292

178

84

94

132

6

5

3

-

4

162

274

103

030 P a k e l

376

180

263

257

107

5

-

-

-

-

148

127

122

040 Campurdarat

376

180

263

257

107

5

-

-

-

-

148

127

122

050 Tanggunggunung

363

139

186

106

252

12

21

5

6

5

222

185

125

060 Kalidawir

347

236

281

157

104

11

-

-

-

-

176

140

121

070 Pucanglaban

347

236

281

157

104

11

-

-

-

-

176

140

121

080 Rejotangan

262

268

235

177

111

36

-

-

-

-

198

224

126

090 N g u n u t

257

156

208

63

122

-

-

-

-

-

156

117

90

100 Sumbergempol

377

297

241

156

221

55

5

-

-

4

299

413

172

110 Boyolangu

490

302

260

215

134

19

-

-

1

-

197

113

144

120 Tulungagung

377

297

241

156

221

55

5

-

-

4

196

181

144

130 Kedungwaru

377

297

241

156

221

55

5

-

-

4

299

413

172

140 Ngantru

210

232

214

77

144

3

-

-

-

31

81

145

95

150 Karangrejo

272

241

284

240

169

42

-

-

-

93

151

248

145

160 K a u m a n

413

349

248

106

144

8

-

-

-

-

370

155

149

170 G o n d a n g

397

311

213

149

131

13

-

-

-

-

334

116

139

180 Pagerwojo

385

221

268

82

203

-

-

-

-

21

215

497

158

190 S e n d a n g

397

278

385

241

398

55

-

-

-

75

206

489

210

Rata - rata

357

244

235

155

176

22

2

1

0

14

211

228

137

Lampiran 2 : Curah Hujan menurut Kecamatan dan Bulan Tahun 2011 (Mm)

(35)

Tingkat Pendidikan 2009 2010 2011 1. S D 240 387 363 2. S L T P 324 514 536 3. S L T A / D1 5.247 3.941 3.295 4. D2 0 1.218 1.502 5. Akademi/D3 2.629 1.159 804 6. Universitas/S1 4.850 7.568 8.084 7. S2 / S3 222 474 430 Jumlah 13.512 15.261 15.014

Lampiran 3 Pegawai Negeri Sipil Pemda menurut Pendidikan di Kabupaten Tulungagung Tahun 2009-2011

(36)

Partai SD SMP SMA D2/D3 S1 S2 Jumlah

1. PDIP - - 2 - 7 4 13

2. Partai Hati Nurani Rakyat - - 1 - 4 1 6

3. Partai Amanat Nasional - - - - 5 1 6

4. Partai Kebangkitan Bangsa - - - 1 4 - 5

5. Partai Golongan Karya - - 3 - 1 1 5

6. Partai Kebangkitan Nas. Ulama - - 4 - 1 - 5

7. Partai Demokrat - - 3 - 1 - 4

8. Partai Patriot - - 1 - 1 - 2

9. Partai Republika Nusantara - - - - 1 - 1

10. Partai Kedaulatan - - - - 1 - 1

11. Partai Gerakan Indonesia Raya - - - 1 - - 1

12. Partai Demokrasi Pembaruan - - - 1 - - 1

JumlahTotal - - 14 3 26 7 50

Lampiran 4 Anggota DPRD Kabupaten Tulungagung menurut Partai dan Pendidikan Tahun 2011

(37)

Kecamatan Desa Luas Wilayah Jumlah Penduduk Rumah Tangga Kepadatan Penduduk 010 B e s u k i 10 82,16 36 585 10 076 445 020 B a n d u n g 18 41,96 48 187 13 128 1 148 030 P a k e l 19 36,06 52 083 16 386 1 444 040 Campurdarat 9 39,56 55 200 16 565 1 395 050 Tanggunggunung 7 117,73 25 382 7 994 216 060 Kalidawir 17 97,81 69 333 17 754 709 070 Pucanglaban 9 82,94 26 485 7 752 319 080 Rejotangan 16 66,49 75 111 19 591 1 130 090 N g u n u t 18 37,70 78 391 22 572 2 079 100 Sumbergempol 17 39,28 65 444 19 400 1 666 110 Boyolangu 17 38,44 75 160 23 876 1 955 120 Tulungagung 14 13,67 68 958 16 753 5 045 130 Kedungwaru 19 29,74 86 239 23 519 2 900 140 Ngantru 13 37,03 54 958 15 036 1 484 150 Karangrejo 13 35,54 39 970 11 615 1 125 160 K a u m a n 13 30,84 51 859 15 185 1 682 170 G o n d a n g 20 44,02 56 053 17 899 1 273 180 Pagerwojo 11 88,22 30 598 8 944 347 190 S e n d a n g 11 96,46 47 389 14 951 491 Jumlah 271 1 055,65 1 043 385 298 996 988

Lampiran 5 Penduduk, Rumah tangga menurut Kecamatan di kabupaten Tulungagung Tahun 2011

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), rasionalization (rasionalisasi), capability

Hal ini berarti delapan alternatif kebijakan tersebut akan memberikan dampak kenaikan terhadap seluruh variabel endogen, yaitu: pengambilan kredit, modal usaha, penggunaan bahan

Ketika matahari berada dijalur Ka’bah bayangan matahari akan berhimpit dengan arah yang menuju Ka’bah untuk suatu lokasi atau tempat, sehingga pada waktu itu setiap benda

Pedagang kaki lima adalah seseorang yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan jasa yang menempati tempat-tempat prasarana Kabupaten dan fasilitas umum baik yang

Secara umum masalah penelitian yang menjadi titik fokus rumusan masalah adalah partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah berbasis komunitas lokal

Langkah 6: Buat lembar hitungan (tally sheet) dengan memasukkan data angka ke dalam kelas yang telah ditentukan. Setelah pemasukan angka angka sedemikian

Menurut Darminto (2010) kinerja keuangan juga merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki yang dapat.. Kinerja

Diantara pemikirannya adalah mengenai konsep falah, hayyah thayyibah, dan tantangan ekonomi umat Islam, kebijakan moneter, lembaga keuangan syariah yang lebih ditekankan kepada