• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA INSPEKTORAT 2010 - 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENSTRA INSPEKTORAT 2010 - 2015"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

B A B I

P E N D A H U L U A N

1.1. LATAR BELAKANG.

Pemberlakuan Otonomi Daerah yang dimulai pada tahun 2000 telah mendorong Pemerintah Kota Semarang untuk selalu meningkatkan kinerjanya demi mewujudkan tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Salah satu cara dalam mewujudkan hal tersebut adalah dengan melakukan peningkatan manajemen pengelolaan pemerintahan, termasuk di dalamnya berupa manajemen perencanaan.

Inspektorat Kota Semarang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang yang mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah memandang perlu untuk meningkatkan manajemen perencanaan dalam bentuk perencanaan strategis jangka menengah 5 (lima) tahun yaitu Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat Kota Semarang Tahun 2010-2015.

Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat Kota Semarang tersebut adalah rencana lima tahunan yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan program, indikator kinerja, serta kegiatan dan pagu indikatif Inspektorat Kota Semarang selama tahun 2010 s/d 2015.

Sebagai perencanaan strategis, RENSTRA berfungsi sebagai dokumen perencanaan taktis strategis yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-2015.

1.2. LANDASAN HUKUM

Landasan Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat Kota Semarang tahun 2010-2015 adalah :

1. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(2)

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali ,terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 -2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

7. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2010 – 1014;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah , sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;

9. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 1)

10.Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 13);

11.Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Semarang Tahun 2005 – 2025.

(3)

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN.

Maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) lima tahunan ( Tahun 2010-2015) adalah :

1. Untuk memberikan landasan kebijakan taktis strategis dan arah yang jelas bagi Inspektorat Kota Semarang dalam mencapai tujuan organisasi selama lima tahun ke depan ;

2. Untuk menetapkan prioritas program dan kegiatan yang strategis bagi Inspektorat Kota Semarang selama lima tahun ke depan melalui sumber pembiayan APBD Kota Semarang;

3. Sebagai acuan dalam pembuatan rencana kerja tahunan Inspektorat Kota Semarang.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN.

Sistematika dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut :

Bab I : PENDAHULUAN

Bab II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Bab III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF.

Bab VI : INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

(4)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang Jo Peraturan Walikota Semarang Nomor 48 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Inspektorat Kota Semarang, tugas, fungsi dan struktur Organisasi Inspektorat Kota Semarang adalah sebagai berikut :

2.1.1. Tugas .

Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah.

2.1.2. Fungsi.

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Inspektorat mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian di bidang pengawasan ;

b. Pemberian pembinaan di bidang pengawasan ;

c. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif dan fungsional ;

d. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi pemerintahan daerah ;

e. Pelaksanaan pengujian serta penilaian atas hasil laporan berkala atau sewaktu-waktu setiap unsur dan / instnasi di lingkungan pemerintah daerah ;

f. Pelaksanaan koordinasi pengawasan dengan instansi terkait ;

g. Pelaksaan pembinaan aparat pengawas fungsional di lingkungan Inspektorat h. Pengelolaan urusan kesekretariatan Inspektorat ;

i. Penilaian tugas pengawasan ;

j. Pelaksanaan penilaian angka kredit bagi pejabat fungsional ; k. Pelaksanaan fasilitasi pengawasan ;

(5)

b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan ; dan c. Sub Bagian Administrrasi Umum

3. Inspektorat Pembantu Wilayah I terdiri dari :

a. Seksi Pengawas Pemerinah Bidang Pembangunan ; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan ; dan c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan ; 4. Inspektorat Pembantu Wilayah II, terdiri dari :

a. Seksi Pengawas Pemerinah Bidang Pembangunan ; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan ; dan c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan ; 5. Inspektorat Pembantu Wilayah III, terdiri dari :

a. Seksi Pengawas Pemerinah Bidang Pembangunan ; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan ; dan c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan ; 6. Inspektorat Pembantu Wilayah IV terdiri dari :

a. Seksi Pengawas Pemerinah Bidang Pembangunan ; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan ; dan c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan ; 7 Kelompok Jabatan Fungsional.

2.2. SUMBER DAYA SKPD

Sumber Daya yang dimiliki Inspektorat Kota Semarang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut :

2.2.1. Sumber Daya Manusia.

Jumlah Sumber Daya Manusia yang dimiliki Inspektorat Kota Semarang sebanyak 56 orang dengan tingkat pendidikan terdiri dari Strata 2 (S2) sebanyak 15 orang, Strata 1 (S1) sebanyak 30 orang, Sarjana Muda/DIII sebanyak 3 orang, SMU sebanyak 8 Orang. Dari jumlah personil tersebut diatas, yang ditugaskan di lingkungan sekretariat sebanyak 27 orang, dan di operasional sebanyak 28 orang (termasuk didalamnya 4 orang pejabat fungsional auditor) , serta 1 orang Inspektur.

2.2.2. Sumber Daya Asset/Modal

(6)

administratif sebanyak 18 komputer dan 3 buah laptop. Selain itu, sarana lainya berupa 2 (tiga) buah mesin foto copy, 1 (satu) buah alat penguji beton, 1 (satu) buah alat penguji ketebalan aspal (codrill) dan perangkat lunak berupa sistem manajemen pengawasan (SIMWAS).

2.3. KINERJA PELAYANAN SKPD

(7)

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Pelayanan Inspektorat

Kota Semarang

No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 Terperiksanya Obyek pemeriksaan secara reguler -- 98,1 % Terselesai

kannya tindaklanj

ut hasil pemeriksa

an

90 %

90 %

- - - 97 % - - - - 107,

7 %

- - - -

(8)

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Inspektorat

Kota Semarang

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran

Tahun ke-

Rata-Rata

Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Belanja tidak langsung

2.739.011.000 2.678.846.000 - - - 2.442.971.435 - - - - 89,2% - - - - -2,19% -

Belanja Langsung

4.870.000.300 3.979.409.600 - - - 4.601.991.986 - - - - 94,5% - - - - -18,28% -

(9)

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN

INSPEKTORAT.

2.4.1. Tantangan Pelayanan.

Hal- hal yang menjadikan tantangan kedepan bagi Inspektorat Kota Semarang dalam rangka mengembangkan pelayanan adalah :

a. Masih banyaknya pengaduan masyarakat terkait dengan dugaan pelanggaran atau penyalahgunaan werwenang yang dilakukan oleh aparatur Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan pelayanan kepada publik;

b. Tuntutan masyarakat untuk menindaklanjuti setiap pengaduan masyarakat secara profesional, cepat , tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan.

a. Macam Pelayanan

Pelayanan yang diberikan oleh Inspektorat adalah pelayanan pengaduan masyarakat melalui pemeriksaan kasus.

b. Perkiraan besaran kebutuhan pelayanan

(10)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI PELAYANAN.

Beberapa permasalahan yang dapat di identikasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat adalah :

a. Terbatasnnya jumlah aparatur, terutama yang berkualifikasi pendidikan Akutansi;

b. Belum optimalnya profesionalisme aparatur pengawasan fungsional

c. Terbitnya PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, telah mengurangi kewenangan Inspektorat untuk melakukan periksaan kasus yang diadukan oleh masyarakat;

d. Terbatasnya sarana dan prasarana pengawasan fungsional, terutama laptop yang sangat diperlukan dalam tugas pemeriksaan dilapangan.

e. Masih banyaknya temuan pelanggaran/penyimpangan terhadap peraturan perundang- undangan yang berpotensi maupun yang tidak berpotensi menimbulkan kerugian negara/daerah.

TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN

WAKIL KEPALA DAEARAH TERPILIH.

Tugas dan fungsi Inspektorat yang terkait dengan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah. Dengan adanya pengawasan penyelenggaraan daerah oleh Inspektorat ini akan mampu mengurangi potensi penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yang akan mendukung misi kedua Kota Semarang yaitu mewujudkan Pemerintahan Kota yang efektif dan efisien, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi supremasi hukum.

(11)

PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

(12)

BAB IV

VISI , MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 VISI DAN MISI SKPD

a. Visi

Visi Inspektorat Kota Semarang dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya adalah :

” Terwujudnya Lembaga Pengawas Internal Yang Profesional dan Dipercaya ”

Adapun pernyataan dari VISI tersebut diatas adalah sebagai berikut :

Lembaga Pengawas Internal maksudnya adalah Inspektorat Kota Semarang. Profesional maksudnya sesuai profesi dan kemampuan teknis yang dibutuhkan dalam melakukan pengawasan penyelenggaran Pemerintahan Kota Semarang.

Dipercaya maksudnya kinerjanya dipercaya dan diakui oleh pihak lain.

b. Misi

Misi yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Semarang dalam rangka memujudkan MISI tersebut diatas adalah :

a. Meningkatkan fungsi pengawasan

b. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Aparat Pengawas Fungsional c. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana aparatur

d. Meningkatkan akuntabilitas

4.2TUJUAN DAN SASARAN.

1. Tujuan.

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan misi tersebut di atas adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan pengawasan fungsional

b. Meningkatkan profesionalisme aparat pengawasan fungsional

(13)

a. Berkurangnya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undang dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

b. Meningkatkan Kualitas SDM Pengawasan Fungsional.

(14)

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Meningkatnya

Pengawasan fungsional

Berkurangnya jumlah pelanggaran dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

2. Menurunnya jumlah kasus pelanggaran oleh aparatur 90% 3. Penyelesaian kasus pelanggaran

disiplin 95%

Meningkatnya kualitas SDM pengawasan fungsional

Meningkatnya kualitas SDM 100%

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pengawasan fungsional.

Meningkatnya kualitas sarana prasarana pengawasan fungsional 50%

5% 10% 10% 12% 13%

(15)

4.3STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD

4.3.1 Strategi

Dalam rangka mencapai visi misi , tujuan dan sasaran tersebut diatas , maka strategi 5 tahun kedepan adalah dengan meningkatkan pemriksaan secara internal di lingkumgan Pemerintah Kota Semarang serta meningkatkan kedisiplinan SDM aparatur Pemerintah Kota Semarang dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan fungsional.

4.3.2 Kebijakan

(16)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

(17)

Tabel 5.1

Rencana Program, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran , dan Pendanaan Indikatif

Inspektorat Kota Semarang

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja SKPD

Penanggungjawab pelanggaran oleh aparatur 90% 2. Penyelesaian kasus

pelanggaran disiplin 95%

1. Menurunnya jumlah kasus pelanggaran oleh aparatur 90%

2. Penyelesaian kasus pelanggaran disiplin 95%

Terperiksanya secara reguler obyek pemeriksaan 100%

100% 963.184.000 100% 784.645.415 100% 815.299.702 100% 798.303.909 100% 868.569.948

2. Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah

Terlaksananya pemeriksaan kasus khusus 300 kegiatan

60

100% 105.770.000 100% 105.770.000 100% 105.770.000 100% 105.770.000 100% 105.770.000

4. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

Terselesaikannya tindak lanjut hasil pemeriksaan sebesar 90% pelaporan KORMONEV 10 dokumen

2 dok 43.040.000 2 dok 43.040.000 2 dok 43.040.000 2 dok 43.040.000 2 dok 43.040.000

6. Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan

1. Tereksposnya hasil pemeriksaan 160 Obrik

137.485.500 160 Obrik

4 keg

Tereviunya LKPD Kota Semarang 5 dokumen

1 dok 25.856.000 1 dok 25.856.000 1 dok 25.856.000 1 dok 25.856.000 1 dok 25.856.000

8. Sidak Penegakan Disiplin Aparatru

Terlaksananya sidak penegakan disiplin 480 kegiatan

96 Keg

129.058.500 96 Keg 129.058.500 96 Keg 129.058.500 96 Keg

129.058.500 96 Keg 129.058.500

9. Fasilitasi

Terevaluasinya LAKIP 100 SKPD

(18)

SPIP di 80 SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD Meningkatkan profesionlisme aparat

pengawasan fungsional

Meningkatnya kualitas SDM pengawasan fungsional

Meningkatnya kualitas SDM 100% Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasa n, dengan kegiatan :

Meningkatnya kualitas SDM 100%

Terbinteknya / terdiklatnya aparatur Inspektorat 100%

20% 77.935.000 20% 100.000.000 20% 100.000.000 20% 110.000.000 20% 125.000.000

Meningkatkan daya dukung sarana dan prasarana dalam melakukan pengawasan fungsional

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pengawasan fungsional.

Meningkatnya kualitas sarana prasarana pengawasan fungsional 50%

A. Program

100% 635.355.600 100% 775.000.000 100% 750.000.000 100% 765.000.000 100% 800.000.000

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Lancarnya pengiriman surat keluar Inspektorat 100%

100% 12.525.000 100% 12.525.000 100% 12.525.000 100% 12.525.000 100% 12.525.000

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Lancarnya komunikasi Inspektorat dengan Instansi lain 100%

Tercukupinya ATK 100% 100% 147.962.000 100% 182.873.100 100% 157.873.100 100% 172.873.100 100% 172.873.100

5. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tercukupinya kebutuhan barang cetakan 100%

100% 122.585.000 100% 157.496.000 100% 157.496.000 100% 157.496.000 100% 157.496.000

6. Penyediaan perlatan dan perlengkapan kantor

Tercukupinya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor 100%

100% 45.845.000 100% 45.845.000 100% 45.845.000 100% 45.845.000 100% 45.845.000

7. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.

Bertambahnya bahan bacaan pendukung pengawasan 100 buku sepeda motor dinas 100%

100% 134.193.000 100% 169.104.100 100% 169.104.100 100% 169.104.100 100% 169.104.100

9. Penyediaan makanan dan minuman

137.811.100 15 keg 172.900.000

B. Program

Terawatnya mobil jabatan 100%

100% 14.273.000 100% 14.273.000 100% 14.273.000 100% 14.273.000 100% 14.273.000

(19)

Meningkatkan akuntabilitas instansi Pemerintah

Mewujudkan akuntabilitas Inspektorat Kota Semarang

Terwujudnya akuntabilitas Inspektorat Kota Semarang 100%

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan :

Tersedianya dokumen akuntabilitas Inspektorat 100%

100% 49.500.000 100% 50.737.500 100% 52.005.938 100% 53.306.086 100% 54.638.738

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Tersedianya dokumen Renstra, Renja dan LAKIP Inspektorat 100%

(20)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

(21)

Tabel 6.1

Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No Indikator Kondisi Kinerja

pada Awal Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

pada Akhir Periode RPJMD

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Prosentase Peningkatan Sistem Pengawasan Internal

dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan

Kepala Daerah

18% 18% 18% 18% 18% 90%

2 Prosentase Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan

Aparatur Pengawasan

(22)

BAB VII

P E N U T U P

Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Kota Semarang yang bersih (clean goverment) dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) maka pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan di Kota Semarang sangat diperlukan.

Inspektorat Kota Semarang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayan Perijinan Terpadu Kota Semarang adalah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah yang mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, dan mempunyai fungsi a. Perencanaan program pengawasan ;

b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan, dan ;

c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan ;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota Semarang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat yang telah disusun ini akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Kota Semarang dalam lima tahun ke depan yaitu tahun 2010 s/d 2015.

Dengan adanya Rencana Strategis (RENSTRA) ini diharapkan semua pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Kota Semarang dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah di Kota Semarang selama lima tahun ke depan (tahun 2010 s/d 2015) bisa lebih terarah dan terfokus, sehingga akan mampu mengurangi atau paling tidak meminimalkan jumlah pelanggaran / penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh aparat Pemerintah Kota Semarang dalam melaksakan tugas-tugas pemerintahan.

(23)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ………..… 1

1.1. Latar Belakang ………..… 1

1.2 Landasan Hukum... ………... 1

1.3 Maksud dan Tujuan... ... 3

1.4 Sistematika Penyusunan ... 3

BAB II GAMBARAN PELAYANAN ... 4

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ... 4

2.2 Sumber Daya SKPD... 5

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD... 6

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat... 9

BAB III ISU-ISUSTRATEGIS BERDASARKAN ... 6

A. Kepegawaian ... 6

B. Perlengkapan ... 6

C. Jumlah Obyek Pemeriksaan ... 6

BAB IV LINGKUNGAN STRATEGIS ... 7

A. Nilai Strategis ... 7

B. Analisis Lingkungan Internal ... 7

C. Analisis Lingkungan Eksternal ... 8

BAB V PERENCANAAN STRATEGIS ... 9

A. Visi ... 9

B. Misi ... 9

C. Tujuan dan Sasaran ... 9

D. Strategi ... 10

1. Kebijakan ... 10

(24)

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 4.1
Tabel 5.1
Tabel 6.1

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah membebaskan siapa saja untuk menggandakan buku-buku tersebut sepanjang harga jualnya tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET), yang ditetapkan oleh

Pada desain geser untuk dinding struktural bangunan tinggi berdasarkan konsep gaya dalam, sesuai SNI 03-2847-2006, elemen struktur dinding tidak perlu diperiksa terhadap

Kewajiban yang harus dilakukan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) merupakan tindakan yang akan menjadikan seorang saksi merasa aman dan bebas dalam

Adapun Perpres RUEN ini memiliki fungsi sebagai landasan untuk penyusunan rencana-rencana yang lebih teknis ke depannya, seperti Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik oleh PLN,

Dari hasil simulasi yang telah dilakukan dapat terlihat bahwa dengan adanya penambahan rectangular matching pada groundplane yang diletakan secara diagonal

Mengaplikasikan penggunaan teknologi komputer dalam sistem pengurusan dan pentadbiran koperasi merupakan satu transformasi ataupun perubahan ke arah menyokong strategi pelaksanaan

“ D}abit yaitu semua perawi yang yang memiliki hafalan yang sempurna dalam periwayatannya, yakni d}abit di dalam dada juga d}abit di dalam tulisan. Sedangkan dalam ilmu