• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPENDUDUKAN PERTANYAAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERTANYAAN

PERTANYAAN

Kelompok 1

Kelompok 1 “Defenisi Tujuan dan Manfaat Demografi Kependudukan”“Defenisi Tujuan dan Manfaat Demografi Kependudukan” : : 1.

1. Bisakah anda menjelaskan maksud dari kependudukan sebagai wawasanBisakah anda menjelaskan maksud dari kependudukan sebagai wawasan  pembangunan?

 pembangunan? 2.

2. Ada 4 sifat kependudukan, jelaskan kapan kependudukan itu dikatakanAda 4 sifat kependudukan, jelaskan kapan kependudukan itu dikatakan empiris, teoritis, komultif, dan non etis ?

empiris, teoritis, komultif, dan non etis ? Kelompok 2

Kelompok 2 “Komposisi dan distribusi penduduk”“Komposisi dan distribusi penduduk” : : 1.

1. Bagaimana komposisi dan distribusi penduduk di indonesia ?Bagaimana komposisi dan distribusi penduduk di indonesia ? 2.

2. Apa hubungan antara distribusi dan komposisi penduduk dengan kesehatan ?Apa hubungan antara distribusi dan komposisi penduduk dengan kesehatan ? Kelompok 3

Kelompok 3 “Data Demografi”“Data Demografi” : : 1.

1. Siapa saja yang melakukan sensus di setiap daerah ?Siapa saja yang melakukan sensus di setiap daerah ? 2.

2. Jelaskan perbedaan sensus de facto dengan sensus de jure ?Jelaskan perbedaan sensus de facto dengan sensus de jure ? Kelompok 4

Kelompok 4 ““FertilitasFertilitas”” : : 1.

1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas ?Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas ? 2.

2. Jelaskan maksud dari kelahiran berdasarkan kelompok umur (sesuai umurJelaskan maksud dari kelahiran berdasarkan kelompok umur (sesuai umur wanita) ?

wanita) ? 3.

3. Berasal dari mana nilai konstanta 1000 itu ?Berasal dari mana nilai konstanta 1000 itu ? Kelompok 5

Kelompok 5 “Morbiditas”“Morbiditas” : : 1.

1. Dalam QS. Dalam QS. As-Sajdah : As-Sajdah : 21 menjelaskan 21 menjelaskan bahwa Ayat bahwa Ayat yang tersyang tersebut lebihebut lebih memperjelas lagi

memperjelas lagi keinginan Allah keinginan Allah SWT menurunkan SWT menurunkan suatu musibah suatu musibah semata- semata-mata karena Allah SWT sayang kepada kita . Bisakah anda menjelaskan mata karena Allah SWT sayang kepada kita . Bisakah anda menjelaskan tentang hal tersebut ?

tentang hal tersebut ? 2.

2. Apa Bedanya Periode dengan durasi penyakit ?Apa Bedanya Periode dengan durasi penyakit ? 3.

3. Bagaimana cara menentukan pada prevalensi tentang frekuensi penderita lamaBagaimana cara menentukan pada prevalensi tentang frekuensi penderita lama dengan frekuensi penderita baru ?

dengan frekuensi penderita baru ? Kelompok 6

Kelompok 6 “Mortalitas”“Mortalitas” : : 1.

1. Apa Fungsi Konstanta 1000 ?Apa Fungsi Konstanta 1000 ? 2.

(2)

3.

3. Mengapa ada faktor pendorong dan penghambat kematian sementara ajalMengapa ada faktor pendorong dan penghambat kematian sementara ajal sudah ditentukan oleh Tuhan ?

sudah ditentukan oleh Tuhan ? Kelompok 7

Kelompok 7 “M“Migrasiigrasi”” : : 1.

1. Apa dampak negatif dan Apa dampak negatif dan positif dari positif dari migrasi ?migrasi ? 2.

2. Adakah dampak kesehatan dari migrasi ?Adakah dampak kesehatan dari migrasi ? 3.

3. Bagaimana hubungan antara migrasi dan kependudukan ?Bagaimana hubungan antara migrasi dan kependudukan ? Kelompok 8

Kelompok 8 “P“Perkawinanerkawinan”” : : 1.

1. Apa hubungan antara perkawinan dengan rendahnya penduduk ?Apa hubungan antara perkawinan dengan rendahnya penduduk ? 2.

2. Bagaimana jika salah 1 syarat perkawinan tidak terpenuhi. Bagaimana IslamBagaimana jika salah 1 syarat perkawinan tidak terpenuhi. Bagaimana Islam memandangnya ?

memandangnya ? 3.

3. Bagaiman jika ada anak yBagaiman jika ada anak yg hamil di luar g hamil di luar nikah terus usianya nikah terus usianya masih masih dibawahdibawah  batas umur untuk menikah. Bagaimana hukum memandangn

 batas umur untuk menikah. Bagaimana hukum memandangn ya ?ya ? Kelompok 9

Kelompok 9 ““PerceraianPerceraian”” : : 1.

1. Bagaimana perceraian mempengaruhi kependudukan ?Bagaimana perceraian mempengaruhi kependudukan ? 2.

2. Apakah manfaat dari perceraian dan apa keuntungan dan kerugian ygApakah manfaat dari perceraian dan apa keuntungan dan kerugian yg ditimbulkan ?

ditimbulkan ? 3.

3. Apakah dampak positif dari perceraian ?Apakah dampak positif dari perceraian ? Kelompok 10

Kelompok 10 ““KBKB”” : : 1.

1. Bagaimana amonorea menyusui ibu ? apa maksudnya ?Bagaimana amonorea menyusui ibu ? apa maksudnya ? 2.

2. Ayat apakah yg mengharamkan KB ?Ayat apakah yg mengharamkan KB ? 3.

3. Jelaskan tata cara menggunakan kondom diafragma dll, yang digunakan olehJelaskan tata cara menggunakan kondom diafragma dll, yang digunakan oleh  pria atau wanita ?

 pria atau wanita ? Kelompok 11

Kelompok 11 “A“Angkatan kerjangkatan kerja”” : : 1.

1. Mengapa tingkat pengangguran di indonesia masih tinggi. Apakah karenaMengapa tingkat pengangguran di indonesia masih tinggi. Apakah karena  pemerintah

 pemerintah yang yang belum belum maksimal maksimal atau atau karena karena individu individu itu itu sendiri sendiri dandan  bagaimana cara mengatasinya ?

 bagaimana cara mengatasinya ? 2.

2. Kenapa teknologi sebagai faktor penambah pengangguran ?Kenapa teknologi sebagai faktor penambah pengangguran ? 3.

3. Apakah hubungan daya beli dengan pengangguran ?Apakah hubungan daya beli dengan pengangguran ? Kelompok 12

(3)

1. Apa kelebihan dan kekurangan dari 3 jenis proyeksi ?

2. Kapan digunakan rumus plus dan minus pada jenis-jenis proyeksi ? Kelompok 13 “K ebijakan kependudukan” :

1. Apa program kebijakan kependudukan selain KB ?

2. Apa latar belakang pemerintah menetapkan standar kelahiran yakni 2 anak lebih baik ?

(4)

JAWABAN

Kelompok 1 “Defenisi Tujuan dan Manfaat Demografi Kependudukan” :

1. Pembangunan pada hakekatnya adalah perubahan, perubahan yang dilakukan oleh kebudayaan manusia sebagai sebagai upaya untuk menyempurnakan diri dalam kehidupannya, implikasi perubahan yang terjadi semakin komplek. Sementara itu tujuan pembangunan yang hendak dicapai semakin rumit karena cakupan yang akan dicapai tidak hanya ekonomik tetapi menyangkut sosial-kebudayaan dan bahkan biogeofisik. Kondisi kekinian jauh berbeda dengan awal pembangunan yang dilakukan di Eropa pada awal abad ke IIXX yang hanyak berorientasi pada produksi atau ekonomi an sich; oleh karena itu arah pembangunan di negara negara berkembang terutama Indonesia harus dipertautkan dengan kebudayaan (Salim, 1987 :10). Melalui konsep  pembangunan yang berkelanjutan (sustainable)  , diupayakan agar  pembangunan agar tercapai keselarasan antara pembangunan ekonomi dan

lingkungan dimana penduduk berdomisili; sementara itu lingkungan mempunyai keterkaitan dengan kebudayaan .Konsepsi pembanguan yang  berkelanjutan (sustainable)  yang dicetuskan oleh Komisi Sedunia tentang Lingkungan dan Pembangunan (World Comission on Environment and  Development ) pada tahun 1987, menunjukkan semakin pentingnya  pendekatan inter dan interdisiplinier untuk mengatasi kerusakan lingkungan dan kemerosotan sumberdaya alam akibat pembangunan. Pada dasarnya  penerima dampak negatif pembangunan berupa kerusakan lingkungan dan kemerosotan sumberdaya alam adalah penduduk, bukan penduduk sebagai individu tetapi penduduk dalam pengertian agregrat seperti yang termaktub dalam Undang-undang RI No. 10 tahun 1992 :

 Penduduk adalah orang dalam matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas

(5)

 yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara  pada waktu tertentu.

Secara teknis, penduduk yang dimaksud adalah penduduk laki-laki/wanita; penduduk tempatan/migran; penduduk terbelakang/terelajar;  penduduk tanpa memandang agama, suku, ras; penduduk dengan komposisi  balita/anak-anak/remaja/dewasa/lanjut usia; berstatus manajer/buruh;

ningrat/rakyat biasa; penduduk berstatus kawin/tidak. Pembangunan  berwawasan kependudukan berarti perubahan yang direncanakan berdasarkan  pada data kependudukan dan bermanfaat bagi penduduk secara multikultural. Dengan demikian pembangunan berwawasan kependudukan pembangunan yang tidak berdimensi diskriminasi karena perbedaan perbedaan agama, gender, ras/etnis, bahasa, kelas sosial, kemampuan/pendididkan/skill, umur. Secara sederhana pembangunan berwawan kependudukan mengandung dua makna sekaligus yaitu, pertama, pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada. Penduduk harus dijadikan titik sentral dalam proses pembangunan. Penduduk harus dijadikan subyek dan obyek dalam pembangunan. Pembangunan adalah oleh penduduk dan untuk penduduk. Makna kedua dari  pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan sumberdaya

manusia. Pembangunan yang lebih menekankan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia dibandingkan dengan pembangunan infastruktur semata.

2. 4 sifat Kependudukan :

a. Kependudukan bersifat empiris berarti bahwa kependudukan sebagai ilmu pengetahuan didasarkan pada observasi/pengamatan terhadap fakta/kenyataan di lapangan tentang dinamika penduduk bukan fenomena yang abstrak (tidak dapat diinderai), selain itu juga  berdasarkan akal sehat (common sense)19  sehingga hasil pengamatan

(6)

tersebut tidak spekulatif. Kependudukan mempunyai sifat empiris ini dapat dilihat dari beberapa gejala kependudukan misalnya: ’jumlah  penduduk’ gejala jumlah penduduk yang terus meningkat merupakan fakta yang empiris artinya dapat lihat oleh siapa saja yang ingin menelaahnya, gejala tersebut ditelaah faktor faktor yang mendorong  pertumbuhan penduduk tersebut berdasarkan akalsehat bukan  perkiraan atau spekulatif.

 b. Kependudukan bersifat teoritik, artinya kependudukan sebagai ilmu  pengetahuaan selalu menyusun abstraksi/penyederhanaan dari hasil observasi. Abstraksi merupakan kerangka unsur unsur yang tersusun secara logis dengan maksud menjelaskan sebab akibat suatu gejala kependudukan sehingga menjadi teori kependudukan. Gejala ’jumlah  penduduk’ tersebut di atas berdasarkan observasi mengahasilkan abstraksi : ’jumlah penduduk terus meningkat sebagai akibat tingkat fertilitas yang tinggi’. Abstraksi ini sebagai teori kependudukan, tentu saja tidak diperlukan pembuktian sebab variabel fertilitas adalah variabel penyebab yang pasti bagi perpertumbuhan penduduk

c. Kependudukan bersifat komulatif artinya bahwa teori teori kependudukan dibangun atas dasar teori yang telah ada sebelumnya dengan cara memperbaiki, memperluas dan mengabungkan teori teori yang telah lama ada. Sebagai contoh teori ’jumlah penduduk terus meningkat sebagai akibat tingkat fertilitas yang tinggi’; teori ini diperbaiki berdasarkan hasil observasi dikemudian hari hasilnya adalah sebuah teori ’jumlah penduduk terus meningkat sebagai akibat tingkat fertilitas yang tinggi dan tingkat moralitas yang semakin rendah’ . Jika pada teori pertama menyatakan penyebab pertumbuhan  penduduk yang meningkat adalah fertilitas, maka pada teori kedua menyatakan bahwa penyebab pertumbuhan penduduk yang meningkat adalah fertilitas dan mortalitas

(7)

d. Kependudukan bersifat non-etis, artinya yang dipersoalkan Kependudukan bukanlah baik-buruknya fakta (gejala kependudukan), akan tetapi menjelaskan fakta tersebut secara analitis. Sifat non-etis dapat diberi contoh sebagai berikut: gejala ’jumlah penduduk yang terus meningkat’ tidak disikapi sebagai gejala yang diridloi Tuhan atau dilaknat olehNya, ’boleh terus berlangsung atau tidak boleh’ tetapi ilmu Kependudukan menyikapi dengan : Apakah akibat  pertumbuhan penduduk yang terus meningkat ? dan menjawab  pertanyaan : Apa yang menjadi faktor penyebab jumlah penduduk

yang terus meningkat?

Kelompok 2 “Komposisi dan distribusi penduduk” :

1. Penduduk suatu wilayah dapat dibagi menurut susunan atau komposisi tertentu, misalnya komposisi menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian,  pendapatan, agama, suku dan lain-lain sesuai kebutuhan. Komposisi  penduduk dan berbagai perubahannya dari waktu ke waktu dapat ditarik kesimpulan yang dapat digunakan untuk menentukan atau menerapkan sebuah kebijakan.

Komposisi dan distribusi penduduk di Indonesia sangat ditentukan oleh adanya perbandingan jumlah penduduk, geografis,sosial ( pendidikan, kesehatan, dan status perkawinan ). Dan dari sisi distribusi penduduk ada  pesebaran penduduk yang diytentukan dari keadaan geografis Dan

administrasi pemerintah.

2. Hubungan Komposisi dan distribusi penduduk dengan kesehatan adalah kematian erat dengan kualitas kesehatan dan banyaknya penyakit menular yang diderita penduduk.

Kelompok 3 “Data Demografi” :

(8)

 b. Kelahiran ( Catatan Sipil )

c. Imigrasi ( Kementrian dibidang Imigrasi ) d. Kematian ( Dinas Pemakaman )

2. a. Sensus de jure, yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang benar-benar tercatat.Bertempat tinggal di suatu wilayah, umumnya sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

 b. Sensus de facto, yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang ditemui oleh petugas ketika dilaksankan sensus. Kelompok 4 “Fertilitas” :

1. Faktor –  faktor yang mempengaruhi fertilitas adalah

 Faktor Demografi : Struktur umur, Struktur perkawinan, Umur kawin

 pertama paritas, Disrupsi perkawinan dan Proporsi yang kawin.

 Faktor non demografi : Keadaan ekonomi penduduk, tingkat

 pendidikan, Perbaikan status perempuan, Urbanisasi dan industrialisasi

2. Kelahiran berdasarkan kelompok umur artinya taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi yang menunjukkan  pertambahan jumlah penduduk dari hasil reproduksi yang nyata dari

sekelompok wanita.

3. Bilangan yang sudah ditetapkan sebagai penggali untuk memperjelas hasil  pengukuran.

Kelompok 5 “Morbiditas” :

1. Ayat dalam QS. As-Sajdah : 21 itu menjelaskan bahwa Allah Swt itu memberikan sakit kepada Kita atau musibah kepada kita semata-mata Allah itu sayang kepada kita. Allah memberikan Musibah kepada Kita agar kita tidak lupa kepadanya dan terus bersyukur kepadanya karena kenapa? Allah-lah yang memberikan Kita kesehatan maka AlAllah-lah pula yang memberikan kita

(9)

kesakitan. Maka dari itu Manusia harus bersyukur kepadanya dan Manusia harus pula Ridho kepada Allah.

2. Dalam tiga ukuran morbiditas ada Jumlah orang yang sakit, Periode (lama sakit), dan Durasi Penyakit. Yang membedakan antara Periode disini adalah lama sakit yang di alami penderita artinya Jika penderita mengalami suatu kesakitan maka terhitung lamanya sakit misalnya penderita mengalami sakit TBC Paru. Periode lamanya sakit Bisa Triwulan,6,9,bahkan bisa 12 bulan atau  berjangka panjang. Sedangkan Durasi disini dijelaskan adalah Durasi penyakit yang menunjukkan jam, hari,minggu,bulan artinya agent penyebab penyakit tersebut sejak kapan menggorogotinya sehingga terjadilah sakit pada  penderita.

3. Yaitu dengan cara mengukur jumlah orang dikalangan penduduk yang menderita suatu penyakit pada satu titik waktu tertentu yang bergantung pada dua faktor yaitu a. Berupa jumlah orang yang telah sakit pada waktu yang lalu  b. Lamanya menderita sakit.

Kelompok 6 “Mortalitas” :

1. Konstanta = bilangan tetap, misalnya 100, 1000 atau 100.000 yang berfungsi sebagai pengali untuk memperjelas hasil pengukuran. Konstanta biasanya dinyatakan dengan K.

Contoh : IMR Indonesia mnrt SP 2000 = 0,047, kemudian dikalikan 1000 = 47; yg berarti dari setiap 1000 kelahiran hidup di Indonesia terjadi 47 kematian bayi.

2. Live birth (Lahir hidup ) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda – tanda kehidupan ) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya dikandungan, walaupun akhirnya meninggal dunia. Sedangkan Still birth (Lahir mati) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur  paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak

(10)

3. Karena faktor pendorong dan penghambat kematian sangat berpengaruh dalam menentukan kualitas hidup seseorang yang dilihat dari aspek kehidupannya seperti : Lingkungannya, status kesehatannya.Jika seseorang menjaga kesehatannya maka ia ingin terus hidup, mempertahankan hidupnya walaupun sebenarnya Tuhan telah menentukan ajalnya.

Kelompok 7 “Migrasi” :

1. Dampak positif migrasi yang menguntungkan di antaranya adalah hal-hal  berikut.

o Terjadi transfer ilmu, teknologi, dan budaya, baik dari kota ke desa ataupun

dari negara lain.

o Terjadi ikatan yang kuat antara dua daerah.

o Terjadi pemerataan taraf ekonomi.

o Ketersediaan tenaga kerja di suatu daerah dan proses pembangunan berjalan

lancar.

Meskipun migrasi membawa dampak positif, namun dampak negatif yang muncul sangat perlu diwaspadai. Dampak negatif muncul terutama jika terjadi tingkat migrasi yang tidak seimbang (antara migrasi masuk dan migrasi keluar). Dampak negatif juga dapat muncul jika terjadi berbagai masalah kependudukan lain terkait dengan berlebihannya jumlah urban di suatu kota. Beberapa dampak negatif migrasi antara lain, sebagai berikut.

1. Pembangunan suatu daerah terhambat dan produktivitas menurun karena minimnya tenaga kerja produktif. Misalnya:

(11)

o orang beramai-ramai menjadi TKI, sementara yang tinggal di desa hanya

tenaga-tenaga tidak produktif sehingga terjadinya kekurangan tenaga kerja di daerah tersebut.

2. Muncul masalah kepadatan penduduk di daerah tujuan migrasi dan  berdampak pada masalah perumahan. Misalnya, muncul banyak permukiman

kumuh.

3. Muncul masalah pengangguran yang berdampak pada meningkatnya kriminalitas. Contoh:

o  banyak orang datang ke kota tanpa bekal keterampilan sehingga tidak

mendapatkan pekerjaan;

o kota yang dituju sudah tidak memerlukan tenaga kerja tambahan.

4. Timbul berbagai masalah kependudukan. Misalnya, krisis hubungan antarnegara karena masalah keimigrasian (tenaga kerja, imigran gelap, dan sebagainya) atau masalah hubungan berbagai etnis di daerah urban.

2. Migrasi atau perpindahan penduduk bukan hanya hasil dari “dorongan lingkungan” yang disebabkan oleh proses kenaikan air laut atau bencana  perubahan iklim lainnya. Namun migrasi juga bisa menjadi ”pemicu” munculnya masalah baru. Migrasi yang dilakukan masyarakat dapat terjadi antarwilayah maupun interwilayah. Upaya migrasi masyarakat menjadi suatu  permasalahan jika timbulnya penambahan penduduk yang tidak disertai

dengan peningkatan pelayanan dan infrastruktur terhadap masyarakat. Keadaan tersebut justru menimbulkan permasalahan baru bagi daerah tujuan migrasi. Dari segi aspek kesehatan masyarakat Kawasan yang terkena dampak perubahan iklim kekeringan akan terserang penyakit malnutrisi dan

(12)

dehidrasi. Dampak banjir dan kenaikan air laut akan mengakibatkan wabah  penyakit malaria dan DBD.

3. Beberapa permasalahan kependudukan, yang bertalian dengan pertumbuhan  penduduk yangcepat dan tanpa henti, adalah pencemaran lingkungan,  perubahan iklim, pengrusakan hutan,urbanisasi, penurunan pendapatan, inflasi, pengangguran, perumahan , tingkat melek huruf, kelaparan, kekurangan air bersih, keterbatasan pelayanan kesehatan, energi dan sumber daya alam, dan konflik politik.

Pertambahan jumlah penduduk tidak bisa dikatakan sebagai sebagai sebuah masalah, kecuali jika dihubungkan dengan variable-ariabel lain, pertumbuhan penduduk yang fantastis dipandang sebagai sebuah masalah, bukan karena percepatan pertambahan penduduk yang disadari semakin tinggi, tetapi lebih karena orang baru sadar, bahwa batas- batas pertumbuhan telah semakin mendekat atau bahkan telah terlewati oleh  pertumbuhan penduduk dunia.

Disamping isu pertumbuhan penduduk yang cepat, terdapat pula  beberapa isu kependudukan,yang mungkin disatu disisi bisa menjadi jalan keluar bagi daerah tertentu, tetapi menjadimasalah baru bagi daerah lain, diantaranya mengenai: masalah migrasi penduduk, migrasimerupakan  perpindahan penduduk dari suatu tempa ketempat lain. Migrasi senangtiasaterjadi sepanjang masa sejak dahulu sampai sekarang. Beberapa hal yang memotivasiseseorang hendak melakukan migrasi diantaranya, karena kesulitan hidup didaerah asalmisalnya penghasilan yang sangat kecil, keamanan yang tidak terjamin keselamatannya,Pengaruh- pengaruh dari luar yang menjadi tujuan yang dipandang lebih baik, transportasiyang baik mempermudah terjadinya imigrasi yang baik.Isu lain yaitu urbanisasi yang merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Proses urbanisasi tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan banyak kota diseluruh Dunia. Di Indonesia urbanisasi terjadi dimana-mana. Proses itu umumnya masih kuat

(13)

dan menyebabkan makin besar suatu kota. Urbanisasi sering disebutkan sebagai hasil dua kekuatan yang besaryaitu pada suatu pihak dorongan dari desa dan pada pihak lain yaitu tarikan dari kota. Dorongan dari desa untuk meninggalkan desa menuju kota dipengaruhi oleh adanya tekanan penduduk yaitu kepadatan penduduk yang melampaui daya dukung lingkungan, sehingga pangan tidak mencukupi dan lingkungan mengalami kerusakan sehingga menyebabkan mereka merantau ke kota mencari kesempatan yang  baru menjadi lebih baik, bencana alamdan faktor keamanan. Sedangkan faktor  penarik dari kota diantaranya mutu lingkungan dikota lebih baik dari desa.,

dan tersedianya lapangan pekerjaan.

Salah satu masalah yang terjadi di negara ketiga khususnya Indonesia yaitu masalah kualitassumber daya manusia. Manusia merupakan sumber daya yang utama dalam pembangunan,baik kemampuan, maupun kemauan manusia itu. Dari segi teknologi kemampuan kitamasihlah rendah. Kita perlu menguasai teknologi moderen misalnya untuk membuat atamenciptakan sendiri mobil, TV dan jenis-jenis teknologi lainnya. Namun yang kita lakukanbaru merakitnya, tetapi yang lebih mengkhawatirkan bukanlah teknologi yang rendah itu,melainkan kurangnya kemauan kita untuk menguasai teknologi. Kemauan kita lebih tertujuuntuk menikmati hasil teknologi sekalipun dengan mengimpornya.Ada perbedaan dalam kemampuan ilmu pengetahuan pada umumnya dan teknologi padakhususnya antara negara kita dan negara maju adalah Arus informasi yang dikuasai negaramaju dan Kemampuan negara maju menguasai informasi melaju pesat dengan menggunakanteknologi yang sangat modern.

Pengalaman menunjukkan ketinggalan kita dari negara majumakin  besar. Untuk mengejar ketinggalan itu kita harus merebut teknologi itu  bahkan dalambidang tertentu teknologi kita curi. Contohnya para ilmuan kita disekolahkan kenegara-negara maju sehingga pada akhirnya mereka selesai ditarik kembali ke negara kita denganmemperhatikan masa depan mereka

(14)

dengan baik Kemiskinan penduduk juga merupakan masalah sosial yang tak kunjung selesai dinegaraIndonesia tercinta ini, kemiskinan terjadi disebabkan oleh produktivitas tenaga kerja yangrendah atau lapangan pekerjaan yang kurang, kesehatan yang buruk serta pendidikan rendah.Lapangan kerja yang dikembangkan sekarang ini masih sangat terbatas sedangkan keperluan  perluasan sudah amat mendesak.

Kelompok 8 “Perkawinan” :

1. Hubungan antara perkawinan dengan rendahnya penduduk sangat salah karena dengan perkawinan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan  penduduk bukan sangat rendah dan mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas. Adanya perkawinan dengan menghasilkan keturunan akan menyebabkan  bertambahnya jumlah penduduk.

2. Sebuah perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu (pasal 2 ayat 1 UU Perkawinan). Ini berarti bahwa jika suatu perkawinan telah memenuhi syarat dan rukun nikah atau ijab kabul telah dilaksanakan (bagi umat Islam) atau pendeta/pastur telah melaksanakan pemberkatan atau ritual lainnya (bagi yang non muslim), maka perkawinan tersebut adalah sah,terutama di mata agama dan kepercayaan masyarakat. Karena sudah dianggap sah, akibatnya banyak  perkawinan yang tidak dicatatkan. Bisa dengan alasan biaya yang mahal,  prosedur berbelit-belit atau untuk menghilangkan jejak dan bebas dari tuntutan hukum dan hukuman adiministrasi dari atasan, terutama untuk  perkawinan kedua dan seterusnya (bagi pegawai negeri dan ABRI). Perkawinan tak dicatatkan ini dikenal dengan istilah Perkawinan Bawah Tangan (Nikah Syiri’).

3. 1. Hukum Perkawinan Di Bawah Umur Menurut Peraturan

(15)

Berdasarkan UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan. UU ini menjelaskan syarat-syarat yang wajib dipenuhi calon mempelai sebelum melangsungkan  pernikahan, menurut Pasal 6 ayat 1 UU no.1 tahun 1974 : perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai, Pasal 6 ayat 2 UU No.1 Tahun 1974 : untuk melangsungkan perkawinan seseorang yang belum mencapai umur 21 (duapuluh satu) tahun harus mendapat ijin kedua orang tua, Pasal 7 UU No.1 Tahun 1974 : perkawinan hanya diijinkan jika pihak  pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur

16 tahun.

Sedangkan menurut negara pembatasan umur minimal untuk kawin bagi warga negara pada prinsipnya dimaksudkan agar orang yang akan menikah diharapkan sudah memiliki kematangan berpikir, kematangan jiwa dan kekuatan fisik yang memadai. Keuntungan lainnya yang diperoleh adalah kemungkinan keretakan rumah tangga yang berakhir dengan perceraian dapat dihindari, karena pasangan tersebut memiliki kesadaran dan pengertian yang lebih matang mengenai tujuan perkawinan yang menekankan pada aspek kebahagiaan lahir dan batin.

Selain itu juga Berdasarkan UU No. 23 tahun 2002 mencegah adanya  perkawinan pasa usia anak-anak yaitu dimana dalam Pasal 1 tentang  perlindungan anak, definisi anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Setiap anak mempunyai hak dan kewajiban seperti yang tertuang dalam Pasal 4 UU No. 23 tahun 2002 : setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan  berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, Pasal 9 ayat 1 UU No.23 Tahun 2002 : Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan  pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya, Pasal 11 UU No.23 Tahun 2002: setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang,

(16)

 bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi sesuai dengan minat,  bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri, Pasal 13 ayat 1 UU No.23 Tahun 2002 : setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan,  berhak mendapat perlindungan dari perlakuan :

(a) diskriminasi

(b) eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual (c) penelantaran

(d) kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan (e) ketidakadilan

(f) perlakuan salah lainnya.

Selain itu orang tua dan keluarganya mempunyai kewajiban dan tanggung  jawab terhadap anak seperti yang tertulis di Pasal 26 ayat 1 UU no. 23 tahun

2002 : orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk : (a) mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak

(b) menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya

(d) mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.

2. Hukum Perkawinan Di Bawah Umur Menurut Pandangan Hukum Islam

Sebagai muslim, merupakan kewajiban untuk merujuk sumber utama dari ajaran Islam, yakni Al-Qur’an. Apakah Al-Qur’an mengizinkan atau melarang  perkawinan di bawah umur? Perkawinan adalah suatu aqad yang sangat kuat

(misaqan ghalizan) untuk menaati perintah Allah swt dan melaksanakannya merupakan suatu ibadah. Yang bertujuan untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Dan hukumnya dapat berubah sesuai  berubahnya “illah”, ayaitu dapat sunnah, makruh, haram dan wajib.

Sebagaimana terlihat dalam Hadist berikut “ …… sedangkan aku menikah, maka barangsiapa tidak suka sunnah (petunjukku), maka bukan dari

(17)

 golonganku”. Perintah dan anjuran melakukan pernikahan, tidak memberikan  batasan umur, namun ditekankan perlunya kedewasaan seseorang melakukan  pernikahan untuk mencegah kemudharatan (hal-hal buruk). Sehingga kedewasaan secara psikologis dan biologis secara implicit di anjurkan melalui  beberapa Hadist dan yang tertera dalam ayat Al-Qur’an. Namun, muncul kontroversi menyangkut batasan kedewasaan seseorang untuk boleh menikah, yang berimplikasi terhadap tidak ada keberatan atas pernikahan di bawah umur dari pandangan Islam.

3. Hukum Perkawinan Di Bawah Umur Menurut Pandangan Hukum Adat

Hukum adat tidak menentukan batasan umur tertentu bagi orang untuk melaksanakan perkawinan. Bahkan hukum adat membolehkan perkawinan anak-anak yang dilaksanakan ketika anak masih berusia kanak-kanak. Hal ini dapat terjadi karena di dalam Hukum Adat perkawinan bukan saja merupakan  persatuan kedua belah mempelai tetapi juga merupakan persatuan dua buah keluarga kerabat. Adanya perkawinan di bawah umur atau perkawinan kanan-kanak tidak menjadi masalah di dalam Hukum Adat karena kedua suami isteri itu akan tetap dibimbing oleh keluarganya, yang dalam hal ini telah menjadi dua keluarga, sehingga Hukum Adat tidak melarang perkawinan kanak-kanak.

Kelompok 9 “Perceraian” :

1. Perceraian mempengaruhi kependudukan disebabkan karena merupakan  penghambat tingkat fertilitas karena dapat menurunkan angka kelahiran. Dengan adanya perkawinan masalah yang timbul adalah perumahan yang harus memadai untuk seluruh penduduk, serta fasilitas  –   fasilitas lainnya. Perkawinan pun secara tidak lanngsung menyebabkan fertilitas semakin meninggi. Masalah yang ditimbulkan oleh perceraian pun lain lagi. Dengan adanya perceraian maka moral agama akan semakin menipis, karena di dalam

(18)

agama perceraian tersebuut diharamkan. Dan akan secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi orang yang menjalankannya.

2. Keuntungan :

a. Anak Terhindar dari konflik orangtua yang berkepanjangan

Anak tidak akan lagi melihat pertengkaran antara kedua orangtuanya saat mereka bercerai. Sehingga secara psikologis mereka juga akan lebih tenang. Bandingkan bila kedua orangtuanya bertahan dalam satu ikatan perkawinan tapi setiap harinya hanya diwarnai dengan pertengkaran? Kondisi tersebut akan membuat mereka tertekan.. Perasaan sang anak akan hancur ketika melihat kedua orang yang dia sayangi selalu terlibat pertikaian. Setelah  perceraian, semua perasaan tertekan sang anak melihat orangtuanya  bertengkar akan hilang dengan sendirinya. Hal ini akan menghilangkan trauma sang anak. Jiwa dan mental sang anak juga akan mulai sembuh dan tidak tertekan lagi.

 b. Anak memperoleh pelajaran konflik dan pemecahannya

Perceraian orangtua dapat memberikan pelajaran bagi anak tentang kehidupan yang tidak selamanya berjalan mulus. Anak akan mengetahui tentang konflik rumah tangga dan tahu bagaimana cara untuk mengatasinya. Anak akan  belajar dari perselisihan-perselisihan yang terjadi dalam kehidupan orangtuanya sekaligus mencari solusi bagi persoalan tersebut. Misalnya, kelak ketika berumahtangga anak memilih cara-cara berdialog dengan pasangan ketimbang bertengkar seperti yang pernah dilakukan oleh orangtuanya. Si anak boleh jadi juga akan lebih selektif dalam memilih pasangan khususnya yang bisa saling memahami kepribadian satu sama lain.

(19)

Anak akan lebih di sayang oleh kedua orangtuanya dibanding saat mereka  bertengkar. Anak akan memperoleh rasa sayang yang lebih karena kondisi orang tua yang terpisah. Hal ini diakibatkan karena intensitas orangtua terhadap anak yang semakin berkurang baik dari pihak wanita ataupun pria. Intensitas yang berkurang ini akan mengakibatkan orangtua jadi mengerti tentang keberadaan sang anak. Hal ini akan menimbulkan rasa memiliki dan rasa sayang yang lebih terhadap sang anak.

Kerugian :

Pada anak di antaranya adalah marah pada diri sendiri, marah pada lingkungan, jadi pembangkang, enggak sabaran, impulsif, anak akan merasa  bersalah (guilty feeling) dan menganggap dirinyalah menjadi penyebab  perceraian orangtuanya. Kemudian, kedepannya setelah dewasa, anak cenderung tidak berani untuk berkomitmen pada suatu hubungan. Misalnya saja, dalam hal pacaran sering terjadi pacaran yang putus-nyabung tanpa jelas arah tujuannya.

Self esteem anak juga bisa turun, jika self esteem-nya jadi sangat rendah dan rasa bersalahnya sangat besar, anak bisa jadi akan dendam kepada orangtuanya, terlibat sering menggunakan obat-obatan terlarang dan alkohol, dan yang ekstrem, muncul pikiran untuk bunuh diri).

3. Perceraian dapat membantu anak untuk keluar dari situasi konflik, rasa tidak  puas, dan perbedaan paham yang terus menerus. Perceraian juga dapat

mengakhiri rasa tertekan, rasa takut, cemas dan ketidaktenteraman Kelompok 10 “KB” :

1. Artinya adalah Suatu jenis alat yang dimasukkan ke dalam tubuh ibu untuk membantu menyusui.salah satu bagian dari alat kontrasepsi.

(20)

“Dan janganlah kamu membunuh anak -anak kamu karena takut (kemiskinan) kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”.

3. Pil, berupa tablet yang berisi progrestin yang bekerja dalam tubuh wanita untuk mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan pada endometrium.

Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan kedalam tubuh. Cara kerjanya yaitu menghalangi ovulasi, menipiskan endometrin sehingga nidasi tidak mungkin terjadi dan memekatkan lendir serlak sehingga memperlambat perjalanan sperma melalui canalis servikalis.

Susuk KB, levermergostrel. Terdiri dari enam kapsul yang diinsersikan dibawah kulit lengan bagian dalam kira-kira sampai 10 cm dari lipatan siku. Cara kerjanya sama dengan suntik.

AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) terdiri atas lippiss loop(spiral) multi load terbuat dari plastik harus dililit dengan tembaga tipis cara kerjanya ialah membuat lemahnya daya sperma untuk membuahi sel telur wanita.

Sterelisasi (Vasektomi/ tubektomi) yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan kelenjar prostat (gudang sperma menjelang diejakulasi) bagi laki-laki. Atau tubektomi dengan operasi yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk kedalam rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini akan menjadi mandul selamanya.

Alat –  alat kontrasepsi yang lain 1. Untuk Wanita

 IUD ( AKDR )  Pil

 Obat Suntik

(21)

 Susuk

 Menstrual Regulation ( MR ) atau pengguguran kandungan yang masih

muda

 Abortus / pengguguran kandungan yang sudah bernyawa

 Ligasi tuba/vasektomi ( mengikat saluran ovum ) dan tabektomi (

mengangkat tempat ovum ) kedua istilah tersebut disebut sterilisasi

 Cara –  cara tradisional dan metode yang sederhana, misalnya: minum jamu

dan metode klender 2. Untuk Pria

 Kondom

 Coitus Interruptus Untuk Wanita

 Vasektomi ( mengikat atau memutuskan saluran sperma dari buaf zakar ) cara

ini juga disebut sterilisasi.

Kelompok 11 “Angkatan kerja” :

1. Mungkin karena pemerintah dan individu itu sendiri. Kalau dilihat dari sisi  pemerintah. Pemerintah yang kurang membuka lapangan pekerjaan dan

terbatas sehingga para tenaga kerja jadi menganggur dan dari sisi individu, disebabkan karena adanya faktor kemalasan, kurangnya kreatifitas dan memilih- milih pekerjaan sehingga terjadilah penggangguran dimana- mana. 2. Karena dengan adanya teknologi sehingga orang malas beraktivitas dan

teknologi yang seyogianya membantu manusia justru secara tidak langsung menghancurkan manusia itu sendiri. Seharusnya teknologi tidak menjadi  bumerang yang menghancurkan rasa kepedulian sosial. Seharusnya keberadaan robot (sebagai teknologi baru) menjadi peringatan agar manusia menjadi lebih manusiawi dan lebih solider terhadap sesama. Dan seharusnya teknologi baru tidak membuat orang lain jadi tidak usah bekerja. Inilah yang dinamakan teknologi baru menambah penganggura

(22)

3. Hubungan daya beli dengan pengangguran adalah jika dimana suatu  perusahaan memproduksi suatu barang dan permintaan daya beli pasar meningkat sehingga perusahaan tersebut maju dan mempekerjakan tenaga kerja yang banyak sehingga tenaga kerja tidak mengalami pengangguran. Dan kalau perlu pemerintah seharusnya menaikkan upah atau gaji pegawai, buruh serta petinggi negeri sehingga daya beli semakin melonjak maka dari itu  banyak tenaga kerja yang dibutuhkan.

Kelompok 12 “Proyeksi” :

1. Kelebihan dan kekurangan jenis perkiraan proyeksi:

1. antar sensus (intercensal): Data dari 2 sensus terakhir

Penduduk dianggap linier (pertambahan penduduk dianggap sama tiap tahun)

Penduduk dianggap linier

3. proyeksi (projection): Pada prinsipnya data-data hasil SENSUS dan SUPAS digunakan untuk membangun asumsi atas pola kelahiran, kematian, dan migrasi. Perkiraan penduduk berpuluh-puluh tahun ke depan. Kelebihan  proyeksi dibanding 2 jenis perkiraan lainnya: dapat memperkirakan jumlah  penduduk sampai berpuluh-puluh tahun sesudah sensus Proyeksi dapat

dilakukan :  –  Sesudah sensus disebut forward projection  –  Sebelum sensus disebut backward projection

2. Semua bisa digunakan dalam soal proyeksi. Karena hasilnya pun sama.

Kelompok 13 “K ebijakan kependudukan” :

(23)

2. Latar Belakang pemerintah menetapkan kebijakan 2 anak cukup karena untuk mengurangi pertambahan penduduk yang tidak seimbang dengan Pertumbuhan perekonomian di Indonesia yang menurun. Dan ada pula  pendapat yang mengatakan bahwa jika 2 anak misal laki-laki dan perempuan,

Anak yang laki-laki mengikuti peran ayah dan yang perempuan mengikuti  peran ibu.

3. Peran masyarakat dan mahasiswa dalam kebijakan penduduk yaitu meningkatkan tingkat fertilitas, Menggunakan kebijakan pemerintah dengan 2 anak cukup atau memakai KB serta mengurangi angka kesakitan.

Referensi

Dokumen terkait

1. Sanksi pendidikan adalah tindakan pedagogis/ mendidik yang diberikan kepada mahasiswa yang menyimpang dari peraturan yang berlaku. Pemberian sanksi dimaksudkan

atau dalam pondok pesantren tersebut; (2) lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang. —pada dasarnya sama dengan pesantren- para santrinya tidak disediakan pemodokan

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. In any criminal action mobilephone use as a Tool to facilitate communication such as selling drugs, until

Penegakan hukum terhadap pelanggaran Hak Cipta yang ditimbulkan apabila seseorang melakukan pelanggaran pembuatan e-book yaitu dalam Pasal 113 ayat (3)

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAPPENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN. MATEMATISDITINJAUDARITINGKAT

IMPLEMENTASI GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) SUMBER DAYA PENDIDIKAN DI KABUPATEN TAPANULI

Debit yang dihasilkan oleh sistem yang direalisasikan pada tugas akhir ini masih terlalu kecil untuk dapat mengoptimalkan kerja turbin untuk dapat menghasilkan tegangan

Asep Afriansyah, Bimbingan Keagamaan menggunakan terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) untuk mengembangkan SELF CONTROL (studi analisis warga binaan