• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Biaya Produksi Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Biaya Produksi Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berada di Jl. Sei Batang Hari No. 2 Medan 20122 merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama perseroan adalah minyak sawit (CPO) dan inti sawit (Kernel) serta produk hilir karet.

Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Embrio yang turut membentuk perseroan berasal dari NV Rubber Cultur Maatschappij (RCMA) dan NV Cultur Mij’de Oeskusi (CMO) yang merupakan perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak zaman kolonial pada masa pemerintah Hindia Belanda.

(2)

Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero).

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah mencanangkan program restrukturisasi BUMN sub sektor perkebunan melalui penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Melalui upaya ini telah terbentuk 14 BUMN perkebunan dengan nama PT Perkebunan Nusantara I-PT Perkebunan Nusantara XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) yang semula berjumlah 33 BUMN Perkebunan (PTP I-PTP XXXIII).

Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya yang pada saat itu dikoordinir oleh jajaran direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 ketiga perseroan tersebut yang wilayah kerjanya berada di Provinsi Sumatera Utara digabungkan menjadi satu perseroan dengan nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.

(3)

Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8647 Tahun 1996.

Pada saat ini PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) memiliki lahan perkebunan yang didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi. Lahan perkebunan persero tersebar di 6 (enam) Daerah Tingkat II di Provinsi Sumatera Utara yaitu Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Sampai dengan saat ini, luas lahan yang dikelola mencapai 159.655,87 hektar yang terdiri dari tanaman karet seluas 37.856,16 hektar, tanaman kelapa sawit seluas 105.067,57 hektar dan areal lain-lain seluas 16.732,14 hektar yang didukung oleh 11 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan total kapasitas produksi per tahun 626.206 ton, 10 Pabrik Pengolahan Karet (PPK) dengan kapasitas produksi per tahun 40.134 ton.

Perseroan melakukan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun PIR Plasma maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan bentuk produk sebagai berikut:

a. Komoditi Karet : Lateks Pusingan,Crumb Rubber, dan Sheet. b. Komoditi Kelapa Sawit : Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK).

(4)

Semenjak tahun 2014, PT Perkebunan Nusantara III juga menjadi pimpinan dari Holding BUMN yang bergerak dibidang pengelolaan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2014. Komoditi yang diusahakan adalah kelapa sawit, karet, tebu, kopi, tembakau, kakao, teh, aneka kayuan, buah-buahan, dan aneka tanaman lainnya.

B. Visi, Misi, Tata Nilai Perusahaan, dan Paradigma Baru 1. Visi Perusahaan

Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.

2. Misi Perusahaan

a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan. b. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

c. Memberlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya secara optimal.

d. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan “imbal hasil” terbaik bagi para investor.

e. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

f. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.

(5)

3. Tata Nilai

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi integritas profesional dan melaksanakan tata nilai yang berbasis:

a. Proactive – selalu bersikap proaktif, penuh inisiatif, dan sadar akan resiko yang mungkin terjadi.

b. Excellence – selalu memperhatikan keunggulan berbisnis dan bekerja keras dalam mencapaihasil maksimal sesuai kompetensi perusahaan.

c. Teamwork – selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan.

d. Innovation – selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi dalam metode maupun produk baru.

e. Responsibility – selalu bertanggung jawab untuk setiap keputusan yang diambil maupun tindakan yang dilakukan.

4. Paradigma Baru

Sadar bahwa bertanggung jawab pembangunan masa depan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) ada pada seluruh karyawan, untuk itu PT Perkebunan Nusantara III (Persero) bertekad mewujudkan paradigma bisnis baru sebagai berikut:

(6)

d. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan, kesetaraan dan kebhinekaan.

e. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insane (human) dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan.

f. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan mengajar dan membagi ilmu, membagi hubungan baik, dan menjadi panutan. g. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan

kinerjanya.

h. Efektifitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana dan dinamis.

i. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif.

j. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data akurat setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat dan tanggap, cepat tindak lanjut, tuntas, berkualitas, dan penuh tanggung jawab.

k. Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu.

C. Logo Perusahaan

(7)

Gambar 2.1 Logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Sumber: PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2017.

Adapun makna yang terkandung dalam logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebagai berikut:

a. Gambar 12 helai daun kelapa sawit disebelah kiri dunia dan 7 urat pada daun karet yang berwarna hijau disebelah kanan bola dunia melambangkan bahwa PT Perkebunan Nusantara III yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik dalam tim work yang solid dan inovatif, serta ditunjang dengan Green Business dan ramah lingkungan.

b. Gambar 5 garis lintang horizontal dan vertikal berwarna biru melingkari bola dunia, melambangkan bahwa PT Perkebunan Nusantara III memiliki tata nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi yang berkembang agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.

(8)

Secara keseluruhan makna logo ini adalah lambang dari niat dan motivasi tinggi seluruh personil PT Perkebunan Nusantara III yang telah direncanakan bersama dan tunjangan 5 tata nilai, 12 paradigma baru, dan 7 strategi yang dimiliki PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menerangkan kepada seluruh karyawan untuk mengerti apa tugas dan batasan-batasan tugasnya, kepada siapa dia bertanggung jawab sehingga pada akhirnya aktifitas akan berjalan secara sistematis dan terkoordinir.

(9)
(10)

1. Susunan Komisaris

Pada tahun 2013, telah terjadi perubahan susunan dan struktur Dewan Komisaris berdasarkan Surat Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III No. SK. 383/MBU/2013 tanggal 21 November 2013 dan Akta No. 02 tanggal 2 Desember 2013 dari Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, notaris di Jakarta sebagai berikut:

Komisaris Utama : Joefly J.Bahroeny

Komisaris Anggota : Sardan Marbun

Komisaris Anggota : Dahlan Harahap

Komisaris Anggota : Subur Budhisantoso

Komisaris Anggota : Heri Sebayang 2. Susunan Direksi

Direktur Utama : Dasuki Amsir

Direktur Pelaksana : Nur Hidayat

Direktur Keuangan : I.G.N Suharta Wijaya Direktur Human Capital Manajemen & Umum : Seger Budiarjo Direktur Manajemen Operasi & Pengembangan : Erwan Pelawi 3. Susunan Senior Executive Vice President (SEVP)

SEVP Keuangan : Siwi Peni

SEVP Produksi : Alexander Maha

(11)

E. Bidang Pekerjaan

Didalam organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sumber wewenang berasal dari RUPS dan kemudian di delegasikan kepada Dewan Komisaris, dan Dewan Komisaris mendelegasikan kepada Direktur dan Senior Executive Vice President terkait, yaitu: Direktur Utama, Direktur Pelaksana, Senior Executive Vice President Keuangan, Senior Executive Vice President Produksi, Senior Executive Vice President Sumber Daya Manusia dan Umum. Berikut ini adalah uraian tugas pada kantor direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang dapat dilihat sebagai berikut:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Tugas dan wewenang RUPS adalah sebagai berikut: 1.1. Mengangkat dan menghentikan Dewan Komisaris.

1.2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal/asset perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan.

1.3. Mengawasi Dewan Komisaris dalam melakukan tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemegang saham.

2. Dewan Komisaris

Tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 2.1. Memberikan nasehat kepada pimpinan.

2.2. Membantu pimpinan dalam menginvestasikan dana perusahaan. 2.3. Mengawasi jalannya perusahaan.

3. Direktur Utama

(12)

3.1. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi secara umum seluruh PT Perkebunan Nusantara.

3.2. Bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.

3.3. Menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebijakan pemerintah.

4. Direktur Pelaksana

Tugas dan wewenang Direktur Pelaksana sebagai berikut:

4.1. Melaksanakan kebiasaan perusahaan sesuai dengan yang diatur di dalam anggaran perusahaan, serta ketentuan yang digariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, Menteri selaku kuasa Pemegang Saham dan Dewan Komisaris.

4.2. Bersama-sama dengan anggota direksi lainnya mewakili perusahaan didalam dan diluar pengadilan.

5. Senior Executive Vice President (SEVP) Produksi

Tugas dan wewenang SEVP Produksi adalah sebagai berikut:

5.1. Menyusun perencanaan dibidang pekerjaan yang tercantum dalam kebijaksanaan direksi.

5.2. Melaksanakan peraturan-peraturan dan pengendalian dari unit-unit usaha dan sarana pendukungnya mencakup tanaman.

(13)

5.4. Melaksanakan rehabilitasi dan investasi dibidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada. 6. Senior Executive Vice President (SEVP) Keuangan

Tugas dan wewenang SEVP Keuangan adalah sebagai berikut: 6.1. Menyusun perencanaan dibidang keuangan.

6.2. Menetapkan administrasi ketentuan-ketentuan dibidang keuangan.

6.3. Mengelola administrasi keuangan secara umum pada bidang keuangan dan perkantoran serta segala sesuatunya yang berkaitan dengan itu.

6.4. Melaksanakan pengendalian pengawasan terhadap bidang-bidangnya. 7. Senior Executive Vice President (SEVP) SDM & Umum

Tugas dan wewenang SEVP SDM & Umum adalah sebagai berikut:

7.1. Menyusun perencanaan dibidang ketenagakerjaan dan masalah umum serta kesejahteraan karyawan.

7.2. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan dibidang yang dikelolanya.

7.3. Mengelola sumber daya manusia yang ada secara umum.

7.4. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap bidang-bidang yang dikelolanya.

8. Bagian Tanaman

Tugas dan wewenang bagian tanaman adalah sebagai berikut:

(14)

8.2. Mengevaluasi draft investasi dan eksploitasi dibidang tanaman berdasarkan perkembangan internal dan eksternal untuk diusulkan ke Direksi serta SEVP agar perusahaan memiliki arah yang jelas untuk dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP).

8.3. Menyelenggarakan pengadaan bahan-bahan tanaman. 8.4. Mengevaluasi implementasi inovasi di bidang tanaman. 9. Bagian Teknik

Tugas dan wewenang bagian teknik adalah sebagai berikut:

9.1. Mengevaluasi kebijakan dan norma standart RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) dan RKO bagian teknik sesuai instruksi kerja. 9.2. Membuat rencana perawatan/pemeliharaan mesin-mesin, traksi dan

bangunan sipil.

9.3. Menjamin proses kalibrasi internal dan eksternal untuk peralatan/ instrument kontrol unit pabrik, unit kebun, dan rumah sakit.

9.4. Mengevaluasi pengusulan sarana dan metode baru bidang teknik.

9.5. Menjamin dan mengevaluasi informasi perkiraan harga, rencana kerja, spesifikasi teknis, dan syarat kerja teknis.

10. Bagian Teknologi

Tugas dan wewenang bagian teknologi adalah sebagai berikut:

(15)

berdasarkan potensi, kondisi realisasi pabrik serta kebijakan perusahaan.

10.2. Mengevaluasi RKAP dan RKO Bagian Teknologi berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja serta pemakaian alat-alat kantor/perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk operasional bagian teknologi.

10.3. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan titip olah inti sawit dengan pihak ketiga.

10.4. Mengevalusi kegiatan pengendalian lingkungan/limbah di kebun/unit untuk jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan dan penaatan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

10.5. Mengevaluasi dan melaporkan kepada direksi perihal produksi pengolahan kelapa sawit dan karet setiap hari.

11. Bagian Perencanaan dan Pengembangan

Tugas dan wewenang bagian perencanaan dan pengembangan adalah sebagai berikut:

11.1. Merencanakan program, target yang akan dicapai, ditindak lanjuti, dan evaluasi serta identifikasi kebutuhan sumber daya untuk pengembangan bisnis dan industri.

(16)

11.3. Melakukan survei dan kajian terhadap rencana pengembangan bisnis dan industri termasuk pembangunan kebun plasma disekitar unit usaha perusahaan.

11.4. Merencanakan dan menyusun kebutuhan serta sumber daya dalam melaksanakan pengembangan areal, bisnis, dan industri.

11.5. Memantau pelaksanaan pengembangan areal, bisnis, dan industri. 12. Bagian Keuangan

Tugas dan wewenang bagian keuangan adalah sebagai berikut:

12.1. Membuat laporan kepada direksi mengenai realisasi keuangan serta menyelenggarakan administrasi keuangan dan barang-barang kebutuhan masyarakat.

12.2. Mengevaluasi keuangan perusahaan secara cost effectivenes untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan yang sehat.

12.3. Menyetujui dan memenuhi uang kerja kebun/unit dengan cara screening uang kerja yang diajukan kebun/unit sesuai kebutuhan.

12.4. Menindaklanjuti permintaan pembayaran yang diajukan oleh bagian terkait dengan cara mengevaluasi skala prioritas untuk menjaga keseimbangan cashflow.

12.5. Mengevaluasi pengusulan penutupan asuransi terhadap aset perusahaan dengan cara inventarisasi aset yang berisiko tinggi untuk meminimalisir risiko perusahaan, melalui pengajuan tuntutan ganti rugi.

13. Bagian Akuntansi

(17)

13.1. Mengevaluasi penyusunan dan penerbitan laporan manajemen, laporan keuangan konsolidasian interim dan tahunan dengan cara mereview proses akuntansi untuk disampaikan kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya.

13.2. Mengevaluasi laporan dari distrik manajer/kebun/unit mengenai keakuratan serta kebenaran penyajian laporan manajemen untuk bahan pengambilan keputusan manajemen.

13.3. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan/proses akuntansi dengan cara mengevaluasi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban sesuai PSAK.

13.4. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan verifikasi dengan cara memeriksa aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. 14. Bagian Komersil

Tugas dan wewenang bagian komersil adalah sebagai berikut:

14.1. Mengevaluasi dan menjamin program dan strategi penjualan, kebijakan pemasaran yang berdasarkan informasi dan analisa pasar.

14.2. Mengevaluasi dan menjamin penjualan komoditi termasuk produk datim yang dijual melalui PT KPBN dan bursa berjangka Jakarta.

14.3. Mengevaluasi harga idea price penjualan CPO, CSPO, CPO Non CSPO, dan limbah padat/eks rekening.

(18)

15. Bagian TI & Manajemen Risiko

Tugas dan wewenang bagian TI & manajemen risiko adalah sebagai berikut: 15.1. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) dengan cara

mengevaluasi kinerja dan membandingkan pencapaian RKAP tahun sebelumnya untuk menetapkan program dan rencana kerja.

15.2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian direksi dalam pelaksanaan transformasi bisnis dengan cara membandingkan KPI dengan target agar program yang telah disusun dapat tercapai.

15.3. Merencanakan, menyusun program dan action plan dari strategic Initiative PTB dan manajemen resiko dengan cara mereview pencapaiannya agar strategic target dapat tercapai.

15.4. Menyusun Key Performance Indicator (KPI) tingkat perusahaan berdasarkan pencapaian KPI tahun sebelumnya melalui monitoring dan evaluasi sehingga terciptanya KPI yang objektif.

16. Biro Sekretariat

Tugas dan wewenang biro sekretariat adalah sebagai berikut:

16.1. Mengurus dan menyelenggarakan rapat-rapat direksi dan SEVP serta menerbitkan notulen rapat baik untuk kepentingan operasional maupun kepentingan dokumentasi.

(19)

17. Bagian Sumber Daya Manusia

Tugas dan wewenang bagian sumber daya manusia adalah sebagai berikut: 17.1. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek pendidikan

keselamatan serta kesejahteraan kerja dan pelayanan keselamatan. 17.2. Merumuskan kebijakan program pengembangan sumber daya manusia

(pendidikan dan pelatihan).

17.3. Mengevaluasi pelaksanaan proses assessment untuk tujuan rekrutmen, pemetaan dan promosi dengan menyusun program dan metode assessment sesuai kebutuhan agar menghasilkan data yang akurat untuk bahan pengambilan keputusan bagi manajemen.

18. Bagian Hukum

Tugas dan wewenang bagian hukum adalah sebagai berikut:

18.1. Mengawasi dan memastikan legalisasi terhadap surat perjanjian telah terlaksana sesuai prosedur dan peraturan hukum yang berlaku.

18.2. Mengawasi dan memastikan inventarisasi peraturan perundang-undangan telah terlaksana dengan baik.

18.3. Mengawasi dan memastikan terpenuhinya kebutuhan bantuan hukum untuk kepentingan perusahaan serta tepat waktunya pengurusan perizinan di tingkat perusahaan.

19. Bagian Umum

Tugas dan wewenang bagian umum adalah sebagai berikut:

(20)

19.2. Menyelesaikan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja, mengelola administrasi pendokumentasian.

19.3. Melaksanakan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja. 19.4. Merumuskan kerja sama dan kebijakan pengamanan dijajaran

perusahaan dan mengadakan hubungan kerja sama dengan aparat keamanan.

20. Bagian PKBL

Tugas dan wewenang bagian PKBL adalah sebagai berikut:

20.1. Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKA, dan RKO bagian PKBL dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan kebun/unit agar rencana kerja dan anggaran terkendali.

20.2. Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan mempedomani Permen No. PER-05/MBU/2007 agar dana yang dimaksud tepat sasaran.

20.3. Mengevaluasi laporan pelaksanaan PKBL setiap triwulan, semester, dan tahunan dengan berpedoman pada Surat Edaran Menteri Negara BUMN No. SE-433/MBU/2003 untuk pencapaian kinerja.

20.4. Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dari para mitra binaan dengan cara membandingkan piutang yang telah jatuh tempo dengan jumlah penerimaan cicilan untuk mengetahui tingkat kemacetan piutang serta mengurangi risiko kemacetan pinjaman mitra binaan. 21. Bagian Pengadaan

(21)

21.1. Membuat rumusan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan yang pengadaannya harus melalui kantor direksi serta merumuskan kebijakan prosedur pengadaan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

21.2. Mengadakan konsultasi dan bimbingan kepada unit-unit produksi mengenai pelaksanaan kebijakan-kebijakan dibidang pengadaan barang dan jasa.

21.3. Memberikan data atau informasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk keperluan audit, baik internal maupun eksternal sehingga auditor memperoleh bukti audit yang valid dengan tujuan audit.

22. Bagian Sistem Pengendalian Intern (SPI)

Tugas dan wewenang bagian SPI adalah sebagai berikut:

22.1. Mengelola bagian pengawasan internal dan membantu direksi dan SEVP dalam pengawasan internal serta memberikan saran dan tindak lanjut mencapai sasaran perusahaan secara efisiensi dan ekonomis.

22.2. Mengelola dan bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan pemeriksaan berupa audit.

(22)

F. Kegiatan Operasional Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan bergerak dalam bidang usaha perkebunan dengan komoditi utama kelapa sawit dan karet. Perusahaan melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun plasma maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Berikut rincian usaha operasional perusahaan:

1. Kelapa Sawit – Minyak sawit (CPO) dan Inti Sawit (Kernel)

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menjadikan minyak sawit dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal dipasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

2. Karet – Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

Diseluruh dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu tinggi. Lebih dari 37.000 hektar lahan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas terbaik didunia. Mutu produk RSS-1, SIR 1, SIR-20, dan lateks pekat mampu menembus pasar internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti Bridgestone, Goodyear, Firestone, Hankook dan lainnya.

3. Industri Hilir Karet – Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber Article,

Rubber Cownat, Conveyer Belt, Rubber Karlet dan Resin

(23)

Gambar

Gambar 2.1 Logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Referensi

Dokumen terkait

Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor dan Prasarana Lingkungan pada KPPN Sinjai Nilai Pekerjaan (HPS) : Rp 106.500.000,-. Sumber Dana : DIPA APBN KPPN Sinjai Tahun

Untuk menjadi calon mitra usaha dalam pengembangan perkebunan melalui pelaksanaan program revitalisasi perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) perusahaan

Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah, sistem pakar

Unit RDC Telkom selaku unit yang dikhususkan untuk melakukan riset teknologi telah melakukan kajian dan pengujian implementasi IPv6 berskala lab yang difokuskan kepada

Pada sistem pembagian bandwidth yang dilakukan peneliti dengan menggunakan router mikrotik dan sistem operasi linux debian sebagai pendukung, sistem pembagian

• Apabila stack dalam keadaan kosong, batalkan penghapusan data, tampilkan pesan “stack dalam keadaan kosong“.. IlustrasifungsiPop struktur

Untuk mengetahui kebiasaan makanan ikan beloso ( S. undosquamis ) pada waktu siang dan malam serta untuk mengetahui hubungan ekologi antara

Hasil uji kebermaknaan estimasi koefisien jalur menunjukkan ada satu koefisien jalur yang tidak signifikan, yaitu koefisien jalur efektivitas proses pembelajaran ke hasil