• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Medan. Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Medan. Chapter III V"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk dalam ‘’Penelitian Asosiatif” yaitu menggabungkan

2 (dua) variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi

dibandingkan dengan deskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat

dibangun suatu teori yang dapat berfingsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan

mengontrol suatu gejala (Sugiyono, 2009).

3.2. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA)

yang beralokasi di Jalan Sakti Lubis No.7 Medan Provinsi Sumatera Utara. Waktu

penelitian dilakukan dari Maret sampai Juni 2017.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasioanal dalam penelitian ini ada 2 (dua) variabel yang

digunakan, yaitu variabel independen / variabel bebas dinyatakan dalam simbol

(X) dan variabel dependen / variabel terikat yang dinyatakan dalam simbol (Y).

1. Variabel Independen / variabel besas (X) terdiri dari motivasi kerja (X1) dan

lingkungan Kerja (X2).

2. Variabel Dependen / variabel terikat (Y) adalan kinerja karyawan Kantor Dinas

(2)

3.4. Defenisi Operasional

Defenisi Operasional dari variabel-variabel yang diteliti adalah

1. Variabel bebas (X)

a. Motivasi kerja

Motivasi merupakan dorongan setiap individu untuk melakukan pekerjaan

yang telah dibebankan kepada para karyawan untuk diselesaikan sesuai

waktu yang telah di tentukan agar mencapai tujuan organisasi di Kantor

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Medan.

b. Kondisi Lingkungan Kerja (X2)

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar lokasi pegawai

bekerja yang mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan beban tugasnya

yang di berikan oleh atasan Kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Kota Medan.

2. Variabel Terikat (Y) Kinerja karyawan

Kinerja merupakan alat ukur yang di gunakan organisasi untuk mencapai tujuan

oranisasi dan mengembangkan potensi karyawan pada Kantor Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Kota Medan.

Selanjutnya operasional variabel dapat dilihat pada Tabel 3.2.

3.5 Skala Pengkuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

(3)

33

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengkuran Motivasi Kerja

(X1)

Dorongan setiap individu untuk melakukan pekerjaan yang telah dibebankan kepada para karyawan di Kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Medan untuk diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan

1.Motivasi Internal

Segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja Kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Medan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang telah dibebankan. dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

(4)

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator

variabel, kemudiian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun

item-item instrument yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan. Skala Likert

menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono, (2012) (diolah)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan Kantor Pengelola an

(5)

35

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini digunakan

teknik Stratified Random sampling. Stratified Random sampling adalah teknik

pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri

-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai

anggota sampel. Untuk menentukan jumah sampel digunakan rumus Slovin

(Umar, 2008), yaitu:

n = N / ( 1 + N.(e)2) Keterangan:

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

e : Prosentase kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir

(ketidaktelitian).S

Dalam Penelitian ini, N = 172 dan e = 10%

Maka:

n = 172 / ( 1 + 172.(10%)2)

n = 61,54 ⇒ dibulatkan menjadi 62 orang.

Berdasarkan perhitungan maka peneliti mendapatkan anggota sampel yang

(6)

Tabel 3.3

5 Sub Bagian Pembangunan & Rehabilitas

20 7,28 7

6 Sub Bagian Rancang Bangun 21 7,64 8

7 Sub Bagian Bina Manfaat 24 8,73 9

Total 172 62

Sumber Kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Medan (diolah)

3.7. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di lokasi

penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang diteliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang

diguanakn untuk mendukung penelitian. Data yang diperoleh melalui studi

dokumentasi, baik dari buku. Situs internet dan data dari institusi pemerintah.

3.8 Metode Pengumpulan Data

(7)

37

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara digunakan sebagai pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk meneukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit.

3. Studi Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan dokumen-dokumen dan

hal-hal yang menunjang penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur kuesioner tersebut (Ghozali, 2013).

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Jika r hitung ≥r tabel maka pertanyaan tersebut valid. 2. Jika r hitung<r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom correted item total correlation.

(8)
(9)

39

(10)

dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika

jawaban seseorang terhada penyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu Ghozali (2013).. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS

16.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut

1. Jika r alpha ≥r tabel, maka kuesioner riliabel 2. Jika r alpha < r tabel, maka kuesioner tidak riliabel

Variabel dikatakan baik apabila memilki nilai Crinboch’s Alpha ≥ dari 0,80 Tabel 3.5

Reliabillity Statistic

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.968 48

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner

memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,968 lebih

besar dari 0,80.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012)Metode analisis deskripstif merupakan suatau

metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan,

(11)

41

tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas (motivasi kerja dan lingkungan kerja) terhadap

variabel terikat (kinerja karyawan) akan digunakan metode analisis regresi linier

berganda. Agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan

bantuan program SPSS for windows.

Model regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y= β0+ β 1X1+ β 2X2 + ɛ

Dimana:

Y : Kinerja Karyawan

β0 : Konstanta

β1,β2 : Koefisien Regresi

X1 : Motivasi Kerja

X2 : Lingkungan Kerja

ɛ : Standar Erorr

3.11 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak

bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria

(12)

3.11.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013). Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-smirnov, yaitu

jika nilai signifikan atau Sig atau probabilitas < 0,05 maka distribusi data dikatakan

tidak normal, sebaliknya jika nilai signifikan atau Sig atau Probabilitas > 0,05,

distribusi data dikatakan normal.

3.11.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut Homoskedastisitas dan jikaa berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Jika

probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model

regresi tidak mengarah pada heteroskedastisitas.

3.11.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikolinearitas di dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan

(13)

43

multikolinearitas. Tolerance>0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

3.12 Pengujian Hipotesis

3.12.1 Uji Pengaruh Serempak (Uji-F)

Uji F statistik bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

bersam-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013).

Model hipotesis yang digunakan adalah:

1. H0 : β1= β 2 = 0 artinya tidak terdapa pengaruh yang positif dan siginifikan dari variabel bebas dan variabel terikat.

2. Ha :Minimal satu βi≠ 0 artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas dan terikat.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung≤ Ftabelpada α = 5% Ha diterima jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%

3.12.2 Uji Signifikan Parsial ( Uji-t )

Uji t statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen .Kriteria uji yang digunakan sebagai berikut:

Ho : βi ≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positiif dan

signifikan dari varaibel bebas (X1 dan X2) yaitu berupa variabel varaibel motivasi

kerja dan lingkungan kerja terhadap variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan.

(14)

kerja dan lingkungan kerja terhadap variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika t hitung ≤t tabelpada α = 5% Ha ditolak jika t hitung >t tabelpada α = 5%

3.12.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien Determinasi (R2)

semakin besar menunjukkan semakin baik kamampuan X dan Y dimana 0 < R2 <1.

Sebaliknya jika R2 semakin kecil , maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh

variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini digunakan tidak kuat

(15)

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Organisasi

4.1.1 Sejarah Singkat Organisasi

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Medan yang beralamat di Jalan

Sakti Lubis No. 7A Medan adalah kantor pemerintah yang bergerak di bidang

pengairan. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara

(nama instansi sekarang) sebelumnya pada tahun 1954-1962 masa penjajahan

Republik Indonesia Serikat (RIS) pada jaman Belanda bernama “LOCALE

WARKEEN” yang dipimpin seorang “DOREN BOSCH”, Instansi ini membidangi:

1. Jawatan Pengelolaan Sumber Daya Air Daerah Provinsi Sumatera Utara

2. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Tenaga Listrik Provinsi Sumatera

Utara.

3. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Daerah Tingkat I Provinsi Sumatera Utara.

Pada tahun 1962-1990 terjadi perubahan sesuai dengan perkembangan dan

kebutuhan ada pemisah Sub bidang masing-masing yaitu: Bidang Ciptakarya untuk

urusan Bangunan Gedung, Bidang Bina Marga untuk urusan Jalan dan Jembatan,

Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air untuk urusan Pengairan dan Persungaian.

Pada tahun 1990 sampai sekarang Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

(PSDA) Provinsi Sumatera Utara bergerak dibidang urusan khusus Pengairan,

(16)

Swasembada pangan yang dipimpin oleh kepala Dinas Pengelolaan Sumber

Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara yaitu Bapak Ir. H. Ruslan Effendy, MM.

4.1.2 Visi Dan Misi Kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara

1. Visi

Adapun misi Kantor Dinas tersebut adalah terwujudnya kemanfaatan sumber

daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat, adapun

gambaran umum keadaan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnnya perlindungan masyarakat dari bencana daya rusak air.

b. Tercapainya pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) berdasar pola pengelolaan

wilayah sungai yang menyeluruh, terpadu, berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan hidup.

c. Terpenuhinya kecukupan air bagi sebagian besar masyarakat dengan prioritas

utama untuk kebutuhan pokok masyarakat dan pertanian rakyat.

d. Terwujudkannya keterlibatan peran masyarakat secara aktif dalam pengelolaan

Sumber Daya Air (SDA) melalui Dewan Sumber Daya Air (SDA) yang

merupakan Forum Dialog dan Koordinasi antar Pemilik Kepentingan yang

terlegitimasi.

e. Terlaksanakannya suatu prinsip pembiayaan jasa Pengelolaan Sumber Daya Air

(PSDA) yang dapat memberikan insentif dan disintensif dengan memanfaatkan

(17)

47

2. Misi

Adapun misi Kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) adalah :

a. Mengkonservasi Sumber Daya Air (SDA) secara berkelanjutan.

b. Mendayagunakan Sumber Daya Air (SDA) secara adil serta memenuhi

Persyaratan kualitas dan kuantitas untuk berbagai kebutuhan masyarakat.

c. Mengendalikan daya rusak air.

d. Memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat dan Pemerintah dalam

Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA).

4.1.3 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi struktur organisasi yang dipergunakan pada

dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara adalah

struktur organisasi garis. Hal ini dapat dihat pada lampiran yang pelimpahan

wewenang berlangsung secara vertikal dari kepala ke sekretaris selanjutnya ke

tata usaha kemudian ke bagian seksi-seksi.

Dengan adanya struktur organisasi fungsi dengan jelas maka dapat diperoleh

keuntungan sebagai berikut:

1. Terciptanya arus komunikasi yang baik

2. Terhindarnya konflik dalam pelaksanaan proses kegiatan kerja

3. Mendapatkan ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing

karyawan.

(18)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskripstif merupakan suatau metode analisis dimana data

yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian interprestasikan

secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan

menjelaskan hasil perhitungan (Sugiyono, 2012: 70).

(19)

49

pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam

menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan

(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 48 butir pertanyaan yakni 12 butir

pertanyaan untuk variabel Motivasi (X1), 12 butir pertanyaan untuk variabel

Lingkungan Kerja (X2) dan 24 butir pertanyaan untuk variabel Kinerja (Y). Analisis

deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 62 orang

responden orang responden karyawan di Kantor Pengelolaan Sumber Daya Air

(PSDA). Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan yang

diberikan. Karateristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis

kelamin dan usia.

4.2.2 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE

LAKI LAKI

36 59

PEREMPUAN

26 41

JUMLAH

62 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan jenis

kelamin adalah 37 orang responden (59%) berjenis kelamin laki-laki dan 26 orang

(20)

karyawan laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan karyawan perempuan dengan

tingkat perbedaan jumlah yang tidak terlalu besar, agar karyawan laki-laki dan

karyawan dapat saling melengkapi dalam menyelesaikan pekerjaan. Karyawan

laki-laki cenderung mampu menghadapi beban kerja yang lebih besar dibandingkan

dengan karyawan perempuan, sedangkan karyawan perempuan cenderung lebih rapi,

sabar dan teliti dalam menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan karyawan

laki-laki, oleh karena itu perbedaan jumlah karyawan laki-laki dan perempuan yang tidak

terlalu besar membuat karyawan dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA)

Provinsi Sumatera Utara dapat saling mendukung dan saling melengkapi dalam

menyelesaikan pekerjaan.

4.2.3 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarkan Usia

USIA RESPONDEN JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE (%)

30 13 20

31-40 20 32

41-50 24 40

51 5 8

JUMLAH 62 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia

(21)

51

Sumatera Utara adalah usia yang sudah melewati usia produktif bagi seorang

karyawan. Hal tersebut bisa saja dikarenakan karena pihak PSDA ingin

memaksimalkan pengalaman yang dimiliki oleh para karyawannya untuk dapat

meningkatkan produktifitas kerja.

4.2.4 Analisis Statistik Deskriptif

Secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap dimensi faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

(PSDA) Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Interpretasi Nilai Rata-rata Tanggapan Responden Mengenai Variabel Y (Kinerja Karyawan)

Sumber : Data diolah 2017

Hasil pengolahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian

berdasarkan pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner dapat dijelaskan dalam tabel

(22)

4.2.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi

1. pernyataan Pertama, “Dengan bekerja kebutuhan dasar saya telah terpenuhi”, mayoritas responden berjumlah 42 orang atau 67,7% responden menyatakan

setuju, sebanyak 9.7% atau 6 orang responden menyatakan sangat setuju , dan

22.6 % atau 14 responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,8) dan

terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan ke dua, “Semua kebutuhan saya diperhatikan” mayoritas responden berjumlah 45 orang atau 72.6% menyatakan setuju, 22,8% responden menyatakan

(23)

53

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki

rata rata jawaban (3,7) dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ke tiga, “Pekerjaan ini dapat memenuhi keinginan saya untuk maju”, mayoritas responden berjumlah 41 orang atau 66,1% responden menyatakan setuju, 12,9% responden menyatakan sangat setuju, 12,9%

responden menyatakan kurang setuju dan 4,8% responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata

jawaban (3,8) dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan ke empat, “Pekerjaan ini dapat memenuhi keinginan saya untuk berkembang”, mayoritas responden sebanyak 42 orang atau 67,7% responden menyatakan setuju, sebanyak 19,4% responden menyatakan sangat setuju 12,9%

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0)

dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan ke lima, “Pekerjaan ini sesuai dengan harapan saya.”, mayoritas responden berjumlah 48 orang atau 77,4% responden menyatakan

setuju, 9,7% responden menyatakan sangat setuju, 12,9% responden

menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan

(24)

terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan ke enam, “Harapan saya untuk mendapat perlakuan adil telah terpenuhi”, mayoritas responden berjumlah 44 orang atau 71% responden menyatakan setuju, 16,1% responden menyatakan sangat setuju, 12,9%

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0)

dan terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Gaji saya dapat memotivasi saya untuk bekerja lebih baik.” mayoritas responden sebanyak 35 orang atau 56,5% responden menyatakan setuju, 24,2% responden menyatakan sangat setuju, 19,4 responden

menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0) dan

terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan ke delapan, “Gaji yang saya terima dapat menjamin kehidupan hari tua saya.” mayoritas rsponden sebanyak 35 orang atau 56,5% responden menyatakan setuju, 27,4% responden menyatakan sangat setuju, 16,1% responden menyatakan

kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

(25)

55

dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut

9. Pada pernyataan ke sembilan, “Kondisi tempat bekerja membuat saya nyaman dalam pekerjaan” mayoritas responden sebanyak 34 orang atau 54,8% responden menyatakan setuju, 24,2% responden menyatakan sangat setuju, 21 % responden

menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0) dan

terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

10. Pada pernyataan ke sepuluh, “Keadaan teman kerja membuat saya nyaman dan senang saat bekerja” mayoritas responden sebanyak 38 orang atau 61,3% responden menyatakan setuju, 24,2% responden menyatakan sangat setuju,

14,5% responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata

jawaban (4,0) dan terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

11. Pada pernyataan kesebelas, “Saya mendapat pengakuan dari teman kerja saat bekerja dengn baik.” mayoritas rsponden sebanyak 38 orang atau 61,3% responden menyatakan setuju, 25,8% responden menyatakan sangat setuju

12,9% responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan

tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata

(26)

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut

12. Pada pernyataan keduabelas, “Di Kantor Dinas tempat saya bekerja diberikan kesempatan melakukan pelatihan dan pengembangan” mayoritas responden sebanyak 41 orang atau 66,1% responden menyatakan setuju, 21,% responden

menyatakan sangat setuju, 12,9% responden menyatakan kurang setuju dan 0%

responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini

memiliki rata rata jawaban (4,0) dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4.2.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja

(27)

57

1. Pada pernyataan Pertama, “Ruang kerja saya luas dan terasa nyaman”, mayoritas responden berjumlah 37 orang atau 60,7% responden menyatakan

setuju, sebanyak 16.1 % responden menyatakan sangat setuju , dan 16.1 %

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Pada

pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,6) dan terkatergorikan tinggi Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan ke dua, “Ventilasi udara di tempat kerja saya cukup baik.” mayoritas responden berjumlah 37 orang atau 60,7 % menyatakan setuju, 21,4%

responden menyatakan sangat setuju, 17,9% responden menyatakan kurang

setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4.0) dan terkatergorikan tinggi

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ke tiga, “Pewarnaan di tempat saya bekerja tidak membosankan”, mayoritas responden berjumlah 36 orang atau 38,9% responden menyatakan setuju, 21,4% responden menyatakan sangat setuju,

19,6% responden menyatakan kurang setuju dan 4,8% responden menyatakan

tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata

rata jawaban (4.0) dan terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

(28)

4. Pada pernyataan ke empat, “Pencahayaan di ruang kerja saya sudah sesuai dengan kebutuhan.”, mayoritas responden sebanyak 39 orang atau 64,3% responden menyatakan setuju, sebanyak 23,2% responden menyatakan sangat

setuju 12,5% responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini

memiliki rata rata jawaban (4,1) dan terkatergorikan tinggi Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan ke lima, “Fasilitas yang disediakan oleh kantor lengkap dan layak pakai.”, mayoritas responden berjumlah 38 orang atau 62,5% responden menyatakan setuju, 17,9% responden menyatakan sangat setuju, 19,6%

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata

jawaban (4.0) dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan ke enam, “Fasilitas bekerja memudahkan saya dalam pekerjaan”, mayoritas responden berjumlah 44 orang atau 73,2% responden menyatakan setuju, 8,9% responden menyatakan sangat setuju, 17,9% responden

menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,1) dan

terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

(29)

59

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya dapat berkonsentrasi dengan baik karena jauh dari kebisingan.” mayoritas responden sebanyak 43 orang atau 71,4% responden menyatakan setuju, 14,3% responden menyatakan sangat setuju, 14,3%

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0)

dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan ke delapan, “Gedung tempat saya bekerja lokasinya sangat strategis.” mayoritas rsponden sebanyak 40 orang atau 71,4% responden menyatakan setuju, 10,7% responden menyatakan sangat setuju, 17,9%

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata

jawaban (3,8) dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan ke sembilan, “Gedung tempat saya bekerja mudah untuk di jangkau.” mayoritas responden sebanyak 42 orang atau 69,6% responden menyatakan setuju, 16,1% responden menyatakan sangat setuju, 12,5 %

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata

jawaban (4.0) dan terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

(30)

bekerja.” mayoritas responden sebanyak 38 orang atau 71,4% responden menyatakan setuju, 16,1% responden menyatakan sangat setuju, 12,5%

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0)

dan terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

11. Pada pernyataan kesebelas, “Pekerjaan saya sesuai dengan keahlian.” mayoritas rsponden sebanyak 44 orang atau 73,2% responden menyatakan

setuju, 17,9% responden menyatakan sangat setuju 8,9% responden

menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,3) dan

terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

12. Pada pernyataan keduabelas, “Lingkungan kerja mendorong semangat saya dalam menyelesaikan pekerjaan.” mayoritas responden sebanyak 38 orang atau 62,5 % responden menyatakan setuju, 21,4% responden menyatakan

sangat setuju, 16,1% responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini

(31)

61

4.2.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja

(32)

Lanjutan Tabel 4.6

1. Pada pernyataan Pertama, “Pekerjaan tambahan tidak menjadi hambatan saya”, mayoritas responden berjumlah 43 orang atau 71,4% responden menyatakan

setuju, sebanyak 10,7 % responden menyatakan sangat setuju , dan 17,9 %

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Pada

pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,9) dan terkatergorikan tinggi Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan ke dua, “Saya mengerjakan tugas sesuai dengan jumlah yang ditentukan.” mayoritas responden berjumlah 37 orang atau 71,4 % menyatakan setuju, 16,1% responden menyatakan sangat setuju, 12,5% responden

menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0) dan

terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

(33)

63

3. Pada pernyataan ke tiga, “Banyaknya kerja yang harus diselesaikan sesuai dengan kemampuan saya.”, mayoritas responden berjumlah 36 orang atau 38,9% responden menyatakan setuju, 21,4% responden menyatakan sangat setuju,

19,6% responden menyatakan kurang setuju dan 4,8% responden menyatakan

tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata

jawaban (4,0) dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan ke empat, “Jumlah pekerjaan yang diberikan dapat saya selesaikan sesuai dengan prosedur standart kerja”, mayoritas responden sebanyak 38 orang atau 62,5% responden menyatakan setuju, sebanyak 21,4%

responden menyatakan sangat setuju 16,1% responden menyatakan kurang setuju

dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pada

pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,9) dan terkatergorikan tinggi Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan ke lima, “Hasil kerja saya sesuai dengan kualitas kerja yang ditentukan.”, mayoritas responden berjumlah 37 orang atau 60,7% responden menyatakan setuju, 21,4% responden menyatakan sangat setuju, 17,9%

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,9)

dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

(34)

6. Pada pernyataan ke enam, “Saya mempunyai inisiatif menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.”, mayoritas responden berjumlah 44 orang atau 73,2% responden menyatakan setuju, 8,9% responden menyatakan sangat setuju, 17,9% responden

menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0) dan

terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya dapat menyelesaikan setiap pekerjaan dengan teliti dan rapi” mayoritas responden sebanyak 43 orang atau 71,4% responden menyatakan setuju, 14,3% responden menyatakan sangat setuju, 14,3%

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,8)

dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan ke delapan, Hasil pekerjaan telah sesuai dengan yang di

inginkan” mayoritas rsponden sebanyak 38 orang atau 62,5% responden menyatakan setuju, 19,6% responden menyatakan sangat setuju, 17,9%

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,1)

dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

(35)

65

penting.” mayoritas responden sebanyak 42 orang atau 69,6% responden menyatakan setuju, 16,1% responden menyatakan sangat setuju, 14,3 %

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0)

dan terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

10. Pada pernyataan ke sepuluh, “Saya selalu membuat keputusan yang bijak” mayoritas responden sebanyak 44 orang atau 73,2% responden menyatakan

setuju, 17,9% responden menyatakan sangat setuju, 8,9% responden menyatakan

kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,9) dan

terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

11. Pada pernyataan ke sebelas, “Saya menyelesaikan pekerjaan dengan baik.” mayoritas rsponden sebanyak 44 orang atau 73,2% responden menyatakan setuju,

17,9% responden menyatakan sangat setuju 8,9% responden menyatakan kurang

setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0) dan terkatergorikan tinggi

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

(36)

menyatakan setuju, 22,6% responden menyatakan sangat setuju, 16,1%

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,8).

13. Pada pernyataan tigabelas, “Saya mampu menyelesaikan tugas saya sesuai dengan waktu yang di tentukan”, mayoritas responden berjumlah 52 orang atau 83,9% responden menyatakan setuju, sebanyak 9,7 % responden menyatakan

sangat setuju , dan 6,5 % responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,8) dan

terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

14. Pada pernyataan ke empat belas, “Saya mampu melakukan pekerjaan karena sudah berpengalaman.” mayoritas responden berjumlah 50 orang atau 80.6 % menyatakan setuju, 12.9% responden menyatakan sangat setuju, 6,5% responden

menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0) dan

terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

15. Pada pernyataan ke limabelas, “Saya memanfaatkan waktu luang saya untuk mengerjakan pekerjaan agar cepat selesai.”, mayoritas responden berjumlah 52 orang atau 83,9% responden menyatakan setuju, 6,5% responden menyatakan

sangat setuju, 9,7% responden menyatakan kurang setuju dan 6,5% responden

(37)

67

memiliki rata rata jawaban (4.0) dan terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

16. Pada pernyataan ke enambelas, “Tugas pekerjaan yang di bebankan Selama ini dapat saya selesaikan dan hasilnya sesuai dengan waktu yang ditetapkan.”, mayoritas responden sebanyak 54 orang atau 87,1% responden menyatakan

setuju, sebanyak 6,5 % responden menyatakan sangat setuju 16,1% responden

menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4,0) dan

terkatergorikan tinggi Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

17. Pada pernyataan ke tujuh belas, “Saya tidak terlambat masuk kerja.”, mayoritas responden berjumlah 52 orang atau 83,9% responden menyatakan setuju, 6,5%

responden menyatakan sangat setuju, 9,7% responden menyatakan kurang setuju

dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pada

pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,9) dan terkatergorikan tinggi Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

18. Pada pernyataan ke delapan belas, “Saya masuk dan pulang kerja sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh kantor Dinas”, mayoritas responden berjumlah 50 orang atau 80,6% responden menyatakan setuju, 9,7% responden menyatakan

sangat setuju, 9,7% responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden

(38)

memiliki rata rata jawaban (3.8) dan terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

19. Pada pernyataan sembilan belas, “Saya tidak menunda pekerjaan..” mayoritas responden sebanyak 52 orang atau 83,9% responden menyatakan setuju, 6,5%

responden menyatakan sangat setuju, 9,7% responden menyatakan kurang setuju

dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pada

pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4.0) dan terkatergorikan tinggi Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

20. Pada pernyataan ke duapuluh, Saya jarang sekali absen bekerja, mayoritas

rsponden sebanyak 33 orang atau 53,2% responden menyatakan setuju, 24,2%

responden menyatakan sangat setuju, 22,6% responden menyatakan kurang

setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4.0) dan terkatergorikan tinggi

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

21. Pada pernyataan ke duapuluh satu, “Saya mempunyai komunikasi yang baik dengan rekan kerja” mayoritas responden sebanyak 42 orang atau 67,7 % responden menyatakan setuju, 9,7% responden menyatakan sangat setuju, 22,6 %

responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (3,8)

(39)

69

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

22. Pada pernyataan ke duapuluh dua, “Saya menjaga hubungan dengan atasan dan rekan kerja saya” mayoritas responden sebanyak 52 orang atau 83,9% responden menyatakan setuju, 9,7% responden menyatakan sangat setuju, 6,5% responden

menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4.0) dan

terkatergorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

23. Pada pernyataan ke duapuluh tiga, “Saya melakukan kerja sama dengan rekan kerja untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan saya..” mayoritas responden sebanyak 41 orang atau 66,1% responden menyatakan setuju, 12,9%

responden menyatakan sangat setuju 16,1% responden menyatakan kurang setuju

dan 0% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pada

pernyataan ini memiliki rata rata jawaban (4.0) dan terkatergorikan tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

24. Pada pernyataan ke empat, “Saya dan rekan kerja dalam melakukan pekerjaan tidak pernah terlibat konflik” mayoritas responden sebanyak 38 orang atau 72,6 % responden menyatakan setuju, 6,5% responden menyatakan sangat setuju,

11,3% responden menyatakan kurang setuju dan 0% responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. Pada pernyataan ini memiliki rata rata

(40)

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau

tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik

yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali (2013). Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-smirnov, yaitu

jika nilai signifikan atau Sig atau probabilitas < 0,05 maka distribusi data dikatakan

tidak normal, sebaliknya jika nilai signifikan atau Sig atau Probabilitas > 0,05,

distribusi data dikatakan normal.

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi dengan

(41)

71

a. Pendekatan Histogram

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal,

hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng

ke kiri atau ke kanan.

b. dekatan Grafik Normal Plot

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.2

(42)

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang

mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual

peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis diagonal

berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Tabel. 4.7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 62

Normal Parametersa Mean -.1519133

Std. Deviation 2.30061382

Most Extreme Differences Absolute .130

Positive .102

Negative -.130

Kolmogorov-Smirnov Z 1.026

Asymp. Sig. (2-tailed) .243

a. Test distribution is Normal.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.243

dan diatas nilai signifikansi (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah

(43)

73

dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas

yaitu

a. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.3

Scatterplot Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta

titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan

metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk

memprediksi Kinerja berdasarkan masukan variabel Motivasi dan lingkungan kerja.

4.3.3 Uji Multikolinearitas

(44)

multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value dan

Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.

2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.

4. Apabila tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

Tabel 4.8

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah

lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih

kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak

mengalami masalah multikolinearitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar

(45)

75

(Kinerja). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian

hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Adapun bentuk umum

persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 + β2X2+ ɛ

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan

regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini.

Tabel 4.9

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

(46)

Coefficients) bagian B diperoleh nilai β1 variabel motivasi sebesar 0,203 nilai β2 variabel lingkungan kerja sebesar 0,283 dan nilai konstanta (β0) adalah 3,359 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut.

Y = 3,359 + 0,203 X1 + 0,283 X2

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (β0) = 3,359 ini menunjukkan bahwa jika variabel Motivasi dan lingkungan kerja dianggap konstan maka tingkat variabel Kinerja akan bernilai

3,359.

2. Koefisien β1 (X1) = 0,203 menunjukkan bahwa jika Motivasi meningkat satu satuan maka nilai Kinerja meningkat sebesar 0,203 satuan.

3. Koefisien β2 (X2) = 0,283 menunjukkan bahwa jika lingkungan kerja meningkat satu satuan maka nilai Kinerja akan meningkat sebesar 0,283 satuan.

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Pengaruh Serempak (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau

hubungan signifikan variabel bebas berupa Motivasi dan lingkungan kerja terhadap

variabel terikat berupa keberhasilan usaha pada karyawan dinas Pengelolaan Sumber

(47)

77

Tabel 4.10

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 124.689 2 62.344 41.659 .000a

Residual 88.295 59 1.497

Total 212.984 61

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Tabel 4.11 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 41,659 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 3,15 . Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-hitung > F-tabel dan tingkat

signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh variabel bebas (Motivasi

dan lingkungan kerja) secara serempak adalah signifikan terhadap Kinerja.

4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah Motivasi dan lingkungan

kerja secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

pada karyawan dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara

Selanjutnya Tabel uji signifikan parsial dapat dilihat pada Tabel 4.1

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas (Motivasi dan Lingkungan Kerja) terhadap variabel terikat

(48)

Tabel 4.11

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

1. Variabel Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja

karyawan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan

t-hitung (5,210) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,001).

2. Variabel lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari 0,05

dan t-hitung (3,885) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,001).

Determinasi

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Lingkungan Kerja.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0,765 sama dengan 76,5 % berarti hubungan antara variabel

(49)

79

artinya memiliki hubungan yang erat

2. Nilai Adjusted R Square 0,571 berarti 57,1% Kinerja dapat di jelaskan oleh

Motivasi dan Lingkungan kerja Sedangkan sisanya 42,9% dapat dijelaskan oleh

faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti Kompensasi,

pengembangan karir, beban kerja, dll.

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate 1,22333

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Motivasi kerja Terhadap Kinerja

Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa variabel motivasi

berpengaruh dominan juga positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kota Medan . Yang artinya,bahwa semakin

baik motivasi yang diberikan perusahaan dalam hal ini seperti gaji yang didapat

sesuai dengan kebutuhan, perusahaan memberikan bonus atas prestasi kerja,

perusahaan memberikan jaminan asuransi, fasilitas perusahaan mengikuti tehknologi

terbaru, karyawan memiliki hubungan yang baik dengan pimpinan, setuju hubungan

harmonis sesama karyawan, seluruh karyawan bekerja sama dengan baik, keadilan

dapat dirasakan oleh seluruh karyawan, pujian atas pekerjaan selalu diberikan,

perusahaan memberikan penghargaan atas prestasi kerja, kedudukan yang dimiliki

sesuai dengan yang diinginkan, pekerjaan membuat karyawan memiliki kehidupan

(50)

dari peran organisasi itu sendiiri dalam memberikan motivasi, dimana motivasi yang

tinggi dari karyawan didorong oleh timbal balik yang dilakukan oleh perusahaan

terhadap kontribusi yang dilakukan oleh karyawan hingga sampai dimana karyawan

memiliki rasa kerelaan, dan juga loyal terhadap perusahaan dikarenakan kebutuhan

nya sudah tercapai.

Hal ini sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh (Robbins,

2006)menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu kerelaan untuk berusaha

seoptimal mungkin dalam mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh

kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu. Lebih lanjut

(Robbins, 2006), mengemukakan faktor–faktor motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

faktor-faktor motivasi yang diberikan maka akan semakin tinggi pula kinerja

karyawana..

Hasil penilitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh (Ngurah &

Sudibya, 2012), (Fauziah, 2012) (Munparidi, 2012), (Hull, Kenneth, & Charles,

2003). Yang mana hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat adanya

pengaruh positif dan signifikan antara Motivasi terhadap Kinerja karyawan.

4.6.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa variabel Lingkungan

kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan dinas

(51)

81

semakin baik Lingkungan kerja yang meliputi kondisi fisik keadaan perusahaan

yang didalam nya terdapat unsur kenyamanan tempat kerja serta fasilitas yang

diberikan, dan kondisi non fisik lingkungan kerja perusahaan seperti keamanan

didalam bekerja, serta perasaan puas dari pekerja itu sendiri terhadap pekerjaan

nya serta lingkungan kerja nya.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gouzali (2000) mendefinisikan

lingkungan kerja sebagai keseluruhan sarana prasarana kerja yang ada disekitar

karyawan yang sedang melaksanakan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pekerjaan

itu sendiri. Sedangkan menurut Nitisemito (2000) menyatakan bahwa lingkungan

kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi

dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja terdiri

dari lingkungan kerja fisik dan nonfisik yang melekat pada karyawan sehingga tidak

dapat dipisahkan untuk mendapatkan kinerja karyawan yang baik.

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh (Khairani &

Sofyan, 2013) (Ngurah & Sudibya, 2012), (Munparidi, 2012), (Rahmawati, Swasto,

& Prasetya, 2011) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lingkungan Kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel Motivasi dan Lingkungan kerja

secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan

dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara.

2. Berdasarkan (Uji-t) variabel Motivasi dan variabel Lingkungan Kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara.

3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R2) diketahui R sebesar 0,765

menunjukkan bahwa hubungan antar variabel motivasi dan variabel lingkungan

kerja memiliki hubungan yang erat terhadap kinerja karyawan dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara. Nilai Adjusted R Square =

0,571 berarti 57,1% Kepuasan kerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

Lingkungan kerja dan motivasi sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh

faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran

(53)

83

1. Motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara.

Untuk itu peneliti memberikan saran untuk dapat memperhatikan lebih baik

pemberian motivasi kerja kepada karyawannya dimana peneliti mendapati bahwa

terdapat masalah motivasi kerja karyawan yang meliputi seringnya terjadi

penundaan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, dimana hal tersebut jika

tidak diperhatikan lebih lanjut akan menyebabkan penurunan target kinerja

tahunan dari perusahaan, untuk itu perlu adanya pengawasan secara ketat agar

dapat memotivasi karyawan, misalkan juga pemberian hukuman kepada

karyawan yang bermalas malasan atau mengobrol dengan sesama karyawan yang

lain, dengan begitu akan menimbulkan kedisiplinan kerja, dan diharapkan dapat

mendongkrak kinerja yang bertujuan untuk mencapai target yang telah

ditentukan oleh pihak dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi

Sumatera Utara.

2. Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan, untuk itu disarankan kepada manajemen dinas Pengelolaan Sumber

Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara. Untuk dapat memperhatikan kondisi

lingkungan kerja yang dirasa kurang nyaman oleh sebagian karyawan, seperti

faktor kerapian ruangan kerja, dimana dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

karyawan merasa ruangan kerja mereka kurang nyaman dikarenakan banyaknya

berkas berkas yang berserakan, untuk itu perlu adanya perhatian khusus dari

(54)

Sumatera Utara. Untuk dapat melakukan pemantauan dan teguran kepada pihak

karyawan yang didapati tidak mau membereskan berkas kerja mereka,

selanjutnya luas ruangan kerja yang dianggap kurang memadai oleh beberapa

karyawan, hal ini tentu dapat mempengaruhi kualitas kerja dikarenakan akan

memunculkan peluang terjadinya konflik antar karyawan didalam bekerja, suhu

ruangan juga masih belum dapat menunjang kenyamanan kerja dimana didapati

dari hasil wawancara bahwa terdapat ketidaksamarataan pemberian fasilitas

pendingin ruangan, dimana hal tersebut tentunya akan menjadi kendala atas

kenyamanan kerja karyawan, untuk itu pihak pimpinan dari dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara diharapkan untuk dapat

melengkapi fasilitas kerja yang ada kepada seluruh lingkungan kerja.

3. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur Kinerja

karyawan, sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan

memperhatikan variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang lebih

tepat atau menambahkan variabel lainnya seperti budaya organisasi, komitmen,

kompensasi, disiplin kerja dan variabel lainnya yang lebih relevan yang memiliki

pengaruh terhadap kinerja karyawan sehingga dapat membantu tercapainya

tujuan perusahaan pada dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3 Proporsi Sampel Penelitian
Tabel 3.4 Validasi Tiap Pernyataan
+7

Referensi

Dokumen terkait

3.3.4 Karakterisasi Penentuan Struktur Senyawa dengan Teknik Spektroskopi

antara dependensi dengan tingkat ansietas dan depresi yang dialami pasien. pascastroke di RSUP Haji Adam

Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor asap dan gas MQ-2 adalah mendeteksi keberadaan gas - gas yang dianggap mewakili kandungan dari asap rokok, yaitu gas

Pendukung Pertumbuhan Industri dan Jasa dalam Koridor 2, MP3EI dengan meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa antara pelabuhan tanjung priok dengan Kawasan Industri di area

Makalah ini membahas pengembangan kurikulum IPA dan Fisika yang lebih fleksibel di sekolah dengan menekankan pengajaran inkuiri secara sempurna, sehingga bagi guru fisika diharapkan

Jakarta : Charisma Putra Utama, 2016 Rusli, Hukum Acara Pidana Kontemporer, Bandung : Cita Aditya Bakti, 2007..

Singkapan batuan di daerah Tanjungbatu dimana endapan jatuhan pirokastik ditindih secara langsung oleh aliran lava andesit basal, tebal keseluruhan lebih dari 25

percobaan kelima dengan skenario pengujian run test program dengan interval 1, 2,dan 6 jam dengan total waktu sebesar 24 jam, diperoleh tingkat keberhasilan 100%