BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebisingan merupakan bunyi atau suara yang tidak dikehendaki.Bising dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian.Dalam rangka perlindungan kesehatan tenaga kerja kebisingandiartikan sebagai bunyi yang bersumber darimesin-mesin proses produksi yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
Permasalahan kebisingan ditemukanpada stasiun pengeringan di PT. Florindo Makmur yang berlokasi di Desa Pergulaan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Perusahaan memiliki karyawan sebanyak tujuh orang dan tujuh mesin pengeringan di bagian produksi pada stasiun pengeringan,setiap karyawan memiliki tugas masing-masing untuk mengawasi tiap-tiap mesin pengeringan.
Sumber kebisingan yang terjadi pada mesin ini disebabkan oleh benturan yang terjadi pada bagian dalam mesin dengan body mesin pada saat proses produksi berlangsung, yang menyebabkan bunyi kebisingan muncul pada mesin. Sumber lain kebisingan disebabkan oleh mesin produksi lain yang berada di dekat stasiun pengeringan.
lancar dalam melakukan tugas untuk mencapai tujuannya, maka jam kerja diatur (bagian operasional) menjadi dua shift dan 25 hari kerja dalam 1 bulan, yaitu: 1. Shift I : pukul 08.00 – 16.00 WIB
2. Shift II : pukul 16.00 – 24.00 WIB
Adapun tugas operator pada mesin pengeringan ialah sebagai berikut: 1. Memantau kondisi tepung yang berada pada mesin pengeringan.
2. Membersihkan sisa tepung yang basah pada dinding mesin pengeringan setiap ±10 menit, untuk memperlancar proses produksi
Mesin ini berfungsi untuk proses pengeringan di mana tepung berada dalam kondisi 40% kering dan air starch milk akan keluar dan dibuang ke pengolahan limbah. Mesin pengeringan dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Mesin Pengeringan
Pengamatan tingkat kebisingan yang dilakukan dengan menggunakan sound level meter pada stasiun pengeringan.
Berdasarkan Tabel menunjukkan bahwa tingkat kebisingan mesin pengeringan yang melebihi nilai ambang batas pada stasiun pengeringan di PT. Florindo Makmur yaitu sebesar91,5 – 95,3 dB yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan akibat kerja dan performansi kerja dapat terganggu. Kondisi tersebut berlangsung selama 8 jam/hari di setiap hari kerja.Rentang ini telah melampaui nilai ambang batas kebisingan yang diizinkan berdasarkan standar Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik IndonesiaNo.Per.13/MEN/X/2011 yaitu 85 dB untuk 8 jam kerja/hari.
Berdasarkan Tabel terlihat bahwa derajat ketulian operator pada stasiun pengeringan terjadi peningkatan pada setiap tahunnya.Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA) nilai derajat ketulian dapat ditunjukkan pada Tabel 1.3.sebagai berikut.
Tabel 1.3.Derajat Ketulian Menurut OSHA Derajat Ketulian
>100 dB Tuli Sangat Berat Sumber :Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
diharapkan dapat diterapkan pada lingkungan pabrik, yang bertujuan untuk mendapatkan suatu solusi yang akan diaplikasikan pada perusahaan sebagai bentuk perbaikan dari sistem semula.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang terdapat pada PT. Florindo Makmur adalah tingkat kebisingan mesin yang melebihi nilai ambang batas pada stasiun pengeringan yaitu 91,5 – 95,3dB yang mengakibatkan gangguan kesehatan akibat kerja dan performansi kerja operator dapat terganggu.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis tingkat kebisinganpada stasiun pengeringan
2. Mengevaluasi tingkat kebisingan yang timbul pada kegiatan operasional pabrik.
3. Melakukan pemetaan kebisingan berdasarkan area kerja operator pada stasiun pengeringan.
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa
a. Mampu mengaplikasikan ilmu ergonomi dan prinsip ergonomi dalam upaya perbaikan paparan kebisingan.
b. Menerapkan teori pengontrolan kebisingandalam menyelesaikan permasalahan kebisingan yang terjadi di perusahaan PT. Florindo Makmur.
c. Memperoleh peluang untuk mencari solusi dari permasalahan di PT. Florindo Makmur.
2. Bagi Perusahaan
a. Memberi masukan kepada pihak perusahaanPT. Florindo Makmurterhadap upaya yang dapat dilakukan dalam mengelola kebisingandi tempat kerja. b. Sebagai bahan masukan bagi peningkatan kinerja perusahaanPT. Florindo
Makmur dan pengembangan berbagai aspek dalam perusahaan
c. Sebagai pedoman bagi pekerja di lingkungan kerja yang bising untuk mengantisipasi terjadinya pengaruh kebisingan di tempat kerja.
3. Bagi Departemen Teknik Industri
Sebagai bahan rujukan dan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya untuk mencari solusi pengendalian kebisingan di tempat kerja.
Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada stasiun pengeringan pada PT. Florindo Makmur 2. Metode pengukuran berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh
KeputusanMenteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Repbulik IndonesiaNo. Per. 13/MEN/X/2011.
3. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan berdasarkan interval waktu pada siang hari.
4. Biaya usulan rancangan perbaikan tidak diuraikan.
5. Hasil penelitian hanya merekomendasikan konsep usulan rancangan reduksi paparan bising
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mesin pengeringanyang diamati memiliki tingkat kebisingan yang identik 2. Proses produksi tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung 3. Metode dan prosedur kerja operator tidak mengalami perubahan selama
penelitian berlangsung
4. Tidak terjadi perubahan tempat kerja dan susunan fasilitas kerja selama penelitian berlangsung
Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.
Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah singkat dari PT. Florindo Makmur, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, daerah pemasaran dan dampak sosial dan ekonomi terhadap lingkungan.
Bab III Tinjauan pustaka yang berisi uraian teori-teori yang relevan dalam mendukung pengolahan data hasil penelitian, seperti teori mengenai terjadinya bunyi, perambatan bunyi, kebisingan,jenis-jenis kebisingan, pengukuran bunyi, pengendalian kebisingan, material akustik pengendali bunyi, tingkat bising sinambung equivalen (Leq),daily noise dose (paparan bising), metode pengukuran kebisingan, penentuan titik pengukuran kebisingan, nilai ambang batas kebisingan, noise mapping, dan, pengenalan softwaresurfer.
Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan tentang metodologi penelitian terdiri daritempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, kerangka konseptual penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah, kesimpulan dan saran.
penelitian, serta bagaimana data-data tersebut diolah untuk memperoleh hasil yang menjadi dasar pemecahan permasalahan tersebut.
Bab VI Analisa Pemecahan Masalah, yang memaparkan analisis terhadap hasil dari pengolahan data dan hasil pemecahan permasalahan penelitian.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan pengembangan penelitian selanjutnya.