• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL SKRIPSI STUDI KOMPARATIF MODEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL SKRIPSI STUDI KOMPARATIF MODEL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL SKRIPSI STUDI KOMPARATIF MODEL PEMBELAJARAN TPS DAN TTW TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

KELAS VII

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh

Novi Citra Wulandari

4101411034

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran.

(3)

Belajar matematika merupakan suatu syarat kecakapan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan belajar matematika tidak hanya belajar tentang pengetahuan, konsep, dan prinsip matematika siswa, tetapi juga belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Belajar matematika juga sebagai wadah yang memfasilitasi kemampuan bernalar, bekomunikasi, dan peningkatan kepercayaan diri dalam bermatematika. Dalam proses pembelajaran, nampaknya belum banyak guru yang menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa untuk melakukan proses berpikir kritis. Hal ini terlihat dari kegiatan guru dan siswa pada saat kegiatan belajar-mengajar. Guru menjelaskan apa-apa yang telah disiapkan dan memberikan soal latihan yang bersifat rutin dan prosedural. Siswa hanya mencatat atau menyalin dan cenderung menghafal rumus-rumus atau aturan-aturan matematika dengan tanpa makna dan pengertian.

Strategi yang paling sering dilakukan guru untuk mengaktifkan siswa adalah melibatkan siswa dalam diskusi dengan seluruh kelas, yaitu dari guru ke siswa dan dari siswa ke guru. Berdasarkan kondisi kegiatan pembelajaran tersebut, siswa tidak terlatih berpikir kritis. Padahal salah satu tujuan jangka panjang pembelajaran matematika adalah mengembangkan pemikiran yang kritis (Susanto, 2013). Supaya siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika, guru harus memperhatikan pemilihan model pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan.

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.

Dari sekian banyak tipe model pembelajaran kooperatif, model TPS (Think Pair

Share) merupakan salah satu tipe yang dipandang mampu meningkatkan kemampuan

(4)

pasangan Share (berbagi) jawaban di depan kelas. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan. Arends, (1997) disadur Tjokrodihardjo, (2003).

Selain model TPS, terdapat model lain yang mendukung untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa adalah model pembelajaran TTW (Think Talk Write). Startegi think talk write adalah sebuah pembelajaran yang di mulai dengan berpikir (Think) melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan alternative solusi), hasil bacaannya di komunikasikan dengan presentasi, diskusi (Talk) dan kemudian membuat laporan hasil presentasi dengan menulis hasil diskusi (Write). Sintaknya adalah informasi, kelompok (membaca-mencatat-menandai), presentasi, diskusi, melaporkan. Teknik TTW diperkenalkan oleh Huinker dan Laughin (dalam Ansari, 2003:36).

Dalam proses pembelajaran bahwa untuk meningkatkan keefektifan pembalejaran dibutuhkan bantuan yaitu bisa dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, alat peraga, atau media yang lainnya. Salah satu media yang bisa dilakukan dengan menggunakan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Dimana LKPD tersebut berisi serangkaian tugas yang harus diisi oleh siswa.

Dari latar belakang, penulis tertarik untuk mengambil judul “Studi Komparatif Model Pembelajaran TPS Dan Model TTW Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kelas VIII”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan yakni sebagai berikut. 1. Apakah tingkat kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII dengan menggunakan

model pembelajaran TPS berbantuan LKPD dapat mencapai ketuntasan?

2. Apakah tingkat kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII dengan menggunakan model pembelajaran TTW berbantuan LKPD dapat mencapai ketuntasan?

3. Manakah yang lebih efektif antara pembelajaran dengan model pembelajaran TPS berbantuan LKPD dan pembelajaran TTW berbantuan LKPD terhadap tingkat berfikir kritis siswa?

C. Tujuan Penelitian

(5)

1. Untuk mengetahui apakah tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dengan

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara pembelajaran dengan model pembelajaran TPS berbantuan LKPD dan pembelajaran TTW berbantuan LKPD terhadap tingkat berfikir kritis siswa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi siswa, diharapkan dapat terlibat aktif dalam pembelajaran, bekerjama dan mengembangkan ketrampilan berfikir siswa.

2. Bagi guru, sebagai informasi baru tentang model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif dalam melakukan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa. Selain itu agar lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran.

3. Bagi peneliti, sebagai pengetahuan baru tentang penggunaan model pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif. Serta dapat menerapkannya dalam melakukan pembelajaran matematika.

E. Pembatasan Istilah

Pembatasan istilah diperlukan untuk memberikan pengertian dari variabel-variabel yang diteliti dan berhubungan dari penelitian ini. Selain itu, untuk memberikan pengertian yang sama sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda pada pembaca. Adapun pembatasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Studi Komparatif

Studi artinya penelitian, sedangkan komparatif adalah perbandingan. Makna dari

kata tersebut dalam suatu penelitian adalah adalah penelitian ilmiah untuk mengetahui

tentang perbandingan model pembelajaran manakah yang lebih baik antara model

(6)

2. Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share)

Model TPS (Think Pair Share) merupakan salah satu dari sekian banyak model

pembelajaran. Dalam model ini siswa dituntut dapat mengkomunikasikan di depan

kelas dan menjawab pertanyaan yang ditujukan padanya. Dengan tahapan guru

menjelaskan materi di kelas, siswa membentuk tim dengan berpasangan. Guru

memberikan pertanyaan kemudian siswa diminta berfikir Think (berfikir), kemudian

Pair ( berpasangan) untuk diskusi dan yang terakhir guru meminta siswa yang berpasang pasangan Share (berbagi) jawaban di depan kelas. Hal ini efektif untuk

berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar

sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan. Arends, (1997) disadur

Tjokrodihardjo, (2003).

3. Model Pembelajaran TTW (Think Talk Write)

Model pembelajaran TTW (Think Talk Write) pada dasarnya dibangun melalui

berfikir, berbicara dan menulis. Startegi think talk write adalah sebuah pembelajaran

yang di mulai dengan berpikir (Think) melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan alternative solusi), hasil bacaannya di komunikasikan dengan

presentasi, diskusi (Talk) dan kemudian membuat laporan hasil presentasi dengan menulis hasil diskusi (Write). Sintaknya adalah informasi, kelompok

(membaca-mencatat-menandai), presentasi, diskusi, melaporkan. Teknik TTW diperkenalkan

oleh Huinker dan Laughin (dalam Ansari, 2003:36).

4. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

LKPD adalah suatu media pembelajaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh

siswa. LKPD akan memuat judul, KD yang akan dicapai, waktu penyelesaian,

(7)

langkah kerja, tugas yang harus dikerjakan, dan laporan yang harus dikerjakan.

(Sugiarto, 2010: 17).

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat beberapa rumusan masalah yang dirumuskan berdasarkan latar belakang diatas yaitu: (1) bagaimana bentuk bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Taman

Sebagai kelompok kontrol adalah kelompok pasien dengan pelepasan kateter urin pada hari ke 5 pasca operasi kemudian dilakukan pemeriksaan fungsi berkemih dan infeksi saluran kemih,

Dalam tugas akhir ini akan dipaparkan tentang pengendali tekanan uap pada sistem pemanas air berbasis rangkaian digital, yang dapat mengatur batasan tekanan uap pada suatu

Judul yang saya angkat dalam penelitian skrisi ini adalah “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Tasamuh dalam Buku Jilbab Pakaian Wanita Muslimah Karya M. Ini berangkat dari

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian tentang Determinan Profitabilitas Perbankan Nasional Di Indonesia (Studi pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek

Dimana dalam penelitian sebelumnya tersebut dengan penelitian ini sama-sama diperoleh hasil temuan dari uji hipotesis bahwa gaya kepemimpinan khususnya gaya kepemimpinan transaksional

Sebagaimana wartawan telah tampil, sebagai subjek pencerita, maka, secara keseluruhan di dalam teks berita pertama, terdapat tiga tokoh, yang ditempatkan sebagai

Sistem yang dibuat, yaitu sistem penyimpanan data buku-buku cetak, dapat membantu manajemen sekolah untuk mencatat buku-buku apa saja sesuai kebutuhan kurikulum