• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Massa

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.1

Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner (1980:10), “mass communication is messages communicated through a mass medium to large number of people.” (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang).2

Komunikasi melalui media penyiaran pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas, heterogen, tersebar serta tidak mengenal batas geografis, kultural. Khalayak itu heterogen, maksudnya adalah masyarakat luas yang bermacam- macam, tidak dibatasi oleh latar pendidikan, penghasilan, ataupun status sosial.

Sasaran komunikasi massa adalah orang banyak yang biasa disebut dengan massa, namun harus diingat bahwa sasaran sebenarnya terdapat pada saluran – saluran komunikasi massa tersebut adalah individu – individu, orang perorang yang menonton televisi dan lain – lainnya.

1

Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung: 2004, Hal. 189

2 Ibid. Hal 188

(2)

Pada dasarnya komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ( source ) kepada komunikan ( receiver ) melalui suatu media.

Komunikasi massa bertujuan untuk menyebarkan suatu pesan kepada khalayaknya secara luas sehingga diharapkan dapat mempengaruhi khalayaknya dengan pesan – pesan yang disampaikan.

2.1.2 Proses Komunikasi Massa

Komunikasi massa sebenarnya sama seperti bentuk komunikasi lainnya, komunikasi massa juga memiliki unsur – unsur seperti, sumber ( orang ), bidang pengalaman, pesan, saluran , gangguan, dan hambatan, efek, konteks maupun umpan balik.

Media massa sebagai suatu institusi penting dalam masyarakat mempunyai peranan yaitu:3

1. Media berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, hidup, dan norma – norma.

2. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif, media menyuguhkan nilai – nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.

(3)

3. Media merupakan lokasi ( forum ) yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa – peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bersifat nasional, maupun internasional.

Ada beberapa sifat dalam komunikasi massa adalah :4 1. Sifat komunikator

Karena media massa adalah lembaga atau organisasi, maka komunikator pada komunikasi massa, seperti wartawan, sutradara, penyiar radio atau penyiar televisi, adalah komunikator terlembagakan.

Media massa merupakan organisasi yang rumit. Pesan-pesan yang sampai kepada khalayak adalah hasil kerja kolektif. Karena itu berhasil tidaknya komunikasi massa, ditentukan berbagai faktor yang terdapat di dalam organisasi media massa. Berita yang disusun oleh seorang wartawan di atas secarik kertas tidak akan sampai kepada pembaca kalau tidak dikerjakan oleh redaktur, juru tata letak, juru cetak, dan karyawan-karyawan lain dalam organisasi surat kabar tersebut.

2. Sifat pesan

Sifat pesan melalui media massa ialah umum. Media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, bukan untuk sekelompok orang tertenu. Ada penerbitan yang ditujukan kepada kelompok orang tertentu, umpamanya anggota-anggota sebuah organisasi. Ada radio, umpamanya radio amatir yang tertuju kepada kelompok orang tertentu atau televisi yang

(4)

ditujukan juga kepada orang tertentu. Semua ini bukan media massa. Media massa sifatnya umum dan karena itu ditujukan kepada umum.

Karena pesan komunikasi melalui media massa sifatnya umum, maka lingkungannya menjadi universal, mengenai semua hal, dan dari berbagai tempat di seluruh jagat. Pesan-pesan tersebut bisa mengenai politik, ekonomi, kebudayaan, militer, kemasyarakatan, dan lain sebagainya, yang terjadi di negara lain di seluruh dunia. Sifat lain lain pesan melalui media massa adalah sejenak, hanya untuk sajian seketika.

3. Sifat media massa

Sifat media massa ialah serempak cepat. Yang dimaksud dengan keserempakan adalah keserempakan kontak antara komunikator dengan komunikan yang jumlahnya besar. Pada saat yang sama media massa dapat membuat khalayak secara serempak menaruh perhatian kepada pesan yang disampaikan seorang komunikator.

Contoh yang jelas dalam hal keserempakan ini adalah kontak antara penyiar radio dengan para pendengarnya, atau penyiar televisi dengan para penontonnya. Sebuah acara dapat diikuti oleh khalayak yang ribuan, bahkan jutaan jumlahnya secara serempak.

Selain itu sifat media masa yang lain adalah cepat, dalam arti kata memungkinkan pesan yang disampaikan kepada begitu banyak orang dalam waktu yang cepat.

(5)

4. Sifat komunikan

Komunikasi massa ditujukkan kepada khalayak yang jumlahnya relatif besar, heterogen dan anonim.

5. Sifat efek

Efek komunikasi yang timbul pada komunikan bergantung kepada tujuan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator. Apakah tujuannya agar komunikan hanya tahu saja, atau agar komunikan berubah sikapnya dan pandangannya, atau agar komunikan berubah tingkah lakunya

6. Sifat umpan balik

Awalnya umpan balik bersifat tertunda, namun dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi, maka komunikasi interkatif dapat dilakukan secara langsung melalui media massa.

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa

Harold D. Lasswell menyatakan bahwa komunikasi massa mempunyai fungsi :

a. Surveillance of the environment

Fungsinya sebagai pengamatan lingkungan, yang oleh Schramm disebut sebagai decoder yang melaksanakan fungsi the wachter.

b. Correlation of the parts of society in responding to the environment.

Fungsinya menghubungkan bagian – bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungan. Schramm menamakan fungsi ini sebagai interpreneur yang melakukan fungsi the forum.

(6)

c. Transmission of the social heritage from one generation to the next.

Fungsinya penerusan atau pewarisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya. Scharmm menamakan fungsi ini sebagai encoder yang melaksanakan fungsi the teacher. Seorang ahli sosiologi , Charles R. Wright, menambahkan funsi keempat, yaiu entertainment. 5

Selain itu, fungsi komunikasi massa terbagi menjadi dua garis besar, antara lain: A. Secara umum

Fungsi komunikasi massa secara umum adalah: 1. Memberikan informasi

2. Memberikan pendidikan dan membimbing 3. Menghibur 4. Mempengaruhi khalayak 5. Pengembangan mental 6. Adaptasi lingkungan 7. Manipulasi lingkungan B. Secara Khusus

Fungsi komunikasi massa secara khusus : 1. Fungsi meyakinkan termasuk di dalamnya :

a. Mengukuhkan b. Mengubah c. Menggerakkan

(7)

d. Menawarkan etika atau sistem nilai tertentu 2. Fungsi untuk menganugerahkan status

4. Fungsi membius

5. Fungsi menciptakan rasa kebersamaan 6. Fungsi untuk privatisasi

2.1.4 Efek Komunikasi Massa

Komunikasi massa menimbulkan efek dari berbagai segi, antara lain: A. Efek pesan terhadap khalayak:

1. Efek kognitif → pengetahuan

Berisi pengetahuan individu tentang suatu berita yang menjadi stimulus. Komponen kognitif dalam penelitian ini adalah khalayak memperhatikan, melihat, mempersepsikan, dan memahami pesan yang ada dalam tayangan berita.

2. Efek afektif → perasaan

Berisi perasaan atau emosi individu terhadap stimulus. Menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap, seperti rasa benci, suka, jijik, sangat suka, dan lain – lain.

3. Efek behavioral → perilaku

Berisi perilaku dalam respon menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada, dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.

(8)

B. Efek kehadiran media massa dalam benda fisik :6 1. Efek ekonomis

Kehadiran media massa di tengah – tengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi, konsumsi jasa media massa.

2. Efek sosial

Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial akibat kehadiran media massa.

3. Efek penjadwalan kegiatan sehari – hari

Sebelum pergi ke kantor, masyarakat kota pada umumnya harus selalu membaca dahulu surat kabar pagi. Anak – anak Sekolah Dasar, pada hari Minggu biasanya selalu mandi pada pagi hari, setelah hadirnya siaran televisi pada pagi hari yang menyuguhkan film atau acara – acara untuk anak – anak, jadwal mandi pagi berubah menjadi jadwal menonton televisi. Pada waktu Maghrib, setelah shalat biasanya anak – anak terus mengaji, tetapi setelah salah satu televisi menyajikan acara ”Rahasia Keluarga”, mereka lebih senang menonton televisi daripada ke masjid untuk mengaji.

4. Efek hilangnya perasaan tidak enak

Seseorang dapat menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya, misalnya orang menggunakan media dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak enak, marah, kesal. kecewa dan sebagainya. 5. Efek menumbuhkan perasaan tertentu

6

Siti Karlinah, Betty Soemirat, Lukiati Komala. Komunikasi Massa. Pusat PenerbitanUniversitas Terbuka. Jakarta: 2004. Mod.8.4

(9)

Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perasaan tidak enak pada diri seseorang, tetapi dapat juga menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu.

2.2 Televisi Sebagai Media Massa

Televisi merupakan media yang dapat mendominasi komunikasi massa yang disebabkan oleh sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak. Lain halnya dengan radio yang mempunyai sifat audio, televisi mempunyai kelebihan dari media massa lainnya, yaitu bersifat audio visual (didengar dan dilihat), hidup, dan langsung dapat menyajikan peristiwa yang tengah terjadi ke setiap rumah para pemirsa dimanapun mereka berada.7

Media televisi merupakan media yang menyajikan isi pesan dalam bentuk audio visual gerak dan sinkron. Mengingat salah satu sifat media televisi adalah Transitory, yaitu hanya meneruskan isi pesan , yang berarti isi pesan hanya di dengar atau dilihat sekilas, maka penyusunan naskah untuk karya jurnalistik harus tepat, ringkas, jelas, sederhana, dan dapat dipercaya.

Sifat fisik dari media televisi adalah :8 1. Media televisi adalah media elektronik

2. Media televisi adalah media audio visual gerak

7

Siti Karlinah, Betty Soemirat, Lukiati Komala. Komunikasi Massa. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta : 2004, Mod 3.6

8 J. B. wahyudi, Dasar – dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta:

(10)

3. Media televisi adalah media transitority 4. Media televisi adalah media non rinci

5. Media televisi memiliki ukuran ratio layar 4 : 3 6. Media televisi adalah media pandang dengar

7. Media televisi adalah media personal ( close- up media )

8. Media televisi adalah incorporate media yaitu media yang dapat untuk menyajikan media lain ( slide, foto, grafik, dan lain- lain )

2.3 Berita Televisi

Berita dan informasi merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh media massa. Setiap hari media massa memberikan informasi dan berbagai kejadian di seluruh dunia kepada audience-nya. Televisi menyediakan laporan terkini sebagai salah satu tanggungjawab menyediakan berbagai informasi kejadian di seluruh dunia kepada penontonnya. Surat kabar menyediakan berbagai bentuk informasi agar masyarakat memahami dan lebih tahu. Media cetak tidak hanya memberitakan tentang bentuk straight news semata, tetapi juga feature, investigative reporting (laporan investigasi), tajuk rencana, dan ulasan lain. Intinya media massa menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat.9

Paul De Massenner dalam buku Here’s The News : Unesco Associate menyatakan, news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik minat khalayak pendengar. Sedangkan Charnley dan James M. Neal menuturkan, berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi,

(11)

kondisi, interpretasi yang oenting, menarik, masih baru, dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak.10

Semua berita adalah informasi , tetapi tidak semua informasi adalah berita. Karena berita adalah informasi yang mengandung nilai berita yang telah diolah sesuai dengan kaidah – kaidah yang ada pada ilmu jurnalistik, dan yang sudah disajikan kepada khalayak melalui media massa periodik.

Realitas di tengah masyarakat, seperti peristiwa, pendapat, masalah hangat, dan masalah unik akan menghasilkan fakta, dan hanya uraian fakta yang mengandung nilai berita, serta yang sudah disajikan melalui media massa periodik dan dapat disebut sebagai berita.

Uraian fakta yang nilai beritanya kuat, yaitu yang nilai beritanya sangat penting, sangat menarik, dan penting sekaligus menarik. Yang harus disajikan secepatnya kepada khalayak. Uraian fakta atau pendapat seperti itu disebut berita kuat ( hard atau spot atau softnews ). Karena harus disajikan secepatnya, maka isinya minimal mengandung keenam unsur berita, yaitu 5W + 1H, dan pengolahannya secara langsung serta bersifat linier.

Uraian linier menempatkan fakta dan pendapat yang diuraikan hanya pada satu aspek atau dimensi, dan tidak melebar pada fakta lain di luar fakta yang diuraikan. 11 Dan jenis berita di televisi dapat dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu :

1. Hard News ( Berita Keras )

10 AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia . Simbiosa Rekatama Media, 2008 hal 64

11 J. B. wahyudi, Dasar – dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, PT. Pustaka Utama Grafiti , Jakarta : 1996, hal 28

(12)

Hard news adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat, baik secara individu, kelompok, maupun organisasi. Dan ciri – ciri dari berita hard news adalah:12

a. Aktual

b. Harus segera ditayangkan c. Harus ada peristiwa

Adapun yang termasuk di dalam kategori berita hard news yaitu : a. Kebijakan baru pemerintah

b. Masalah politik c. Kenaikan harga d. Kejadian internasional e. Keadaan masyarakat f. Masalah ekonomi g. Hukum dan kriminalitas

h. Kerusakan lingkungan atau bencana dan tragedi i. Maupun berita tentang ilmu pengetahuan

2. Soft News ( Berita Ringan )

Soft news yang biasa disebut dengan feature adalah berita yang tidak terikat dengan aktualitas, namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Berita softnews

12 Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional, PT Remaja Rosda

(13)

sering kali lebih menitikberatkan pada hal – hal yang dapat menakjubkan atau mengherankan pemirsanya.

Adapun ciri – ciri berita soft news adalah : a. Tidak harus aktual

b. Timeless

c. Tidak harus ada peristiwa

Dan berita yang termasuk dalam kategori berita soft news : a. Seperti tentang manusia atau kehidupan manusia b. Berita tentang hewan

c. Tentang benda

d. Tempat dan semua berita yang dapat menarik perhatian pemirsa. e. Investigation Report ( Laporan Investigasi )

2.3.1 Berita Investigasi

Investigation report atau disebut juga laporan penyelidikan ( investigasi ) adalah jenis berita yang ekslusif, karena data beritanya harus dilakukan berdasarkan penyelidikan dan membutuhkan waktu yang lama.13

Ullmann dan Honeyman dalam Santana, mendefinisikan investigation

report ialah sebuah reportase, sebuah kerja menghasilkan produk dan inisiatif,

yang menyangkut hal – hal penting dari banyak orang atau organisasi yang sengaja merahasiakannya.14

13

Ibid. Hal. 41

(14)

Dalam kumpulan materi Burgh, pelbagai kasus – kasus investigasi itu meliputi permasalahan sebagai berikut:

a. Hal – hal yang memalukan, biasanya terkait dengan hal yang ilegal, atau pelanggaran moral

b. Penyalahguanaan kekuasaan

c. Dasar faktual dari hal – hal aktual yang tengah menjadi pembicaraan publik d. Keadilan yang korup

e. Manipulasi laporan keuangan f. Bagaimana hukum dilanggar

g. Perbedaan antara profesi dan praktisi h. Hal – hal yang sengaja disembunyikan. 15

Sedangkan tujuan dari kegiatan pemberitaan investigasi adalah memberitahu kepada masyarakat adanya pihak – pihak yang telah berbohong dan menutup– nutupi kebenaran. Masyarakat diharapkan menjadi waspada terhadap pelanggaran- pelanggaran yang dilakukan berbagai pihak, setelah mendapat bukti– bukti yang dilaporkan.16

2.3.2 Pertimbangan Memilih Berita

Dalam menyaksikan suatu berita atau acara khalayak mempunyai berbagai macam pertimbangan. Khalayak akan menyaksikan berita yang menarik untuk dibaca, didengar, atau ditonton, karena berita memiliki nilai yang berbeda.

15

Ibid. Hal. 98

(15)

Sedangkan kriteria umum nilai berita dapat dijadikan acuan bagi para jurnalis untuk memilih berita mana yang pantas untuk ditayangkan.

Menurut Brian S Brooks, George Kennedy, Darly R. Moen, Don Ranly, kriteria umum nilai berita yang harus diperhatikan antara lain:17

a. Keluarbiasaan (Unusualness)

News is unusualness. Berita adalah sesuatau yang luar biasa. Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa luar biasa. Berita adalah suatu peristiwa luar biasa (news is unusual).

Untuk menunjukkan berita bukanlah suatu peristiwa biasa, Lord Northchliffe menegaskan, apabila orang digigit anjing, maka itu bukanlah berita, tetapi sebaliknya apabila orang menggigit anjing, maka itulah berita (if a dog bites a man it is not news, but if a man bites a dog, it is news). Prinsip seperti itu hingga kini masih berlaku dan dijadikan acuan para reporter dan editor di manapun.

Nilai berita peristiwa luar biasa, paling tidak dilihat dari lima aspek : lokasi peristiwa, waktu peristiwa itu terjadi, jumlah korban, daya kejut peristiwa, dan dampak yang ditimbilkan peristiwa tersebut.

b. Kebaruan (Newness)

News is new. Berita adalah semua apa yang terbaru. Berita adalah apa saja yang disebut hasil karya terbaru. Apa saja perubahan penting yang terjadi dan dianggap berarti merupakan berita.

c. Akibat (Impact)

17

(16)

News has impact. Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak yang besar dalam kehidupan masyarakat. Apa saja yang yang menimbulkan akibat sangat berarti bagi masyarakat, itulah berita. Semakin besar dampak sosial budaya ekonomi atau politik yang ditimbulkannya, maka semakin besar nilai berita yang dikandungnya.

Dampak suatu pemberitaan bergantung pada beberapa hal: seberapa banyak khalayak yang terpengaruh, pemberitaan itu langsung mengena kepada khalayak atau tidak, dan segera tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak media surat kabar, radio, atau televisi yang melaporkannya.

d. Aktual (Timelines)

News is timeliness. Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru terjadi. Secara sederhana aktual berarti menunjuk pada peristiwa yang baru atau yang sedang terjadi. Sesuai dengan definisi jurnalistik media massa haruslah memuat atau menyiarkan berita – berita aktual yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Berita adalah apa yang terjadi hari ini, apa yang masih belum diketahui tentang apa yang akan terjadi hari ini, atau adanya opini berupa pandangan dan penilaian yang berbeda dangen opini sebelumnya, sehingga opini itu mengandung informasi penting dan berarti.

e. Kedekatan (proximity)

News is nearby. Berita adalah kedekatan. Kedekatan mengandung dua arti. Kedekatan geografis dan kedekatan psikologis.

Kedekatan geografis menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Semakin dekat suatu peristiwa yang terjadi

(17)

dengan domisili kita, maka semakin terusik dan semakin tertarik kita untuk menyimak dan mengikutinya.

Kedekatan psikologis lebih banyak ditentukan oleh tingkat ketertarikan pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita.

f. Informasi (Information)

News is information. Berita adalah informasi. Menurut Wilbur Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Menurut perspektif sosio-jurnalistik, hanya informasi yang memiliki nilai berita, atau member banyak manfaat kepada publik yang patut mendapat perhatian media. g. Konflik (Conflict)

News is conflict. Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan. Konflik atau pertentangan, merupakan sumber berita yang tak pernah kering dan tak akan pernah habis.

Ketika terjadi perselisihan antara dua individu yang makin menajam dan tersebar luas, serta banyak orang yang menganggap perselisihan tersebut dianggap penting untuk diketahui, maka perselisihan yang semula urusan individual, berubah menjadi masalah sosial. Di sanalah letak berita konflik. Tiap orang secara nauriah, menyukai konflik sejauh konflik itu tak menyangkut dirinya dan tidak mengganggu kepentingannya. Berita konflik, berita tentang pertentangan dua pihak atau lebih, menimbulkan dua sisi reaksi dan akibat yang berlawanan. Ada pihak yang setuju (pro), ada juga pihak yang kontra (kontra).

(18)

h. Orang penting (Public Figure, News Maker)

News is about people. Berita adalah tentang orang – orang penting, orang– orang ternama, pesohor, selebriti, figure public. Orang – orang penting, orang– orang terkemuka, dimanapun sealu membuat berita. Jangankan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja sudah membuat berita. Teori jurnalistik menegaska, nama menciptakan berita (names makes news).

i. Kejutan (Surprising)

News is surprising. Kejutan adalah sesuatu yang dating tiba – tiba, di luar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya. Nilai berita kejutan, ditentukan oleh subjek pelaku, situasi saat itu, peristiwa sebelumnya, bidang perhatian, pengetahuan, serta pengalaman orang- orang atau masyarakat di sekitarnya.

j. Ketertarikan Manusiawi (Human Interest)

News is interesting. Kadang – kadang suatu peristiwa tidak menimbulkan efek berarti pada seseorang, sekelompok orang, atau bahkan lebih jauh lagi pada suatu masyarakat, tetapi telah menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana kejiwaan dan alam perasaannya.

Cerita human – interest, lebih banyak mengaduk – aduk perasaan dari pada mengundang pemikiran. Apa yang dinilai mengundang minat insani, menimbulkan ketertarikan manusiawi, mengembangkan hasrat dan naluri ingin tahu, dapat digolongkan ke dalam cerita human interest.

(19)

k. Seks (Sex)

News is sex. Berita adalah seks. Seks adalah berita. Sepanjang peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan, pasti menarik dan menjadi sumber berita. Di berbagai belahan dunia, perempuan dengan segala aktivitasnya selalu layak muat, layak siar, layak tayang. Segala macam berita tentang perempuan, tentang seks, selalu banyak peminatnya. Selalu diminati, bahkan dicari.

2.4 Khalayak

Menurut Anton Moelyono, Khalayak artinya orang banyak, orang ramai, publik; kelompok tertentu di masyarakat yang menjadi sasaran komunikasi. Khalayak sebagai konsep dalam ilmu komunikasi artinya masyarakat manusia yang menjadi tujuan penyampaian isi pernyataan. Khalayak dalam bahasa Inggris adalah audience.18

Khalayak juga merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi, karena komunikator tentunya sebagai patokan keberhasilan upaya komunikasi yang ia lakukan itu apabila pesan yang di sampaikan melalui suatu saluran atau media dapat di terima sampai ke khalayak sasaran. Dipahami dan mendapat tanggapan positif, dalam arti sesuai dengan harapan yang di inginkan komunikator.

Karena itulah dalam merancang suatu kegiatan komunikasi melalui saluran komunikasi personal atau melalui media massa, hendaknya berorientasi ke

(20)

khalayak ( audience oriented ) oleh sebab itu Schramm menyatakan bahwa sebelum komunikator mempengeruhi khalayak melalui pesan – pesan yang disebarluaskan, khalayak telah terlebih dahulu mempengaruhi komunikator. 19

Dengan berbagai fungsi media massa seperti di atas, maka akan mengakibatkan terjadinya hubungan komunikator dengan khalayak penonton, sehingga akan melibatkan berbagai kelompok, serta berbagai lapisan masyarakat, dari mereka yang masih berusia anak – anak sampai yang berusia lanjut, serta mereka yang berpendidikan rendah sampai pendidikan tinggi dan sebagainya.

Dalam keadaan masyarakat yang semakin berkembang seperti sekarang ini, sangat memungkinkan setiap anggota masyarakat melakukan komunikasi antara satu dengan yang lainnya, demikian pula dengan kelompoknya. Atau dengan kelompok lain. Hal yang demikian itu akan mengakibatkan tumbuhnya kepercayaan diri mereka, sehingga memudahkan menerima rangsangan tertentu, yang akhirnya mengakibatkan semakin meningkatnya wawasan hidup mereka, yang berarti pula akan memperluas bidang kegiatan.

Manusia sebagai komunikan memiliki kecenderungan untuk acuh tak acuh, meremehkan sesuatu, salah menafsirkan, atau tidak mampu mengingat dengan jelas apa yang diterimanya dari komunikator. Setidak – tidaknya ada 3 faktor psikologis yang mendasari hal itu, yaitu:20

1. Selective attention

19 Sasa Djuarsa Sendjaya. Pengantar Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta : 1998 hal 55 20 Tommy Suprapto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Center For Academic Publishing Service.

(21)

Orang biasanya cenderung untuk mengekspos dirinya hanya kepada hal – hal (komunikasi) yang dikehendakinya.

2. Selective perception

Berhadapan dengan suatu peristiwa komunikasi, maka ia cenderung menafsirkan isi komunikasi sesuai dengan prakonsepsi yang sudah dimiliki sebelumnya. Hal ini erat kaitannya dengan kecenderungannya berpikir secara stereotip.

3. Selective retention

Meskipun seseorang memahami suatu komunikasi, tetapi orang berkenderungan hanya mengingat apa yang mereka ingin untuk diingat.

2.5 Respon

Respon adalah reaksi psikologi metabolik terhadap tibanya suatu rangsangan, ada yang bersifat otomatis seperti garak refleks dan reaksi emosional langsung, ada pula yang bersifat terkendali seperti sebagian besar aktifitas otot dan kelenjar.21

Respon bisa dikatakan merupakan reaksi balik yang dihasilkan dari efek pesan – pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan atau dari media massa kepada khalayak. Respon yang diberikan oleh khalayak dalam arti luas diartikan sebagai perubahan atau perkembangan dalam arti positif maupun negatif.

21 Save M. Dagun , Kamus Besar Ilmu Pengetahuan , Lembaga Pengkajian Kebudayaan

(22)

Pesan – pasan yang disampaikan oleh media massa, dalam penelitian ini adalah program berita Metro Realitas yang ditayangkan di televisi yang bisa menimbulkan reaksi balik yang bersifat baik dan tidak baik atau menerima dari pesan – pesan yang disampaikan dan bisa juga menolak dari pesan – pesan yang disampaikan.

Pesan – pesan yang disampaikan oleh media massa bisa membentuk, dan mempengaruhi dan merubah sikap dari para khalayak yang menerima dan menolak pesan – pesan yang disampaikan.

Teori Stimulus – Respons (S-R) adalah model komunikasi yang paling dasar. Teori ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Teori tersebut menggambarkan hubungan stimulus – respons.

Teori ini menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi – reaksi yang sangat sederhana. Bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu kemudian tersipu malu, itulah pola S-R. Jadi Teori S-R mengasumsikan bahwa kata – kata verbal (lisan – tulisan), isyarat – isyarat nonverbal, gambar – gambar, dan tindakan – tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Proses ini dapat bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek. Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya.22

Sebagai contoh, ketika seorang wanita bertemu dengan lelaki yang dikagumi dan mendapatkan senyuman, bisa jadi wanita tersebut akan membalas

22 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi (Suatu Pengantar). PT. Remaja Rosda Karya. Bandung:

(23)

senyumannya karena wanita itu merasa senang, kemudian merasa mendapat sambutan, lelaki tersebut akan bertanya “mau kemana?”, lalu wanita itu menjawab “Mau kuliah.” Kemudian mereka saling melambaikan tangan. Sesampainya di kampus, masih mengenang peristiwa sebelumnya yang menyenangkanm wanita tersebut tersenyum – senyum kepada orang lain dan mendapatkan tanggapan dari temannya “Kok kamu tampak bahagia sekali, sih.” Begitu seterusnya.

Pola S-R ini dapat pula berlangsung negative, misalnya orang pertama menatap orang kedua dengan tajam, dan orang kedua balik menatap dengan sinis.

Secara implicit ada asumsi dalam teori S-R ini bahwa perilaku (respon) manusia dapat diramalkan. Komunikasi dianggap statis, manusia dianggap berperilaku karena kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya.

Mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu : 23

1. Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita. 2. Pengertian atau pengetahuan adalah jika stimulus telah mendapat perhatian

dari organisme, maka proses selanjutnya adalah mengetahui terhadap stimulus (Correctly Comprehended).

3. Penerimaan adalah organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesediaan untuk perubahan sikap.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan di perairan ekosistem mangrove Suaka Margasatwa Muara Angke, Penjaringan Jakarta Utara, pada bulan Februari - April 2012 dengan menggunakan jala dan

Aktivitas dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan Manajemen Pendidikan Islam dinyatakan dalam sks rata- rata per semester pada satu tahun akademik

Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat dilihat rata-rata tingkat capaian kinerja sasaran pembangunan di Kabupaten Sambas dengan 8 Sasaran dan 58 indikator

Hasil penelitian menunjukkan penambahan gluthatione 3 mM dalam media kultur embrio kerbau secara in vitro menghasilkan persentase perkembangan embrio sampai tahap

Dalam aktifitas ini manager purchasing akan melakukan proses approval untuk pesanan ke supplier yang telah melewati tahap negosiasi dari Staff purchasing Aktifitas

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Selain itu Laporan ini sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan Pratek Kerja Industri (PRAKERIN) tanpa membuat kesalahan besar , serta agar

Metode CBT memiliki 3 fase yang memrlukan waktu khusus dalam 20 minggu terapi fase pertama, pasien diajarkan tentang bulimia nervosa yaitu faktor faktor yang menyebabkan