• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusa"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Deviden

Emiten

Sektor Produksi Minyak Mentah dan Gas Alam pada

Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017 : Sebuah

Tinjauan Literatur

Kalsum, Umi Universitas Trilogi

Latar Belakang Masalah

Perilaku deviden berbeda pada tiap jenis sektor usaha yang berbeda pula. Perusahaan yang lebih besar dan mapan dengan keuntungan yang lebih dapat diprediksi seringkali adalah pembayar dividen terbaik. Perusahaan-perusahaan ini cenderung mengeluarkan dividen reguler karena mereka berusaha memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan cara selain pertumbuhan supernormal. Perusahaan di sektor dan industri berikut memiliki hasil dividen historis tertinggi: bahan baku, minyak dan gas, bank dan keuangan, perawatan kesehatan dan farmasi, dan utilitas.

Sifat dan karakteristik industri pertambangan berbeda dengan industri lainnya. Salah satunya industri pertambangan memerlukan biaya investasi yang sangat besar, berjangka panjang, syarat risiko, dan adanya ketidakpastian yang tinggi, menjadikan masalah pendanaan sebagai isu utama terkait dengan pengembangan perusahaan. Perusahaan pertambangan membutuhkan modal yang sangat besar dalam mengeksplorasi sumber daya alam dalam mengembangkan pertambangan. Untuk itu, perusahaan pertambangan banyak masuk ke pasar modal untuk menyerap investasi dan untuk memperkuat posisi keuangannya. Terdapat 9 perusahaan sektor pertambangan produksi minyak mentah dan gas alam yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebagai berikut:

Nama Emiten Profit for the

(2)

to Owner’s

4. Energi mega Persada Tbk. 5. Medco Energi Internasional

8. Ratu Prabu Energi Tbk. 9. Surya Esa Perkasa Tbk.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari profitabilitas terhadap kebijakan dividen perusahaan, dan mengetahui faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi pengambilan keputusan deviden emiten sektor produksi minyak mentah dan gas alam yang terdaftar di BEI periode 2015-2017.

Literatur

(3)

Sukmawati (2011) Terdapat dua pendekatan yang umumnya digunakan dalam melakukan penilaian saham dengan menggunakan analisis fundamental, yaitu pendekatan nilai sekarang dan pendekatan laba atau Price Earning Ratio (PER). Pendekatan PER merupakan pendekatan yang paling popular dan banyak digunakan oleh analis saham dibanding dengan pendekatan nilai sekarang karena lebih mudah menggunakannya. Dalam pendekatan ini, nilai intrinsik merupakan hasil perkalian antara estimasi PER dengan estimasi Earning Per Share (EPS). Apabila PER suatu perusahaan mempunyai kecenderungan berkembang dengan stabil dan tinggi, maka hal tersebut juga menggambarkan harga saham perusahaan tersebut mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi pula. Dalam berinvestasi di pasar modal, banyak sektor yang dapat dipilih oleh para investor untuk menanamkan modalnya. Salah satu sektor yang menjanjikan adalah sektor manufaktur khususnya pada perusahaan kosmetik dan peralatan rumah tangga. Perusahaan kosmetik dan barang keperluan rumah tangga merupakan salah satu sektor yang memiliki prospek yang baik yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada penjualan pada tahun 2011 dan 2012 yaitu sebesar 16,9% dan 12,9%. Selain itu, Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (PERKOSMI) memprediksi, omzet kosmetik nasional pada tahun 2013 naik sebesar 10-15% (www.neraca.co.id). Kenaikan penjualan ini akan menjadi sinyal positif bagi investor untuk dapat menginvestasikan dananya, karena akan berpengaruh pula pada besarnya laba dan dividen yang dibagikan.

(4)

keputusan untuk membayar dividen dan ative negatif asosiasi dengan pertumbuhan / peluang investasi (market to rasio buku). DeAngelo, DeAngelo dan Skinner (2004) penelitian hasil memberikan bukti pengaruh profitabilitas sebagai diukur dengan laba terhadap kenaikan dividen. Kemudian DeAngelo, DeAngelo, dan Stulz (2006) menggunakan multivariat Model logit menemukan bukti hubungan / kuat hubungan antara profitabilitas (proxy dengan ROA) dengan keputusan untuk membayar dividen. Selanjutnya Denis dan Osobov (2008) melakukan Penelitian menggunakan model regresi logit yang dikembangkan negara memperkuat studi di atas bahwa profitabilitas (diukur dengan nilai EBIT / Book dari total aset) secara signifikan dan positif mempengaruhi kecenderungan untuk membayar dividen. Ada lebih banyak penelitian tentang dividen dari pasar modal di negara berkembang yang menyediakan bukti yang menyatakan bahwa profitabilitas (ROE) adalah salah satu dari faktor penting yang mempengaruhi kebijakan dividen (Aivazian et al., 2003). Berdasarkan beberapa penelitian dalam literatur yaitu dilakukan, maka berhipotesiskan tentang variabel ini sebagai berikut: H1: Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif probabilitas perusahaan membayar dividen atau tidak membayar (menghilang).

(5)

simultan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Secara parsial hanya Net Profit Margin saja yang mempunyai pengaruh secara positif namun tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) sedangkan variabel bebas lainnya mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Adapun faktor-faktor yang paling dominan mempunyai pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) adalah Current Ratio dan Return On Investment.

Kisman (2016) menyimpulkan salah satu fenomena dividen di bursa saham adalah hilangnya dividen yang menurunnya perusahaan kesediaan membayar dividen Sedikit membingungkan, mengapa di beberapa bursa efek seperti Bursa Efek Indonesia 2001-2008, di NYSE 1978-1999, di negara maju pada tahun 1994-2002 dan banyak lainnya. . Setelah meninjau banyak teotip dan literatur termasuk semua perdebatan tentang kebijakan dividen, akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa ada beberapa variabel seperti Profit, Biaya Agensi, Peluang Investasi, Solvabilitas, Ukuran dan Likuiditas mempengaruhi probabilitasnya dari perusahaan enggan membayar dividen.

RekomendasI

Untuk investor yang ingin memperoleh deviden maksimal maka

perhatikan rasio-rasio keuangan pada perusahaan sebagai berikut; ROA, DER, PER, DPR, ROI, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

(6)

untuk perusahaan. Sedangkan DER mempunyai hubungan negatif tetapi tidak signifikan yang berarti bahwa perusahaan harus menurunkan rasio debt to equity dari tahun ke tahun sehingga dapat menarik minat para investor untuk menginvestasikan dananya. Meski demikian ada teori-teori dan penilitian lain yang menjelaskan ketidak relevansian keputusan deviden.

Daftar Pustaka

1. Kisman,Z.2016. Disappearing Dividend

Phenomenon: A Review of Theories and Evidence. Transylvanian Review: Vol XXIV, No. 8, 2016 .

2. FACT BOOK 2016 | INDONESIA STOCK EXCHANGE :

Financial Data and Ratios, FS Date: December 2015, Fiscal Year: December.

3. Harahap, Nazeul I 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Go-Public Di Bursa Efek Jakarta

4. Sukmawati,Erni Estika Dzulkirom AR, Moch Topowijono 2011 : ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE

EARNING RATIO UNTUK MENILAI

KEWAJARAN HARGA SAHAM DAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Perusahaan Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga yang Listing Di Bursa Efek Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan pelaksanaan pelelangan PENGA DA A N PERA LATA N PRA KTEK DA N PERA GA SISWA SD pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Bima Tahun

THE ENGLISH TEACHERS’ PERCEPTION AND IMPLEMENTATION ON COMMUNICATIVE LANGUAGE TEACHING (CLT) METHOD:1. A CASE STUDY AT SMA

Berikut adalah gambar dan beberapa metode dalam pengumpulan data, baik untuk data sosial ataupun data ekologi yang dilakukan dalam penelitian Studi Konektivitas Sistem

min — about three quarters of the period of meiosis I in triploid eggs yielded only heptaploid cells among the embryos. Tetraploid induction was most consistent when treatments

[r]

oral dosing, FLU concentrations in plasma were highest 3.1 m g r ml at 14 h after dosing; absorption and elimination half-lives were 4.9 and 22 h, respectively. The oral

[r]

[r]