C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Catatan atas laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011
A. Umum
PT Cahaya Kalbar Tbk ("Perusahaan") - dahulu bernama CV. Tjahaja Kalbar, didirikan di Pontianak berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 3 Februari 1968 yang dibuat di hadapan Mochamad Damiri, Notaris di Pontianak. Badan hukum Perusahaan berubah menjadi Perusahaan Terbatas berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Nomor 49 tanggal 9 Desember 1980 yang dibuat di hadapan Mochamad Damiri, Notaris di Pontianak. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan yang tertuang dalam akta Tommy Tjoa Keng Liet, S.H. dan Mochamad Damiri, keduanya Notaris di Pontianak. Akta-akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-1390.HT.01.01.TH.88. tanggal 17 Februari 1988.
Akta-akta tersebut telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Pontianak No. 19/PT.Pendaf/95 tanggal 31 Juli 1995, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 27 Oktober 1995 Nomor 86, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 8884.
Anggaran Dasar Perusahaan beberapa kali mengalami perubahan, antara lain dengan Akta tanggal 18 April 1996 No. 83 yang dibuat di hadapan Ny. Siti Pertiwi Henny Singgih, SH., Notaris di Jakarta mengenai perubahan status Perusahaan menjadi perusahaan terbuka. Sesuai dengan Surat Persetujuan Ketua Bapepam Nomor S-942/PM/1996 tanggal 10 Juni 1996, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan menjadi efektif dalam rangka melaksanakan Penawaran Umum Perdana atas 34.000.000 (tiga puluh empat juta) saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 (lima ratus Rupiah) per saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal di Indonesia.
Perubahan Anggaran Dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Repubiik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C2-7688.HT.01.04. TH.96 tanggal 29 April 1996 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Utara nomor agenda 613/BH.09.01/IX/1998 tanggal 29 September 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 24 November 1998 Nomor 94, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 6538.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Nomor 137 tanggal 27 Juni 1997 yang dibuat di hadapan Veronica Lily Dharma, SH., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah Anggaran Dasarnya untuk menyesuaikan dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-13/PM/1997 tanggal 30 April 1997 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perusahaan juga meningkatkan modal dasar dari Rp 150.000.000.000 menjadi sebesar Rp 238.000.000.000 dengan jumlah saham dari 300.000.000 saham menjadi 476.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-9678.HT.01.04.TH.97 tanggal 19 September 1997 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Utara nomor 613/BH.09.01/XII/97 tanggal 8 Desember 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 6 Maret 1998 Nomor 19, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1436.
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 30 September 1998 Nomor 81 yang dibuat di hadapan Veronica Lily Dharma, SH Notaris di Jakarta dan sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. S-2026/PM/1998 tanggal 25 September 1998, bahwa Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I saham Perusahaan dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (”HMETD”) kepada pemegang saham Perusahaan, yaitu sejumlah 178.500.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 89.250.000.000.
Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang industri makanan berupa industri minyak nabati dan minyak nabati spesialitas, termasuk perdagangan umum, impor dan ekspor. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971.
Kantor Pusat Perusahaan terletak di Jl. Industri Selatan 3 Blok GG No.1, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang – Bekasi 17550, Propinsi Jawa Barat. Lokasi Pabrik Perusahaan terletak di Jl. Industri Selatan 3 Blok GG No.1, Kawasan Industri Jababeka, dan Jl. Khatulistiwa KM. 4,3 Batulayang - Pontianak - Kalimantan Barat.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan Nomor 5 tanggal 20 Agustus 2010 yang dibuat oleh DR. Franciscus Xaverius Arsin, S.H., notaris di Jakarta, maka susunan pengurus Perusahaan terhitung sejak 20 Agustus 2010 sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diadakan di tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Hendri Saksti
Komisaris Independen : Mayjend.TNI (Purn.) Drs.Hendardji Soepandji,SH
Komisaris : Ricky Hermanto
Presiden Direktur : Erik
Direktur : Thomas Tonny Muksim
Direktur : Jinnawati
Pada tanggal 10 Juni 2011 Perusahaan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No.9 tanggal 10 Juni 2011 yang dibuat oleh DR. Franciscus Xaverius Arsin, S.H., notaris di Jakarta.
B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting
Laporan Keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran BAPEPAM Bo. 02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang ”Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. Kebijakan akuntansi yang signifikan telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual dan menggunakan konsep biaya perolehan
,
kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
b. Kas dan Setara Kas
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya.
c. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak – pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan diatur dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, ”Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa” yaitu :
i.
perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries
), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasukholding companies, subsidiaries
danfellow
subsidiaries
);ii. perusahaan asosiasi (
associated enterprises
);iii. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
iv. karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;
v. perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh orang yang diuraikan dalam (iii) dan (iv) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan tersebut; ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan pelapor.
Transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan selain pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
d. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
Pada tanggal 30 Juni 2011, piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan bersih setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan penurunan nilai piutang ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya piutang tersebut pada akhir
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
d. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain ( lanjutan )
tahun. Piutang dihapuskan pada periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
e. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih
.
Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih.
f. Beban Dibayar Dimuka
Beban dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing – masing biaya.
g. Aset Tetap dan Penyusutan
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perbaikan yang signifikan diakui ke dalam jumlah tercatat
(“carrying
amount”
) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 20
Tangki - tangki 20
Mesin dan peralatan 10
Perlengkapan pabrik 10
Peralatan kantor 5
Kendaraan 5
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya bahan dan biaya lainnya sampai dengan tanggal dimana aset tersebut telah selesai dan siap untuk digunakan. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan ketika aset tersebut telah siap dipakai.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
g. Aset Tetap dan Penyusutan ( lanjutan )
sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah kembali, dan jika sesduai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan, konstruksi atau produksi suatu Aset Tertentu harus dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan Aset tertentu tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman harus diakhiri apabila aktivitas untuk memperoleh, membangun atau memproduksi Aset Tertentu sesuai dengan tujuannya secara substansial telah selesai dan siap digunakan.
h. Penurunan Nilai Aset selain Aset Keuangan
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset selain aset keuangan. Perusahaan harus menentukan taksiran jumlah yang dapat dipulihkan atas nilai aset apabila indikasi tersebut terjadi. Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset selain aset keuangan apabila taksiran jumlah yang dapat dipulihkan dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya.
Jumlah yang dapat dipulihkan suatu aset selain aset keuangan didefinisikan sebagai nilai lebih tinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai suatu aset selain aset keuangan. Dalam mengukur nilai pakai, taksiran aliran kas masa depan dari pemakaian aset selain aset keuangan didiskontokan ke nilai sekarang dengan memperhitungkan risiko spesifik yang terkait dengan aset yang bersangkutan.
Pembalikan rugi penurunan nilai suatu aset selain aset keuangan dilakukan karena adanya perubahan-perubahan pada jumlah yang dapat dipulihkan suatu aset selain aset keuangan.
Pembalikan rugi penurunan nilai suatu aset selain aset keuangan hanya dilakukan jika nilai aset yang tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangi depresiasi dan amortisasi, jika tidak ada pengakuan rugi penurunan aset.
i. Imbalan Kerja Karyawan
Perusahaan mengakui kewajiban atas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Akuntansi Imbalan Kerja” sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”).
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya untuk penyediaan imbalan kerja karyawan dalam Undang - undang ditentukan menggunakan metode penilaian aktuaria “
Projected Unit Credit
”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihiC
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
i. Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)
10% dari batas tersebut diakui selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para karyawan.
Biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan dalam hutang imbalan kerja dari program yang sudah ada harus diamortisasi selama periode sampai manfaat tersebut telah menjadi hak karyawan.
j. Informasi Segmen
Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, manajemen menetapkan bahwa segmen usaha merupakan segmen primer dan segmen geografis adalah segmen sekunder.
k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing ke mata uang asing Rupiah, dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut :
2011 2010 Rupiah/1 Dolar Amerika Serikat 8,597 8,991 Rupiah/1 Dolar Singapura 6,985 6,981 Rupiah/1 Euro 12,462 11,956 Rupiah/1 Ringgit Malaysia 2,846 2,916 Rupiah/1 Great Britain Poundsterling 13,835 13,894 Rupiah/1 Swiss Franc 10,334 9,600 l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Pendapatan dari penjualan barang dan jasa diakui pada saat semua risiko signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah dipindahkan kepada pembeli. Beban diakui pada saat terjadinya.
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
m. PerpajakanBeban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan, dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban keuangan untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diperkirakan akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca.
Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap kewajiban perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus Perusahaan yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Perusahaan secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan kewajiban perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui.
n. Laba per saham
Laba usaha dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
o. Penggunaan Estimasi
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode mendatang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
p. Transaksi RestruskturisasiTransaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, transaksi antara entitas sepengendali yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama dan bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi dari transaksi tersebut, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Transaksi yang dijadikan dasar untuk transaksi restrukturisasi dicatat berdasarkan nilai buku dan transaksi tersebut dicatat sebagai penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Berdasarkan metode penyatuan kepemilikan, laporan keuangan perusahaan yang direstrukturisasi disajikan seolah entitas yang dijual atau dibeli telah digabung atau dikeluarkan sejak permulaan periode yang disajikan di dalam laporan keuangan.
Selisih antara harga pengalihan yang dibayarkan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka memperoleh atau menjual anak perusahaan dan bagian perusahaan dari nilai buku aset anak perusahaan diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebagai bagian dari Ekuitas.
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi
1. Kas dan setara kas
Akun tersebut merupakan saldo kas dan setara kas per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari:
Juni 2011 Desember 2010 Kas Rupiah 961,480,250 327,790,900 Dolar AS 75,971,689 38,760,201 Total Kas 1,037,451,939 366,551,101 Bank
PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah 8,565,207,920 2,928,147,352
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Rupiah 796,957,519 1,618,824,776
Standard Chartered Bank
Rupiah 141,490,467 76,191,359 Dolar AS 23,103,746,473 2,064,342,321 PT Bank DBS Indonesia Rupiah 390,568,110 360,358,015 Dolar AS 199,745,621 414,456,419 Total Bank 33,197,716,109 7,462,320,242
Total Kas dan Setara Kas 34,235,168,048 7,828,871,343
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
2. Piutang usaha - pihak ketiga
Akun tersebut merupakan saldo piutang usaha dari penjualan ekspor dan lokal barang jadi. Saldo piutang usaha per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
Juni 2011 Desember 2010 Penjualan ekspor - -Penjualan domestik PT Unilever Indonesia Tbk 37,781,263,080 24,223,681,075 PT Kievit Indonesia 20,010,491,024 18,697,501,712 PT Mayora Indah Tbk 11,418,495,000 13,291,257,254
PT Gandum Mas Kencana 6,947,455,790 4,746,885,000
PT Sinar Antjol 5,797,096,554
-PT Garuda Food Putra Putri Jaya 5,012,838,584 793,177,225
PT Sayap Mas Utama 4,473,975,000
-PT Kaldu Sari Nabati Indonesia 3,152,676,980 4,022,277,877
PT Arnott's Indonesia 4,237,801,700 1,837,418,583
PT Freyabadi Indotama 3,348,197,270 2,563,739,200
PT Dolphin Super Ice Cream Manufacture 3,238,675,000 3,005,931,500
PT Ares Kusuma Raya 2,775,575,000 1,722,000,000
PT Mercolade Indonesia 2,455,271,500 270,000,000
PT Maju Alam Seraya 1,970,432,700 325,750,000
Tuan Johanes 1,354,818,150 1,010,599,150
PT Santosa Agrindo 1,133,427,750 236,224,500
PT Pusan Manis Mlia 1,093,625,500 80,878,820
Tuan Yudi Soegiono 1,078,250,000 399,791,250
PT Diamond Cold Storage 744,480,000 114,703,600
PT Utama Pangan Sejahtera 557,535,000 381,100,000
PT Federal Food Internusa 557,370,000 504,325,000
Nyonya Nani Surjani 523,050,000
-PT Jaya Swarasa Agung 454,600,000 1,856,844,000
PT Torabika Eka Semesta 431,640,000 740,253,800
PT Ultra Prima Abadi 412,852,000 2,653,282,500
Tuan Slamat Notodjojo 270,217,500 1,023,937,500
PT Dunkindo Lestari 207,657,500 1,040,360,750
PT Radiance 199,241,445 605,624,670
PT Bika Jaya Food 4,056,250 572,090,046
PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia Ltd - 6,530,383,591
PT Gloria Bisco - 930,810,000
Tuan Zacharia - 752,625,000
PT Bumi Tangerang Coklat Utama - 651,800,000
Nyonya Dina Anggraeni - 504,962,500
Lainnya - dibawah Rp 500.000.000 6,756,836,208 5,700,733,787
Jumlah piutang usaha 128,399,902,485 101,790,949,890
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
3.
Piutang Lain-Lain – pihak ketigaAkun tersebut merupakan saldo piutang lain-lain per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari:
Juni 2011 Desember 2010
Lain-lain 208,638,555 146,104,882
Jumlah Piutang lain-lain 208,638,555 146,104,882
4. Persediaan
Akun tersebut merupakan saldo persediaan per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari:
Juni 2011 Desember 2010
Barang jadi 450,127,246,139 303,063,658,009
Bahan baku 3,480,625,250 102,851,575,211
Bahan pembantu 13,948,901,324 13,251,137,810
Barang dalam perjalanan 2,045,946,821 35,094,329,211
Total Persediaan 469,602,719,535 454,260,700,241
Dikurangi :
Penyisihan penurunan nilai persediaan - (231,442,031)
Persediaan, bersih 469,602,719,535 454,029,258,210
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis asuransi pada PT Adi Antara Asia Insurance Brokers & Consultants untuk tahun 2011 yang menurut direksi nilainya telah memadai.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap sifat dan kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh persediaan yang ada dapat digunakan dan dijual, sehingga Perusahaan tidak membuat penyisihan atas persediaan usang.
5. Uang muka pembelian
Akun tersebut merupakan uang muka pembelian per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari :
Juni 2011 Desember 2010
PT Kalimantan Sawit Kusuma 2,206,944,000 6,155,106,408
PT Bintang Harapan Desa 1,080,167,022
-PT Mitra Inti Seajati Plantation - 2,104,170,000
Lainnya - dibawah Rp 500.000.000 973,367,301 267,969,480
Jumlah Uang muka pembelian 4,260,478,323 8,527,245,888
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
6. Pajak dibayar di muka
Akun tersebut merupakan saldo uang muka pajak per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 yang terdiri dari:
Juni 2011 Desember 2010
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 25,047,758,780 54,248,886,553
Kelebihan pembayaran pajak penghasilan 6,070,567,739 6,070,567,739
tahun 2010
Jumlah Pajak dibayar di muka 31,118,326,519 60,319,454,292
7.
Beban dibayar di mukaAkun tersebut merupakan saldo biaya dibayar dimuka per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 yang terdiri dari:
Juni 2011 Desember 2010
Biaya ditangguhkan 713,318,891
-Sewa 374,696,725 1,011,832,968
Asuransi 425,314,439 19,758,567
Jumlah Beban dibayar di muka 1,513,330,056 1,031,591,535
8.
Aset tetapAkun tersebut merupakan aset tetap yang dimiliki dan dikuasai Perusahaan per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 , dengan rincian sebagai berikut:
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya perolehan
T an ah 13,523,427,947 - - - 13,523,427,947
B an g u n an 26,369,209,565 - - - 26,369,209,565
M e sin d an p e ralat an 173,268,763,726 124,653,813 - 8,115,037,812 181,508,455,351
P e rle n g kap an p ab rik 13,592,684,573 96,169,503 - 706,248,936 14,395,103,012
P e ralat an K an t o r 2,267,187,292 53,287,969 - 17,504,970 2,337,980,232
T an g ki-t an g ki 31,654,423,110 - - - 31,654,423,110
K e n d araan 8,207,436,765 923,122,546 - - 9,130,559,311
B an g u n an d an m e sin d alam
P e n ye le saian 18,470,795,695 5,969,448,106 - (8,838,791,718) 15,601,452,083 Jumlah biaya perolehan 287,353,928,674 7,166,681,937 - - 294,520,610,611
287,353,928,673
Akumulasi penyusutan
B an g u n an 5,761,340,777 655,718,989 - - 6,417,059,766
M e sin d an p e ralat an 63,607,155,653 5,235,623,105 - - 68,842,778,758
P e rle n g kap an p ab rik 8,954,155,606 652,041,485 - - 9,606,197,091
P e ralat an K an t o r 1,601,167,271 132,754,170 - - 1,733,921,441
T an g ki-t an g ki 7,281,529,350 790,075,578 - - 8,071,604,928
K e n d araan 2,959,062,902 459,428,909 - - 3,418,491,812 Jumlah akumulasi penyusutan 90,164,411,560 7,925,642,236 - - 98,090,053,796
Nilai Buku 197,189,517,114 196,430,556,815
Juni 2 0 1 1
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
’8. Aset tetap ( lanjutan )
Saldo Aw al Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya perolehan
Tanah 13,523,427,947 - - - 13,523,427,947 Bangunan 14,554,251,702 - - 11,814,957,863 26,369,209,565 M esin dan peralatan 153,410,044,941 156,192,271 (1,666,321,254) 21,368,847,768 173,268,763,726 Perlengkapan pabrik 12,160,623,353 122,040,655 - 1,310,020,563 13,592,684,571 Peralatan Kantor 2,052,640,165 182,144,210 (5,725,000) 38,127,917 2,267,187,292 Tangki-tangki 31,654,423,111 - - - 31,654,423,111 Kendaraan 5,054,436,765 2,967,000,000 - 186,000,000 8,207,436,765 Bangunan dan m esin dalam
Penyelesaian 31,718,554,683 21,470,195,124 - (34,717,954,111) 18,470,795,696 Jumlah biaya perolehan 264,128,402,667 24,897,572,260 (1,672,046,254) - 287,353,928,673 Akum ulasi penyusutan
Bangunan 4,506,341,965 1,254,998,812 - - 5,761,340,777 M esin dan peralatan 54,484,572,554 9,771,238,505 (648,502,657) - 63,607,308,402 Perlengkapan pabrik 7,752,750,536 1,201,405,070 - - 8,954,155,606 Peralatan Kantor 1,338,085,667 268,296,041 (5,367,186) - 1,601,014,522 Tangki-tangki 5,701,378,195 1,580,151,155 - - 7,281,529,350 Kendaraan 2,378,455,593 580,607,309 - - 2,959,062,902 Jum lah akum ulasi penyusutan 76,161,584,510 14,656,696,892 (653,869,843) - 90,164,411,559
Nilai Buku 187,966,818,157 197,189,517,114
D esember 2010
Aset tetap tersebut di atas kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis asuransi pada PT Adi Antara Asia Insurance Brokers & Consultants yang menurut direksi nilainya telah memadai.
9. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Perusahaan, dalam melakukan bisnisnya membuat perjanjian dalam suatu transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terdiri dari penjualan produk, pembelian, uang muka dan transaksi keuangan lainnya dimana transaksi tersebut dilaksanakan dan dibuat sesuai dengan kesepakatan bersama.
Transaksi yang signifikan dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa – lancar:
Akun tersebut merupakan saldo piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari:
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Piutang UsahaPT Wilmar Nabati Indonesia 33,780,427,228
-(dahulu PT Bukit Kapur Reksa)
Wilmar Trading Pte.Ltd. 9,510,994,182 1,258,740,000
PT Sinar Alam Permai 1,939,215,750
-Pgeo Edible Oils Sdn Bhd - 6,556,479,957
Jumlah Piutang usaha yang 45,230,637,160 7,815,219,957
mempunyai hubungan istimewa
C.
Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )a. Piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa – lancar (lanjutan)
Juni 2011 Desember 2010
Piutang lain-lain
PT Multimas Nabati Asahan 4,712,807,220 2,416,004,699
PT Wilmar Nabati Indonesia 23,092,350 20,056,260
(dahulu PT Bukit Kapur Reksa)
PT Sinar Alam Permai 21,376,497
PT Sentana Adidaya Pratama 7,033,463 1,962,270
PT AMP Plantation 3,347,000
-Wilmar Africa Limited 2,839,416 44,959,226
PT Agronusa Investama 1,520,000
-PT Sari Agrotama Persada 1,471,700
-PT Multi Nabati Sulawesi 700,000 2,170,000
PT Mustika Sembuluh - 9,787,239
Castlerise Pte Ltd - 2,792,425
Jumlah Piutang lain-lain yang 4,774,187,646 2,497,732,119
mempunyai hubungan istimewa
b. Hutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa - lancar.
Akun tersebut merupakan saldo hutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari:
Juni 2011 Desember 2010
PT Multimas Nabati Asahan 3,197,026,843 19,176,717,230
PT Agronusa Investama 1,842,284,041 2,245,464,125
PT Bumi Pratama Khatulistiwa 1,291,240,737 1,677,866,630
PT Sari Agrotama Persada 1,162,562,000 597,000,000
PT Sinar Alam Permai - 31,616,625,010
Jumlah Hutang usaha yang 7,493,113,621 55,313,672,995
mempunyai hubungan istimewa
c. Uang muka kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa – tidak lancar.
Akun ini merupakan uang muka atas pembelian ruang kantor di sebuah gedung, yang diestimasi akan selesai pada bulan Desember 2011.
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
PT Ciputra Multivision 12,677,197,500 7,986,634,425Jumlah uang muka kepada pihak yang 12,677,197,500 7,986,634,425
mempunyai hubungan istimewa
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
d. Hutang lain-lain pihak yang mempunyai hubungan istimewa - lancar.
Akun tersebut merupakan saldo hutang lain-lain pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang merupakan uang muka penjualan aset tetap per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari:
Juni 2011 Desember 2010
PT Sinar Alam Permai 3,266,643,488 29,057,214
PT Petro Andalan Nusantara 605,369,100 400,259,440
PT Bumi Karyatama Raharja 363,348,700 800,440,190
PT Pelayaran Tirtacipta Mulyapersada 238,922,190 211,330,416
PT Bumi Pratama Khatulistiwa 236,290,696 699,964,569
PT Usda Seroja Jaya 206,686,700
-PT Multimas Nabati Asahan 100,339,584
-PT Insurindo Inter Service 97,712,275 107,097,460
Raffles Ship Chartering Pte Ltd 30,949,200
-PT Agronusa Investama 25,667,548 34,368,678
PT Wilmar Nabati Indonesia 16,392,124
-(dahulu PT Bukit Kapur Reksa)
Ghana Speciality Fats Pte Ltd 11,101,134 11,609,898
Pgeo Edible Oils Sdn Bhd 9,320,180
-PT Tania Selatan 7,054,461 1,761,002
PT Sari Agrotama Persada 4,736,960 107,784,761
PT Perkebunan Milano 4,141,800 4,141,800
PT Indokem Laborindo 1,683,456 1,794,620
PT Murini Samsam 1,226,600 670,000
PT Kerry Sawit Indonesia 1,059,900
-PT Musi Banyuasin Indah 674,150
-PT Mustika Sembuluh 593,500
-Wilmar International Limited - 593,406,000
Jumlah Hutang lain-lain yang 5,229,913,745 3,003,686,048
mempunyai hubungan istimewa
e. Pinjaman dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Akun tersebut merupakan saldo pinjaman pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari :
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
PT Sinar Alam Permai 213,160,000,000
-Wii Pte Ltd 34,388,000,000
-PT Multimas Nabati Asahan - 108,420,000,000
Wilmar International Limited - 35,964,000,000
Jumlah Pinjaman dari pihak yang 247,548,000,000 144,384,000,000
mempunyai hubungan istimewa
Pinjaman yang diperoleh dari PT Sinar Alam Permai senilai Rp 213.160.000.000,- pada tahun 2011 dikenakan bunga 7,75% per tahun. Pinjaman tersebut tidak ada jaminan dan akan jatuh tempo pada 31 Desember 2011.
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
e. Pinjaman dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. (lanjutan )
Pinjaman yang diperoleh dari Wii Pte Ltd senilai US$ 4.000.000 atau setara Rp 34.388.000.000,- per 2011 dikenakan bunga 2,29% per tahun. Pinjaman tersebut tidak ada jaminan dan jatuh tempo pada 17 Februari 2012.
Pinjaman yang diperoleh dari PT Multimas Nabati Asahan senilai Rp 108.420.000.000,- pada tahun 2010 dikenakan bunga 7,75% per tahun. Pinjaman tersebut tidak ada jaminan dan telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 25 Mei 2011.
Pinjaman yang diperoleh dari Wilmar International Limited senilai US$ 4.000.000 atau setara Rp 35.964.000.000,- pada tahun 2010 dikenakan bunga 2,48% per tahun. Pinjaman tersebut tidak ada jaminan dan telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 22 Februari 2011.
f. Total kompensasi personil manajemen kunci dalam Perseroan: 30 Juni 2011 30 Juni 2010
Imbalan kerja jangka pendek 2.817.175.390 2.182.522.812
Jumlah dalam table diatas merupakan jumlah yang diakui sebagai biaya selama periode pelaporan sehubungan dengan kompensasi yang diberikan kepada personil manajemen kunci.
g. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
istimewa1 PT Wilmar Nabati Indonesia (dahulu PT Bukit Kapur Reksa)
2 PT Sinar Alam Permai Perusahaan yang dimiliki oleh salah satu pemegang saham Perusahaan
Pembelian bahan baku, penjualan barang jadi dan pinjaman
3 PT Multimas Nabati Asahan Perusahaan yang dimiliki oleh salah satu pemegang saham Perusahaan
Pembelian bahan baku, penjualan barang jadi dan jasa maklon
4 PT Karya Putrakreasi Nusantara Perusahaan yang dimiliki oleh salah satu pemegang saham Perusahaan
Pembelian bahan baku, penjualan barang jadi
5 PT Agronusa Investama Perusahaan yang dimiliki oleh pengendali pemegang saham Perusahaan
Pembelian bahan baku
6 PT Bumi Pratama Khatulistiwa Perusahaan yang dimiliki oleh pengendali pemegang saham Perusahaan
Pembelian bahan baku
7 Wilmar Trading Pte., Ltd. Perusahaan yang dimiliki oleh pengendali pemegang saham Perusahaan
Penjualan barang jadi
8 PT Sari Agrotama Persada Perusahaan yang dimiliki oleh salah satu pemegang saham Perusahaan
Pembelian dan penjualan barang jadi Pembelian bahan baku, penjualan barang jadi dan pinjaman
Perusahaan yang dimiliki oleh salah satu pemegang saham Perusahaan
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
g. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: ( lanjutan )
No. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Sifat hubungan istimewa Transaksi
9 PT Petro Andalan Nusantara Perusahaan yang dimiliki oleh salah satu pemegang saham Perusahaan
Pembelian bahan bakar
10 PT Pelayaran Tirtacipta Mulya Persada Perusahaan yang dimiliki oleh entitas sepengendali dengan Perusahaan
Penyewaan kapal 11 PT Wilmar Benih Indonesia (dahulu
PT Inticocoa Abadi Industri)
Perusahaan yang dimiliki oleh entitas sepengendali dengan Perusahaan, yang sebelumnya merupakan anak perusahaan
Dana talangan
12 Wilmar International Limited Perusahaan pengendali pemegang saham Perusahaan
Jasa teknis dan pinjaman
13 PT Mustika Sembuluh Perusahaan yang dimiliki oleh pengendali pemegang saham Perusahaan
Pembelian bahan baku
14 PGEO Edible Oils Sdn.Bhd Perusahaan yang dimiliki oleh pengendali pemegang saham Perusahaan
Penjualan barang jadi, pembelian bahan baku, dan dana talangan
15 PT Bumi Karyatama Raharja Perusahaan yang dimiliki oleh entitas sepengendali dengan Perusahaan
Pembelian bahan pembantu 16 PT Ciputra Multivision Perusahaan yang dimiliki oleh entitas
sepengendali dengan Perusahaan
Uang muka pembangunan gedung kantor
10.
Pinjaman BankPada tanggal 26 September 2007 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank DBS Indonesia dengan surat perjanjian No. 43. Fasilitas yang diperoleh adalah :
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka panjang ( 5 tahun ) untuk term loan dan pinjaman jangka pendek ( 1 tahun ) untuk
Revolving Credit Facility
danAP Facility
. Bunga pinjaman rupiah untukRevolving Credit Facility
adalah 2,51% - 2,60% pertahun pada tahun 2010 dan 2,51% pertahun untuk pinjaman dalam USD pada tahun 2011. Saldo hutang bank per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 yang terdiri dari:United States Dollar R u p i a h
2011 2010 2011 2010
PT Bank DBS Indonesia
Term Loan - - - -Revolving Credit Facility (RCF) 33,000,000 33,000,000 283,701,000,000 296,703,000,000 Jumlah Pinjaman bank 33,000,000 33,000,000.00 283,701,000,000 296,703,000,000
Fasilitas kredit di atas dijamin dengan aset tetap Perusahaan.
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
11. Hutang Usaha – pihak ketiga
Akun tersebut merupakan saldo hutang usaha yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pelengkap lainnya per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 yang terdiri dari:
Juni 2011 Desember 2010
PT Patiware 3,522,812,205
-CV Bintang Express 2,242,983,680 3,176,627,182
Muar Ban Lee Technology Sdn Bhd 879,308,670
-PT Adi Antara Asia Insurance 772,357,878 580,801,682
PT Citranusa Intisawit 713,694,871 146,433,231
PT Sahabat Kapuas 679,449,912 461,400,000
PT Kalimantan Sawit Kusuma - 1,636,800,000
PT Surya Borneo Indah - 940,435,140
Soewito Limin (PD Papa Sari) - 880,516,912
PT Gunung Semesta Elektrik - 598,510,000
Rajawali Dwi Putra Indonesia - 525,427,280
PT Multi Jaya Perkasa - 503,924,250
Lain-lain dibawah Rp. 500.000.000 9,881,388,511 12,529,103,874
Jumlah Hutang usaha pihak ketiga 18,691,995,726 21,979,979,551
12. Hutang lain-lain pihak ketiga
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Desember 2010, yang terdiri dari:
Juni 2011 Desember 2010
Lain-lain 239,495,500 280,772,501
Jumlah Hutang lain-lain pihak ketiga 239,495,500 280,772,501
13.
Hutang dividenSaldo hutang atas pembayaran dividen sebesar Rp 624.939.375 merupakan dividen yang diumumkan untuk dibagikan di tahun 2003 dan sebesar Rp 83.377.500 merupakan dividen tahun 2009 yang diumumkan untuk dibagikan di tahun 2010.
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
14. Uang Muka Penjualan
Akun tersebut merupakan uang muka penjualan barang jadi per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari :
Juni 2011 Desember 2010
PT Fajar Mataram Sedayu - 899,776,625
PT Sinar Antjol - 726,977,046
Lainnya dibawah Rp 500.000.000 110,870,636 934,132,112
110,870,636 2,560,885,783
15. Perpajakan
a. Perpajakan Indonesia
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak yang berasal dari tahun pajak sebelum 2008 dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terhutangnya pajak, atau sampai dengan akhir tahun 2013, mana lebih dulu. Berdasarkan peraturan pajak yang berlaku mulai tahun 2008, DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Merupakan pajak yang harus dibayar kepada Pemerintah.
Juni 2011 Desember 2010 Pajak penghasilan Pasal 21 477,569,933 601,608,968 Pasal 23 67,296,411 52,699,764 Pasal 4(2) dan 15 25,657,149 31,167,027 Pasal 26 31,598,871 45,820,513
Pajak penghasilan pasal 29 5,468,447,104
-Jumlah Hutang pajak 6,070,569,468 731,296,272
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
c. Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum taksiran Pajak penghasilan dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Juni 2011 Desember 2010Laba sebelum taksiran pajak
penghasilan badan 45,351,171,579 40,351,320,226
Beda waktu :
Penyusutan aset tetap (3,302,574,310) (8,218,437,054)
Beban manfaat karyawan 1,056,068,778 3,182,975,000
Bonus karyawan (1,185,259,319) (362,750,521)
Penyisihan penurunan nilai (231,442,031) (49,169,365)
persediaan Beda tetap :
Pendapatan jasa giro (98,856,250) (156,059,199)
Pinalti dan bunga pajak 1,225,875,949 2,705,616,827
Beban lain - lain 49,173,800 100,101,911
Jumlah koreksi fiskal (2,487,013,384) (2,797,722,401)
Taksiran penghasilan kena pajak 42,864,158,195 37,553,597,825
Beban pajak kini
Pajak penghasilan perusahaan berdasarkan 10,716,039,500 9,388,399,456 tarif standar
Pajak penghasilan atas penghasilan kena 24,714,063 39,014,800 pajak final
Jumlah pajak kini 10,740,753,563 9,427,414,256
Juni 2011 Desember 2010
Pajak penghasilan dibayar dimuka perusahaan
Pasal 23 427,922,950 805,667,624
Pasal 22 98,887,079 464,360,533
Pasal 25 4,720,782,367 14,188,939,038
Pajak final 24,714,063 39,014,800
Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka 5,272,306,459 15,497,981,995 Hutang (Piutang) pajak penghasilan 5,468,447,104 (6,070,567,739)
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
d. Pajak tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban dan kompensasi rugi fiskal. Rincian dari pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Juni 2011 Desember 2010 Perusahaan:Aset pajak tangguhan
- Imbalan kerja karyawan 2,375,145,195 2,111,128,000
- Bonus karyawan 319,521,936 615,836,766
- Penyisihan penurunan nilai persediaan - 57,860,508 2,694,667,131 2,784,825,274 Kewajiban pajak tangguhan
- Penyusutan aset tetap (7,419,724,466) (6,594,080,889)
(7,419,724,466) (6,594,080,889) Aset / ( Kewajiban ) pajak tangguhan, bersih (4,725,057,336) (3,809,255,615)
Rincian aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Juni 2011 Desember 2010
- Penyusutan aset tetap (825,643,578) (2,054,609,259)
- Penyisihan persediaan usang (57,860,508) (12,292,341)
- Imbalan kerja karyawan 264,017,195 795,743,750
- Bonus karyawan (296,314,830) (90,687,630)
(Beban) / manfaat pajak tangguhan, bersih (915,801,721) (1,361,845,480)
16.
Beban yang masih harus dibayarRincian biaya yang masih harus dibayar per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, terdiri dari :
Juni 2011 Desember 2010
Telepon, listrik dan air 1,478,074,191 910,496,544
Gaji dan upah 1,278,087,744 2,463,347,063
Lain-lain 437,495,620 423,887,831
Jumlah Beban yang masih 3,193,657,555 3,797,731,438
harus dibayar
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
17.
Kewajiban imbalan kerja karyawanPerusahaan menghitung dan membukukan estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan yang dikualifikasikan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.
Jumlah yang diakui dalam penghasilan (beban) sehubungan dengan karyawan adalah sebagai berikut:
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Saldo 1 Januari 8,444,512,000 5,261,537,000Beban imbalan kerja 1,394,973,500 3,371,920,000
Pembayaran manfaat (338,904,722) (188,945,000)
Jumlah Kewajiban imbalan kerja 9,500,580,778 8,444,512,000
18. Modal saham
Rincian pemegang saham Perusahaan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan yaitu PT Adimitra Transferindo per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, terdiri dari:
Persentase Jumlah Pemegang saham Jumlah Saham Kepemilikan (%) ( Rp )
Tradesound Investments Limited 258,885,500 87.02 129,442,750,000 Masyarakat ( masing-masing dengan 38,614,500 12.98 19,307,250,000
kepemilikan dibawah 5%)
Jumlah 297,500,000 100.00 148,750,000,000
Persentase Jumlah Pemegang saham Jumlah Saham Kepemilikan (%) ( Rp )
Tradesound Investments Limited 258,885,500 87.02 129,442,750,000 Masyarakat ( masing-masing dengan 38,614,500 12.98 19,307,250,000
kepemilikan dibawah 5%)
Jumlah 297,500,000 100.00 148,750,000,000 30 Juni 2011
31 Desember 2010
19. Penjualan
Akun tersebut merupakan saldo penjualan ekspor dan lokal untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, yang terdiri dari:
Juni 2011 Juni 2010
Ekspor 113,092,367,836 58,546,741,289
Lokal 520,624,108,949 277,364,697,994
Jumlah Penjualan - bersih 633,716,476,786 335,911,439,283
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
20. Beban pokok penjualan
Akun tersebut merupakan beban pokok penjualan untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, yang terdiri dari:
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Bahan baku yang digunakan 533,203,990,853 267,887,329,260
Beban tenaga kerja langsung 3,666,266,903 3,111,915,213
Beban produksi tidak langsung 34,163,204,400 23,904,907,634
Jumlah Beban pokok penjualan 571,033,462,156 294,904,152,107
21.
Beban penjualanAkun tersebut merupakan beban pemasaran untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, yang terdiri dari:
Juni 2011 Juni 2010
Beban ekspor 1,727,280,377 519,458,125
Beban transportasi dan akomodasi 8,879,466,882 4,775,636,614
Beban operasi pemasaran 1,223,565,921 1,152,131,764
Gaji 883,416,189 1,342,155,345
Beban lainnya 3,097,613,358 1,580,254,957
Jumlah Beban penjualan 15,811,342,726 9,369,636,806
22. Beban umum dan administrasi
Akun ini merupakan beban administrasi dan administrasi untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, yang terdiri dari:
Juni 2011 Juni 2010
Gaji 5,249,123,374 3,316,622,712
Beban konsultan 169,500,022 169,300,022
Listrik, air dan telepon 88,506,193 152,954,147
Beban umum kantor 242,100,490 314,536,835
Beban sewa 771,251,749 671,996,944
Penyusutan aset tetap 308,283,572 143,469,892
Beban lainnya 477,332,843 594,678,805
Jumlah Beban umum dan administrasi 7,306,098,243 5,363,559,357
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
23. Pendapatan/(beban) lain-lain
Akun ini merupakan Pendapatan / (beban) lain-lain untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, yang terdiri dari:
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Pendapatan bunga 123,570,313 82,266,200Laba penjualan aset tetap - 68,409,109
Laba selisih kurs 15,349,511,364 4,504,194,710
Beban bunga (11,478,625,628) (6,417,991,015)
Biaya jasa teknik - (1,367,640,099)
Pendapatan jasa maklon 3,122,469,384 3,494,916,287
Lain-lain - bersih (1,306,613,453) 1,072,833,354
Jumlah Pendapatan/beban lain-lain 5,810,311,980 1,436,988,546
24. Laba per saham
Juni 2011 Juni 2010
Laba usaha 39,565,573,661 26,274,091,013
Laba bersih 33,719,330,358 20,776,260,903
Rata - rata tertimbang jumlah saham 297,500,000 297,500,000
Laba usaha per saham 132.99 88.32
Laba bersih per saham 113.34 69.84
25. Informasi segmen usaha
Informasi segmen usaha Perusahaan terdiri dari:
Juni 2011 Juni 2010
Penjualan bersih 633,716,476,786 335,911,439,283
Laba usaha 39,565,573,661 26,274,091,013
Aset 929,684,706,664 850,469,914,143
Informasi menurut Daerah Geografis Penjualan Bersih :
Ekspor 113,092,367,836 58,546,741,289
Lokal 520,624,108,949 277,364,697,994
Jumlah 633,716,476,786 335,911,439,283
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
26.
Aset dan kewajiban dalam mata uang asingPosisi aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
Konversi ke mata30 Juni 2011 uang rupiah
Aset
Kas USD 8,837 75,971,689
Bank USD 2,710,654 23,303,492,094
Piutang usaha
Pihak ketiga USD 2,339,933 20,116,406,064
Pihak yang mempunyai USD 5,035,642.83 43,291,421,410
hubungan istimewa Piutang lain-lain
Pihak yang mempunyai USD 495,705 4,261,575,197
hubungan istimewa
Uang muka pembelian USD 3,004 25,825,388
EUR 19,750 246,124,500 Uang jaminan USD 15,200 130,674,400 Kewajiban
Hutang usaha
Pihak ketiga USD (260,033) (2,235,504,733) SGD (3,793) (26,496,605) EUR (2,900) (36,137,308) RM (323,963) (921,999,751) CHF (670) (6,924,813)
Pihak yang mempunyai USD (74,547) (640,883,310)
hubungan istimewa Hutang lain-lain
Pihak yang mempunyai USD (15,291) (131,459,822)
hubungan istimewa
Beban yang masih harus dibayar USD (21,038) (180,859,388)
Pinjaman bank jangka pendek USD (33,000,000) (283,701,000,000)
Pinjaman dari pihak yang USD (4,000,000) (34,388,000,000)
mempunyai hubungan istimewa
Aset (kewajiban) bersih
USD (26,761,933) (230,072,341,010) RM (323,963) (921,999,751) SGD (3,793) (26,496,605) CHF (670) (6,924,813) EUR 16,850 209,987,192 (230,817,774,987)
Mata uang asing
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laba Rugi ( lanjutan )
26. Aset dan kewajiban dalam mata uang asing ( lanjutan )
C
at
ata
n A
ta
s L
ap
or
an
K
eu
an
ga
n
31 Desember 2010 uang rupiah
Aset
Kas USD 4,311 38,760,201 Bank USD 275,698 2,478,798,740 Piutang usaha
Pihak ketiga USD 2,079,580 18,697,501,712 Pihak yang mempunyai USD 869,227 7,815,219,957 hubungan istimewa
Piutang lain-lain
Pihak yang mempunyai USD 469,482 4,221,112,752 hubungan istimewa
Uang muka pembelian USD 16,958 152,469,378 Uang jaminan USD 15,200 136,663,200 Kewajiban
Hutang usaha
Pihak ketiga USD (221,823) (1,994,409,424) SGD (13,725) (95,813,178) EUR (11,975) (143,174,296) RM (32,812) (95,679,646) Pihak yang mempunyai USD (3,620,062) (32,547,979,060) hubungan istimewa
Hutang lain-lain
Pihak yang mempunyai USD (69,794) (627,513,808) hubungan istimewa
Beban yang masih harus dibayar USD (23,008) (206,867,895) Pinjaman bank jangka pendek USD (33,000,000) (296,703,000,000) Pinjaman dari pihak yang USD (4,000,000) (35,964,000,000) mempunyai hubungan istimewa
Aset (kewajiban) bersih USD (37,204,231) (334,503,244,247)
EUR (11,975) (143,174,296) SGD (13,725) (95,813,178) RM (32,812) (95,679,646) (334,837,911,367)
Mata uang asing