• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH ( DESAIN STUDI KASUS ) TAHUN AKADEMIK 2017/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH ( DESAIN STUDI KASUS ) TAHUN AKADEMIK 2017/2018"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

( DESAIN STUDI KASUS )

TAHUN AKADEMIK 2017/2018

PROGRAM DIII KEPERAWATAN RPL

AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

Jl. Yulius Usman No.62 Malang

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkatNya maka buku panduan penyusunan karya tulis ilmiah bagi mahasiswa DIII Keperawatan Program RPL Akademi Keperawatan Panti Waluya dapat diselesaikan. Buku panduan ini wajib digunakan sebagai acuan mahasiswa program RPL Akademi Keperawatan Panti Waluya dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

Buku panduan ini memuat sistematika penulisan dan tata cara penulisan karya tulis ilmiah dalam bentuk studi kasus. Sistematika di buat mulai dari bab 1 sampai dengan bab 5 untuk mempermudah mahasiswa dalam melakukan penyusunan dan pelaporan. Dalam buku panduan ini juga di berikan contoh format laporan dalam bentuk lampiran mulai dari halaman judul, pengesahan dll. Selain itu juga disampaikann tentang cara penulisan daftar pustaka yang benar.

Penyempurnaan buku pandua ini dilakukan secara periodik agar relevan dengan tuntutan perkembangan keilmuan untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan. Semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi mahasiswa program RPL Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk studi kasus.

Malang, Februari 2018 Penyusun

(3)

ii

DAFTAR ISI

BAB 1 ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 1

1.3 Area Pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah / Laporan Studi Kasus ... 2

BAB 2 ... 3

2.1 Bagian Awal ... 3

2.2 Bagian Inti ... 4

2.2.1 BAB 1 (PENDAHULUAN) ... 4

2.2.1.1 Latar Belakang Masalah ... 4

2.2.1.2 Batasan Masalah ... 5

2.2.1.3 Rumusan Masalah ... 5

2.2.1.4 Tujuan Penelitian... 5

2.2.1.5 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 6

2.2.2 BAB II (TINJAUAN PUSTAKA) ... 6

2.2.3 BAB III (METODE PENELITIAN) ... 6

2.2.4 BAB IV (TINJAUAN KASUS) ... 8

2.2.4 BAB IV (PEMBAHASAN) ... 8

2.2.5 BAB V (PENUTUP) ... 8

2.3 Bagian Akhir ... 9

BAB 3 ... 10

3.4.1 Bimbingan Proposal dan KTI ... 10

3.4.2 Ujian Proposal KTI ... 10

4.4.3 Ujian KTI ... 12

BAB 4 ... 13

5.1 Aspek yang dinilai ... 13

5.2 Standar Penilaian ... 13

(4)

iii

BAB 5 ... 14

5.1 Bahan dan Ukuran ... 14

5.2 Sampul ... 14 5.3 Pengetikan ... 14 5.3.1 Jenis Huruf ... 14 5.3.2 Jarak Spasi ... 15 5.3.3 Batas Tepi ... 15 5.3.4 Pengisian Ruang ... 15 5.3.5 Alinea Baru ... 15 5.3.6 Permulaan Kalimat ... 15 5.3.7 Penomoran ... 15

5.4 Tabel dan Gambar ... 16

5.4.1 Tabel ... 16 5.4.2 Gambar ... 17 5.5 Bahasa ... 17 5.6 Format CD ... 17 5.7 Penjilidan ... 18 LAMPIRAN ... 19

(5)

1 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program D3 Keperawatan program RPL Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang yang telah memenuhi ketentuan secara akademik. Penyusunan KTI menjadi salah satu tugas yang harus diselesaikan dan sekaligus menjadi salah satu bagian yang penting dalam pembelajaran karena mahasiswa diharapkan kompeten dalam melakukan asuhan keperawatan dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah (KTI) khususnya dalam bentuk laporan studi kasus. Mahasiswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan seluruh rangkaian KTI yang meliputi penyusunan asuhan keperawatan kepada pasien. Pelaksanaan studi kasus dilaksanakan di rumah sakit ataupun lapangan.

Karya Tulis Ilmiah yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan keilmuan dan praktek keperawatan serta memperkuat body of knowledge keperawatan, selain itu diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menuangkan pemikiran dan hasil-hasil kegiatan ilmiah yang telah dilakukan ke dalam bentuk sebuah laporan studi kasus. Dengan demikian program ini diharapkan mampu mengantarkan mahasiswa kepada keterampilan atau kemahiran menulis, kemampuan menganalisis permasalahan, mampu memilih teknik dan landasan metode penyelesaian masalah disertai dengan kemampuan menguraikan landasan teori yang terkait dengan permasalahan yang dibahas, serta ketajaman pembahasan dan menganalisis hasil yang diperoleh, dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Buku panduan KTI ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam menuliskan asuhan keperawatan dalam bentuk dokumen akademis atau Karya Tulis Ilmiah (KTI).

1.2 Tujuan

1.2.1 Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dan mampu menuangkannya dalam bentuk ilmiah atau laporan studi kasus dalam upaya

(6)

2 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

menyelesaikan masalah keperawatan secara komprehensif.

1.2.2 Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan teoritik ke dalam praktek pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien secara langsung.

1.2.3 Mahasiswa terampil menulis ilmiah berdasarkan kaidah-kaidah tulisan ilmiah ke dalam laporan Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk laporan studi kasus.

1.2.4 Mahasiswa lebih menghayati peran dan tugasnya sebagai anggota masyarakat yang terdidik

1.2.5 Mahasiswa memiliki rasa tanggung jawab akademik yang lebih besar, baik dalam hubungannya dengan etika ilmiah maupun penghargaan terhadap karya orang lain.

1.3 Area Pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah / Laporan Studi Kasus

1.3.1 Tempat pelaksanaan asuhan keperawatan atau pengambilan kasus adalah di tatanan klinik (Rumah Sakit atau Puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap).

1.3.2 Penyakit atau diagnosa medis yang diambil adalah penyakit yang kasusnya menarik dan terbanyak.

1.3.3 Judul yang diambil antar mahasiswa baik dalam satu kota maupun luar kota diharapkan tidak sama sedangkan dalam satu tempat kerja wajib beda / tidak boleh sama.

(7)

3 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

BAB 2

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH (DESAIN STUDI KASUS)

Penulisan Karya Tulis Ilmiah desain studi kasus dapat dibagi ke dalam tiga bagian utama yaitu: (1) bagian awal, (2) bagian inti, (3) bagian akhir.

2.1 Bagian Awal

Bagian awal mencakup halaman judul, halaman persetujuan, kata pengantar, daftar isi dan daftar gambar, tabel serta lampiran.

2.1.1 Halaman Judul

Halaman judul memuat: judul, maksud proposal KTI, lambang Akper Panti Waluya Malang, nama mahasiswa dan NIM , instansi (Program Studi DIII Keperawatan) dan tahun pengajuan. Judul merupakan diagnosa/masalah medis yang dialami oleh klien. Contoh Penulisan Judul:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.A DENGAN HYPERTENSI DI

RUANG X RS Y

2.1.1.1 Judul diketik dengan huruf besar, dibuat sesingkat-singkatnya (maksimal 20 kata) tetapi jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah yang akan ditulis, tempat dan waktu pelaksanaan serta tidak membuat peluang penafsiran yang beraneka ragam. Judul menggambarkan masalah yang dialami oleh klien

(berdasarkan diagnosa medis) yang akan dijadikan fokus penulisan karya

tulis.

2.1.1.2 Maksud proposal KTI adalah untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah pada Program Studi DIII Keperawatan Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang. Lambang Akper Panti Waluya Malang dengan diameter 5,5 cm. 2.1.1.3 Nama mahasiswa ditulis lengkap, tidak boleh disingkat. Di bawah nama

dicantumkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM)

2.1.1.5 Waktu pengajuan dengan menuliskan bulan dan tahun 2.1.1.6 Spasi yang digunakan adalah 1 spasi

(8)

4 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

2.1.2 Halaman Persetujuan

Halaman ini berisikan persetujuan pembimbing KTI lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan.

2.1.3 Halaman Pengesahan

2.1.4 Kata Pengantar

Kata pengantar berisi tentang gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan karya ilmiah. Yang perlu diperhatikan pada kata pengantar harus singkat, tetapi jelas. Unsur-unsur yang dicantumkan dalam kata pengantar hendaklah hanya dibatasi pada: puji syukur kepada Tuhan, penjelasan tentang pelaksanaan penyusunan karangan ilmiah, informasi tentang arahan dan bantuan dari berbagai pihak, ucapan terima kasih dari berbagai pihak, penyebutan nama tempat, tanggal, bulan dan tahun penyusunan, serta nama.

2.1.5. Daftar Isi

Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masing-masing, yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan. Agar daftar isi ringkas dan jelas, subbab derajat ke dua dan ke tiga boleh tidak ditulis.

2.1.6. Daftar Gambar, tabel, lampiran dan daftar lain

Daftar gambar, tabel, lampiran dan daftar lain digunakan untuk memuat nama tabel, gambar, dan sebagainya yang ada dalam tugas akhir. Penulisan nama tabel, gambar, dan sebagainya menggunakan huruf kapital di awal kata (title case).

2.2 Bagian Inti

1. Proposal (Bab I – III) 2. Laporan akhir (Bab I – V)

2.2.1 BAB 1 (PENDAHULUAN)

Bab ini merupakan pendahuluan yang memberikan gambaran awal tentang permasalahan yang akan dibahas dan diberikan solusinya oleh penulis.

Bab Pendahuluan terdiri atas:

2.2.1.1 Latar Belakang Masalah

(9)

5 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

informasi yang mendukung), Introduksi; Skala masalah: justifikasi-insiden; kronologis: sebab, dampak; konsep alternatif solusi.

2. Kondisi kekinian pencetus gagasan (diperoleh dari bahan bacaan, wawancara, observasi, imajinasi yang relevan).

3. Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk memperbaiki keadaan pencetus gagasan.

4. Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui gagasan yang diajukan, Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan gagasan dan uraian peran atau kontribusi masing-masingnya.

5. Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai.

2.2.1.2 Batasan Masalah

Aspek kasus yang dibatasi untuk diteliti oleh peneliti dalam KTI Desain Studi Kasus. Contoh: Pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada pasien dengan

hypertensi di rang x RS y.

2.2.1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian yang perlu dijawab dengan studi kasus yang akan dilaksanakan.

Contoh: Bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien dengan hypertensi?

2.2.1.4 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui studi kasus.

Contoh: Menggali/mempelajari asuhan keperawatan pada pasien dengan hypertensi.

2. Tujuan Khusus merupakan penjabaran tujuan umum sifatnya lebih operasional dan spesifik dapat dilihat pada tahap-tahap asuhan keperawatan dan analisis perbedaan dari tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus.

Contoh: Menggali pengkajian keperawatan pada pasien hypertensi Menggali diagnosa keperawatan pada pasien hypertensi Menggali intervensi pada pasien hypertensi

(10)

6 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

Menggali evaluasi pada pasien hypertensi

2.2.1.5 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat yang diharapkan dari hasil penulisan KTI, terutama untuk pengembangan/peningkatan pelayanan keperawatan di tempat pengambilan kasus dan institusi.

a. Manfaat hasil penelitian desain studi kasus bagi pasien b. Manfaat hasil penelitian desain studi kasus bagi perawat b. Manfaat hasil penelitian desain studi kasus bagi RS

c. Manfaat hasil penelitian desain studi kasus bagi institusi pendidikan

2.2.2 BAB II (TINJAUAN PUSTAKA)

1. Penguraian teori-teori yang relevan yang mendasari pembahasan serta pemecahan masalah berdasarkan konsep asuhan keperawatan.

2. Tinjauan pustaka ini dapat berisi uraian tentang data sekunder yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah atau KTI pihak lain.

3. Tinjauan pustaka dimungkinkan mengajukan lebih dari satu teori atau data sekunder untuk membahas permasalahan yang menjadi topik KTI sepanjang teori- teori dan/atau data sekunder tersebut berkaitan dan tidak kontradiktif.

4. Tinjauan pustaka meliputi: konsep penyakit yang meliputi (anatomi fisiologi, patofisiologi, penatalaksanaan) dan konsep asuhan keperawatan yang meliputi (pengakjian, diagnosa keperawatan, perencanaan / intervensi, pelaksanaan / implementasi dan evaluasi).

5. Penulis wajib menulis sumber dari semua kutipan yang diambil sebagai referensi tanpa melakukan copy paste (sesuai dengan etika penulisan KTI). Dan bisa menambahkan konsep dari evidence based berupa jurnal keperawatan.

2.2.3 BAB III (METODE PENELITIAN)

1. Desain

Menguraikan desain yang dipakai pada penelitian. Desain yang digunakan adalah studi kasus, yaitu studi yang mengeksplorasi suatu masalah / fenomena dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu.

(11)

7 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h pada klien dengan Diabetes Mellitus di RS dr. Supomo. 2. Batasan istilah (Definisi operasional)

Batasan istilah (atau dalam versi kuantitatif disebut sebagai definisi operasional) adalah pernyataan yang menjelaskan istilah-istilah kunci yang menjadi fokus studi kasus. 3. Unit Analisis (partisipan)

Pada sub bab ini dideskripsikan tentang karakteristik partisipan / unit analiss / kasus yang akan diteliti. Unit analisis / partisipan dalam keperawatan umumnya adalah klien dan atau keluarganya. Subyek yang digunakan adalah 1 klien.

4. Lokasi dan Waktu

Dijelaskan tentang deskriptif lokasi penelitian, Waktu penyelenggaraan kegiatan penyelenggaraan asuhan keperawatan adalah :

Studi kasus individu (di Rumah sakit) lama waktu sejak klien pertama kali MRS sampai pulang dan atau klien yang dirawat minimal 3 hari. Jika sebelum 3 hariklien sudah pulang, maka perlu penggantian klien lainnya yang sejenis. Dan bila perlu dapat dilanjutkan dalam bentuk home care.

5. Pengumpulan Data

Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang digunakan;

1) Wawancara (hasil anamnesis berisi ttg identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang – dahulu – keluarga dll). Sumber data dari klien, keluarga, perawat lainnya)

2) Observasi dan Pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA: inspeksi, palpasi, perkusi, Auskultasi) pada sistem tubuh klien

3) Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yg relevan).

6. Uji keabsahan data

untuk menguji kualitas data/informasi yang diperoleh sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi. uji keabsahan data dilakukan dengan: 1) memperpanjang waktu pengamatan / tindakan; dan 2) sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

7. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.

(12)

8 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h 8. Etik Penelitian

Di Dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus, terdiri dari : 1) Informed Consent (persetujuan menjadi klien)

2) Anonimity (tanpa nama) 3) Confidentiality (kerahasiaan)

2.2.4 BAB IV (TINJAUAN KASUS)

Bab ini berisi pengelolaan kasus yang dilakukan oleh penulis. Bab III memberikan gambaran secara lengkap tentang keadaan klien/keluarga yang ditangani penulis. Pengelolaan klien dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Laporan kasus menggambarkan kemampuan penulis dalam melakukan asuhan keperawatan, dan pemanfaatan berbagai faktor yang turut mendukung perbaikan status kesehatan klien. Penulisan laporan kasus ini semua disajikan dalam bentuk narasi. Data yang terkumpul dalam Bab 3 ini antara lain meliputi:

1. Data pengkajian 2. Diagnosa keperawatan

3. Perencanaan (Nursing Care Plan) tersajikan dalam bentuk naratif

4. Tindakan (Nursing Note) menggambarkan monitoring/perkembangan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien.

5. Evaluasi disajikan dalam catatan perkembangan (Nursing Progress) menggambarkan perkembangan klien sejak dilakukan asuhan keperawatan oleh penulis hingga terakhir melakukan asuhan keperawatan.

2.2.4 BAB IV (PEMBAHASAN)

1. Pembahasan adalah kemampuan penulis di dalam mengupas, mengamati dan

memberikan solusi dengan alasan-alasan ilmiah yang dapat

dipertanggungjawabkan.

2. Permasalahan yang timbul dalam tinjauan kasus dibandingkan dengan konsep dalam tinjauan pustaka dan dilakukan pembahasan terhadap permasalahan yang timbul. Proses pembahasan berorientasi pada problem solving dengan argumentasi ilmiah atau logis.

2.2.5 BAB V (PENUTUP)

(13)

9 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

hasil dari pembahasan dan menjawab tujuan, sedangkan saran lebih menerapkan hasil- hasil inovasi yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan.

2.3 Bagian Akhir

Bagian akhir KTI memuat daftar pustaka dan lampiran. Penulisan daftar pustaka mengacu pada ketentuan the American Psychological Association (APA) dan minimal 10 tahun terakhir. Referensi terdiri dari teks book dan jurnal-jurnal yang terakreditasi baik dari dalam maupun luar negeri yang relevancy, recency dan kemukhtahiran.

(14)

10 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

BAB 3

PELAKSANAAN KARYA TULIS ILMIAH DESAIN STUDI KASUS

3.4.1 Bimbingan Proposal dan KTI

3.4.1.1 Penyusunan proposal dan KTI oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing (pembimbing I dan II) dengan jumlah konsultasi minimal 12 kali pada masing-masing pembimbing.

3.4.1.2 Tanda bukti bimbingan berupa lembar konsultasi bimbingan KTI yang ditandatangani pembimbing. Lembar konsultasi bimbingan ini dijadikan satu dengan draf proposal nantinya dikumpulkan sebagai syarat ujian proposal dan ujian KTI.

3.4.1.3 Waktu pelaksanaan bimbingan KTI ditentukan sendiri berdasarkan kesepakatan (kontrak waktu) antara pembimbing dan mahasiswa yang bersangkutan dengan batas waktu yang telah ditentukan (time schedule)

3.4.2 Ujian Proposal KTI

3.4.2.1 Waktu pelaksanaan ujian proposal KTI ditentukan berdasarkan jadwal pada kalender akademik Akper Panti Waluya Malang.

3.4.2.2 Mahasiswa yang akan mengajukan ujian proposal wajib mendaftarkan diri melalui sekretaris prodi dengan mengisi form pendaftaran ujian proposal. 3.4.2.3 Mahasiswa diperbolehkan untuk ujian proposal/KTI apabila telah

mendapatkan acc atau persetujuan dari pembimbing I dan II.

3.4.2.4 Mahasiswa menyiapkan 3 (tiga) eksemplar proposal KTI yang diserahkan ke masing-masing penguji dan pembimbing.

3.4.2.5 Dewan penguji ujian proposal KTI terdiri dari 4 orang yang terdiri dari 2 (dua) pembimbing KTI mahasiswa yang bersangkutan dan 2 penguji yang telah ditentukan oleh koordinator KTI.

3.4.2.6 Ketua dewan penguji adalah penguji I dan yang bertindak sebagai moderator adalah mahasiswa yang ditunjuk.

(15)

11 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

3.4.2.7 Mahasiswa dinyatakan lulus ujian proposal KTI apabila rata-rata ketiga penguji minimal ≥ 70. Hasil penilaian ujian proposal disampaikan kepada mahasiswa bersangkutan sesuai dengan form rekomendasi seminar proposal KTI yaitu:

a. Lulus tanpa revisi/perbaikan dan dapat melanjutkan pelaksanaan KTI penelitian.

b. Lulus dengan revisi/perbaikan dan dapat melanjutkan pelaksanaan KTI setelah melakukan revisi

c. Tidak lulus dan harus mengulang ujian lagi. Hari/waktu pengulangan ditentukan oleh dewan penguji

4.4.2.8 Tata tertib ujian proposal KTI:

a. Mahasiswa sudah menyerahkan proposal KTI yang sudah disetujui (ditandatangani) oleh pembimbing I, dan pembimbing II paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan ujian.

b. Mahasiswa harus sudah siap 15 menit sebelum ujian dilaksanakan

c. Mahasiswa wajib menyerahkan 1 berkas proposal setelah selesai revisi proposal. Berkas proposal yang sudah dijilid diserahkan kepada sekretaris prodi maksimal 1 minggu dari ujian proposal KTI

f. Kegiatan ujian proposal KTI

a) Presentasi proposal KTI oleh mahasiswa selama 10 menit b) Tanya jawab oleh dewan penguji setiap penguji 10 menit g. Pakaian pada saat ujian menggunakan baju bebas rapi d a n

berjas almamater

h. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian

(16)

12 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

4.4.3 Ujian KTI

4.4.3.1 Waktu pelaksanaan ujian KTI ditentukan berdasarkan jadwal kalender akademik Akper Panti Waluya Malang.

4.4.3.2 Mahasiswa diperbolehkan untuk ujian KTI apabila telah mengikuti bimbingan (pembimbing I dan II) minimal 12 kali ditunjukkan dengan menunjukkan lembar bimbingan KTI

4.4.3.3 Mahasiswa dinyatan lulus ujian KTI apabila nilai rata-rata ketiga penguji minimal ≥ 70. Hasil penilaian ujian KTI disampaikan kepada mahasiswa bersangkutan setelah selesai ujian dengan tanpa menyebutkan besarnya nilai perolehan dan hanya membacakan salah satu kriteria berikut ini:

a. Lulus tanpa revisi/perbaikan b. Lulus dengan revisi/perbaikan

c. Tidak lulus dan harus ujian KTI lagi. Hari/waktu untuk mengulang ditentukan oleh dewan penguji

4.4.3.5 Tata tertib ujian KTI:

a. Mahasiswa sudah menyerahkan naskah KTI yang sudah disetujui (ditandatangani) oleh pembimbing sebanyak 3 eksemplar kepada masing- masing dosen (pembimbing I, penguji I, dan penguji II) paling lambat 3 hari sebelum pelaksanaan ujian.

b. Mahasiswa harus sudah siap 15 menit sebelum ujian dilaksanakan c. Kegiatan ujian KTI terdiri atas:

a) Presentasi KTI oleh mahasiswa 10 menit

b) Tanya jawab oleh dewan penguji masing2 10 menit

c) Pakaian pada saat seminar KTI bebas rapi dan berjas almamater d) Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan

(17)

13 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

BAB 4

PENILAIAN KARYA TULIS ILMIAH (DESAIN STUDI KASUS)

Bab ini menjelaskan tentang penilaian Proposal dan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Desain Studi Kasus secara komprehensif diantaranya adalah:

5.1 Aspek yang dinilai

5.1.1 Sistematika penulisan 5.1.2 Isi tulisan

5.1.3 Presentasi dan responsi

5.2 Standar Penilaian

5.2.1 Nilai akhir sidang KTI adalah nilai dari seluruh aspek penilaian yang terdapat pada formulir penilaian

5.2.2 Nilai Batas Kelulusan (NBL) ≥ 70

5.3 Uji Ulang

5.3.1 Uji ulang diperuntukkan mahasiswa yang nilai < 2,75 5.3.3 Nilai yang diperoleh adalah nilai maksimal saat ujian

(18)

14 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

BAB 5

TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

DESAIN STUDI KASUS

5.1 Bahan dan Ukuran

Naskah diketik dalam satu muka diatas kertas HVS 80 gram dengan ukuran 21,5 cm x 28 cm (A4), warna putih dan tidak bolak balik.

5.2 Sampul

Naskah KTI yang sudah direvisi dan disahkan oleh semua penguji dikumpulkan ke sekretaris prodi dengan sampul warna biru sejumlah 1 eks naskah, jika tempat penelitian meminta harus diberi.

5.3 Pengetikan 5.3.1 Jenis Huruf

Beberapa ketentuan mengenai perhurufan adalah sebagai berikut:

a. Naskah diketik menggunakan komputer dengan huruf Times New Roman ukuran 12. Judul Bab dan anak Bab dengan ukuran 12. Isi tabel atau keterangan gambar, ukuran huruf dapat diperkecil sampai ukuran 10.

b. Penggunaan huruf miring tidak diperkenankan. Huruf miring hanya dipakai untuk tujuan tertentu, misalnya kata asing, pengganti huruf bergaris bawah untuk nama spesies dalam biologi atau penulisan judul dalam Daftar Pustaka.

c. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda lain sedapat mungkin dibuat dengan komputer atau ditulis dengan rapi memakai tinta cina warna hitam.

e. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat, misalnya 10 g diketik sepuluh gram.

f. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat telur 50,5 g.

g. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya, misalnya m, g, kal, kg. Bilangan dan satuannya tidak boleh terpisah baris

(19)

15 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

5.3.2 Jarak Spasi

Jarak spasi dalam naskah diatur sebagai berikut:

a. Jarak antara dua baris dalam naskah dibuat 1,5 spasi.

b. Judul tabel dan judul gambar yang lebih dari 1 baris, dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 spasi.

c. Jarak antara dua pustaka dalam daftar pustaka 1,5 spasi.

d. Daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran diketik 1,5 spasi; apabila isi daftar lebih dari satu baris, diketik 1 spasi.

e. Jarak antara judul bab dengan awal teks 3 spasi. f. Jarak antara judul subbab dengan awal teks 1,5 spasi. g. Jarak antara teks dan tabel atau gambar adalah 1,5 spasi. h. Jarak antar baris isi tabel diketik 1 spasi.

5.3.3 Batas Tepi

Batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut: a. Tepi atas 3 cm

b. Tepi bawah 3 cm c. Tepi kiri 4 cm d. Tepi kanan 3 cm

5.3.4 Pengisian Ruang

Ruang yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan selalu dimulai dari batas tepi kiri sampai kebatas tepi kanan (rata kiri-kanan), dan tidak ada ruang yang terbuang kecuali untuk penulisan alinea baru, rincian persamaan (rumus), tabel, gambar, atau hal-hal khusus.

5.3.5 Alinea Baru

Alinea baru dimulai dengan rata kanan kiri. Alinea baru diberi jarak dobel spasi.

5.3.6 Permulaan Kalimat

Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus dieja, misalnya “Dua ratus lima puluh orang mahasiswa”.

(20)

16 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

5.3.7.1 Penomoran subbab menggunakan angka arab, dengan penulisan rata kiri

seperti contoh berikut: 1. Latar Belakang

1.1 Subab pertama butir pertama 1.1.1 Subbab kedua butir pertama 1.1.2 Subbab kedua butir kedua 1.1.2.1 Subbab ketiga butir pertama Tingkatan subbab maksimal 3

Komponen subbab yang bukan subordinat dapat menggunakan penomoran menggunakan huruf a, b, c, dst.

5.3.7.2 Halaman ditulis dengan angka Arab (1, 2, 3, dst). Semua nomor halaman

diketik pada pojok kanan atas kecuali untuk lembar yang terdapat bab baru maka normor halaman diketik di tengah bagian bawah.

5.4 Tabel dan Gambar

5.4.1 Tabel

Pembuatan tabel diatur sebagai berikut:

5.4.1.1 Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab sesuai dengan Bab nya 5.4.1.2 Tabel diletakkan simetris

5.4.1.3 Nomor tabel ditempatkan di atas tabel dimulai dari tepi kiri tabel, dilanjutkan

dengan judul tabel tanpa diakhiri dengan titik. Judul tabel apabila lebih dari dua baris, maka baris kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama judul. Nomor dan judul tabel diketik 1 spasi

5.4.1.4 Tabel maksimal dua halaman dan tidak dilipat. Jika tabel harus dipenggal,

pada halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dengan kata “lanjutan” tanpa judul. Tabel yang lebih dari dua halaman atau yang harus dilipat ditempatkan pada lampiran

5.4.1.5 Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan yang satu dengan yang

lain cukup tegas

5.4.1.6 Apabila tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas, maka dibuat memanjang

kertas (landscape). Tabel diletakkan dengan atas kiri (bagian atas tabel ada di sebelah kiri) dan ditempatkan pada lampiran

5.4.1.7 Isi tabel antara kolom yang satu dengan yang lainnya tidak diberi garis

(21)

17 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

kompleks dapat digunakan tabel tertutup. Pemilihan tabel terbuka/tertutup hendaknya konsisten di seluruh naskah

5.4.1.8 Jarak antar baris isi tabel diketik 1 spasi

5.4.2 Gambar

Pencantuman gambar dalam laporan diatur sebagai berikut:

5.4.2.1 Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar 5.4.2.2 Gambar diletakkan simetris

5.4.2.3 Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab

5.4.2.4 Nomor gambar yang diikuti judulnya ditulis dari tepi kiri di bawah gambar

tanpa diakhiri titik. Apabila judul gambar lebih dari dua baris, maka baris kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama judul. Nomor dan judul gambar diketik 1 spasi

5.4.2.5 Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang lowong didalam

gambar, tidak pada halaman lain

5.4.2.6 Apabila gambar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas (landscape), maka

bagian atas gambar diletakkan di sebelah kiri

5.4.2.7 Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan

interpolasi dan ekstrapolasi

5.4.2.8 Garis lengkung grafik sedapat mungkin dibuat dengan menggunakan

komputer

5.5 Bahasa

Bahasa yang digunakan pada karya tulis ilmiah adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia yang benar ialah bahasa Indonesia yang mengikuti kaidah tata bahasa. Penggunaannya yang baik mengandung makna penggunaan pada tempatnya.

5.6 Format CD

Penyimpanan Karya Tulis Ilmiah (KTI) tidak hanya dalam bentuk hardcopy saja namun penyimpanan KTI dapat dibuat dalam bentuk file atau softcopy.

Ketentuan format CD untuk KTI dalam bentuk file (softcopy):

5.6.1 File softcopy KTI disimpan dalam CD berukuran standar (diameter 12 cm/

(22)

18 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

5.6.2 File softcopy KTI dalam bentuk pdf

5.6.3 CD diberi abel dengan: judul, nama penulis, NIM, program studi, dan tahun

lulus

5.6.4 Penulisan label menggunakan Times New Roman (ukuran 10) dengan jarak 1

spasi

5.6.5 Label ini dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan CD yang terbuat dari

plastik bening

5.6.6 Format label pada permukaan CD

5.7 Penjilidan

Karya Tulis Ilmiah (KTI) tidak perlu dijilid sebelum ujian sidang, apabila telah mendapat perbaikan/keputusan kelulusan KTI dapat dijilid permanen/hard cover sesuai dengan ketentuan dari Akper Panti Waluya Malang.

(23)

19 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

(24)

20 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h Lampiran 1

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII RPL

AKPER PANTI WALUYA MALANG TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Nama : NIM : Semester : SKS yang telah ditempuh : Judul KTI : 1.

2.

3.

4. Judul yang disetujui

,……… Yang Mengajukan

(25)

21 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h Lampiran 2. Contoh Halaman Muka Proposal Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HYPERTENSI DI RUANG ANDA RS KITA

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah Program Studi D III Keperawatan RPL

Disusun Oleh: Indah Parawangsa NIM: 12345678910

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN RPL

AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

(26)

22 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h Lampiran 3. Contoh Halaman Muka Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y

DENGAN HYPERTENSI AKUT DI RUANG ANDA RS.KITA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Ahli Madya Keperawatan Pada Prodi D III Keperawatan

Disusun Oleh:

Indah Parawangsa NIM: 12345678910

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN RPL

AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

(27)

23 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

Lampiran 4. Contoh Halaman Persetujuan Proposal Karya Tulis Ilmiah untuk diujikan

HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y

DENGAN HYPERTENSI AKUT DI RUANG ANDA RS KITA

Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Proposal KTI Program Studi DIII Keperawatan RPL Fakultas

Akper Panti Waluya Malang

Malang,...

Pembimbing I Pembimbing II

Nama Nama NIDN NIDN

(28)

24 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

Lampiran 5. Contoh Halaman Persetujuan Karya Tulis Ilmiah untuk diujikan

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y DENGAN NYERI AKUT DI RUANG ANDA RS KITA

Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji KTI Program Studi DIII Keperawatan RPL

Akper Panti Waluya Malang

Malang,...

Pembimbing I Pembimbing II

Nama Nama NIDN NIDN

(29)

25 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h Lampiran 6. Contoh Halaman Pengesahan Karya Tulis Ilmiah

HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y

DENGAN HYPERTENSI AKUT DI RUANG ANDA RS KITA

Disusun Oleh: Indah Parawangsa

NPM: 12345678910

Telah dipertahankan di depan Penguji pada tanggal... Susunan Penguji: TTD Penguji I: ... ... Penguji II: ... ... Penguji III: ... ... Malang,... Mengetahui, Direktur,

(30)

26 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h Lampiran 7

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

1. Cara Penulisan Sumber dari Buku

Contoh:

Notoatmodjo, S. (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

2. Cara Penulisan Sumber Bagian Bab dari Buku

Contoh:

Fayram, E.S. (2012). Planning Strategy and Nursing Orders, dalam Christensen, P.J & Kenney, J.W., Nursing Process, Application of Conceptual Models (hlm. 164-185). St. Loius: Mosby Company.

3. Cara Penulisan Artikel dari Jurnal

Contoh:

Kurniawati, T. Rahmat, I. dan Lusmilasari, L. (2015). Hubungan antara Persepsi Ibu tentang Pendidikan Seks pada Anak Usia 0-5 tahun dengan Sikap Ibu dalam Menerapkan Pendidikan Seks di Suronatan dan Serangan Notoprajan Yogyakarta. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan ‘Aisyiyah. 1 (1). 49-55.

4. Cara Penulisan Artikel dari Sumber Elektronik

Contoh:

Nency dan Arifin. (2015). Penanganan dan pencegahan gizi buruk pada balita dalam http://www.gizi.not.cgti, diakses tanggal 24 Agustus 2016.

5. Cara Penulisan Artikel dari Surat Kabar

Contoh:

Susu Kedelai, Sumber Protein Nabati Paling Tinggi. (10 September 2016). Kompas, hlm. 4-5.

(31)

27 | P a n d u a n P e n y u s u n a n K a r y a T u l i s I l m i a h

Lampiran 8

CONTOH TIME SCHEDULE PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN RPL TAHUN AKADEMIK 2017/2018 Waktu Kegiatan Maret 2018 April 2018 Mei 2018 Juni 2018 Juli 2018 Agustus 2018 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan Proposal KTI: 1. Judul

2. BAB 1 (Pendahuluan) 3. BAB 2 (Tinjauan Teori) Ujian Proposal KTI Revisi Proposal KTI Penyerahan Proposal KTI Penyusunan KTI:

1. BAB 3 (Laporan Kasus) 2. BAB 4 (Pembahasan) 3. BAB 5 (Penutup) Ujian KTI

Revisi KTI Penjilidan

Pengumpulan KTI yang telah disyahkan oleh Dewan Penguji

Referensi

Dokumen terkait

Dari didapat tingkat pendapatan responde terinfeksi PMS sebagian besar yang tingkat pendapatan tinggi y positif PMS pada tingkat yaitu 3 (7%) tingkat pendapatan yang

Hal tersebut karena semakin lebar jarak antar tanaman sela maka hasil pada masing- masing tanaman menjadi lebih tinggi sehingga menghasilkan nilai LER yang

Nata dalam penelitian ini dapat disebut Nata de Soya karena bahan utamanya berasal dari whey tahu yaitu 90 % dan penambahan air kelapa hanya sebesar 10 % yang

Berdasarkan analisis tentang world view pengarang dapat disimpulkan bahwa secara simbolik cerita dalam naskah drama Aa-Ii-Uu sebagaimana karya Arifin C.. Noer yang lain

Selain itu, kerja sama lintas program dan lintas sektor masih kurang, penatalaksanaan kasus klinis belum berjalan dengan baik di Puskesmas, sistem pencatatan belum maksimal

Di dalam proses bisnis ini, PT Panca Utama Express tidak terlepas dari kendala yang dihadapi, seperti belum adanya informasi pengingat dan pengaturan untuk

Nilai maksimum kinerja lingkungan sebesar 0,4706 dimiliki oleh PT Elnusa Tbk pada tahun 2013 dan PT Mitra Investindo Tbk pada tahun 2015, hal ini menunjukan