• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Ilmu Hukum 005

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengantar Ilmu Hukum 005"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengantar Ilmu Hukum

Pengantar Ilmu Hukum merupakan sebuah pelajaran dasar tentang hukum, yang menjelaskan hukum secara garis besar. Pengantar Ilmu hukum sebagai pengenalan pertama tentang hukum, sebagai langkah awal untuk mempelajari hukum kedepannya, dan yang akan menjadi akar bagi ilmu hukum itu sendiri.

A. Pengertian Ilmu Hukum

Ilmu hukum adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hukum. Didalamnya berbicara tentang segala sesuatu yang menyagkut dan berhubungan dengan hukum.

Menurut kamus Perpustakaan Hukum bahwa Ilmu Hukum dikenal dengan nama “Jurisprudence” yang berasal dari kata ‘Jus’, ‘Juris’ yang artinya hukum atau hak, dan kata ‘Prudence’ berarti melihat kedepan atau mempunyai keahlian, dan arti umum Jurisprudence adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu hukum.

Menurut Prof. Purbacaraka dan Soerjono Soekanto ilmu hukum merupakan:

1. Ilmu hukum mencakup ilmu tentang kaidah atau norma yaitu ilmu yang menelaah hukum sebagai kaidah dengan dokmatik hukum dan sistematik hukum.

2. Ilmu hukum tentang pengertian, ilmu tentang pengertian-pengertian hukum seperti subyek hukum, kejadian hukum, dan peristiwa hukum.

3. Ilmu tentang kenyataan yang menyoroti hukum sebagai prikelakuan dan sikap kita mencakup sosiologi hukum, antropologi hukum, dan fisiologi hukum.

B. Pengertian Hukum

Hukum adalah sekumpulan aturan-aturan yang bersifat memaksa, didalamnya terdapat berbagai norma-norma yang apabila melanggarnya dapat dikenakan sanksi-sanksi sesuai perbuatannya. Hukum bertujuan sebagai alat untuk mengatur tingkah laku manusia agar tercipta ketertiban dan kesejahtraan dalam hidup bermasyarakat.

Hukum memiliki pengertian yang sangat luas sehingga banyak pandangan-pandangan dari kalangan akademisi yang mendefinisikan tentang pengertian hukum itu sendiri. Adapun beberapa pandangan para sarjana ilmu hukum tentang pengertian hukum, diantaranya:

(2)

Dalam bukunya “De Algemene begrippen van het Burgerlijk Rech” mengatakan bahwa: Hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi pedoman bagi Penguasa-penguasa Negara dalam melakukan tugasnya”.

2.Drs. E. Utrecht, S.H.

Memberikan batasan bahwa “Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati harus ditaati oleh masyarakat itu”.

3.S.M. amin, S.H.

Dalam bukunya yang berjudul “Bertamasya ke Alam Hukum”, hukum dirumuskan sebagai “Kumpulan-kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum dan tujuan hukum adalah mengadakan ketertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara”.1

C. Unsur-unsur Hukum

Adapun beberapa rumusan unsur-unsur hukum yang telah ditetapkan oleh para Sarjana Hukum Indonesia diantaranya:

1. Pergaulan mengenai tingkah laku manusia

2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi dan yang berwajib

3. Peraturan itu bersifat memaksa

4. Sanksi yang tegas bagi yang melanggar peraturan.

Manusia merupakan makhluk sosial tentunya tidak bisa hidup sendri melainkan hidup bersama dengan manusia lainnya, sehingga dalam bergaul, berinteraksi dan menalani hidup bermasyarakat haruslah mentaati kaedah-kaedah hukum yang ada, menalani hidup yang rukun, saling menghormati agar tercipta hidup yang seajahtera. Akan tetapi tidaklah semua orang dapat mentaati kaedah-kaedah hukum peraturan-peraturan yang telah dibuat, sehingga diperlukan adanya unsur memaksa dalam setiap peraturan agar peraturan tersebut dapat dapatuhi dan ditaati. Adanya sifat memaksa dan mengatur dalam hukum akan lebih menjamin hidup yang tertib, dimana setiap pelanggaran dapat memberikan sanksi yang tegas dan

(3)

yang memiliki efek jera agar kesalahan yang pernah dilakukan tidak kembali dilakukan dimasa yang akan datang.

D. Ciri-ciri Hukum

Untuk dapat lebih mengenal hukum, tentunya terlebih dahulu kita harus mengetahui ciri-ciri hukum itu sendiri, diantaranya yaitu:

1. Adanya perintah dan/atau larangan

2. Perintah dan larangan itu harus ditaati/dipatuhi setiap orang 3. Harus adanya sanksi yang tegas.

Ketiga ciri-ciri hukum diatas merupakan suatu yang harus ada pada hukum itu sendiri, dengan adanya perintah dan larangan itu maka setiap orang diwajibkan untuk mematuhi segala sesuatu yang telah menjadi perintah ataupun larangan tersebut dan tidak bertindak semena-mena sehingga tata-tertib dalam hidup bermsyarakat tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya. Hukum merupakan peraturan yang beragam yang mana didalamnya terdapat berbagai peraturan yang menentukan dan mengatur tata cara berhubungan seseorang dengan orang lainnya dalam kehidupan bermasyarakat.

Barangsiapa yang melanggar suatu peraturan atau kaedah hukum maka dapat dijatukan sanksi terhadap dirinya sebagai akibat dari pelanggaran yang dilakukannya. Hukuman yang akan diberikan tentu sesuai pelanggaran yang dilakukannya, adapun beberapa jenis hukuman yang termaktub dalam Pasal 10 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUPH) adalah:

1. Pidana pokok terdiri dari: a. Pidana mati

b. Pidana penjara c. Pidanan kurungan d. Pidana denda

2. Adapun pidana tambahan terdiri dari: a. Pidana pencabutan hak-hak tertentu

b. Pidana perampasan barang-barang tertentu c. Pidana pengumuman keputusan hakim.2

E. Tujuan Hukum

Tujuan hukum adalah untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan serta menjamin kepastian hukum yang ada didalam masyarakat hukum tersebut. Dalam pergaulan hidup dimasyarakat akan menimbulkan berbagai macam hubungan-hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya, dimana hubungan tersebut timbul

(4)

karena adanya berbagai macam kepentingan dalam masyarakat tersebut. Sehingga dalam menjalani hubungan tersebut membutuhkan adanya sebuah aturan yang dapat menjamin keseimbangan dan kesetabilan dalam suatu pergaulan dimasyarakat, serta dalam menjalin hubungan tersebut tidak terjadi kekacauan yang tidak diinginkan.

Untuk dapat tercapainya tujuan hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan serta terjaminnya kepastian hukum yang akan berimbas pada keseimbangan dalam masyarakat, maka haruslah segala aturan hukum tersebut dibuat atas keinginan dan kebutuhan bersama serta atas kesadaran diri dari setiap anggota masyarakat tersebut. Dengan demikian dapat tercipta peraturan-peraturan hukum yang memiliki sifat memaksa dan mengatur setiap anggota masyarakat, setelah terciptanya peraturan hukum tersebut maka setiap anggota masyarakat hukum harus taat dan patuh terhadap peraturan hukum tersebut. Setiap pelanggaran peraturan hukum yang berlakuharus mendapat sanksi yang tegas sebagai reaksi terhadap perbuatannya yang melanggar ketentuan-ketentuan dalam peraturan hukum tersebut.

Untuk dapat menjaga agar setiap peraturan-peraturan hukum tersebut dapat berlangsung dan diimplementasikan secara terus menerus serta dapat diterima dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, maka setiap peraturan hukum tersebut haruslah sesuai dan tidak bertentangan dengan asas-asas keadilan pada masyarakat tersebut.

Adapun beberapa pendapat para ahli hukum yang terkenal tentang tujuan dari hukum diantaranya sebagai berikut:

1.Prof. Subekti, S.H.

Didalam buku yang ditulis berjudul “Dasar-dasar Hukum dan Pengadilan” Prof. Subekti, S.H.,mengatakanbahwa hukum itu mengabdi pada tujuan Negara yang dalam pokoknya adalah untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya.

(5)

Keadilan selalu mengandung unsur “penghargaan”, “penilaian”atau “pertimbangan” dan karena itu ia lazim dilambangkan dengan suatu “neraca keadilan”. Dikatakan bahwa keadilan itu menuntut bahwa “dalam keadaan yang sama maka tiap orang mesti menerima bagian yang sama pula”.3

2. Prof. Mr. Dr. L.J. Van Apeldoorn

Didalam bukunya “Inleiding tot de studie van het Nederlandse recht” mengatakan bahwa tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai. Hukum menghendaki perdamaian.

Perdamaian diantara manusia dipertahankan oleh hukum dengan melakukan perlindungan terhadap kepentingan-kepentingan mengenai hukum manusia tertentu, kemerdekaan, keselamatan, harta benda, jiwa terhadap pihak yang ingin merugikannya.

Kepentingan perseorangan akan selalu bertentangan dengan kepentingan setiap golongan manusia. Segala pertentangan kepentingan ini bisa menjadi bahan pertikaian bahkan bisa menjelma menjadi sebuah peperangan seandainya hukum tak bertindak menjadi suatu perantara untuk mempertahankan sebuah perdamaian.

Adapun hukum mempertahankan perdamaian dengan menimbang kepentingan yang bertentangan itu secara teliti dan mengadakan keseimbangan diantaranya, karena hukum hanya dapat mencapai tujuan, jika ia menuju peraturan yang adil; artinya peraturan yang terdapat keseimbangan antara kepentingan-kepentingan yang dilindungi, pada setiap orang memperoleh sebanyak mungkin yang menjadi bagiannya. Keadilan itu tidak dipandang sama artinya dengan kesamarataan. Keadilan bukan berarti bahwa tiap-tiap orang memperoleh bagian yang sama.

Dalam tulisannya “Rhetorica” Aristoteles membedakan dua macam keadilan, yaitu keadilan “distributif” dan keadilan “komulatif”. Keadilan “distributif” adalah keadilan yang memberikan kepada setiap orang jatah menurut jasanya (pembagian menurut hak masing-masing). Sedangkan keadilan “komulatif” adalah keadilan yang memberikan kepada setiap orang dengan tidak mengingat jasa-jasa perseorangan.4

3Kansil, C.S.T., Drs, SH, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, hal. 41.

(6)

3. Teori Etis

Ada teori yang mengajarkan bahwa hukuman itu semata-mata menghendaki keadilan. Teori-teori yang mengajarkan mengenai hal tersebut dinamakan teori etis, karena menurut teori-teori itu, isi hukum semata-mata harus ditentukan oleh kesadaran etis kita mengenai apa yang adil dan apa yang tidak adil.

Teori ini menrutu Prof. Van Apeldoorn berat sebelah, karena ia melebih-lebihkan kadar keadilan hukum, sebab ia tak cukup memperhatikan kondisi yang sebenarnya.

Hukum menetapkan peraturan-peraturan umum yang menjadi petunjuk untuk orang-orang dalam pergaulan masyarakat. Jika hukum semata-mata menghendaki keadilan, jadi semata-mata mempunyai tujuan memberi tiap-tiap orang tentang apa yang patut diterimanya, maka ia tidak dapat membentuk peraturan-peraturan umum.

Tertib hukum yang tak mempunyai peraturan hukum, tertulis atau tidak tertulis, tak mungkin, kata Prof. Van Apeldoorn. Tak adanya peraturan umum, berarti ketidak tentuan yang sungguh-sungguh mengenai apa yang disebut adil atau tidak adil. Dan ketidaktentuan inilah yang akan selalu menyebabkan perselisihan antar anggota masyarakat, jadi menyebabkan keadaan yang tidak teratur.

Dengan demikian hukum harus menentukan peraturan umum, harus menyamaratakan. Tetapi keadilan melarang menyamaratakan; keadilan menuntut supaya setiap perkara harus ditimbang tersendiri.

Oleh karena itu kadang-kadang pembentunk undang-undang sebanyak mungkin memenuhi tuntutan tersebut dengan merumuskan peraturan-peraturan yang sedemian rupa, sehingga hakim diberikan kelonggaran yang besar dalam melakukan peraturan-peraturan tersebut atas hal-hal yang khusus.5

Dalam hukum ada dua teori berkaitan yang dengan tujuan hukum diantaranya yaitu teori utilities dan teori etis. Teori utilities, yang menganggap hukum dapat memberikan manfaat kepada orang banyak dalam masyarakat. Sedangkan Teori Etis memiliki tolak ukur pada etika dimana isi hukum ditentukan oleh keyakinan kita yang sesuai dengan nilai etis tentang keadilan dan ketidakadilan. Dimana bertujuan untuk mencapai keadilan dan memberikannya kepada setiap anggota masyarakat yang menjadi haknya.

(7)

Pada hakekatnya, tujuan hukum adalah manfaat dalam menyalurkan kebahagiaan atau kenikmatan yang besar bagi jumlah yang terbesar. Terkait dengan tujuan hukum, penulis mencoba merangkum beberapa pendapat para ahli mengenai tujuan hukum yaitu:

a. Tujuan hukum menurut Prof. Subekti S.H. adalah untuk menyelenggarakan ketertiban dan keadilan sebagai syarat untuk mendatangkan kebahagiaan dan kemakmuran.

b. Tujuan hukum menurut Van Apeldor adalah untuk mengatur pergaulan hidup yang ada dimasyarakat secara damai dengan melindungi segala kepentingan hukum manusia, semisal kemerdekaan jiwa, harta benda, dan kehormatan. c. Tujuan hukum menurut Aristoteles (teori etis) adalah

hanyalah untuk mencapai keadilan, yang berarti memberikan sesuatu kepada setiap orang yang telah menjadi haknya. Dikatakan teori etis karena hukumnya berisi tentang kesadaran etis mengenai apa yang adil dan apa yang tidak adil.

d. Tujuan hukum menurut Geny untuk mencapai keadailan dan sebagai unsur daripada keadilan disebutkannya ”kepentingan daya guna dan kemanfaatan”.

e. Tujuan hukum menurut Jeremy Bentham (teori utilitis) adalah untuk mencapai kemanfaatan. Berarti hukum untuk menjamin kebahagiaan bagi banyak orang atau masyarakat. f. Tujuan hukum menurut Purnadi dan Soerjono Soekanto

Referensi

Dokumen terkait

Terjadinya pola aktifitas antara guru dan siswa antara lain: proses pembelajaran terletak pada siswa, guru sebagai pembimbing dalam terjadinya pengalaman belajar dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear tiga

Dengan ditolaknya H0 pada hipotesis H1, H2 serta H3, maka hasil penelitian ini secara empiris memiliki cukup bukti yang signifikan dan dapat memprediksi bahwa ketidakpastian

[r]

Pertimbangan tersebut dikaitkan dengan kenyataan bahwa populasi yang berupa ahli penyakit dalam senior di Indonesia sangat spesifik, jumlahnya sedikit dengan lokasi yang

Beberapa permasalahan keselamatan penerbangan, di antaranya: 1) kendala dalam pemenuhan keselamatan dalam pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan

Kandungan dari empat elemen, yaitu Cu, Fe, Mn dan Zn, pada sampel salak pondoh dan nira kelapa yang merupakan produk berindikasi geografis dari Daerah Istimewa Yogyakarta diukur

Hasil sidik ragam terhadap berat volume ta- nah, porositas tanah total menunjukkan bahwa dengan perlakuan kompos (P1, P2, P3, dan P4) berpengaruh nyata untuk memperbaiki BV dan