• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE RETU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE RETU"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Okta Fitri Fauzi 109400373 MBTI 2009 Institut Manajemen Telkom 1

ANALISIS PENGARUH

EARNING PER SHARE

,

RETURN ON RISK ASSET

,

RETURN ON ASSET

, DAN

LOAN TO DEPOSIT RATIO

TERHADAP HARGA

SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA PERIODE 2007

2011

Okta Fitri Fauzi

109400373

Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika

Institut Manajemen Telkom, Bandung, Jawa Barat

Abstrak

Bank sebagai lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan (intermediary) sangat rentan dengan kondisi perekonomian. Perekonomian yang sehat tentu sa ja berdampak positif terhadap kesehatan perbankan begitu sebaliknya. Perbankan yang sehat dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat dalam menggunakan jasa perbankan. Namun yang terjadi minat investor untuk berinvestasi di perusahaan perbankan menurun. Minat investor terhadap saham perbankan tidak dapat menggambarkan secara langsung kondisi keuangan perusahaan di sektor riil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share, Return on Risk Asset, Return on Asset, dan Loan to Deposit Ratio terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011 secara parsial maupun simultan agar perusahaan perbankan maupun investor mampu untuk melakukan analisis kelayakan investasi seca ra internal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi data panel dan menggunakan model Random Effect. Pengujian hipotesis menggunakan uji t, uji F, dan koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial hanya earning per share dan return on asset yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara simultan, seluruh variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Selain itu, diperoleh bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,7819 yang berarti bahwa variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 78,19% sedangkan sisanya 21,81% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian

I. PENDAHULUAN

Krisis finansial global yang terjadi sekitar pertengahan tahun 2007 – 2008 mengakibatkan stabilitas perekonomian dunia terganggu. Akan tetapi dampak dari krisis finansial global yang dirasakan di setiap negara berbeda, tergantung pada kebijakan dan fundamental ekonomi setiap negara. Di Indonesia, ketahanan perusahaan perbankan sebagai industri utama dalam sektor keuangan memiliki kinerja yang cukup baik dan cukup kuat dalam menghadapi krisis. (Kajian Stabilitas Keuangan, 2008).

Aktivitas perbankan Indonesia secara umum mengalami peningkatan diakhir

(2)

Okta Fitri Fauzi 109400373 MBTI 2009 Institut Manajemen Telkom 2 Berdasarkan fenomena yang terjadi,

terdapat ketidaksesuaian antara teori dengan apa yang terjadi, yakni apabila kepercayaan masyarakat dalam menggunakan jasa perbankan (seperti menabung, mengajukan kredit, atau transaksi lainnya) cukup baik terhadap suatu bank mengindikasikan bahwa bank tersebut memiliki reputasi yang baik atau sehat. Sehingga untuk menjaga kepercayaan masyarakat, bank perlu menjaga posisi perusahaan agar tetap likuid. (Darmawi, 2011:16). Selain itu bank yang sehat juga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut sehingga permintaan terhadap saham perusahaan akan meningkat dan menjadikan harga saham perusahaan tersebut naik, karena harga saham terbentuk dengan adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut.

Permintaan saham yang tinggi menjadikan harga saham perusahaan yang bersangkutan akan naik, begitu pula sebaliknya apabila permintaan saham perusahaan rendah maka harga saham perusahaan yang bersangkutan akan turun. Terjadinya permintaan dan penawaran terhadap saham salah satunya dipengaruhi oleh faktor yang bersifat spesifik seperti kinerja perusahaan. (Martalena & Malinda, 2011:14). Namun, yang terjadi adalah aktivitas perbankan mengalami peningkatan akan tetapi minat investor terhadap saham perbankan menurun.

Kinerja perusahaan digambarkan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan. Publikasi laporan keuangan dapat memberi kemudahan bagi calon investor atau publik lainnya untuk menilai kinerja atau kesehatan suatu bank. Laporan keuangan tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan. Mengacu Surat Edaran BI

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, untuk menilai kinerja perusahaan perbankan pada umumnya menggunakan aspek penilaian metode CAMELS (Capital, Assets quality, Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to market risk).

Setiap aspek pada metode penilaian CAMELS terdapat komponen yang memiliki indikator atau formula pendukungnya. Penelitian terdahulu menggunakan rasio yang mewakili beberapa aspek CAMELS untuk melihat pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan. Earning per share sebagai indikator yang mewakili aspek capital, return on risk asset sebagai indikator pada aspek asset quality, return on asset sebagai indikator yang mewakili aspek earnings, dan loan to deposit ratio sebagai indikator pada aspek liquidity.

Rumusan Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini yaitu bagaimana perkembangan dan pengaruh secara parsial maupun simultan Earning Per Share (EPS), Return on Risk Asset (RORA), Return on Asset (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011?

Tujuan Penelitian

(3)

Okta Fitri Fauzi 109400373 MBTI 2009 Institut Manajemen Telkom 3 II. KAJIAN PUSTAKA

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan. Informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan. Suatu laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. (Fahmi, 2011:2).

Publikasi laporan keuangan memberi kemudahan bagi pemegang saham serta publik lainnya untuk menilai kinerja suatu bank. (Darmawi, 2011:215). Laporan keuangan dapat dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan. Hal ini dapat membantu para investor untuk menentukan keputusan investasi dalam memilih saham pada perusahaan yang memiliki prospek kinerja yang baik.

Rasio Keuangan Perbankan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu aspek fundamental mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat dianalisis dengan rasio keuangan. Rasio keuangan adalah suatu angka yang menunjukan hubungan antara unsur-unsur dalam laporan keuangan. Hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis. (Sugiono & Untung, 2008:56).

Mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan perbankan yang pada umumnya menggunakan aspek penilaian metode CAMELS (Capital, Assets quality, Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to market risk). Setiap aspek penilaian terdapat komponen yang memiliki formula dan indikator pendukungnya.

Dengan penilaian CAMELS, kinerja perusahaan dapat diketahui sehingga para

investor juga dapat melihat kondisi keuangan perusahaan perbankan. Dengan mengetahui kondisi keuangan perusahaan, investor dapat mengambil keputusan investasi.

Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu indikator kuantitatif yang mewakili aspek penilaian Capital (permodalan). (SE BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004).

Gitman (2009:68) mendefinisikan EPS bahwa “The firm’s earnings per share

(EPS) is generally of interest to present or prospective stockholder and management ... EPS represents the number of dollars earned during the period on behalf of each outstanding share of common stock.”.

Secara matematis, EPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

EPS =Laba setelah pajak

Jumlah saham

Return on Risk Asset (RORA)

Return on Risk Asset (RORA) merupakan salah satu indikator pada penilaian Asset Quality (kualitas aset). Kualitas aset meliputi aktiva produktif yang biasa disebut earning asset (aktiva yang menghasilkan) seperti surat-surat berharga (baik surat berharga pasar uang maupun surat berharga pasar modal), penyertaan saham, dan kredit yang telah dicairkan. (Harmono, 2009:116).

RORA menggambarkan kemampuan bank dalam berusaha mengoptimalkan aktiva yang mengandung risiko untuk memperoleh laba. (SE BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004).

Secara matematis, RORA dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

RORA =Pendapatan Operasional

Total kredit + Investasi x 100%

Return on Asset (ROA)

(4)

Okta Fitri Fauzi 109400373 MBTI 2009 Institut Manajemen Telkom 4 merupakan ukuran kemampuan bank

dalam meningkatkan labanya dalam suatu periode. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat. (Kasmir, 2012:45).

Definisi ROA dinyatakan oleh Gitman (2009:68), yaitu “The return on total assets (ROA) often called the return on investment measures the overall effectiveness of management in generating profits with its available assets”. ROA digunakan untuk mengukur keefektifan suatu perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya atau aset perusahaan yang ada untuk menciptakan laba.

Secara matematis, ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

ROA =Laba sebelum pajak

Total aset x 100%

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan salah satu indikator pada aspek penilaian Liquidity (likuiditas). Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. (Fahmi, 2012: 65).

LDR dapat dihitung dengan menggunakan perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga. Kredit yang diberikan tersebut tidak termasuk kredit yang diberikan terhadap bank lain. Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan dan deposito.

Secara matematis, Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

LDR = Total kredit

Total deposit + Ekuitas x 100%

Harga Saham

Saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan. Saham berupa kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya. (Fahmi, 2012:270).

Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bersifat spesifik seperti kinerja perusahaan maupun faktor yang bersifat makro dan non ekonomi (kebijakan pemerintah, pergerakan suku bunga dan fluktuasi nilai tukar mata uang). (Martalena & Malinda, 2011:14).

Harga penutupan (closing price) adalah harga yang terbentuk berdasarkan penjumpaan penawaran jual dan permintaan beli yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek yang tercatat pada akhir jam perdagangan di pasar. (Kep Direksi-310/BEJ/09-2004).

Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

HA1 : Terdapat pengaruh signifikan EPS

terhadap harga saham perusahaan perbankan secara parsial

HA2 : Terdapat pengaruh signifikan

RORA terhadap harga saham perusahaan perbankan secara parsial

HA3 : Terdapat pengaruh signifikan ROA

terhadap harga saham perusahaan perbankan secara parsial

HA4 : Terdapat pengaruh signifikan LDR

terhadap harga saham perusahaan perbankan secara parsial

HA5 : Terdapat pengaruh signifikan EPS,

(5)

Okta Fitri Fauzi 109400373 MBTI 2009 Institut Manajemen Telkom 5 III. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian & Variabel Operasional Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif verifikatif. Sekaran & Bougie (2009:106) mengemukakan penelitian deskriptif bahwa “A descriptive study is undertaken in order to ascertain and be able to describe the characteristics of the variables of interest in a situation ... The goal of a descriptive study is to describe relevant aspects of the individual, organizational, industry-oriented, or other perspective.”. Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian.

Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan. (Arikunto, 2006:8). Metode verifikatif digunakan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan apakah ada pengaruh atau tidak. Pada penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh rasio keuangan yang digunakan (EPS, RORA, ROA dan LDR) terhadap harga saham perusahaan perbankan periode 2007-2011.

Variabel-variabel yang digunakan dan akan diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (Independend Variable) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang lain. (Martono, 2010:23). Variabel bebas dapat berpengaruh terhadap variabel terikat baik secara positif maupun negatif. (Sekaran, 2007:117). Variabel bebas pada penelitian ini terdiri dari :

 Earning Per Share (X1)

 Return on Risk Asset (X2)

 Return on Asset (X3)

 Loan to Deposit Ratio (X4)

2. Variabel Terikat (Dependend Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang diakibatkan atau dipengarui oleh variabel bebas.(Martono, 2010:23). Variabel terikat yang digunakan pada penelitian ini adalah harga saham perusahaan perbankan yang listing di BEI periode 2007-2011 (Y).

Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subyek yang berada pada suatu ruang lingkup yang akan diteliti. (Martono, 2010:15). Populasi dalam penelitian ini adalah indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia yaitu sektor keuangan.

Sampel merupakan sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. (Martono, 2010:15). Dalam penentuan pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Martono, 2010:19). Sampel pada penelitian ini adalah 24 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Pengumpulan data pada penelitian ini berasal dari sumber data sekunder. Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misal melalui orang lain atau dokumen.(Sugiyono, 2011:137).

Sumber data sekunder pada penelitian ini berasal dari website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan website resmi Bank Indonesia yaitu

www.bi.go.id. Data yang digunakan pada

(6)

Okta Fitri Fauzi 109400373 MBTI 2009 Institut Manajemen Telkom 6 IV. HASIL PENELITIAN & ANALISIS

Perkembangan Variabel Penelitian

Berdasarkan data tahun 2007-2011, variabel pada penelitian ini berfluktuatif dari satu periode ke periode berikutnya. Variabel bebas pada penelitian ini terdiri dari EPS, RORA, ROA dan LDR, sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

EPS perusahaan perbankan dari tahun 2007 sampai dengan 2011 cenderung naik dengan nilai tertinggi sebesar Rp 143,809 ditahun 2011 dan memiliki nilai terendah sebesar Rp 74,611 ditahun 2008.

RORA perusahaan perbankan dari tahun 2007 sampai dengan 2011 cenderung naik dengan nilai tertinggi sebesar 2,66% ditahun 2010 dan memiliki nilai terendah sebesar 1,69% ditahun 2008.

ROA perusahaan perbankan dari tahun 2007 sampai dengan 2011 cenderung naik dengan nilai tertinggi sebesar 1,63% ditahun 2011 dan memiliki nilai terendah sebesar -4,085% ditahun 2008.

LDR perusahaan perbankan dari tahun 2007 sampai dengan 2011 cenderung naik dengan nilai tertinggi sebesar 67,154% ditahun 2008 dan memiliki nilai terendah sebesar 58,217% ditahun 2007.

Harga saham perusahaan perbankan dari tahun 2007 sampai dengan 2011 cenderung naik dengan nilai tertinggi sebesar Rp 2007 ditahun 2010 dan memiliki nilai terendah sebesar Rp 998,792 ditahun 2008.

Likelihood Ratio

Redundant Fixed Effects Tests Pool: RANDOM

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.491021 (23,92) 0.0000

Cross-section Chi-square 75.289296 23 0.0000

Berdasarkan hasil uji Fixed Effect, diperoleh nilai prob. cross-section F

sebesar 0,0000 lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, menunjukkan bahwa nilai prob.(p-value) < 0,05 maka sesuai dengan ketentuan pengambilan keputusan bahwa H0 ditolak atau penelitian ini tidak

menggunakan model Common Effect. Selanjutnya, dilakukan pengujian antara model Fixed Effect dengan model Random Effect dengan menggunakan Hausman Test.

Hausman Test

Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: RANDOM

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Stat Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 7.426096 4 0.1150

Berdasarkan hasil Uji Random Effect nilai Chi-square statistic < nilai kritisnya yaitu 7,426096 < 9,488 (Chi-Square 5%, df = 4) dan nilai prob. cross-section random (p-value) sebesar 0.1150 > 0,05, maka sesuai dengan ketentuan pengambilan keputusan bahwa H0

diterima yaitu regresi data panel menggunakan model Random Effect. Maka model yang tepat digunakan pada penelitian ini adalah model Random Effect

Model random Effect

Dependent Variable: HS?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 02/18/13 Time: 08:45

Sample: 2007 2011 Included observations: 5 Cross-sections included: 24 Total pool (balanced) observations: 120

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -6.82E-08 0.048481 -1.41E-06 1.0000 EPS? 0.917720 0.044768 20.49929 0.0000 RORA? 0.010265 0.038017 0.270001 0.7876 ROA? -0.125396 0.032077 -3.909230 0.0002 LDR? -0.007154 0.041336 -0.173059 0.8629 Random Effects

(Cross)

(7)

Okta Fitri Fauzi 109400373 MBTI 2009 Institut Manajemen Telkom 7

_BBKP--C -0.219199 _BBNI--C 0.031448 _BBNP--C -0.087347 _BBRI--C -0.055163 _BCIC--C -0.076637 _BDMN--C 0.306720 _BEKS--C 0.065134 _BMRI--C 0.033959 _BNBA--C -0.090640 _BNGA--C 0.155154 _BNII--C 0.009096 _BNLI--C -0.076580 _BVIC--C -0.144832 _INPC--C -0.085991 _MAYA--C 0.272774 _MCOR--C -0.070368 _MEGA--C -0.161115 _NISP--C -0.003563 _PNBN--C -0.037552 _SDRA--C -0.112996

Weighted Statistics

R-squared 0.789251 Mean dependent var -4.39E-08 Adjusted R-squared 0.781920 S.D. dependent var 0.607523 S.E. of regression 0.283707 Sum squared resid 9.256318 F-statistic 107.6681 Durbin-Watson stat 2.185906 Prob(F-statistic) 0.000000

Model persamaan regresi data panel yang dibentuk dalam penelitian ini merupakan model Random Effect. Dapat diketahui nilai konstanta koefisien sehingga dapat dibentuk dalam persamaan regresi data panel sebagai berikut :

Harga Saham = (intersep perusahaan sampel) – 0,0000000682 + 0,917720 EPS + 0,010265 RORA – 0,12539 ROA – 0,007154 LDR

Uji-t (Parsial)

Uji-t (parsial) dilakukan untuk menentukan nilai koefisien regresi secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat (Y) apakah signifikan atau tidak.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

EPS? 0.917720 0.044768 20.49929 0.0000

RORA? 0.010265 0.038017 0.270001 0.7876

ROA? -0.125396 0.032077 -3.909230 0.0002

LDR? -0.007154 0.041336 -0.173059 0.8629

Nilai ttabel dengan df 115 (df = n-k =

120-5 = 115) adalah sebesar 1,98081. Berdasarkan tabel 4.6, dapat disimpulkan bahwa :

1. Variabel Earning Per Share (X1)

memiliki nilai thitung sebesar 20,49929

dan ttabel sebesar 1,98081. Sehingga

thitung > ttabel yaitu 20,49929 > 1,98081

dan memiliki nilai prob. (p-value) 0,0000 < 0,05, sesuai ketentuan pengambilan keputusan maka H0

ditolak yang berarti Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan secara parsial.

2. Variabel Return on Risk Asset (X2)

memiliki nilai thitung sebesar 0,270001

dan ttabel sebesar 1,98081. Sehingga

thitung < ttabel yaitu 0,270001 < 1,98081

dan memiliki nilai prob.(p-value) 0,7876 > 0,05, sesuai ketentuan pengambilan keputusan maka H0

diterima yang berarti Return on Risk Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan secara parsial.

3. Variabel Return on Asset (X3)

memiliki nilai thitung sebesar -3,909230

dan ttabel sebesar 1,98081. Sehingga

-thitung < -ttabel yaitu 3,909230 <

-1,98081 dan memiliki nilai prob.(p-value) 0,0002 < 0,05, sesuai ketentuan pengambilan keputusan maka H0

ditolak yang berarti Return on Asset memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan secara parsial.

4. Variabel Loan to Deposit Ratio (X4)

memiliki nilai thitung sebesar -0,173059

dan ttabel sebesar -1,98081. Sehingga

-thitung > -ttabel yaitu 0,173059 >

-1,98081 dan memiliki nilai prob.(p-value) 0,8629 > 0,05, sesuai ketentuan pengambilan keputusan maka H0

diterima yang berarti Loan to Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan secara parsial

Uji F (Simultan)

(8)

Okta Fitri Fauzi 109400373 MBTI 2009 Institut Manajemen Telkom 8 simultan atau bersama-sama memiliki

pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Diperoleh bahwa nilai prob.(F-statistic) sebesar 0,000000 < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti Earning Per

Share, Return on Risk Asset, Return on Asset, dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan secara simultan atau bersama-sama

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas pada penelitian ini mampu menjelaskan variabel terikat. Diperoleh bahwa nilai R2 yang disesuaikan (Adjusted R-square) sebesar 0,781920 atau 78,1920%. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel bebas yang terdiri dari earning per share, return on risk asset, return on asset dan loan to deposit ratio mampu menjelaskan variabel terikat yaitu harga saham perusahaan perbankan sebesar 78,192% sedangkan sisanya 21,808% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian.

Analisis dan Pembahasan

Pengaruh EPS Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian pada penelitian ini, Earning Per Share memiliki nilai prob.(p-value) sebesar 0,0000 lebih kecil dari α = 5% (0,0000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Nurani (2009) yaitu EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan. Earning Per Share menunjukkan jumlah laba bersih yang akan dibagikan kepada para pemegang saham suatu perusahaan. EPS perusahaan yang tinggi mengindikasikan kinerja suatu perusahaan semakin baik yang dapat memberikan kepercayaan kepada investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut sehingga sahamnya semakin

diminati investor yang dapat menjadikan harga saham perusahaan tersebut meningkat, maka EPS mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Wijayanti (2010) dan Violeta, et al (2007). Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Defrizal (2005) yang menyatakan bahwa EPS tidak memiliki pengaruh terhdap harga saham.

Pengaruh RORA Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian pada penelitian ini, RORA memiliki nilai prob.(p-value) sebesar 0,7876 lebih besar dari α = 5% (0,7876 > 0,05) yang berarti bahwa RORA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Anisma (2012) yaitu RORA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan. Perolehan dari aktiva yang mengandung resiko kurang menjadi pertimbangan bagi investor dalam

memproyeksikan harga saham

perusahaan. Sehingga investor kurang mempertimbangkan nilai RORA dalam pengambilan keputusan investasinya. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Arman dan Herawati (2011) dan Purwasih (2010) yang menyatakan bahwa RORA berpengaruh signifikan terhadap harga saham

Pengaruh ROA Terhadap Harga Saham

(9)

Okta Fitri Fauzi 109400373 MBTI 2009 Institut Manajemen Telkom 9 dengan penelitian Nurani (2009) dan

Wijayanti (2010) bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan. Peningkatan pengembalian atas aset perbankan diduga disebabkan oleh banyaknya dana tabungan bank yang meningkat karena keadaan perekonomian yang tidak atau kurang baik yang menyebabkan investor memilih untuk mengalokasikan dananya ke tempat yang memiliki risiko lebih rendah seperti menabung di bank. Sehingga sektor investasi yang memiliki risiko lebih tinggi contohnya pasar modal mengalami penurunan kinerja yang salah satunya ditandai dengan penurunan harga saham. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Arman dan Herawati (2011) dan Defrizal (2005) yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham

Pengaruh LDR Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian pada penelitian ini, Loan to Deposit Ratio memiliki nilai prob.(p-value) sebesar 0,8629 lebih besar dari α=5% (0,8629 > 0,05) yang berarti bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Anisma (2012), Nurani (2009), Arman dan Herawati (2011), Wijayanti (2010), dan Purwasih (2010) yang menyatakan bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan. Hal ini diduga dikarenakan batas jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan telah diatur oleh otoritas moneter yaitu peraturan mengenai batas maksimum pemberian kredit, sehingga para investor tidak terlalu memfokuskan analisanya pada besaran kredit yang disalurkan oleh

bank dalam memproyeksikan harga saham perusahaan perbankan. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Instanti (2012) yang memperoleh hasil bahwa LDR memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan.

V. KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Earning Per Share, Return on Risk Asset, Return on Asset, dan Loan to Deposit Ratio terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Perkembangan earning per share,

return on risk asset, return on asset, loan to deposit ratio dan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. b. Earning per share berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

c. Return on risk asset tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

d. Return on asset berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

e. Loan to deposit ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. f. Earning per share, return on risk

(10)

Okta Fitri Fauzi 109400373 MBTI 2009 Institut Manajemen Telkom 10 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar sebagai emiten di bursa sebaiknya memperhatikan keuntungan yang akan diperoleh investor sehingga dapat memberikan sinyal positif dari segi faktor fundamental agar perolehan dana dari investor dapat maksimal. Salah satu indikator fundamental tersebut adalah earning per share yang dalam industri perbankan pada penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan.

2. Apabila terjadi peningkatan aset perbankan secara signifikan sebaiknya investor berhati-hati, hal ini mungkin terjadi karena lemahnya perekonomian suatu negara pada saat kasus krisis finansial global akan mengakibatkan para pelaku investasi akan mengalokasikan dana investasinya ke tempat yang memiliki risiko lebih rendah yakni tabungan (deposito) yang merupakan produk utama perbankan.

Hal ini dapat menyebabkan naiknya aset perbankan, mengingat alokasi dana berpindah ke sektor investasi yang memiliki risiko lebih rendah, maka sektor investasi yang memiliki risiko lebih tinggi (contoh: pasar modal) akan mengalami penurunan kinerja yang salah satunya ditandai dengan penurunan harga saham. 3. Untuk penelitian selanjutnya, hasil

Referensi

Dokumen terkait

Neljännessä vaiheessa kuvattiin valmis kehittämistuotos eli tuotettu oppima- teriaali, ja suoritettiin empiirinen ongelma-analyysi II, jossa tuotettu oppimateriaali asetettiin lukion

Sejak saat itu, berbagai kerja sama dengan SMERU banyak dilakukan dalam bentuk penelitian, kajian, kertas kebijakan, maupun evaluasi terkait dengan isu-isu kemiskinan dengan hasil

Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang

Penyusunan Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Tehnik

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyusun Tugas Akhir ini guna memenuhi

Keluarga yang sudah berperan aktif dalam upaya pengendalian halusinasi pada pasien schizophrenia dipengaruhi oleh faktor lama pasien menderita schizophrenia sebagian besar

Tugas dari Kepala Bagian Pengadaan Non Bahan Baku antara lain membantu asisten direktur dengan memimpin Bagian Administrasi Gudang untuk melakukan koordinir dan

agar dapat menjadi karyawan yang diharapkan guna dalam pembangunan sumber daya manusia. Pendidikan berbeda dengan pelatihan. Pendidikan lebih bersifat filosofis dan teoritis.