ATURAN KIMIA ORGANIK 1 (D3)
1. Evaluasi 1 (UTS) = 20% 2. Test Praktikum = 10%
3. Praktikum = 40%
4. Evaluasi Akhir (UAS) = 30 %
POKOK BAHASAN
5. Sejarah Kimia Organik 6. Senyawa Alifatis
SENYAWA ALIFATIS
Alkana dan siklo alkana disebut
hidrokarbon jenuh (
Saturated
Hydrocarbon
).
Artinya, jenuh
dengan hidrogen. Senyawa ini
tak bereaksi dengan hidrogen &
senyawa yang mengandung
ikatan
pi
disebut tak jenuh serta
dalam kondisi reaksi yang tepat.
Senyawa ini bereaksi dengan
Alkana :
CH
4+ H
2 Tak bereaksi
(metana)
Sikloalkana :
Hidrokarbon Jenuh :
CH2 = CH2 + H2 CH3 – CH3
Hidrokarbon Tak Jenuh
PERBEDAAN ADISI DAN
SUBTITUSI
ADISI : -Tidak ada pengeluaran atom -Berlangsung cepat
-Tidak menggunakan katalisator
SUBTITUSI : -Ada Pergantian atom H dengan Halogen
-Perlu katalisator yaitu S.U.V Kebanyakan sifat-sifat kimianya
SIFAT-SIFAT ALKANA
1. Tidak berwarna
2. Tidak larut dalam air 3. Berat jenis < 1
4. Larut dalam Ether, Alkohol, Aceton, dan Benzene
5. Tingkat fasenya :
C1 s/d C4 merupakan gas tidak berbau
C5 s/d C17 merupakan zat cair (mis : Benzene)
C18 Ke atas merupakan zat padat (mis : Aspal)
6. Makin banyak cabang makin kecil titik didihnya.
1.
Semua alkana mudah dibakar.
2.Sangat kekal terhadap
oksidator, karena itu disebut
Paraffin.
3.
Mudah bereaksi dengan
halogen.
4.
Reaksinya disebut subtitusi.
5.Tidak mempunyai daya adisi
dengan halogen.
I. PEMBUATAN SECARA SINTESA
A)
Dari alkohol Senyawa Halida
CH
3-CH
2-OH + HI CH
3-CH
2I +
H
2O
Atau :
ROH + HX RX + H
2O
2 RX + 2 Na R-R + 2 NaX
Misal :
CH3I + 2 Na + ICH3 CH3-CH3 + 2 NAI
RX + 2 H RH + HX
Reduksi dikerjakan dengan Zn dan HCl, Zn – Cu dalam Alkohol, Mg amalgam
dalam air, H2 dengan Katalisator Pd.
A1. DENGAN SYNTESA NURTZ (TH. 1855)
Umum : RX + Mg R Mg X
(R Mg X = Reagent Grignard yang reaktif)
X = Cl, I, Br
Untuk mendapatkan alkana ditambah pelan-pelan oleh H2O yang ekivalen ke dalam larutan ether tersebut.
II. Dari Asam R-C
Untuk mendapatkan alkana dari
alam biasanya dipakai garamnya, jadi bukan asamnya langsung.
Caranya sebagai berikut : A) Dengan Decarboxilasi
yaitu mengeluarkan CO2 dari gugus Carboxil.
= O
B) SINTESA KOLBE (1849)
Dengan jalan elektrolisa senyawa organik dalam air.
Reaksinya :
2CH3 + 2H2O C2H6 + 2CO2 + 2NaOH + H2
Anggota-anggota :
1. Metana (CH4)
Berupa gas yang dihasilkan syntesa unsur dengan mengalirkan H2 pada carbon murni pada 1000-1200oC
= O - ONa
ELEKTROLIS A
Reaksi :
C + H2 CH4 + 17.7 Kcal
• Dapat pula dilakukan pada temperatur rendah dengan menggunakan katalis Ni halus.
• Caranya : H2 dialirkan di atas Ni halus yang telah dilapisi dengan karbon pada temperatur 550oC. Gas yang keluar
mengandung 41% CH4, reaksinya
katalitik dengan menggunakan Ni. (Sabatir- Senders)
• Dapat pula dibuat dalam lab. Dengan
SIFAT-SIFAT METANA
Gas tidak berwarna
S.G = 0.559
Sedikit larut dalam air
Lebih mudah larut dalam alkohol
Tidak stabil pada temperatur >
1200oC
Campuran antara CH4 dan O2 mudah
meledak bila perbandingan jumlah berada dalam batas-batas tertentu.
Dapat bereaksi dengan Cl2 & Br2
Atom-atom H pada CH
4mempunyai kedudukan
equivalent.
Bila Cl
2atau Br
2berlebih akan
didapatkan campuran dari
macam-macam subtitusi
CH
3+ Cl
2 CH
2Cl
2+ HCl
REAKSI-REAKSI DARI
ALKANA :
CHLORINASI : CH4 & Cl2 tidak dapat
bereaksi dalam keadaan gelap, dengan pertolongan suv akan bereaksi dengan cepat.
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
CH3Cl + Cl2 CH2Cl2 + HCl
CH2Cl2 + Cl2 CHCl3 + HCl
CHCl3 + Cl2 CCl4 + HCl
SUV
SUV
SUV
Alkana dapat dichlorinasi pada
temperatur rendah dengan katalis peroxide.
RH + SO2Cl2 RCl + HCl + SO2
2) CHLORO SULFONASI
Dengan adanya radiasi actinic dalam suatu medium basa lemah akan dapat bereaksi dengan Sulfunic Cl dan
menghasilkan gugus Chloro Sulfonic. R-H SO2Cl2 R SO2Cl + HCl
CARA KARASCH :
CRACKING (DECOMPOSISI TERMAL) :
Terjadi pada temperatur 500-700oC
untuk homolog yang lebih dari metana maka akan terjadi
pemecahan rantai C dan pemecahan dari mol yang besar menjadi 2 atau lebih fragmen-fragmen.
PYROLISIS C4H10 + C4H8 C6H14 + C2H4
C4H10 + CH4 + C2H4 + C C8H16 + H2
Oksidasi : Reaksi antara HC dan O2
yang dapat menghasilkan tenaga adalah merupakan dasar dari
penggunaan gas oline sebagai bahan bakar dalam mesin.
Nitrasi : Hidro Carbon (HC) yang
bercabang dapat dikenakan nitrasi dengan menggunakan HNO3 pada temperatur yang tinggi.
RX : C-C-C C-C-C + H2O
Karena reaksi ini sukar dijalankan
dan hasilnya sedikit. Kemudian dibuat cara lain.
-CARA VICTOR MEYER
(1872)
R-Br + AgNO2 RNO2 + AgBr
D) RANTAI SAMPING BERCABANG
Gugus bercabang biasa mempunyai nama spesifik (khusus), misal gugus propil itu disebut GUGUS PROPIL & GUGUS ISOPROPIL.
CH3-CH2-CH2- CH3
-CH-n. Propil Iso propil
CARA MENGHAFAL
1) C naik syntesa wurtz
Contoh : 1. Metana Etana C C – C
Caranya :
1. C + Cl2 C – Cl + HCl
2. C – Cl + 2Na + C – Cl C – C + 2NaCl
2) Etanol Propana
C – C – OH C – C – C
CARANYA :
1. C – C – OH + HI/HCl C – C – Cl + H2O 2. C – C – Cl + 2 Na + C – Cl C – C – C +
2NaCl
2) C TETAP REDUKSI GRIGNARD
Contoh : Etyl Chlorida Etana C – C – Cl C – C
Caranya :
3. C – C – Cl + Mg C – C – MgCl
C TURUN Dengan DECARBOXIUS
Contoh : Asam Cuka Metana
CONTOH
1. Etana Carbon Tetra Chlorida 2. Metanol Butana
3. Isopropil Alkohol 2,3 Di Metil Butana
4. Alkohol Metana
Gugus iso butil mempunyai suatu cabang
metil pada ujung rantai.
CH3-CH2-CH2-CH2- CH3-CH-CH2 -butil (n. -butil) iso -butil
GUGUS BUTIL SEKUNDER (Disingkat : Sec. Butil)
Memiliki 2 Carbon yang terikat pada karbon kepala (Karbon Lekatan). Gugus butil
tersier (Disingkat Tert-Butil/t-butil) memiliki 3 carbon yang terikat pada carbon lekatan.
CH3-CH2-CH- CH3-C-
Sec-Butil 2 atom C pada
karbon lekatan t-Butil 3 atom C pada
karbon lekatan
CONTOH :
1) -CH-CH2-CH3 Sec-Butil Siklo
heksana
2) CH3-CH2-CH2- CH-CH2-CH2- CH3
CH3-CH-CH3 CABANG
4 iso propil Heptana
-E. CABANG GANDA
Jika 2 cabang atau lebih terikat
pada suatu rantai induk,
ditambahkan lebih banyak awalan
pada nama induk 2 diurutkan
secara alfabet (
AWAS
: Untuk
mengurutkan nama-nama harus di
Inggriskan dulu sehingga misal
Metil ditaruh di depan Fenil, karena
dalam bahasa Inggris
E. CABANG GANDA
Jika 2 cabang atau lebih terikat
pada suatu rantai induk,
ditambahkan lebih banyak awalan
pada nama induk 2 diurutkan
secara alfabet (
AWAS
: Untuk
mengurutkan nama-nama harus di
Inggriskan dulu sehingga misal
Metil ditaruh di depan Fenil, karena
dalam bahasa Inggris
CH3-CH-CH-CH2-CH3
2 Metil Pentana
3 Etil
3 Metil Heksana
Banyakny
a Awalan Banyak Awalan
2 Di 5 Penta
3 Tri 6 Heksa
CONTOH : 1) CH3
CH3-C-CH2-CH2-CH3 C
2) 3)
-CH3-CH2 CH2-CH3 CH2-CH3
4)
5)
C – C – C – C – C – C – C – C – C H3C CH2-CH2-CH3
CH2–CH2 –CH3
4 metil 1,2 Dipropil siklo Pentana
CH(CH3)2
CH(CH3)2
F. SUBTITUEN AWALAN LAIN
Seperti cabang-cabang alkil beberapa
gugus fungsional diberi nama sebagai awalan pada nama induk, seperti
contoh beberapa subtituen ini :
SUBTITUEN NAMA AWALAN
CONTOH-CONTOH
1) CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH2
2) CH3 – C – C – CH3
NO2 Br
Cl Cl
Cl Cl
1 2
3 4
5
1 Bromo 3 Nitro
Pentana
Gambar Struktur Berikut :
a) 1,1,2 Tri Kloro Etana
ALKENA DAN ALKUNA
RUMUS : CnH2n & CnH2n-2 Struktur dan Nama :
C2H4 CH2 = CH2 & C2H2 C ≡ C
Etena
Trivial : Etilena Trivial : Asetilena
Dalam tata nama IUPAC
CONTOH
1) CH2 = CH – CH2 – CH3 1 Butena
2) CH3 – CH = CH – CH3 2 Butena
3) CH3 – CH – CH2 – CH2 – C ≡ CH
5 Metil 1 Heksuna
Jika sebuah struktur mengandung
SIFAT – SIFAT ALKENA
C2 s/d C4 Merupakan gas
C5 s/d C16 Merupakan cair
C17 > Merupakan padat
Bil dibakar akan memberikan warna
nyala terang
Pembuatan
Dehidrasi alkohol :
-H2O
CH3 – CH2 – OH CH2 = CH2
Al2O3, 300-400oC
Artinya : penghilangan air
• Dengan dehydrating agent maka
alkohol dapat dengan temp. yang lebih rendah
CH3 – CH2 – OH + H2SO4 CH2=CH2
170o
Untuk anggota alkuna :
CH ≡ CH ACETYLEN
CH3 – C ≡ CH METIL ACETYLEN
CH3 – CH2 – C ≡ CH ETYL ACETYLEN
CH3 – C ≡ C – CH3 DI METIL ACETYLEN
SIFAT-SIFAT ALKUNA :
1) Titik didih mendekati hidro carbon jenuh
2) Terdistilasi pada temperatur 10-20oC 3) Lebih pekat pada keadaan cair
ALKOHOL
Dalam sistem IUPAC nama sebuah
alkohol (ROH) ialah nama hidro carbon induk dengan huruf –a akhir diubah
menjadi –ol.
RUMUS : CnH2n+1 –OH
CH3 – CH2 – CH3 CH3 – CH2 – CH2OH
PROPANA 1 PROPANOL
CH3 – CH – CH2 – CH2 – OH OH
Sedang pembagian alkohol terdiri dari :
Alkohol primer , bila gugus hydroksil
diikat oleh atom C primer.
Contoh :
R – C – OH atau CH3- CH2 – CH2 – CH
• Alkohol Sekunder, bila gugus hydroksil
diikat oleh atom C sekunder :
• Contoh : CH3 – CH – OH
H H
Alkohol tersier, bila gugus hidroksil diikat oleh
atom C tersier : Contoh :
CH3 – C – OH PEMBUATAN :
1) Hidrolisa alkil halida RX + HOH ROH + HX
(Pada temp. biasa, air reaksinya lambat kecuali dengan alkil halida tersier reaksinya cepat)
Atau dengan alkil halida + AgOH/KOH dalam air
RX + KOH/AgOH ROH + KX/AgX CH3
2) Reduksi suatu alkanal/alkanon dengan H2
-Reduksi Alkanal Alkohol Primer
R – C – H R – CH2 – OH
-Reduksi Alkanon Alkohol Sekunder
R – C – R R – CH – OH H2
O
=
O
=
H2
SYNTESA GRIGNARD
Alkanal :
a) R – C – H + R – MgI R – C – O – MgI
b) R – C – O – MgI + HOH R – C – OH
+Mg(OH)I
=
O
Aldehid
H
R H
R
H
Alkanon :
R – C – R + R – MgI R – C – O - MgI
R – C – O + HOH R – C – OH +
Mg(OH)I
R
R R
R R
R Mg
I O
=
TITIK DIDIH BEBERAPA ALKOHOL
Alkohol Titik didih (oC)
Nama
IUPAC Trivial
CH3OH 64.5 Metanol Metil Alkohol CH3-CH2-OH 78.3 Etanol Etil Alkohol
CH3-CH2-CH2OH 97.2 1 propanol Propil
Alkohol
CH2-CH2 197 1,2 Etanadiol Etilena
Glikol
CH2-CH-CH2 290 1,2,3
Propana diol Glyserol
OH OH
Senyawa Aromatis
Senyawa ini berasal dari kenyataan bahwa
bahan-bahan dalam kelas ini yang pertama ditentukan adalah sebagai constituen yang mempunyai bau yang enak karena itu disebut aromatis.
Tahun 1832, LIEBIG dan WOHLER menyelidiki
minyak yang berasal dari bahan alam
mendapatkan bahwa saat ini mempunyai komposisi C7H6O = Benzaldehida yang bila
dioksidasi menjadi asam benzoat (C7H6O2).
Tahun 1835 MICTHERLICK telah menemukan
bahwa dengan memanasi Ca(OH)2 dengan asam
benzoat akan diperoleh hydrokarbon C6H6 =
AROMATIK (SIKLIK)
Disebut aromatik karena pada
umumnya benzene cukup enak.
Macam-macam :
a) Homo siklis :
-bercabang
-tidak bercabang
C2H5
Rantai
terdiri
dari
b) Hetero siklik : -bercabang
-tidak bercabang
c) Polisiklis
CH3
N
N
Tata Nama Benzene
Untuk 2 Subtituen
1. Orto 1,2
Meta Cloro Anilin
Jika ada 3 atau lebih subtituen
Pakai bilangan
Benzena sebagai suatu subtituen
disebut GUGUS FENIL
1
2
3 4
5 6
Br Br
Br
Tata Nama Hetero siklis
Nama disusun berdasarkan nama
kuno
Contoh :
N
C6H5N = Pyridin
Tata Nama Poli siklis
Nama disusun berdasarkan nama kuno
BENZENA
Pembuatan :
1. Penyulingan bertingkat tir batu bara.
2. Calcium Benzoat dipanaskan dengan Ca(OH)2
3. Asam Benzo Sulfonat + Uap H2O
C6H5 – SO3H + HOH C6H6 + H2SO4
4. Phenol + Zn Serbuk
C6H5OH + Zn C6H6 + ZnO
5. Polimerisasi Asetilen 3 C2H2 C6H6
Sifat-sifat fisis benzena :
1. Cairan tidak berwarna dan toksik
2. Bau tak enak ; uap + udara eksplosif 3. Tak larut dalam air, larut dalam udara
Sifat-sifat Kimia
Dengan HNO3 membentuk nitro benzena C6H5 NO2.
Dengan H2SO4 membentuk benzena sulfonat C6H5 SO3H.
Tidak teroksidasi oleh alkali permanganat
Dapat mengadisi 6 atom H menjadi C6H12
C6H6 C6H12 + 47 Kcal
Guna :
1. Untuk obat-obatan dan kedokteran 2. Pelarut lemak (Lilin, Damar(
3H 2
Reaksi Benzena
1. Halogenasi
a) C6H6 + 3 Cl2 C6H6Cl16 (Heksa Cl benzena)
b) + Cl2 + HCl
Fe/FeCl3
AlCl3
Cl
Cloro Benzen a
(Subtitu si)
Pembuatan Kloro Benzena
1. Benzena + Cl2
+ Cl2 + HCl
2. 2 + 2 HCl + O2 2 + H2O
Fe/FeCl
3
AlCl3
Cl
Reaksi Kloro Benzena :
1. Dengan NH3
+ NH3 + HCl
4. Dengan Na (Wurtz)
+ 2 Na + + 2 NaCl
5. Dengan Mg (Dalam Eter kering)
+ Mg
Cl Cl
MgCl Cl Eter
Toluen
Pembuatan :
Synthesa Friedel Craft (Katalis : Fe, FeCl3,
AlCl3)
Synthesa Wurtz & Fitting
Sifat-sifat fisik : -Eksplosif
-Tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lain/organik
+ Cl – CH3 Fe CH3 + HCl
Cl
+2 Na + Cl – CH3 CH3 + 2
Reaksi Toluen
Dengan Cl2 (didihkan/SM)
Dengan Cl2 (katalisator Fe, FeCl3,
AlCl3)
+
Cl 2 Cl2 2 3 Cl2 CH2Cl + HCl CHCl2 + HCl CCl3 + HCl
+ 2 Cl2
2
CH3 Fe CH3Cl CH3Cl
Dengan KMnO4 + H2SO4 Pekat
Dengan H2SO4 pekat
2.
CCl3 + 2 H2O
= O
- OH
C
Nitro Benzen
Pembuatan :
Reaksi :
Sifat-sifat : Cairan kuning, beracun, higroskopis, dan tidak dapat
Asam Benzo Sulfonat
Sifat-sifat : Higroskopis, Asam kuat & Bentuk Kristal
Derivat yang penting : Benzosulfonat
SULFONAT
Suatu sulfonat ialah suatu ester
anorganik dengan rumus RSO2OR
(jangan mencampur adukkan struktur sulfonat dengan struktur sulfat, suatu sulfonat mempunyai gugus alkil atau akil yang terikat langsung pada atom belerang).-S - OH= = O
ASAM BENZENA SULFONAT METIL BENZENA SULFONAT
(Suatu asam kuat) (Suatu Sulfonat)
Bersif at
PERHATIAN hanya akan dipusatkan ke
satu kelompok sulfonat, yaitu
p-toloena sulfonat (4 metil benzena sulfonat), lazim disebut tosilat dan
disingkat sebagai ROTs. Tosilat dibuat dengan mereaksikan suatu alkohol
Titik Leleh & Titik Didih Hidrokarbon Aromatis
Nama Struktur Titik Leleh
oC
Titik Didih
oC
Benzena
5,5
80
Toluena
-95
111
O-Xilena
-25
144
m-Xilena
-48
189
p-Xilena
CH3 CH313
138
CH3 CH3
CH3 CH3
Struktur & Nama ikatan Benzene
Struktur Nama Struktur Nama
TOLUENA ASETOFENON
P-XILENA FENOL
STIRENA AS. BENZOAT
ANILIN ALKOHOLBENZIL ASETANILIDA BENZOFENON
P TOLUENA SULFONIL KLORIDA (Tosil
Fenil Benzil
P- Totil O-Totil
CH3
Berilah nama benzena tersubtitusi
CH3
CH3 NH2
Br CH2Cl
CH3
2,6 Di metil Anilin
p- Bromo benzil klorida
M – Totil siklo
heksanaAtau m- sikloheksil