Laporan Utama
Ada Apa Dengan
Pasar Non
Tradisional?
Daftar Isi
34
Salam Redaksi
3
Surat Pembaca
4
Laporan Utama
- Mengintip Panorama Bisnis
di Negeri Pecahan Soviet, Azerbaijan
6
- Menembus Pasar Benin
8
- Mengukir Karya di Nigeria
10
- Meraih Kesempatan di Kamerun
12
- Myanmar :
Rubi yang Baru Merekah Merah Delimanya
14
- Jangan Terlambat Berbisnis di Negeri
1001 Malam
16
- Melirik Pasar Liberia
18
- Ayo Ekspor Produk Makanan ke Arab Saudi! 20
- Berbisnis dengan Ghana : Mengapa Tidak?
22
Renungan
Korupsi Kapur Bekas
24
Apresiasi
Mengolah Abon Khas Cirebon
26
Kiat Bisnis
Kemasan Unik, Omzet Melejit
28
Jalan-Jalan
Dubai : Surganya Belanja
30
Aksesiana
32
Apa Kata Mereka
34
Kontak Usaha
36
Agenda dan Pameran
38
AKSES/EDISI-3/01Pasar non tradisional seperti di Azerbaijan,
Nigeria, Myanmar, dan Arab Saudi sangat
menarik untuk dibahas di edisi pamungkas
tahun ini. Simak panorama bisnis Azerbaijan
di halaman 6. Halaman 8 membahas
peluang di Benin. Pasar selanjutnya Nigeria,
Kamerun, Myanmar, Irak, Liberia, Saudi
Arabia dan Ghana.
Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang
Ekonomi dan Sosial Budaya, Wakil
Pemimpin Redaksi Gatra dan kalangan
pembaca AKSES urun pendapat tentang
keberadaan majalah AKSES yang sudah
berumur lima tahun.
APA KATA MEREKA?
6
RubRik
3
AKSES/EDISI-3/01SALAM REDAkSi
34
SALAM REDAKSIPembaca AKSES yang budiman,
Menjelang di penghujung tahun 2012 menurut data bPS, neraca perdagangan indonesia bulan Oktober mengalami defisit sebesar US$ 1,55 milyar. kondisi ini dikarenakan kegiatan ekspor indonesia ke berbagai negara terus turun se panjang tahun ini dan impor mengalami pe ningkatan. Selain itu, impor pesawat terbang di sinyalir menjadi salah satu penyebab terjadinya defisit neraca perdagangan. Defisit neraca ini diakui Menteri Perdagangan Ri, Gita Wirjawan dalam jumpa pers di Jakarta, Jum’at (7/12). Namun kalangan pengusaha tetap optimistis impor pesawat yang dilakukan saat ini akan bisa menambah devisa negara dalam jumlah yang lebih besar pada tahuntahun mendatang.
Beranjak dari defisit neraca perdagangan tahun 2012, AKSES pada terbitan kali ini mencoba menggali peluang ekspor ke negaranegara yang lebih dikenal sebagai “pasar non tradisional indonesia”. Sebut saja negaranegara seperti Ghana, Nigeria, benin, dan kamerun, irak, Azerbaijan, Arab Saudi dan Myanmar yang selama ini kurang dilirik oleh para pengusaha indonesia. Pada umumnya para pengusaha indonesia lebih tertarik melakukan ekspor produknya ke negaranegara di Eropa, dan Amerika Serikat walaupun ekonominya masih mengalami kelesuan.
ulasan mengenai negaranegara yang termasuk pasar non tradisional pada volume ke 23 ini, disarikan dari paparan para Duta besar R.i pada Forum Diskusi Regional di Trade Expo indonesia, Oktober 2012 yang lalu. Tim Redaksi menyadari belum semua negara pasar non tradisional dapat dimuat mengingat keterbatasan halaman yang tersedia dan waktu kejar tayang. Diulasnya negaranegara pasar non tradisional pada edisi ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peluang produkproduk indonesia dan membantu para pengusaha dalam memperluas ekspornya ke pasar non tradisional indonesia. usaha pengembangan ekspor ini pada akhirnya diharapkan dapat mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia.
Sedikit berbeda pada rubrik Siapa Mengapa sebelumnya, yang pada umumnya diisi oleh padangan dan pengalaman maupun kegemaran para pejabat di kalangan kementerian Luar Negeri maupun instansi lainnya. Pada terbitan khusus di akhir tahun ini, rubrik Siapa Mengapa diganti dengan Apa kata Mereka. Tim Redaksi AkSES ingin mengetahui pandangan dan kritikan dari berbagai kalangan pembaca terhadap majalah AkSES ini untuk perbaikan pada terbitan berikutnya. untuk kali ini, AkSES memuat pendapat Staf Ahli Menteri Luar Negeri bidang Ekonomi dan Sosial budaya, Wakil Pemimpin Redaksi Gatra, beberapa pengusaha baik di Jakarta dan daerah maupun Office Boy (Ob) yang membantu AkSES. Redaksi AkSES mengucapkan banyak terima kasih atas pendapat dan saran maupun kritikan terhadap AkSES. Masukan tersebut merupakan kontribusi besar para pembaca setia AkSES untuk perbaikan dan kesinambungan majalah AkSES.
Sejalan dengan perjalanan waktu, Tim Redaksi juga mengalami perubahan personil dikarenakan mutasi atau penugasan ke luar negeri. Sunarko, Pemimpin Redaksi AkSES pada pertengahan Desember 2012 ini, sudah menuju posnya yang baru di konsulat Jenderal R.i di Jeddah, Arab Saudi. Posisinya digantikan oleh Djoko Agoeng Rahardjo yang juga merangkap sebagai Pemimpin umum. Alhamdulillah, awak AkSES juga mendapat tenaga segar dari temanteman yang baru kembali ke indonesia setelah selesai menjalankan tugas. Hadi Syarifuddin, Yonatri Rilmania dan M. Aji Surya memperkuat Lauti Nia Astri Sutedja sebagai Dewan Redaksi AkSES. Selamat jalan dan selamat bertugas, semoga sukses serta selamat bergabung di AkSES.
Seluruh jajaran pimpinan dan kru AkSES tidak lupa mengucapkan Selamat Hari Natal dan Tahun 2013, semoga di tahun 2013 AkSES memberikan informasi yang lebih bermanfaat bagi peningkatan ekspor produk non migas indonesia. Selamat menikmati sajian informasi AkSES.
Pemimpin Redaksi
Pembaca setia AKSES
Susunan Dewan Redaksi Majalah Akses
Volume 23/Desember 2012
Pelindung :
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Yuri O. Thamrin
Penasehat :
Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Ratu Silvy Gayatri
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:
Djoko A. Rahardjo
Dewan Redaksi :
Hadi Syarifuddin Yonatri Rilmania M. Aji Surya Lauti Nia Astri Sutedja
Redaktur Pelaksana :
Rahendro Witomo
Staf Redaksi :
Herman Djatmiko Rumondang Lela Harahap
Dede A. Rifai Patriot Adinarto Lina Yanti Diliane
Siti Fauziah R.A. Yunikeiserina Hidayat
Syarifah Nurhaya Iman Nurmansyah Dyah Kuncorowati Donna Isyrina Fitrah
Tranmike
Pemelihara Situs Web :
Hany Handayani Faturohman
Administrasi :
P. Susilo WahyuntoroDistribusi :
Kuswandi Agung Yudono M. Nuruzzaman Sukardi Sudarmadi www.akses.kemlu.go.idYth. Pengelola Majalah AKSES,
Perkenalkan saya pengusaha eksportir sejak tahun 1990 yang lalu. Tentang perusahaan saya dapat diklik di www.nusagri.com. Sejak beberapa tahun yang lalu juga menjadi pengajar pada pelatihan ekspor di PPEi (Pusat Pelatihan Ekspor indonesia) kemdag Ri. Selain itu sejak dua tahun yang lalu saya ditunjuk sebagai ketua umum kPMi (komunitas Pengusaha Muslim indonesia) dengan 12.000 anggota terregistrasi di seluruh indonesia, yang sebagian besarnya ukM. Lebih jauh tentang kPMi, dapat di klik di www.pengusahamuslim.com dan www.kpmi. or.id.
kami menerima contoh Majalah AkSES karena mengikuti acara Trade & investment Forum di JiEXPO. kami sangat tertarik karena isi majalahnya sangat pas dengan kebutuhan kami. Mohon info, bagaimana caranya kami dapat memperoleh majalah AkSES secara rutin.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Salam, Nursyamsu Mahyuddin Email : [email protected]; www.nusagri.com
Terima kasih atas tanggapan Saudara terhadap AKSES. Untuk dapat berlangganan Majalah AKSES, cukup kirimkan data dan informasi lengkap perusahaan dan bidang usaha anda, disertai alamat lengkap pengiriman ke email [email protected]
Yth. Redaktur AKSES,
kami adalah pembaca baru majalah AkSES, namun demikian kami berpendapat bahwa Majalah AkSES sangat bagus covernya juga bagus bahkan dapat disejajarkan dengan majalah Tempo, Gatra maupun majalah lainnya.
Namun demikian untuk menambah sempurnanya majalah AkSES, perkenankan kami memberikan sedikit sumbang saran, yaitu :
1. Pada Susunan Dewan Redaksi, ada baiknya Pelindung dan Penasehat disebutkan nama juga selain jabatannya sehingga pembaca juga tahu nama Dirjen dan Sesditjen Aspasaf pada saat diterbitkan majalah tsb (pada edisi tsb).
2. Apabila dimungkinkan perlu adanya rubrik khusus yang dibimbing/dipandu oleh Dirjen Aspasaf/wakilnya selaku pimpinan Ditjen Aspasaf pada setiap penerbitan.
3. Pertemuanpertemuan bilateral wilayah Aspasaf/kegiatankegiatan Ditjen Aspasaf tertentu yang mungkin hasilnya dapat/perlu diketahui khalayak/pembaca.
4. Mendukung apabila ada usulan Majalah AkSES menjadi majalah bilingual (inggris + indonesia) sehingga dapat dimanfaatkan juga Perwakilan Ri untuk mempromosikan indonesia.
5. Selain potensi ekonomi, perdagangan dan investasi di negara Aspasaf kiranya perlu juga informasi tentang potensi ekonomi, promosi budaya dan pariwisata indonesia pada setiap penerbitannya, termasuk informasi Calendar of Eventsnya.
Demikian sumbang saran kami, semoga bermanfaat bagi majalah AkSES bravo majalah AkSES !
Wassalam, Sukarno Vila Pamulang Mas blok O1 No. 6 Pamulang, Tangsel
Terima kasih atas saran dan masukan anda, khususnya terkait pencantuman nama pejabat untuk Pelindung dan Penasihat Majalah AKSES. Untuk pertemuan bilateral yang dilakukan Indonesia dengan Negara-negara di kawasan Aspasaf, kami upayakan untuk dapat dimuat melalui rubrik Sorot seperti pada edisi-edisi sebelumnya, sepanjang kegiatan dan pertemuan tersebut terkait erat dan relevan dengan isu-isu kerjasama ekonomi, perdagangan yang bermanfaat nyata bagi UKM Indonesia.
Rubrik ini dari kita untuk kita.
Silakan mengirimkan tanggapan, saran, dan kritik serta pertanyaan Anda ke redaksi AKSES
melalui faksimil: (021) 351 3094 atau e-mail: [email protected]
Redaksi AKSES,
Saya mahasiswa Hubungan internasional disalah satu PTS di kota bandung, ingin menanyakan perihal Majalah AkSES Volume 21/Juni 2012. kebetulan saya butuh data perdagangan indonesiaEthiopia (syukursyukur bisa magang di majalah AkSES atau minimal diberi data mengenai potensi perdagangan indonesia di kawasan AFRikA terutama Ethiopia), untuk itu saya memohon untuk dikirimkan Majalah AkSES Volume 21/Juni 2012, ke alamat saya; komplek Permata Cimahi Jl. Zamrud Raya blok D1 No.10 RT/RW:1/13 Bandung Barat 40552. Jika memang berbayar berapa dan bagaimana caranya supaya bisa mendapatkan majalah AkSES volume 21 tersebut? Terima kasih.
Reza Fauzan Annas [email protected]
Majalah AKSES Edisi 21 yang secara khusus membahas laporan potensi Ethiopia dapat diakses langsung melalui website: www.akses.kemenlu.go.id. Namun untuk edisi cetak, akan kami upayakan untuk mengirimkan ke alamat anda.
Kepada Yth. Redaksi majalah AKSES,
Melalui email ini, saya menyampaikan keinginan saya untuk dapat berlangganan majalah AkSES, karena majalah tersebut sangat membantu pelaksanaan tugas kami. kami mohon dapat langsung dikirim ke nama dan alamat kami dibawah. Terimakasih, bravo AkSES.
Yuna Pancawati kerjasama Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindagkop dan ukM DiY Jl. HOS Cokroaminoto 162,Yogyakarta
[email protected] 0816689774
Terima kasih atas keinginan Saudara untuk berlangganan Majalah AKSES. Untuk edisi berikutnya kami akan kirim ke alamat kantor Anda.
Yth. Redaksi Majalah AKSES
Menjawab surat elektronik yang bapak kirimkan melalui email saya, dapat saya sampaikan bahwa saat ini saya sudah pindah rumah ke alamat : Perumahan Menteng indah blok E2 No. 1 Medan. Permohonan pindah alamat untuk mengirimkan majalah AkSES sudah pernah saya ajukan tetapi sampai saat ini saya tidak menerima majalah tersebut sejak Januari 2012.
Namun demikian saya menilai majalah AkSES sangat baik dan mampu memberikan informasi untuk berusaha berskala dunia. informasi yang diberikan cukup baik,
setidaknya mampu membuka cakrawala pembaca untuk lebih berkembang dan menjadikan indonesia menjadi negara maju yang disokong oleh Pengusaha.
Demikian saya sampaikan dengan harapan saya dapat menerima kembali majalah tersebut pada setiap edisi ke alamat :Perumahan Menteng indah blok E2 No. 1 Medan kode Pos 20228.
Wispramono budiman [email protected]
Terimakasih atas koreksi dan komentarnya. Kami akan catat alamat baru Anda dan mulai volume 23 akan kami kirim sesuai alamat baru tersebut.
6
AKSES/EDISI-3/01LAPORAN UTAMA - PASAR AJERBAIZAN
R
untuhnya imperium uni Sovyet tahun 1991 me munculkan 15 negara pecahan yang tersebar di Eropa Timur dan Asia utara. bermodal kekayaan dan keindahan alamnya, negaranegara tersebut saling berpacu untuk bangkit menjadi negeri maju. beberapa diantaranya adalah negaranegara mayoritas berpenduduk Muslim dengan pesona ekonomi masing masing, yaitu Azerbaijan, kazakhstan, kyrgystan, Tajikistan, Turkmenikstan, dan uzbekistan.Meskipun baru merdeka, negaranegara ini berhasil membuka mata dunia terhadap potensi yang dimiliki baik di bidang ekonomi dan perdagangan, maupun investasi dan pariwisata. Panorama alam dan keindahan budaya lokal masingmasing yang merupakan perpaduan antara eksotika Eropa Timur dan Asia Tengah dengan sentuhan budaya islami menjadi faktor signifikan yang mendukung daya tarik negara-negara ini di mata pemilik modal dunia. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan terkuat perlunya indonesia terus meningkatkan kerjasama dengan negaranegara pecahan uni Soviet ini, khususnya di bidang perdagangan dan investasi.
Salah satunya adalah Azerbaijan. Republik Azerbaijan, atau Azerbaijani, atau Azeri, memiliki populasi penduduk sekitar 9 juta jiwa, 99 persen diantaranya merupakan pemeluk islam. Negara yang terletak di persimpangan Eropa dan Asia barat Daya ini sejak tahun 2011 telah menjadi anggota Dewan Eropa (EC). beberapa produk indonesia saat ini sudah dikenal baik masyarakat dan diterima oleh pasar Azerbaijan, seperti makanan kaleng, minyak sawit, teh, kecap, tembakau, produk manufaktur, dan tekstil/garmen. Tenaga kerja berkualifikasi terlatih dan trampil asal indonesia juga banyak bekerja di sektor minyak gas dan hospitality/jasa di berbagai kota di Azerbaijan. Namun demikian, kerjasama ekonomi antara kedua negara masih sangat terbatas walaupun menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Nilai perdagangan kedua negara pada 2011 tercatat US$ 926,3 juta. Menurut data National Statistical Committee of Azerbaijan, pada
Di Negeri Pecahan Soviet, Azerbaijan
MENGINTIP PANORAMA BISNIS
periode Januari – September 2012 telah mencapai total sekitar US$1,4 milyar, dan dari jumlah tersebut sebesar US$32,7 juta merupakan nilai ekspor Indonesia.
kecilnya nilai perdagangan indonesiaAzerbaijan terutama disebabkan jalur dagang yang masih dilakukan melalui negara ketiga karena belum adanya perhubungan langsung baik melalui laut maupun udara. Di samping itu pengusaha kedua negara belum saling mengenal potensi ekonomi masingmasing. Peluang untuk mendongkrak kerjasama dengan negeri kaya minyak itu sendiri sangat terbuka. Menurut market intelligence yang dilakukan tim Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional terhadap pasar Azerbaijan tanggal 4 s.d 8 Desember 2012, terdapat minat yang cukup besar dari pengusaha Azerbaijan dan pengusaha Turki yang mempunyai usaha di Azerbaijan untuk mengimpor kopi, produk makanan dan minuman olahan, ban mobil, sabun batangan dan produk elektronik asal indonesia.
7
AKSES/EDISI-3/01Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan sektor pariwisata yang terus berkembang, banyak peluang kerja di Azerbaijan yang dapat dimanfaatkan angkatan kerja indonesia. Di samping itu institusi State Oil Fund of The Republic of Azerbaijan (SOFAZ) di berbagai kesempatan berulangkali menyatakan minat untuk masuk ke indonesia melalui program program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi indonesia (MP3Ei), khususnya pada sektor minyak dan tambang. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan promosi yang lebih intensif dengan melibatkan pemerintah serta pelaku usaha di kedua negara.
Bagaimana hubungan Indonesia-Azerbaijan?
Hubungan kedua negara pada umumnya baik. untuk lebih meningkatkannya, sebuah delegasi tingkat pejabat tinggi indonesia yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa telah berkunjung ke baku, ibukota Azerbaijan bulan September 2012 lalu. Tujuan utama kunjungan Menko Perekonomian itu untuk menggenjot neraca perdagangan kedua negara, sekaligus membuka pintu bagi Pertamina untuk menggarap ladang migas yang banyak tersebar di Azerbaijan dan mempererat kerjasama di bidang ketenagakerjaan.
kunjungan Menko Perekonimian Ri ke Azerbaijan bulan September 2012 ini menjadi istimewa dan dipandang sebagai era baru yang makin mempererat hubungan bilateral indonesia
dan Azerbaijan. Di mata dunia usaha Azerbaijan saat ini, indonesia dipandang sebagai emerging country yang menjanjikan. Pertumbuhan ekonomi indonesia yang selalu positif di tengah terjangan badai krisis finansial dunia, membuat banyak pelaku usaha Azerbaijan menyatakan keinginan membangun hubungan bisnis yang lebih erat dengan indonesia, terutama bidang investasi dan perdagangan. Tidak heran, jika kemudian Menteri Pembangunan Ekonomi Azerbaijan saat menerima kunjungan delegasi Menko Perekonomian Ri bulan September 2012 lalu, mengharapkan adanya sebuah imbal balik positif yang saling menguntungkan dalam kerjasama bilateral kedua negara di masa mendatang.
Harapan Menteri Pembangunan Ekonomi Azerbaijan terwujud dalam bentuk komitmen Ri untuk membeli minyak dari negaranya senilai lebih kurang US$ 2 miliar per tahun sebagai langkah awal upaya kedua negara untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral. Di samping itu, dari kunjungan Menko Perekonomian Ri ke Azerbaijan tersebut tersebut juga dihasilkan kesepakatan pembentukan ‘Join Commission on Economic Cooperation JCEC’ antar kedua negara dan rencana penandatanganan beberapa perjanjian, diantaranya Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan Penanaman Modal (P4M), Persetujuan Penghindaran Pajak berganda (P3b), kerja sama pelatihan dan pendidikan diplomatik, dan sejumlah “quickwins” di bidang mineral dan pertambangan, khususnya minyak dan bauksit.
Hingga saat ini antara indonesia dan Azerbaijan telah memiliki lima kesepakatan bilateral, yaitu Joint Communique mengenai pembukaan hubungan diplomatik indonesia – Azerbaijan yang ditandatangani tanggal 24 September 1992 di Moskow, Mou Joint Cooperatipon and Bilateral Consultation antara kemlu Ri dan kemlu Azerbaijan yang ditandatangani tanggal 24 September 2004 di New York, Mou kerjasama Pertukaran berita antara kantor berita indonesia dan badan Telegraph Negara Azerbaijan tanggal 13 Desember 2007 di Jakarta, Persetujuan kerjasama Ekonomi dan Teknik indonesia Azerbaijan yang ditandatangani tanggal 12 Mei 2008 di baku, dan Persetujuan Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas Azerbaijan yang ditandatangani tanggal 12 Mei 2008 di baku.
Dengan telah ditandatanganinya berbagai perjanjian yang memudahkan investasi dan peningkatan hubungan ekonomi kedua negara, maka peluang baru memasuki pasar Azerbaijan makin terbuka lebar untuk dimanfaatkan. Masalahnya, sejauh mana kemampuan dan kemauan kita? Ayo jangan siasiakan kesempatan yang ada. kedutaan besar Ri di baku, ibukota Azerbaijan menginformasikan akan ikut serta pada the 19th Azerbaijan International Agricultural Exhibition di baku tanggal 22 – 24 Mei 2013. Produsen makanan dan minuman indonesia diharapkan berpartisipasi dalam pameran tersebut dan kbRi baku menyatakan siap memfasilitasi penyelenggaraan business meeting antara pengusaha indonesia dan pengusaha Azerbaijan.
Silahkan menghubungi kbRi baku cq. Pelaksana Fungsi Ekonomi melalui email: indonesianembassy. [email protected].
Hadi Syarifuddin Panorama alam dan keindahan budaya lokal menjadi faktor
LAPORAN UTAMA - PASAR BENIN
AKSES/EDISI-3/01S
ejak kemerdekaannya dari Perancis tahun 1960, meski termasuk kategori negara berkembang, namun benin yang pernah menjadi sentra kekuatan regional di Afrika ini dan negara dengan demokrasi yang paling stabil, menawarkan prospek perdagangan yang cerah, karena benin bisa juga menjadi pintu gerbang akses pasar ke negara negara di sekitarnya. Apakah indonesia juga akan memanfaatkan peluang pasar di benin?Sejarah menunjukkan bahwa benin adalah salah satu negara di Afrika yang telah lama dikunjungi oleh bangsa Eropa. Hal ini terlihat dari bentuk kapal pada salah satu elemen lambang negara benin. benin yang dahulunya bernama Dahomey, terletak di Afrika barat berbatasan dengan Togo di sebelah barat, Nigeria di sebelah timur, dan Niger serta burkina Faso disebelah utara. Setelah berabad abad terkenal sebagai negara pemasok tenaga kerja untuk Amerika dan Eropa, benin memajukan sektor perdagangan
berbagai komoditi hasil pertanian dan jasa sebagai sumber utama dagangnya dengan dukungan kebijakan pemerintah dibawah Presiden Dr. boni Yayi, yang menjanjikan untuk para pedagang dan investor.
Perkembangan Perekonomian Benin
Pertumbuhan ekonomi benin mengalami banyak peningkatan setelah terlaksananya pemilihan Presiden pada bulan April 2011. Tingkat pertumbuhan ekonomi Benin meskipun tidak terlalu signifikan tetapi menunjukkan adanya kenaikan dari 2,5% di tahun 2010 menjadi 3% di tahun 2011. Pemerintah benin terlihat berhasil merubah kondisi ekonominya, terutama dengan dilakukannya perbaikan di sektor pertanian yang menjadi sumber utama perekonomiannya setelah terjadinya bencana alam banjir pada tahun 2010 dan perbaikanperbaikan yang dilakukan di bidang infrastruktur. Dunia usaha mengharapkan bahwa perkembangan ekonomi ini akan tetap berlanjut sampai dengan 2012 dengan target pertumbuhan sekitar 4,2% dan diharapkan akan naik lagi pada tahun 2013 sampai mencapai 4,5%.
Pemerintah benin berhasil menyelesaikan program 3 tahun perbaikan ekonomi bantuan dari iMF pada tahun 2009 berupa dukungan pengurangan tingkat kemiskinan dan fasilitas pertumbuhan ekonomi. Rencana perpanjangan program tersebut sempat tertunda, karena adanya hambatan dalam belanja negara pemerintah benin dan penerapan bonus dalam jumlah besar yang diberikan kepada setiap
pegawai negeri. benin segera mengadakan perbaikan kebijakan fiskal pada tahun 2010 dan hasilnya adalah pada bulan Juni tahun 2010, benin mendapatkan kucuran dana kembali dari iMF melalui perpanjangan fasilitas kredit sebesar US$ 109 juta.
Republik Benin dengan jumlah penduduk sekitar 9,325,032 jiwa (2011), perekonomiannya sangat tergantung pada pertanian dan perdagangan yang sangat rentan terhadap adanya gejolak dari luar. Produksi kapas penyumbang terbesar sekitar 40% dari PDB yaitu US$6,49 milyar (2011). Ekonomi benin ditandai dengan pasar tenaga kerja yang didominasi sektor informal yang melibatkan sekitar 95% tenaga kerja dan memainkan peran utama dalam pendapatan negara. Namun demikian benin telah menjalaninya dengan tegar, pembangunan yang berkelanjutan untuk periode 2011 2015 dapat dipertahankan berkat adanya strategi memodernisir dan diversifikasi sektor pertanian dan pembangunan infrastruktur.
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Pemerintah benin berupaya menarik lebih banyak investasi asing dengan penekanan di sektor pariwisata, memfasilitasi investasi pengolahan makanan dan produk pertanian dan mendorong perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Proyekproyek khusus untuk memperbaiki iklim usaha dilakukan melalui reformasi sistem kepemilikan lahan, sistem peradilan komersial, dan perbaikan di sektor keuangan. kebijakan privatisasi di sektor telekomunikasi, air, listrik dan pertanian mulai menampakkan hasil. untuk menumbuhkan industri, pemerintah benin melakukan langkahlangkah meningkatkan produksi listrik dalam negeri, yakni dengan memanfaatkan air dari Sungai Mono yang membatasi benin dengan Togo. Selain untuk pembangunan dam untuk listrik juga sebagai sarana irigasi.
Penerapan konsesi sumbersumber dan pemajuan kerja sama publik dan swasta diarahkan untuk membiayai proyek proyek pembangunan. kebijakan moneter diupayakan dengan dua tujuan, yaitu untuk menekan tingkat inflasi yang disebabkan oleh penerapan penghapusan subsidi untuk minyak oleh negara tetangga Nigeria yang merupakan partner dagang terbesar bagi benin dan untuk menjamin kecukupan likuiditas untuk mendukung kegiatan ekonomi.
Hambatan Promosi Ekspor bagi Benin
Perubahan kondisi politik dan ekonomi di benin belum bisa memupus persepsi negatif mengenai perkembangan di Afrika. isu kemiskinan, kekeringan, narkoba, Aids, ebola, perang saudara, uang palsu dan korupsi sering menimbulkan rasa kekhawatiran para pelaku usaha dan investor. belum lagi sumber daya alam yang sering menjadi penyebab terjadinya konflik perebutan penguasaan sumber daya alam dan lain-lainnya. beberapa kendala lainnya adalah pajak pendapatan masih lemah, terbatasnya ruang fiskal bagi pengeluaran sosial dan investasi. Tetapi Pemerintah benin berusaha memenuhi komitmennya untuk mengadakan reformasi dan memanfaatkan bantuan asing secara efektif.
Benin saat ini menempati raking ke 175 dari 183 negara terkait Doing business 2012 menurut versi The Heritage
Benin
Foundation index of Economic Freedom. Ada 3 kendala dalam menjalankan suatu usaha di benin yaitu terkait akses kepada lembaga keuangan, listrik, dan praktekpraktek yang ditemui di sektor informal. Meskipun akses kepada keuangan merupakan yang tertinggi, namun 42,8% laporan dari perusahanperusahaan mendapat dukungan kredit atau pinjaman. Satu persyaratan yang harus dipatuhi oleh para perusahaan dalam mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan yaitu adanya jaminan sekitar 227,6% dari nilai pinjaman.
Hubungan Dagang Indonesia –Benin
Sampai saat ini hubungan diplomatik dengan benin masih dirangkap dari kedutaan besar Ri di Abuja, Nigeria. indonesia dan benin telah menjalankan hubungan perdagangan yang sampai saat ini masih surplus untuk indonesia. Total perdagangan indonesiabenin mengalami peningkatan yang signifikan dari US$ 228.220,2 pada tahun 2011 meningkat dibanding tahun 2010 sebesar US$ 98.238,9. Namun, volume perdagangan indonesia benin periode Januari Juni 2012 mengalami penurunan yang hanya mencapai US$ 44.100,8. Impor Indonesia dari Benin masih berkutat pada produk industri seperti pengolahan tembaga, timah, makananminuman, dan pengolahan alumunium. Ekspor indonesia antara lain pengolahan alumunium, pupuk, kulit, barang kulit dan sepatu/alas kaki, pengolahan tembaga, timah, rokok dll.
Peluang ekspor dan investasi Indonesia ke Benin
Perdagangan benin sangat terbantu dengan dimilikinya dua pelabuhan utama: Cotonou dan Porto Novo, ibukota benin yang memainkan peran penting dalam perekonomian negara Afrika barat. Port Cotonou adalah pelabuhan yang besar (40.000 m3 dilengkapi dengan 9 stasiun pelabuhan serta pergudangan) dan lebih penting dibandingkan dengan pelabuhan lainnya di benin. Pelabuhan tersebut berada disekitar Samudera Atlantik dan telah memenuhi standar keamanan internasional. Port Cotonou tidak hanya berfungsi untuk benin, tetapi juga melayani pergerakan barang dari pelabuhan ke beberapa negara tetangga.
Sejak perdagangan intraregional dengan Nigeria, benin sangat menikmati kemajuan yang terjadi di Nigeria. Namun benin juga harus bersaing dengan negaranegara tetangganya; Togo dan negara—negara lainnya di Afrika barat seperti Pantai Gading dan Ghana, sebagai pintu masuk untuk perdagangan. untuk itu pelabuhan Cotonou memainkan peranan penting dalam memperkuat persaingan benin sebagai pusat dari transportasi di kawasan, meskipun pelabuhan tersebut masih menghadapi kendala dengan seringnya pergantian cuaca yang menyebabkan terjadinya penundaan atau pembatalan perjalanan. Problem umum lainnya yaitu masih adanya praktek korupsi dan lemahnya pemerintahan.
Pelabuhan Cotonou tersebut dapat dijadikan pintu gerbang kedua bagi produkproduk indonesia untuk memasuki pasar Nigeria dan negaranegara Afrika barat yang land-locked seperti Mali, Niger dan burkina Faso. Disamping itu, begitu padatnya lalu lintas kapal di pelabuhan Nigeria serta berlakunya rejim larangan impor, banyak pengusaha importir Nigeria yang membuka kantor dagang di Cotonou khusus untuk menerima produkproduk yang diimpor dari indonesia seperti tekstil dan bahan makanan untuk kemudian didistribusikan ke Nigeria dan negara
negara Afrika barat lainnya melalui transportasi darat. benin, seperti juga negaranegara Afrika lainnya, membuka kesempatan bisnis untuk perusahaanperusahaan Afrika Selatan. Dengan mendirikan perusahanperusahaan tersebut, perusahaanperusahaan Afrika Selatan dapat menembus akses pasar negaranegara Afrika barat sekitarnya dan juga Afrika secara keseluruhan.
Dengan luas wilayah 112,622km2, benin memiliki 9 lapangan terbang yang memudahkan untuk masuknya jalur barang, jasa, dan orang.
Pelaku usaha dan investor juga dimudahkan dalam hal transfer pembayaran transaksi perdagangan melalui pe rubahan kebijakan per bankan yang dilakukan Pemerintah benin.
Dengan penetapan skala upah minimum di tingkat 30.000 CFA Franc per bulan untuk sejumlah pekerjaan yang berbeda yang ditetapkan oleh Pemerintah benin sangat mendukung murahnya biaya logistik, khususnya untuk pengangkutan dan upah buruh pengangkut.
benin sampai saat ini adalah pengimpor bahan makanan, produk minyak, mesin dan kendaraan, komputer, tekstil dan hampir semua kebutuhan hidup seharihari. Selain itu, benin juga merupakan pusat perdagangan otomotif, dengan merek Eropa yang dijual secara luas di Afrika barat serta pasar tekstil African Print terutama ditangani oleh grosir dan pengecer india yang berada di daerah Missebo dan Cotonou. Melihat berbagai produk yang diimpor oleh benin, indonesia memiliki potensi dan peluang dalam memasarkan produkproduk jenis tersebut. Mana tau mobil kijang atau mobil ESEMkA buatan anakanak Sekolah Menengah kejuruan di Semarang sudah dapat dilihat berkeliaran di jalan kotakota di benin.
investasi di sektor mineral juga menawarkan prospek yang menggiurkan bagi para pelaku usaha dan investor. Sampai saat ini sumber mineral seperti marmer, besi, dan fosfat belum dieksploitasi.
Memajukan Ekspor Indonesia Menembus Pasar Benin
Produk indonesia tentunya dituntut yang berkualitas karena saingan dengan negaramitra dagang benin cukup berat. indonesia akan menghadapi kompetitor dagang seperti Cina, Amerika Serikat, Malaysia, inggris, belanda, india, dan Thailand. Tapi tidak perlu terlalu dikhawatirkan jika punya niat untuk mendobrak pasar nontradional seperti di Afrika ini. beruntung di benin para pelaku usaha dan investor indonesia dapat memanfaatkan konsul kehormatan indonesia, yaitu Madam Toukourou, yang ditunjuk pada tahun 2009 dan kantor iTPC di Lagos yang didirikan juga pada tahun 2009 untuk promosi dan penetrasi pasar di benin supaya lebih efektif.Sekedar Tips untuk berbisnis di benin: jika anda bertemu atau berpisah lakukanlah jabat tangan atau cium pipi jika sudah sangat kenal. Dianjurkan untuk tepat waktu jika mengadakan pertemuan atau janji dagang. Ternyata warna pakaian juga menentukan, maka kenakanlah warna yang bernada cerah. Dan jika ingin membuka perusahaan di benin, sebaiknya supaya lebih berhasil gunakanlah pembicaraan dengan bahasa Peracis dan tentukan nama perusahaan anda yang unik sebelum diregistrasikan sesuai peraturan dari OHADA (the Organization for the Harmonization of Business Law in Africa) yang diterapkan oleh negaranegara Afrika.
10
10
AKSES/EDISI-3/01LAPORAN UTAMA - PRODUK MAKANAN OLAHAN DI NIGERIA
N
igeria adalah sebuah negara besar di sub kawasan Afrika barat. Negeri ini lebih menarik bagi para pebisnis daripada wisatawan. Me ngapa demikian? Nigeria adalah negara dengan populasi terbesar di Afrika (yaitu sekitar 170 juta jiwa atau hampir 1/5 dari populasi Afrika Sub Sahara yang mencapai 1 milyar jiwa). Negeri ini juga memiliki keanekaragaman budaya, suku bangsa, agama dan kaya akan sumber daya alam. Minyak mentah yang terkandung di Nigeria menjadi salah satu daya tarik bagi para pengunjung asing. Namun, dengan tingkat korupsi yang tinggi dan tantangan keamanan di Nigeria yang kurang stabil, menjadikan negeri yang kaya ini kontroversial bagi para investor asing.Menghadapi tantangan yang ada, sejak tahun 2008, negara penghasil minyak ke11 dunia ini (produksi
minyak 2,2 juta barel perhari) telah melakukan reformasi ekonomi. Pada pemerintahan Presiden Goodluck Jonathan (2011), transformasi ekonomi di berbagai sektor semakin digalakkan. Saat ini Nigeria berupaya mentrasformasi perekonomian yang bergantung pada sektor migas, memerangi korupsi, memperbaiki manajemen pemerintahan dan menginstitusionalkan demokrasi.
Reformasi ekonomi yang dilaksanakan di bawah Menteri keuangan Nigeria, Dr. Ngozi Okonjo iweala yang juga merupakan mantan Managing Director di World Bank, membawa hasil signifikan karena pemerintah mengambil kebijakan ekonomi makro yang tepat arah dan melakukan efisiensi institusi keuangan. Hal ini juga dipengaruhi oleh naiknya harga minyak mentah dunia dan termasuk turunnya inflasi. PDB Nigeria mencapai US$ 414 milyar (2011) dengan PDB per kapita US$ 2.582 (2011) dan pertumbuhan PDB mencapai 7,19% (2011). Sektor pertanian merupakan icon kebijakan pembangunan ekonomi Nigeria seperti tertuang dalam agriculture transformation agenda, yaitu dengan mem berdayakan para pemangku kepentingan bidang pertanian untuk menciptakan lapangan pekerjaan, menyerap tenaga kerja dan memanfaatkan produk pertanian secara ekonomis. Adapun komposisi PDb tidak lagi didominasi pada sektor pertambangan, namun mulai beralih pada sektor pertanian sebesar 35,2%. Sektor pertambangan menempati posisi kedua setelah pertanian dengan persentase sebesar 33,5%
MENGUkIR kARyA
di Nigeria
11
g11
AKSES/EDISI-3/0111
diikuti oleh sektor jasa 16,4% dan sektor manufaktur sebesar 2,2 % (sumber: African Economy Outlook).
High risk, high return
Tentunya untuk mengukir suatu karya yang besar di Nigeria, setiap pelaku usaha harus berani mengambil resiko yang ada. Dengan kekayaan sumber daya alam dan tantangan yang dihadapi, Nigeria tetap menyajikan potensi ekonomi besar bagi para pebisnis yang ingin mengembangkan usahanya. Nigeria merupakan mitra dagang terbesar bagi Amerika Serikat (37,4%) disusul oleh Tiongkok 15,4%, India 10,5%, Brasil 7,8%, Spanyol 6,9% dan Perancis 4,6% di Wilayah Sub-Sahara Afrika. Amerika Serikat saat ini merupakan investor asing terbesar di Nigeria. Peran penting Nigeria di Economic Community of West African States (ECOWAS), suatu kelompok kerja sama kawasan Afrika Barat yang beranggotakan 15 negara, menjadikannya pintu gerbang bagi para pelaku usaha asing untuk memasuki pasar Afrika, khususnya di sub wilayah Afrika barat.
Wilayah Afrika barat merupakan salah satu wilayah penting di Afrika yang kaya akan sumber daya alam (minyak bumi dan gas) dan mineral, memiliki potensi penghasil pangan, industri kehutanan dan perkebunan serta pasar ekspor potensial dengan populasi ±300 juta jiwa. Adapun kota kota perdagangan yang menjadi pusat aktifitas ekonomi di Nigeria yaitu Lagos, Onithsa, Abuja, kaduna dan kano.
Peluang Produk Indonesia di Nigeria
Nigeria merupakan mitra dagang indonesia kedua terbesar di Afrika Sub Sahara setelah Afrika Selatan. Volume perdagangan Indonesia-Nigeria tercatat mencapai US$ 2,09 milyar (2011), naik 45% dari US$ 1,24 milyar (2010) dengan surplus pada pihak Nigeria. impor utama indonesia dari Nigeria senilai US$ 1,620 milyar yaitu minyak dan gas, kapas dan bahan baku kulit. Sementara ekspor indonesia ke Nigeria senilai US$ 465,9 juta (2011) terdiri dari minyak dan lemak nabati dan hewani, produk kertas, farmasi, elektronik, plastik, sabun dan pelumas. Sejak lama, produk produk indonesia telah diterima secara baik di Nigeria. Hal ini dipengaruhi oleh harga maupun kualitas barang dan jasa yang mampu bersaing, seperti produk makanan olahan, sabun dan detergen, obatobatan, dan produk lainnya yang telah menembus pasar Nigeria dan sekitarnya. Ekspor kendaraan bermotor dan suku cadang dari indonesia masih dalam jumlah relatif kecil (sumber: kementerian Perdagangan Ri). Diperkirakan nilai perdagangan yang tidak tercatat secara resmi cukup besar, karena pedagang Nigeria banyak melakukan pembelian barang secara eceran dan melakukan pengiriman menggunakan unaccompanied luggage cargo/
container dari indonesia.
Animo pelaku usaha Nigeria akhirakhir ini meningkat yang tercermin dari semakin banyaknya kontak usaha dengan pelaku usaha indonesia. Pada Trade Expo indonesia 2012, delegasi Nigeria tercatat sebagai buyers terbesar mencapai 11,27% dari jumlah total buyers yang mencapai 5.430 orang (sumber: kemendag Ri). Nigeria bersama dengan negara Afrika lainnya merupakan pembeli terbesar dari total transaksi TEI yang mencapai lebih dari US$ 3 milyar. Data ini menunjukkan produk indonesia (baik barang maupun jasa) sangat diminati oleh masyarakat Nigeria dan Afrika pada umumnya.
investasi indonesia di Nigeria adalah yang terbesar di Afrika. Tercatat 11 perusahaan asal indonesia telah menanamkan modalnya dan melakukan kegiatan produksi di Nigeria yaitu PT. indofood Sukses Makmur, PT. Sayap Mas utama (Wings Group), PT. kalbe Farma Tbk., indorama Synthetic Tbk., PT. Jakarana Tama, Holdent international Ltd, PT. Eva Mandiri brothers, DeMastering Technolgy Service Ltd, Magnet integred, MediaPro & Global Service Ltd, dan Wilmar Group. beberapa perusahaan lainnya seperti PT. Mayora dan Pertamina juga telah mengekspor produknya dengan menunjuk distributor resmi di Nigeria. Perusahaan perusahaan indonesia tersebut melakukan joint venture dengan perusahaan lokal di Nigeria dan menembus pasar pasar negara Afrika barat lainnya seperti Ghana, benin, Togo, Senegal, dan negara Afrika lainnya. ini membuktikan bahwa Nigeria dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang masuknya produk barang dan jasa ekspor nonmigas indonesia khususnya di wilayah Afrika barat.
Selain barang, sektor jasa indonesia juga berpeluang untuk masuk ke Nigeria. Tenaga ahli dibidang konstruksi bangunan, perminyakan, pertanian, mesin, informasi dan telekomunikasi sangat dibutuhkan di Nigeria. Sebagai contoh, maskapai penerbangan swasta Nigeria (Virgin Nigeria, kabo Airlines, Max Airlines, Dana Air, dan bristow Helicopter) menyewa pilot/co-pilot dan flight engineer. Saat ini Garuda Maintenance Facilities (GMF) telah memiliki perjanjian kerja sama dengan tiga airlines Nigeria yang mengirimkan pesawatnya ke indonesia untuk perawatan. Selain mengirimkan pesawat ke indonesia, tenaga ahli indonesia dari GMF secara berkala juga melakukan maintenance di Nigeria. Selain itu, dalam suatu kesempatan, Nigeria pernah menyampaikan keinginannya untuk belajar teknik pertanian dari indonesia yang cocok dengan pertanian di Nigeria. Selain peluang pada sektor jasa, tentunya peluang ini juga terbuka untuk ekspor mesin pertanian ke Nigeria. bagaimana, ada yang tertarik mengukir karya di Nigeria? High return, high risk.
Syarifah Nurhaya, dari berbagai sumber
1
w w w .iv o ry -t o ur s.d eLAPORAN UTAMA - PASAR KAMERUN
AKSES/EDISI-3/01
R
epublik kamerun, yang terletak di bagian barat dari Afrika Tengah ini, bagi pemerhati sepakbola indonesia, lebih terkenal karena sepakbolanya. Apabila negara dengan penduduk sekitar 19 juta jiwa telah beberapa kali masuk kualifikasi Piala Dunia, Indonesia dengan lebih dari 250 juta penduduk belum mampu menuju ke sana. Dari sisi ini kita mungkin perlu belajar dari kamerun, namun dari sisi ekonomi, peluang apa yang dapat kita jajaki dari negara yang berbatasan darat dengan Nigeria, Chad, Republik Afrika Tengah, kongo dan Guinea Ekuatorial ini?kamerun memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak bumi, bauksit, biji besi dan tenaga air untuk pembangkit listrik (97% listrik Kamerun menggunakan tenaga air / hydropower). Namun demikian, seperti halnya dialami oleh banyak negara Afrika lainnya, pendapatan per kapita Kamerun belum menggembirakan (US$ 2.300 dan menempati urutan 185 di dunia). Selain itu, permasalahan lainnya yang saat ini tengah dihadapi negara tersebut adalah tidak meratanya distribusi pendapatan, kurang baiknya pelayanan publik, korupsi dan iklim usaha yang kurang menguntungkan.
Minyak mentah dan produk minyak bumi, kayu, biji kakao, alumunium, kopi dan kapas merupakan komoditi ekspor
kamerun. komoditikomoditi tersebut selama ini diekspor ke Spanyol, belanda, China, italia, Perancis dan AS. Di lain pihak, kemerun mengimpor mesin, peralatan transportasi, bahan bakar dan produk makanan. importir terbesar ke kamerun adalah Perancis, yang diikuti oleh China, Nigeria dan Jerman. Melihat datadata tersebut, China merupakan negara Asia yang sudah masuk secara aktif ke kamerun dan bahkan menjadi mitra dagang yang cukup signifikan.
Walaupun kamerun memiliki tradisi pertanian yang cukup panjang di masa lalu, namun saat ini kamerun masih memiliki ketergantungan terhadap produkproduk impor, salah satunya adalah produk makanan. impor beras kamerun pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 35%, sementara sebagian besar lahan yang dapat digunakan untuk pertanian padi tidak dimanfaatkan. Hal ini tentu saja berdampak kerugian besar terhadap upaya untuk menjamin ketersediaan pangan di dalam negeri.
Selain itu, National Development Programme for Roots and Tubers (PNDRT) kamerun telah mendistribusikan benih ubi kayu yang tahan hama dan hasil panennya banyak. ubi kayu biasa umumnya memproduksi 910 ton per hektar, namun varietas baru ini dapat memproduksi 20-35 ton per hektar. ubi kayu adalah sumber karbohidrat terpenting kedua di Sub Sahara Afrika setelah jagung. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), jenis makanan pokok ini digunakan oleh sekitar 500 juta orang di seluruh dunia setiap harinya. Setiap tahun, 280 juta ton ubi kayu diproduksi, dan dari jumlah tersebut separuhnya berasal dari Afrika. Sekitar
MERAIh kESEMPATAN
di kamerun
Kamerun memiliki sumber daya alam yang melimpah
13
AKSES/EDISI-3/0180% rumah tangga di Kamerun mengkonsumsi ubi kayu setiap harinya.
Walaupun menurut riset yang dilakukan oleh Plant Foods for Human Nutrition tahun 2010, ubi kayu tidak memiliki cukup kandungan vitamin A maupun zat besi.
Sampai saat ini, ketertarikan investor terhadap sektor pertanian kamerun datang dari mereka yang bergerak di bidang minyak kelapa sawit. Perusahaanperusahaan seperti Sime Darby (Malaysia), SiVA Group dan Goodhope Asia juga merencanakan untuk menanamkan investasi di sektor ini. Namun demikian, kritik dan tantangan disampaikan pemerhati lingkungan terhadap industri kelapa sawit di kamerun karena adanya kekhawatiran akan merusak keragaman hayati negara tersebut akibat pembukaan lahan untuk perkebunan sawit tersebut.
Peluang Produk Makanan di Kamerun
berdasarkan penelitian dari Euromonitor international tahun 2011, kamerun memiliki Mission de régulation des approvisionnements des produits de grande consummation, atau Mission to control supplies of consumer goods (MiRAP), sebuah institusi
untuk mengatur ketersediaan dan harga bahan makanan utama seperti beras, gandum, jagung, minyak, ikan dan gula. Penjualan produkproduk ini meningkat pesat, terutama setelah merebaknya wabah kolera yang menyebabkan ditutupnya beberapa rumah makan setempat dan meningkatnya konsumsi roti dan biskuit.
Terlepas dari adanya pembatasan impor, kamerun dari waktu ke waktu
memiliki ketergantungan kepada produk impor dari Asia yang lebih murah. Sebuah riset bahkan menyatakan bahwa warga kamerun akan mengkonsumsi apa saja, selama itu berasal dari luar negeri.
Melihat beberapa hal tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa produk makanan memiliki peluang yang relatif menjanjikan di kamerun. Selain itu, terdapat kebutuhan di dalam negeri untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan memanfaatkan kembali lahan pertanian yang selama ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal.
Mengingat bahwa sebagian besar warga kamerun mengkonsumsi ubi kayu, padahal terdapat beberapa zat gizi tidak dimiliki oleh jenis komoditi tersebut, akan sangat menguntungkan, terutama bagi importir, apabila terdapat suatu produk jadi yang kaya nutrisi, dapat dipasarkan di negara tersebut. Tentu saja hal ini masih memerlukan penelaahan dan penelitian mengenai selera pasar lebih lanjut. Namun demikian, hal ini dapat diinventarisir oleh para pelaku bisnis indonesia untuk rencana ke depannya.
Selain itu, terkait dengan adanya keperluan untuk melakukan revitalisasi pertanian di kamerun, ada baiknya dijajaki kemungkinan pemasaran pupuk, obat hama tanaman, traktor dan tentunya produk olahan makanan jadi di kamerun. Terlebih lagi, adanya kecenderungan warga kamerun untuk mengkonsumsi produk asing yang terjangkau harganya dan masuknya produk China dapat dilihat sebagai peluang yang terbuka bagi masuknya produk makanan jadi indonesia ke negara tersebut. Jangan sia siakan kesempatan yang ada. Dyah Kuncorowati
1
LAPORAN UTAMA - PASAR MYANMAR
1
AKSES/EDISI-3/01Rubi yang Baru Merekah
Merah Delimanya
MyANMAR:
Mengenal Myanmar yang baru
A
khirakhir ini pemerintah Myanmar telah melakukan beberapa langkah perubahan penting, termasuk reformasi ekonomi. Antara lain pengurangan tarif bea masuk, reformasi layanan perbankan, menetapkan standarisasi dan kelonggaran aturan dagang dan bea cukai, pendekatan kebijakan fiskal dan moneter, pemberian otonomi oleh Bank Sentral Myanmar bagi bank untuk mengatur kebijakan moneter, dan pembahasan Ruu investasi Asing. berbagai perubahan positif tersebut telah mendapatkan pengakuan dan apresiasi yang tinggi dari komunitas internasional. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan telah dicabut/dikuranginya sanksi dari sejumlah negara barat, utamanya Amerika Serikat (AS), uni Eropa, Jepang dan Australia.Pemerintah telah menerapkan kebijakan ekonomi nasional dengan 3 (tiga) strategi pembangunan yang saling melengkapi: integrasi regional, inklusif, dan kelestarian lingkungan. Agenda pembangunan utama bidang ekonomi meliputi: a) Menciptakan stabilitas makro-ekonomi, termasuk inflasi yang rendah dan stabil, keadaan fiskal yang berkelanjutan dan pertukaran valuta asing market-based yang fleksibel bagi datangnya investasi dan pertumbuhan jangka panjang; b) Memobilisasi sumber daya bagi investasi; c) Meningkatkan infrastruktur dan sumber daya manusia serta meningkatkan konektivitas melalui penghapusan hambatan struktural di bidang pendidikan, dan kesehatan; d) Diversifikasi bidang industri dan jasa, tanpa mengesampingkan pengembangan yang berkesinambungan di bidang pertanian; e) Mengurangi peran negara/pemerintah di sektor produksi demi terjadinya persaingan sehat dan meningkatkan investasi; f) Memperkuat lembagalembaga pemerintah dengan memfokuskan kepada upaya memelihara sistem administrasi dan peraturan, mengelola sumber daya dan meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah.
Investasi di Myanmar
Myanmar secara terbuka mempromosikan diri terhadap masuknya berbagai investasi asing untuk berbagai sektor baik di sektor primer (pertanian, perikanan, dan hasil tambang), sekunder/manufaktur (pengolahan makanan dan minuman, peralatan mesin, otomotif, dsb) dan sektor tersier (penyediaan infrastruktur seperti listrik, air, telekomunikasi, jasa perdagangan, pariwisata, perbankan dll).
Pemerintahan Myanmar melakukan beberapa langkah strategis dalam memperbaiki iklim investasi di Myanmar. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peraturan berinvestasi di Myanmar yang diharapkan akan memperjelas aturan main dalam berinvestasi di Myanmar dan menitikberatkan pada peningkatan Foreign Direct investment (FDi) ke Myanmar melalui penciptaan atmosfer ekonomi yang kondusif sekaligus memberikan kebebasan lebih luas di sektor ekonomi agar terbangun infrastruktur ekonomi makro yang lebih baik.
Myanmar pernah dijuluki sebagai “Rice bowl of Asia”
dan masyarakat indonesia kalau membeli beras di pasar lebih mengenal beras birma. kekayaan delta irrawaddy memungkinkan Myanmar memimpin dalam hal ekspor beras di dunia. Julukan tersebut hilang beberapa dekade setelah pemerintahan militer di Myanmar berkuasa, kemudian pada tahun 2008 menjadi semakin parah akibat kerusakan yang ditimbulkan Cyclone Nargis. beberapa analis menyatakan saat ini di beberapa daerah sekitar delta sungai telah kembali seperti semula dan Myanmar dapat memproduksi beras lebih dari dua kali lipat per tahun yang mencapai 13 14 juta ton padi dengan surplus sebesar 2 juta metrik ton di tahun 2011 yang menjadikan Myanmar sebagai eksportir beras terbesar ke6 di dunia.
Myanmar memiliki tanah yang subur yang mampu menghasilkan beras, kacangkacangan, dan produk pertanian yang lain. Saat ini, industri pertanian mempekerjakan 70% dari total populasi dan menyumbang 43% dari GDP. Asisten Sekjen Pbb Ajay Chhibber percaya bahwa “sektor pertanian tertahan akibat berbagai pembatasan dan kebijakan. Penghapusan kebijakan yang bersifat membatasi akan secara langsung membawa keuntungan yang besar bagi Myanmar, dengan meningkatkan produktivitas, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan ekspor.”
Diperkirakan Myanmar memiliki 19,39 juta hektar lahan produktif dengan hanya 13,15 juta hektar yang baru digunakan saat ini. kementerian Pertanian dan irigasi Myanmar sejalan dengan tujuan pembangunan ekonomi nasional dan ekonomi berorientasi pasar, sedang melakukan tindakan yang diperlukan untuk memaksimalkan partisipasi sektor swasta, menarik investasi asing dan mempercepat pertumbuhan dan pengembangan sektor pertanian. upaya yang dilakukan untuk menarik pengusaha lokal dan asing untuk berinvestasi dan mendirikan perdagangan yang saling menguntungkan dan menjalin bisnis dalam bentuk Joint Venture atau investasi l00%. Bisnis tersebut dapat dilakukan dalam bidang pemanfaatan tanah pertanian; pendirian industri berbasis agro; perakitan dan pembuatan mesin pertanian dan alat pertanian kecil; pabrikan dari komoditas
Manufaktur, salah satu bidang yang dapat digarap Indonesia di Myanmar
1
AKSES/EDISI-3/01Tabel Ekspor dan Impor RI-Myanmar
Ekspor Myanmar ke Indonesia (per sektor)
NO JENIS PRODUK JUMLAH 1 Produk Pertanian 34.949 2 Hasil Perikanan 0.043 3 Produk SDM 0.082 4 Kehutanan 0.049 5 Produk Industri 0.036 6 Lain-lain 5.777 TOTAL 40.936
Impor Myanmar dari Indonesia (per sektor)
Tahun 2011-2012
NO JENIS PRODUK JUMLAH 1 Produk Konsumen 197.357 2 Bahan Material Industri 150.863 3 Barang Capital 83.600 TOTAL 431.820dalam Ribu USD
dalam Ribu USD pertanian, pasokan input dan mesin pertanian; Perdagangan
komoditas pertanian, pasokan input dan mesin pertanian.
Perdagangan Indonesia- Myanmar
Menurut data kementerian Perdagangan Myanmar, nilai perdagangan indonesia dan Myanmar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan surplus bagi indonesia. Diharapkan nilai tersebut dapat terus meningkat sesuai dengan komitmen kedua kepala Negara guna mencapai target nilai perdagangan indonesia dan Myanmar sebesar US$ 500 juta.
komoditas utama ekspor indonesia ke Myanmar antara lain berupa minyak sawit, peralatan industri, besi dan baja, farmasi, barang elektronik, plastik, karet, produk kertas dan turunannnya serta sparepart kendaraan bermotor. Sedangkan komoditas utama impor dari Myanmar adalah sumber daya mineral, kacangkacangan, jati, matpe hitam, dan tepung maizena.
banyak produksi indonesia ditemukan di pasarpasar di Myanmar, namun barangbarang tersebut dimasukkan ke Myanmar oleh pihak ketiga, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Oleh karena itu, melalui kerjasama perdagangan dan pengaturan eksporimpor kedua negara, diharapkan transaksi perdagangan dapat dilakukan secara langsung dan
Nilai Perdagangan Bilateral
antara Myanmar - Indonesia (dalam juta US$)
Tahun EKSPOR IMPOR TOTAL
2009-2010 37.430 140.074 177.504 2010-2011 41.113 275.486 316.599 2011-2012 40.936 431.820 472.756
Sumber: Customs Data, Ministry of Commerce
dapat meningkatkan volume perdagangan secara signifikan. Selain itu, letak Myanmar yang strategis yang dikelilingi oleh negaranegara yang padat penduduk dan berpotensi ekonomi pasar seperti Tiongkok, india, bangladesh dan Thailand, dapat dikembangkan jejaring (hub/network) pemasaran komoditi indonesia.
Sumber: Ministry of Commerce, Rep. of the Union Myanmar
Ekspor komoditas dan investasi ke Myanmar diperkirakan akan meningkat, didukung pula oleh pertumbuhan kredit yang kuat dan peningkatan kepercayaan bisnis sehingga akan meningkatkan Gross National Product (GDP) Myanmar menjadi 5,5% pada tahun anggaran 2011-2012 dan 6% pada tahun 20122013.
Dengan potensi sumber daya alam yang belum seluruhnya tereksplorasi dan dengan didukung posisi geografis Myanmar, serta dengan adanya perkembangan proses demokratisasi yang terus berlangsung, maka diprediksi Myanmar akan terus meningkatkan akselerasi ekonominya dalam tahuntahun mendatang. Myanmar sebagai alternatif negara pengekspor komoditas pangan yang terkait kebijakan keamanan pangan indonesia, khususnya bagi PERuM buLOG, seperti beras dan kacangkacangan. Myanmar saat ini masih mengejar target pengembangan kawasan palm oil seluas 500.000 acres, dimana saat ini baru mencapai 300.000 acres.
Semakin terbukanya peluangpeluang bisnis ataupun potensi perdagangan yang dapat dimanfaatkan oleh indonesia di Myanmar, seperti agrobisnis, peternakan, perhubungan (direct shipping/direct flight), industri manufaktur termasuk produk makanan, bahan baku konstruksi dan proyek investasi berteknologi tinggi, tekstil, perbankan, teknologi informasi/telekomunikasi serta energi. Pihak Myanmar menyampaikan harapan agar indonesia dapat berinvestasi di bidang jasa maintenance pesawat, iT dan telekomunikasi dan jasa konstruksi di Myanmar.
Pihak Myanmar menyampaikan harapannya agar indonesia dapat berinvestasi di bidang energi, dan pertambangan di Myanmar. Nilai investasi indonesia di Myanmar belum cukup besar dibandingkan dengan negaranegara lainnya. Dari tabel investasi asing di Myanmar, investasi indonesia berada diurutan ke10 dengan total investasi sampai dengan 31 Maret 2012 sebesar US$ 241.5 Juta melalui 12 proyek di berbagai sektor, seperti sektor minyak dan gas, peternakan, farmasi dan machinery. Sebaliknya sejauh ini tidak tercatat adanya investasi Myanmar di indonesia. Perubahan dan reformasi ekonomi Myanmar merupakan peluang emas bagi pengusaha indonesia untuk meningkatkan surplus perdagangan dan investasi di negeri “Rubi Merah Delima yang baru merekah” ini. kapan lagi, sebelum terlambat.
16
LAPORAN UTAMA - PASAR IRAK
AKSES/EDISI-3/01
i
rak yang dahulu kala di jaman babylon terkenal dengan peradaban manusia yang tinggi dan keindahan “Taman Gantung”, kini memang luluh lantak akibat perang pada tahun 2003 yang diikuti dengan gerakan perlawanan melawan pasukan pendudukan pada tahuntahun berikutnya. Akibatnya sebagian besar infrastruktur di irak hancur lebur. industri, pusat perdagangan, perkantoran, perumahan, jaringan listrik dan air, jalan dan fasilitas umum lainnya mengalami kerusakan total.Dengan berlangsungnya Pemilihan umum secara demokratis di irak pada tahun 2010 dan ditariknya pasukan pendudukan dari irak pada tahun 2011, irak secara berangsurangsur membangun kembali negaranya yang porak poranda akibat perang dan gerakan perlawanan.
Proses pembangunan tersebut menimbulkan peluang ekonomi bagi para pengusaha asing, termasuk pengusaha indonesia. Para pengusaha dari berbagai negara, seperti China, korea Selatan, Malaysia, AS, inggris, Perancis telah berbondongbondong melakukan bisnis di berbagai bidang guna mengais rejeki di negeri kaya ladang minyak, irak. Mereka bagaikan semut mendatangi gula.
Pembangunan ekonomi di negeri “karpet Terbang” tersebut ditopang dengan kemampuan ekonomi irak yang tinggi. irak memiliki minyak yang sangat melimpah. Cadangan minyak irak sekitar 140 milyar barrel, terbesar nomor 3 di dunia. irak saat ini memproduksi sekitar 3 juta barrel minyak perhari. Apabila harga minyak 1 barrel US$
90, maka Irak berpenghasilan US$ 270 juta (Rp. 2,43 trillion) perhari atau lebih dari Rp. 1.000 trillion pertahun. Dengan jumlah penduduk hanya sekitar 31 juta orang, tentunya penghasilan sebesar itu sangat berlebih untuk membiayai pembangunan di negerinya “Aladin”.
Negeri Seribu Satu Malam saat ini sedang giatgiatnya melakukan pembangunan. Pesatnya pembangunan di irak diakui oleh berbagai lembaga ekonomi dan keuangan internasional. Misalnya, pada Februari 2011, Citigroup memasukkan irak dalam kelompok negara sebagai Penggerak Pertumbuhan Global (Global Growth Generators) yang akan menikmati pertumbuhan ekonomi yang signifikan
JANGAN TERLAMBAT BERBISNIS
Negeri 1001
Malam
Eksplorasi Minyak Irak Irak saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan ekonomi paska perang
17
AKSES/EDISI-3/01di masa mendatang.
Selain itu, World bank dan iMF meramalkan ekonomi Irak akan tumbuh 12% pada tahun 2012 dan 10% pada tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi irak yang tinggi tersebut didorong dengan meningkatnya produksi minyak, naiknya harga minyak, dan meningkatnya belanja pemerintah.
Peluang ekonomi apakah yang tersedia di Irak dan dapat
dimanfaatkan oleh para pengusaha Indonesia?
Peluang ekonomi tersebut tentunya terkait dengan proses pembangunan ekonomi secara besarbesaran yang sedang dilakukan irak. Menurut Duta besar indonesia untuk irak, Letnan jenderal (Purn) Safzen Noerdin, “irak saat ini sedang giatgiatnya melakukan pembangunan ekonomi pasca perang dan gerakan perlawanan. irak sedang melakukan pembangunan perumahan, perkantoran, sekolah, rumah sakit, jembatan, jalan, pasar/mall, stadion olah raga dan banyak lagi lainnya. Selain itu, pembangunan konstruksi di sektor minyak, gas dan listrik sedang dilakukan secara besar besaran di irak. irak juga memerlukan sarana transportasi dan perlengkapan minyak dan gas, pekerjaan konstruksi dan tenaga ahli.”
irak yang dijaman keemasan islam dikenal dengan kerajaan Abasyiah, juga ingin membangun industri dan pabrik, seperti pabrik ban mobil, obat, pupuk, tekstil dan lainlain. Selain itu, irak membutuhkan pasokan/impor sembilan bahan pokok, seperti beras, gula, minyak goreng, tepung, dan lainlain.
“Alhamdulillah, WikA, salah satu perusahaan konstruksi indonesia telah terlibat dalam proses pembangunan di irak. PERTAMiNA juga sedang dalam proses untuk melakukan kegiatan perminyakan di irak. Tentunya, perusahaan perusahaan indonesia lainnya dapat mengikuti jejak WikA dan PERTAMiNA tersebut,” harap Dubes Safzen Noerdin.
Dalam proses pembangunan tersebut, irak memberikan perhatian khusus kepada indonesia, antara lain, terlihat dari kunjungan Wakil Presiden irak ke indonesia barubaru ini. Cukup banyak pengusaha irak datang ke indonesia, misalnya 80 pengusaha irak menghadiri Trade Expo indonesia (TEi) tahun 2011.
irak memandang indonesia sebagai negara sahabat dan saudara sesama Muslim. irak mengakui kualitas dan membeli barangbarang produksi indonesia, seperti ban mobil, tekstil dan produk tekstil, kertas, alat tulis, minyak goreng, sabun, furniture dan alas kaki (sepatu dan sandal).
bagi para pengusaha indonesia yang akan melakukan usaha di irak perlu menyiapkan diri agar usahanya di irak
lancar dan berhasil. untuk itu, perlu disiapkan dokumen dokumen awal yang diperlukan dalam berbisnis di irak. Dokumen-dokumen tersebut antara lain meliputi: profil perusahaan, akte pendirian perusahaan, neraca keuangan tiga tahun terakhir, daftar prestasi proyek yang pernah dikerjakan, sertifikat pemenuhan standar internasional, tanda daftar perusahaan. Semua dokumendokumen tersebut diterjemahkan ke bahasa Arab dan dilegalisir pihakpihak berwenang.
Selain di sektor perdagangan, irak juga memberikan fasilitas bagi para pengusaha asing untuk berinvestasi di irak. Melalui undangundang no. 13 tahun 2006 tentang investasi, irak memberikan pembebasan pajak selama 10 tahun, baik bagi investasi langsung maupun perusahaan patungan, memberikan jaminan tidak ada nasionalisasi perusahaan asing, memberikan bebas bea masuk untuk impor barang modal selama 5 tahun, memberikan tanah gratis untuk pembangunan perumahan, memberikan Hak Guna Bangunan (HGB) untuk industri selama 50 tahun, dan memberikan hak yang sama dengan perusahaan lokal.
Dalam berbisnis di irak sebagaimana berbisnis di negara negara lain tentulah menghadapi berbagai tantangan. Tantangan yang dihadapi para pengusaha indonesia di irak antara lain mencakup masih diberlakukannya status red notice bagi irak, aturan pajak yang belum jelas, sistem perbankan yang kurang mendukung, dan pelabuhan laut di irak yang hanya satu, yaitu Pelabuhan basra. Selain itu, sebagian wilayah irak, khususnya irak tengah situasi keamanan masih belum stabil. Sedangkan irak utara dan Selatan relatif lebih aman.
“Menghadapi tantangantantangan tersebut para pengusaha indonesia tidak perlu berkecil hati mengingat kedutaan besar indonesia di baghdad selalu siap memfasilitasi para pengusaha indonesia melakukan bisnis di irak”, tegas Duta besar indonesia untuk irak, Letnan jenderal (Purn) Safzen Noerdin. “Selain itu, kedutaan besar irak di Jakarta juga selalu mendukung para pengusaha indonesia berbisnis di irak”.
Singkat kata, irak yang mengalami kerusakan total pada seluruh infrastuktur akibat perang, saat ini sedang melakukan pembangunan besarbesaran dan berusaha memenuhi kebutuhan bahan pokok yang sebagian besar masih diimpor. Hal tersebut merupakan peluang yang bagus bagi para pengusaha indonesia. Last but not least, sekarang saat yang tepat berbisnis di “Negeri kaya Ladang Minyak”, bukan setelah segalanya rapih.
Dede A. Rifai Kunjungan Deputi PM untuk energi Irak ke Indonesia
1
LAPORAN UTAMA - PASAR LIBERIA
AKSES/EDISI-3/01
M
ungkin banyak orang yang tidak mengenal negaranegara di benua Afrika. Hanya satu dua saja yang akrab di telinga kita seperti Afrika Selatan, Nigeria, kenya dan Mesir. Namun bagaimana dengan Liberia? Jangankan tahu letaknya secara tepat, namanyapun mungkin baru pertama kali mendengar.Ya, Liberia adalah negara yang terletak di bagian barat Afrika. bertetangga dengan Sierra Leone di sebelah barat, Pantai Gading di sebelah timur dan Guinea di sebelah utara. Negara yang mempunyai luas 111.369 km2 ini berpenduduk sebanyak 3.786.000 jiwa.
Sejarah Liberia dimulai pada tahun 1820, ketika daerah itu dijadikan koloni oleh kaum negro dari Amerika Serikat yang sebagian besar adalah budak yang telah dimerdekakan oleh majikannya. Dengan bantuan American Colonization Society, sebuah organisasi yang berpandangan bahwa para budak yang telah merdeka atau dimerdekakan harus memiliki kebebasan yang lebih besar dan persamaan hak haknya. Maka para imigran negro bekas budak tersebut kemudian mendirikan satu negara baru pada tahun 1847 dengan ibukota bernama Monrovia. Nama ini diambil dari nama James Monroe, Presiden AS ke-5 yang merupakan pendukung kuat gagasan pengkolonisasian para mantan budak tersebut. Orangorang negro yang berhasil dibebaskan dari kapal pengangkut budak juga tidak dikembalikan ke daerah asal mereka namun dikirim ke Liberia.
Liberia adalah negara pertanian dengan produk pertanian andalan karet, kelapa sawit, kakao, kopi, gula tebu dan pisang. komposisi per sektor adalah Pertanian, kehutanan dan Perikanan (72%), Pertambangan (1,3%); Grosir dan perdagangan eceran, hotel dan restoran (6%); Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi (6,4%); Layanan umum pemerintah (4,5%) (perkiraan 2011).
Sedangkan produk industri Liberia adalah pengolahan kayu, pengolahan minyak sawit, berlian dan kayu.
Ekspor negara tersebut pada tahun 2011 sebesar US$ 362,3 juta, dengan komoditi ekspor karet, kayu, biji besi, berlian, coklat dan kopi. Sedangkan mitra ekspor Liberia yang utama adalah Afrika Selatan (26,9%), disusul oleh AS (18%), Spanyol (7,8%), Denmark (5,4%), Venezuela (4,8%), Malaysia (4,3%).
komoditi impor Liberia adalah minyak, bahan kimia, mesinmesin, perlengkapan, transportasi, produkproduk industri dan produk bahan makanan.
Mitra impor Liberia adalah Korea Selatan (37,2%), Tiongkok (26,3%), Singapura (17,3%), Jepang (11,5%).
GDP Liberia sebesar US$ 1,2 milyar, dengan GDP per kapita adalah US$ 400 (perkiraan 2011). Pertumbuhan ekonomi Liberia termasuk tertinggi di kawasan Afrika. Pada tahun 2011 GDP Liberia mencapai 6,9% dan pada tahun 2012 diperkirakan mencapai 8,8% serta pada tahun 2013 diproyeksikan moderat 7,2%. Tingginya pertumbuhan GDP Liberia ditunjang oleh ekspor biji besi, karet dan industri kayu.
Liberia juga masuk sebagai anggota negaranegara ECOWAS (Economic Community for West African States) yang bila digabungkan penduduknya berjumlah sekitar 300 juta jiwa. Di samping itu, Liberia kini sedang menciptakan investasi baru dalam perkebunan kelapa sawit.
Hubungan Perdagangan indonesia – Liberia
Hubungan perdagangan indonesia dengan Liberia relatif masih sangat kecil. Pada tahun 2011 total perdagangan,
Pasar
Liberia
kedua negara hanya sebesar US$ 30,97 juta. Atau naik 46,9% dibandingkan tahun 2010 yang hanya US$ 21,08 juta Namun neraca perdagangan indonesia dengan Liberia pada tahun 2011 mengalami defisit sebesar US$ 11,3 juta. Sementara volume perdagangan indonesia – Liberia periode Januari – Juni 2012 sebesar US$ 16.25 juta. Kecilnya nilai perdagangan kedua negara dikarenakan pasar Liberia masih belum banyak dikenal dan dilirik pengusaha indonesia. kalaupun ada produk indonesia yang masuk ke Liberia, kebanyakan dilakukan melalui pihak ketiga di Nigeria.
Dengan memperhatikan perkembangan ekonomi Liberia tersebut, tampaknya peluang pasar bagi indonesia di Liberia terbuka lebar. Terlebih lagi penduduk Liberia umumnya berbahasa inggris, sehingga relatif tidak ada kendala bahasa dalam berbisnis di negara itu.
bagaimanapun juga, Afrika adalah pasar yang menjanjikan bagi indonesia. Tinggal kini berpulang kepada kita, maukah kita mencoba mengambil peluang tersebut. Maukah kita mencoba menjajagi pasar yang baru namun terbuka lebar dan menjanjikan di masa depan? informasi lebih lanjut mengenai peluang pasar di Liberia dapat dikomunikasikan ke kedutaan besar Ri di Abuja, Nigeria melalui email: kbri. [email protected] atau [email protected].
Pilihannya hanyalah sekarang atau tidak pernah! Patriot Adinarto