STRATEGI PENGELOLAAN KELAS
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
SMP NEGERI 4 BATU
SKRIPSI
Oleh: Nur Azizah
04310016
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH
STRATEGI PENGELOLAAN KELAS
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
SMP NEGERI 4 BATU SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang untuk Mememenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh: Nur Azizah
04310016
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH
STRATEGI PENGELOLAAN KELAS
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
SMP NEGERI 4 BATU
SKRIPSI
Oleh: Nur Azizah
04310016
Telah disetujui oleh: Dosen Pembimbing
Dr. Hj. Sutiah, M.Pd NIP. 150 262 509
Tanggal, 14 Januari 2009 Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
STRATEGI PENGELOLAAN KELAS
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
SMP NEGERI 4 BATU SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh: Nur Azizah (04310016)
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 17 Januari 2009 dengan nilai A dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada tanggal 22 Januari 2009
Panitia Ujian
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. Dr. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd.
NIP. 150 262 509 NIP. 150 303 050
Penguji Utama, Pembimbing,
Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. Dr. Hj. Sutiah, M.Pd
NIP. 150 215 375 NIP. 150 262 509
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang
!
" # !
!$ ! #
% ! &
'
( %# "
" ! ) *
!$ ! + !, ! !,
! -
-. $ / 0 *
!$
-* ! ! 0 0 $ ! ! !
1 2 ! ) $ $ 2 (0
-* 2 * 0 3 !, ! #
0
" ! 2# %
4 # ( 555
6 #
# !
%!$
# 7 #
7
8 !
!$
& 9 $ : , 2 20 . ! 2
! 55 & ! 9
; & % : * *
-! % # 2/< 8 + 2 0
MOTTO
! " #
$
% &'() * +,
-Artinya:
Allah mencintai seseorang yang apabila ia mengerjakan suatu pekerjaan, maka ia mengerjakannya dengan sempurna. (H.R. Baihaqi)
Dr. Hj. Sutiah, M.Pd Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Malang NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Skripsi Nur Azizah Malang, 14 Januari 2009 Lampiran : 4 (empat) Eksempelar
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang di-
Malang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun teknik penulisan, dan telah membaca skripsi mahasiswa tersebut dibawah ini :
Nama : Nur Azizah NIM : 04310016
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul skripsi : STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU
Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
SURAT PERNYATAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau yang diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, 14 Januari 2009
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis persembahkan kepada utusan-Nya yang telah memberikan penerang atas ayat-ayat suci Al Qur’an.
Banyak bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak dalam rangka menyelesaikan penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta yang dengan penuh ketulusan hati memberikan kasih sayang, nasehat, kerja keras, keagungan do’a serta pengorbanan materi maupun spiritual demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Malang.
2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku rektor Universitas Islam Negeri Malang.
3. Bapak Prof. Dr. H.M. Djunaidi Ghony, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang.
4. Bapak Drs. M. Padil, M.Pd.I., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tabiyah Universitas Islam Negeri Malang.
6. Seluruh Dosen UIN Malang yang telah mentransfer ilmu kepada penulis semoga mendapat balasan dari Allah SWT .
7. Bapak Djihad, S.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 4 Batu yang telah memberikan izin penulis untuk mengadakan penelitian di SMP Negeri 4 Batu serta Bapak Drs. Masrukin, Drs. Akh. Masrur, dan Mahmud Huda, S.Ag. selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu yang telah banyak memberikan keterangan kepada penulis.
8. Keluarga besar Drs. KH. Masduqi Mahfudz dan Hj. Chasinah Masduqi yang selalu memberikan nasehat, dan mendo’akan selama penulis tinggal di Ponpes Salafiyyah Syafi’iyah Nurul Huda Mergosono Malang.
9. Teman-teman semua seiman dan seperjuangan. Semoga Allah menjadikan kita penerus Islam yang mampu ”balance” dalam meraih kesuksesan dunia akhirat. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis tercatat sebagai amal shaleh yang diterima oleh Allah SWT.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada, pada skripsi ini Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari segenap pembaca guna perbaikan penulisan selanjutnya.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kemanfaatan atas penulisan skripsi ini dan menjadikan kita sebagai hambaNya yang pandai mensyukuri nikmat.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
HALAMAN NOTA DINAS ... vii
HALAMAN PERNYATAAN ... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
ABSTRAK... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
D. Penegasan Istilah dan Ruang Lingkup Penelitian ... 8
E. Keterbatasan Ruang Lingkup Penelitian ………..9
BAB II KAJIAN TEORI ... 13
A. Strategi Pengelolaan Kelas ... 13
1. Strategi Pengelolaan Kelas ... 13
2. Masalah Pengelolaan Kelas ... 16
3. Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Kelas ... 18
4. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas... 20
5. Macam-macam Pengelolaan Kelas... 22
a. Kegiatan Administrasi Kelas ... 23
b. Kegiatan Operatif Manajemen Kelas ... 25
c. Penataan Ruang Kelas ... 27
d. Pengelolaan Perilaku Siswa ... 32
e. Strategi Pembelajaran ... 38
B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP ... 44
1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ... 44
2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam ... 46
3. Karakteristik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP... 49
C. Prestasi Belajar ... 51
1. Pengertian Prestasi Belajar... 51
2. Sistem Penilaian Prestasi Belajar ... 53
3. Prestasi Belajar Pendidikan Islam di SMP... 61
4. Penilaian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP ... 62
1. Masalah-masalah Pengelolaan Kelas yang dihadapi Guru\
Pendidikan Agama Islam ... 69
2. Pelaksanaan Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ... 73
3. Dampak Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ... 78
4. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ... 86
BAB III METODE PENELITIAN... 98
A. Pendekatan Penelitian ... 98
B. Jenis Penelitian ... 99
C. Kehadiran Peneliti ... 100
D. Lokasi Penelitian ... 101
E. Sumber Data... 102
F. Metode Pengumpulan Data ... 105
G. Tehnik Analisis Data ... 108
H. Pengecekan Keabsahan Data... 111
I. Tahap-Tahap Penelitan ... 114
BAB IV PENYAJIAN DATA ANALISIS DATA ... 116
A. Latar Belakang Objek Penelitian... 116
2. Tujuan, Visi, dan Misi SMP Negeri 4 Batu ... 117
3. Struktur Organisasi SMP Negeri 4 Batu... 119
4. Sarana dan Prasarana Sekolah ... 120
5. Keadaan Guru SMP Negeri 4 Batu... 122
6. Keadaan Siswa-siswi SMP Negeri 4 Batu... 123
B. Paparan Hasil Penelitian ... 124
1. Masalah-masalah Pengelolaan Kelas yang dihadapi Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu...125
2. Pelaksanaan Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu...128
a. Kegiatan Administrasi Manajemen...130
b. Kegiatan Operatif Manajemen Kelas...136
c. Penataan Ruang Kelas...142
d. Pengelolaan Perilaku Siswa...147
e. Penerapan Strategi Pembelajaran...152
3. Dampak Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu...160
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 173
1. Masalah-masalah Pengelolaan Kelas yang dihadapi Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu... 173
2. Pelaksanaan Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu ... 175
3. Dampak Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu...184
4. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu...187
BAB VI PENUTUP... 191
A. Kesimpulan ... 191
B. Saran ... 194 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Batu ...120 II. Jumlah Siswa Menurut Umur dan Jenis Kelamin... 123 III. Program Pengembangan Diri ... 124 IV. Tanggapan siswa tentang guru PAI dalam menyikapi siswa yang
berbuat onar atau hal-hal yang mengganggu berlangsungnya
pembelajaran PAI... I26 V. Tanggapan siswa tentang terciptanya suasana kerjasama dalam
kelompok belajar siswa mata pelajaran PAI... 127 VI. Tanggapan siswa tentang sarana dan prasarana belajar disekolah... 138 VII. Tanggapan siswa tentang guru PAI dalam berbicara/bertukar pendapat
terhadap permasalahan siswa... 149 VIII. Tanggapan siswa tentang terjalinnya persahabatan atau keakraban
dengan teman-temannya... 150 IX. siswa tentang guru PAI dalam menyikapi siswa
yang tidak mengerjakan tugas rumah (PR) pelajaran agama Islam... 151 X. Tanggapan siswa tentang semangatnya dan sikap senangnya
dalam mengikuti pembelajaran PAI... 154 XI. Tanggapan siswa tentang partisipasinya aktif dalam pembelajaran PAI ... 154 XII. Tanggapan siswa tentang tingkat pengetahuan dan ketekunan
XIII. Tanggapan siswa tentang kemampuannya dalam mempraktekkan atau melakukan setiap hari ajaran agama Islam yang telah dipelajari... 162 XIV. Tanggapan siswa tentang semangatnya dalam mengikuti kegiatan
keagamaan di sekolah... 165 XV. Tanggapan siswa tentang keinginannya (cita-cita) memiliki ...
pengetahuan agama Islam yang tinggi ... 167 XVI. Tanggapan siswa tentang semangatnya dalam mengikuti kegiatan
keagamaan di sekolah... 169 XVII. Tanggapan siswa tentang konsentrasinya dalam mengikuti
pembelajaran PAI... 170 XVIII. Tanggapan siswa tentang semangatnya dan sikap senangnya
dalam mengikuti pembelajaran PAI... 170 XIX. Tanggapan siswa tentang keinginannya (cita-cita) memiliki
pengetahuan agama Islam yang tinggi ... 170 XX. Tanggapan siswa tentang partisipasinya aktif dalam pembelajaran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Instrumen Penelitian
Lampiran 2 : Daftar Ceklis Perangkat Pembelajaran Lampiran 3 : Jadwal Mata Pelajaran SMP Negeri 4 Batu Lampiran 4 : Contoh Perangkat Pembelajaran
Lampiran 5 : Contoh Jurnal Mengajar, Hasil Penilaian per Kompetensi Dasar, Rekapitulasi Nilai Rapor SMP Negeri 4 Batu
Lampiran 6 : Program Sekolah SMP Negeri 4 Batu Tahun Pelajaran 2008-2009, Rencana Program dan Jadwal Kegiatan Sekolah, Pembagian Tugas Guru, Tata Tertib Guru, Buku Tata Tertib Siswa
Lampiran 7 : Contoh Susunan Panitia Kegiatan Qurban OSIS SMP Negeri 4 Batu, Contoh Jadwal Sholat Dhuha, Denah SMP Negeri 4 Batu, Contoh Do’a Awal dan Akhir Pelajaran
Lampiran 8 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 9 : Surat Permohonan Izin Penelitian
ABSTRAK
Azizah, Nur. 2009. (Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu). Skripsi, Program Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang. Dosen Pembimbing: Dr. Hj. Sutiah, M.Pd.
Kata kunci : strategi pengelolaan kelas, pembelajaran PAI, prestasi belajar. Strategi pengelolaan kelas adalah pola/siasat, yang menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran PAI dapat diukur dari prestasi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pembelajaran PAI di sekolah umum memiliki aspek-aspek materi yang luas dengan hanya terjadwal 2 jam mata pelajaran. Sementara itu, dalam proses pembelajaran PAI di kelas sering ditemui kesulitan belajar siswa, kurang konsentrasi, motivasi menurun, bahkan tingkah laku siswa yang mengganggu proses pembelajaran. Sehingga hal ini akan berpengaruh bagi keberhasilan tujuan pembelajaran PAI. Disinilah pentingnya guru mengelola kelasnya dengan baik. Pada permasalahan di SMP Negeri 4 Batu ini, maka dilakukan penelitian dengan rumusan permasalahan; Apa masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru PAI di SMP Negeri 4 Batu. Bagaimana pelaksanaan, serta dampak, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan membahas permasalahan tersebut.
Penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus. Metode pengumpulkan data yang digunakan observasi, interview, dokumentasi, dan kuesioner. Sedangkan tehnik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang dengan teknik persentase:
P = x100 % N
F
yaitu: Manajemen administratif kelas, sudah diselesaikan dengan baik oleh guru PAI, yang didukung semua guru, OSIS, kurikulum dan perangkat kelas. Manajemen operatif kelas, mengalami kekurangan pada perbekalan kelas, pembinaan personal kelas, kepemimpinan guru/wali kelas, pembelajaran PAI kurang dukungan maksimal dari guru-guru lain di sekolah. Penataan ruang kelas, dalam sudah memadai, Namun siswa yang duduk di belakang sedikit sulit berinteraksi dengan guru, karena bangku masih formasi tradisional, pembelajaran variasi kelompok dilaksanakan di ruang multimedia. Almari pun belum memadai. Pengelolaan perilaku siswa, dilakukan dengan pembentukan sikap dan perilaku siswa melalui tata tertib sekolah, mengimplementasikan norma yang berlaku dimasyarakat di sekolah, menciptakan suasana positif di kelas dengan memberi perhatian. Sedangkan untuk mempertahankan kelas tetap kondusif dalam pembelajaran PAI, guru menggunakan dua pendekatan dalam mengatasi satu masalah yang timbul. Penerapan strategi pembelajaran, belum memperhatikan keterampilan-keterampilan dalam penerapan strategi pembelajaran dan adanya ketidaktepatan siklus pembelajaran. Sehingga guru mengubah strategi sesuai dengan beban materi dan waktu. Pendekatan pembelajaran yang hanya sering digunakan adalah learning community, tanya jawab interaktif dan ceramah dengan membawa siswa untuk menemukan sendiri apa yang harus ia pelajari.
Dampak langsung strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi kognitif siswa SMP Negeri 4 Batu adalah terdapat peningkatan, terbukti pada hasil prestasi, rata-rata siswa telah mencapai lebih dari KKM, Sedangkan prestasi psikomotorik, siswa belum maksimal mengamalkan materi yang dipelajarinya. Dampak pengiringnya berupa prestasi afektif, secara tidak langsung strategi pengelolaan kelas masih diusahakan dengan maksimal untuk memberikan dampak terhadap siswa agar sanggup mengaplikasikan materi-materi agama Islam yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga guru berusaha dengan pembiasaan melalui pengembangan diri keagamaan di sekolah.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan yang mengembangkan potensi-potensi siswa yang manusiawi, agar mampu menjalani tugas-tugas dalam kehidupan, baik secara individual maupun sosial. Sekolah sebagai suatu organisasi kerja yang terdiri dari beberapa kelas. Setiap kelas mempunyai perjenjangan sendiri. Menurut Hadari Nawawi menegaskan bahwa sekolah dan kelas diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendidik siswa, yang tidak harus didewasakan dari aspek intelektualnya saja, akan tetapi dalam aspek kepribadiannya.1
Sebagai calon penerus bangsa, siswa dalam dunia pendidikan lebih ditekankan pada upaya membangkitkan semangat belajar yang tinggi. Kemauan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan bangsa perlu lebih ditanamkan lagi kepada mereka. Hal ini merupakan salah satu tantangan guru di dunia pendidikan. Para guru diharapkan dan harus mampu menciptakan pembelajaran dengan efektif, menyenangkan, tercipta suasana dan iklim pembelajaran yang kondusif, terdapat interaksi balajar-mengajar yang bagus, sehingga keberhasilan belajar dan prestasi dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran.
1 Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan,
Salah satu unsur penting dari proses kependidikan adalah pendidik. Di pundak pendidik terdapat tanggung jawab yang amat besar dalam upaya mengantarkan peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan culture transition yang bersifat dinamis ke arah suatu perubahan secara kontinyu, sabagai sarana vital bagi membangun kebudayaan dan peradaban umat manusia. Dalam hal ini, pendidik bertanggung jawab memenuhi kebutuhan peserta didik, baik spiritual, intelektual, moral estetika maupun kebutuhan fisik peserta didik.2
Dalam kehidupan sekolah sering dijumpai guru-guru yang dapat dikatakan kurang berhasil dalam mengajar. Indikator belum berhasilnya guru adalah prestasi belajar yang rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan. Kegagalan guru ini mungkin bukan hanya kurang menguasai materi bidang studinya, tetapi karena mereka tidak tahu atau belum mampu mengelola kelas.
Pembaharuan pendidikan yang mulai digalakkan beberapa puluh tahun yang lalu menyebabkan timbulnya usaha-usaha pemikiran diberbagai bidang pendidikan, seperti pembaharuan kurikulum, pembaharuan metode mengajar, pembaharuan administrasi pendidikan, pembaharuan media pendidikan, pembaharuan sistem supervisi dan sebagainya. Adanya pembaharuan ini telah menimbulkan perubahan bahan ukuran baik-buruk perihal kegiatan guru, kegiatan siswa, suasana kelas dan sebagainya.3
2 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 41.
3 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan kelas dan Siswa, Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta:
Pada tahun 2002 pemerintah merancang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) guna memacu akselerasi peningkatan mutu dalam pendidikan. Kemudian pada tahun 2006 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mengalami penyempurnaan. Kurikulum ini dibuat dengan konsep kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, keadaan sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik, namun disamping itu tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.4
Pembaharuan dunia pendidikan saat ini memberikan pengaruh besar terhadap persiapan dan cara mengajar seorang guru serta mempengaruhi persiapan dan kondisi belajar siswa di kelas, Metode mengajar yang berbeda memberikan pengaruh terhadap suasana belajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru perlu terampil dalam mengelola kelas.
Tindakan pengelolaan kelas adalah tindakan yang menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar.5
Manajemen kelas merupakan bagian dari pengelolaan sekolah yang ikut menentukan mutu pendidikan. Kemampuan seorang guru dalam pengelolaan kelas, memiliki peranan yang sangat sentral, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun evaluator pembelajaran. Hal ini harus dipahami bahwa pendukung utama tercapainya tujuan pembelajaran sebagai media
4 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),
hlm. 8.
5 Ahmad Rohani H.M. dan Abu Ahmadi,
pertemuan segala komponen pendidikan. Pengelolaan kelas merupakan tugas utama guru dan wali kelas dalam menciptakan suasana kelas yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran semaksimal mungkin, meningkatkan, memperbaiki belajar siswa sehingga tetap tertarik terlibat dalam kegiatan belajar mengajar dan lebih mudah dalam menerima pelajaran,
Keberhasilan pengajaran dalam arti tercapainya tujuan-tujuan pengajaran sangat tergantung pada kemampuan mengatur kelas yang dapat menciptakan situasi yang memungkinkan anak didik dapat belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Siswa dapat belajar dengan baik dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dalam kondisi yang merangsang untuk belajar. Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, maka diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai.6
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar maupun di Sekolah Menengah memiliki tujuan dan fungsi berbeda dari setiap komponen materi yang dipelajari oleh siswa. Guru pendidikan agama Islam harus mampu memilih strategi yang tepat untuk pembelajaran dan mampu mengelola kelas dalam proses pembelajaran di sekolah, sehingga prestasi yang dihasilkan memungkinkan dapat membantu siswa dalam mencapai suatu kemudahan, kecepatan mencapai kebiasaan, dan kesenangan murid dalam mempelajari Islam untuk dijadikan pedoman dan petunjuk hidup dalam kehidupan siswa.
Prestasi ini tidak hanya terlihat dalam lingkungan sekolah saja, tetapi juga teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Aktivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas yang hanya terjadwal dengan dua jam mata pelajaran setiap minggunya pada sekolah umum SMP Negeri 04 Batu (Sekolah Menengah Pertama), memiliki nilai kebutuhan yang tinggi bagi siswa. Dengan waktu sangat minim dan komponen materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang bermacam-macam tujuan dan fungsinya, maka dibuatlah perencanaan pembelajaran dengan matang agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan menyenangkan.
Namun dalam proses belajar mengajar di kelas sering ditemui sikap atau tingkah laku siswa yang dapat mengganggu selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Untuk mencegah timbulnya tingkah laku-tingkah laku siswa yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar, guru berusaha mendayagunakan potensi kelas, memfokuskan perhatian kepada peserta didik, memahami mereka secara individu dan memberi pelayanan-pelayanan tertentu yang merupakan wujud dukungan dari warga sekolah. Upaya-upaya yang dilakukan ini merupakan usaha dalam menciptakan kondisi belajar yang kondusif, optimal dan menyenangkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga tujuan pembelajaran prestasi dapat dicapai dengan maksimal.
faktor-faktor pendukung dan penghambatnya serta, dampak dari strategi pengelolaan tersebut terhadap prestasi yang dicapai siswa. Untuk itu, penelitian ini diberi
judul: "STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 04 BATU".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu?
2. Bagaimana pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu?
3. Bagaimana dampak strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah:
a. Mendeskripsikan masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu ?
b. Mendeskripsikan pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu.
c. Mendeskripsikan dampak strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu.
d. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menghambat dan mendukung strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu. 2. Manfaat
a. Secara teoritis hasil penelitian ini, bermanfaat sebagai bahan masukan konstruktif untuk memperluas pengetahuan tentang strategi pengelolaan kelas serta sebagai acuan untuk meningkatkan prestasi belajar melalui strategi pengelolaan kelas.
strategi pengelolaan kelas, sehingga pembelajaran Pendidikan Agama Islam berjalan dengan efektif dan efisien
D. Penegasan Istilah dan Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian tentang arti yang terkandung dalam penelitian, maka diperlukan penjelasan beberapa istilah yang terdapat dalam pembahasan:
a. Strategi Pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas dapat didefinisikan "pola siasat, teknik, yang menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif, agar siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
b. Pembelajaran
Upaya membelajarkan siswa melalui kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan berdasarkan kondisi pembelajaran yang ada.7
c. Pendidikan Agama Islam
Suatu upaya membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar, dan tertarik untuk terus menerus mempelajari agama Islam, baik untuk kepentingan mengetahui bagaimana cara beragama yang benar, maupun belajar Islam sebagai pengetahuan.8
7 Sutiah, Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran, (Malang: Universitas Negeri Malang,
2003), hlm. 8.
8 Muhaimin, Suti’ah dan Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Pengefektifan
d. Prestasi Belajar PAI
Hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.9
Adapun yang dimaksud dengan strategi pengelolaan kelas dalam penelitian ini adalah pelaksanaan langkah-langkah yang digunakan guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran PAI dalam menciptakan kondisi kelas tetap kondusif dan mempertahankan kondisi itu ketika timbul masalah dengan cara pendekatan-pendekatan yang profesional, sehingga siswa balajar optimal, aktif dan menyenangkan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan diterapkannya strategi pengelolaan kelas diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap prestasi belajar agama Islam siswa, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap siswa tentang apa yang telah dipelajarinya. Sedangk$an yang dimaksudkan dengan faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas merupakan hal-hal yang ditemukan dapat mendukung dan menghambat dari pelaksanaan strategi pengelolaan kelas.
E. Pembatasan Ruang Lingkup Penelitian
1. Kajian pertama dalam penelitian ini tentang masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru, hanya dibatasi tentang masalah-masalah yang dihadapi guru di kelas maupun di sekolah pada umumnya.
2. Kajian pokok dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
9 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha
dalam pelajaran PAI di SMP Negeri 4 Batu. Kajian yang diteliti dalam hal ini adalah pelaksanaan strategi pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya agar pembelajaran berlangsung efektif, siswa aktif dan semangat mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 3. Kajian pokok tersebut, juga akan diteliti tentang dampak strategi
pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya yang diketahui melalui hasil tes atau rapor. Dampak tersebut dibatasi pada dampak langsung yang berimplikasi pada prestasi kognitif dan psikomotorik (pengetahuan dan keterampilan), dan dampak pengiring yang berimplikasi pada prestasi afektif (sikap atau nilai).
4. Sasaran ketiga yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran PAI. Kajian ini dibatasi pada pelaksanaan strategi pengelolaan kelas yang akan ditemukan segala hal yang mendukung dan menghambat proses pembelajaran PAI di kelas.
F. Sistematika Pembahasan
Penulisan skripsi ini terdiri dari 6 bab yang masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika pembahasannya sebagai berikut:
Bab II. Kajian Teori. Dalam bab ini dibahas tentang pertama, kajian tentang strategi pengelolaan kelas yang meliputi pengertian strategi pengelolaan kelas, masalah pengelolaan kelas, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas, dan prinsip-prinsip pengelolaan kelas, macam-macam pengelolaan kelas. Kedua, kajian tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP yang meliputi: pengertian pembelajaran pendidikan agama Islam, tujuan dan fungsi Pendidikan Agama Islam, serta karakteristik pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP. Ketiga, tentang prestasi belajar yang meliputi: pengertian prestasi belajar, sistem penilaian prestasi belajar, prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP dan penilaian prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP. Keempat: kajian tentang masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam, pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, dampak strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Bab IV. Hasil Penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang data dan temuan yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam bab III yang terdiri dari deskripsi data dari hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan angket, dan dilanjutkan dengan hasil analisis data.
Bab V. Pembahasan Hasil Penelitian. Pembahasan terhadap temuan temuan dalam penelitian yang diuraikan di bab IV dengan menunjukkan tujuan penelitian yang dicapai, menafsirkan data temuan penting yang dicapai, menintegrasikan penemuan penelitian pada temuan pengetahuan yang telah ada, menjelaskan implikai-implikasi lain dari hasil penelitian, yang mana merupakan jawaban rumusan permasalahan dalam bab I.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Strategi Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Strategi Pengelolaan kelas
Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai ’siasat’, ’kiat’,’trik’, atau ’cara’. Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 10
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal adalah dinamakan dengan metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.11
Strategi juga dapat diartikan istilah, teknik dan taktik mengajar. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode. Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Sedangkan mengenai bagaimana menjalankan strategi, dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat
10 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2007), hlm. 3.
11 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
menentukan tehnik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan tehnik guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan guru yang lain.12
Mengacu pada konteks belajar mengajar bahwa strategi dalam penelitian ini adalah tehnik atau siasat yang digunakan guru dan diperagakan oleh guru dan siswa dalam berbagai peristiwa pembelajaran untuk mewujudkan tujuan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
Sedangkan pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan merupakan terjamahan dari kata
“management”. Dalam kamus umum bahasa Indonesia disebutkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.13
Sedangkan Drs. Winarno Hamiseno mengemukakan pengelolaan adalah substantifa dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Sehingga pengelolaan menghasilkan sesuatu, dan sesuatu itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya.14
Dengan demikian pengelolaan dapat diartikan bahwa kemampuan atau keterampilan seseorang dalam melakukan tindakan-tindakan melalui proses kegiatan-kegiatan orang lain dalam rangka meraih suatu pencapaian
12 Ibid., hlm. 128.
hasil yang dapat berfungsi sebagai sumber penyempurnaan dan peningkatan keterampilan selanjutnya.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dalam hal ini tidak terkait pengertian ruangan kelas.15 Pandangan beliau dalam pengertian pengajaran, kelas bukan wujud ruangan, tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar, meskipun peristiwa itu terjadi di ditempat lain, dimana siswa sedang berkerumun belajar tentang hal yang sama, dari fasilitator yang sama.
Untuk memahami tentang pengelolaan kelas secara mendalam maka akan dikemukakan beberapa pendapat dari para ahli diantaranya: a. Hadari Nawawi
Kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah, sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid.16
15 Suharsimi Arikunto, Suhadjono, dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), hlm. 3.
16 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka
b. Syaiful Bahri Djamarah
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mangajar.17
c. Burhanuddin
Pengelolaan kelas merupakan proses upaya yang dilakukan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi yang kondusif dan optimal bagi terselenggaranya kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien.18
Dari beberapa pengertian strategi dan pengelolalaan kelas, maka strategi pengelolaan kelas dapat didefinisikan "pola siasat, tehnik, atau langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif, agar siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
2. Masalah Pengelolaan Kelas a. Pada aspek fisik
Bentuk pelanggaran disiplin yang bersifat individual, yaitu:19 1) Tingkah laku menarik perhatian
Siswa mencari kesempatan pada waktu yang tepat untuk melakukan perbuatan yang dianggapnya dapat menarik perhatian orang lain. Sehingga diberi bantuan ekstra.
17 Ibid., hlm. 173.
18 Burhanuddinn dkk., Manajemen Pendidikan, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003),
hlm. 44.
2) Tingkah laku mencari kekuasaan
Siswa berperilaku yang dapat menguasai orang lain seperti mendebat, marah, dan selalu lupa pada peraturan kelas yang disepakati sebelumnya.
3) Tingkah laku membalas dendam
Siswa yang berperilaku seperti ini biasanya merasa lebih kuat, misalnya mengancam, menendang, dan sebagainya.
4) Peragaan ketidakmampuan.
Siswa biasanya sangat apatis terhadap pekerjaan apapun. b. Masalah pada aspek non fisik
Masalah kelompok dalam pengelolaan kelas menurut Lois V. Johnson dan Marry A. Bany adalah:20
1) Kelas kurang kohesif. Misalnya perbedaan jenis kelamin, suku, dan tingkatan sosio-ekonomi, dan sebagainya.
2) Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya. Misalnya mengejek kelas yang dalam pengajaran Seni Suara menyanyi dengan suara sumbang
3) “Membesarkan” hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya pemberian semangat kepada badut kelas. 4) Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas
yang tengah digarap.
20 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2004),
5) Semangat kerja rendah. Misalnya aksi protes kepada guru karena menganggap tugas yang diberikan kurang adil.
6) Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Misalnya guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru lain. Masalah pengelolaan kelas aspek fisik biasanya cenderung tidak menjadi sesuatu berkepanjangan. Tetapi aspek nonfisik seringkali menjadi masalah serius. Namun masalah tersebut tetap harus ditangani secara baik.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Selain itu hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas.21 3. Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Kelas
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman N. adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana social yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.22
Tujuan diadakannya pengelolaan kelas menurut Suharsimi Arikunto adalah agar setiap anak di kelas itu dapat bekerja tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien, sebagai indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah:23
a. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang berhenti karena tidak tahu akan tugas yang diberikan padanya
b. Setiap anak harus melakukan pekerjaan tanpa mrmbuang waktu, artinya tiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
Dari pengertian diatas dikemukakan bahwa pengelolaan kelas berkaitan erat dengan pengaturan kelas dan tujuan pembelajaran. Hal ini merupakan tugas guru untuk menciptakan suasana yang dapat menimbulkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, meningkatkan mutu pembelajaran dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan terhadap siswa dalam belajar, sehingga diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai.
Sedangkan fungsi pengelolaan kelas adalah proses membuat perubahan-perubahan dalam organisasi kelas, sehingga individu-individu mau bekerja sama dan mengembangan kontrol mereka sendiri.24 Siswa harus mampu memimpin kelasnya sendiri sebagai kontrol dalam belajar mereka. Kerja sama dalam kelas akan tampak dengan adanya kekompakan untuk semangat belajar.
23 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 68.
4. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
Secara umum factor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan, yaitu: factor intern siswa dan factor ekstern siswa. Factor intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran dan perilaku siswa. Sedangkan factor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa dan sebagainya.25
Oleh karena itu, untuk memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas, perlu dikuasai oleh guru prinsip-prinsip pengelolaan kelas, yang meliputi:26
a. Hangat dan Antusias
Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas
b. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang, selanjutnya akan menambah menarik parrhatian anak didik dan dapat mengendalikan gairah belajar peserta didik
25 Ibid.
c. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian anak didik. Kevariasian dalam penggunaannya merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
d. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didk serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
e. Penekanan pada hal-hal yang positif
Penekanan yang dilakukan guru tarhadap tingkahlaku anak didik yang positif dari pada mengomeli tingkah laku yang negative.penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan positif, dn kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
f. Penanaman disiplin diri
Keakraban guru, pola interaksi, cara kerja yang menantang, kevariasian dalam pembelajaran, keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya, penekanan guru tarhadap tingkah laku siswa yang positif, dan keteladanan guru merupakan modal awal dalam penanaman disiplin diri pada siswa yang dapat mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang, dan menambah menarik perhatian anak didik, Prinsip-prinsip pengelolaan kelas ini merupakan konsep-konsep yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar. 5. Macam-Macam Pengelolaan Kelas
Sistem pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran dimasa kini dan masa akan datang semakin kompleks. Kompleksitas itu menghendaki guru-guru perlu memiliki suatu wawasan tentang bagaimana mengelola kelas-kelasnya secara lebih efektif. Guru dalam memainkan perannya dan tugasnya mempunyai responsibilitas untuk menyelenggarakan program-program instruksional (pengajaran dan pembelajaran) dan menciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan guna memungkinkan setiap siswa mengembangkan potensi-potensinya secara maksimal
a. Kegiatan Administrasi Manajemen
Kegiatan administrasi pendidikan tidak terlepas dari proses manajemen. Sebuah kelas sebagai suatu unit kerja yang di dalamnya bekerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, dalam mengelola suatu kelas, guru atau wali kelas melakukan tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, komunikasi, dan control.
1) Perencanaan kelas
Program umum berupa kurikulum sebagai program umum harus diterjemahkan menjadi program-program yang kongkrit dengan mengkaitkannya menurut waktu yang tersedia, yang dapat berbentuk program tahunan, program semester atau caturwulan, program bulanan, program mingguan dan bahkan mungkin pula berupa program harian.27
2) Pengorganisasian kelas
Program kelas sebagai rencana kerja untuk mencapai suatu tujuan harus bersifat realistis dalam arti benar-benar dapat dilaksanakan dan diwujudkan. Aspek terpenting dalam pengorganisasian ini adalah usaha dalam menempatkan personal yang tepat pada tempat yang tepat, dengan memperhatikan kemampuannya, tingkat pendidikannya, masa kerja dan pengalamannya dan lain-lain.28 Kemudian melengkapinya dengan alat-alat yang memugkinkan personal tersebut melaksanakan tugas-tugasnya.
3) Pengarahan
Setelah program dan organisasi disusun, selanjutnya kegiatan dilaksanakan, yang mana kegiatan ini harus diusahakan untuk tidak menyimpang dari rencana atau program yang telah disusun. Untuk itu diperlukan instruksi-instruksi dan petunjuk-petunjuk bahkan bimbingan-bimbingan agar kegiatan tidak menyimpang dari rel yang seharusnya.
4) Koordinasi kelas
Koordinasi kelas merupakan kegiatan membawa personal, material, semua fasilitas, teknik-teknik dan tujuan kedalam suatu hubungan kerja yang harmonis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Koordinasi kelas dapat diwujudkan dengan menciptakan kerja sama yang didasari saling pengertian akan tugas dan peran masing-masing.29 Setiap personal menyampaikan saran, pendapat, dan gagasan baik dalam bidang kerjanya sendiri maupun bidang kerja orang lain
5) Komunikasi kelas
Komunikasi disalurkan berupa kesediaan menyampaikan keterangan dan penjelasan yang diperlukan oleh pihak lain sebagai anggota kelas untuk mewujudkan program kelas. Komunikasi antar personal di kelas dapat berlangsung secara formal di dalam rapat atau diskusi-diskusi dan dapat pula diwujudkan secara informal (hubungan pribadi) dalam setiap kesempatan di dalam dan di luar kelas/sekolah.30
6) Kontrol kelas
Kontrol dihubungkan dengan program yang disusun, dengan maksud menilai apakah tujuan telah dicapai atau sampai dimana tujuan telah diwujudkan. Bentuk konkrit kontrol berupa realisasi jadwal pelajaran, disiplin guru dan disiplin murid, pelaksanaan tugas murid, partisipasi setiap personal dalam program kelas. Melalui kontrol dapat diperoleh data tentang keberhasilan dan ketidaberhasilan setiap kegiatan.31 b. Kegiatan Operatif Manajemen Kelas
Kegiatan manajemen administrasi kelas harus ditunjang dengan kegiatan manajemen operatif agar seluruh program berlangsung efektif bagi pencapaian tujuan dan keberhasilan belajar. kegiatan ini meliputi: 1) Tata usaha kelas
Tercakup seluruh kegiatan manajemen administratif kelas dan manajemen operatif sebagai kegiatan yang berangkai dan dikendalikan agar seluruhnya tertuju pada tujuan yang sama. Kegiatan tata usaha dapat berupa menghimpun dan mencatat data murid diantaranya nama, tempat dan tanggal lahir, data kesehatan dan nilai hasil belajar, hubungan sosial, mencatat atau membuat buku inventaris kelas, membuat jadwal pelajaran, mengirim laporan kelas. Untuk itu dibutuhkan berbagai sarana penunjang seperti buku stambuk, buku laporan pendidikan, dan lain-lain, yang menyangkut aspek perbekalan dalam kegiatan manajemen operatif.
2) Perbekalan kelas
Perbekalan kelas merupakan alat bantu yang memungkinkan program kelas berlangsung secara efekif. Perbekalan kelas dapat berupa: papan tulis, dan berbagai alat peraga, raport, meja kursi guru dan murid.. 3) Kegiatan keuangan kelas
Pengadaan, pemeliharaan perbekalan kelas, dan pelaksanaan beberapa program kelas mengharuskan tersedianya sejumlah dana. Dana dari murid untuk melakukan kegiatan kelas, pengelolaannya dilakukan oleh murid sendiri dengan pengawasan atau dilakukan oleh guru dan wali kelas. Sedangkan dana yang bersumber dari sekolah untuk kepentingan kelas dibawah bimbingan guru dan kepala sekolah.
4) Pembinaan personal kelas
Pengelolaan personal yang terdiri dari siswa-siswa. Kegiatan ini berkenaan dengan aspek penempatan murid, yaitu; tempat duduk murid, besar kecilnya badan, kesehatan mata dan pendengaran murid serta jenis kelamin dan persahabatan antar murid, pengelompokan dalam kelompok belajar dengan memperhatikan aspek intelegensi, bakat dan minat.
5) Hubungan masyarakat di lingkungan sekolah
Sedangkan yang ekstern dapat dilakukan dengan orang tua/wali murid, dengan memberikan informasi atau penjelasan tentang program kelas 6) Kepemimpin wali/guru kelas
Kepemimpinan diartikan sebagai mengarahkan, membimbing, mempengaruhi atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan dan tingkah laku orang lain. Guru kelas harus melakukan usaha menggerakkan, memotivasi, menyatukan pikiran dan tingkah laku para siswa dan guru terarah pada tujuan yang terdapat dalam program kelas.32 c. Penataaan Ruang Kelas
Tindakan guru dalam mengatur peralatan belajar, lingkungan belajar, dan lingkungan sosio-emosional merupakan suatu hal yang mendukung keberhasilan pembelajaran. Menciptakan suasana yang menggairahkan dan mengaktifkan siswa perlu memperhatikan pengaturan ruang kelas. Pengaturan ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:33 - Aksessibilitas: siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar - Mobilitas: siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian
lain dalam kelas
- Interaksi: memudahkan terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun antar siswa
- Variasi kerja siswa: memungkunkan siswa bekerja sama secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok
32 Ibid., hlm. 140.
Segala sesuatu dalam lingkungan kelas menyampaikan pesan yang memacu atau menghambat belajar. Segala yang dapat kita lihat, biasanya memberi inspirasi untuk melahirkan pikiran yang orisinil. Demikian juga lingkungan belajar yang tertata rapih memberi inspirasi berpikir yang cermat dan kekuatan belajar. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 1) Penataan bangku dalam kelas
Dekorasi interior kelas perlu dirancang yang memungkinkan siswa belajar secara aktif, yakni menyenangkan dan menantang. Formasi bangku dalam kelas dapat dengan mudah dipindah-pindah, maka sangat mungkin menggunakan formasi ini sesuai dengan yang diinginkan. Yaitu:34
a) Formasi huruf U
Susunan ini ideal untuk membagi bahan pelajaran kepada siswa secara cepat karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke berbagai arah dengan seperangkat materi
b) Formasi corak tim
Susunan ini memungkinkan siswa melakukan interaksi tim. Guru meletakkan kursi mengelilingi meja-meja untuk susunan paling akrab.
34 Ibid., hlm. 81-84.
Guru
c) Formasi meja konferensi
Susunan ini mengurangi peran dominan guru, lebih mengutamakan peran penting siswa, tanpa merasa siswa yang berada diujung tertutup.
d) Formasi lingkaran
Sebuah lingkaran ideal untuk diskusi kelompok penuh
e) Kelompok untuk kelompok
Susunan ini memungkinkan guru untuk melakukan diskusi atau menyusun permainan peran, berdebat atau observasi dari aktivitas kelompok.
Guru Guru
Guru
Guru Guru
f) Susunan Chevron
Susunan V mengurangi jarak antara para siswa, sehingga pandangan lebih baik dan memungkinkan melihat siswa lain dari baris lurus. Susunan ini tempat paling bagus ada di pusat tanpa jalan tengah.
g) Kelas Tradisonal
Jika tidak ada cara untuk lingkaran dari baris lurus yang berupa meja dan kursi, guru dapat mencoba mengelompokkan kursi-kursi dalam pasangan-pasangan untuk memungkinkan penggunaan teman belajar.
Guru
2) Hiasan dinding
Dinding merupakan pajangan pesan yang setiap hari bisa diubah, diganti sesuai pesan yang ingin disampaikan.
3) Penempatan lemari
Rak/lemari buku kelas merupakan miniature perpustakaan. Rak buku membawa pesan budaya membaca lemari buku diletakkan di depan.
4) Pas bunga
Belajar dengan penuh kesegaran berarti belajar memungkinkan akan lebih baik. Stimulus yang negative akibat suasana yang tidak segar banyak mendorong pikiran kontra produktif.
5) Papan tulis, kapur tulis, dan lain-lain
Ukurannya disusaikan, warnanya harus kontras, penempatannya memperhatikan estetika dan terjangkau oleh anak didik
6) Papan presensi anak didik
Diletakkan dibagian depan sehingga dapat dilihat semua peserta didik 7) Ventilasi dan pengaturan cahaya
Ventilasi sesuai dengan ruangan. Cahaya yang masuk harus cukup. Cahaya masuk dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan.35 8) Halaman sekolah
Manajemen sekolah wajib membuat segalanya hidup, memberi pesan dan membawa kesan.Kebersihan akan membawa rasa nyaman saat belajar. Guru memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas dan halaman sekolah.
9) Media pengajaran
Alat peraga atau media pengajaran seharusnya diletakkan di kelas agar memudahkan penggunaannya. Pengaturannya bersama-sama anak didik. d. Pengelolaan perilaku siswa
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan dan sebagai lingkungan dimana siswa hidup, sangat diharapkan untuk membentuk sikap dan perilaku siswa dengan baik. Dalam proses pembelajaran sering kali timbul hal-hal yang mengganggu kondisi kelas. Oleh karena itu, terdapat komponen-komponen keterampilan preventif dan kuratif yang harus dimiliki seorang guru dalam penciptaan dan pemeliharaan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal.
1) Keterampilan bersifat preventif dengan cara melakukan: a) Sikap tanggap
Tanggap terhadap perhatian, keterlibatan, ketidakacuhan, ketidaklibatan siswa dalam tugas-tugas di kelas. Ketanggapan ini dapat ditunjukkan dengan cara:
Memandang secara seksama; bercakap-cakap, bekerja sama, dan menunjukkan rasa persahabatan
b) Memberi perhatian
Membagi perhatian dapat dilakukan dengan dua cara;
visual; mengalihkan pandangan dari satu kegiatan kepada kegiatan yang lain dengan kontak pandang terhadap kelompok siswa atau seorang siswa
verbal; memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan, dan sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia memimpin kegiatan siswa yang lain
c) Pemusatan perhatian kelompok: Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara:
menyiagakan siswa; memusatkan perhatian siswa kepada suatu hal sebelum guru menyampaikan materi pokok
menuntut tanggung jawab siswa. Guru memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan oleh siswa serta keterlibatan siswa dalam tugas-tugas.
d) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas tentang hal atau cara yang berhubungan dengan pelajaran sehingga tidak terjadi kebingungan pada siswa
e) Menegur, Guru menegur siswa secara verbal ketika terjadi tingkah laku siswa yang mengganggu kelas atau kelompok kelas. Teguran verbal yang efektif adalah yang memenuhi syarat-syarat :
menghindari peringatan yang kasar, ocehan atau ejekan dan menyakitkan atau mengandung penghinaan.
f) Memberi penguatan dengan cara:
Dengan menggunakan penguatan positif bila anak didik telah menghentikan gangguan atau kembali kepada tugas yang diminta Dengan menggunakan penguatan positif terhadap anak didik yang lain yang tidak mengganggu dan dipakai sebagai model tingkah laku yang baik bagi anak didik yang suka mengganggu.36 Tindakan preventif merupakan sikap dan tindakan yang dilakukan oleh guru yaitu tindakan pencegahan dari timbulnya tingkah laku siswa yang mengganggu kegiatan belajar mengajar. Tindakan pencegahan dilakukan dengan menyediakan kondisi yang optimal, baik kondisi fisik maupun kondisi sosio-emosional sehingga ada rasa keamanan dan kenyamanan peserta didik dalam belajar.37
2) Keterampilan bersifat kuratif
Pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku anak didik yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi itu adalah:38
36 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.
98-99.
a) Modifikasi Tingkah laku
Guru menganalisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis
b) Pendekatan pemecahan masalah kelompok
Memperlancar tugas-tugas dengan mengusahakan terjadinya kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas
Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok dan memulihkan semangat anak didik serta menangani konflik yang timbul
c) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah misalkan dengan cara mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidakpatuhan dan berusaha menemukan pemecahan.
Dalam mengelola kelas, seorang guru harus mampu menciptakan kondisi yang optimal dan mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif ketika tingkah laku peserta didik menyimpang dan mengganggu proses belajar mengajar. Guru harus mampu meminimalisir gangguan-gangguan yang sekiranya terjadi.
a. Pendekatan kekuasaan
pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku siswa. Peranan guru adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada siswa untuk menaatinya. Didalamnya ada kekuasaan dalam norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas. Melalui kekuasaan berbentuk norma itulah guru mendekatinya. b. Pendekatan ancaman
Dari pendekatan ancaman dan intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa. c. Pendekatan kebebasan
Pengelolaan diartikan suatu proses untuk membantu siswa agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan siswa. d. Pendekatan resep (cook book)
Pendekatan ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan guru dalam mereaaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. e. Pendekatan pengajaran
tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah mererencanakan dan mengimplementasikan palajaran yang baik.
f. Pendekatan perubahan tingkah laku
Pengelolaan kelas diartikan sebagai proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranannya guru adalah mengembangkan tingkah laku siswa yang baik dan mencegah tingkah laku yang kurang baik. g. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial
Pendekatan ini berdasarkan suasana perasaan dan suasana sosial (socio emotional climate approach) didalam kelas sebagai sekelompok
individu yang cenderung pada pandangan psikologi klinis dan konseling. Pengelolaan kelas diartikan sebagai proses menciptakan suasana emosional dan hubungan sosial positif di kelas melalui hubungan baik antara guru dengan anak didik, dan antar anak didik. guru adalah kunci terhadap pembentukan hubungan pribadi yang sehat. h. Pendekatan proses kelompok
i. Pendekatan elektis atau pluralistik
Pendekatan ini menekankan potensialitas, kreativitas, dan inisiatif guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan berdasarkan situasi, mungkin diperlukan salah satu dan dalam situasi lain harus mengkombinasikan pendekatan tersebut. Disebut pluralistik, karena pengelolaan kelasnya menggunakan berbagai macam pendekatan yang berpotensi untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang memungkinkan proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien.39
Dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam perlunya guru mempertahankan apa yang sudah efektif di dalam pembelajaran dan menutupi kekurangan yang ada melalui kegiatan yang telah ditetapkan oleh lembaga. Guru selalu mengontrol kemampuan siswa artinya adanya perhatian terhadap setiap individu.
e. Strategi Pembelajaran
Untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan siswa antusias dalam mengikuti pelajaran, guru harus mampu menerapkan komponen strategi pembelajaran dan merancang pengajaran, sehingga pengajaran yang dilakukan dapat memuaskan siswa. Untuk meningkatkan prestasi belajar dalam dampak Instruksional dan dampak pengiring, guru harus mampu menciptakan pembelajaran efektif dan menerapkan strategi pembelajaran sesuai komponen-komponennya, yaitu:40
39 Ibid., hlm. 179-184.
40 Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
1) Kegiatan pembelajaran pendahuluan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan melakukan apresiasi. Cara penyampaian bisa dengan menggunakan ilustrasi kasus yang sering dialami oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Guru menunjukkan eratnya hubungan antara pengetahuan yang dimiliki siswa dengan pengetahuan yang akan dipelajari.
2) Penyampaian informasi
Urutan penyampaian materi diberikan berdasarkan tahapan berfikir dari hal-hal bersifat konkret ke hal-hal bersifat abstrak. Urutan penyampaian informasi yang sistematis akan memudahkan peserta didik cepat memahami apa yang ingin disampaikan gurunya. Besar kecilnya materi disampaikan sangat bergantung pada karakteristik peserta didik dan jenis materi yang akan dipelajari. Ruang lingkup materi yang akan disampaikan sudah tergambar pada saat penentuan tujuan pembelajaran.
antar beberapa konsep, berarti materinya berbentuk prinsip, sehingga strategi penyampaiannya dengan diskusi terpimpin dan studu kasus. 3) Partisipasi peserta didik
Proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran. Latihan dan praktik dilakukan setelah peserta didik diberi informasi tentang pengetahuan, sikap atau keterampilan tertentu.
Setelah diberi kesempatan mempraktikkannya, guru memberikan umpan balik yang berupa penguatan positif (bagus, dan tepat sekali) dan positif negatif (kurang tepat, salah, perlu disempurnakan). Dengan penguatan positif diharapkan perilaku akan terus dipelihara dan ditunjukkan peserta didik. Penguatan negatif diharapkan perilaku atau kesalahan itu tidak akan diulangi lagi oleh peserta didik.41
4) Tes
Pelaksanaan tes dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran setelah peserta didik melalui proses pembelajaran, penyampaian materi, atau dilaksanakan setelah dilakukan latihan dan praktik
5) Kegiatan lanjutan
Kegiatan yang dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil kegiatan yang telah dilakukan. Misalnya, setiap kali setelah tes dilakukan, selalu saja terdapat peserta didik yang berhasil dengan bagus atau di atas rata-rata, hanya menguasai sebagian atau cenderung di rata-rata tingkat