BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan peningkatan usia, banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Namun pada suatu saat perkembangan dan pertumbuhan itu akan terhenti pada suatu tahapan, sehingga berikutnya akan terjadi banyak perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terjadi suatu fase yaitu fase menopause (Proverawati,2010).
Menurut Proverawati (2010), sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan fase pra menopause dimana pada fase pramenopause ini terjadi peralihan dari masa subur menuju masa tidak adanya pembuahan (anovulatoir). Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala pramenopause pada usia 40-an dan puncaknya tercapai pada usia 50 tahun yaitu terjadinya masa menopause dimana pada masa menopause ini wanita sudah tidak mengalami haid lagi.
Marga (Life challenges, 2007), menopause adalah hal alami yang terjadi pada setiap wanita. Sebagian orang beranggapan bahwa menopause adalah hal yang menyenangkan, dan sebagian lagi menganggap bahwa menopause adalah kesedihan karena kehilangan masa produktif. Istilah menopause berarti berhentinya menstruasi. Masa ini adalah tahap normal kehidupan dimana setiap wanita akan melaluinya antara umur 40 sampai 60 tahun. Rata-rata menopause dimulai pada usia 52 tahun. Kebanyakan wanita memasuki periode pramenopause 3 sampai 5 tahun lebih awal dari menopause sebenarnya.
Pada tahun 2003, jumlah wanita di dunia yang memasuki masa menopause diperkirakan mencapai1,2 miliyar orang. Saat ini Indonesia baru mempunyai 14 juta wanita menopause (Badan pusat statistik Indonesia, 2010).
Menopause terjadi ketika ovarium berhenti memberikan respon terhadap hormone-hormon tertentu dari otak, sehingga pematangan sel telur berhenti secara teratur. Keadaan ini menurunkan kadar estrogen dan progesterone sehingga menyebabkan gejala -gejala menopause.
Gejala-gejala psikologis pada masa menopause adalah : perasaan murung, kecemasan, irritabilitas dan perasaan yang berubah-ubah, labilitas, emosi, merasa tidak berdaya, gangguan daya ingat, konsentrasi berkurang, sulit mengambil keputusan, merasa tidak berharga (Glasier & Gebbie, 2006).
Gejala-gejala fisik yang dapat timbul pada menopause adalah : semburan rasa panas (hot flushes) dan keringat pada malam hari, kelelahan, insomnia, kekeringan kulit dan rambut, sakit dan nyeri pada persendian, sakit kepala, palpitasi (denyut jantung cepat dan tidak teratur), dan berat badan bertambah.
Cemas (ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi, ketika merasa cemas individu merasa tidak nyaman takut dan memiliki firasat akan ditimpa malapetaka padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam tersebut terjadi (Videbeck, 2008).
Marga (Hawari,2006), tahapan perkembangan merupakan salah satu stressor psikologis. Misalnya, masa remaja, masa dewasa, menopause, usia lanjut, yang secara alamiah akan dialami oleh setiap orang. Dan apabila tahapan perkembangan tersebut tidak dapat dilampaui dengan baik (tidak mampu beradaptasi), akan terjadi kecemasan.
Tingkat kecemasan dibagi menjadi 4 yaitu : kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari, kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memutuskan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, kecemasan berat sangat
mengurangi lahan presepsi seseorang, dan tingkat panik dari kecemasan berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan eror (Stuart, 2006).
Dari hasil survey awal yang peneliti lakukan di peroleh data ibu pramenopause di Dusun II Desa Cinta Rakyat Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2012 sebanyak 42 orang.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul hubungan kecemasan ibu pramenopause dengan persiapan ibu menghadapi menopause.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah Kecemasan Ibu Pramenopause dan Persiapan Ibu Menghadapi Menopause di Dusun II Desa Cinta Rakyat Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Derdang Tahun 2012.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kecemasan Ibu Pramenopause dan Persiapan Ibu Menghadapi Menopause di Dusun II Desa Cinta Rakyat Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Derdang Tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik demografi ibu pramenopause b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu pramenopause c. Untuk mengetahui persiapan ibu menghadapi menopause
D. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk praktek kebidanan dan penelitian kebidanan yang akan datang.
1. Bagi Masyarakat Umum dan Bagi Ibu Pramenopause
Hasil penelitian ini akan memberikan infomasi penting kepada masyarakat, terutama ibu pramenopause tentang persiapan ibu menghadapi menopause, sehingga ibu pramenopause akan dapat mengatasi kecemasan ibu pramenopause dengan mempersiapkan diri untuk menghadapi menopause.
2. Pelayanan Kebidanan
Hasil penelitian ini merupakan evidence tentang hubungan kecemasan ibu pramenopause dengan persiapan menghadapi menopause yang dapat dijadikan sebagai masukan dalam pemberian pelayanan asuhan kebidanan pada ibu pramenopause. Sehingga para bidan dapat memberikan perhatian terhadap ibu pramenopause.
3. Penelitian kebidanan yang akan datang
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan menambah referensi dasar penelitian lanjutan khususnya tentang hubungan kecemasan ibu pramenopause dengan persiapan menghadapi menopause.
4. Ilmu Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan guna mendukung pengembangan ilmu pengetahuan kebidanan yang terkait dengan hubungan kecemasan ibu pramenopause dengan persiapan menghadapi menopause.