• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga Jl. Yos Sudarso, Salatiga, Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah No. 1 yaitu pada kelas VA dan kelas VB semester genap tahun ajaran 2015/2016.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April dan Mei 2016. Pemberian perlakuan yaitu berupa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan NHT. Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan silabus, RPP, dan LKS yang telah dibuat.

Jadwal kegiatan penelitian seperti pada tabel 3.1 . Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1 30 Maret 2016 Melakukan wawancara dengan guru matematika kelas VA dan VB

2 31 Maret 2016 Melakukan observasi di kelas VA dan VB 3 7 April 2016 a. Perkenalan dengan siswa kelas VA

dan VB

b. Melakukan pre-test kepada siswa kelas VA dan VB

4 11 April 2016 Mengambil data dan dokumentasi nilai ulangan matematika kelas VA dan VB 5 14 April 2016 a. Kegiatan pembelajaran matematika

dengan materi median, modus dan rata-rata di kelas VA dan VB b. Melakukan post-test kepada siswa

(2)

39 3.2 Jenis dan Desain Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian

Peneliti akan mengendalikan variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan NHT untuk menemukan variasi yang muncul dari variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu hasil belajar matematika. Penelitian ini membentuk dua kelompok dari dua kelas, yaitu kelas pertama adalah kelompok eksperimen 1 dan kelas kedua adalah kelompok eksperimen 2. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen, yaitu masing-masing kelompok akan mendapatkan perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen 1 akan mendapatkan perlakuan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelompok eksperimen 2 akan mendapatkan perlakuan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Perlakuan yang diberikan pada kelompok tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan mengenai hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dan Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini hanya mengontrol variabel model dan tidak mengontrol variabel luar yang mungkin saja dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk penelitian quasi experiment (eksperimen semu). Peneliti akan menggunakan alat ukur yang sama untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar matematika dimana hasil dari pengukuran tersebut akan digunakan sebagai data sampel yang akan dianalisis dengan teknik statistika untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini dapat disebut penelitian yang menggunakan metode kuantitatif.

3.2.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan two group pretest and posttest design. Desain penelitian ini, sebelum diberikan perlakuan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 akan melakukan pretest terlebih dahulu. Setelah

(3)

40

melakukan pretest, kelompok akan diberikan perlakuan yang berbeda dimana kelas eksperimen 1 akan diajar menggunakan TGT dan kelas eksperimen 2 akan diajar menggunkan NHT. Setelah itu akan dilakukan posttest untuk mengetahui hasil belajar tersebut. Perbedaan antara O1 dan O2

diasumsikan sebagai efek dari perlakuan. Model desain dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Kelompok TGT O1 X1 O2 Kelompok NHT O1 X2 O2 Keterangan : O1 : Pretest

X1 : Perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

X2 : Perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

O2 : Posttest

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Wina (Sanjaya, 2013:228) populasi adalah keseluruhan yang menjadi target dalam menggeneralisasikan hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5A dan kelas 5B SD Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2015/2016 yang mempunyai latar belakang pengajaran dengan guru yang sama.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:118). Sampel diambil secara acak

(4)

41

tanpa memperhatian strata yang ada dalam populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VA dan VB.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dan Numbered Head Together (NHT). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa pada materi median, modus, dan rata-rata.

3.5 Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu model pembelajaran kooperatif dan hasil belajar siswa pada kelas VA dan kelas VB SD Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2015/2016.

a. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar (Huda, 2011, hal. 32). Model pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran misalnya dalam mengutarakan pendapat dan mendaptkan pengetahuan dari teman sebayanya.

b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

TGT merupakan salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini lebih menekankan belajar bersama kelompok dan mengejarkan tugas yang telah disiapkan dan diberikan oleh guru untuk didiskusikan dan dikerjakan secara bersama-sama. Siswa akan lebih aktif dan bertanggung jawab secara individu maupun dalam kelompok pada saat proses pembelajaran karena akan mengikuti game pada akhir pokok bahasan.

(5)

42

c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan model yang mengarah pada pembagian nomor pada setiap individu dalam setiap semua kelompok. Guru akan memberikan pertanyaan pada setiap kelompok dan setiap kelompok akan mengerjakan pertanyaan tersebut secara bersama-sama. Setiap siswa dalam kelompok akan memiliki tanggung jawab untuk memahami jawaban pertanyaan yang telah diberikan karena guru akan menyebutkan salah satu nomor dan nomor yang dipanggil tersebut harus bisa menjawab pertanyaan.

d. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang didapat oleh siswa setelah mengikuti kegiatan proses pembelajaran. Hasil belajar yang didapat oleh siswa akan terlihat pada evaluasi pembelajaran berupa tes.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti akan menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data. Data yang didapatkan diharapkan dapat mendukung penelitian yang akan dilaksanakan. Teknik-teknik dalam pengumpulan data yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

a. Wawancara

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Penelitian ini akan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2009, hal. 197). Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti dibuat berdasarkan informasi yang ingin diketahui berupa pertanyaan-pertanyaan yang mendukung. Peneliti akan mewawancarai guru matematika kelas VA dan VB SD Kristen Satya Wacana Salatiga.

(6)

43 b. Observasi

Observasi merupakan suatu aktivitas dimana observer (orang yang mengobservasi) melakukan pengamatan terhadap subyek penelitian tanpa sepengetahuan subyek yang diamati. Observer akan melakukan observasi pada kelas VA dan VB khususnya dalam pembelajaran matematika. c. Tes

Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Tes juga dapat diartikan sebagai sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkapkan aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Widoyoko, 2009:112). Peneliti akan melakukan pretest sebelum perlakuan dan posttest setelah perlakuan untuk mendapatkan data dalam mengukur hasil belajar matematika siswa. Tes yang akan digunakan oleh peneliti terdapat pada lampiran 4.

d. Dokumentasi

Metode dokumentasi akan dipakai untuk memperoleh data jumlah siswa dari kelas VA dan kelas VB serta jumlah laki-laki dan perempuan pada setiap kelas. Data yang diperoleh selanjutnya adalah hasil tes siswa dalam pembelajaran matematika sebelumnya. Data-data ini akan didapat dari dokumentasi guru kelas. Metode dokumentasi juga digunakan untuk mendokumentasi proses pelaksanaan penelitian mulai dari uji validitas soal sampai pada post-test pada setiap kelas.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data (Purwanto, 2007:9). Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah disampaikan. Lembar observasi digunakan untuk mengukur keterlaksanaan dalam tahapan pembelajaran

(7)

44

sesuai dengan tipe model kooperatif yang akan digunakan. Tes hasil belajar yang akan digunakan berupa tes objektif yang terdiri dari 10 soal dengan 4 pilihan jawaban. Skor yang benar dan adalah 1 dan skor yang salah adalah 0. Tes hasil belajar siswa ini akan dilakukan setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif TGT dan NHT. Kisi-kisi soal terdapat di lampiran 12.

3.8 Validitas dan Realibilitas Instrumen

Data yang baik adalah data yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya dan data tersebut bersifat tetap, ajek atau dapat dipercaya. Data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya disebut data yang valid. Data yang dapat dipercaya disebut data yang reliabel. Agar dapat diperoleh data yang valid dan reliabel, maka instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur objek yang akan dinilai baik tes maupun nontes harus memiliki bukti validitas dan realibilitas (Widoyoko, 2009:127).

3.8.1 Validitas Instrumen

Intrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur (Widoyoko, 2009:128). Validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur. Jika instrumen yang akan digunakan valid, maka data yang didapat dari instrumen tersebut dapat dikatakan valid. Penelitian ini akan menggunakan validitas butir soal. Validitas butir soal merupakan sebuah butir soal akan dikatakan valid apabila memiliki sumbangan yang besar terhadap skor total . Hasil uji coba validitas soal di SD Negeri Salatiga 06 dapat dilihat pada tabel 3.3.

(8)

45 Tabel 3.3

Hasil uji coba validitas soal di SD Negeri Salatiga 06

Indikator

Empirik r Ket

Indikator

Empirik r Ket

Soal 1 .178 Tidak valid Soal 21 .351 Valid

Soal 2 .463 Valid Soal 22 -.052 Tidak valid

Soal 3 .136 Tidak valid Soal 23 .077 Tidak valid

Soal 4 .356 Valid Soal 24 -.102 Tidak valid

Soal 5 .356 Valid Soal 25 .016 Tidak valid

Soal 6 .644 Valid Soal 26 -.145 Tidak valid

Soal 7 .617 Valid Soal 27 .000 Tidak valid

Soal 8 .328 Valid Soal 28 .000 Tidak valid

Soal 9 .000 Tidak valid Soal 29 .318 Valid

Soal 10 -.026 Tidak valid Soal 30 .336 Valid

Soal 11 .524 Valid Soal 31 .223 Tidak valid

Soal 12 .300 Valid Soal 32 -.036 Tidak valid

Soal 13 .092 Tidak valid Soal 33 .058 Tidak valid

Soal 14 .180 Tidak valid Soal 34 .631 Valid

Soal 15 .336 Valid Soal 35 .275 Tidak valid

Soal 16 .014 Tidak valid Soal 36 .351 Valid

Soal 17 .363 Valid Soal 37 .114 Tidak valid

Soal 18 .449 Valid Soal 38 -.257 Tidak valid

Soal 19 .439 Valid Soal 39 -.269 Tidak valid

Soal 20 .000 Tidak valid Soal 40 .524 Valid

Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa dari 40 soal yang diuji, ada 18 soal dinyatakan valid dan 22 soal dinyatakan gugur. Soal yang valid adalah nomor 2,4,5,6,7,8,11,12,15,17,18,19,21,29,30,34,36, dan 40. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka 18 soal yang dinyatakan valid tersebut dapat digunakan.

(9)

46 3.8.2 Realibilitas

Kata realibilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata realibility dalam bahasa Inggris, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap atau ajek (konsisten) apabila diteskan berkali-kali (Widoyoko, 2009:144).

Kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya koefisien realibilitas menggunakan pedoman dari Sudijono (Sudijono, 2008:209) yang menyatakan apabila r ≥ daripada 0,70 berarti tes hasil belajar memiliki realibilitas yang tinggi, sedangkan r < 0,70 berarti tes hasil belajar belum memiliki realibilitas. Uji realibilitas dihitung menggunakan SPSS versi 17. Hasil pengujian realibilitas yang menggunakan SPSS versi 17 dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Hasil uji realibilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.725 40

3.9 Tingkat Kesukaran

Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup (Sudijono, 2008:370). Angka indek kesukaran item itu dapat diperoleh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du Bois dalam Sudijono (Sudijono, 2008:372), yaitu :

P

di mana :

(10)

47

= Banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul terhadap butir item yang bersangkutan

N = Jumlah testee yang mengikuti hasil belajar

Cara memberikan penafsiran (interpretasi) terhadap angka indek kesukaran item menggunakan pedoman menurut Witherington dalam Sudijono (Sudijono, 2008:373) adalah sebagai berikut:

Besarnya P Interpretasi Kurang dari 0,25 0,25-0,75 Lebih dari 0,75 Terlalu Sukar Cukup (Sedang) Terlalu Mudah

Hasil dari uji tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel3.9.

Tabel 3.9

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

Besarnya P Interpretasi Butir Soal

< 0,025 Terlalu Sukar - 0,025-0,75 Cukup (Sedang) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 38, 39, 40 >0,75 Terlalu Mudah 7, 8, 9, 13, 14, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 31, 32,36, 37, 3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap awal dan tahap akhir.

3.10.1 Analisis Tahap Awal

Teknik analisis data yang dilakukan pada tahap awal ini untuk menyelidiki kesamaan dua kelompok sebelum mendapatkan perlakuan. Data yang digunakan adalah data siswa siswa.

(11)

48 a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang dilakukan untuk menguji dan mengetahui apakah sampel-sampel yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Sampel berdistribusi normal apabila signifikansi > 0.05. Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk keperluan ini. Pengolahan uji ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui sampel-sampel dipilih memiliki varian yang homogen atau tidak karena homogenitas akan mempengaruhi penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode Leveneuntuk menguji apakah sampel-sampel mempunyai varian yang sama. Peneliti akan menggunakan SPSS 17 untuk menguji homogenitas.

3.10.2 Analisis Tahap Akhir

Analisis data pada tahap akhir akan dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul. Data hasil tes analisis yang telah dilakukan pada uji normalitas dilanjutkan dengan uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang diajar dengan model kooperatif tipe TGT dan kelas yang diajar dengan model kooperatif tipe NHT. Uji hipotesis ini akan menggunakan uji t (independent sample t-test). Sebelum dilakukan uji t, harus melakukan uji normalitas sebagai prasyarat dan uji homogenitas variansi populasi untuk menentukan uji t yang akan digunakan pada penelitian ini. Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui hasil akhir penelitian. Uji hipotesis akan menggunakan SPSS 17. Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut.

Ho : μ1 = μ2

Ha : μ1 ≠ μ2

Ho :Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan NHT pada siswa kelas 5 SD Kristen Satya Wacana

(12)

49

Ha :Terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan NHT pada siswa kelas 5 SD Kristen Satya Wacana Salatiga

Gambar

Tabel 3.2  Desain Penelitian
Tabel 3.4  Hasil uji realibilitas

Referensi

Dokumen terkait

Soetijono kabupaten Blora sudah efektif atau dapat memenuhi aspek kesesuaian antara risiko kerja, beban kerja, keadilan, dan kebijakan perda tarif dengan insentif yang

54 Berangkat dari berbagai pendapat di atas maka dalam penelitian ini, semua nukilan dari ayat-ayat Perjanjian Lama dikategorikan sebagai kategori al-dakhi&gt;l

Kecelakaan PLTN Fukushima Daiichi unit 1~4 disebabkan kejadian eksternal yang tidak diperhitungkan sebelumnya baik dari segi lokasi tapak dan sistem catu daya

untuk amplop pribadi yang berfungsi mengirimkan pesan ataupun sesuatu kepada perorangan, lembaga atau perusahaan yang lain. Dengan konsep sederhana dan menarik kertas

Menyerahkan surat pernyataan sebagai Perusahaan Dalam Negeri atau Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas yang menyatakan bahwa akta atau surat

Hasil uji Product moment didapatkan nilai r 0,136 dengan signifikansi (p) 0,224 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh jumlah tanggungan terhadap

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara maka peneliti mendapat sejumlah data yang berkaitan dengan judul penelitian: Makna Tradisi Memasuki Rumah Baru di Kota

Berdasarkan uraian tersebut di atas, di- pandang perlu bagi penulis untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penggunaan metode pembelajaran Siklus Belajar 5E