• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin. Gresik, 27 Februari 2018 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin. Gresik, 27 Februari 2018 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kata Pengantar i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadlirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 dapat terselesaikan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 disusun sebagai wujud pertanggung jawaban penyelenggaraan pemerintahan dalam mencapai tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2016–2021.

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 ini, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Kepala Bagian di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dan semua pihak baik yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusunnya laporan ini.

Akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin. Gresik, 27 Februari 2018

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK

dr. M. NURUL DHOLAM

Pembina Utama Muda NIP. 19621123 198901 1 001

(3)

Daftar Isi ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel iii

Daftar Gambar iv

BAB I PENDAHULAN 1. Latar Belakang 1

2. Maksud Dan Tujuan 2

3. Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 3

4. Sistematika Penyusunan 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA 7

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 1. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 10

2. Evaluasi Dan Analisis Capaian Kinerja 14

3. Realisasi Anggaran 42

BAB IV PENUTUP 49

LAMPIRAN

(4)

Daftar Tabel iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 8

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja 10

Tabel 3.2 Pengukuran Capaian Kinerja Utama/ Sasaran Tahun 2017 11 Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2017

Sasaran Strategis 1

15

Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 s.d. Akhir Periode Renstra Sasaran Strategis 1

20

Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2016 dengan tahun 2017 Sasaran Strategis 2

24

Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 s.d. Akhir Periode Renstra Sasaran Strategis 2

24

Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2016 dengan tahun 2017 Sasaran Strategis 3

31

Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 s.d. Akhir Periode Renstra Sasaran Strategis 3

31

Tabel 3.9 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2017 Sasaran Strategis 4

35

Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 s.d. Akhir Periode Renstra Sasaran Strategis 4

36

Tabel 3.11 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017 42 Tabel 3.12 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2017 45

(5)

Daftar Gambar iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi masyarakat, Promosi dan pemberdayaan

masyarakat, serta kesehatan lingkungan

16

Gambar 3.2 Penguatan program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)

17

Gambar 3.3 Penimbangan bayi dan balita di Posyandu 19

Gambar 3.4 Pencanangan Kampung ASI oleh Bapak Qosim (Wakil Bupati Gresik) di Desa Wedani Kecematan Cerme

19

Gambar 3.5 Pemantauan status gizi melalui kegiatan posyandu 20 Gambar 3.6 Jumlah Desa Menurut Strata Desa/ Kelurahan Siaga Aktif

Purnama Mandiri Tahun 2017

21

Gambar 3.7 Pengarahan kepada peserta pengelola desa siaga aktif angkatan ke VII Refresing course Tahun 2017

21

Gambar 3.8 Kerjasama lintas sektor dalam rangka percepatan ODF di Kecamatan Ujung Pangkah

22

Gambar 3.9 Pemicuan STBM di Desa Ngawen 23

Gambar 3.10 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017

25

Gambar 3.11 Kegiatan kampanye Imunisasi 27

Gambar 3.12 Komitmen bersama lintas sector mensukseskan kampanye MR (Maesless dan Rubella)

27

Gambar 3.13 Kegiatan Pelaksanaan Screening Penyakit Tidak Menular Pada Karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik

29

Gambar 3.14 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2017

32

Gambar 3.15 Kegiatan pendekatan dan survey kepuasan masyarakat 34 Gambar 3.16 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Sumber Daya

Kesehatan (Indikator Rasio Tenaga Kesehatan) Tahun 2017

37

Gambar 3.17 Jumlah Tenaga Kesehatan (Dokter Spesialis Obgyn, Dokter Spesialis Anak, Dokter Umum, Bidan, Perawat, dan Apoteker) Tahun 2017

38

(6)

Daftar Gambar iv

Gambar 3.19 Kegiatan penerimaan bagi dokter interenship 39 Gambar 3.20 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Sumber Daya

Kesehatan (Indikator Persentase Tenaga Kesehatan dan Kefarmasian yang Berizin) Tahun 2017

(7)

Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk itu penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 ini secara garis besar berisi informasi mengenai rencana kinerja maupun capaian kinerja selama Tahun 2017. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik ini berdasarkan pada amanat Peraturan perundangan sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengisyaratkan pentingnya Akuntabilitas dalam Perencanaan anggaran dan pertanggungjawaban anggaran.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4689);

(8)

Pendahuluan 2 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama;

10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 berdasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tertuang pada Review Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2016 – 2021, dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 ini merupakan Laporan Pelaksanaan Kinerja tahun kedua dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Periode Tahun 2016-2021 dan yang telah direview. Maksud disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang jelas, transparan, dapat dipertanggungjawabkan, sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/ kegagalan pencapaian target indikator kinerja utama dalam kurun waktu Tahun 2017 serta sebagai

(9)

Pendahuluan 3 wujud akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik selama Tahun Anggaran 2017;

2. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik pada Tahun 2017;

3. Hasil evaluasi yang berupa kritik/saran diharapkan menjadi bahan acuan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik di tahun selanjutnya serta masa yang akan datang;

4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dengan menerapkan azas transparansi, sistematik dan accountable (dapat dipertanggungjawabkan).

3. GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK 1) Kedudukan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik

Kedudukan Dinas Kesehatan sebagai Organisasi Perangkat Daerah diatur dalam Peraturan Bupati Gresik Nomor 47 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. Adapun tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik adalah : “Dinas Kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintahan dibidang Kesehatan”.

2) Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik

Dalam melaksanakan tugas, Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik menyelenggarakan fungsi :

(1) Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan kebijakan dan program urusan kesehatan.

(10)

Pendahuluan 4 (3) Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan administrasi urusan

kesehatan

(4) Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan

(5) Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi di bidang kesehatan

(6) Pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan kesehatan

(7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

3) Susunan Organisasi Perangkat Daerah

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik tahun 2017 terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, terdiri dari :

a) Subbagian Umum dan Kepegawaian b) Subbagian Program dan Pelaporan c) Subbagian Keuangan

3. Bidang Kesehatan Masyarakat, meliputi :

a) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat b) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

c) Seksi Kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga 4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, meliputi :

a) Seksi Survailans dan Imunisasi

b) Seksi Pencegahan dan pengendalian penyakit menular

c) Seksi Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa

5. Bidang Pelayanan Kesehatan, meliputi : a) Seksi Pelayanan kesehatan primer b) Seksi Pelayanan kesehatan rujukan c) Seksi Pelayanan kesehatan tradisional

(11)

Pendahuluan 5 6. Bidang Sumber Daya Kesehatan, meliputi :

a) Seksi Kefarmasian b) Seksi Alat kesehatan c) Seksi SDM Kesehatan

7. Seksi SDM KesehatanKelompok Jabatan Fungsional

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (Puskesmas, Labkesda, UPPF)

4) Personil/ Pegawai

Salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD adalah pegawai dengan kuantitas dan kualitas yang memadai, sesuai dengan analisa jabatan dan berkompeten. Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik didukung oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari 1.068 pegawai.

4. SISTEMATIKA PENYUSUNAN

Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 terdiri dari 4 (empat) Bab yaitu sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Gambaran Singkat tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Personil Perangkat Daerah serta Sistematika Penyusunan.

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2017 yang mendasarkan pada dokumen perencanaan.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Menjelaskan capaian kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2017. Diuraikan pula analisis capaian kinerja yang meliputi : pembandingan

(12)

Pendahuluan 6 antara target dan realisasi kinerja tahun 2017; pembandingan capaian kinerja tahun 2017 dengan tahun 2016 berdasarkan dokumen Review

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2016 – 2021; Analisis

keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah/ upaya antisipatif yang diambil serta penyajian realisasi anggaran.

BAB IV. PENUTUP

Memuat kesimpulan umum atas capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 2017 dan upaya/langkah di masa mendatang yang akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dalam rangka peningkatan kinerjanya.

(13)

Perencanaan Kinerja 7

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. Perjanjian kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Gresik dalam satu tahun tertentu dengan

mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu dalam rangka Intensifikasi pencegahan korupsi, Peningkatan kualitas pelayanan publik, Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu

program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi serta

menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi organisasi. Untuk itu, penyusunan Perencanaan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 merupakan sasaran dan target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada Indikator Kinerja Utama yang tertuang di Rencana Strategis Dinas Kesehatan

Kabupaten Gresik Tahun 2016 – 2021 yang telah dilakukan review, dokumen

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017, Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017, Serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2017. Target Kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2017. Target Kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi didalam upaya pencapaian tujuan dan akan menjadi komitmen bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik untuk mencapainya dalam Tahun 2017.

Perjanjian Kinerja Tahun 2017 disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan. Adapun Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

(14)

Perencanaan Kinerja 8

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 1 Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi masyarakat, Promosi dan pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan 1.1 AKI 110/ 100.000 KH 1.2 AKB 4/ 1.000 KH

1.3 Persentase balita gizi buruk

2%

1.4 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri 35% 1.5 Persentase Desa/ Kelurahan STBM 6% 2 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2.1 Persentase Desa/ Kelurahan yang mencapai UCI 88% 2.2 Persentase Kejadian Luar Biasa (KLB) skala Kabupaten yang ditanggulangi < 24 Jam 82% 2.3 Persentase Desa/ kelurahan yang memiliki Posbindu PTM aktif 30% 2.4 Persentase Keberhasilan Pengobatan pasien TB semua kasus 89%

2.5 Case Fatality Rate (CFR) DBD

(15)

Perencanaan Kinerja 9

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan 3.1 Persentase FKTP terakreditasi 36% 3.2 Persentase RS terakreditasi 93% 3.3 Persentase FKTP dengan nilai SKM minimal 80% 25% 4 Meningkatnya

Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan 4.1 Rasio Dokter Spesialis Obgyn 2/ 100.000 Jumlah Penduduk 4.2 Rasio Dokter Spesialis Anak 2/ 100.000 Jumlah Penduduk

4.3 Rasio Dokter Umum 70/ 100.000

Jumlah Penduduk 4.4 Rasio Bidan Per

100.000 Penduduk

88/ 100.000 Jumlah Penduduk 4.5 Rasio Perawat Per

100.000 Penduduk

116/ 100.000 Jumlah Penduduk 4.6 Rasio Apoteker Per

100.000 Penduduk 21/ 100.000 Jumlah Penduduk 4.7 Persentase tenaga kesehatan yang memiliki izin 100% 4.8 Persentase sarana kefarmasian yang berizin 100%

(16)

Akuntabilitas Kinerja 10

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

1. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik

Pengukuran Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik tahun 2017 diukur berdasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan, yaitu dengan cara membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja dengan target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017.

Adapun tujuan dilakukannya pengukuran kinerja adalah dalam rangka untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dan indikator kinerja sasaran/ utama yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017.

Guna mempermudah interpretasi atas pencapaian indikator kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Gresik tersebut digunakan skala nilai peringkat kinerja yang mengacu pada formulir Tabel VII-C dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Predikat kinerja diisi dengan gradasi nilai (skala intensitas) berdasarkan kinerja yang dicapai pada baris rata-rata capaian kinerja, dengan skala nilai peringkat kinerja pada Tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi

Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

1. 91 ≥ Sangat Tinggi

2. 76 ≤ 90 Tinggi

(17)

Akuntabilitas Kinerja 11

No Interval Nilai Realisasi

Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

4. 51 ≤ 65 Rendah

5. ≤ 50 Sangat Rendah

Adapun tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 berdasarkan hasil pengukuran diatas dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran/ Utama Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

% CAPAIAN 1 Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi masyarakat, Promosi dan pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan 1.1 AKI 110/ 100.000 KH 95,91/ 100.000 KH 112,8% 1.2 AKB 4/ 1.000 KH 5,5/ 1.000 KH 72,7% 1.3 Persentase balita gizi buruk 2% 0,61 % 169,5% 1.4 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri 35% 31,74% 90,69% 1.5 Persentase Desa/ Kelurahan STBM 6% 7,02% 117,04% 2 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2.1 Persentase Desa/ Kelurahan yang mencapai UCI 88% 92,7% 105,34% 2.2 Persentase Kejadian Luar Biasa (KLB) skala Kabupaten yang ditanggulangi < 24 Jam 82% 100% 121,95%

(18)

Akuntabilitas Kinerja 12

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

% CAPAIAN 2.3 Persentase Desa/ kelurahan yang memiliki Posbindu PTM aktif 30% 62,08% 206,93% 2.4 Persentase Keberhasilan Pengobatan pasien TB semua kasus 89% 94,98% 106,72% 2.5 Case Fatality Rate (CFR) DBD 0,65% 0,47% 127,69% 3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan 3.1 Persentase FKTP terakreditasi 36% 34,38% 95,49% 3.2 Persentase RS terakreditasi 93% 88,89% 95,58% 3.3 Persentase FKTP dengan nilai SKM minimal 80% 25% 25% 100% 4 Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan 4.1 Rasio Dokter Spesialis Obgyn 2/ 100.000 Jumlah Penduduk 2,51/ 100.000 jumlah penduduk 125,6% 4.2 Rasio Dokter Spesialis Anak 2/ 100.000 Jumlah Penduduk 2,21/ 100.000 jumlah penduduk 110,37% 4.3 Rasio Dokter Umum 70/ 100.000 Jumlah Penduduk 80,53/ 100.000 jumlah penduduk 115,04% 4.4 Rasio Bidan Per 100.000 Penduduk 88/ 100.000 Jumlah Penduduk 89,8/ 100.000 jumlah penduduk 102,06% 4.5 Rasio Perawat Per 100.000 Penduduk 116/ 100.000 Jumlah Penduduk 117,2/ 100.000 jumlah penduduk 101,03%

(19)

Akuntabilitas Kinerja 13

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

% CAPAIAN 4.6 Rasio Apoteker Per 100.000 Penduduk 21/ 100.000 Jumlah Penduduk 26,18/ 100.000 jumlah penduduk 124,67% 4.7 Persentase tenaga kesehatan yang memiliki izin 100% 100% 100% 4.8 Persentase sarana kefarmasian yang berizin 100% 100% 100%

(20)

Akuntabilitas Kinerja 14

2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selanjutnya berdasarkan hasil pengukuran kinerja diatas dilakukan evaluasi dan analisis pencapaian kinerja guna memberikan informasi yang lebih transparan mengenai pencapaian kinerja sebagaimana yang telah ditargetkan pada tujuan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016 - 2021 melalui 4 (Empat) sasaran strategis dan 21 (Dua puluh satu) indikator kinerja sasaran/utama yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017. Adapun evaluasi dan analisis tingkat pencapaian kinerja dari 4 (Empat) sasaran strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 tersebut adalah sebagai berikut :

Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi masyarakat, Promosi dan pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan

Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai tujuan :

“Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ibu dan anak, status gizi, dan pengendalian penyakit secara berkelanjutan didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan”.

Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran yang pertama ini dapat dilihat pada tabel berikut :

SASARAN STRATEGIS 1

(21)

Akuntabilitas Kinerja 15

Tabel 3.3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2017

Sasaran Strategis 1

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET 2017 REALISASI 2016 2017 1 Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi masyarakat, Promosi dan pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan 1.1 AKI 110/ 100.000 KH 82,46/ 100.000 KH 95,91/ 100.000 KH 1.2 AKB 4/ 1.000 KH 3,44/ 1.000 KH 5,5/ 1.000 KH 1.3 Persentase balita gizi buruk 2% 0,98 % 0,61 % 1.4 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri 35% 30,34% 31,74% 1.5 Persentase Desa/ Kelurahan STBM 6% 3% 7,02%

Tabel 3.4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 s.d. Akhir Periode Renstra

Sasaran Strategis 1 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET AKHIR RENSTRA REALISASI 2017 TINGKAT KEMAJUAN 1 Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi masyarakat, Promosi dan pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan 1.1 AKI 95/ 100.000 KH 95,91/ 100.000 KH 99,04% 1.2 AKB 4/ 1.000 KH 5,5/ 1.000 KH 62,5% 1.3 Persentase balita gizi buruk 2% 0,61 % 169,5% 1.4 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri 50% 31,74% 63,48% 1.5 Persentase Desa/ Kelurahan STBM 15% 7,02% 46,8%

(22)

Akuntabilitas Kinerja 16

Gambar 3.1. Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kesehatan keluarga,

perbaikan gizi masyarakat, Promosi dan pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan

Pada Sasaran 1 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik yaitu Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi masyarakat, Promosi dan pemberdayaan

masyarakat, serta kesehatan lingkungan, dapat diukur keberhasilannya melalui 5

indikator kinerja utama. Meliputi AKI (Angka Kematian Ibu), AKB (Angka Kematian Bayi) dan Persentase balita gizi buruk, Persentase desa siaga aktif purnama mandiri, serta persentase desa/kelurahan STBM.

Pada 3 indikator awal (AKI, AKB, Persentase balita gizi buruk) dapat dijelaskan bahwa semakin menurunnya nilai realisasi, maka semakin berhasil indikator tersebut. Indikator pertama yaitu Capaian AKI (Angka Kematian Ibu) pada tahun 2017 mencapai 112,81% yang berarti dalam skala nilai peringkat kinerja

yaitu Sangat Tinggi. Hal ini dibuktikan dengan realisasi pada tahun 2017 sebesar

95,91/ 100.000 Kelahiran Hidup. Hasil capaian memang lebih tinggi dari target namun dari jumlah kematian mengalami kenaikan. Jumlah absolute kematian Ibu pada tahun 2017 sebanyak 19 kematian ibu dari 19.810 jumlah kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 17 kematian ibu dari 20.617 jumlah kelahiran hidup.

(23)

Akuntabilitas Kinerja 17 Jumlah kematian ibu yang meningkat tersebut penyumbang terbanyak kematian dari pulau Bawean sebanyak 8 kematian ibu, disebabkan karena :

a. Faktor Rujukan ke fasilitas kesehatan terlambat (3 terlambat) terlambat dalam pengambilan keputusan, terlambat sampai faktor transportasi, dan terlambat penanganan. Terutama di kepulauan Bawean yang juga masih dominan faktor cuaca.

b. Pelayanan Rumah Sakit terutama di RSUD Umar Mas’ud Bawean belum

berfungsi secara optimal dalam operasionalnya

c. Pencegahan dan penanganan komplikasi berkesinambungan belum optimal rujukan yang terkendala akibat faktor cuaca dan transport, sehingga sangat diperlukan optimalisasi fungsi dari RSUD. Umar Mas’ud Bawean.

Upaya yang dilakukan dalam rangka menurunkan jumlah kematian Ibu, yaitu Optimalisasi fungsi RSUD Umar Mas’ud Bawean, Pemberdayaan masyarakat, organinsasi profesi, lintas sector, lintas program untuk ikut peduli menanggulangi masalah sesuai dengan tugas dan fungsinya, penguatan program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi).

Gambar 3.2 Penguatan program P4K (Program Perencanaan Persalinan

(24)

Akuntabilitas Kinerja 18 Kedua Capaian AKB (Angka Kematian Bayi) pada tahun 2017 mencapai 72,7%, dalam skala nilai peringkat kinerja yaitu Sedang. Realisasi kematian bayi pada tahun 2017 sebesar 5,5/1.000 Kelahiran Hidup. Capaian tersebut lebih tinggi dari tahun 2016 sebesar 3,44/1.000 Kelahiran Hidup. Adapun capaian yang lebih tinggi tersebut menunjukkan bahwa kematian bayi melebihi dari batas target, serta menunjukkan bahwa kematian bayi lebih tinggi dari tahun lalu, dari 71 kematian bayi meningkat menjadi 109 kematian bayi. Kenaikan kematian tersebut dikarenakan dari 73 kematian bayi penyebab terbanyak yaitu BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah). Bayi dengan BBLR dihasilkan dari ibu hamil yang KEK (Kekurangan Energi Kronik), yang mana ibu hamil KEK sangat berhubungan dengan tenaga kerja wanita yang bekerja di Industri dengan sistim kerja shift. Selain itu, ketersediaan alat kesehatan berupa inkubator (dalam penanganan BBLR) juga masih minim tersedia di Fasilitas Kesehatan (Rumah Sakit).

Upaya yang dilakukan/ direncanakan untuk meningkatkan kinerja dalam rangka menurunkan jumlah kematian bayi ditahun selanjutnya yaitu :

a. Melakukan kerja sama dengan Serikat pekerja industri, organisasi kemitraan untuk terlibat penuh dalam penanganan kehamilan berisiko dan ikut serta dalam penyuluhan kehamilan yang sehat

b. Penyediaan PMT bagi ibu hamil KEK c. Rujukan dini terencana

Indikator ketiga dalam mencapai keberhasilan sasaran 1 yaitu persentase balita gizi buruk. Persentase balita gizi buruk yang ada di Kabupaten Gresik pada tahun 2017 lebih rendah sebesar 0,61% dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebesar 0,98%, sehingga capaian yang dihasilkan sebanyak 169,5%, dalam skala

nilai peringkat kinerja yaitu Sangat Tinggi. Pencapaian keberhasilan ini

disebabkan karena beberapa faktor. Salah satunya yaitu penanggulangan gizi buruk. Beberapa kegiatan penanggulangan yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dalam mengeliminasi gizi buruk dan pencegahan agar tidak muncul gizi buruk baru, antara lain : Pemantauan Status Gizi, Pelacakan Kasus Gizi Buruk, Pemberian Tambahan Makanan, penimbangan secara rutin bayi dan balita pada posyandu untuk pemantauan gizi buruk secara rutin, peningkatan komitmen kampong ASI, serta meningkatkan kerjasama lintas sektor.

(25)

Akuntabilitas Kinerja 19 Selain itu Pola asuh pada bayi & anak yang sudah baik, kesehatan lingkungan yang dioptimalkan sehingga pada anak tidak terjadi infeksi berulang, tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian makan dan gizi juga meningkat.

Gambar 3.3 Penimbangan bayi dan balita di Posyandu

Gambar 3.4 Pencanangan Kampung ASI oleh Bapak Qosim (Wakil Bupati

(26)

Akuntabilitas Kinerja 20

Gambar 3.5 Pemantauan status gizi melalui kegiatan posyandu

Indikator ke 4 dan ke 5 dalam mencapai sasaran/ kinerja utama 1 ini semakin naik nilai realisasi, maka semakin berhasil indikator tersebut. Indikator ke 4 yakni Persentase Desa Siaga aktif purnama mandiri. Capaian Desa Siaga Aktif Mandiri pada tahun 2017 sebesar 90,69% yang berarti dalam skala nilai peringkat kinerja yaitu Tinggi. Hal ini di buktikan dengan realisasi pada tahun 2017 sebesar 31,74% lebih tinggi dari realisasi pada tahun 2016 yang hanya sebesar 30,34%. Dari aspek realisasi memang lebih tinggi dari tahun lalu, namun realisasi pada tahun 2017 lebih rendah dari target 2017 yang ditetapkan sebesar 35%, sehingga capaian tidak bisa mencapai 100%.

Capaian yang dihasilkan masih dibawah target karena terdapat beberapa masalah yang dialami, diantaranya yaitu :

a. Belum semua perangkat desa dilatih tentang Desa Siaga

b. Petugas baru belum dilatih sehingga kurang bisa dalam memberikan motivasi untuk pembentukan Desa Siaga Baru

(27)

Akuntabilitas Kinerja 21

Gambar 3.6 Jumlah Desa Menurut Strata Desa/ Kelurahan Siaga Aktif Purnama

Mandiri Tahun 2017

Pada gambar diagram diatas dijelaskan bahwa di Kabupaten Gresik mempunyai 356 Desa, dari 356 desa tersebut pada tahun 2017 terdapat 78 Desa Aktif Pratama, 119 Desa Aktif Madya, 93 Desa Aktif Purnama dan 20 Desa Aktif Mandiri. Jadi jumlah Desa Siaga Aktif purnama Mandiri/ PURI (Purnama Mandiri) sebesar 113 Desa, mengalami peningkatan dari tahun lalu sebanyak 5 Desa, dari 108 Desa pada tahun 2016.

Gambar 3.7 Pengarahan kepada peserta pengelola desa siaga aktif angkatan ke

(28)

Akuntabilitas Kinerja 22 Upaya yang dilaksanakan/ direncanakan untuk mempertahankan dan menaikkan capaian persentase desa siaga aktif tersebut melalui beberapa strategi, yaitu :

a. Meningkatkan kualitas Desa Siaga Aktif agar menjadi strata Mandiri b. Membentuk Desa Siaga aktif di 14 Desa yang belum Siaga Aktif

c. Mengupayakan anggaran peningkatan kapasitas petugas maupun perangkat desa

Indikator terakhir dalam mengukur sasaran/ kinerja utama ke 1 yaitu Persentase Desa/ Kelurahan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Realisasi tahun 2017 yaitu sebesar 7,02%, sedangkan target yang ditetapkan ditahun 2017 ini sebesar 6%, sehingga capaian yang diperoleh yaitu 117,04%, yang berarti dalam skala nilai peringkat kinerja yaitu Sangat Tinggi. Pada tahun 2017 Desa/ Kelurahan STBM mengalami penambahan sebanyak 13 Desa, dari 356 Desa di Kabupaten Gresik terdapat 25 Desa STBM, tahun lalu hanya 12 Desa.

Keberhasilan pada tahun 2017 ini prosesnya juga mengalami permasalahan yaitu masih perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat, aparat desa tentang 5 Pilar STBM yang harus ditegakkan, serta perlu adanya peningkatan SDM (fasilitator) dalam pemicuhan 5 pilar tersebut.

Gambar 3.8 Kerjasama lintas sektor dalam rangka percepatan ODF di Kecamatan

(29)

Akuntabilitas Kinerja 23

Gambar 3.9 Pemicuan STBM di Desa Ngawen

Capaian tahun 2017 yang dicapai harus dipertahankan dan utamanya ditingkatkan untuk tahun depan dan tahun selanjutnya. Adapun cara

mempertahankan keberhasilan tersebut dengan konsiten melaksanakan

pemicuhan dan monev 5 pilar STBM, peningkatan kemampuan SDM fasilitator, penguatan lintas sektor dan lintas program terhadap 5 Pilar STBM.

Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Sasaran strategis ini juga merupakan salah satu upaya mencapai tujuan :

“Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ibu dan anak, status gizi, dan pengendalian penyakit secara berkelanjutan didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan”.

Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran kedua ini dapat dilihat pada tabel berikut :

SASARAN STRATEGIS 2

(30)

Akuntabilitas Kinerja 24

Tabel 3.5. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2016 dengan tahun 2017

Sasaran Strategis 2

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET 2017 REALISASI 2016 2017 1 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Persentase Desa/ Kelurahan yang mencapai UCI 88% 94,66% 92,70% Persentase Kejadian Luar Biasa (KLB) skala Kabupaten yang ditanggulangi < 24 Jam 82% 80% 100% Persentase Desa/ Kelurahan yang memiliki Posbindu PTM aktif 30% 19% 62,08% Persentase Keberhasilan Pengobatan pasien TB semua kasus 89% 89,2% 94,98%

Case Fatality Rate

(CFR) DBD

0.65% 0,12% 0,47%

Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 s.d. Akhir Periode Renstra

Sasaran Strategis 2 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET AKHIR RENSTRA REALISASI 2017 TINGKAT KEMAJUAN 1 Meningkat-nya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Persentase Desa/ Kelurahan yang mencapai UCI 92% 92,70% 100.76% Persentase Kejadian Luar Biasa (KLB) skala 90% 100% 111,1%

(31)

Akuntabilitas Kinerja 25 Kabupaten yang ditanggulangi < 24 Jam Persentase Desa/ Kelurahan yang memiliki Posbindu PTM aktif 60% 62,08% 103% Persentase Keberhasilan Pengobatan pasien TB semua kasus 90% 94,98% 105,5% Case Fatality Rate (CFR) DBD 0,5% 0,47% 106%

Gambar 3.10 Pencapaian Kinerja Sasaran

(32)

Akuntabilitas Kinerja 26 Pada Sasaran 2 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik yaitu Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dapat diukur keberhasilannya melalui 5 indikator kinerja Meliputi Persentase Desa/ Kelurahan mencapai UCI, Persentase KLB skala Kabupaten yang ditanggulangi <24 jam, Persentase Desa/ Kelurahan yang memiliki posbindu aktif, persentasr keberhasilan pengobatan pasien TB, dan CFR DBD.

Indikator pertama Capaian Desa/ Kelurahan UCI (Universal Child

Immunization) pada tahun 2017 sebesar 105,34%, yang berarti dalam skala nilai

peringkat kinerja yaitu Sangat Tinggi. Hal ini dibuktikan dengan realisasi pada tahun 2017 Desa yang mencapai UCI sebanyak 330 Desa dari 356 Desa yang ada di Kabupaten Gresik, sehingga persentase realisasi tahun 2017 sebesar 92,7%. Meskipun mencapai target, tapi desa UCI mengalami penurunan dari 337 Desa di Tahun lalu menjadi 330 Desa. Sedangkan Kabupaten Gresik telah mencapai target skala nasional sebesar 92%.

Penurunan jumlah Desa UCI karena tahun 2017 terdapat kegiatan besar skala nasional yaitu kampanye MR dan introduksi vaksin kedalam program imunisasi rutin, selain itu juga terdapat penolakan atau ketakutan pada sebagian orang tua sasaran yaitu bila diimunisasi anaknya akan mengalami panas/kejang dan sebagian karena alasan kepercayaan.

Alternatif solusi/ upaya yang dapat disampaikan untuk mempertahankan capaian dan meningkatkan jumlah desa UCI yakni sebagai berikut :

a. Sosialisasi introduksi vaksin MR kepada masyarakat

b. Sosialisasi Permenkes baru no. 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi kepada masyarakat dan stakeholder terkait kegiatan imunisasi c. Sosialisasi kegiatan imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit yang

cost efective dan aman

d. Melaksanakan backlog fighting kegiatan imunisasi

e. Melaksanakan kegiatan Rapid Convenience Assessment (RCA)

f. Meluncurkan program inovasi Kampung Nensi Lincah Cegah PD3I

(Kampung Nenek Sadar Imunisasi Lindungi Bocah Cegah PD3I)

g. Meningkatkan advokasi dan kerjasama dengan masyarakat dan Lintas Sektor dalam pelaksanaan kegiatan surveilans dan Imunisasi

(33)

Akuntabilitas Kinerja 27

Gambar 3.11 Kegiatan kampanye Imunisasi

Gambar 3.12 Komitmen bersama lintas sector mensukseskan

(34)

Akuntabilitas Kinerja 28 Indikator ke dua yang mempengaruhi keberhasilan dari sasaran 2 yaitu Persentase KLB (Kejadian Luar Biasa) skala kabupaten yang ditanggulangi < 24 jam. Capaian pada tahun 2017 sebesar 100%, yang berarti dalam skala nilai peringkat kerja adalah Sangat Tinggi. Realisasi yang dihasilkan di tahun 2017 lebih dari target yang telah direncanakan yaitu 82%. Dari 62 KLB di kabupaten Gresik, 62 kejadian tersebut ditanggulangi kurang dari 24 jam. Sehingga Capaian yang dihasilkan sebesar 121,95%. Dalam meraih capaian tersebut, masih ada masalah yang dihadapi yakni status imunisasi pada pasien yang mengalami KLB PD3I (Penyakit Dapat Dicegah dengan Imunisasi)tidak dapat ditentukan karena tidak ditemukan bukti otentik.

Upaya yang akan dilakukan untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan capaian yakni :

a. Rencana pemberian sertifikat lulus IDL kepada sasaran imunisasi.

b. Meluncurkan program inovasi Sido Greng Bersama (Sidtim Komando Gerakan Mengitai Penyakit Bersama Masyarakat) dalam rangka deteksi dini penyakit potensi KLB/wabah dan pandemi.

c. Meningkatkan advokasi dan kerjasama dengan masyarakat dan Lintas Sektor dalam pelaksanaan kegiatan surveilans dan Imunisasi.

Indikator ke 3 untuk mencapai sasaran 2 yaitu Persentase Desa/ Kelurahan yang memiliki posbindu PTM aktif. Persentase capaian yang dihasilkan sesuai pada Gambar 3.10 sebesar 206,93%, yang berarti dalam skala nilai peringkat kerja adalah Sangat Tinggi. Capaian tersebut diperoleh dari hasil realisasi pada tahun 2017 sebesar 62,08% dan naik sebesar 2 kali lipat dari tahun lalu yang hanya 19%. Dari 356 desa yang ada di Kabupaten Gresik, 221 Desa diantaranya merupakan desa/ kelurahan yang sudah memiliki posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) aktif. Naik sebanyak 155 Desa dari tahun 2016.

Keberhasilan yang dicapai sampai dua kali lipat dari target yang ditetapkan atas indikator ini merupakan dukungan dari semua pihak, utamanya komitmen dan keterkaitan di lini terkait. Mulai dari tingkat kabupaten sampai dengan tingkat desa. Selain itu, semangat para kader kesehatan desa dan pemegang program Penyakit Tidak Menular tingkat kecamatan berusaha untuk membentuk Posbindu PTM di semua desa walaupun pelaksanaannya masih bersamaan dengan kegiatan

(35)

Akuntabilitas Kinerja 29 program lain, namun secara kualitas Posbindu PTM masih perlu pembinaan lebih lanjut.

Tingkat Capaian Desa/ Kelurahan yang memiliki Posbindu aktif sudah memenuhi target yang ditetapkan, namun Desa/ Kelurahan yang belum melaksanakan Posbindu PTM juga masih ada, sehingga tetap dijadikan sebagai sasaran target ditahun berikutnya. Sedangkan untuk Desa/ Kelurahan yang memiliki Posbindu aktif kita tingkatkan kualitasnya dengan inovasi-inovasi.

Gambar 3.13 Kegiatan Pelaksanaan Screening Penyakit Tidak Menular Pada

(36)

Akuntabilitas Kinerja 30 Indikator ke 4 dan ke 5 juga mendapatkan nilai peringkat kerja Sangat

Tinggi. Indikator ke 4 dan ke 5 ini berbasis penyakit menular. Indikator ke 4

mengenai persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus diperoleh capaian sebesar 106,72% yang berasal dari realisasi pada tahun 2017 sebesar 94,98% dibandingkan dengan target tahun 2017 sebesar 89%. Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengkap yaitu sebanyak 738 orang. Sedangkan untuk Jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan sebesar 777 orang sehingga bisa diperoleh realisasi pada tahun 2017 sebesar 94,98%.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus harus dipertahankan melalui pengoptimalan jejaring penggunaan alat TCM (Tes Cepat Molekuler) serta meningkatkan pemeriksaan pada kontak penderita penyakit TB.

Indikator ke 5 yaitu Case Fatality Rate (CFR) DBD. Di Kabupaten Gresik penderita DBD yang meninggal tahun 2017 sebanyak 1 orang dari jumlah semua penderita DBD yang ditemukan dan ditangani sebanyak 212 orang. Penderita DBD menurun dari tahun lalu yang sebanyak 829 orang, sehingga realisasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,47% lebih rendah dari pada target sebesar 0,65%. Pencapaian ini dikatakan Sangat Tinggi karena semakin menurunnya jumlah penderita yang meninggal diakibatkan oleh DBD. Pada tahun 2017 Capaian yang dihasilkan dari realisasi dan target CFR DBD sebesar 127,69%. Capaian ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2016 yang memperoleh realisasi sebesar 0,69%. Mengingat pada indikator ini, semakin menurunnya realisasi dari target semakin besar nilai capaian.

Adapun untuk mempertahankan keberhasilan ini, diantaranya yaitu dengan melaksanakan tata laksana penderita sesuai standart dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pertolongan pertama pada penderita panas melalui sosialisasi penanganan kasus demam/ panas sebelum ke tempat pelayanan.

(37)

Akuntabilitas Kinerja 31

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan

Sasaran strategis ini juga merupakan salah satu upaya mencapai tujuan :

“Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ibu dan anak, status gizi, dan pengendalian penyakit secara berkelanjutan didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan”.

Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2016 dengan tahun 2017 Sasaran

Strategis 3

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET 2017 REALISASI 2016 2017 1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Persentase FKTP terakreditasi 36% 17.2% 34,38% Persentase RS terakreditasi 93% 87.5% 88,89% Persentase FKTP dengan nilai SKM minimal 80% 25% 19% 25%

Tabel 3.8. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 s.d. Akhir Periode Renstra

Sasaran Strategis 3 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET AKHIR RENSTRA REALISASI 2017 TINGKAT KEMAJUAN 1 Meningkat-nya Kualitas Pelayanan Kesehatan Persentase FKTP terakreditasi 89% 34,38% 38,6% Persentase RS terakreditasi 100% 88,89% 88,89% Persentase FKTP dengan nilai SKM minimal 80% 100% 25% 25% SASARAN STRATEGIS 3

(38)

Akuntabilitas Kinerja 32

Gambar 3.14 Pencapaian Kinerja Sasaran

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2017

Sasaran/ Kinerja Utama yang ke tiga Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik tahun 2017 yaitu Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan. Sasaran ini dapat diukur melalui 3 indikator kinerja utama/sasaran yaitu Persentase FKTP terakreditasi dan persentase RS terakreditasi, persentase FKTP dengan nilai SKM minimal 80%.

Pada indikator kinerja pertama yaitu persentase FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) terakreditasi mendapatkan capaian sebesar 95,49%, yang berarti dalam skala penilaian kinerja yaitu Sangat Tinggi. Capaian tersebut berasal dari perbandingan antara realisasi yang diperoleh pada tahun 2017 sebesar 34,38% dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 36%. Realisasi yang diperoleh pada tahun 2017 berasal dari jumlah puskesmas yang terakreditasi sebanyak 22 puskesmas dari 32 puskesmas yang ada di Kabupaten Gresik.

Realisasi tersebut mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 11 puskesmas. Namun dari sisi target masih belum tercapai, Hal ini dikarenakan akreditasi yang awalnya menjadi salah

(39)

Akuntabilitas Kinerja 33 satu syarat untuk FKTP dapat melakukan credencialing dengan BPJS di Tahun 2019 mundur menjadi tahun 2021, sehingga klinik yang termasuk dalam Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama belum ada yang melakukan akreditasi di tahun 2017.

Sedangkan upaya yang dilakukan agar mencapai target dengan melihat permasalahan yang ada, yakni mendorong kliink agar melaksanakan akreditasi dan melaporkan dengan cara menfasilitasi pendampingan akreditasi. Selain itu dengan menjaga komitmen ada di puskesmas untuk menjadi dan mewujudkan puskesmas terakreditasi bagi seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Gresik sehingga nantinya dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik di tingkat lini terdepan bagi masyarakat.

Indikator sasaran kinerja kedua yaitu mengenai Persentase Rumah Sakit yang terakreditasi. Capaian pada indikator ini sebesar 95,58% dalam skala penilaian kinerja yaitu sangat tinggi. Capaian tersebut diperoleh dari perbandingan antara Realisasi yang diperoleh sebesar 88,89% dibandingkan dengan target tahun 2017 sebesar 93%, sehingga dapat dikatakan masih dibawah target. Realisasi tersebut dicapai berasal dari 18 Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Gresik, 16 Rumah Sakit telah terakreditasi.

Pada kenyataannya jumlah Rumah Sakit yang telah terakreditasi sudah meningkat, namun juga di ikuti dengan adanya rumah sakit baru yang juga bertambah, sehingga target yang ditetapkan belum tercapai. Bertambahnya jumlah rumah sakit tersebut salah satunya yaitu RSUD Umar Mas’ud Bawean yang mulai beroperasi pada bulan Oktober 2017, sehingga pastinya rumah sakit tersebut belum terakreditasi. Sesuai Permenkes Nomor 12 tahun 2012 Pasal 3 ayat (7), setiap rumah sait baru yang telah memperoleh izin operasional dan beroperasi, sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun wajib mengajukan permohonan akreditasi.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa ada 2 rumah sakit yang belum terakreditasi yakni RSUD Umar Mas’ud Bawean dan RS Graha Husada, sehingga upaya yang dilakukan yaitu RSUD Umar Mas’ud Bawean diusulkan Akreditasi versi baru (SNARS) melalui dana DAK (Dana Alokasi Khusus) tahun 2019. Sedangkan untuk RS Graha Husada dijadwalkan akreditasi pada bulan Mei-Juni 2018.

(40)

Akuntabilitas Kinerja 34 Indikator ke 3 untuk mencapai sasaran/ kinerja utama 3 yaitu Persentase FKTP dengan nilai SKM (Survey Kepuasan Masyarakat) minimal 80%. Indikator ke 3 ini dapat menggambarkan kualitas pelayanan yang diperoleh masyarakat selama ini. Target tahun 2017 sebesar 25%, realisasi yang dihasilkan pada indikator ini juga 25%, yakni ada 8 puskesmas yang nilai survey kepuasan masyarakatnya melebihi 80%, sehingga capaian yang diperoleh sebesar 100%. Dalam skala nilai peringkat kerja adalah Sangat Tinggi.

Upaya untuk mempertahankan realisasi kinerja tersebut yakni dengan tetap menjaga kualitas mutu pelayanan kesehatan mulai dari SDM kesehatan yakni sikap dan kompetensi, sarana, prasarana dan alat kesehatan, serta pendekatan akses layanan kesehatan kepada masyarakat.

(41)

Akuntabilitas Kinerja 35

Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan

Sasaran strategis terakhir ini juga merupakan salah satu upaya mencapai

tujuan : “Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ibu dan anak, status

gizi, dan pengendalian penyakit secara berkelanjutan didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan”.

Untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja utama/ sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.9. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2016 dengan tahun 2017

Sasaran Strategis 4

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET 2017 REALISASI 2016 2017 1 Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan

Rasio Dokter Spesialis Obgyn Per 100.000 Penduduk

2 1,54 2,51

Rasio Dokter Spesialis Anak 100.000

Penduduk

2 1,2 2,21

Rasio Dokter Umum Per 100.000 Penduduk

70 69,7 80,53

Rasio Bidan Per 100.000 Penduduk

88 87,7 89,81

Rasio Perawat Per 100.000 Penduduk

116 116 117,2

Rasio Apoteker Per 100.000 Penduduk 21 20,5 26,18 Persentase Tenaga kesehatan yang memiliki izin 100% 100% 100% SASARAN STRATEGIS 4

(42)

Akuntabilitas Kinerja 36 Persentase sarana

kefarmasian yang berizin

100% 100% 100%

Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 s.d. Akhir Periode Renstra

Sasaran Strategis 4 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET AKHIR RENSTRA REALISASI 2017 TINGKAT KEMAJUAN 1 Meningkat-nya Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan Rasio Dokter Spesialis Obgyn 2 2,51 125,5% Rasio Dokter Spesialis Anak 3 2,21 73,67% Rasio Dokter Umum 71 80,53 113,42%

Rasio Bidan Per 100.000 Penduduk 89 89,81 100,91% Rasio Perawat Per 100.000 Penduduk 120 117,2 97,7% Rasio Apoteker Per 100.000 Penduduk 25 26,18 104.7% Persentase Tenaga kesehatan yang memiliki izin 100% 100% 100% Persentase sarana kefarmasian yang berizin 100% 100% 100%

(43)

Akuntabilitas Kinerja 37

Gambar 3.16 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Sumber Daya

Kesehatan (Indikator Rasio Tenaga Kesehatan) Tahun 2017

Sasaran strategis meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan dapat diukur melalui 8 indikator kinerja utama/ sasaran, yang dibagi menjadi dua mengenai indikator Rasio tenaga Kesehatan (Dokter Spesialis Obgyn, Dokter Spesialis Anak, Dokter Umum, Bidan, Perawat, apoteker tiap 100.000 Penduduk) untuk menunjukkan kuantitas SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan) dan indikator Persentase tenaga kesehatan yang memiliki izin serta tenaga kefarmasian yang memiliki izin.

Pada indikator Sub bagian pertama yaitu indikator Rasio tenaga kesehatan. Dapat dilihat dari gambar diatas, bahwa capaian untuk 6 Rasio tersebut sudah mencapai target tahun 2017. Hal itu dapat diketahui bahwa hasil capaian semuanya melebihi 100%. Capaian dokter spesialis obgyn/ kandungan sebesar 125,6% berdasarkan realisasi sebesar 2,51 per 100.000 penduduk, berarti dari setiap 100.000 penduduk ada 2-3 dokter spesialis Obgyn yang menangani. Capaian Rasio dokter anak sebesar 110,37% berdasarkan realisasi sebesar 2,21 per 100.000 penduduk, berarti dari setiap 100.000 penduduk ada 2 dokter spesialis Anak yang menangani.

Capaian Rasio dokter umum sebesar 115,04% berdasarkan realisasi sebesar 80,53 per 100.000 penduduk, berarti dari setiap 100.000 penduduk ada 80-81 dokter umum yang menangani. Capaian Rasio Bidan sebesar 102,06%

(44)

Akuntabilitas Kinerja 38 berdasarkan realisasi sebesar 89,81 per 100.000 penduduk, yang berarti dari setiap 100.000 penduduk ada 90 Bidan yang menangani. Capaian Rasio perawat sebesar 101,03% berdasarkan realisasi sebesar 117,2 per 100.000 penduduk, yang berarti dari setiap 100.000 penduduk ada 117 perawat yang menangani. Terakhir yakni Capaian Rasio apoteker sebesar 124,67% berdasarkan realisasi sebesar 26,18 per 100.000 penduduk, yang berarti dari setiap 100.000 penduduk ada 26 apoteker yang menangani.

Capaian dari indikator rasio tenaga kesehatan sesuai dengan skala nilai peringkat kinerja dapat dikatakan Sangat Tinggi. Capaian tersebut didukung oleh data jumlah tenaga kesehatan (Dokter Spesialis Obgyn, Dokter Spesialis Anak, Dokter Umum, Bidan, Perawat, dan Apoteker) yang dapat digambarkan melalui gambar diagram batang berikut ini :

Gambar 3.17 Jumlah Tenaga Kesehatan (Dokter Spesialis Obgyn, Dokter

Spesialis Anak, Dokter Umum, Bidan, Perawat, dan Apoteker) Tahun 2017 Upaya yang dipertahankan dan ditingkatkan untuk tahun selanjutnya untuk indikator rasio tenaga kesehatan, yaitu dengan :

a. Pelaksanaan Uji kompetensi bagi jabatan fungsional tertentu

b. Pelatihan/ Diklat kompetensi bagi jabatan fungsional (perawat, bidan, dan tenaga kesehatan yang lain)

(45)

Akuntabilitas Kinerja 39

c. Pemilihan/ pelaksanaan penilaian tenaga kesehatan teladan

puskesmas tingkoat kabupaten

d. Menfasilitasi pelaksanaan PIDI, WKDS, dan Nusantara sehat

Gambar 3.18 Kegiatan pelaksanaan Uji Kompetensi Bagi Jabatan Fungsional

Gambar 3.19 Kegiatan penerimaan bagi dokter interenship

(46)

Akuntabilitas Kinerja 40 Indikator selanjutnya yang mendukung keberhasilan pencapaian sasaran /kinerja utama ke 4 ini yaitu persentase tenaga kesehatan yang berizin dan persentase sarana kefarmasian yang berizin. Untuk keberhasilan dari kedua indikator tersebut dapat dilihat dari diagram batang berikut ini :

Gambar 3.20 Pencapaian Kinerja Sasaran

Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Kesehatan (Indikator Persentase Tenaga Kesehatan dan Kefarmasian yang Berizin) Tahun 2017

Indikator selanjutnya yang mendukung keberhasilan sasaran 4 yaitu Persentase tenaga kesehatan yang memiliki izin memperoleh pencapaian sebesar 100%, yang berarti skala nilai kirja Sangat Tinggi. Semua tenaga kesehatan yang melakukan praktik diwajibkan untuk melakukan registrasi dan surat izin tenaga kesehatan, sehingga realisasi yang diperoleh sebesar 100%.

Sedangkan untuk Persentase sarana kefarmasian yang berizin juga mempunyai capaian sebesar 100% sehingga skala penilaian kinerjanya juga

Sangat Tinggi. Sarana kefarmasian yang berizin mempunyai realisasi tahun 2017

sebesar 100%, dan sesuai dengan target yang telah ditentukan juga sebesar 100%. Keberhasilan ini dapat dicapai karena adanya kerjasama yang baik antara

organisasi profesi apoteker dan tenaga pengelola kefarmasian yang

merekomendasikan izin tempat praktik apoteker. Selain itu apoteker juga tidak boleh beroperasi sebelum ada SIAK (Surat Izin Apoteker).

(47)

Akuntabilitas Kinerja 41 Keberhasilan atas capaian tersebut harus dapat dipertahankan untuk pelayanan kesehatan yang prima dan optimal, sehingga untuk mempertahankan indikator sasaran sarana kefarmasian yang berizin dengan melakukan monitoring / pengawasan, dan pembinaan baik oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik beserta jajarannya juga bersama dengan organisasi profesi yang terkait.

(48)

Akuntabilitas Kinerja 42

1) PENCAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN

Dalam rangka mencapai target kinerja sebanyak 4 sasaran strategis sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017, maka besaran alokasi dan realisasi belanja untuk setiap sasaran strategis dap at dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.11 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017

NO SASARAN INDIKATOR

SASARAN

KINERJA ANGGARAN

TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN (%) 1 Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi masyarakat, Promosi dan pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan AKI 110/ 100.000 KH 95,91/ 100.000 KH 112,8% 29.909.133.050 23.859.593.413 79,8 AKB 4/ 1.000 KH 5,5/ 1.000 KH 72,7%

Persentase Balita Gizi Buruk

2% 0,61 % 169,5% Persentase Desa Siaga

Aktif Purnama Mandiri

35% 31,74% 90,69% Persentase Desa / Kelurahan STBM 6% 7,02% 117,04% 2 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Persentase Desa/ Kelurahan yang mencapai UCI 88% 92,7% 105,34% 1.355.701.250 1.260.185.725 92.95% Persentase Kejadian Luar Biasa (KLB) skala Kabupaten yang ditanggulangi < 24 Jam

(49)

Akuntabilitas Kinerja 43

NO SASARAN INDIKATOR

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN (%) Persentase Desa/ Kelurahan yang memiliki Posbindu PTM aktif 30% 62,08% 206,93% Persentase Keberhasilan Pengobatan pasien TB semua kasus 89% 94,98% 106,72%

Case Fatality Rate (CFR) DBD 0,65% 0,47% 127,69% 3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Persentase FKTP terakreditasi 36% 34,38% 95,49% 88.414.461.776,66 69.724.474.798,41 78,86 Persentase RS terakreditasi 93% 88,89% 95,58% Persentase FKTP dengan nilai SKM minimal 80% 25% 25% 100% 4 Meningkatnya Kuntitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan

Rasio Dokter Spesialis Obgyn 2/ 100.000 jumlah penduduk 2,51/ 100.000 jumlah penduduk 125,6% 14.659.631.000 14.454.692.802,21 98,6

Rasio Dokter Spesialis Anak 2/ 100.000 jumlah penduduk 2,21/ 100.000 jumlah penduduk 110,37%

(50)

Akuntabilitas Kinerja 44

NO SASARAN INDIKATOR

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) PAGU (Rp) REALISASI (Rp)

CAPAIAN (%)

Rasio Dokter Umum 70/ 100.000 jumlah penduduk 80,53/ 100.000 jumlah penduduk 115,04%

Rasio Bidan Per 100.000 Penduduk 88/ 100.000 jumlah penduduk 89,8/ 100.000 jumlah penduduk 102,06%

Rasio Perawat Per 100.000 Penduduk 116/ 100.000 jumlah penduduk 117,2/ 100.000 jumlah penduduk 101,03%

Rasio Apoteker Per 100.000 Penduduk 21/ 100.000 jumlah penduduk 26,18/ 100.000 jumlah penduduk 124,67% Persentase tenaga kesehatan yang memiliki izin 100% 100% 100% Persentase sarana kefarmasian yang berizin 100% 100% 100% JUMLAH 134.338.927.076,66 109.298.946.738,62 81,36

(51)

Akuntabilitas Kinerja 45 Besaran capaian kinerja dengan besaran alokasi dan ralisasi penyerapan anggaran juga dapat menenentukan efisiensi penggunaan sumber dayanya, maka perbandingan dan pengukuran efisiensi penggunaan sumber daya di Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik pada tahun 2017 ini, dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.12 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2017

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN

% CAPAIAN KINERJA % PENYERAPAN ANGGARAN TINGKAT EFISIENSI 1 Meningkatnya kesehatan

keluarga, perbaikan gizi masyarakat, Promosi dan pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan

Rata-rata capaian indikator Sasaran 1 112,5% 79,8% 32,7%

AKI 112,8%

AKB 72,7%

Persentase Balita Gizi Buruk 169,5% Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri 90,69% Persentase Desa / Kelurahan STBM 117,04%

2 Meningkatnya Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit Rata-rata capaian indikator Sasaran 2 133.73% 92.95% 40,8%

Persentase Desa/ Kelurahan yang mencapai UCI 105,34% Persentase Kejadian Luar Biasa (KLB) skala

Kabupaten yang ditanggulangi < 24 Jam 121,95% Persentase Desa/ Kelurahan yang memiliki

(52)

Akuntabilitas Kinerja 46

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN CAPAIAN

KINERJA

PENYERAPAN ANGGARAN

TINGKAT EFISIENSI

Persentase Keberhasilan Pengobatan pasien TB

semua kasus 106,72%

Case Fatality Rate (CFR) DBD 127,69%

3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan

Rata-rata capaian indikator Sasaran 3 97.02% 78,86% 18,16% Persentase FKTP terakreditasi 95,49%

Persentase RS terakreditasi 95,58% Persentase FKTP dengan nilai SKM minimal 80% 100%

4 Meningkatnya Kuntitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan

Rata-rata capaian indikator Sasaran 4 109,84% 98,6% 11,24% Rasio Dokter Spesialis Obgyn 125,6%

Rasio Dokter Spesialis Anak 110,37% Rasio Dokter Umum 115,04% Rasio Bidan Per 100.000 Penduduk 102,06% Rasio Perawat Per 100.000 Penduduk 101,03% Rasio Apoteker Per 100.000 Penduduk 124,67% Persentase tenaga kesehatan yang memiliki izin 100% Persentase sarana kefarmasian yang berizin 100%

(53)

Akuntabilitas Kinerja 47 meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan didukung dengan penggunaan anggaran sebesar Rp 23.859.593.413,- dari pagu yang tersedia yaitu Rp 29.909.133.050,-. Berarti persentase penggunaan dana untuk mencapai keberhasil sasaran/ kinerja utama sebesar 79,8%. Dengan penyerapan anggaran yang maksimal dan memberikan tingkat efisiensi sebesar 32,7% mampu memberikan hasil capaian kinerja yang tinggi.

Selanjutnya yakni keberhasilan pencapaian kinerja dan anggaran sasaran meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tahun 2017. Dari tabel 3.12 dapat dijelaskan bahwa sasaran ke dua ini didukung dengan penggunaan anggaran sebesar Rp 1.260.185.725,- dari pagu yang tersedia yaitu Rp 1.355.701.250,-. Berarti persentase penggunaan dana untuk mencapai keberhasil sasaran/ kinerja utama ke dua sebesar 92,95%. Hasil capaian kinerja yang tinggi ini juga di iringi dengan penyerapan anggaran yang maksimal dan memberikan tingkat efisiensi sebesar 40,8% dari hasil capaian kinerjanya.

Keberhasilan pencapaian kinerja dan anggaran ke tiga yaitu mengenai sasaran meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan tahun 2017. Dari tabel 3.12 dapat dijelaskan bahwa sasaran ke tiga ini didukung dengan penggunaan anggaran

sebesar Rp 69.724.474.798,41,- dari pagu yang tersedia yaitu Rp

88.414.461.776,66,-. Berarti persentase penggunaan dana untuk mencapai keberhasil sasaran/ kinerja utama ke tiga sebesar 78,86%. Hasil capaian kinerja yang tinggi ini juga di iringi dengan penyerapan anggaran yang maksimal dan memberikan tingkat efisiensi yang positif sebesar 18,16% dari hasil capaian kinerjanya.

Keberhasilan pencapaian kinerja dan anggaran yang terakhir mengenai sasaran meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan tahun 2017. Dari tabel 3.12 dapat dijelaskan bahwa dari pagu yang tersedia yaitu Rp 14.659.631.000,- pencapaian kinerja utama/sasaran ke empat berhasil menyerap penggunaan anggaran sebesar Rp 14.454.692.802,21,-. Berarti persentase penggunaan dana untuk mencapai keberhasil sasaran/ kinerja utama terakhir sebesar 98,6%. Hasil capaian kinerja yang tinggi ini juga di iringi dengan

(54)

Akuntabilitas Kinerja 48 sebesar 11,24% dari hasil capaian kinerjanya.

Dapat disimpulkan bahwa dari empat kinerja utama/ sasaran kinerja Dinas Kesehatan kabupaten Gresik, semua sasaran mampu memberikan nilai tingkat efisiensi yang (+),berarti penggunaan anggaran yang tersedia dan digunakan secara maksimal mampu memberikan keberhasilan capaian kinerja yang tinggi dengan menghasilkan efisiensi dan tingkat akuntabilitas yang tinggi pula.

(55)

Penutup 49

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2017 ini merupakan laporan capaian kinerja (performance results) selama tahun 2017. Dengan kata lain Laporan Kinerja ini bermaksud untuk menyajikan satu informasi yang utuh atas upaya pelaksanaan pembangunan yang telah dilakukan dilihat dari tingkat capaian dan target sasaran strategis/ kinerja utama, selain itu juga mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan, hambatan-hambatan/ kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan maupun strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.

Secara garis besar terlihat bahwa capaian kinerja 4 (empat) sasaran strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik selama tahun 2017 menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 2016-2021 sebagaimana yang telah ditargetkan. Dalam konteks pengklasifikasian tingkat keberhasilan yang diukur dari tingkat realisasi yang telah dicapai, maka secara umum kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dapat dinyatakan sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian target, dari 21 indikator kinerja sasaran yang dilakukan pengukuran kinerja, ada 19 indikator kinerja sasaran yang kinerjanya (100%) atau lebih telah mencapai kategori sangat tinggi, 1 indikator kinerjanya sedang dan 1 indikator hasil kinerjanya tinggi.

Dalam pelaksanaan pencapaian target indikator kinerja utama Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik didukung dengan adanya alokasi anggaran belanja daerah dalam APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 134.338.927.076,66, Jumlah tersebut telah direalisasikan sebesar Rp 109.298.946.738,62 dengan persentase penyerapan 81,36%. Selain didukung dengan anggaran APBD ada sejumlah kegiatan yang menunjang pencapaian kegiatan dengan dukungan anggaran APBN yakni dana DAK, JKN, Cukai,dll.

Gambar

Tabel 3.2  Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran/ Utama Tahun 2017  NO  SASARAN
Tabel 3.4.  Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 s.d. Akhir Periode Renstra   Sasaran Strategis 1  NO  SASARAN  STRATEGIS  INDIKATOR KINERJA  TARGET AKHIR  RENSTRA  REALISASI 2017  TINGKAT  KEMAJUAN  1  Meningkatnya  kesehatan  keluarga,  perbaikan gi
Gambar 3.2 Penguatan program P4K (Program Perencanaan Persalinan  dan Pencegahan Komplikasi)
Gambar 3.4 Pencanangan Kampung ASI oleh Bapak Qosim (Wakil Bupati  Gresik) di Desa Wedani Kecamatan Cerme
+7

Referensi

Dokumen terkait

Format Pengukuran Capaian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik tahun 2020 diukur berdasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam

Format Pengukuran Capaian Kinerja Dinas Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Gresik tahun 2017,diukurberdasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang

Format Pengukuran Capaian Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik tahun 2016 diukur berdasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan

Format Pengukuran Capaian Kinerja Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik tahun 2017 diukur berdasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam

Format Pengukuran Capaian Kinerja Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik tahun 2017 diukur berdasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “terdapat perbedaan tingkat kemampuan menulis Al-Qur’an surat pendek antara murid yang di TPQ dengan yang

Pengukuran Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik tahun 2020 diukur berdasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan

Format Pengukuran Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik tahun 2019 diukur berdasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan