• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEMOKRASI DAN ISLAM DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DEMOKRASI DAN ISLAM DI INDONESIA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Demokrasi dan Islam di Indonesia

Oleh Dr. Windratmo Soewarno,SIP.,M.Si

Demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yang mengandalkan kekuatan rakyat untuk dapat berperan langsung dalam suatu pemerintahan. Kata demos (rakyat) dan kratos/cratein (pemerintahan) merupakan pembentukan dari demokrasi yang berarti rakyat menjadi pemimpin dalam suatu negara; rakyat memegang peran penting dalam proses jalannya suatu pemerintahan; pemerintahan yang terbentuk harus berdasarkan suara rakyat. Negara terbentuk disebabkan karena adanya peran rakyat untuk memilih para pemimpinnya.

Peran rakyat dalam suatu membentuk suatu pemerintahan akan membuat legitimasi para pemimpin. Legitimasi ini merupakan suatu kepercayaan dari rakyat kepada pemimpinnya untuk mengatur jalannya suatu pemerintahan. Bila legitimasi dalam suatu pemerintahan lemah maka kepercayaan rakyat terhadap pemimpinnya cenderung akan semakin memudar. Keadaan ini membuat rakyat atau kelompok masyarakat akan berusaha mengganti pemimpinnya yang tidak sesuai dengan harapannya. Harapan rakyat terhadap kepemimpinan demokrasi ditujukan agar rakyat dapat memiliki kebebasan berekspresi, berbicara, berserikat dan berkumpul serta dapat mengawasi jalannya pemerintahan. Dalam hal ini istilah demokrasi menjadi sangat populer dikembangkan pada abad ke-19 yang mana setiap negara yang merdeka pasti menginginkan agar rakyatnya dapat berperan menentukan arah suatu negara setelah mencapai kemerdekaan.

(2)

Pencerminan dari kehidupan bernegara mewarnai konsep Islam bahwa kekuasaan tertinggi sebenarnya bukan di tangan rakyat melainkan Allah SWT atau Tuhan Yang Maha Esa. Konsep ini sebenarnya menjadi dasar bagi para pemimpin atau Khalifah bahwa suatu pemimpin haruslah orang yang memiliki keimanan yang tinggi, sehingga setiap keputusan yang disampaikan sesuai dengan atau tidak bertentangan dengan ajaran atau nilai-nilai agama. Islam tidak menawarkan konsep pembagian kekuasaan secara terpisah (trias politica) seperti konsep demokrasi Barat.

Negara yang berhasil menerapkan model Islam adalah menampilkan kaum ulama dalam Majelis ash-Shura (Dewan Penasihat Ulama) yang dapat mengawasi jalannya pemerintahan. Dalam suatu negara yang tidak memiliki etnis, suku atau ras

yang banyak seperti Indonesia, Iran dan Arab Saudi telah berhasil

mengimplementasikan demokrasi dalam suatu masyarakat Islam. Negara tersebut tidak banyak memiliki jumlah suku, agama dan ras bahkan mereka memiliki kesamaan atas pandangan keagamaan, dan bahasa yang sama. Demokrasi Barat menerapkan adanya berbagai kepentingan di dalam masyarakat yang dapat disuarakan ke dalam wakilnya di parlemen. Konsep pemerintahan dalam Islam tidak adanya contoh untuk membuat suatu kelompok kepentingan, sedangkan dalam demokrasi Barat, masyarakat memiliki kemerdekaan untuk berserikat dan berkumpul dan bersuara untuk membentuk suatu partai politik.

Partai politik merupakan suatu kelompok kepentingan yang memilki tujuan untuk memenangkan pemilihan umum agar dapat menduduki wakilnya di parlemen dan membentuk suatu pemerintahan. Partai politik merupakan suatu kendaraan untuk memasuki pemerintahan. Masuknya partai politik yang menyuarakan suatu kelompok tertentu menjadi sah, sehingga perlu ada legitimasi politik dalam suatu pemerintahan. Legitimasi politik merupakan bagian dari kepercayaan dan pengakuan masyarakat kepada penguasa atau para pemimpinnya. Tanpa adanya legitimasi politik maka kehidupan politik tidak akan stabil. Setiap kelompok atau partai akan berusaha untuk menjatuhkan kelompok atau partai yang sedang memimpin bila legitimasi politiknya lemah.

(3)

Demokrasi merupakan bagian untuk memperkuat legitimasi politik dari suatu kelompok partai di pemerintahan. Pemimpin memerlukan legitimasi politik untuk dapat menjalankan pemerintahan. Dalam Islam, legitimasi politik dapat dibangun melalui kepercayaan rakyat terhadap para ulama. Para Khalifah menjadi seorang ulama dan sekaligus seorang pemimpin ummat, sedangkan setelah itu banyak para pemimpin Islam yang bukan seorang ulama atau tokoh Islam sehingga legitimasi politiknya sangat rendah. Pemilihan seorang pemimpin sangat terkait dengan legitimasi politik. Pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat akan semakin memperkuat kepercayaan rakyat terhadap pemimpinnya.

Kepercayaan rakyat terhadap pemimpin harus terus diperbaruhi, maka demokrasi Barat menawarkan adanya pemilihan umum yang dilakukan secara teratur. Pemilu merupakan satu-satunya cara yang mana seluruh rakyat berpartisipasi dalam menentukan pilihannya atas wakil-wakilnya yang akan duduk dan memerintahnya. Dengan sistem pemilu yang langsung memilih tokoh partainya, rakyat akan semakin yakin bahwa tokoh yang dipilihnya dapat membawa aspirasinya untuk memimpin suatu pemerintahan. Pemilu merupakan bagian terpenting dari proses pembangunan legitimasi politik dari suatu pemerintahan. Tanpa pemilu, legitimasi politik akan lemah dan rakyat semakin tidak mempercayai para pemimpinnya.

Setelah terbentuknya pemerintahan, masyarakat tetap akan dapat

mengawasinya melalui wakilnnya di parlemen. Selain itu, masyarakat dalam suatu sistem demokrasi memiliki hak dan kebebasan menyatakan pendapat. Kebebasan ini kemudian diimplementasikan dalam bentuk kebebasan media atau pers; sebagai bentuk upaya masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap jalannya pemerintahan. Masyarakat dapat memberikan pendapat dan para wakil rakyat di parlemen juga melakukan pemeriksaan, mengawasi jalannya peraturan perundang-undangan oleh pemerintah. Keadaan inilah yang menimbulkan suatu keseimbangan karena bila ada masalah yang dihadapi oleh pemerintah, para wakil rakyat juga melakukan pengawasan, memberikan pendapat bahkan dapat menjatuhkan suatu pemerintahan bila suatu pemerintahan telah menyimpang dari tujuannnya.

(4)

negara dipimpin oleh raja/pangeran yang tidak akan diganti bila yang bersangkutan tidak meninggal dunia.

Sistem monarki dalam suatu negara demokrasi dimodifikasi misalnya oleh Inggris dan Thailand sehingga yang memimpin pemerintahan adalah perdana menteri. Perdana menteri merupakan ketua partai politik yang memenangkan pemilu dan membentuk suatu pemerintahan. Partai yang kalah dalam pemilu akan menjadi oposisi yang siap mengambil alih pemerintahan jika pemerintahan gagal melaksanakan konstitusi. Sedangkan di Indonesia tidak mengenal istilah oposisi dalam suatu pemerintahan. Oposisi akan berupaya cenderung untuk mencari kelemahan dari partai yang berkuasa.

Sistem demokrasi yang mengandalkan pada kekuatan oposisi tidak dapat berjalan di Indonesia. Keadaan ini mengakibatkan sistem demokrasi parlementer yang telah dijalankan oleh Indonesia pada masa tahun 1955 tidak dapat berjalan karena pergantian kabinet sangat cepat karena adanya oposisi yang sangat serius mengawasi jalannya pemerintahan. Kemudian, Indonesia menerapkan sistem demokrasi terpimpin pada masa orde lama yang mana dalam sistem ini, presiden memegan kekuasan penuh untuk mengendalikan negara. Sistem ini efektif dalam menjalankan pemerintahan tetapi para wakil rakyat tidak dapat melakukan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan. Kekuatan eksekutif sangat kuat sehingga kritik dan saran serta pembaruan terhadap kebijakan pemerintah tidak dapat disampaikan.

Sistem Demokrasi Pancasila setelah itu diperkenalkan pada masa Presiden Soeharto dalam masa Orde Baru. Sistem ini juga memperkuat eksekutif dalam menjalankan roda pemerintahan. Presiden memperkuat pengaruhnya tidak melalui partai melainkan kelompok kepentingan Golongan Karya. Dalam sistem ini presiden memasukan kelompok militer ke dalam kelompok sipil. Presiden sebagai pemimpin militer tertinggi memiliki kewenangan untuk mengatur kelompok sipil Golongan Karya, sehingga mereka dapat dengan leluasa menempati kursinya di DPR. Sistem ini bukannya untuk mengontrol jalannya pemerintahan tetapi justru melakukan pengawasan terhadap para partai politik di legislatif dan yudikatif. Eksekutif bukannya yang diawasi tapi eksekutif melakukan pengawasan terhadap legislatif dan yudikatif.

(5)

tersumbat dan pemerintah semakin mudah untuk menyelewengkan kewengannya karena tidak ada pengawasan dari lembaga legislatif dan yudikatif dan bahkan Ketika itu, presiden tidak memiliki batas berapa kali dipilih.

Di era reformasi, Indonesia berhasil mengubah dari Demokrasi Pancasila menjadi Demokrasi Reformasi. Demokrasi setelah reformasi ini membuat rakyat semakin mudah untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Kebebasan berkelompok untuk membuat partai tidak dibatasi tetapi rakyat yang menentukan. Bila suara partai tidak mendapatkan ambang batas suara misalnya 2,5 persen maka partai tersebut tidak dapat menduduki wakilnya di parlemen. Kekuasaan presiden dibatasi hanya dua kali yang dapat dipilih. Rakyat dapat memilih wakilnya karena rakyat memilih orang tidak hanya partai sehingga ada keterikatan emosi antara rakyat dan wakil rakyat. Dalam kaitan ini parlemen akan selalu mengawasi jalannya pemerintahan dengan benar. Tidak semua partai dapat mengajukan calon tetapi hanya partai yang mendapatkan suara di atas 20 persen yang dapat mengajukan calon. Bila suara yang diperoleh di bawah 20 persen maka partai dapat melakukan koalisi dengan partai lainnya untuk mengajukan presiden dan wakil presiden.

Penutup

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang mana rakyat dapat ikut serta membentuk, mengawasi dan menjalankan pemerintahan. Kemampuan Indonesia dalam menjalankan demokrasi adalah melalui proses yang panjang untuk dapat menemukan sistem yang sesuai. Sistem demokrasi dapat berjalan dengan baik adanya keseimbangan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. Kekuasaan harus dibatasi dan diawasi. Semakin tinggi kepercayaan rakyat terhadap pemerintah maka semakin tinggi tingkat legitimasi politik suatu pemerintahan. Legitimasi politik yang tinggi akan membawa pada kestabilan politik sehingga pemerintah akan semakin kuat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat menuju pada aman, damai dan makmur.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis validasi media buku saku yang dilakukan oleh tujuh orang validator menyatakan bahwa buku saku hasil inventarisasi tumbuhan berpotensi tanaman hias

Kita tidak tahu berapa banyak orang yang BERARTI dalam hidup kita ; sampai saat kita sadar bahwa kita MERINDUKAN kehadiran mereka.. Sahabat sejati lebih mudah ditemui ketika

 NTUP : Nilai Tukar Usaha Pertanian, indeks diterima petani dibagi indeks yang dibayarkan untuk usaha pertanian. Nasional 102,03

Adapun misi yang dapat dikedepankan adalah: melestarikan tradisi dan adat istiadat; menciptakan lingkungan yang baik untuk sebagai bentuk informasi masyarakat

Dalam implementasi perancangan game ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut: (1) Pembuatan aplikasi scrabble dengan pilihan dua kamus bahasa yaitu Bahasa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada indikator menetapkan tujuan dan target belajar 20,00%, mengenali asisten praktikum serta gaya menjelaskannya 36,00%, tekun

pembahasan untuk semua variabel maka dapat disimpulkan sifat organoleptik daging ayam petelur tua yang disukai panelis untuk tekstur dan keempukan adalah

Kajian yang dijalankan ini adalah untuk mengenalpasti kehadiran DNA khinzir daripada air tangki, perut, kulit dan isi ikan menggunakan masa nyata tindak balas polimerisasi