BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II
BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
TINJAUAN UMUM PROYEK
2.1
2.1 Latar Latar Belakang Belakang ProyekProyek
Jalan merupakan urat nadi kehidupan masyarakat didalam kegiatan Jalan merupakan urat nadi kehidupan masyarakat didalam kegiatan pembangunan
pembangunan terutama terutama untuk untuk pembangunan pembangunan pengembangan pengembangan wilayah. wilayah. RencanaRencana pembangunan
pembangunan akses akses jalan jalan ruas ruas jalan jalan CiawiCiawi
–
–
Singaparna dimaksudkan untuk Singaparna dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya. Pada pelaksanaannya, akses jalan ruas CiawiTasikmalaya. Pada pelaksanaannya, akses jalan ruas Ciawi
–
–
Singaparna melewati Singaparna melewati beberapabeberapa lembah lembah dan dan sungai sungai yang yang dalam dalam sehingga sehingga untuk untuk menyambungkan menyambungkan jalanjalan tersebut diperlukan pembangunan jembatan.
tersebut diperlukan pembangunan jembatan. Dalam
Dalam kegiatan kegiatan pembangunan pembangunan jembatan jembatan ini ini terdapat terdapat terdapatterdapat pembangunan
pembangunan 3 3 Jembatan Jembatan dan dan 1 1 Underpass. Underpass. Jembatan Jembatan tersebut tersebut adalah adalah JembatanJembatan Cideres, Jembatan Cibeureum, Jembatan Cidadap. Sedangkan Underpass adalah Cideres, Jembatan Cibeureum, Jembatan Cidadap. Sedangkan Underpass adalah Underpass Sukasetia
Underpass Sukasetia
–
–
Kiarajangkung. Kiarajangkung.2.2
2.2 Maksud Maksud dan dan Tujuan Tujuan ProyekProyek Perkembangan
Perkembangan wilayah Tasikmalaya wilayah Tasikmalaya setiap tahun setiap tahun semakin semakin meningkat.meningkat. Begitu juga halnya dengan perkembangan sentra perekonomian sudah tidak hanya Begitu juga halnya dengan perkembangan sentra perekonomian sudah tidak hanya terfokus di sekitar Pusat Kota, namun juga merambah ke bagian Timur, Barat, terfokus di sekitar Pusat Kota, namun juga merambah ke bagian Timur, Barat, Selatan maupun Utara. Seiring dengan perkembangan wilayah dan perekonomian Selatan maupun Utara. Seiring dengan perkembangan wilayah dan perekonomian tersebut, pertumbuhan lalu lintas yang di daerah seperti Ciawi dan Singaparna tersebut, pertumbuhan lalu lintas yang di daerah seperti Ciawi dan Singaparna semakin meningkat setiap tahunnya. Akan tetapi hal ini tidak didukung dengan semakin meningkat setiap tahunnya. Akan tetapi hal ini tidak didukung dengan perkembangan infrastruktur
perkembangan infrastruktur antar antar kecamatan kecamatan di di wilayah Kwilayah Kabupaten Tasikabupaten Tasikmalaya.malaya. Jalan eksisting yang ada terlalu jauh untuk dilewati, akibatnya waktu tempuh Jalan eksisting yang ada terlalu jauh untuk dilewati, akibatnya waktu tempuh perjalanan semakin lama.
perjalanan semakin lama.
Akibat dari meningkatnya lalu lintas dan untuk mengatasi lamanya Akibat dari meningkatnya lalu lintas dan untuk mengatasi lamanya waktu tempuh dari daerah Ciawi menuju Singaparna tersebut, maka pemerintah waktu tempuh dari daerah Ciawi menuju Singaparna tersebut, maka pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga dan Pengairan melalui Departemen Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga dan Pengairan berencana menghubungkan daerah Ciawi dan Singaparna melalui suatu
II- 2 II- 2
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
secara langsung.
secara langsung. Ruas jalan Ruas jalan ini dinamakan ini dinamakan Cisinga yaitu Cisinga yaitu singkatan dari singkatan dari CiawiCiawi
–
–
Singaparna, dimana ruas jalan eksisting tersebut belum sepenuhnya terhubung. Singaparna, dimana ruas jalan eksisting tersebut belum sepenuhnya terhubung. Oleh karenanya dibangunlah jembatan-jembatanOleh karenanya dibangunlah jembatan-jembatan penghubungpenghubung..
Dengan dibangunnya Ruas Jalan Ciawi - Singaparna ini diharapkan Dengan dibangunnya Ruas Jalan Ciawi - Singaparna ini diharapkan akan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat di wilayah Kabupaten akan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat di wilayah Kabupaten Tasikmalaya sehingga dapat mempercepat pengembangan wilayah dan Tasikmalaya sehingga dapat mempercepat pengembangan wilayah dan pendapatan ekonomi daerah.
pendapatan ekonomi daerah.
2.3 Lokasi Proyek 2.3 Lokasi Proyek
Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi
Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi
–
–
Singaparna, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, terletak diantara Desa Legok dan Desa Cipalegor Kabupaten Tasikmalaya, terletak diantara Desa Legok dan Desa Cipalegor Kecamatan Cisayong dan Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya. Kecamatan Cisayong dan Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya. Jembatan ini melewati Sungai Cideres. Peta lokasi pembangunan jembatan seperti Jembatan ini melewati Sungai Cideres. Peta lokasi pembangunan jembatan seperti terlihat pada gambar berikut.terlihat pada gambar berikut.
Gambar 2.1
Gambar 2.1 Peta Proyek Pembangunan Jembatan Cideres Peta Proyek Pembangunan Jembatan Cideres Sumber : Google Earth
Sumber : Google Earth 2 255771166 2266441144 104268 104268 2 266330099 2255882299
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
Gambar 2.2 Peta Proyek Pembangunan Jembatan Cideres Sumber : Google Map
Gambar 2.3 Peta Lokasi Pembangunan Jembatan Cideres Sumber : Google Map
II- 4
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013 Gambar 2.4Perspektif Jembatan Cideres
Sumber : PCM Ciawi - Singaparna
Gambar 2.5 Perspektif Jembatan Cibeureum Sumber : PCM Ciawi - Singaparna
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
Gambar 2.6 Perspektif Underpass Sukasetia – Kiarajangkung
Sumber : PCM Ciawi – Singaparna
Gambar 2.7 Perspektif Jembatan Cidadap Sumber : PCM Ciawi – Singaparna
II- 6
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
2.4 Kondisi Proyek
Pada awal pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada tanggal 17 Juni 2013, pekerjaan yang sedang dikerjakan adalah pekerjaan persiapan penyiapan elevasi tanah dan penyiapan tanah dasar serta penghamparan Sirtu untuk jalan akses jembatan dan juga pembuatan konstruksi bronjong untuk menahan tanah yang longsor sekitar sungai. Foto kondisi proyek dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.8 Papan nama proyek Sumber : Dokumentasi Penyusun
Gambar 2.9Kantor Direksi Sumber : Dokumentasi Penyusun
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
Gambar 2.10 Rambu K3 Sumber : Dokumentasi Penyusun
Gambar 2.11 Pekerjaan tanah Sumber : Dokumentasi Penyusun
II- 8
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013 Gambar 2.12 Jalan akses Jembatan
Sumber : Dokumentasi Penyusun
Selain pengerjaan leveling tanah dasar untuk jalan akses, juga sedang dilakukan pengerjaan penghamparan dan pemadatan sirtu untuk jalan akses jembatan serta pembuatan konstruksi bronjong.
Gambar 2.13 Pekerjaan penghamparan sirtu untuk jalan akses Sumber : Dokumentasi Penyusun
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
Gambar 2.14 Pekerjaan konstruksi bronjong Sumber : Dokumentasi Penyusun
Gambar 2.15 Pekerjaan tulangan bore pile untuk Pier P3 & Abutment A2 Sumber : Dokumentasi Penyusun
II- 10
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
2.5 Data Proyek
Data proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi
–
Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari data teknis proyek dan data administrasi proyek.
2.5.1 Data Teknis Proyek
Proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi
–
Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya dengan total panjang 104,268 m dengan lebar 9,6 m terdiri dari pembangunan jembatan dan pembangunan jalan. Data teknis pembangunan Jembatan Cideres dilihat pada keterangan berikut ini :
Struktur Bawah
Bore Pile : Ø 80 cm, P = 6 & 14 m
Sumuran : Ø 3,5 m, P = 6,5 m & 4 m
Struktur Atas : PC I Girder
Tipe Jembatan : Jembatan Gelagar Beton
Panjang Jembatan : 104,268 m
Lebar Jembatan : 9,6 m
Jumlah Bentang : 4 @ 25 m
Bore Pile : Beton Bertulang K-250
Footing : Beton Bertulang K-250
Abutment : Beton Bertulang K-250
Pier : Beton Bertulang K-350
Girder : Precast K-500
Tinggi Pier P1 : 7,5 m
Tinggi Pier P2 : 7,5 m
Tinggi Pier P3 : 2,5 m
Jumlah lajur : 1 lajur
Jumlah jalur : 1 jalur
Lebar jalur lalulintas : 7 m
II- 11
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
Gambar 2.16 Layout Jembatan Cideres
Sumber : Gambar Revisi Design
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
GAMBAR RENCANA JEMBATAN CIDERES
Gambar 2.17 Potongan Memanjang Rencana Jembatan Cideres
II- 12
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
GAMBAR RENCANA JEMBATAN CIDERES
Gambar 2.17 Potongan Memanjang Rencana Jembatan Cideres
Sumber : Gambar Rencana
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
2.5.2 Data Administrasi Proyek
Nama Kegiatan : Tahun Jamak Pembangunan Jembatan Dan Underpass
Di Ruas Jalan Ciawi - Singaparna
Nama Paket : Pembangunan Jembatan Pada Ruas Jalan Ciawi
–
Singaparna (Jembatan Cideres, Cibeureum, Underpass
Sukasetia
–
Kiarajangkung, dan Jembatan Cidadap)Pemilik Proyek : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Tasikmalaya
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Cisayong dan Kecamatan Sukahening,
Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
2.5.2 Data Administrasi Proyek
Nama Kegiatan : Tahun Jamak Pembangunan Jembatan Dan Underpass
Di Ruas Jalan Ciawi - Singaparna
Nama Paket : Pembangunan Jembatan Pada Ruas Jalan Ciawi
–
Singaparna (Jembatan Cideres, Cibeureum, Underpass
Sukasetia
–
Kiarajangkung, dan Jembatan Cidadap)Pemilik Proyek : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Tasikmalaya
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Cisayong dan Kecamatan Sukahening,
Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat
Nomor : 602/1441/DBMP/2013
Tanggal SPMK : 11 Maret 2013
Nilai Kontrak : Rp 75.844.321.000,00 (Tujuh puluh lima milyar
delapan ratus empat puluh empat juta tiga ratus dua puluh satu ribu Rupiah)
Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2013.2014.2015 dan Bantuan
Penyelenggaraan Kegiatan Dari Pemerintah Provinsi Dan / Atau Pemerintah
Kontraktor Pelaksana
: PT. PROPELAT
–
PT. PRAMBANAN DWIPAKA(KSO)
Konsultan Perencana : PT. TRI MANTRA
II- 14
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
2.6 Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan bersama yang telah direncanakan. Dengan adanya organisasi proyek yang baik
diharapkan akan memberikan hasil efisien, tepat waktu, dan berkualitas tinggi (Dwi Asti, 2011).
Pada dasarnya industri konstruksi melibatkan tiga pihak utama yaitu pemilik (pemberi tugas/owner ), konsultan perencana dan konsultan pengawas, dan kontraktor (penyedia jasa pelaksanaan konstruksi, pembangun, dan general contractor )
2.6.1. Pemilik (Owner )
Pemilik (owner ) dalam proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna adalah Dinas Bina Marga Dan Pengairan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Adapun komponen dalam struktur organisasi Owner adalah sebagai berikut:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Dalam Peraturan Presiden RI No. 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah, Pejabat Pembuat Komitmen
(PKK) mempunyai tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut: 1. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang
meliputi:
a. Spesifikasi teknis barang/jasa
b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan c. Rancangan Kontrak.
2. Menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa. 3. Menandatangani kontrak.
4. Melaksanakan kontrak dengan penyedia barang/jasa. 5. Mengendalikan pelaksanaan kontrak.
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
6. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA.
7. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA dengan berita acara penyerahan.
8. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan; dan
9. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
b. Pengawas Lapangan (Supervisor )
Pengawas lapangan (Supervisor ) terdiri dari sebuah tim yang diketuai oleh kepala pengawas lapangan (Chief of Supervisor ). Anggota pengawas lapangan bertanggung jawab kepada kepala pengawas lapangan dan kepala pengawas lapangan bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat komitmen (PPK). Pengawas lapangan mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan sehingga tetap terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja.
2. Menampung segala persoalan di lapangan dan menyampaikannya kepada PPK.
3. Melakukan penyelidikan mutu material (Quality Control ).
4. Menjaga hubungan baik dengan instansi serta masyarakat setempat yang berhubungan dengan pekerjaan.
5. Meneliti laporan bulanan yang diserahkan oleh kontraktor.
Berikut adalah gambar struktur organisasi Owner dalam proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna.
II- 16
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
PEMBANGUNAN JEMBATAN PADA RUAS JALAN CIAWI – SINGAPARNA
Gambar 2.18 Struktur Organisasi Direksi Owner dan Pengawas
Sumber : PCM Ciawi - Singaparna
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
2.6.2. Kontraktor/ Penyedia Jasa Pemborongan
Kontraktor dalam proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna merupakan Kerja Sama Operasi Antara PT. PROPELAT dengan PT. PRAMBANAN DWIPAKA. Adapun komponen dalam struktur organisasi kontraktor adalah sebagai berikut: a. Koordinator Proyek
Koordinator Proyek mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab mengkoreksi terhadap semua penyimpangan mutu.
2. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada staf dibawahnya agar proses quality plan dan quality control terlaksana dengan baik. 3. Menjalin kerja sama dengan pihak luar seperti client , perencana
atau pihak lain.
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
2.6.2. Kontraktor/ Penyedia Jasa Pemborongan
Kontraktor dalam proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna merupakan Kerja Sama Operasi Antara PT. PROPELAT dengan PT. PRAMBANAN DWIPAKA. Adapun komponen dalam struktur organisasi kontraktor adalah sebagai berikut: a. Koordinator Proyek
Koordinator Proyek mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab mengkoreksi terhadap semua penyimpangan mutu.
2. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada staf dibawahnya agar proses quality plan dan quality control terlaksana dengan baik. 3. Menjalin kerja sama dengan pihak luar seperti client , perencana
atau pihak lain.
4. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja dalam rangka mencapai QCD (Quality, Cost, Delivery) yang akan dipertanggung jawabkan.
b. Project Manager
Project Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Membantu Koordinator Proyek dalam hal penyelenggaraaan proyek secara umum seperti pelaksanaan kontrak proyek, perencanaan dan laporan biaya, material, man power , kualitas
kerja, dan procurement .
2. Membuat laporan secara berkala mengenai status pemakaian material dan keuntungan proyek.
II- 18
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
c. Site Manager
Site Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Melaksanakan penerapan sistem jaminan mutu.
2. Menyiapkan konsep RBP (Rencana Biaya Pelaksanaan).
3. Bersama Project Manager memeriksa kemajuan pekerjaan dan menyiapkan berita acara kemajuan.
4. Membuat program penyesuaian mutu dan waktu agar hasil kontrak memenuhi syarat kontrak.
5. Menyiapkan, menyelesaikan, dan mngumpulkan surat/dokumen pendukung untuk pembuatan addendum kontrak baik berhubungan
dengan harga, volume, dan waktu pelaksanaan.
6. Membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan pekerjaan kepada Project Manager .
d. Pelaksana
Tugas dari Pelaksana yaitusebagai berikut :
1. Membuat rencana kerja untuk pekerjaan struktur sesuai pengarahan Site Manager .
2. Menyediakan tenaga kerja dilapangan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas di lapangan.
3. Mengatur penempatan peralatan dilapangan sesuai dengan kapasitas di lapangan.
4. Mengatur penempatan site material sesuai dengan proses kerja dan tepat guna dilapangan.
5. Melakukan pengawasan pekerjaan di lapangan.
6. Bersama dengan Site Manager memeriksa kuantitas setiap material yang masuk area pekerjaan.
7. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan sesuai dengan pengarahan dari Site Manager .
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
e. Surveyor
Surveyor mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melaksanakan kalibrasi alat ukur secara prodik sesuai dengan
waktu yang ditetapkan.
2. Melaksanakan pemeriksaan/pemeliharaan rutin peralatan ukur yang digunakan.
3. Bersama team proyek menentukan reerensi acuan titik awal proyek.
4. Membuat dan menjaga titik referensi bantuan untuk mempermudah kontrol kebenaran pengukuran.
5. Melaksanakan marking keperluan pelaksanaan.
6. Secara periodik melaksanakan checking pengukuran selama masa pelaksanaan pekerjaan.
7. Menjamin alat ukur selalu siap pakai dengan baik.
8. Memastikan bahwa titik referensi yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan dan tidak berubah selama masa pelaksanaan proyek.
9. Memastikan ketelitian antara ukuran gambar dengan pelaksanaan di lapangan.
f. Drafter
Drafter mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Membaca gambar kerja.
2. Menghitung kebutuhan material dan alat harian.
3. Meminta material dan alat sesuai dengan jenis pekerjaan. 4. Mengkoordinasi tenaga kerja.
5. Melaksanakan pekerjaan sesuai instruksi kerja.
6. Membuat laporan harian pelaksanaan kepada Site Manager (termasuk jumlah, tenaga kerja, cuaca, pemakaian alat, dan bahan bakar).
II- 20
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
g. Quantity Surveyor
Quantity Surveyor mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Bekerja sama dengan bagian Gudang atau pengadaan barang untuk memberikan informasi kebutuhan material yang harus didatangkan ke lokasi pekerjaan.
2. Menghitung volume pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan. 3. Menghitung kebutuhan material untuk setiap item pekerjaan.
4. Mengecek penggunaaan material.
5. Mengecek setiap gambar shop drawing apakah terjadi perubahan atas yang telah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka volume material dan pekerjaan dihitung kembali.
h. K3L
K3L mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Memberikan prioritas yang cukup terhadap Keselamatan Kerja di
lingkungan kerja di bawah pengawasannya.
2. Memastikan bahwa pelaksana tugas K3L mengerti dan familiar dengan Kebijakan K3L, dan peraturan perundangan terkait lainnya, sehingga akan bisa menjadikan contoh terhadap pekerja di bawah pengawasannya.
3. Melakukan observasi K3L, inspeksi secara berkala dan mengambil tindakan pencegahan untuk mengeliminir terjadinya kecelakaan kerja.
4. Memastikan bahwa fasilitas dan perlengkapan tersedia dalam kondisi layak pakai
Berikut ini adalah gambar struktur organisasi PROPELAT
–
PRAMBANAN (KSO) yang bertindak sebagai Kontraktor dalam proyek Pembangunan Jembatan Cideres pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna.
II- 21
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
Project Manager Ir. Eson Suryadi MM
Site Manager Ir. Rivay Nst Keu / Admin Nanang Eko K3 Eduwardi Site Engineer M. Suyud Kep. Pelaksana Sunarto Surveyor 1. Irman Budi 2. Agus Quantity Surveyor Jajat Sudrajat Quality Control Endang Gunawan Logistik Dadang Drafter 1. Irwan AA 2. Nanang Pelaksana Jemb. Cibeureum Iwan Setiawan Pelaksana Jemb. CIderes Miszar Pelaksana Underpass Nurjaya Pelaksana Jemb. Cidadap Yaya Suryaman
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
PEMBANGUNAN JEMBATAN PADA RUAS JALAN CIAWI – SINGAPARNA TAHUN 2013
Gambar 2.19 Struktur Organisasi Kontraktor Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Ciawi – Singaparna
Sumber : PCM Ciawi - Singaparna
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
Project Manager Ir. Eson Suryadi MM
Site Manager Ir. Rivay Nst Keu / Admin Nanang Eko K3 Eduwardi Peralatan Icha Security 1. Yayat 2. Angga BBC Logistik Endang Sudrajat Surveyor Agus Setijawan Drafter Irwan Abdul Aziz Pelaksana Eko Bambang Gudang 1. Samuji 2. Thommy Asisten Surveyor Mamad Roji
SRTUKTUR ORGANISASI PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN CIDERES
Helper Surveyor 1. Edy S 2. Eka Zakaria
Quantity Surveyor Jajat Sudrajat ST
Gambar 2.20 Struktur Organisasi Kontraktor Pembangunan Jembatan Cideres
II- 22
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
Project Manager Ir. Eson Suryadi MM
Site Manager Ir. Rivay Nst Keu / Admin Nanang Eko K3 Eduwardi Peralatan Icha Security 1. Yayat 2. Angga BBC Logistik Endang Sudrajat Surveyor Agus Setijawan Drafter Irwan Abdul Aziz Pelaksana Eko Bambang Gudang 1. Samuji 2. Thommy Asisten Surveyor Mamad Roji
SRTUKTUR ORGANISASI PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN CIDERES
Helper Surveyor 1. Edy S 2. Eka Zakaria
Quantity Surveyor Jajat Sudrajat ST
Gambar 2.20 Struktur Organisasi Kontraktor Pembangunan Jembatan Cideres
Sumber : PCM Ciawi - Singaparna
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
2.6.3. Pengawas
Pengawas dalam proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna adalah Tim dari Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Tasikmalaya. Adapun komponen dalam struktur organisasi Konsultan pengawas adalah sebagai berikut:
a. Pengawas Lapangan
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Bertanggung jawab kepada pemilik proyek.
2. Mengadakan penilaian terhadap kemajuan pekerjaan dan memberikan petunjuk-petunjuk atas wewenang yang diberikan pelaksana kegiatan.
3. Mengatur atau menggerakkan kegiatan teknis agar dicapai efisiensi pada setiap kegiatan (pekerjaan yang harus ditangani).
4. Mengecek dan menandatangani dokumen tentang pengendalian mutu dan volume pekerjaan.
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
2.6.3. Pengawas
Pengawas dalam proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna adalah Tim dari Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Tasikmalaya. Adapun komponen dalam struktur organisasi Konsultan pengawas adalah sebagai berikut:
a. Pengawas Lapangan
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Bertanggung jawab kepada pemilik proyek.
2. Mengadakan penilaian terhadap kemajuan pekerjaan dan memberikan petunjuk-petunjuk atas wewenang yang diberikan pelaksana kegiatan.
3. Mengatur atau menggerakkan kegiatan teknis agar dicapai efisiensi pada setiap kegiatan (pekerjaan yang harus ditangani).
4. Mengecek dan menandatangani dokumen tentang pengendalian mutu dan volume pekerjaan.
b. Pengawas Teknik
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Bertanggung jawab kepada Pengawas Lapangan.
2. Membantu Pengawas Lapangan dalam menyiapkan data untuk final payment .
3. Memberikan laporan kemajuan pekerjaan kepada Pengawas Lapangan.
4. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan, dan lain-lain.
5. Membuat catatan harian tentang pekerjaan yang dilakukan kontraktor.
II- 24
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
2.6.4. Konsultan Perencana
Pihak Konsultan Perencana Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna adalah PT. TRI MANTRA. Adapun tugas Konsultan perencana adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangna dengan keinginan pemilik proyek.
2. Membuat gambar perencanaan.
3. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan.
4. Membuat rencana anggaran biaya.
5. Memproyeksikan keinginan atau ide-ide pemilik ke dalam desain bangunan.
6. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi.
2.7 Prosedur dan Hubungan Kerja
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik ( owner ) untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Kemudian proses pelaksanaannya diserahkan pada konsultan pengawas yang bertugas membantu pemilik/owner dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan. Pada proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna, konsultan perencana dan pengawas menjalin kontrak dengan PPK bagian perencanaan dan pengawasan.
Proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi -Singaparna merupakan proyek dengan menggunakan dana APBD Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan bantuan Penyelenggaraan Kegiatan dari Pemerintah Provinsi dan/atau Pemerintah.
Diagram hubungan antara pemilik (owner), konsultan perencana, pengawas, dan kontraktor dijelaskan pada gambar diagram sebagai berikut
II- 25
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
DIAGRAM HUBUNGAN KERJA ELEMEN PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN CIDERES
Sumber : Dokumen Penyusun
Keterangan :
Garis Komando Garis Koordinasi Garis Hubungan Kontrak
Gambar 2.21 Hubungan kerja antara owner – konsultan – kontraktor
Sumber : Dokumen Penyusun
PEMILIK (OWNER) Pemerintah Kab. Tasikmalaya Dinas Bina Marga Dan Pengairan
PENGAWAS Tim Pengawas Lapangan Dinas Bina Marga Dan Pengairan
KONTRAKTOR
PT. PROPELAT & PT PRAMBANAN DWIPAKA (KSO)
Sub-kontraktor Supplier KONSULTAN PERENCANA
PT. TRI MANTRA
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
Struktur organisasi proyek berfungsi untuk mengatur suatu hubungan atau koordinasi yang akan diterapkan dalam suatu proyek, sehingga memperjelas kedudukan dari tiap-tiap pihak yang terkait didalamnya untuk mencapai sasaran yang dikehendaki dan menjadi tempat bergeraknya administrasi. Hubungan antar pihak-pihak dari diagram di atas dapat diartikan sebagai berikut :
1. Hubungan Struktual
Hubungan ini adalah hubungan garis perintah dimana satu pihak berhak memberikan perintah/komando dan pihak lain berhak melaksanakannya selama perintah itu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Hubungan Kontraktual
Hubungan ini adalah hubungan kontrak dimana pihak pihak diatas telah membuat perjanjian sesuatu hal dan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum didalam masing-masing kontrak. Dalam hal ini masing-masing
II- 26
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
Struktur organisasi proyek berfungsi untuk mengatur suatu hubungan atau koordinasi yang akan diterapkan dalam suatu proyek, sehingga memperjelas kedudukan dari tiap-tiap pihak yang terkait didalamnya untuk mencapai sasaran yang dikehendaki dan menjadi tempat bergeraknya administrasi. Hubungan antar pihak-pihak dari diagram di atas dapat diartikan sebagai berikut :
1. Hubungan Struktual
Hubungan ini adalah hubungan garis perintah dimana satu pihak berhak memberikan perintah/komando dan pihak lain berhak melaksanakannya selama perintah itu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Hubungan Kontraktual
Hubungan ini adalah hubungan kontrak dimana pihak pihak diatas telah membuat perjanjian sesuatu hal dan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum didalam masing-masing kontrak. Dalam hal ini masing-masing pihak harus menjalankan tugasnya sesuai isi perjanjian dan akan mendapat
haknya sesuai yang dijanjikan dalam kontrak. 3. Hubungan Koordinasi
Hubungan ini adalah hubungan kerja sama antara pihak-pihak yang memiliki hubungan kerja, dalam hal ini hubungan koordinasi itu terjadi antara pihak pengawas dengan pihak kontraktor. Mereka dapat melakukan kerjasama dalam
meelesaikan masalah-masalah yang mungkin terjadi dilapangan.
Hubungan kontrak dan hubungan kerjasama antar pihak-pihak dalam struktur organisasi proyek di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hubungan kerja antara Owner (Pemilik Proyek) dengan Konsultan Perencana
a. Hubungan dalam ikatan kontrak kerja.
b. Konsultan perencana menyerahkan hasil perencanaannya kepada owner. c. Hubungan antara pihak owner dengan konsultan perencana juga
merupakan hubungan konsultasi.
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
Owner memberikan tanggung jawab perencanaan konsep/desain awal dan RAB kepada konsultan perencana. Kemudian konsultan perencana mengajukan jasanya serta mendapat imbalan dari pihak pemberi tugas (owner).
2. Hubungan kerja antara Owner (Pemilik Proyek) dengan Kontraktor
a. Hubungan dalam ikatan kontrak kerja.
b. Kontraktor melaksanaan pekerjaan proyek, kemudian menyerahkan
pekerjaannya kepada pemilik proyek.
c. Pemilik proyek membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa konstruksi kepada kontraktor.
d. Ada hubungan dalam pengaturan pelaksanaan proyek.
e. Owner (pemilik proyek) memberikan pengendalian teknis pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh kontraktor.
Setelah melalui proses tender, maka kontraktor akan menjadi pelaksana proyek, yang diatur dalam kontrak perjanjian.
3. Hubungan kerja antara Owner (Pemilik Proyek) dengan Konsultan Pengawas
a. Berkoordinasi dengan owner dalam hal pengawasan proyek
b. Dapat mewakili owner dalam pengawasan berkala, memberi pengarahan, petunjuk, dan penjelasan kepada kontraktor
4. Hubungan kerja antara Pengawas dengan Kontraktor
a. Memberikan teguran dan peringatan kepada Kontraktor apabila dalam pelaksanaan terjadi penyimpangan dari spesifikasi dan gambar
–
gambarteknis
b. Memeriksa dan merekomendasikan jenis atau kondisi material, peralatan yang boleh dipakai sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
II- 28
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
5. Hubungan kerja antara Kontraktor dengan Sub kontraktor
a. Hubungan dalam ikatan kontrak kerja
b. Sub kontraktor dapat sebagai penyedia alat dan bahan ( supplier ) dalam suatu proyek konstruksi.
c. Kontraktor mengkonfirmasi kebutuhan akan kerjasama dengan Sub kontraktor .
d. Kontraktor dapat menyerahkan sebagian dari pekerjaan untuk diberikan kepada Sub kontraktor