BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
13. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Jalan Meranti (belakang Mall Plaza Medan
Fair), Kecamatan Medan Petisah. Dan waktu penelitian dilakukan Bulan Oktober
2016 hingga November 2016.
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian (Sumber: www.googlemaps.com)
3.2 Metode dan Tahapan Penelitian
Tugas akhir ini disusun dengan tahapan sebagai berikut :
a) Mengumpulkan beberapa literatur dari buku, makalah, jurnal dan
catatan kuliah yang berkaitan dengan studi pustaka.
b) Data primer → survei lokasi di Jalan Meranti belakang Plaza Medan
Fair.
Maksimum selama 10 Tahun terakhir yang diperoleh dari Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
1.9Menganalisa Data yang ada, yaitu :
Analisis Hidrologi Analisis Freekuensi Curah Hujan, Koefisien
Aliran Permukaan, Analisis Waktu Konsentrasi, Analisa Koefisien
Limpasan, Analisa Intensitas Curah Hujan, Analisa Debit Rencana
Analisa Hidraulika Analisa Kapasitas Penampang Saluran,
Evaluasi Debit Saluran dengan Debit Rencana
Membuat kesimpulan dan saran.
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa studi literatur yaitu mencari dan mempelajari pustaka yang berhubungan
dengan pengolahan dan perencanaan drainase dari berbagai sumber seperti berupa
literatur buku, catatan kuliah, jurnal, majalah, artikel, maupun data dari internet.
3.4 Pelaksanaan Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Menentukan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan langsung di Jalan Meranti Belakang Plaza
Medan Fair Medan Petisah. Selain itu, data-data pelengkap di ambil
dikantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk
menunjang penulisan tugas akhir ini.
2. Wawancara
Dalam kegiatan ini pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan
3. Metode analisa
Metode analisa yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu : analisa
hidrologi dan analisa hidraulika
3.5 Prosedur Penelitian
Pertama menganalisa data sekunder, yaitu menghitung curah hujan rata-
rata dan menganalisa curah hujan rencana dengan menggunakan analisa frekuensi
Metode Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Log - Person III dan
Distribusi Gumbel. Selanjutnya intensitas curah hujan rencana dihitung
menggunakan persamaan Mononobe.
Data dimensi dan bentuk drainase ditinjau langsung ke lapangan yaitu
pada daerah Jalan Meranti Belakang Plaza Medan Fair, meliputi : geometri
saluran, kemiringin saluran, dimensi saluran, dan konstruksi saluran. Debit
maksimum dari saluran drainase dihitung dengan persamaan Manning. Setelah
data sekunder dianalisis, maka langkah berikutnya yaitu mengevaluasi
masing-masing nilai yang dihasilkan dari analisis data sekunder. Saluran drainase
dikatakan banjir apabila nilai debit banjir rencana hasil analisis lebih besar dari
pada nilai debit maksimum saluran drainase yang dihitung dengan slope area
methode (persamaan Manning). Alur pengerjaannya lebih detil dapat dilihat pada
Mulai
Tinjauan Pustaka
Kegiatan Penelitian
Data yang diambil
Tinjauan Lapangan Pengumpulan data
Apakah data sudah cukup?
Pengolahan data
1. Menentukan Luas Catchment Area dari Peta Jaringan Drainase
2. Menentukan Curah Hujan Harian Maksimum 3. Debit maksimum dari saluran drainase eksisting
dihitung dengan persamaan Manning.
Analisis data
Hasil
Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data
Data-data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu :
Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari survey langsung ke lokasi
penelitian di Meranti Belakang Plaza Medan Fair. Data tersebut terlampir sebagai
berikut :
2.5Panjang Lintasan aliran di dalam saluran (Ls) yang di teliti adalah 153 m
di bagi menjadi 4 titik sepanjang panjang lintasan tersebut.
2.6Batas daerah pengaliran yang di teliti (L) adalah 8.17 m
a. Saluran 1
Kecepatan aliran pada drainase 1 kita ambil 2 m dibagi dengan waktu
yang diperoleh 8 detik. Sehingga diperoleh kecepatan:
V = = = 0,25 m/s
b. Saluran 2
Kecepatan aliran pada drainase 1 kita ambil 2 m dibagi dengan waktu
yang diperoleh 8 detik. Sehingga diperoleh kecepatan:
V = = = 0,21 m/s
c. Saluran 3
Kecepatan aliran pada drainase 1 kita ambil 2 m dibagi dengan waktu
yang diperoleh 8 detik. Sehingga diperoleh kecepatan:
d. Saluran 4
Kecepatan aliran pada drainase 1 kita ambil 2 m dibagi dengan waktu
yang diperoleh 8 detik. Sehingga diperoleh kecepatan:
V = = = 0,143 m/s
Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi yang
berkaitan dengan suatu penelitian itu. Maka. data yang diperoleh pada
penelitian ini hanya data Curah Hujan Harian Maksimum selama 10
Tabel 4.1 Data Curah Hujan Harian Maksimum
Sumber: Badan Klimatologi dan Geofisika
4.2 Analisis Hidrologi
4.2.1 Analisis Frekuensi Curah Hujan Harian Maksimum
Dalam ilmu statistik dikenal beberapa macam distribusi frekuensi dan
empat jenis distribusi yang paling banyak digunakan dalam bidang
hidrologiadalah :
Distribusi Normal
Tabel 4.2 Analisis Curah Hujan Distribusi Normal
Tahun Curah Hujan (mm)
(Xi) (Xi-X) (Xi- X)2
2003 97.6 3.45 11.90
2004 100.2 6.05 36.60
2005 87.9 -6.25 39.06
2006 124.8 30.65 939.42
2007 88.2 -5.95 35.40
2008 82.4 -11.75 138.06
2009 112.5 18.35 336.72
2010 72.4 -21.75 473.06
2011 82.5 -11.65 135.72
2012 93 -1.15 1.32
Jumlah 941.5 2147.29
X 94.15
S 15.45
Dari data-data di atas didapat:
Deviasi Standart (S) = = = 15.45
Perhitungan Analisis Curah Hujan Rencana Dengan Distribusi Normal :
Untuk T = 2 Tahun
KT =
XT = + (KT x S)
= 94.15 + (0 x 15.45) = 94.15 mm
Untuk T = 5 Tahun
KT =
XT = + (KT x S)
= 94.15 + (0.84 x 15.45) = 107.13 mm
Untuk T = 10 Tahun
KT =
XT = + (KT x S)
= 94.15 + (1.28 x 15.45) = 113.93 mm
Untuk T = 20 Tahun
KT =
XT = + (KT x S)
Untuk T = 50 Tahun
KT =
XT = + (KT x S)
= 94.15 + (2.05 x 15.45) = 125.82 mm
Untuk T = 100 Tahun
KT =
XT = + (KT x S)
= 94.15 + (2.33 x 15.45) = 130.15 mm
Tabel 4.3 Analisa Hasil Curah Hujan Dengan Distribusi Normal
No Periode ulang (T)
tahun KT X S
Curah hujan (XT)
(mm)
1 2 0 94,15 15,45 94,15
2 5 0,84 94,15 15,45 107,13
3 10 1,28 94,15 15,45 113,93
4 20 1,64 94,15 15,45 119,49
5 50 2,05 94,15 15,45 125,82
6 100 2,33 94,15 15,45 130,15
Distribusi Log Normal
Data-data yang digunakan dalam perhitungan parameter statistik
dengan sebaran logaritmatik dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Log Normal
No
Sumber : Hasil perhitungan
Dari data-data diatas didapat :X 94,15 10
Perhitungan analisa curah hujan dengan Metode Distribusi Log Normal:
X2 = 93,32 mm
Untuk ( T ) 5 Tahun
Log XT = LogX (K TS)
Log X2 = 1,97+ (0,84 × 0,067)
Log X2 = 2,03
X2 = 106,24 mm
Untuk ( T ) 10 Tahun
Log XT = LogX (K TS)
Log X2 = 1,97+ (1,28 × 0,067)
Log X2 = 2,05
X2 = 113,69 mm
Untuk ( T ) 20 Tahun
Log XT = LogX (K TS)
Log X2 = 1,97+ (1,64 × 0,067)
Log X2 = 2,08
X2 = 120,75 mm
Untuk ( T ) 50 Tahun
Log XT = LogX (K TS)
Log X2 = 1,97+ (2,05 × 0,067)
Log X2 = 2,10
X2 = 128,04 mm
Untuk ( T ) 100 Tahun
Log XT = LogX (K TS)
Log X2 = 1,94 + (2,33 × 0,067)
Log X2 = 2,13
Tabel 4.5Analisa Curah Hujan Dengan Distribusi Log Normal
Sumber: Hasil Penelitian
Distribusi Log Pearson III
Tabel 4.6 Analisa Curah Hujan Dengan Distribusi Log Pearson III
No Xi X Log Xi
Log(X
i
X)
Log(X
i
X)
2Log(X
i
X)
3Dari data-data diatas didapat: 1,97
Koefisien Kemencengan G =
G = 0,53
Berikut hasll analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Log Person III:
Log X50 = 1,97+ (-2,32× 0,067) = 1,81
X50 = 65,25 mm
Untuk ( T ) 100 Tahun :
Log XT = LogX (K TS)
Log X100 = 1,97+ (-2,71× 0,067) = 1,78
X100 = 61,44mm
Tabel 4.7 Analisa Curah Hujan Dengan Distribusi Log Person III
No T K Log X Log XT Log S
Curah hujan (XT)
(mm)
1 2 0,09 1,97 1,98 0,067 94,63
2 5 -0,81 1,97 1,92 0,067 82,36
Distribusi Gumbel
Tabel 4.8 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Gumbel
No Curah hujan
Dari data-data diatas didapat: 94,15 10
Dari Tabel 2.4 dan 2.5 (Suripin, 2004) diperoleh untuk N=10
)
Untuk periode ulang (T) 100 tahun dengan YTr = 4,6012 yaitu :
32
Tabel 4.9 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Gumbel
No Sumber : Hasil perhitungan
Tabel 4.10 Rekapitulasi Analisa Curah Hujan Rencana Maksimum
No
Pearson III Gumbel
1 2 94,15 93,32 94,63 92,14
Gambar 4.11 Grafik Curah Hujan Maksimum dan Periode Ulang
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari hasil analisa distribusi frekuensi hujan dengan berbagai metode, maka
yang digunakan periode ulang 5 Tahun terlihat bahwa metode distribusi Gumbel
Periode ulang 5 Tahun yang paling ekstrim sehingga data inilah yang digunakan
4.2.2 Koefisien Aliran Permukaan
Koefisien Aliran Permukaan (C) adalah koefisien yang besarnya
tergantung pada kondisi permukaan tanah, kemiringan medan, jenis
tanah,lamanya hujan di daerah Pengaliran. (Petunjuk Desain Drainase
PermukaanJalan Direktorat Jendral Bina Marga)
Tabel 4.12 Koefisien Pengaliran (C)
Kondisi Permukaan Tanah Koefisin Pengaliran (C)
13. Jalan Beton dan Jalan Aspal 0.70-0.95
14. Jalan Kerikil dan Jalan Tanah 0.40-0.70
15. Bahu Jalan :
- Tanah Berbutir Halus 0.40-0.65
- Tanah Berbutir Kasar 0.10-0.20
- Batuan Masif Keras 0.70-0.85
- Batuan Masif Lunak 0.60-0.75
16. Daerah Perkotaan 0.70-0.95
17. Daerah Pinggiran Kota 0.60-0.70
18. Daerah Industri 0.60-0.90
19. Permukiman Padat 0.60-0.80
20. Permukiman Tidak Padat 0.40-0.60
21. Taman dan Kebun 0.20-0.40
22. Persawahan 0.45-0.60
23. Perbukitan 0.70-0.80
24. Pegunungan 0.75-0.90
Sumber : (Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan, Direktorat Jendral Bina Marga)
Berdasarkan Tabel diatas telah ditentukan nilai dari koefisien limpasan
penggunaan lahan yang tidak saya miliki, maka saya memutuskan untuk
menggunakan Koefisien penggunaan lahan = 0,80 (Jalan Beton dan Aspal) di
sesuaikan dengan kondisi penggunaan lahan terbesar di lokasi penelitian. Nilai
tersebut di ambil berdasarkan Tabel 4.11.
4.3 Debit Banjir Rencana
Aliran pada saluran atau sungai tergantung pada dari berbagai
faktor-faktor secara bersamaan. Dalam perencanaan saluran drainase dapat dipakai
standar yang telah ditetapkan. baik debit rencana (Periode Ulang) dan cara
analisis yang dipakai Dalam kaitannya dengan limpasan. faktor yang
berpengaruh secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
- Faktor Meteorologi yaitu karateristik hujan seperti intensitas hujan. durasi
hujan dan distribusi hujan
- Karateristik DAS meliputi luas dan bentuk DAS, topografi dan tata guna
lahan.
Perhitungan debit rencana saluran drainase didaerah perkotaan dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus rasional. analisis penampang
drainase menghitung luas basah dan keliling basah penampang di drainase
tersebut. dan menganalisis volume penampang dengan Persamaan Manning.
selanjutnya menghitung debit saluran yang terjadi. Tabel berikut ini menyajikan
standar desain saluran drainase berdasarkan Pedoman Drainase Perkotaan dan
Tabel 4.13Kriteria desain Hidrologi Sistem Drainase Perkotaan.
Luas DAS (ha) Periode Ulang Metode Perhitungan Debit
(tahun) Banjir
< 10 2 Rasional
10 – 100 2–5 Rasional
101 – 500 5 – 20 Rasional
> 500 10–25 Hidrograf satuan
(Suripin. Sistem Drainase yang berkelanjutan : 241)
Debit banjir rencana dihitung dengan menggunakan metode rasional
dengan faktor parameternya antara lain koefisien limpasan, intensitas hujan daerah
dan luas catchment area.
Tabel 4.14 Data Hidrologi Penampang Saluran 1 Drainase
No Data Notasi Satuan Saluran Sekunder
Hidrologi
1 Periode Ulang 5
2 Luas Catchment Area A Km² 0,41
3 Panjang Aliran L Km 0,817
4 Curah Hujan Rencana R mm/hari 110,53
5 Koef.Limpasan Rata - rata C 0,8
1. Waktu konsentrasi hujan (tc) dihitung dengan menggunakan
rumus tc = to + td
dimana,
to = x 3,28 x L x menit
= x 3,28 x 153 x menit
= 264, 493 menit
td =
= = 54,467 menit
tc = 264,493 + 54,467
= 318,959 menit
2. Intensitas Hujan Menggunakan rumus Mononobe
Apabila data hujan jangka pendek tidak tersedia, yang ada hanya data
hujan harian, maka intensitas hujan dapat dihitung dengan Rumus
Mononobe, yaitu:
I = =
= 12,580 mm/jam
3. Luas catchment area dihitung berdasarkan luas jl. Meranti.
Panjang lintasan Jalan Meranti yang diteliti adalah 153 meter dengan batas
Gambar 4.12 Penampang Melintang Saluran dan Jalan
4. Debit rencana dihitung dengan menggunakan Metode Rasional, yaitu:
QP = 0,278C.I.A
= 0,278 x 0,8 x 12,580 x 0,41
= 1,147 m3/det
Tabel 4.15 Data Hidrologi Penampang Saluran 2 Drainase Jalan Meranti
Kecamatan Medan Petisah
No Data Notasi Satuan Saluran Sekunder
Hidrologi
1 Periode Ulang 5
2 Luas Catchment Area A Km² 0,41
3 Panjang Aliran L Km 0,817
4 Curah Hujan Rencana R mm/hari 110,53
5 Koef.Limpasan Rata - rata C 0,8
6 Slope/Kemiringan Saluran S 0,001
7 Waktu Konsentrasi Tc Menit 329,334
9 Debit Banjir Rencana Qp m³/det 1,122
Tabel 4.16 Data Hidrologi Penampang Saluran 3 Drainase Jalan Meranti Kecamatan Medan Petisah
No Data Notasi Satuan Saluran Sekunder
Hidrologi
1 Periode Ulang 5
2 Luas Catchment Area A Km² 0,41
3 Panjang Aliran L Km 0,817
4 Curah Hujan Rencana R mm/hari 110,53
5 Koef.Limpasan Rata - rata C 0,8
6 Slope/Kemiringan Saluran S 0,001
7 Waktu Konsentrasi Tc Menit 346,521
8 Intensitas Hujan I mm/jam 11,904
9 Debit Banjir Rencana Qp m³/det 1,08
Tabel 4.17 Data Hidrologi Penampang Saluran 4 Drainase Jalan Meranti
Kecamatan Medan Petisah
No Data Notasi Satuan Saluran Sekunder
Hidrologi
1 Periode Ulang 5
2 Luas Catchment Area A Km² 0,41
3 Panjang Aliran L Km 0,817
4 Curah Hujan Rencana R mm/hari 110,53
5 Koef.Limpasan Rata - rata C 0,8
7 Waktu Konsentrasi Tc Menit 359,714
8 Intensitas Hujan I mm/jam 11,611
9 Debit Banjir Rencana Qp m³/det 1,06
4.4 Analisis Kapasitas Penampang Saluran Drainase
Tabel 4.18 Kondisi Eksisting Saluran 1 Drainase Jalan Meranti Kecamatan Medan Petisah
No Parameter Saluran Nama Saluran
Keterangan Notasi Satuan
Dimensi Saluran
1 Bentuk Trapesium
2 Konstruksi Beton
3 Lebar Bawah B m 0,6
4 Kedalaman air h m 0,6
5 Freeboard F m 0,2
6 Talud ( 1 : m ) m 0,814
7 Lebar Atas b m 0,9
8 Dalam Saluran Total H m 0,8
9 Slope S 0,001
10 Koefisien Manning n 0,020
11 Luas Penampang A m² 1,241
12 Keliling Basah P m 2,963
13 Jari - jari hidrolis R m 0,419
14 Kecepatan Aliran V m/det 0,886
a. Luas Penampang (A) = (B + mh) h
= (0,9 + 0,814 x 0,8) x 0,8
= 1,241 m2 b. Keliling Basah (P) = B + 2h
= 0,9 + 2(0,8)
= 2,963 m
c. Jari-jari Hidrolis (R) = = = 0,419 m
d. Kecepatan Aliran (V) = x x
= x x
= 0,886 m/detik
e. Tinggi jagaan (Freeboard) = 25% x H
= 25% x 0,8
= 0,2 m
f. Debit Saluran (Q) = A x V
Tabel 4.19 Kondisi Eksisting Saluran 2 Drainase Jalan Meranti Kecamatan Medan Petisah
No Parameter Saluran Nama Saluran
Keterangan Notasi Satuan
Dimensi Saluran
1 Bentuk Trapesium
2 Konstruksi Beton
3 Lebar Bawah B m 0,6
4 Kedalaman air h m 0,6
5 Freeboard F m 0,2
6 Talud ( 1 : m ) m 0,814
7 Lebar Atas b m 0,9
8 Dalam Saluran Total H m 0,8
9 Slope S 0,001
10 Koefisien Manning n 0,020
11 Luas Penampang A m² 1,241
12 Keliling Basah P m 2,963
13 Jari - jari hidrolis R m 0,419
14 Kecepatan Aliran V m/det 0,886
a. Luas Penampang (A) = (B + mh) h
= (0,9 + 0,814 x 0,8) x 0,8
= 1,241 m2 b. Keliling Basah (P) = B + 2h
= 0,9 + 2(0,8)
= 2,963 m
c. Jari-jari Hidrolis (R) = = = 0,419 m
d. Kecepatan Aliran (V) = x x
= x x
= 0,886 m/detik
e. Tinggi jagaan (Freeboard) = 25% x H
= 25% x 0,8
= 0,2 m
f. Debit Saluran (Q) = A x V
Tabel 4.20 Kondisi Eksisting Saluran 3 Drainase Jalan Meranti Kecamatan Medan Petisah
No Parameter Saluran Nama Saluran
Keterangan Notasi Satuan
Dimensi Saluran
1 Bentuk Trapesium
2 Konstruksi Beton
3 Lebar Bawah B m 0,6
4 Kedalaman air h m 0,6
5 Freeboard F m 0,2
6 Talud ( 1 : m ) m 0,814
7 Lebar Atas b m 0,9
8 Dalam Saluran Total H m 0,8
9 Slope S 0,001
10 Koefisien Manning n 0,020
11 Luas Penampang A m² 1,241
12 Keliling Basah P m 2,963
13 Jari - jari hidrolis R m 0,419
14 Kecepatan Aliran V m/det 0,886
a. Luas Penampang (A) = (B + mh) h
= (0,9 + 0,814 x 0,8) x 0,8
= 1,241 m2 b. Keliling Basah (P) = B + 2h
= 0,9 + 2(0,8)
= 2,963 m
c. Jari-jari Hidrolis (R) = = = 0,419 m
d. Kecepatan Aliran (V) = x x
= x x
= 0,886 m/detik
e. Tinggi jagaan (Freeboard) = 25% x H
= 25% x 0,8
= 0,2 m
f. Debit Saluran (Q) = A x V
Tabel 4.21 Kondisi Eksisting Saluran 4 Drainase Jalan Meranti Kecamatan Medan Petisah
No Parameter Saluran Nama Saluran
Keterangan Notasi Satuan
Dimensi Saluran
1 Bentuk Trapesium
2 Konstruksi Beton
3 Lebar Bawah B m 0,6
4 Kedalaman air h m 0,6
5 Freeboard F m 0,2
6 Talud ( 1 : m ) m 0,814
7 Lebar Atas b m 0,9
8 Dalam Saluran Total H m 0,8
9 Slope S 0,001
10 Koefisien Manning n 0,020
11 Luas Penampang A m² 1,241
12 Keliling Basah P m 2,963
13 Jari - jari hidrolis R m 0,419
14 Kecepatan Aliran V m/det 0,886
a. Luas Penampang (A) = (B + mh) h
= (0,9 + 0,814 x 0,8) x 0,8
= 1,241 m2 b. Keliling Basah (P) = B + 2h
= 0,9 + 2(0,8)
= 2,963 m
c. Jari-jari Hidrolis (R) = = = 0,419 m
d. Kecepatan Aliran (V) = x x
= x x
= 0,886 m/detik
e. Tinggi jagaan (Freeboard) = 25% x H
= 25% x 0,8
= 0,2 m
f. Debit Saluran (Q) = A x V
Tabel 4.22 Hasil Evaluasi Debit Saluran Dengan Debit Rencana Saluran Drainase Periode Ulang 5 Tahun yang Ditinjau Pada Drainase Jalan
Meranti Kec. Medan Petisah
No
Lokasi saluran Qp rencana Q max
Keterangan Drainase ( m³/det ) ( m³/det )
1 Saluran Drainase 1 1,0095 1,147 Tidak Memenuhi
2 Saluran Drainase 2 1,0095 1,123 Tidak Memenuhi
3 Saluran Drainase 3 1,0095 1,085 Tidak Memenuhi
4 Saluran Drainase 4 1,0095 1,059 Tidak Memenuhi
Sumber : Hasil Penelitian
Dari hasil evaluasi perhitungan diatas untuk debit banjir rencana ( QP)
untuk periode ulang 5 tahun didapatkan seluruh saluran drainasenya tidak dapat
menampung air dalam saluran. Untuk itu perlu dilakukan perubahan dimensi
penampang pada seluruh drainase tersebut sehingga saluran tersebut dapat
menampung air dalam saluran, untuk menampung air hujan sehingga kawasan
tersebut tidak lagi banjir. Selain penambahan dimensi drainase tersebut ada
beberapa factor lain yang menyebabkan banjir, yaitu adanya sedimen yang
menumpuk di dalam drainase, kemusian sampah masyarakat yang di buang ke
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.2 Kesimpulan
Dari hasil studi identifikasi penanggulangan banjir dan rencana desain
drainase maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil Evaluasi Debit Saluran dengan Debit Rencana Saluran Drainase
Periode Ulang 5 Tahun yang di tinjau pada Jalan Meranti (belakang Mall
Medan Fair).
Dari Tabel 4.23 Evaluasi Debit Saluran dengan Debit Rencana, diperoleh
No
Lokasi saluran Qp Rencana Q ada max
Keterangan Drainase ( m³/det ) ( m³/det )
1 Saluran Drainase 1 1,0095 1,147 Tidak Memenuhi
2 Saluran Drainase 2 1,0095 1,123 Tidak Memenuhi
3 Saluran Drainase 3 1,0095 1,085 Tidak Memenuhi
4 Saluran Drainase 4 1,0095 1,059 Tidak Memenuhi
Sumber : Hasil Penelitian
2. Kecamatan Medan Petisah , dengan debit rencana di peroleh hasil Q ada
Max ≤ Qp rencana, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa drainase
tersebut tidak dapat lagi menampung air hujan pada kawasan tersebut
sehingga di perlukan penambahan dimensi ulang pada drainase tersebut
agar drainase itu dapat dan mampu menampung air hujan dengan baik
sehingga tidak lagi menimbulkan banjir di kawasan tersebut.
selain tidak mampu lagi drainase menampung air hujan di karenakan
dimensi drainase tidak baik adalah sedimen dan tumpukan sampah pada
saluran, bukaan / lubang sisi-sisi jalan yang berada di sepanjang jalan
menuju ke saluran (Street Inlet) yang tidak terawat dengan baik sehingga
menyulitkan air untuk mengalir dari jalan ke saluran yang ada.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil studi identifikasi penanggulangan banjir dan rencana
desain drainase di Jalan Meranti (belakang Mall Medan Fair), penulis mencoba
mengemukakan beberapa saran bagi perawatan dan pemeliharaan saluran
drainase tersebut :
1.Memperbaiki saluran yang ada agar berfungsi secara optimal
2.Membersihkan saluran draianase dari sampah dan lumpur sehingga dapat
mengalirkan air dengan maksimal
3.Memperbaiki dan membersihkan lubang/bukaan di sisi jalan (Street Inlet)
agar dapat mengalirkan limpasan ait hujan ke saluran dengan maksimal.
4.Membuat system dan tempat pembuangan sampah yang efektif untuk
mencegah dibuangnya sampah ke saluran sungai.
5. Perlunya kesadaran penduduk untuk ikut memelihara saluran drainase
yang ada dengan cara tidak membuang sampah pada saluran drainase yang