EKOTOKSIKOLOGI
“ANALISIS KONSENTRASI BAHAN/ ZAT TOKSIK (BOD,COD, TSS dan AMONIAK) PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI KARET BERBASIS SUMBER MODEL RLTEC DAN DILUSI”
DOSEN :
Prof. Dr. Qomariyatus S, Amd., Hyp., ST., Mkes
Tri Wardhani M. Royan PK
Mursyid M. Erwin Batara
Betina Surya
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN BANJARBARU
Latar Belakang
Latar Belakang
BOD, COD,TSS,
pH dan Amoniak
Toksik
Ekoistem Metode
Pengolah an
Limbah Cair Karet
Model RLTEC
&
Model Dilusi
Model RLTEC
&
Rumus
• Bagaimana karakteristik limbah cair industri Karet ?
• Apa saja bahan atau zat yang terdapat dalam limbah cair industri karet ?
• Apa bahaya bahan atau zat yang ditimbulkan limbah cair karet terhadap ekosistem dan lingkungan ?
• Bagaimana cara mengolah limbah cair industri karet ? • Apa model RLTEC ?
• Apa model Dilusi ?
• Bagaimana karakteristik limbah cair industri Karet ?
• Apa saja bahan atau zat yang terdapat dalam limbah cair industri karet ?
• Apa bahaya bahan atau zat yang ditimbulkan limbah cair karet terhadap ekosistem dan lingkungan ?
• Bagaimana cara mengolah limbah cair industri karet ?
Tujuan
Tujuan
• Mengetahui model pencemaran RLTEC • Mengetahui model pencemaran Dilusi
• Mengetahui Karakteristik limbah cair industri karet
• Mengetahui bahan atau zat yang terdapat pada limbah cair industri karet • Mengetahui bahaya limbah karet terhadap ekosistem dan lingkungan • Mengetahui cara pengolahan limbah cair industri karet
• Mengetahui model pencemaran RLTEC • Mengetahui model pencemaran Dilusi
• Mengetahui Karakteristik limbah cair industri karet
• Mengetahui bahan atau zat yang terdapat pada limbah cair industri karet • Mengetahui bahaya limbah karet terhadap ekosistem dan lingkungan • Mengetahui cara pengolahan limbah cair industri karet
Manfaa
t
Manfaa
t
• Mahasiswa dapat mengetahui model prediksi bahan atau zat • Mahasiswa dapat mengetui karakeristik limbah karet.
• Mahasiswa dapat mengetahui bahaya limbah karet.
• Menambah wawasan bagi mahasiswa dalam pengolahan limbah karet. • Mahasiswa dapat mengetahui model prediksi bahan atau zat
• Mahasiswa dapat mengetui karakeristik limbah karet. • Mahasiswa dapat mengetahui bahaya limbah karet.
ANALISIS KONSENTRASI BAHAN/ ZAT TOKSIK (BOD,COD, TSSdan AMONIAK)
PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI KARET BERBASIS SUMBER MODEL RLTEC DAN DILUSI
ANALISIS KONSENTRASI BAHAN/ ZAT TOKSIK (BOD,COD, TSSdan AMONIAK)
PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI KARET BERBASIS SUMBER MODEL RLTEC DAN DILUSI
Pengertian
Model
RLTEC dan Dilusi
Pengertian
Model
RLTEC dan Dilusi
limbah cair industri
Karet
Karakteristik
limbah cair industri
Karet
Sumber Limbah Industri
Karet
Sumber Limbah Industri
Karet
(Prastiwi Nadia, 2010)
Prediksi konsentrasi bahan atau zat dalam ekosistem
Prediksi konsentrasi bahan atau zat dalam ekosistem
TINJAUAN
PUSTAKA
TINJAUAN
PUSTAKA
Penerapan Ekotoksikologi Penerapan Ekotoksikologi Pada
Rekayasa Teknologi Lingkungan
Penerapan Ekotoksikologi Penerapan Ekotoksikologi Pada
Rekayasa Teknologi Lingkungan
(Saeni MS, 1989)
(Saeni MS, 1989)
(Sarwoko dan Samudro, 2009)
HASIL
HASIL
Sumber : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5 tahun
2014 tentang Baku Mutu Air Limbah.
Parameter Limbah Cair Karet (mg/l) Baku Mutu (mg/l)
BOD 150 60
COD 300 200
TSS 150 100
Amoniak 13 5
pH 5,6 6-9
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian diatas kandungan limbah industri karet berada dibawah baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2014
tentang Baku Mutu Air Limbah . Bahan atau zat pada limbah cair industri karet
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
BO
D
CO
D
pH
NH
3TS
S
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
pH yang rendah dapat menyebabkan tingkat korosi yang tinggi pada air sungai sehingga dapat menimbulkan kerak pada besi dan berdampak negatif pada Ekosistem.
Tingkat kandunggan TSS yang tinggi dapat berpengaruh terhadap
pendangkalan sungai, dan kekeruhan menjadi sumber toksikologi di perairan. Tingkat kandunggan TSS yang tinggi dapat berpengaruh terhadap
pendangkalan sungai, dan kekeruhan menjadi sumber toksikologi di perairan.
Mengakibatkan kematian pada biota air dan keadaan pada badan air dapat menjadi anaerobik dapat menimbulkan bau busuk.
Mengakibatkan kematian pada biota air dan keadaan pada badan air dapat menjadi anaerobik dapat menimbulkan bau busuk.
Nilai COD yang berlebih akan mengakibatkan kandungan oksigen terlarut di perairan menjadi rendah, akibatnya oksigen bagi sumber kehidupan makhluk air tidak dapat terpenuhi
Nilai COD yang berlebih akan mengakibatkan kandungan oksigen terlarut di perairan menjadi rendah, akibatnya oksigen bagi sumber kehidupan makhluk air tidak dapat terpenuhi
Menyebabkan kematian, sedang perlakuan kronis dapat menimbulkan kerusakan ginjal, mereduksi pertumbuhan dan malfungsi otak, penurunan nilai darah serta mereduksi kapasitasi pembawa oksigen pada tubuh ikan.
pH
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Fitoremediasi
(Dwi dkk, 2005)
Limbah cair industri karet
diencerkan dengan Konsentrasi
limbah cair yang diinginkan
Limbah cair industri karet
diencerkan dengan Konsentrasi
limbah cair yang diinginkan
Memanfaatkan media
tanaman untuk mereduksi
kadar BOD,COD dan TSS
dalam limbah cair karet
.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Bioremedia
si
Susunan batu bata yang terdiri atas lapisan campuran tanah dengan 10-35%
partikel besi, bahan organik dan lapisan zeolite. dilengkapi 2 zone pengolahan yaitu zone aerob pada lapisan zeolite dan
zone anaerob pada lapisan tanah (wakatsuki dkk,1993)
Susunan batu bata yang terdiri atas lapisan campuran tanah dengan 10-35%
partikel besi, bahan organik dan lapisan zeolite. dilengkapi 2 zone pengolahan yaitu zone aerob pada lapisan zeolite dan
zone anaerob pada lapisan tanah (wakatsuki dkk,1993)
Memanfaatkan bakteri mendegradasi limbah dengan jumlah lebih dari 1013 bakteri/m2 permukaan
tanah (Masunaga ddk,2012).
Penutup
Penutup
Kesimpulan
1.Model RLTEC digunakan untuk mengestimasi lepasan zat ke berbagai media lingkungan udara, air dan tanah dari sumber-sumber kegiatan pabrikasi, produksi dan konsumsi.
2.Model dilusi merupakan metode prediksi ekstimasi pelepasan zat melalui titik pembuangan dan sumber pabrikasi.
3. Karakteristik limbah cair pabrik karet yaitu berwarna keruh dan berbau tidak enak.
4.Konsentrasi bahan atau zat (BOD,COD,TSS dan Amoniak) yang berlebihan pada limbah cair karet dapat bersifat toksik bagi mahluk hidup dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
5.Metode pengolahan limbah cair industri karet dapat dilakukan dengan rekayasa teknologi dalam lingkungan yaitu fitoremediasi, bioremediasi dan lain sebagainya.
Saran
•
Terus mengkaji pengolahan
limbah cair industri karet
dilapangan
karena
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1)Aryani, Sunarto dan Tertri. 2004. Toksisitas Akut Limbah Cair Pabrik Batik CV. Giyant Santoso Surakarta dan
Efek Sublethalnya terhadap Struktur Mikroanatomi Branchia dan Hepar Ikan Nila (Oreochromis
niloticus T.). Jurnal Bio Smart Vol.6 No.2. ISSN: 1412-033X
2)Chasri Nurhayati dkk, 2013. Optimasi Pengolahan limbah cair karet Remah menggunakan mikroalga
Indigen dalam menurunkan kadar BOD,COD, TSS. Universitas Sriwijaya, Palembang.
3)Dix, H.M. 1981. Environmental Pollution. John Willey & Sons: New York
4)DR.Harmita, dkk. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati Edisi 3. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
5)Dwi Yulianti dkk, 2005. Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Karet PTPN IX Kebun Batu Jamus
Karanganyar Hasil Fitoremediasi dengan Azolla microphylla Kaulf untuk Pertumbuhan Tanaman Padi
(Oryza sativa Linn.). Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
6) Gapkindo, 1992. Rencana Pengendalian Limbah Crumb Ruber. Gapkindo. Indonesia 7)Habiburohman. 2013. Makalah Pengetahuan Lingkungan Pengolahan Limbah Cair.
8)Husni, Hayatul. 2010. Uji Toksisitas akut Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Ikan Mas (Cyprinus Carpio
Lin). Jurnal Jurusan Teknik Lingkungan. Universitas Andalas.
9)MacKay D, Paterson S and Schroeder W H (1986) Model describing the rates of transfer processes of
organic chemicals between atmosphere and water. Environmental Science and Technology, 20(8), 810-816.
10)Made Agus Gelgel Wirasuta, 2008, Analisis Toksikologi Dan Interpretasi Temuan Analisis, Indonesian
Journal of Legal and Forensic Sciences. Jakarta.
11)Masunaga, T., K. Sato, , dan T. Wakatsuki.Soil’s Environmental Purifying Function - Polluted Water
12)Prastiwi Nadia, 2010.Pengelolaan Limbah cair industri karet. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru
13)Puspito, Andhikan. 2004. Ekotoksikologi. Universitas Gajah Mada: Yogjakarta.
14)Puti Sri K dkk, 2012. Identifikasi Mikroba Anaerob Dominan Pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet Dengan Sistem Multi Soil
Layering (Msl). Universitas Andalas.
15)Saeni MS, 1989. Kimia lingkungan.Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Pusat Antar Universitas Ilmu
Hayati. IPB. Bogor.
16)Salmariza, 2002. Minimalisasi PencemaranIndustri Crumb Rubber denganMetoda MSL (Multi Soil Layering). Padang, Sumatera Barat.
17)Santika dan Aleart G, 1984. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya
18)Sarwoko dan Samudro, 2009. Ekotoksikologi Teknosfer. Guna Widya. Surabaya.
19)Setyamidjaja, Djoehana. 1982. Karet Budidaya dan Pengolahan. CV. Yusa Guna: Jakarta
20)Siringoringo, H.H, 2000. “Kemampuan Beberapa Jenis Tanaman Hutan Kota Dalam Menjerap Partikulat Timbal”. Bul. Pen. Hutan. 21) Sholihah Qomariyatus, 2015. Relationship between Knowledge, Environmental Sanitation and Personal Hygiene with Scabies
(Observational study in the Diamond Miners Community of Cempaka District Banjarbaru South Kalimantan).universitas Lambung mangkurat. Banjarbaru
22) Suwardin D, 1989. Teknik pengendalian Limbah Pabrik Karet. Lateks 4 (2):25-32
23)Wakatsuki, T., H. Esumi dan S. Omura, 1993. High performance and N & Premovable on-site domestic wastewater treatment system by
Multi Soil Layering Method, Wat. Sci. Tech., 27, (1), 31-40
24)Zannaria, Noneng Dewi. 2009. Karakteristik Kimia Paparan Partikulat Terespirasi. Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology
Vol. IX, No. 1, Februari 2009: (37-50) ISSN 1411 - 3481