KONSEP DASAR MANAJEMEN
BIMBINGAN DAN KONSELING
MANAGE mengelola mengemudikan menyelenggarakan mengurus memimpin melaksanakan menangani mengarahkan mengendalikan mengatur mengemudikan
Manajemen merupakan keseluruhan proses
aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok
manusia dalam suatu sistem organisasi
dengan menggunakan segala sumber daya
untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Suherman (2007)
Tujuan Manajemen Tujuan mempermudah pelaksanaan evaluasi menjadi pedoman rencana dan keputusan memfokuskan usaha kepastian arah
John F. Mee memberikan sifat-sifat yang seharusnya terkandung dalam tujuan, yaitu:
1. Ditentukan sebelum aktivitas organisasi dilakukan; 2. Dapat dimengerti oleh semua personel;
3. Dinyatakan baik secara tertulis ataupun lisan; dan 4. Menjadi pegangan bagi para personel
FUNGSI MANAJEMEN
1. Menciptakan suatu koordinasi dan komunikasi tugas setiap personel dan antar personel organisasi;
2. Mendorong setiap personel melaksanakan tugas-tugasnya secara efektif dan efisien;
3. Memudahkan pelaksanaan analisis tugas dan tanggung jawab setiap organisasi secara efektif.
Aspek dan Fungsi Manajemen perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing) koordinasi (coordinating) pengarahan (actuating) pengawasan (controlling)
Impelementasi Fungsi Manajemen dalam Bimbingan dan Konseling
Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dilakukan agar
mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dengan
menggunakan sumberdaya secara efisien?
layanan bimbingan dan konseling perlu diurus, diatur,
dikemudikan, dikendalikan, ditangani, dikelola,
diselenggarakan, dijalankan, dilaksanakan dan dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian, keterampilan, serta wawasan dan pemahaman tentang arah, tujuan, fungsi, kegiatan, strategi dan indicator keberhasilannya.
Hal-hal yang perlu diberdayakan dalam implementasi manajemen BK:
1. manusia;
2. Materi layanan; 3. alat dan fasilitas; 4. waktu;
5. keuangan; dan 6. pemasaran.
Nurihsan (2003:87) agar perencanaan program bimbingan efektif dan efisien, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan;
1. Analisis kebutuhan dan permasalahan peserta didik.
2. Penentuan tujuan program layanan bimbingan dan konseling yang ingin dicapai.
3. Analisis situasi dan kondisi di sekolah.
4. Penentuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan
5. Penetapan metode dan tekhnik yang akan dilakukan dalam kegiatan
6. Penetapan personel-personel yang akan melaksanakan kegiatan yang telah dilaksanakan.
7. Persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan bimbingan yang direncanakan
8. Perkiraan tentang hambatan-hambatan yang akan ditemui dan usaha-usaha apa yang dilakukan dalam menangani hambatan-hambatan.
Prinsip-prinsip Prencanaan Bimbingan dan Konseling Luther Gullich (2006) menyebutkan syarat-.syarat perencanaan sebagai berikut:
1. Tujuan harus dirumuskan secara jelas;
2. Perencanaan harus sederhana dan realistis;
3. Memuat analisis-analisis dan penjelasan-penjelasan terhadap usaha-usaha yang direncanakan;
4. Bersifat fleksibel;
5. Ada keseimbangan baik ke luar maupun ke dalam.
6. Efisien dan efektif dalam penggunaan biaya, tenaga dan sumber daya yang tersedia;
Konsep Dasar Pengorganisasian BK
Pengorganisasian program layanan bimbingan
konseling di sekolah adalah upaya melibatkan
orang-orang ke dalam organisasi bimbingan di
sekolah, serta upaya melakukan pembagian
kerja diantara anggota organisasi bimbingan di
Manfaat Pengorganisasian
1. setiap personel bimbingan menyadari tugas, peranan, kedudukan, wewenang dan tanggung jawab masing-masing. 2. terhindar dari terjadinya tumpang tindih tugas diantara para
personel bimbingan.
3. terjadi mekanisme kerja secara baik dan teratur.
4. tercapai kelancaran, efisiensi & efektivitas pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseiing.
Langkah-langkah
proses
pengorganisasian
program layanan bimbingan dan konseling:
1. Pengelompokkan kegiatan layanan;
2. Pembagian tugas, peranan, tanggung jawab
dan wewenang bagi masing-masing personel;
3. Penenentuan mekanisme kerja; dan
4. Penyusunan
suatu
struktur
organisasi
bimbingan dan konseiing.
Hal yang perlu diperhatikan dlm pengorganisasian lay BK
1. Semua personel sekolah, meliputi kepala sekolah, koordinator bimbingan, guru pembimbing, guru mata pelajaran, wali kelas, dan staf administrasi bimbingan harus dihimpun dalam satu wadah,
2. Mekanisme kerja, pola kerja atau prosedur kerja bimbingan dan konseling di sekolah harus tunggal.
3. Tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing petugas yang terlibat dalam pelaksanaan layanan bimbingan di sekolah harus dirinci dengan jelas
Kepala sekolah memiliki tugas dan peran dalam:
1. Penentuan staf personel bimbingan dan konseling; 2. Penyusunan program bimbingan dan konseling;
3. Sosialisasi dan penetapan program bimbingan dan konseling; 4. Penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana;
5. Pemantauan dan supervisi;
6. Pengembangan kerjasama dengan instansi atau profesi lain; dan
Wakil kepala sekolah memiliki peran dalam: 1. pelaksanaan kebijakan pimpinan sekolah;
2. penyediaan informasi baik berkaitan dengan aktivitas dan prestasi akademik, penyediaan dan kelengkapan sarana prasarana,;
3. sosialisasi program bimbingan dan konseling kepada seluruh personel dan komponen sekolah; dan
4. dukungan dan pemantauan pelaksanaan layanan
Wali kelas berperan dalam:
1. menyediakan informasi tentang karakteristik dan kebutuhan PD;
2. mensosialisasikan keberaadaan layanan bimbingan dan konseling,;
3. memantau perkembangan dan kemajuan para peserta didik;
4. mengidentifikasi peserta didik yang membutuhkan layanan responsive berkenaan dengan permasalahan yang dihadapinya; 5. melakukan kunjungan rumah; dan
Guru mata pelajaran berperan dalam:
1. Mensosialisasikan layanan bimbingan dan konseling;
2. Menyediakan informasi mengenai sikap dan kebiasaan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran;
3. Mengidentifikasi peserta didik yang memerlukan layanan; 4. Memantau perkembangan dan kemajuan para peserta didik;
5. Melakukan upaya layanan bimbingan belajar terutama pada program perbaikan dan pengayaan mata pelajaran yang diampunya; dan
Peran yang dapat dilakukan oleh staf administrasi adalah: 1. Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan
dan konseling;
2. Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling;
3. Membantu mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling;
4. Membantu menyampaikan informasi kepada personel lain berkenaan dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Konselor sekolah memiliki tugas:
1. Mengorganisasikan seluruh aktivitas layanan BK;
2. Melakukan analisis terhadap karakteristik dan kebutuhan perkembangan peserta didik;
3. Melakukan analisis terhadap kondisi sekolah;
4. Mengkoordinasikan seluruh personel layanan bimbingan dan konseling;
5. Memberikan layanan dasar kepada seluruh peserta didik;
6. Melaksanakan layanan responsif kepada peserta didik terutama dalam bentuk konseling;
7. Mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling; 8. Mengadakan tindak lanjut; terutama berkaitan dengan alih
tangan kepada ahli lain; dan
9. Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan layanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah.
Berkenaan dengan pelaksanaan tugas seorang konselor, secara khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kepala Badan Administrasi Negara mengeluarkan Surat Keputusan Bersama Nomor: 0433/P/1993 dan Nomor: 25
Tahun 1993 menjelaskan bahwa pada setiap sekolah harus ada petugas yang melaksanakan layanan
bimbingan yaitu guru pembimbing/konselor dengan rasio satu orang guru pembimbing/konselor untuk 150 orang
peserta didik, dan beban tugas atau penghargaan jam kerja guru pembimbing/ konselor ditetapkan 36
Beban tugas tersebut meliputi:
1. Penyusunan program pelayanan dalam bidang bimbingan pribadi-sosial, bimbingan berlajar, bimbingan karir, serta semua jenis layanan, termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 12 jam
2. Pelaksanaan pelayanan dalam bidang bimbingan pribadi-sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir serta semua jenis layanan termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 18jam 3. Evaluasi pelaksanaan pelayanan dalam bidang bimbingan
pribadi-sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir serta semua jenis layanan termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 6 jam
4. Sebagaimana guru mata pelajaran, guru pembimbing/konselor yang membimbing 150 orang peserta didik dihargai sebanyak 18 jam
Selebihnya dihargai sebagai kelebihan mengajar dengan ketentuan sebagai berikut:
1. 10-15pesertadidik = 2jam 2. 16-30 peserta didik = 4 jam 3. 31 -45 peserta didik = 6 jam 4. 46-60 peserta didik = 8jam 5. 61-75 peserta didik = 10jam 6. 76 atau lebih = 12jam
Sumber:
Suherman, Uman. 2007. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Madani Production
Keterangan Diagram : Unsur Manajemen BK Kewenangan
A. Koordinator BK/Guru BK atau Konselor
B. Siswa/OSIS C. Wali Kelas
D. Guru Mata Pelajaran
E. Kepala/Wakil Kepala Satuan Pendidikan F. Tata Usaha G. Disnas Pendidikan/Pengawas BK H. Orang tua I. Tenaga Ahli J. Organisasi Profesi 1. Otoritas pelayanan BK 2. Implementasi Pelayanan BK 3. Otoritas kepempimpinan satuan
pendidikan
4. Otoritas Guru Mata Pelajaran/wali kelas 5. Koordinasi Guru BK/Konselor dengan Wali
Kelas dan Guru Mata Pelajaran
6. Materi Koordinasi Guru BK/Konselor dengan Wali Kelas dan Guru Mata Pelajaran
7. Otoritas pelayanan orang tua/ahli 8. Koordinasi antara pihak satuan
pendidikan dengan Komite Satuan Pendidikan/orang tua dan organisasi profesi/ tenaga ahli
9. Koordinasi antara Guru BK atau Konselor dengan Komite Satuan Pendidikan/Orang tua dan organisasi profesi/ tenaga ahli 10. Otoritas pembinaan/kedinasan
SEKIAN TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT