• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adaptasi Arsitektur Nieuwe Bouwen Pada Bangunan Kolonial Belanda Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Adaptasi Arsitektur Nieuwe Bouwen Pada Bangunan Kolonial Belanda Di Kota Medan"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.1 Holy Trinity, Red House, dan Horniman Museum (Sumber : Wikipedia, visitlondon, saatchigallery )
Gambar 2.2 Museum Het Schip, Het Sieraad, dan De Dageraad (Sumber : hetschip, straatkaart, iamsterdam)
Gambar 2.5 Sekolah Bauhaus, Lovell House, dan Villa Savoye (Sumber : Wikipedia, Evermotion, Studyblue)
Gambar 2.6 Bangunan Het Schip yang dilihat dari courtyard dan dari luar (Sumber : Het Schip)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karena lebih dari 90% arsitek yang berkarya di Hindia Belanda berasal dari Belanda, bahkan banyak diantara mereka dulunya berasal dari Amsterdam dan bentuk

Motif ornamen pada benda- benda yang dijadikan sebagai hiasan pada dekorasi gedung pernikahan di kota Medan tidak sesuai lagi dengan motif ornamen

Kawasan Nyai Ageng Arem-Arem merupakan sebuah kawasan kota lama yang terdiri dari beberapa bangunan dalam beberapa jalur (gang) yang saling berhadapan dan

Karena lebih dari 90% arsitek yang berkarya di Hindia Belanda berasal dari Belanda, bahkan banyak diantara mereka dulunya berasal dari Amsterdam dan bentuk

Kawasan Nyai Ageng Arem-Arem merupakan sebuah kawasan kota lama yang terdiri dari beberapa bangunan dalam beberapa jalur (gang) yang saling berhadapan dan

Dalam Kawasan Konservasi I Kota Lama (KK I) yang tahun berdiri kawasan serta obyek- obyek studinya lebih dahulu dari pada Kawasan II (Tugu Muda dan sepanjang

Ciri-ciri dalam arsitektur futuristik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kemajuan teknologi, fasad dinamis, bentuk geometris, bentukan baru, tidak memakai seni

Ciri Kuantitatif - Bentuk Ruang √ - Bentuk Atap √ - Skala Manusia √ - Proporsi √ - Sistem Struktur √ - Bahan Bangunan √ - Detail Kontruksi √ - Ornamen √