Pengaruh Kompensasi, Leverage, dan Earnings Power terhadap
Manajemen Laba pada Perusahaan Property, Real Estate dan Building
Constuction di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2016-2018
Dika Tri Lestari1, Edi Tri Wibowo2
Prodi Akuntansi, Universitas Pelita Bangsa
Email : dichalesthary@gmail.com1 ; edi.three@yahoo.co.id2
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kompensasi, Leverage, dan Earnings
Power terhadap Manajemen Laba pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode yang digunakan dalam
penelitian ini adalan 3 (tiga) tahun, yaitu mulai dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ada, didapatkan 102 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan program SPSS 24. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompensasi, leverage, dan
earnings power tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil uji adjusted R² pada
penelitian ini sebesar 0,003 menunjukan bahwa manajemen laba pada perusahaan
property, real estate, dan building construction yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia
dipengaruhi oleh kompensasi, leverage, dan earnings power sebesar 0,03% sedangkan sisanya 99,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain variabel independen tersebut. Kata kunci: Kompensasi, Leverage, Earnings Power, Manajemen Laba
Abstract
The purpose of this study to examine the effect of Compensation, Leverage, and Earnings Power to Earnings Management on property, real estate, and building construction companies listed in Bursa Efek Indonesia. The period used in this study is 3 (three) years, starting from 2016 to 2018. This study used purposive sampling method in order to collect the sample. Based on certain criteria, there were 102 companies that matched with the sample. The statistical method used in this study was multiple regression with SPSS 24 program. The result of this study indicate the compensation, leverage, and earnings power has no effect to earnings management. The results of adjusted R² in this study amounted to 0,003 indicating that earnings management on property, real estate, and building construction companies listed in Bursa Efek Indonesia influenced by compensation,
leverage, and earnings power of 0,03% while the remaining 99,7% is influenced by factors other than the independent variable.
Keywords: Compensation, Leverage, Earnings Power, Earnings Management
Pendahuluan
Tujuan didirikannya suatu
perusahaan adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan. Laba atau keuntungan diperlukan oleh perusahaan untuk dapat melangsungkan kehidupan
perusahaan. Laporan laba/rugi
merupakan salah satu komponen
laporan keuangan yang sangat penting karena didalamnya terkandung informasi laba yang sangat bermanfaat bagi para pemegang saham dan kreditor untuk mengetahui kemampuan dan kinerja keuangan perusahaan. Salah satu ukuran kinerja perusahaan yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah laba yang dihasilkan perusahaan. (Amelia & Hernawati,2016)
Indikator umum bagi pihak
manajemen dan pihak eksternal untuk menilai kinerja suatu perusahaan adalah laba. Informasi laba ini dapat mempengaruhi investor, kreditur, dan pihak lainnya dalam membuat keputusan investasi dan ekonomi. Oleh sebab itu, perusahaan berusaha untuk mencapai target laba yang diinginkan agar perusahaan terlihat memiliki kinerja yang baik dan dapat menarik minat pihak eksternal. Laba juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode tertentu
serta mempertanggung jawabkan
sumber daya yang dikelola yang telah
dipercayakan kepada
manajemen/manajer. Namun manajer sering melakukan manipulasi data untuk
memperoleh keuntungan pribadi.
Tindakan tersebut biasa dikenal dengan
istilah manajemen laba (Earning
management). (Arini, 2016)
Faktor yang menjadi motivasi manajer dalam melakukan manajemen laba, adalah kompensasi, leverage dan
earnings power. Kompensasi merupakan
semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung, atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Elfira, 2014). Kompensasi dapat diberikan dalam bentuk insentif, yang merupakan kontra prestasi di luar upah atau gaji, dan mempunyai hubungan dengan prestasi sehingga dinamakan pula sebagai pay for performance atau pembayaran atas prestasi. (Manullang, 2015)
Dengan adanya kompensasi bonus tersebut, pihak manajemen akan terus berusaha meningkatkan profit atau laba
perusahaan semaksimal mungkin
sehingga laporan keuangan yang
dihasilkan akan terlihat bagus. Dan
dengan demikian maka pihak
manajemen akan mendapatkan bonus atas kerja kerasnya tersebut.
Leverage adalah mengukur seberapa
besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan leverage ini dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya. Dengan demikian
penggunaan leverage akan
meningkatkan keuntungan bagi
pemegang saham. Sebaliknya leverage
juga dapat meningkatkan risiko
keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage
akan menurunkan keuntungan
pemegang saham (Agustia & Suryani, 2018). Manajemen diduga akan memilih prosedur akuntansi yang meningkatkan
aktiva, mengurangi utang dan
meningkatkan pendapatan dengan
tujuan untuk menghindari pelanggaran kontrak hutang jangka panjang. (Irawan, 2013)
Dalam kondisi perusahaan memiliki
leverage tinggi, manajer melakukan
manajemen laba agar dapat menarik kreditor danmenunjukkan kepada pasar bahwa kinerja perusahaannya baik,
walaupun sebenarnya perusahaan
tersebut memiliki risiko yang besar karena utangnya besar. Dengan kondisi seperti ini, manajemen sering malakukan halhal seperti mengolah laporan
keuangan sehingga mencerminkan
keadaan yang baik dan memiliki prospek yang bagus dan sepantasnya untuk diberikan pinjaman dana. (Elfira, 2014)
Menurut Agus (2001:125) earnings
power merupakan tolak ukur
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan aset yang digunakan. Rasio ini menunjukkan pula tingkat efisiensi investasi yang nampak
pada perputaran aset. Apabila
perputaran aset meningkat dan net profit margin tetap maka earnings power juga akan meningkat.
Tinggi rendahnya earnings power ditentukan oleh dua faktor yaitu profit margin, yang merupakan perbandingan antara net operating income (keuntungan neto) dengan net sales (penjualan neto), dan turnover of operating assets (tingkat
perputaran aset usaha), dengan
melakukan analisis terhadap profitabilitas
perusahaan maka investor dapat menilai
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba (earnings power) dan sejauh mana efektifitas pengolahan perusahaan pada masa-masa yang lalu. Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan operasional yang dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan. (Ilma, 2016)
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor property, real
estate dan building construction di BEI
periode 2016-2018, untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor property,
real estate dan building construction di
BEI periode 2016-2018, untuk
mengetahui pengaruh earnings power
terhadap manajemen laba pada
perusahaan sektor property, real estate dan building construction di BEI periode 2016-2018, untuk mengetahui pengaruh kompensasi, leverage, dan earnings
power terhadap manajemen laba pada
perusahaan sektor property, real estate dan building construction di BEI periode 2016-2018.
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu bidang studi yang
membahas mengenai akuntansi
khususnya mengenai topik pengaruh kompensasi, leverage dan earnings
power terhadap manajemen laba. Selain
itu, semoga penelitian ini dapat dijadikan masukkan sebagai sumber data untuk penelitian selanjutnya. Manfaat secara praktis bagi peneliti, dapat sebagai bahan referensi untuk penelitan selanjutnya dan memberikan informasi yang berkaitan dengan kompensasi,
leverage, earnings power dan manajemen laba. Bagi investor, dapat
sebagai acuan dalam mengambil
keputusan berinvestasi. Bagi penulis
dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi penulis, terutama dalam hal yang berkaitan dengan manajemen laba.
Kajian Literatur
Manajemen laba didefinisikan
sebagai upaya manajer perusahaan
untuk mengintervensi atau
mempengaruhi informasi-informasi
dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin
mengetahui kinerja dan kondisi
perusahaan (Sulistyanto, 2008:47).
Schipper (dalam Subramanyam,
2010:131) menyebutkan bahwa
manajemen laba merupakan intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi. Definisi tersebut mengartikan bahwa manajemen laba merupakan perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitas mereka. Manajer melakukan manajemen laba dengan memilih metoda atau kebijakan akuntansi terlebih dahulu untuk menaikkan laba atau menurunkan laba. Menurut Scott (2000) dalam Aji dan Mita (2010), mengidentifikasikan adanya empat pola yang dilakukan manajemen untuk melakukan pengelolaan atas laba sebagai berikut:
1. Taking a Bath
Pola ini terjadi pada saat
reorganisasi termasuk pengangkatan CEO baru dengan melaporkan kerugian dalam jumlah besar. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan laba di masa datang.
2. Income Minimization
Dilakukan pada saat perusahaan mengalami tingkat laba yang tinggi sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun drastic dapat diatasi dengan mengambil laba periode sebelumnya.
3. Income Maximization
Dilakukan pada saat laba menurun dengan cara memindahkan beban ke masa mendatang. Tindakan atas
income maximization bertujuan untuk
melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar.
4. Income Smoothing
Dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.
Menurut Kadarisman (2012 : 1), kompensasi merupakan suatu imbalan yang diterima seorang karyawan, pegawai, pekerja sebagai balasan dari
pekerjaan yang diberikannya.
Kompensasi dapat berupa uang maupun yang tidak dalam bentuk uang, sehingga kemungkinan nilai riilnya naik turun. Dessler (1997) berpendapat bahwa kompensasi adalah segala bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan sebagai balas jasa atas kontribusi mereka kepada perusahaan.
Kompensasi dapat berupa gaji,
bonus, tunjangan atau tambahan
penghasilan. Gaji adalah suatu
pembayaran tetap, sementara bonus didasarkan pada pencapaian tujuan-tujuan kinerja untuk suatu periode. Gaji,
tunjangan, bonus atau tambahan
penghasilan mencakup
tunjangan-tunjangan khusus bagi karyawan seperti bepergian, keanggotaan dalam suatu
klub kebugaran, asuransi jiwa, tunjangan kesehatan, tiket untuk hiburan, dan bayaran-bayaran tambahan lainnya yang dibayarkan oleh perusahaan (Syoraya, 2014).
Rasio leverage merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban-kewajibannya.
Perusahaan yang memiliki leverage tinggi adalah perusahaan yang total kewajibannya lebih besar dibandingkan total asetnya. Leverage dalam penelitian ini diproksikan dengan debt to asset ratio yang diperoleh melalui total utang dibagi dengan total aset. Leverage adalah utang yang digunakan untuk membiayai investasi dalam rangka menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi pemilik sehingga pemilik akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi (Gunawan dkk, 2015).
Menurut Bambang Riyanto (2008:37) “earnings power adalah kemampuan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat besar kecilnya dalam
menghasilkan laba”. Investor
beranggapan bahwa earnings power
yang tinggi akan menjamin
pengembalian investasi serta akan memberikan keuntungan yang layak, oleh karena itu perusahaan harus menampilkan kinerja menejemen yang
baik sehingga earnings power
perusahaan dapat dilihat maksimal. Tinggi rendahnya earnings power dapat ditentukan oleh beberapa faktor yang bisa dilihat dari rasio keuangan, yaitu:
1. Profit Margin, dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan
dengan melihat kepada besar
kecilnya laba usaha dalam
hubungannya dengan sales.
2. Persentase laba bersih dari nilai aktiva (ROA), dimaksudkan untuk mengetahui efisinsi perusahaan
dengan melihat kepada besar
kecilnya laba usaha dalam
hubungannya dengan aktiva
perusahaan.
3. ROI, rasio keuntungan neto sesudah pajak dengan jumlah investasi. ”Modigliani & Miller (2007)
mengemukakan bahwa earnings
power untuk menyatakan nilai perusahaan dari rasio keuangan dimana variabel ROA mewakili
efektifitas perusahaan yang
mencerminkan kinerja manajemen
dalam menghasilkan laba
bersamaan dengan aset yang ada. H1: Kompensasi berpengaruh terhadap manajemen laba
H2: Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba
H3: Earnings Power berpengaruh
terhadap manajemen laba
H4: Kompensasi, leverage dan earnings
power berpengaruh terhadap
manajemen laba
Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kompensasi, leverage, dan
earnings power terhadap manajemen
laba pada perusahaan property, real
estate, dan building construction di
Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018 yang berjumlah 48 perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa annual report. Data yang berhubungan dengan informasi perusahaan yang dibutuhkan untuk
www.idx.co.id. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengambil
sampel adalah metode purposive
sampling. Variabel bebas (independent
variable) yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kompensasi,
leverage dan earnings power.
Kompensasi dapat berupa imbalan balas jasa dalam bentuk gaji, barang dan tunjangan yang diterima secara langsung oleh direksi yang diukur menggunakan hasil logaritma natural dari jumlah kompensasi. Leverage
adalah rasio yang menunjukkan
besarnya aktiva yang dimiliki
perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Diukur dengan cara menghitung total hutang dibagi total aktiva. Earnings
Power diukur dengan cara menghitung
laba bersih setelah pajak dibagi dengan total pendapatan.Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
manajemen laba yang diukur
menggunakan Discretionary accruals.
Teknik analisis data yang
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji
multikolonieritas dan uji
heterokedastisitas. Selanjutnya untuk menguji dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS versi 24. Analisis
regresi berganda juga mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, serta menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
MA = 𝒂 + 𝜷𝟏 KI + 𝜷𝟐 LA + 𝜷𝟑 EP + 𝒆 Keterangan: MA : Manajemen Laba α : Konstanta e : error β : Koefisien regresi KI : Kompensasi LA : Leverage EP : Earnings Power
Secara statistik pengujian hipotesis ini dapat diukur dalam nilai koefisien determinasi (Adjusted R²), nilai statistik f dan nilai statistik t. Perhitungan statistik signifikansi apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis, yaitu daerah dimana H0 ditolak dan menjadi tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah H0 diterima.
Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif
Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Min Max Mean
Std. Deviation X1 102 21,95 27,62 25,39 1,39 X2 102 ,04 1,92 ,46 ,23 X3 102 -,14 2,21 ,19 ,25 Y 102 -,14 ,16 ,007 ,05 Valid N (listwise) 102
Berdasarkan hasil dari tabel 1. hasil analisis deskriptif dari jumlah penelitian (N) adalah 102. Kompensasi diketahui nilai rata-rata sebesar 25,39, nilai minimum sebesar 21,95 dan nilai maksimum sebesar 27,62. Leverage diketahui nilai rata-rata sebesar 0,46, nilai minimum sebesar 0,04 dan nilai maksimum sebesar 1,92. Earnings power diketahui nilai rata-rata sebesar 0,19, nilai minimum sebesar -0,14 dan
nilai maksimum sebesar 2,21.
Manajemen laba diketahui nilai rata-rata sebesar 0,007, nilai minimum sebesar -0,14 dan nilai maksimum sebesar 0,16.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Tabel 2. Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov
Sumber: Hasil olah data SPSS 2019 Hasil analisis residual pada tabel 1. menyatakan bahwa nilai signifikan dari fungsi regresi variabel kompensasi,
leverage dan earnings power adalah
sebesar 0,146 nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi regresi dari keempat variabel tersebut telah berdistribusi normal.
Gambar 1.
Sumber: Hasil olah data SPSS 2019
Berdasarkan gambar 1.
menggunakan grafik normal p-plot dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini dikarenakan grafik sesuai dengan prinsip normalitas yaitu data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal.
Sedangkan apabila grafik menyalahi asumsi normalitas, data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah diagonal.
Gambar 2.
Sumber: Hasil olah data SPSS 2019 Berdasarkan gambar 2. grafik histogram menunjukan pola distribusi normal , dikarenakan pola distribusi skewness tidak condong ke kiri. Sedangkan apabila grafik menyalahi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz
ed Residual
N 102
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,05862935 Most Extreme Differences Absolute ,077 Positive ,077 Negative -,066 Test Statistic ,077
Asymp. Sig. (2-tailed) ,146c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
asumsi normalitas grafik histogram menunjukan pola distribusi skewness condong ke kiri.
b. Uji Multikolinearitas
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Sumber: Hasil olah data SPSS 2019
Berdasarkan tabel 2, hasil
perhitungan nilai tolerance menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai toleransi < 0,10 dan tidak ada nilai VIF > 10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam
penelitian ini tidak terjadi
multikolinearitas dan model regresi layak digunakan.
c. Uji Autokorelasi
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi
Sumber: Hasil olah data SPSS 2019 Berdasarkan tabel 3, hasil pengujian diperoleh nilai Durbin waston sebesar
2,144. Nilai tersebut kemudian
dibandingkan dengan nilai dU dan 4 – dU. Nilai dU diambil dari tabel 4.6 yang merupakan tabel Durbin Waston dengan n = 102 dan k = 3, sehingga diperoleh dU sebesar 1,7383. Kemudian dilakukan
pengambilan keputusan dengan
ketentuan dU < d < 4 – dU (1,7383 < 2,144 < 2,2617). Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi antar variabel independen sehingga model layak digunakan.
d. Uji Heterokedastisitas
Tabel 4. Hasil Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -,095 ,118 -,807 ,422 X1 ,003 ,005 ,076 ,665 ,508 X2 ,034 ,030 ,136 1,122 ,265 X3 ,019 ,024 ,082 ,769 ,444
a. Dependent Variable: Manajemen Laba
Sumber: Hasil olah data SPSS 2019 Berdasarkan tabel 4 hasil uji glejser yang dilakukan menunjukan bahwa semua variabel independen memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen bebas dari masalah
heterokedastisitas. Gambar 3 Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Kompensasi ,756 1,322 Leverage ,676 1,480 Earnings Power ,878 1,138 Model Summaryb Mod el R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,180a ,032 ,003 ,0595200 2,144
a. Predictors: (Constant), Earnings Power, Kompensasi, Leverage
Sumber: Hasil olah data SPSS 2019 Berdasarkan pola gambar 3 scatter
plot, dapat dilihat bahwa penyebaran
titik-titik data menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0. Dapat disimpulkan dari uji Glejser dan pola scatter plot bahwa model regresi yang digunakan tidak terdeteksi heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Dari tabel 5 dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
MA = -0,095 + 0,003KI + 0,034LA + 0,019EP + 𝒆
4. Uji Koefisien Determinasi
Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Hasil olah data SPSS 2019 Pada tabel 6 terlihat nilai Adjusted R² sebesar 0,003 atau 0,3%. Hal ini
menunjukkan bahwa kompensasi,
leverage dan earnings power
memengaruhi manajemen laba sebesar
0,3% sedangkan sisanya 99,7%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel independen tersebut.
5. Uji Parsial (Uji T)
Tabel 7. Hasil Uji Parsial (Uji T) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -,095 ,118 -,807 ,422 X1 ,003 ,005 ,076 ,665 ,508 X2 ,034 ,030 ,136 1,122 ,265 X3 ,019 ,024 ,082 ,769 ,444
a. Dependent Variable: Manajemen Laba
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,180a ,032 ,003 ,0595200
a. Predictors: (Constant), Earnings Power, Kompensasi, Leverage Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -,095 ,118 -,807 ,422 X1 ,003 ,005 ,076 ,665 ,508 X2 ,034 ,030 ,136 1,122 ,265 X3 ,019 ,024 ,082 ,769 ,444
Sumber: Hasil olah data SPSS 2019 a. Kompensasi
Berdasarkan tabel 7 diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh kompensasi sebesar 0,508 > 0,05 dan nilai t hitung 0,665 < t tabel
1,9821, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H1 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh kompensasi terhadap manajemen laba.
b. Leverage
Berdasarkan tabel 7 diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh
leverage sebesar 0,265 > 0,05
dan nilai t hitung 1,122 < t tabel
1,9821, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H2 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh leverage terhadap manajemen laba.
c. Earnings power
Berdasarkan tabel 7 diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh
earnings power sebesar 0,444 >
0,05 dan nilai t hitung 0,769 < t tabel 1,9821, sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak yang berarti tidak terdapat
pengaruh earnings power
terhadap manajemen laba. 6. Uji Simultan (Uji F)
Tabel 8. Hasil Uji Simultan (Uji F)
Sumber: Hasil olah data SPSS 2019 Dari tabel 4.11 diatas diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh kompensasi,
leverage, dan earnings power secara
simultan terhadap manajemen laba sebesar 0,358 > 0,05 dan nilai F hitung 1,088 < F tabel 2,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh kompensasi, leverage dan earnings
power secara simultan tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba perusahaan
property, real estate, dan building constrantion yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2018.
a. Pengaruh kompensasi terhadap manajemen laba
Dapat disimpulkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018, sehingga hipotesis pertama yang diajukan ditolak. Hal ini dikarenakan sebelum melakukan manajemen
laba dewan direksi harus
melakukan analisa terhadap
resiko yang mungkin akan
ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressi on ,012 3 ,004 1,088 ,358b Residual ,347 98 ,004 Total ,359 101
a. Dependent Variable: Manajemen Laba
b. Predictors: (Constant), Earnings Power, Kompensasi, Leverage
dihadapi jika melakukan manajemen laba. (Manullang, 2015)
b. Pengaruh leverage terhadap manajemen laba
Dapat disimpulkan bahwa
leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018, sehingga hipotesis kedua yang diajukan
ditolak. Leverage tidak
mempengaruhi manajer dalam melakukan praktek manajemen laba. Ini artinya jika perusahaan memiliki leverage yang tinggi, maka tindakan manajemen laba yang dilakukan manajer akan tetap atau konstan. Jika dikaitkan dengan statistik deskriptif, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki leverage yang aman dalam arti mampu
membayar hutang yang
digunakan untuk membiayai aset perusahaan, maka manajer tidak termotivasi untuk melakukan praktek manajemen laba.
c. Pengaruh earnings power
tehadap manajemen laba
Dapat disimpulkan bahwa
earnings power tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018, sehingga hipotesis ketiga yang diajukan ditolak. Berdasarkan hasil olah data statistik menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat NPM sebagai proyeksi dari earnings
power perusahaan tidak
mengakibatkan peningkatan
kesempatan bagi manajemen
untuk melakukan manajemen
laba. Informasi pada laporan
keuangan mencerminkan apa
yang telah terjadi, namun
profitabilitas pada tahun lalu dapat
memproyeksikan tingkat
profitabilitas pada masa yang akan datang, sehingga untuk mendapatkan ekuitas yang besar
yang digunakan untuk
pembiayaan maka perusahaan harus memiliki tren profitabilitas yang menarik bagi investor.
d. Pengaruh kompensasi, leverage, dan earnings power secara simultan terhadap manajemen laba
Hasil analisis menggunakan uji F menunjukan bahwa nilai F hitung untuk variabel kompensasi,
leverage, dan earnings power
secara simultan sebesar 1,088 dan nilai signifikansi sebesar 0,358 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian penelitian ini
dapat membuktikan bahwa
kompensasi, leverage, dan
earnings power secara simultan
tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba pada
perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Hasil uji adjusted R² pada penelitian ini
sebesar 0,003. Hali ini
menunjukan bahwa manajemen laba pada perusahaan property,
real estate, dan building construction yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode
kompensasi, leverage, dan
earnings power sebesar 0,3%
sedangkan sisanya 99,7%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain
selain variabel independen
tersebut.
Penutup
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Kompensasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016-2018. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,003. Kemudian t hitung 0,665 < t tabel 1,9821 dengan nilai signifikansi sebesar 0,508 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak.
b. Leverage tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016-2018. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,034. Kemudian t hitung 1,122 < t tabel 1,9821 dengan nilai signifikansi sebesar 0,265 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak. c. Earnings power tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016-2018. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,019. Kemudian t hitung 0,769 < t tabel 1,9821 dengan nilai
signifikansi 0,444 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak.
d. Hasil uji adjusted R² pada penelitian
ini sebesar 0,003. Hal ini
menunjukkan bahwa manajemen laba pada perusahaan property, real
estate, dan building construction
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2018
dipengaruhi oleh kompensasi,
leverage, dan earnings power
sebesar 0,3% sedangkan sisanya 99,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel independen tersebut.
Daftar Pustaka
Agustia, Yofi Prima, and Elly Suryani. "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016)." Jurnal ASET (Akuntansi Riset) 10.1
(2018): 71-82.
Aji, D. Y., & Mita, A. F. (2010). Pengaruh profitabilitas, risiko keuangan, nilai perusahaan, dan struktur kepemilikan terhadap praktek perataan laba: studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Simposium
Nasional Akuntansi XIII
Purwokerto.
Amelia, Winda, and Erna Hernawati. "Pengaruh Komisaris Independen, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba." Neo-Bis 10.1 (2016): 62-77.
Astuti, Ayu Yuni, Elva Nuraina, and Anggita Langgeng Wijaya. "Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap
Manajemen Laba." FIPA: Forum
Ilmiah Pendidikan Akuntansi. Vol.
5. No. 1. 2017.
Astuti, Pipit Widhi. "Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba." Skripsi.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta (2017).
Elfira, A. (2014). Pengaruh Kompensasi Bonus Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012).
Jurnal Akuntansi, 2(2).
Gunawan, I. Ketut, et al. "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)." JIMAT (Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi) Undiksha
3.1 (2015).
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS (4th ed.). Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro
http://adeletorn.blogspot.com/2018/04/pe ngertian-populasi-dan-sampel-menurut.html diakses pada tanggal 20 Maret 2019
http://mastaritanova.blogspot.com/2012/0 9/penelitian-kuantitatif.html
diakses pada tanggal 20 Maret 2019
https://www.triharyono.com/2017/09/Kara kteristik-laporan-keuangan- menurut-standar-akuntansi-keuangan-per-1-Januari.html
diakses pada tanggal 20 maret 2019
https://istanafeli.wordpress.com/2016/12 /14/manajemen-laba-earning-management/
Insani, K. (2017). Pengaruh Earnings Power Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015). Jurnal Akuntansi, 5(1).
Irawan, Wisnu Arwindo, and Muhamad SYAICHU. Analisis Pengaruh
Kepemilikan Institusional,
Leverage, Ukuran Perusahaan
Dan Profitabilitas Terhadap
Manajemen Laba (Studi Pada
Perusahaanmanufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2009-2011). Diss.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, 2013.
Kadarisman, M. (2012). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Manullang, D. P. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, dan Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008– 2012. Jom FEKON, 2(2).
MUHAMMAD IRMADI, I. R. M. A. D. I. "PENGARUH KUALITAS AUDIT, KOMITE AUDIT, UKURAN-PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA
PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2016." PENGARUH
KUALITAS AUDIT, KOMITE
AUDIT,
TERHADAP MANAJEMEN LABA
PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) PERIODE
2012-2016.
Nugroho, S., & Darsono, D. (2015).
Pengaruh Kompensasi,
Kepemilikan Manajerial,
Diversifikasi Perusahaan Dan
Ukuran Kap Terhadap
Manajemen Laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-2013)
(Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
Pamungkas, T. H. (2018). Pengaruh
Earnings Power, Laba Rugi Selisih Kurs Pada Kewajiban
Jangka Panjang Dan Laba
Operasi Terhadap Praktik
Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)
(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Primanita, P., & Setiono, S. (2006). Manajemen Laba: Konsep, Bukti Empiris Dan Implikasinya. Jurnal
Fakultas Hukum UII, 8(1).
Rahayu, Dewi Sri. "Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverages yang Terdaftar di BEI." FIPA: Forum
Ilmiah Pendidikan Akuntansi. Vol.
6. No. 1. 2018.
Rahmawati, HI 2013, ‘Pengaruh good corporate governance (GCG) terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan’. Jurnal analisis akuntansi, vol.2, no.1 Meret 2013.
Schipper, K. (1989). Earnings management. Accounting horizons, 3(4), 91.
Sosiawan, S. Y. (2012). Pengaruh kompensasi, leverage, ukuran perusahaan, earnings power terhadap manajemen laba.
Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 8(1), 79-89.
Sugiyono, 2013, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. (Bandung: ALFABETA)
Sulistyanto, S. (2008). Manajemen Laba
(Teori & Model Empiris).
Grasindo.
Taco, C., & Ilat, V. (2017). Pengaruh Earning Power, Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis dan Akuntansi, 4(4).
Ujiantho, Arif Muh. dan B.A. Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X, IAI, Makasar 2007.
Widyaningdyah, A. U. (2001). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap earnings management pada perusahaan go public di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, 3(2), 89-101.
Wijaya, V. A., & Christiawan, Y. J. (2014). Pengaruh Kompensasi Bonus, Leverage, Dan Pajak Terhadap Earning Management Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013. Tax
& Accounting Review, 4(1), 316.