• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PUPUK FOSFOR DAN KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH KENAF (Hibifcus cannabin us L.) PADA TANAH LATOSOLI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PUPUK FOSFOR DAN KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH KENAF (Hibifcus cannabin us L.) PADA TANAH LATOSOLI)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PUPUK FOSFOR DAN KALIUM TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH KENAF

(Hibifcus cannabin us L.) PADA TANAH LATOSOLI)

(EFFECT OF PHOSPHOROUS

AND POTASSIUM FERTILIZERS

APPLICATION ON THE GROWTH AND SEED YIELD OF

KENAF (Hibiscus cannabinu.\'

L.) ON LA TOSOL)

Ade Wachjar2), !>oDathu~~utidjO2) daD Syalful Bahrl i~c - 7 "C;:"ciJ

ABSTRACT

.

The experiment

was aimed to study the effects of phosphorous

and potassium

fertilizers on

growth and seed

yield of kenaf on Latosol. The experiment

was carried out at Tajur Experimental

Station, IP B Bogor, from January 1991 to July 1991.:

The seed germination test was held in the

Laboratory of Seed Science

and Technology

1PB, Bogor.

Kenaf variety Hc-48 was used in this experiment. The two factor factorial experiment

was arranged in Randomized

Block Design with 3 replications. The first factor was 4 levels of

phosphorous

fertilizer: 0,30,60 and 90 kgP20j/ha. The secondfactor was 3 levels of potassium

fertilizer: 0, 60 and 120 kg K20/ha.

Phosphorous

and potassium

fertilization each increased

significantly plant height, stem

diameter, the number of mature and total fruit per plant, seed

yield per hectar..

however there were

no significant effect on percentage

of mature

fruit, number of seeds

per fruit, weight of 1,000 seeds

and seed germination. The dosage of phosphorous

fertilizer until 90 kg P20s/ha still increased

yield linearly, otherwise the optimum dosage of potassium

fertilizer was reached on 69.31 kg

K20/ha with seed

yield 2, 036.

48 kg/ha. There was no interaction effect between

P and

Kfertiliza-tion.

-' ~. , ,;0, c: .

-I) Sebagian dari Skripsi Mahasiswa Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB ~ 2) Star Laboratorium Produksi Tanarnan Jurusan Budi Daya Pertanian, Faperta, IPB

(2)

Bul. Agron. 22 (1): 36-47 (1994)

RINGKASAN

Suatu percobaan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk fosfaT clan kalium yang diberikan terhadap pertumbuhan clan hasil benih tanaman kenaf pada tanah Latosol telah dilakukan di Kebun

Percobaan

IPB Tajur, Bogor, daTi bulan Januari 1991 sampai dengan bulan Juli 1991. Uji

daya berkecambah dilakukan di Laboratorium Ilmu clan Teknologi Benih IPB , Bogor.

Pada percobaan ini digunakan benih kenaf varietas Hc-48. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan pengaturan perlakuan secara fak-torial dengan 3 ulangan. Faktor pertama, pupuk fosfaT, terdiri atas 4 taraf, yaitu 0, 30, 60 clan 90 kg P20s/ha. Faktor kedua, pupuk kalium, terdiri atas 3 taraf, yaitu 0,60, clan 120 kg K20/ha. Semuanya terdapat 12 kombinasi perlakuan.

Pemupukan fosfaT clan kalium masing-masing nyata meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah buah total clan buah masak per tanaman serta hasil benih per hektar; akan tetapi pemupukan fosfaT clan kalium tidak berpengaruh terhadap persentase buah masak, jumlah benih per buah, bobot 1 000 butir benih, clan daya berkecambah benih yang dihasilkan. Dosis pupuk fosfaT sampai dengan 90 kg P20s/ha masih meningkatkan hasil benih secara linear, sedangkan dosis optimum pupuk kalium yang dicapai adalah 69.31 kg K20/ha dengan hasil benih sebesar 2036.48 kg per hektar. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara pemupuk~ P clan K.

,I

PENDAHULUAN

i

Pengembangan tanaman serat karung, di antaranya kenaf, memerlukan pengadaan benih unggul bermutu dalam jurnlah yang cukup pada saat diperlukan (Hartati, 1988). Produktivitas tanaman kenaf dalam menghasilkan benih perlu ditingkatkan agar kebutuhan benih untuk pengem-bangannya dapat dipenuhi.

Menurut Kirby (1963) produksi benih yang dihasilkan ,bergantung pada lamanya masa pembungaan clan banyaknya buah yang dihasilkan. Agar tanaman berbunga clan berbuah lebat, diperlukan pertumbuhan tanaman yang subur (Crans clan Acuna, 1946). Kesuburan tanaman di antaranya ditentukan oleh ketersediaan unsur hara. Pemupukan merupak~ salah satu cara untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman.

Menurut Foth (1988), untuk menyediakan kebutuhan hara tanaman melalui pemupukan, renting diperhatikan jenis tanah clan status hara yang terdapat dalam tanah, jenis tanaman, clan kondisi iklim setempat.

(3)

"'-Tabell.

Sifat Fisik dan Kimia Tanah Latosol Tajur, Bogor

Table 1. Physical and Chemical Characteristics

of Latosol Soil, Tajur, Bogor

Sifat-sifat Tanah

Nilai

Kriterial)

(Soil Characteristics)

(Value)

(Criteria)

pH (pH) (I :1)

H2O

5.2

Masam (Acid)

KCI

4.3

-C-organik (Organic C) (%)

2.26

Sedang

(Medium)

N-total (TotalN) (%)

0.21

Sedang

(Medium)

P-tersedia

(Available P) (ppm)

6.3

Sangat

Rendah (Very Low)

Basa dapat ditukar

(Exchange-able base) (me/l00g)

;

K

0.77

Tinggi (High)

Na

0.59

Sedang

(Medium)

Mg

2.04

Agak Tinggi (Rather High)

Ca

13.78

Tinggi (High)

KTK (CEC) (me/l 00 g)

22.1

Sedang

(Medium)

.

KB (BS) (%)

77.7

Sangat

Tinggi (Very High)

Al (me/IOO

g)

tu (ol)

Sangat

Rendah (Very Low)

H (me/IOO

g)

0.34

i

-Tekstur (Texture) (%)

:

Pasir (Sand) 6.62

-Debu (Silt) 17.85 ,!

-Liat (Clay) 75.53

-Keterangan: tu = tidak terukur

I )Berdasarkan

sifat umum tanah secara

empiris yang disusun Pusat

Penelitian Tanah

(1983)

Sumber : Laboratorium Jurusan

Tanah, Faperta,

IPB

Note

: 01 = out of limit

I)Based on empirically general characteristic of soil designed by Soil Research

Center (1983)

Source:

Soil Departement

Laboratory,

Agriculture

Faculty,

IPB

"

ii'" " . :~, . ;,...(:~=~:':';~.s;."'} ., !~~

.

-:;. ,.

(4)

Bul. Agron. 22 (1): 36-47 (1994)

Tabel2. Rata-rata Tinggi Tanaman Kenafpada Berbagai TarafDosis Pupuk Fosfor dan Kalium Table 2. Mean of Plant Height of Kenai at Different Level of Phosphorous and Potassium

Fertilizer Dosage

Perlakuan Umur Tanaman (MST)

(Treatments) (Age of Plant (week)

(kg/ha) 5 7 9 II 13 20 P20S 0 (PO) 44.09 a 80.72 a 154.26 a ( cm) 226.88 a 266.77 281.62 30 (PI) 52.66 b 97.16 b 167.00 b 237.05 ab 278.45 292.44 60(P2) 56.55b 101.45b 169.48b 239.76b 279.02 296.35 90 (P3) 58.73 b 105.56 b 174.94 b 240.27 b 274.65 285.40 K20 0 (Ko) 49.88 a 93.27 162.22 230.27 270.95 283.20 60 (KI) 56.12 b 100.07 168.66 239.70 274.08 291.55 120 (K2) 53.02 ab 95.33 168.38 238.00 279.14 292.09 KK (CV) (%) 0.38 8.20 4.82 4.10 3.45 4.30 ;

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada perlakuan daD kolom yang sarna berbeda nyata pacta Uji BN] 5 %

Note : Figures followed by different letters in the same treatment and cQlumn are significantly different at 5 % HSD

Pada komponen hasil dan hasil benih pemupukan fosfaT dan kalium berpengaruh terhadap jumlah buah total dan buah masak per tanaman, basil buah, dan hasil benih (Tabel 4 dan 5).

Pemupukan fosfaT dengan dosis 60 kg P205/ha nyata meningkatkan hasil benih sebesar 13.34 % dibanding kontrol (tanpa pemupukan fosfaT), sedangkan dosis 30 dan 90 kg P205/ha masing-masing meningkatkan hasil benih sebesar 4.94 % dan 11.92 %, walaupun keduanya tidak berbeda nyata dengan kontrol.

Pemupukan kalium dengan dosis 60 kg K20/ha nyata meningkatkan basil benih sebesar 15.20 % dibanding kontrol (tanpa pemupukan kalium), sedangkan dosis 120 kg K20/ha meningkat-kan hasil benih sebesar 7.26 %, walaupun tidak berbeda nyata dengan kontro1. Terlihat adanya kecenderungan penurunan basil pada pemupukan kalium dengan dosis 120 kg K20/ha hila diban-dingkan dengan dosis 60 kg K20/ha. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh terjadinya konsumsi

Ade Wachjar et at. . "" ,

(5)

kalium berlebihan dengan dosis 120 kg K20/hakarena kandungan kalium tanah sebelum perlakuan sudah tinggi. Tisdale dan Nelson (1975) mengemukakan, bahwa walaupun kalium sangat di-butuhkan tanaman, pemberian kalium yang berlebihan dapat menekan penyerapan unsur lain seperti kalsium dan magnesium.

Tabel 3. Rata-rata Diameter Batang Tanaman Kenaf pada Berbagai TarafDosis Pupuk Fosfor dan Kalium

Table 3. Mean of Stem Diameter of Kenaf at Different Level of Phosphorous and Potassium Fertilizer Dosage

Perlakuan Umur Tanaman (MST)

(Treatments) (Age of Plant (weeks)

(kg/ha) 5 7 9 11 13 20

P20S 0 (PO) 4.60 a 9.33 a 14.68 a (mm) 17.62 a 18.49 a 18.80a

30 (PI) 5.38 b 10.33 b 15.69 ab 18.27 ab 18.95 ab 18.98 ab

60 (Pz) 5.46b 10.91b 16.23b. 18.78b 19.65b 20.02b

90 (P3) 5.95b 11.27b 16.52b 18.58ab 19.19ab 19.51ab

KzO

0 (Ko) 5.07 9.94 a 14.96 a 17.44 a 18.20 a 18.35a

60 (KI) 5.52 10.74b 16.15b 18.57b 19.37b 19.61b

120(Kz) 5.46 10.70b 16.24b 18.92b 19.64b 20.01b

KK (CV) (%) 10.60 7.01 5.46 4.54 4.43 4.56

Keterangan: Angka-angka yang diikuti hurufyang berbeda pada perlakuan dan kolom yang sarna berbeda nyata pada Uji BNJ 5 %

Note : Figures followed by different letters in the same treatment and column are significantly different at 5 % HSD

,

Berdasarkan uji polinomial ortogonal, hubungan antara dosis pupuk fosfor dengan hasil benih berbentuk linear dengan persamaan regresi Y = 1 778.3 + 2.593 X (r=0.92) (Gambar 1). Kandungan fosfor tersedia dalam tanah yang sangat rendah mungkin menyebabkan tanaman kenai sangat respon terhadap pupuk fosfor yang diberikan.

Hubungan antara dosis pupuk kalium dengan hasil benih berbentuk kuadratik dengan persamaan regresi Y = 1 763.5 + 7.875X - 0.0568 X2 (r = 0.66*) (Gambar 2). Berdasarkan persamaan regresi tersebut dosis optimum pupuk kalium dicapai pada dosis 69.31 kg K20/ha dengan hasil benih sebesar 2 036.48 kg/ha.

(6)

Bul. Agron. 22 (1): 36-47 (1994)

Tabel4. Rata-rata Jumlah Buah Total, Jumlah Buah Masak, clan Persentase Buah Masak per Tanaman pada Berbagai TarafDosis Pupuk Fosfor danKalium

Table 4. Mean of Number of Total Fruit, Number of Mature Fruit, and Percentage of Mature

Fruit per Plant at Different Level of Phosphorous

and Potassium

Fertilizer Dosage

Perlakuan

Jumlah

Jumlah

Persentase

(Treatments)

Buah Total

Buah Masak

Buah Masak

(Number of (Number of (Percentage of

(kg/ha) Total Fruit) Mature Fruit) Mature Fruit)

P20S

0 (PO)

61.61 a

48.49 a

78.67

30 (PI)

66.03 ab

54.03 ab

81.67

60 (P2)

- 73.26 b

59.62 b

81.30

90 (P3)

70.86 ab

58.36 ab

82.51

K20

0 (Ko)

61.84 a

49.79 a

80.32

60 (KI)

71.25 b

59.07 b

82.86

120 (K2)

70.72 ab

56.52 ab

79.94

KK (CV) (%)

12.90

15.14!

5.47

Keterangan: Angka-angka

yang diikuti huruf yang berbeda

pada perlakuan

clan

peubah

yang sarna

berbeda

nyata pada Uji BNJ 5 %

Note . Figures followed by different letters in the same treatment and variable are signifi-cantly different at 5 % HSD

.

Pertumbuhan

tanaman kenai turut menentukan

tingkat hasil benih yang dihasilkan.

Ber-dasarkan

uji korelasi sederhana

tinggi tanaman clan diameter batang saat pallen masing-masing

berkorelasi positif dengan jumlah buah total per tanaman (r=0.410* clan 0.767* *), jumlah buah

masak per tanaman (r=0.603** clan 0.708**), clan hasil benih per hektar (r

=

0.715** clan 0.538**)

(TabeI6). Hal tersebut

berarti semakin

tinggi tanaman

clan

semakin

besar

diameter

batang,

semakin

banyak pula jumlah buah clan benih yang dihasilkan.

[;o;ol! [,;';)"j" ,CU:;,u;']fii \j'}I~'-1 t~".1, ,.,,~

'",\t.,:;,"'!

(7)

Tabel 5. Rata-rata Jumlah Benih per Buah, Bobot 1 000 Butir Benih, Hasil Benih, dan Daya Berkecarnbah Benih pacta Berbagai TarafDosis Pupuk Fosfor dan Kalium

Table 5. Mean of Number of Seed per Fruit, Weight of 1 000 Seeds, Seed Yield, and Seed

Germination at Different Level of Phosphorous

and Potassium

Fertilizer Dosage

Perlakuan

Jumlah Benih

Bobot 1 000

Hasil

Daya

Berkecarn-(Treatments)

per Buah

Butir Benih

Benih

bah Benih

(Number of

(Weight of

(Seed

(Seed

Germi-(kg/ha)

Seed

per

1 000 Seeds)

Yield)

nation)

Fruit)

(g)

(kg/ha)

(%)

P20S

0 (PQ)

27.58

29.91

1 798 a

86.22

30 (PI)

27.91

30.14

1 849 ab

88.59

60 (P2)

27.75

30.61

1 997 b

87.85

90 (P3)

27.78

30.37

1972ab

87.26

K20

0 (Ko)

27.63

30.02

1 763 a

85.78

60 (KI)

27.80

30.61

2031 b

88.44

120 (K2)

27.83

30.15

1 891 ab

88.22

KK (CV) (%)

4.40

2.30

8.60

6.76

,

Keterangan: Angka-angka

yang diikuti huruf yang berbeda

pacta

per lakuan dan peubah

yang sarna

berbeda

nyata pacta

Uji BNJ 5 %

Note

. Figures followed by different letters in the same treatment and variable are

signifi-cantly different at 5 % HSD

2050 2000

.

--- 1950 "to (b .!:: ~ -c, 6, ~ ~ 1 900 .!:: ~ 'c .Q) Q) ~

~

"t) 1850 .- Q) In q, ~ Ci) J:

-180 Y

=

1778.3 + 2.593 X (f = 0.92) 175 0 0 50 60 90

OasIs P2US (kg/ha) (P20S Dosage (kg/ha) )

Garnbar 1. Hubungan antara Dosis Pupuk Fosfor dan Hasil Benih Kenaf

Figure 1.

Relationship between

Phosphorous

Fertilizer Dosage and Kenafs Seed Yield

(8)

Bul. Agron. 22 (1): 36-47 (1994) 2050

.

2000 IV

~

1950 .r: ~ -- (), ~~ - '" I 900 .r: ~ .- III c

.-Q) ~ IX) ~ :: III 185 '" III

~~

1800 Y

=

1763.5 + 7.876 X - 0.0568 x2 (R

=

0.66*) 1750 0 0 60 120 Oasis K20 (kg/ha) (K20 Dosage (kg/haJ

Gambar 2. Hubungan antara Dosis Pupuk Kalium daD Hasil Benih Kenaf

Figure 2.

Relationship between

Potassium

Fertilizer Dosage and Kenaf's Seed Yield

--~

L

Tabel 6. Matrik Korelasi antar Peubah

.

Table 6. Correlation Matrix inter Variable

I, Parameter X2 X3 X4 Xs X6 X7 Xl 0.404* 0.410* 0.603** 0.249 - 0.067 0.715** X2 0.767** 0.708** 0.008 0.152 0.538** X3 0.906** 0.099 0.243 0.597** X4 0.099 0.159 0.843**

Xs

- 0.043

0.144 X6 0.158 t Keterangan (Note):

Xl = Tinggi tanaman saat paneD )(5

=

Jumlah benih/buah

(Plant height at harvest) (Number of seed/fruit)

X2 = Diameter batang saat pallen X6 = Bobot 1000 butir benih

(Stem diameter at harvest) (Weight of 1000 seeds)

X3 = Jumlah buah total/tanaman X7 = Hasil benihlhektar

(Number of total fruit/plant) (Seed Yield/hector)

X4 = Jumlah buah masak/tanaman rO.05(34) = 0.329

(Number ofmaturefruitlplant) rO.Ol(34) = 0.424

~

~

,

:ij.,i"'iiJ'..~ : -k~ ;;,q10 ;~1t3 .(\4,

.

.. 0'1) \f;().r-F .'1:0 - -

.

\ , ,J"J

(9)

Dari komponen basil yang diamati, jumlah buah yang dihasilkan merupakan komponen basil yang memberikan sumbangan terbesar terhadap benih yang dihasilkan. Benih yang dihasilkan masing- masing berkorelasi positif denganjumlah buah total per tanaman (r

=

0.597**) danjumlah buah masak per tanaman (r

=

0.843**). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin banyakjumlah buah yang dihasilkan, semakin banyak pula benih yang dihasilkan.

Pemupukan fosfaT dan kalium tidak berpengaruh terhadap jumlah benih per buah, bobot 1000 butir benih, dan daya berkecambah benih yang dihasilkan. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh biji yang terbentuk pada masing-masing perlakuan mendapat pasokan fosfaT dan kalium yang tidak berbeda.

Dalam percobaan ini tidak terlihat adanya pengaruh interaksi antara pemberian fosfaT dan kalium terhadap semua peubah yang diamati.

KESIMPULAN

Pemupukan fosfaT dan kalium masing-masing nyata meningkatkan tinggi tanaman, diame-ter batang, jumlah buah total dan buah masak per tanaman serta basil benih per hektar. Pemupukan fosfaT dan kalium tidak berpengaruh terhadap persentase buah masak, jumlah benih per buah, bobot I 000 butir benih dan daya berkecambah benih yang dihasilkan.

.

Pertumbuhan tanaman kenaf turnt menentukan tingkat basil benih yang dihasilkan. Hasil benih per hektar berkorelasi positif dengan tinggi tanaman saat pallen (r

=

0.715**) dan diameter batang saat pallen (r = 0.538**).

Pada percobaan ini dosis pupuk fosfaT sampai dengan 90.kg P20s/ha masih meningkatkan basil benih kenaf per hektar, sedangkan dosis optimum pupuk kalium yang dicapai sebesar 69.31 kg K20/ha dengan basil benih sebesar 2036.48 kg per hektar.

SARAN

.

Untuk mengetahui dosis optimum pupuk fosfaT, perlu pengujian lebih lanjut pada selang taraf yang lebih tinggi daTi dosis 90 kg P20s/ha.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menguji vigor benih yang dihasilkan.

DAFTARPUSTAKA

Crans, Y. C. and J. B. Acuna. 1946. Effect of plant spacing and time of planting on seed yield of kenaf. J. Amer.Soc. Agron., 37:967-969.

(10)

Bul. Agron. 22 (1): 36-47 (1994)

Foth, H. D. 1988. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Edisi 7. (Terjemahan). Gadjah Mada University Press. 762 halo

Harjadi, S. S. 1979. Pengantar Agronomi. PT Gramedia, Jakarta. 197 halo

Hartati, R. S. 1988. Upaya pengadaan benih bermutu tinggi untuk meningkatkan produktivitas tanaman serat karung. Edisi khusus, Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat, Malang,4(3):1-12.

Kirby,R. H. 1963. Vegetable Fibers. Interscience Publ. Inc., New- York. 473p.

Prawiranata, W., S. Harran dan P. Tjondronegoro. 1989. Dasar- dasar Fisiologi Tumbuhan (Jilid II). Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, FMIPA, IPB, Bogor. 210 halo Pusat Penelitian Tanah. 1983. Term of reference no. 59, survei kapabilitas tanah. Pusat Penelitian

Tanah, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 52 halo

Russel, W. E. 1961. Soil Conditions and Plant Growth. John Wiley and Sons Inc., New York. 688p. Soepardi, G. 1983. Sifat clan Ciri Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, IPB, Bogor. 591 halo

I

Tisdale, S. L. clan W. L. Nelson. 1975. Soil Fertility and Fertilizers. McMillan Publ. Co. Inc., New York. 694 p.

Wibawa, A. 1983. F osfor clan permasalahannya di tanah L~tosol clan tanah Podsolik Merah Kuning. MenaraPerkebunan,51(3):57-61. ... , , e , ,

:i '1.'

".

, ~j'i; i.~:e'i' co). , ,.:;."" Ij-,,'..,,~ _. c:

Gambar

Table 1.  Physical and Chemical Characteristics  of Latosol Soil, Tajur, Bogor
Tabel 3.  Rata-rata Diameter Batang Tanaman Kenaf pada Berbagai TarafDosis  Pupuk Fosfor dan Kalium
Table 4.  Mean of Number of Total Fruit, Number of Mature Fruit,  and Percentage of Mature Fruit per Plant at Different Level of Phosphorous  and Potassium  Fertilizer Dosage
Tabel  5.  Rata-rata  Jumlah  Benih  per  Buah,  Bobot  1  000  Butir  Benih,  Hasil  Benih,  dan  Daya Berkecarnbah  Benih  pacta Berbagai  TarafDosis  Pupuk  Fosfor  dan  Kalium
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya dampak komplain yang serius tersebut serta 12,5% kasus belum bisa diselesaikan dengan penjelasan, maka manajemen komplain pasien yang efektif dan efisien di Rumah

Ketiga, karena sistem perladangan dilakukan dengan cara berpindah-pindah, maka jumlah lahan yang dimiliki juga relatif lebih dari satu, sehingga ini juga merupakan

Pengaruh yang ditimbulkan oleh tidak mampunya pengurus dalam mengatur waktu juga akan dapat berdampak didalam aktivitas belajar pengurus organisasi, dimana ketika

Jadi persamaan dispersi yang dihasilkan sama dengan persamaan dispersi dari teori gelombang linier pada amplitudo gelombang yang sangat kecil..

dilakukan dengan cara yang adil tanpa melakukan kezaliman terhadap pemilik harta. Hal ini menunjukan bahwa pengawasan sektor keuangan Negara dilakukan, sehingga perlindungan aset

Jika sebuah isu indikator adalah isu lingkungan yang seharusnya sangat lazim dan diketahui siswa, dan sebagai konsekuensinya tingkat pengetahuan siswa bukan hanya

Pada Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale ada yang ditemukan dalam bentuk laten di dalam sel hati dan disebut hipnosoit sebagai suatu fase dari siklus hidup parasit yang dapat

Bedasarkan ciri-ciri anak saleh maka dapat dipahami bahwa anak saleh adalah anak yang memiliki kriatirial yang berbeda dengan anak-anak biasa. Dimana anak saleh bisa