• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN: E-ISSN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISSN: E-ISSN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PERUMAHAN SUBISIDI KOTA

PANGKALPINANG Andriano Dwi Mardani

Program Sarjana Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang Ahmad Yani

STIE Pertiba Pangkalpinang Siti Napisah

STIE Pertiba Pangkalpinang

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of location, price, and brand image on purchasing decisions of Pangkalpinang City housing. The population in this study were consumers who had bought subsidized houses in Pangkalpinang City. The sample was determined based on a non-probability sampling method, with a quota technique of 120 respondents. The results of this study indicate that the influence of location, price, and brand image affects the decision to purchase subsistence houses in the city of Pangggkalpinang..

Keywords: Location, Price, Brand Image, Purchasing Decision. 1. PENDAHULUAN

Menurut teori hierarki kebutuhan manusia yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, manusia pada dasarnya memiliki lima kebutuhan yang bertingkat-tingkat mulai dari kebutuhan yang paling dasar (asasi) sampai pada kebutuhan aktualisasi diri. (Purwanto, 2010:34). Berdasarkan teori tersebut, rumah merupakan kebutuhan dasar (fisiologis) bagi manusia bersama dengan pakaian dan makanan. Sejalan dengan pendapat Silas (1993) rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia setelah sandang dan pangan disamping pendidikan yang berfungsi sebagai tempat berlindung dan pengaman manusia dari pengaruh dan gangguan alam/cuaca maupun makhluk lain. (Yosita, Nurcahaya & Hartanti, 2015:14).

Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan problema ketersediaan perumahan rakyat bagi negara-negara berpenduduk tinggi di dunia. Terutama di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang mencapai 265 juta jiwa, serta lahan yang tersedia sebagai area pemukiman semakin terbatas. Menyebabkan pembangunan perumahan berpindah dari pusat kota ke daerah pinggiran kota, bahkan sampai ke daerah-daerah satelit sebagai daerah pendukung. Backlog rumah adalah salah satu indikator yang digunakan oleh Pemerintah sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) yang terkait bidang perumahan untuk mengukur jumlah kebutuhan rumah di Indonesia. (http://ppdp.id/konsep-backlog/# :28 Maret 2019).Untuk menyikapi angka backlog yang tinggi, pemerintah telah berupaya untuk mengembangkan suatu kebijakan penyediaan rumah sederhana dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, terutama untuk

(2)

masyarakat golongan pendapatan rendah (MBR) yang kemampuan daya belinya juga sangat rendah.

Semakin berkembangnya pertumbuhan perumahan subsidi, dan semakin banyaknya developer yang berpartisipasi dalam sektor ini, menumbuhkan iklim persaingan antar developer. Masing-masing menonjolkan kelebihan-kelebihan mereka dalam kegiatan pemasaran produk mereka guna menciptakan peluang untuk menarik pembeli. Status kepemilikan rumah di kota Pangkalpinang tahun 2016 mengalami penurunan hingga 7.5% dan berlanjut pada tahun 2017 hingga 13.99% dibanding tahun 2015. Dan pada tahun 2018 mengalami peningkatan status. Dan dapat disimpulkan bahwa sebanyak 23% dari jumlah KK (kartu keluarga) belum memiliki rumah pribadi. Kecamatan Gabek merupakan satu dari enam kecamatan yang berada di bagian utara kota Pangkalpinang. Dengan luas wilayah 34.211 km2dengan seluruh wilayah berupa dataran tanah kering pada umumnya. Kecamatan Gabek terbagi menjadi enam wilayah kelurahan yaitu Air Salemba, Gabek 1, Gabek 2, Selindung Baru, Selindung, dan Jerabah Gantung. Memiliki populasi penduduk 25763 jiwa dengan mayoritas berprofesi sebagai karyawan swasta, di ikuti PNS dan sisanya sebagai pedagang, polisi/ TNI dan petani. Secara demografi, Kecamatan Gabek memiliki masyarakat yang heterogen dalam hal budaya dan agama.

2. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Manajemen

Menurut pandangan Kotler dan Keller (2009:6) manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilh pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan nilai dengan pelanggan yang unggul.Sementara itu menurut pendapat Surpayanto dan Rosad (2015:3) manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian terhadap produk (barang dan jasa), penetapan harga, pelaksanaan distribusi, aktivitas promosi, yang dilakukan oleh orang tertentu, dengan proses tertentu, yang ditunjang denagn bukti fisik untuk menciptakan pertukaran guna memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan, sehingga mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan penjelasan dari para ahli, manajemen pemasaran merupakan penerapan fungsi-fungsi manajemen pada proses pemasaran. Dengan kata lain, manajemen pemasaran yaitu cara individu atau organisasi dalam menentukan pasar, menawarkan nilai kepada pelanggan dan mendapatkan pertukaran yang menguntungkan dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan terhadap produk dan distribusinya.

Lokasi

Lokasi menentukan prestasi, merupakan ungkapan yang cukup tepat untuk segala jenis kegiatan, demikian pula untuk kegiatan bisnis di sektor barang maupun jasa.Menurut Buchari Alma (2003:103) mengemukakan bahwa ”Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya”. Keberhasilandalam bidang properti terletak pada lokasi properti itu sendiri. Selain itu, lokasi properti khususnya rumah harus memperhitungkan aspek kenyamanan lingkungan rumah bagi pemilik rumah. Berdasarkan penelitian Linghin Li pada tahun 2010 (Maoludyo dan Aprianingsih,

(3)

jarak ke tempat kerja dan pusat kota), 2). Ketersediaan infrastruktur lingkungan (ketersediaan sekolah, rumah sakit dan pasar). 3). Lingkungan masyarakat (lingkungan aman, bebas bencana). 4). Atribut perumahaan itu sendiri (kenaikan harga jual).

Harga

Dalam kegiatan jual-beli barang atau jasa antara produsen dan konsumen maka akan selalu berkaitan dengan harga. Produsen dapat menentukan harga produk yang dijualnya untuk memperoleh keuntungan, sedangkan konsumen membutuhkan suatu produk untuk kebutuhannya dan umumnya konsumen membeli produk yang sesuai dengan daya belinya. Hal ini menunjukan bahwa harga berperan tinggi terhadap produk.Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) harga adalah sejumlah uang yang dikorbankan untuk suatu barang atau jasa, atau nilai dari konsumen yang ditukarkan untuk mendapatkan manfaat atau kepemilikan atau penggunaan atas produk atau jasa.Harga secara luas adalah jumlah nilai yang ditukar oleh konsumen untuk memperoleh manfaat kepemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa. Di Provinsi Kep. Bangka Belitung, harga eceran tertinggi (HET) perumahan subsidi sebesar Rp. 136.000.000 pada tahun 2018.(: Permen PUPR no. 425, 2015).

Brand Image (Citra Merek)

Sebuah brand/merek lebih dari sekedar nama atau identitas. Brand ialah sekelompok nilai tambah yang menawarkan keuntungan fungsional dan psikologi kepada konsumen, nilai yang tercermin pada kemasan, harga, warna, rasa, bau dan bentuk suatu produk konsumen. Merek dapat menyederhanakan informasi, berkomunikasi dengan cepat dan memudahkan keputusan untuk membeli. Menurut Rangkuti (2017:43) “Brand image merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dibenak konsumen. Dimana asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek.” Citra merek didefinisikan sebagai persepsi konsumen dan preferensi terhadap merek, sebagaimana yang direfleksikan oleh berbagai macam asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen. Banyak penelitian tentang brand image menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Aaker and Biel (1993) dalam jurnal Fitriani et al (2013:27) bahwa brand image dapat diukur melalui tiga indikator: 1). Corporate Image (citra pembuat), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan terhadap perusahaan pembuat barang atau jasa. 2). User Image (citra pemakai), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pengguna produk. 3). Product Image (citra produk), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap barang atau jasa yang digunakan.

Keputusan Pembelian

Keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan.Keputusan kaitannya dengan proses merupakan keadaan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan.Menurut Shciffman dan Kanuk (2008:485) ”keputusan adalah seleksi satu tindakan dari dua pilihan alternatif atau lebih.” Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas, maka dapat ditarik sebuah pengertian bahwa keputusan pembelian adalah pemilihan satu tindakan berdasarkan beberapa alternaitif pilihan untuk melakukan pembelian suatu produk yang didasari dengan kesadaran akan kebutuhan dan keinginan.

(4)

Pengembangan Hipotesis

Hubungan lokasi terhadap keputusan pembelian.

Pada hasil penelitian dari Danny Harjanto dalam Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis (2006: vol.1, no.3), membuktikan bahwa lokasi memiliki kontribusi yang penting dalam menentukan keputusan pembelian rumah. Ketika lokasi rumah memiliki letak yang strategis dengan kondisi saluran pembuangan baik, memiliki akses mudah dijangkau, memiliki kondisi lalu lintas lancar, dekat dengan pusat kegiatan ekonomi, dekat dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan akan berpengaruh dalam keputusan pembelian rumah.

H1: Diduga terdapat pengaruh signifikan antara lokasi terhadap keputusan pembelian perumahan subsidi di Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang.

Hubungan harga terhadap keputusan pembelian.

Menurut kesimpulan dari penelitian Maoludyo, Faishal Tanjung dan Atik Aprianingsih dalam jurnal ekonomi (2015: Vol. 4, No.4), Mayoritasresponden mengatakan harga rumah sangat penting, serta tingkat bunga, jumlah uang muka, dan juga jumlah hipotek. Sebagai aspek yang paling penting daripada yang lain, memimpin pada strategi harga sangat penting pada industri ini. Yang terbaik bagi perusahaan untuk memberikan tidak hanya harga rendah, tetapi juga sub-aspek lainnya.

H2: Diduga terdapat pengaruh signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian perumahan subsidi di Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang

Hubungan brand image terhadap keputusan pengambil keputusan pembelian. Berdasarkan penelitian Musay, Fransisca Paramitasari (2013:halaman) Brand image yang terdiri dari citra perusahaan, citra pemakai, dan citra produk secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Perusahaan diharapkan dapat terus meningkatkan dan mempertahankan citra dari perusahaan itu sendiri dan juga citra dari produk-produk yang dihasilkan, karena kedua komponen tersebut terbukti mampu menjadi patokan bagi konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu produk.

H3: Diduga terdapat pengaruh signifikan antara brand image terhadap keputusan pembelian perumahan subsidi di Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang.

3. METODELOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistika (Sugiyono, 2011:7). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi, harga dan brand Image terhadap keputusan pembelian perumahan subsidi di Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang. Observasi dilakukan pada april 2019 sampai juli 2019.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan regresi linier berganda. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 25.0.

(5)

2). Uji Asumsi Klasik. 3). Regresi Linier Berganda. 4). Uji Koefisien Determinasi. 5). Uji Hipotesis.

4. HASIL PENELITIAN Hasil Uji Validitas

Syarat minimum item instrumen dapat dianggap valid adalah kalau r hitung = 0,1809. Berdasarkan hasil pengujian validitas instrument penelitian (kuesioner) dengan masing-masing pertanyaan mendapatkan nilai rhitung lebih besardari 0.1809. Sehingga keseluruhan instrumen penelitian tersebut dikatakan valid.

Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.

Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan tampilan grafik normal plot, terlihat grafikmemberikan pola distribusi yang normal. Titik-titik (plot) menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Dapa tdisimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.

Hasil Uji Multikolnieritas

Hasil perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa tidak ada variable independen yang memiliki nilai tolerance <0,10 yang artinya tidak ada korelasi antara variable independen. Demikian juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari kedua variable independen yang diuji tidak ada nilai VIF yang lebih dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variable independent dalam model regresi. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil grafik Scatterplotyang digunakan, memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y, serta tidak mempunyai pola yang jelas atau tidak membentuk suatu pola. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai sebagai alat prediksi.

Hasil Regresi Linear Berganda

Hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresiY = 0,440 + 0,332X1+ 0,224X2 +

0,453X3 + e. Konstanta positif pada setiap variabel menunjukan bahwa apabila lokasi

(X1), harga (X2), dan brand image (X3) mengalami peningkatan maka akan

berpengharuh terhadap peningkatan keputusan pembelian (Y). Apabila variabel lokasi (X1) mempengaruhi penjualan sebesar 0,332 atau berpengaruh secara positif yang

artinya jika lokasi (X1) meningkat sebesar 1%, maka penjualan akan meningkat 0,332%.

(6)

Tabel 4.1

Hasil Regresi Linear Berganda

Model UnstandardizedCoefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (constant) ,440 1,834 Lokasi ,322 ,076 ,310 Harga ,224 ,094 ,185 Brand Image ,453 ,086 ,409

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka Adjusted R Square 0,525 atau 52,5% yang berarti variasi keputusanpembelian dapat dijelaskan oleh variabel lokasi, harga, danbrand image. Sisanya 0,475 atau 47,5% dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang diluar penelitian seperti: kualitasproduk, sikap konsumen, promosi, gaya hidup, dan lain-lain.

Hasil Uji Hipotesis

Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X1 sebesar 4,226dengan

signifikansi sebesar 0,000, menunjukkan variabel lokasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Besaran t hitung untuk X2 sebesar

2,386dengan signifikansi sebesar 0,000, menunjukkan variabel harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan t hitung untuk X3

sebesar 5,276dengan signifikansi sebesar 0,000, menunjukkan variabel brand

imagememiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Serta

hasil perhitungan uji F, didapat nilai F hitungsebesar 44.553> F tabel yaitu 2,68 dan nilai p = 0,000 < 0,05, maka hipotesis H1 diterima, berarti variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengujian serta analisis yang dilakukan dalam penelitian pengaruh lokasi, harga dan brand image terhadap keputusan pembelian perumahan di Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang dapat ditarik kesimpulan bahwa lokasi, harga dan brand

image berpengaruh positif dan sugnifikan terhadap keputusan pembelian. Para

pengembang diharapkan memilih lokasi perumahan sesuai dengan keinginan calon konsumen sebagai target pasar, seperti dekat dengan pusat kota. Selain itu, pengembang juga dapat meningkatkan nilai lokasi dengan penyediaan fasilitas umum, bebas bencana banjir, serta memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung perumahan lainnya agar kenyamanan penghuni perumahan semakin meningkat.

Pengembang perumahan subsidi dapat menetapkan harga yang sesuai dengan manfaat yang didapatkan konsumen, yang nantinya mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Memimpin pasar dengan menerapkan strategi harga, akan sangat berpengaruh pada bisnis ini. Pengembang perumahan subsidi diharapkan mampu menjaga persepsi konsumen terhadap image positif yang telah dimiliki. Pada pasar persaingan sempurna, selisih kecil keunggulan akan berdampak besar pada keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa yang melakukan penelitian serupa atau melakukan penelitian

(7)

dan sebaiknya kuisioner yang disebar dikemas yang menarik agar responden semakin berpartisipasi dalam mengisi kuisioner penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

[ 1] Alma, Buchari. 2003. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi 2. Bandung: Alfabeta.

[ 2] Badan Pusat Statistik Kota Pangkalpinang. 2018. Kota Pangkalpinang Dalam Angka 2018.(http://pangkalpinangkota.bps.go.id. Diakses 25 Maret 2019

[ 3] __________. 2016. Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Pangkalpinang 2016. (http://pangkalpinangkota.bps.go.id. Diakses 25 Maret 2019).

[ 4] __________. 2016. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Pangkalpinang 2015.(http://pangkalpinangkota.bps.go.id. Diakses 25 Maret 2019).

[ 5] __________. 2018. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Pangkalpinang 2018.(http://pangkalpinangkota.bps.go.id. Diakses 25 Maret 2019).

[ 6] __________. 2018. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Pangkalpinang 2017.(http://pangkalpinangkota.bps.go.id. Diakses 27 Maret 2019).

[ 7] Basu, Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan. Jakarta: Penerbit Liberty.

[ 8] Basu, Swastha dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty.

[ 9] Cannon, Joseph P. William J. Perreault, Jr. dan E. Jerome McCarthy. dis2008. Pemasaran Dasar, Edisi 16 Pendekatan Manajerial Global Buku I. Alih Bahasa Afia R. Fitriani dan Ria Cahyani. Jakarta: Salemba Empat.

[ 10] Dinawan. 2010. Kualitas Produk : Alat Strategi Yang Penting, Free Press. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

[ 11] Darmanto dan Sri Wardaya. 2016. Manajemen Pemasaran Untuk Mahasiswa, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Yogyakarta: Deepublish

[ 12] Evisastra, Masud, Erwin dan Suhardi. "Analisis Pengaruh Disiplin, Motivasi, Kompetensi Dan Kepemimpinan, Terhadap Kinerja Serta Dampaknya Pada Prestasi Kerja Dan Kepuasan Kerja." JEM Jurnal Ekonomi dan Manajemen 4.1 (2018): 32-52. [ 13] Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian untuk

Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang :Badan Penerbit Universitas Diponegoro

[ 14] Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketujuh. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

[ 15] Harjanto, Danny. 2015. Pengaruh Harga dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Rumah Pada CV. Interhouse Design. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis. Vol. 1, No. 3. Agustus 2016 (https://journal.uc.ac.id. 28 Maret 2019)

[ 16] Harjanto, Eddy. 2015. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Jakarta.: Grasindo [ 17] Harsanto, Budi. 2013. Dasar Ilmu Manajemen Operasi.Sumedang: Unpad Press

[ 18] Heizer, Jay dan Barry Render. 2015.Operations Management (Manajemen Operasi), ed.11, Penerjemah: Dwi Anoegrah Wati S dan Indra Almahdy, Jakarta: Salemba empat [ 19] Indrawan, Rully., Poppy Yaniawati. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,

dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung : PT. Refika Aditama.

[ 20] Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum BPK RI. 2016. PP No. 64 Tahun 2016 tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah. (https://peraturan.bpk.go.id : 25 Juni 2019)

[ 21] Katili, Putiri Bhuana. Et al. 2016. Pengaruh Brand Image dan Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Rumah. (Studi Kasus: Perumahan Citra Garden BMW

(8)

Cilegon). Jurnal Vol 19, No 1 (2016). (http://journal.uta45jakarta.ac.id : Diakses 28 Maret 2019).

[ 22] Keller, Kevin Lane, 2003, Strategic Brand Management, Building, Measuring, and Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice Hall.

[ 23] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2017. Kementerian PUPR Bertindak Tegas Terhadap Pelanggaran KPR Subsidi. (www.pu.go.id : 21 Juni 2019) [ 24] Kotler,Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks

[ 25] Kotler,Philip. & Armstrong, Gary. 2006. Prinsip-prinsip Pemasaran. EdisiKeduabelas.Jakarta : Erlangga.

[ 26] Kotler,Philip. dan Kevin L. Keller.2016. Marketing Management 16 edition. New Jersey: Pearson.

[ 27] Bank Tabungan Negara. 2017. KPR BTN Subsidi. (www.btn.co.id : 26 Juni 2019). [ 28] Lo, Benny. 2014. Properti MODERAT (Modal Dengkul dan Urat) Kiat Untuk Memulai

dan Menjadi Profit Di Bisnis Properti. Yogyakarta: CV. Andi Offset

[ 29] Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi.Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

[ 30] Machfoedz, Mahmud. 2010.Komunikasi Pemasaran Modern.Yogyakarta: Cakra Ilmu [ 31] Mahardini, Ismi. 2012. Analisis Pengaruh Harga, Pendapatan, Lokasi, dan Fasilitas

Terhadap Permintaan Rumah Sederhana.Skirpsi. Universitas Diponegoro. Semarang. [ 32] Maoludyo and, Faishal Tanjung dan Atik Aprianingsih. 2015. Factors Influencing

Consumer Buying Intention For Housing Unit In Depok. Jurnal Of Business And Management Vol. 4, No. 4, 2015: 484-493. (http://journal.sbm.itb.ac.id. Diakses 28 Maret 2019).

[ 33] Musay, Fransisca Paramitasari. 2013. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian (Surve Pada Konsumen KFC Kawi Malang). Jurnal Administrasi Bisnis Vol 3, No 2 Juli 2013.(administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id. Diakses 28 Maret 2019). [ 34] Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementrian PUPR. Tanpa Tahun.

Data dan Informasi Backlog. (http://ppdpp.id. Diakses 28 Maret 2019).

[ 35] Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis Edisi 4. Jakarta: Penerbit Erlangga.

[ 36] Rangkuti, Freddy. 2002. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Analisis Kasus PLN-JP. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

[ 37] __________. 2017. The Power Of Branded. Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merk. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.

[ 38] Rosyidatul Ulfiah, Nilam. 2017. Analisis Pengaruh Brand Image dan Word of Mouth Serta Harga Terhadap Minat Pembelian Ulang Produk Amanda Brownies Jember. Skripsi. Universitas Jember. Jember.

[ 39] Santoso, Budi dan Achmad Adhito. 2013. Lokasi Emas Properti. Jakarta: Elex Media Komputindo

[ 40] Silalahi, Ulber. 2011. Asas-Asas Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama.

[ 41] Simamora, Bilson.2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

[ 42] Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&amp;D. Bandung: Alfabeta.

[ 43] Santoso, Singgih. 2014. Statistik Multivariat Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media. Komputindo.

[ 44] Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen Ed. Ketujuh. Alih Bahasa Oleh Zoelkifli Kasip. Jakarta: PT Indeks.

[ 45] Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi Untuk. Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bogor: Kencana.

(9)

[ 48] Suprayanto, RW. dan Rosad. 2015. Manajemen Pemasaran Dilengkapi 45 Judul Penelitian dan Kasus Sehari-hari di Indonesia. Bogor: In Media.

[ 49] Sriyadi. 1991. Bisnis Pengantar Ilmu Perusahaan Modern. Semarang: IKIP Press. [ 50] Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. [ 51] __________. 2008. Sevice Management. Yogyakarta : CV. Andi Offset. [ 52] __________.2014. Pemasaran Jasa. Yogyakarta : CV. Andi Offset.

[ 53] Walumas Property. 2019. Dukungan Pemerintah Untuk Pengembangan Rumah Subsidi.(http://walumas.com. Diakses 28 Maret 2019).

[ 54] Yosita, Nurcahaya dan Hartanti. 2015. Strategi Perencanaan dan Perancangan Perumahan Pada Era Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit Deepublish

[ 55] Zaputera, H., Amri, A., & Radiansyah, A. (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, dan Citra Merek terhadap Kepuasan Konsumen yang berdampak pada Loyalitas Konsumen. JEM Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 5(2), 34-52. Retrieved from http://www.stiepertiba.ac.id/ojs/index.php/jem/article/view/79

[ 56] Zimmerer, T.W., Scarborough, N.M., dan Wilson, D. 2009. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Edisi 5. Buku 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal di atas, masalah utama penelitian ini untuk melihat (1) sejauhmana telah terjadi perubahan perilaku komunikasi peternak, baik dalam penggunaan media massa

Oleh itu, kajian ini adalah penting bagi pengkaji mengambil pengalaman daripada satu komuniti Orang Asli yang berjaya dengan keterbukaan minda mereka terhadap

Kebun Binatang di Pantai Timur Surabaya ini merupakan fasilitas yang dirancang dengan pendekatan sirkulasi agar menghasilhan desain yang mampu memfasilitasi kebutuhan

Buku Induk Siswa SMK ~ Buku Induk SMK Tahun 2017/2018 Internal Passing Juice Buku Administrasi PAUD (TK ) Kurikulum 2013 ~ Buku Induk. PAUD dan TK BOP PAUD

Dari model tradisi perkawinan antarkerabat kyai yang tersebut di atas, kita dapat mengambil dampak positif ketika terjadi konflik, yaitu upaya resolusi bisa lebih mudah

Hasil dari penelitian in i yaitu terciptanya sebuah program sistem pengelolaan buku besar simpan pinja m perempuan (SPP) keca matan kutablang, yang dapat berguna

Pada tubulus hepatopankreas udang galah ( Macrobrachium rosenbergii ) kontrol terlihat bahwa tubulus hepatopankreas masih memiliki bentuk normal sedangkan pada

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pemasang ik.lan jitu yaitu: isi tulisan yang jelas dibaca, kesesuaian harga iklan, pengaruh tampilao iklan